• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERILAKU ORGANISASI DAN MANAJEMEN semester

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERILAKU ORGANISASI DAN MANAJEMEN semester"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

¹Mahasiswa Prodi S3 MPD Universitas Negeri Malang, Dosen Universitas Islam Balitar Blitar, Founder G*GOLD Indonesia

PERILAKU ORGANISASI: SEBUAH KAJIAN AKADEMIS

Supriyono¹

Makalah disajikan dalam kuliah Doktor Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Malang

September 2011

Abstract

This academic paper is aimed at describing the concept of organizational behavior covering (1) definition of organization, (2) Management,

Management Function, Managerial roles, and Managerial Skills, and (3) Challenges of the organiational behavior and management. The

discussion has been presented with reference of theories and empirical practice experience.

Kata Kunci: Konsep, perilaku organisasi, manajemen

Abstrak

Makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan sebagian konsep dari perilaku organisasi yang meliputi 1) makna perilaku organisasi, (2) Manajemen, Fungsi Manajemen, Peran Manajerial, dan

Ketrampilan Manajerial, dan (3) Tantangan-tantangan Perlaku Organisasi dan Manajemen. Pembahasan perilaku organisasi ini dilakukan dengan referensi teori dan pengalaman praktis empiris dan dipaparkan secara deskriptif.

Key Words: Concept, organizational behavior, management

1. Pendahuluan

(2)

2

¹Mahasiswa Prodi S3 MPD Universitas Negeri Malang, Dosen Universitas Islam Balitar Blitar, Founder G*GOLD Indonesia

oleh sebab itu para pengelola pendidikan yang identik dengan para manajer dan

pemimpin perlu memiliki pemahaman mengenai Perilaku Organisasi.

Makalah ini mendiskusikan sebagian konsep dan teori Perilaku Organisasi yang terdiri dari pokok-pokok bahasan sebagai berikut: (1) Apa yang dimaksud dengan perilaku organisasi? (What is Organizational Behavior), (2) Manajemen, Fungsi Manajemen, Peran Manajerial, dan Ketrampilan Manajerial, (3) Tantangan-tantangan Perlaku Organisasi dan Manajemen yang terdiri dari tantangan pengelolaan sumber daya manusia untuk kepentingan daya saing atau keuntungan kompetitif, pengembangan etika organisasi dan kesejahteraan, pengelolaan pekerja/pegawai yang beragam, dan pengembangan lingkungan global.

Makalah ini ditulis sebagai salah satu syarat penyelesaian mata kuliah Perilaku Organisasi Dalam Pendidikan dan bertujuan untuk membahas konsep perilaku organisasi dan manajemen secara umum dengan penjelasan praktis di bidang pendidikan. Diharapkan makalah ini berguna bagi para Mahasiswa Program Doktor Manajemen Pendidikan sebagai referensi pengetahuan mengenai Perilaku Organisasi dan Manajemen. Pembahasan Perilaku Organisasi dalam makalah ini

memakai referensi utama buku berjudul Understanding & Managing Organizational Behavior oleh George dan Jones (1996) dan 3 referensi tambahan yang terdiri dari Organizational Behavior oleh Marcic dan Seltzer (1998), Organizational Behavior oleh Robbins dkk (1998), dan People at Work: Human Behaviors in Organiztions Oleh Timm & Peterson (2000).

1. Pembahasan

2.1Apa yang dimaksud dengan perilaku organisasi.

Definisi. Organisasi adalah sekumpulan orang yang bekerja bersama untuk

(3)

3

¹Mahasiswa Prodi S3 MPD Universitas Negeri Malang, Dosen Universitas Islam Balitar Blitar, Founder G*GOLD Indonesia

individu-individu dan kelompok merespon dan bertindak terhadap organisasi,

dan bagaimana organisasi mengelola lingkungannya. Studi perilaku organisasi memberikan petunjuk bagi para manajer dan karyawan (pegawai) untuk memahami dan menghargai banyak kekuatan-kekuatan yang berpengaruh terhadap perilaku di dalam organisasi, dan untuk memperbaiki keputusan mengenai bagaimana memotivasi dan mengkoordinasikan manusia dan sumber daya lainnya dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Perilaku Organisasi memberikan alat berupa konsep dan teori yang memungkinkan orang memahami, menganalisa, dan menjelaskan perilaku-perilaku di dalam organisasi sehingga para manajer atau pimpinan dapat meningkatkan, memperbaiki, dan mengubah perilaku kerja sehingga setiap orang maupun organisasi secara keseluruhan dapat mencapai tujuan.

Tataran analisis. Terdapat tiga tataran analisa di dalam Perilaku Organisasi,

yaitu tataran individu, kelompok, dan organisasi secara keseluruhan jika digambarkan bisa terlihat sebagai berikut:

Gambar 1: Tataran Analisa Perilaku Organisasi

(4)

4

¹Mahasiswa Prodi S3 MPD Universitas Negeri Malang, Dosen Universitas Islam Balitar Blitar, Founder G*GOLD Indonesia

dan (4) komitmen, motivasi, daya tahan/stres, dan kinerja (performance). Pada

tataran kelompok dan organisasi hal-hal yang mempengaruhi perilaku organisasi dan perlu dikelola diantaranya adalah (1) sifat-sifat kelompok kerja (characteristics of work group), (2) kelompok kerja efektif (effective work group), (3) Kepemimpinan (leadership), (4) komunikasi (communication), (5) pengambilan keputusan (decision making), (6) hubungan dalam kelompok dan konteks organisasi (Relationship in work group a nd organizational context), (7) Ddeterminan struktur dan budaya organisasi (Organizatinal Structura l determinant and culture), (8) organisasi global, (9) kekuatan (power), politik, dan konflik, (10) pengembangan dan perubahan organisasi.

Dengan kompleksitas unsur-unsur pengaruh Perilaku Organisasi di atas, pembelajaran mengenai Perilaku Organisasi sangat penting bagi: (1) individu untuk membantu menghargai situasi kerja dan bagaimana harus bersikap dan berperilaku untuk mencapai tujuannya sendiri, dan (2) manajer untuk menggunakan temuan-temuan penelitian perilaku organisasi, alat dan teknik-teknik yang dikembangkannya untuk meningkatkan efektivitas organisasi (kemampuan mencapai tujuan).

2.2Manajemen, Fungsi Manajemen, Peran Manajerial, dan Ketrampilan Manajerial

Manajemen dan Manajer. Bagaimanakah seorang manajer atau pimpinan

sekolah menggunakan alat-alat (konsep dan teori) yang dipelajari dari Perilaku Organisasi? Sangat jelas bahwa hal ini terkait dengan tugas dan peran dalam manajemen yang mempersyaratkannya memiliki ketrampilan-ketrampilan manajerial. Manajemen adalah Proses merencanakan (Planning), Mengatur (Organizing), Memimpin (Leading), dan Mengkontrol (Controlliong ) sumber daya manusia, keuangan, material, dan sumber daya lainnjya untuk meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja. Sedangkan manajer adalah siapapun yang mensupervisi satu atau lebih sub-ordinat (bawahan) dalam konteks persekolahan adalah Kepala Sekolah. Dalam situasi yang sederhana maupun yang kompleks fungsi manajemen sangatlah penting untuk dijalankan secara efektif.

(5)

5

¹Mahasiswa Prodi S3 MPD Universitas Negeri Malang, Dosen Universitas Islam Balitar Blitar, Founder G*GOLD Indonesia

dan tujuan organisasi, mengalokasikan sumber daya, dan menggunakan sumber

daya untuk mencapai tujuan organisasi. Suatu perusahaan penerbangan yang berada di Dallas yang bernama Southwest Airlines berhasil mencapai tujuan untuk memiliki daya saing yang tangguh. Untuk memberikan pelayanan kepada penumpang dengan penerbangan murah. Untuk South West Airlines yang didirikan dan dipimpin oleh Herb Kelleher mencapai tujuan ini dengan cara menggunakan sumber dayanya, termasuk sumber daya manusia, secara efektif dan unik. Masing-masing kru memiliki tugas sendiri sendiri, tetapi pada waktu luang setiap kru bertugas membantu kru lainnya sehingga Southwest Airlines bisa menghemat waktu penerbangan 10-15 menit yang memungkinkan terbang lebih banyak pada rute-rute pendek. Perencanaan sebagaimana disebutkan diatas tidak bisa berdiri sendiri dan harus diterjemahkan melalui langkah berikutnya, yaitu pengaturan atau pengorganisasian (organizing).

Pengaturan (Organizing) adalah suatu proses membangun peran dan hubungan struktural maupun fungsional dalam organisasi yang memampukan anggota organisasi mencapai tujuan organisasi. Pengaturan atau pengoganisasian berkenaan dengan mengelompokkan para pekerja atau pegawai menjadi

kelompok-kelompok, tim, atau departemen-departemen sesuai dengan jenis tugas yang dilakukan. Misalnya, perusahaan IBM berhasil sukses mencapai tujuan dengan mengorganisasikan pekerjanya menjadi departemen seperti teknisi servis dikelompokkan dengan teknisi servis dan tenaga pemasaran juga dikelompokkan dengan tenaga pemasaran. Bahkan perusahaan mobil General Motor di Amerika bangkit dari kebangkrutannya dengan menggandeng Toyota lalu membentuk perusahaan baru bernama NUMMI yang memiliki cara pengorganisasian yang sangat unik dan efektif yaitu para pekerjanya dikelompokkan menjadi tim kerja yang memiliki otoritas untuk mengambil keputusan. Memiliki perencanaan dan pengorganisasian yang baik belum tentu membawa mereka sukses. Kesuksesan mereka juga dikarenakan sebuah proses kepemimpinan (leading).

(6)

6

¹Mahasiswa Prodi S3 MPD Universitas Negeri Malang, Dosen Universitas Islam Balitar Blitar, Founder G*GOLD Indonesia

dalam memimpin, seorang pemimpin dipersyaratkan memahami gaya-gaya

kepemimpinan sehingga mencapai keberhasilan. Herb Kelleher dari Southwest Airlines memiliki gaya kepemimpinan dengan people relation approach (Pendekatan hubungan humanistik). Ia dan seluruh manajernya setahun sekali selalu melakukan pekerjaan-pekerjaan dasar seperti check in penumpang dan penanganan bagasi untuk menunjukkan kepada penumpang pendekatan kerja tim yang baik. Dalam menjalankan tugas manajemen selain menjalankan proses ketiga fungsi manajemen tersebut, seorang manajer atau pimpinan dalam konteks persekolahan adalah Kepala Sekolah, juga menjalankan fungsi kontrol

(controlling). Dalam hal ini manajer atau pimpinan melakukan monitoring dan evaluasi setiap individu, kelompok, dan kinerja organisasi untuk melihat apakah tujuan organisasi telah tercapai. Jika tujuan tercapai maka tindakan selanjutnya adalah mempertahankan dan bahkan meningkatkan kinerja organisasi. Jika tujuan tidak tercapai, hasil dari proses kontrol harus ditindak lanjuti dengan tindakan koreksi dan perbaikan.

Dalam menjalankan proses keempat fungsi manajemen tersebut, seorang manajer dipersyaratkan memiliki ketrampilan manajerial. Tedapat tiga

(7)

7

¹Mahasiswa Prodi S3 MPD Universitas Negeri Malang, Dosen Universitas Islam Balitar Blitar, Founder G*GOLD Indonesia

Gambar 2: Fungsi Manajemen

Sebuah sekolah yang didirikan oleh perusahaan tambang besar seluruh dunia di wilayah Indonesia timur melakukan perubahan strategi pengelolaan sekolahnya untuk mencapai tujuan kompetitif dan tuntutan kualitas bertaraf

internasional dengan cara mempraktikan ke empat fungsi manajemen tersebut dengan modifikasi menjadi Planning, Leading, Organizing, dan Controlling. Dengan harapan semua lapisan sivitas akademika sekolah tersebut terlibat di dalam proses perubahan sejak dari awalnya. Oleh sebab itu Leading didahulukan

(8)

8

¹Mahasiswa Prodi S3 MPD Universitas Negeri Malang, Dosen Universitas Islam Balitar Blitar, Founder G*GOLD Indonesia

Gambar 3: Planning, Leading, Organizing, dan Controlling

Dalam gambar tersebut ditampilkan ilustrasi mengolah input dengan cara mengelola lima sumber daya baik manusia, mesin, material, waktu, dan biaya memakai pelaksanaan fungsi manajemen yang efektif untuk menghasilkan tujuan yang hasilnya lebih besar dan lebih baik dari inputnya dan dapat menjadi pengaruh ganda kepada orang lain. Hasilnya sekolah tersebut demi tahun ke tahun selama lima tahun bisa mencapai akreditasi A nasional, tersertifikasi ISO9001:2008 dalam konteks keseluruhan sistem, tersertifikasi menjadi Sekolah Adiwiyata, mensejajarkan dan menjadi bagian dari pendiri Asosiasi Sekolah Nasional Plus bertaraf Internasional, berhasil mencapai kelulusan ujian nasionakl

(9)

9

¹Mahasiswa Prodi S3 MPD Universitas Negeri Malang, Dosen Universitas Islam Balitar Blitar, Founder G*GOLD Indonesia

elemen masyarakat dilingkungan area pendiri, dan memperkenalkan pendidikan

lingkungan yang berkolaborasi dengan sekolah-sekolah lain baik di Jepang, Australia, maupun sekolah di Indonesia dengan cara komunikasi melalui skype.

2.3Tantangan-tantangan Perlaku Organisasi dan Manajemen

Berkembangnya teknologi, meningkatnya tenaga terampil, dan mudahnya akses komu nikasi memungkinkan organisai menghadapi tantangan-tantangan daya saing, etika organisasi dan kesejahteraan, dan keberagaman tenaga kerja. Tantangan pertama adalah Mengelola Sumber Daya Manusia untuk mencapai -kemampuan daya saing. Dalam hal ini manajer dituntut memiliki kemampuan untuk membuat organisainya berkinerja lebih unggul dari kompetitornya atau organisai-organisasi lain yang memproduksi barang atau jasa serupa. Penglolaan daya saing dapat dilakukan dengan cara meningkatkan

efisiensi, ketrampilan pekerja, meningkatkan kualitas dan produktivitas, meningkatkan respon terhadap pelanggan, meningkatkan inovasi dan kreativitas, mengatasi penurunan loyalitas, dan tantangan global. Peningkatan efisiensi bukanlah berarti pemangkasan biaya. Hal ini merupakan konsepsi yang tidak tepat karena pemangkan biaya justru dapat mengakibatkan kinerja menurun.

Efisiensi seharusnya dimaknai menjadi efektifitas yang mempersyaratkan suatu cara-cara yang inovatif dan doable (dapat dilakukan). Peningkatan service level contohnya adalah efektifitas bukan pemangkasan biaya. Jika Anda seorang petugas paspor yang biasanya Anda melayani setiap paspor memerlukan waktu 5 hari, lalu Anda membuatnya menjadi 2 hari dengan profesional dan jujur, itulah efektifitas. Peningkatan respon terhadap pelanggan merupakan tantangan yang unik karena orang mungkin lebih banyak memaknai dengan menyenangkan pelanggan. Secara lebih profesional hal ini sudah harus dimaknai sebagai sebuah transformasi dari customer service ke customer success. Sukses pelanggan bukan sekedar pelanggan menjadi senang tetapi ia sukses men capai tujuannya. Peningkatan kualitas sering didekati dengan pengembangan total quality

(10)

10

¹Mahasiswa Prodi S3 MPD Universitas Negeri Malang, Dosen Universitas Islam Balitar Blitar, Founder G*GOLD Indonesia

yang lebih memerlukan pendekatan kepemimpinan. NUMMI yang memulai

pembukaan kembali pabrik yang dulunya bernama Generalk Motor dengan cara memberikan kebebasan kreativitas dan inovasi kepada tim-tim kerjanya merupakan contoh yang baik sehingga hanya dalam waktu dua tahun kinerja NUMMI mencapai dua kali lipat General Motor pada saat sebelum tutup karena bangkrut. Manajemen juga memiliki tantangan untuk bertindak kreatif terhadap sistem kompensasi dan benefit serta tata kelola sumber daya manusia untuk mengantisipasi penurunan loyalitas dan terjadinya turn over karyawan. Ini juga menyangkut etika kerja serta kesejahteraan karyawan. Pengelolaan daya saing dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4: Tatakelola daya saing (berdasar George dan Jones, 1996)

(11)

11

¹Mahasiswa Prodi S3 MPD Universitas Negeri Malang, Dosen Universitas Islam Balitar Blitar, Founder G*GOLD Indonesia

perbedaan nilai dan cara kerja, oleh sebab itu seorang manajer dituntut untuk

mampu menggunakan ilmu perilaku organisasi untuk mengelola keberagaman ini. Tiga hal utama menjadi tantangan yang harus dikelola yaitu pengambilan keputusan dan kinerja, keadilan dan kesejajaran, dan fleksibilitas. Sebuah perusahaan berskala nasional di Indonesia timur mengatasi hal ini dengan cara melatih dan menerapkan prinsip-prinsip cuktural diversity. Sekalipun secara tersembunyi masih memiliki potensi klonflik perbedaan atau keberagaman, secara professional berhasil dikelola menjadi peningkatan kinerja yang positip. Namun demikian, hal ini perlu di ratifikasi setiap tahunnya. Hoechst Celanese Corp (New Jersey) memiliki cara tersendiri untuk mengatasi ini dengan mencanangkan dan melaksanakan perekrutan kaum minoritas sampai pada level top eksekutif, Berikut ini adalah poin-poin upaya Hoecst Celanese Corp:

• HCC adalah perusahaan yang memiliki 7 milyard dolar penjualan dan

32000 karyawan

• Tahun 1998 di bawah kepemimpinan Ernest H Dew, Hoechst ingin

meningkatkan keragaman karyawan

• Separoh dari top 20 eksekutif diharapkan ditempati minoriitas dan wanita

pada tahun 2000

• Untuk mewujudkan ini separoh dari profesional pemula yang direkrut

wanita dan minoritas yang didorong untuk menjadi eksekutif

• Drew berpandangan keputusan ini lebih baik bahwa di dalam tim terdiri

atas karakteristik yang berbeda dan latar belakang yang berbeda.

• Produktivitas meningkat 8 persen dan return capital naik 18 persen.

• Kini keberagaman telah berhasil menumbuhkan daya saing

Tantangan keempat adalah tantangan pengelolaan lingkungan global.

(12)

12

¹Mahasiswa Prodi S3 MPD Universitas Negeri Malang, Dosen Universitas Islam Balitar Blitar, Founder G*GOLD Indonesia

dunia yang datar menimbulkan tantangan sendiri yang lebih banyak berhubungan

dengan hubungan lintas bangsa. Dalam hal ini fungsi manajemen semakin kompleks. Organisasi juga menghadapi masalahpemahaman situasi global. Tenaga kerja yang berasal dari wilayah negara yang berbeda dan lintas batas akan memiliki nilai-nilai yang berbeda-beda pula. Perencanaan menjadi lebih kompleks karena perlunya keputusan yang melibatkan manajer di seluruh wilayah operasional di negara-negara lain. Pengorganisasian menjadi sebuah fungsi yang signifikan untuk dibagi dan dikoordinasikan di seluruh negara-negara operasional kerja. Dalam hal kepemimpinan diperlukan kepemimpinan yang disesuaikan dan cocok di seluruh wilayah negara-negara operasional di dunia. Begitu juga dalam konteks kontrol, manajer harus menciptakan kebijakan-kebijakan evaluasi, penghargaan, promosi, pelatihan, dan pengembangan tenaga kerja.

2. Penutup

Berdasarkan pembahasan di atasa dapat disimpulkan sebagai berikut: 2.1Perilaku organisasi adalah sebuah studi tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi bagaimana individu dan kelompok merespon dan bertindak

dalam organisasi dan bagaimana organisasi mengelola lingkungannya. 2.2Perilaku organisasi menyediakan seperangkat alat baik teori maupun konsep

untuk memahami, menganalisa, mendeskripsikan, dan mengelola sikap dan perilaku di dalam organisasi.

2.3Studi perilaku organisasi dapat memperbaiki dan mengubah perilaku individual, kelompok, dan organisasi untuk mencapai tujuan individu, kelompok, dan organisasi

2.4. Perilaku organisasi dapat dianalisa pada 3 tataran yaitu individu, kelompok, dan organisasi secara keseluruhan. Pemahaman penuh atas ini memerlukan studi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku masing-masing

3. Rujukan

George, Jenifer M., and Jones, Gareth R.1996. Understanding and Managing Organizational Behavior.Massachusetts: ADDISON-WESLEY PUBLISHING COMPANY

(13)

13

¹Mahasiswa Prodi S3 MPD Universitas Negeri Malang, Dosen Universitas Islam Balitar Blitar, Founder G*GOLD Indonesia

Robbins, Stephen P, Millett, Bruce, Cacioppe, Ron, and Waters-

Marsh, Terry.1998.Organizational Behabior, Leading and Managing in Australia and New Zealand.Sydney:Prentice Hall

Gambar

Gambar 1: Tataran Analisa Perilaku Organisasi
Gambar 2: Fungsi Manajemen
Gambar 3: Planning, Leading, Organizing, dan Controlling
Gambar 4: Tatakelola daya saing (berdasar George dan Jones, 1996)

Referensi

Dokumen terkait

Hiburan telah menjadi kebutuhan yang cukup penting bagi masyarakat, salah satunya adalah menonton film. Pemilihan film bisa saja berdasarkan rating, seperti yang

Artinya konsumen atau pelanggan kartu prabayar Tri di Kelurahan Wawalintouan menganggap harga sebagai salah satu pertimbangan utama untuk menggunakan kartu prabayar Tri

Tujuan penelitian yang dicapai pada penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor risiko yang mempengaruhi jumlah kasus malaria di Jawa Timur pada tahun 2013 dengan Geographically

STUDI POLA PENGGUNAAN RUANG BERBAGAI KELAS UMUR BIAWAK KOMODO (Varanus komodoensis Ouwens) DI LOH BUAYA-PULAU RINCA TAMAN NASIONAL KOMODO,.. NUSA

75 dilihat dari total luasannya maka, ketiga kecamatan ini masih memiliki luas hutan mangrove yang paling banyak, namun jika diperhatikan masing-maisng luasan

Pada Lampiran J, ditunjukkan bahwa hasil picking waktu tiba gelombang P dan S untuk kasus mikroseismik lubang-bor dapat memberikan pengaruh yang unik pada hasil lokasi

Secara prinsipiil melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 telah mengedepankan pendekatan restorative justice dan proses diversi sebagai upaya penyelesaian tindak

Untuk menunjang tujuan tersebut, di dalam bab ini berturut-turut akan dibahas sistem pertidaksamaan dua variabel dan penyelesaiannya, model matematika sebagai masalah program linear,