3.1. Hak dan Kewajiban dalam UUD 1945 Pasal 30 3.1.1. Makna sempit UUD 1945 pasal 30 :
1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.
3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.
4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.
2.1. Pengertian Hak dan Kewajiban
2.1.1. Pengertian Hak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia :
Benar
Milik atau kepunyaan
Kewenangan
Kekuasaan yg benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu
Derajat atau martabat
Wewenang menurut hukum
Hak adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada kita sendiri. Contoh : hak mendapatkan pengajaran, hak mendapatkan nilai dari dosen dan sebagainya.
2.1.2. Pengertian Kewajiban menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia :
(Sesuatu) yang diwajibkan atau sesuatu yang harus dilaksanakan atau juga keharusan,
Pekerjaan atau tugas
Tugas menurut hukum
Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab. Contoh : melaksanakan tata tertib di kampus, melaksanakan tugas yang diberikan dosen dengan sebaik baiknya dan sebagainya.
2.2. Hak dan Kewajiban Warga Negara :
Wujud hubungan warga negara dan negara pada umumnya berupa peranan (role).
Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD 1945.
2.2.1. Hak Warga Negara Indonesia :
ü Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).
ü Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan Berkembang”.
ü Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat1)
ü Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
ü Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
ü Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).
2.2.2. Kewajiban Warga Negara Indonesia :
ü Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi: segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. ü Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan : “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.
ü Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan: “Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain”
nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.”
ü Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1) UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”
2.3. Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30, yaitu :
a) Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang.
b) Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu. Pada ayat (2), tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
c) Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
d) Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-undang.
Log In
Sign Up
Uploaded by
S. Jurnal Filsafa...
top 0.5% 3,498
MENAKAR PENGARUH MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015 TERHADAP PEMBANGUNAN INDONESIA
Atep AbduRofiq 1
Permalink: https://www.academia.edu/9997959 Abstract:
M e n a k a r P e n g a r u h M E A 2 0 1 5 T e r h a d a p P e m b a n g u n a n I n d o n e s i a .
Pelaksanaan MEA 2015 tidak lepas dari dampak positif dan negatif, namun jika dilihat dari tingkat pendapatan yang belum merata serta kesenjangannya dengan negara-negara yang maju di kawasan ASEAN lainnya. MEA 2015 justeru memberikan peluang yang postif bagi pembangunan domestik maupun pengembangan internasional, dengan prosedur dan
pengembangan profesionlitas yang jelas maka MEA akan mampu merubah tantangan menjadi peluang bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih baik.
Kata Kunci:
250- Atep AbduRofiq; Menakar Pengaruh MEA 2015 Pendahuluan
ASEAN Free trade Area (AFTA) 2
yang disepakati oleh negara-negara ASEAN pada pertemuan kepala negara ASEAN atau ASEAN
Summit
ke-4 tahun 1992 telah mendorong modernisasi politik dan globalisasi 3
sehingga produk ASEAN memiliki daya saing kuat di pasar global dan menarik lebih banyak
Foreign Direct Investment
(FDI) serta meningkatkan perdagangan antar negara-negara ASEAN (intra-ASEAN Trade). Transformasi ini telah mendorong era baru dalam membangun kehidupan ekonomi, sosial, politik dan budaya masyarakat ASEAN. Seluruh
masyarakat didorong dalam sebuah integrasi internasional untuk lebih memperluas hubungan dan kerjasama antar bangsa dunia. Pasar bebas merupakan dampak yang mengikuti globalisasi negara-negara ASEAN, dimana masyarakat ASEAN
didorong untuk melakukan interaksi dan transaksi secara luas dalam berbagai bidang strategis. Pelaksanaan ACFTA dan MEA berdampak pada penurunan biaya tarif ekspor-impor menjadi 0-5 persen serta penghapusan batasan kuantitatif dan hambatan non tarif lainnya. Dibukanya ruang-ruang perdagangan bebas dikawasan ASEAN diprediksi mampu mendorong hal positif bagi pembangunan ekonomi Indonesia,
pertama,
mendorong pendapatan negara menalalui eksport dan impor. Kedua,
membuka peluang industrialisasi baru di kawasan Indonesia yang sempat lesu karena krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998.
Ketiga
, memperluas lapangan kerja profesional bagi ledakan generasi-generasi muda baru di Indonesia serta memberikan kesempatatn berkarir diberbagai wilayah di
ASEAN. Namun pada saat yang bersamaan, kekhawatiran terhadap ekonomi pasar juga menjadi momok yang menakutkan bagi para pengusaha Indonesia, ditengah lemahnya daya saing industri lokal, lemahnya proteksi negara terhadap industri-industri lokal ditakutkan mampu menggerus potensi pengusaha lokal dan beberapa Usaha Kecil Menengah (UKM) yang masih kekurangan dalam berbagai aspek ekonomi. Selain itu secara ekonomi, Indonesia tidak lebih baik dari Singapura, Malaysia, Thailand dan Kamboja. Namun kegagalan ekonomi pasar lama telah membuka pasar bebas dalam cara pandang baru ekonomi pasar yang dibangun diatas otorisasi negara. Negara menjamin berbagai macam sarana dan prasarana penunjang keberlangsungan pasar, seperti stabilitas
2
AFTA merupakan kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk sebuah kawasan bebas perdagangan dengan tujuan meningkatkan daya saing ekonomi kawasan ASEAN di dunia.
3
menciptakan interaksi antar masyarakat dunia secara luas, yang akhirnya akan mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
keuangan, keamanan domestik, serta penegakan hukum. Bila dibutuhkan, maka negara juga dapat menggunakan kekuatannya agar pasar dapat berjalan dan berfungsi dengan baik. Lebih jauh lagi, bila tidak terdapat pasar dalam area tersebut yang membutuhkan utilitas seperti tanah, air, listrik, pendidikan, jasa kesehatan, ataupun jaminan sosial. Maka negara harus menyediakan pasar, karena dalam pandangan baru ekonomi pasar, peran negara akan dikurangi secara bertahap dan proporsional untuk menciptakan stabilitas pasar
4
, sehingga peran negara tidak hilang seperti yang dipahami secara konvensional oleh paham ekonomi pasar yang lama, namun ekonomi pasar tetap menganut azas persaingan bebas yang mengharuskan semua pihak berkonsentrasi pada kualitas dan kecepatan dalam membaca kecenderungan pasar dan secara bersamaan negara memberikan proteksi yang mendukung pada dinamisasi pasar yang positif. Oleh karena itu tulisan ini akan memaparkan sejauh mana politik pasar bebas MEA yang akan diberlakukan pada tahun 2015 mampu memberikan peluang postif dan negatif bagi pembangunan ekonomi Indonesia serta pengaruhnya bagi perluasan
industrialisasi dan peluang bisnis-bisnis baru bagi pembangunan Indonesia. Konsep Masyarakat ASEAN
Konsep Masyarakat Ekonomi ASEAN sejalan dengan dinamika hubungan antar-bangsa di ASEAN yang menyadari pentingnya integrasi negara-negara di Asia Tenggara. Pada pertemuan informal para Kepala Negara ASEAN di Kuala Lumpur tanggal 15 Desember 1997 disepakati ASEAN Vision 2020 yang
kemudian ditindaklanjuti dengan pertemuan di Hanoi yang menghasilkan Hanoi Plan of Action (HPA). Visi 2020 termasuk HPA berisi antara lain: kondisi yang ingin diwujudkan di beberapa bidang, seperti orientasi ke luar, hidup