• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLLING SMS PREMIUM DALAM AJANG PENCARIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "POLLING SMS PREMIUM DALAM AJANG PENCARIA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Komunikasi Massa

POLLING SMS PREMIUM DALAM AJANG PENCARIAN BAKAT

SEBAGAI ALAT PENGERUK KEUNTUNGAN OLEH MEDIA

TELEVISIDI INDONESIA

Oleh :

RENANDA KHAIRUNA PURBA

147045004

MAGISTER ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Pendahuluan

Ajang pencarian bakat yang ditayangkan di televisi sangat menarik minat masyarakat Indonesia. Banyak yang rela mengorbankan sebagian besar waktunya untuk menonton acara tersebut hingga berjam-jam, hanya untuk mengetahui siapa yang akan tereliminasi pada pekan ini. Ajang pencarian bakat seperti Indonesia Mencari Bakat (IMB), X-Factor, Indonesian Idol, Masterchef Indonesia, Akademi Fantasi, KDI, The Master, Stand Up Comedy Indonesia dan lain-lain telah berhasil menyihir khalayak.

Ajang pencarian bakat bukan merupakan hal baru di Indonesia. Jika menoleh sedikit ke belakang, akan diketahui bahwa jenis tayangan ini telah dirintis, bahkan jauh sebelum televisi marak digunakan di Indonesia. Radio Republik Indonesia (RRI) telah menjadi pelopor pencarian bakat oleh media massa di Indonesia melalui acara Bintang Radiopada era 1970 hingga 1990 an. Namun, semenjak televisi mulai menampilkan warna warninya, Bintang Radio mengalami penurunan popularitas hingga akhirnyatenggelam. Sayangnya, ajang pencarian bakat justru semakin berkembang dan bertransformasi ke bentuk audio-visual yang ditawarkan oleh televisi. Diawali oleh kesuksesan Akademi Fantasi (AFI) yang ditelurkan oleh Indosiar, ajang pencarian bakat lainnya pun muncul dengan nama dan mekanisme yang beragam. Berbagai stasiun televisi di Indonesia berlomba-lomba menghadirkan tayangan berupa ajang pencarian bakat, yang diketahui masyarakat bertujuan untuk menghasilkan bintang baru yang akan bersinar di industri hiburan Tanah Air Indonesia.

(3)
(4)

Pembahasan

A. Mekanisme Ajang Pencarian Bakat

Bakat, dalam ajang pencarian bakat dapat berupa apa saja, seperti menyanyi, memasak, sulap, ceramah dan lain-lain. Penyaringan kontestan atau proses audisi dilakukan di beberapa kota besar di Indonesia. Para kontestan biasanya antri berjam-jam agar dapatmenunjukkan bakat mereka pada juri. Bagi peserta yang lolos seleksi, maka akan diadu kembali hingga hanya tersisa kira-kira 15 orang kontestan yang nantinya akan tampil di panggung ajang pencarian bakat.

Setelah tersisa sedikit kontestan, maka akan diadakan karantina dimana televisi akan menampilkan keseharian kontestan yang menunjukkan latar belakang kehidupan, kepribadian, kemahiran, kelebihan dan kekurangan para kontestan sehingga publik menjadi simpati dan menggemari kontestan pilihan mereka. Para kontestan juga akan menerima pelatihan, seperti pelatihan vocal dan koreografi (jika mereka mengikuti ajang pencarian bakat menyanyi) dan mendapatkan bimbingan dari mentor yang merupakan artis terkenal.

Babak selanjutnya adalah babak penyisihan atau disebut juga dengan babak eliminasi. Setiap minggunya, peserta akan menampilkan bakatnya di layar kaca serta meminta dukungan polling SMS kepada masyarakat karena jika jumlah pollingmereka rendah, maka mereka akan dipulangkan ke daerahnya masing-masing. Jadi, disinilah peran keluarga, fans dan pendukung calon bintang tersebut diperlukan, yaitu untuk mengirimkan dukungan melalui polling SMS Premium hingga nanti terpilih dua kontestan yang akan maju ke tahap Grand Final.Memang, terdapat juri dan komentator dalam ajang ini, yang sebagian di antaranya memiliki hak untuk menarik kembali kontestan yang gugur akibat polling rendah.Namun, juri utama tetaplah pemirsa yang mengirimkan dukungannya melalui SMS premium.

(5)

masyarakat melihat program pencarian bakat sebagai suatu pembelajaran gratis yang membuat mereka ingin berkarir di dunia entertainment.Masih menurut Heryanto (2008), hal ini terjadi karena ada suatu persepsi bahwa setiap orang bisa menjadi terkenal dengan mengikuti ajang pencarian bakat.

B. Promosi Daerah Melalui Ajang Pencarian Bakat

Setiap kontestan dalam mewujudkan impiannya menjadi pemenang ajang pencarian bakat, akan mengupayakan berbagai macam cara. Salah satu cara yang tergolong kreatif adalah dengan memanfaatkan daerah asal, tanah kelahiran maupun tempat tinggal mereka. Bagi kontestan yang berasal dari kota besar, tidak terlalu dapat mempengaruhi masyarakat daerah asalnya. Namun jika kontestan tersebut berasal dari daerah tingkat II seperti Kabupaten dan Kota Kecil, maka masyarakat daerahnya akan sangat dapat dipengaruhi untuk mendukung peserta ajang pencarian bakat tersebut.

Bukan hanya masyarakatnya saja yang terpengaruh, tidak jarang pejabat daerah juga tersihir dengan iming-iming promosi daerah oleh media sehingga mereka ikut mendukung kontestan asal daerahnya.Dukungan yang diberikan pun tidak tanggung-tanggung. Pemerintah daerah sering mengadakan acara nobar (nonton bareng) di alun-alun kota atau di rumah pejabat setempat yang tentunya mengeluarkan dana yang tidak sedikit. Selain itu, sering juga terdapat pejabat perwakilan daerah yang hadir dalam ajang pencarian bakat untuk menunjukkan dukungannya pada kontestan yang mewakili daerahnya.Berkat turun tangan pemimpin daerah tersebut, polling SMS yang diperoleh kontestan yang didukung bisa melambung tinggi.

(6)

investor yang kemudian berdatangan menawarkan investasi di Kabupaten Selayar.Oleh pemerintah setempat, Aty dinobatkan menjadi duta pariwisata Kepulauan Selayar.

Selain Aty, dampak secara tidak langsung dialami oleh seorang blogger yang mempromosikan daerah Pinrang. Beberapa saat setelah Aidil yang berasal dari Pinrang lolos menjadi finalis kontes dangdut terbesar di Indonesia KDI 2015, kata kunci pencarian tentang Pinrang yang merujuk pada blog tersebut meningkat drastis.Kata kunci yang paling dominan adalah wisata Pinrang, adat istiadat Pinrang dan makanan khas Pinrang.Begitulah kekuatan media massa, namun keuntungan yang media peroleh jauh lebih besar. Rinciannya akan dibahas dalam sub bab berikutnya.

C. Raup Milyaran Rupiah Melalui Polling SMS Premium dalam Ajang Pencarian Bakat

SMS (Short Message Service) atau layanan pesan singkat premium adalah sebuah layanan ponsel yang memungkinkan seseorang untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai berita, dunia hiburan, olahraga, artis idola, zodiak, undian berhadiah, memperoleh nada sambung pribadi dan bahkan untuk memilih peserta favorit dalam ajang pencarian bakat di televisi. SMS premium ini merupakan sebuah perkembangan teknologi komunikasi dimana hanya dengan mengirim SMS ke 4 digit angka yang mudah diingat, kita sudah dapat mengakses layanan tersebut.

(7)

Secara garis besar, proses kerja SMS premium dapat digambarkan sebagai berikut :

– Pelanggan mengirim SMS ke sebuah nomor khusus. SMS tersebut kemudian diterima oleh SMS Center operator seluler.

– Operator seluler meneruskan SMS tersebut pada Content Provider. Operator sendiri dapat bertindak sebagai Content Provider, namun biasanya bagian ini melibatkan pihak perusahaan rekanan.

Content Providerselanjutnya mengolah SMS tersebut dan hasilnya dikembalikan ke operator seluler.

(8)

Untuk menggunakan layanan ini, penyelenggara harus memiliki short number yang biasanya terdiri dari 4 digit atau dikenal juga dengan sebutan ADN (Abbreviated Dialling Number). Secara umum, tipe layanan berbasis SMS ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

1. SMS Pullyaitu layanan SMS berbasis request. Jadi, hanya ketika diminta maka informasi via SMS akan dikirim ke pengguna ponsel. Layanan ini biasa digunakan oleh kuis, polling ajang pencarian bakat atau information on demand.

2. SMS Push adalah layanan berbasis langganan dengan cara pendaftaran terlebih dahulu. Biasanya layanan ini didahulukan dengan mengirimkan ‘REG<spasi>info’ ke short number milik penyelenggara konten. Selanjutnya secara rutin, penyelenggara konten akan mengirimkan SMS ke pelanggan. Pelanggan dapat berhenti dengan melakukan permohonan ‘UNREG<spasi>info’ kepada short number penyelenggara konten.

Metode pentarifan yang digunakan pada layanan ini juga ada dua yakni MO (Mobile Originating) dan MT (Mobile Terminating). MO berarti tarif akan langsung dikenakan begitu pelanggan mengirimkan SMS. Sedangkan pada MT, tarif akan dikenakan begitu pelanggan mendapatkan kontennya atau begitu SMS balasan diterima. Tentang penerapan tarif dan berapa hasil yang diperoleh oleh content provider(penyedia layanan),tergantung dari ketentuan dan kesepakatan dengan pihak operator. Tetapi yang jelas, untuk layanan SMS ini, operator akan menetapkan biaya bearer sebelum jumlah bagi hasil ditentukan. Misal:tarif layanannya adalah Rp.2000,-. Jumlah yang akan didapatkan oleh content provider adalah Rp.2000,- dikurangi biaya bearer SMS (sesuai ketentuan) yaitu Rp.350,- jadi sisanya adalah Rp.1650,- yang kemudian dibagi sesuai dengan perjanjian bagi hasilnya. Jika aturan bagi hasil adalah fifty – fifty maka baik penyedia layanan maupun operator seluler akan mendapatkan Rp. 825,- per SMS.

(9)

Kembali dalam konteks polling SMS premium dalam ajang pencarian bakat, baik itu content provider (dalam hal ini adalah penyelenggara acara seperti stasiun televisi maupun produser) dan operator seluler (seperti telkomsel, xl, indosat, axis dan lain-lain) sama-sama memperoleh keuntungan yang sangat besar dari bagi hasil polling tersebut.Menurut taksiran Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), satu kuis yang ditayangkan di televisi bisa melibatkan sekitar 300.000 SMS. Bahkan pada tahun 2006,Grand FinalIndonesian Idol dikabarkanmenerima sekitar 2,7 juta SMS polling. Apabila tarifnya Rp. 2000,-/sms, maka pengusaha yang terlibat pada malam itu bisa meraup pendapatan Rp. 5,4 milyar. Jumlah sebesar itu hanya berasal dari satu acara dan hanya dalam satu malam saja.Namun, seperti yang diketahui, pemirsa diperbolehkan mengirimkanpollingSMS premium setiap hari selama acara tersebut diselenggarakan (yang 1 periodenya berkisar selama kurang lebih 3 bulan) atau sampai pada batas eliminasi peserta yang didukung.Belum lagi efek promosi daerah yang menyebabkan masyarakat dan pejabat dari daerah tertentu berkontribusi dalam hal mengirim SMS premium sebanyak-banyaknya agar kontestan yang mewakili daerahnya menang.Jika dihitung kembali secara kasar, bukan tidak mungkin para pengusaha tersebut memperoleh trilyunan rupiah.

D. Teori Hegemoni Media dan Teori Ekonomi Politik Media

Fenomena besarnya minat masyarakat Indonesia pada ajang pencarian bakat, dapat dikaji menggunakan salah satu teori dalam ilmu Komunikasi Massa yaitu Teori Hegemoni Media.Teori Hegemoni Media merupakan sebuah teori yang digunakan untuk mengungkap realita palsu yang dibuat oleh media (Littlejohn & Foss, 2008). Terkait dengan program ajang pencarian bakat yang populer di dunia pertelevisian tanah air, realita palsu yang berusaha dipersuasikan media kepada masyarakat adalah bahwa program ajang pencarian bakat menjanjikan masa depan cerah bagi orang-orang yang ingin terkenal dan terjun ke dunia entertainment.

(10)

hanya karena banyaknya jumlah polling SMS yang diterimanya, bukan berdasarkan kualitas orang tersebut.

Hal ini dapat dibuktikan dengan sedikitnya alumni ajang pencarian bakat yang bisa benar-benar sukses berkarir di dunia entertainment Indonesia.Contohnya adalah ajang Indonesian Idol.Dapat dihitung jumlah jebolan kontes ini yang sukses berkarir di dunia entertainment tanah air, diantaranya Judika, Citra Scholastika, Mike Muhedey, Regina, Fatin dan Delon.Sisanya tidak pernah lagi terdengar kabar beritanya.Setelah kontes yang mereka ikuti berakhir, sudah tidak pernah terdengar lagi namanya di industri hiburan tanah air.Sementara jika dijumlah, biaya yang dikeluarkan keluarga dan penggemar kontestan untuk mengirimkan dukungan melalui SMS premium tidak bisa dibilang sedikit.

Selain teori hegemoni media, fenomena ajang pencarian bakat yang meramaikan wajah pertelevisian Indonesia, juga dapat dianalisis menggunakan teori yang terletak pada ranah kritis yaitu Teori Ekonomi Politik Media. Arianto (2011) mengemukakan bahwa ekonomi politik awalnya dipengaruhi oleh pemikiran Marxis tentang ekonomi, yang membahas cara dimana basis ekonomi masyarakat menjadi penentu struktur sehingga berpengaruh pada ruang budaya dan politik masyarakat, tenaga kerja, pembagian kerja, kepemilikan, mode produksi, pentingnya struktur kelas dan perjuangan. Selanjutnya Mosco (1996) juga berpendapat bahwa ekonomi politik merupakan sebuah studi hubungan sosial, khususnya hubungan kekuasaan, yang meliputi produksi, distribusi dan konsumsi sumber daya, termasuk sumber daya komunikasi.

(11)

keselarasan antara tiga poin di atas agar dapat menghasilkan program acara yang menguntungkan.

Agung (2011) mengemukakan bahwa dalam perspektif ekonomi politik, proses produksi program acara maupun berita tidak berbeda seperti relasi ekonomi yang ditempatkan sebagai alat atau komponen yang menghasilkan keuntungan dan peningkatan modal bagi media massa. Bila diasumsikan secara sederhana, isi media lebih diatur oleh kekuatan ekonomi media.Kemudian lebih jauh lagi pada pendekatan ekonomi politik kritis menempatkan aspek pengendalian pasar pada posisi yang beragam dan ketidaksamaan posisi ini menyebabkan dominasi satu kelompok kerja atas kelompok kerja lainnya. Dominasi biasanya dilakukan oleh pemilik kepentingan terbesar dalam media massa yaitu pemilik media, operator seluler atau pihak pengiklan. Sedangkan bidang produksi hanya menampilkan tayangan sesuai dengan arahan pemilik media dan penonton atau masyarakat hanya pasif menerima tayangan yang disajikan di media massa.

Kondisi pertelevisian Indonesia saat ini sesuai dengan penggambaran di atas.Hal tersebut terlihat dari semakin tidak beragamnya tayangan yang ada di televisi Indonesia. Media saat ini lebih cenderung menyajikan acara atau program yang banyak diminati oleh masyarakat yang dinilai berdasarkan rating acara sehingga media berbondong-bondong memproduksi program serupa untuk berusaha mendapatkan rating tinggi yang bisa mendatangkan banyak pengiklan di medianya. Tujuannya adalah memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.

(12)

namun bagaimana cara agar media dapat membuat acara yang diminati masyarakat sehingga memperoleh keuntungan yang besar.

E. Solusi

Melihat pemaparan di atas, penting bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk memiliki kecerdasan dalam bermedia atau disebut juga literasi media.Literasi media adalah suatu bentuk pembelajaran dan pemahaman media bagi masyarakat sehingga masyarakat dapat berfikir kritis terhadap segala informasi yang mereka peroleh dari media.Literasi media merupakan sesuatu yang sangat diperlukan masyarakat pada era banjir informasi seperti sekarang ini.Apalagi jika melihat kondisi media yang kontennya tidak lagi disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, utamanya adalah program ajang pencarian bakat yang akhir-akhir ini banyak menghiasi layar kaca Indonesia.

(13)

Penutup

Berbagai maksud di balik ajang pencarian bakat telah dikupas di bab sebelumnya. Jika terdapat kekurangan dalam ajang pencarian bakat, tentu ada pula kelebihannya.Tidak bisa dipungkiri bahwa ajang pencarian bakat menghadirkan banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia khususnya di bidang produksi dalam pertelevisian. Kru-kru, ahli sound system, cameramen, videographer, tim kreatif dan lain sebagainya berhasil hidup melalui acara ini. Selain itu, bagi kontestan ajang pencarian bakat yang memang berbakat namun tidak memenangkan ajang tersebut, dapat dilirik oleh pihak manajemen artis yang dapat membantu mengorbitkan dirinya.Contohnya adalah Judika, yang berhasil masuk ke dalam manajemen Republik Cinta milik Ahmad Dhani.

Saat ini, sistem voting semakin berkembang.Dengan adanya internet, seorang pendukung bisa saja mengunduh aplikasi yang memungkinkannya memvote tanpa mengeluarkan biaya sebesar biaya SMS premium.Namun tentu saja, tetap diharapkan bahwa pemenang ajang pencarian bakat haruslah memang orang yang tepat, pantas dan layak sehingga bisa bertahan maupun bersaing dalam kerasnya dunia entertainment.

(14)

Daftar Pustaka

Buku

Heryanto, Ariel (ed). 2008. Popular Culture in Indonesia : Fluid Identities in Post-Authoritarian Politics. London dan Newyork : Routledge.

Littlejohn, Stephen W dan Karen A. Foss. 2008. Teori Komunikasi. Jakarta : Salemba Humanika.

Mc.Quail, Dennis. 2002. Teori Komunikasi Massa, Suatu Pengantar. Jakarta : Erlangga.

Mosco, Vincent. 1996. The Political Economy of Communication. London : Sage Publication Ltd.

Jurnal

Agung, Machyudin. 2011. Ekonomi Politik Media Televisi Swasta Nasional, 5(20), 1-95.

Arianto. 2011. Ekonomi Politik Lembaga Media Komunikasi, l (2), 2088 – 981x.

Internet

http://kaskus.com/kumpulan-ajang-pencarian-bakat-yang-pernah-ada-di-Indonesia/, diakses pada tanggal 24 Juni 2015 pukul 21.44

Referensi

Dokumen terkait

 #egagalan pascarenal, adalah jenis gagal ginjal akut yang terjadi akibat kondisi yang #egagalan pascarenal, adalah jenis gagal ginjal akut yang terjadi akibat kondisi

Riskan oleh akibat penggunaan narkoba pada mahasiswa, khususnya mahasiswa di kota Bandung yang sebelumnya merupakan kota pelajar yang bersih, aman, makmur maka penulis

Tujuan dari dakwah sendiri adalah mengajak dan mengubah perilaku untuk melakukan dan menerima ajaran islam dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi safari

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Badrudin (2011) yang menunjukkan bahwa variabel penge- luaran pemerintah di Provinsi DIY pada sektor kesehatan berpengaruh

Faktor-faktor yang menghambat efektivitas penerapan sanksi pidana penjara terhadap anak yang melakukan tindak pidana di wilayah hukum Pengadilan Negeri Purwokerto dilihat dari

Peninjauan terhadap penyajian data dan catatan di lapangan melalui diskusi tim peneliti, selalu dilakukan dalam penarikan kesimpulan dan verifikasi. 9 Selain itu,

Some of the parameters include ionization energy (IE), electron affinity (EA), chemical potential (µ) and global hardness (ɳ) etc. 3) To determine the vibrational properties of

Berdasarkan hasil kajian teori dan pembahasan, diperoleh kesimpulan bahwa melalui penerapan CAI-Kontekstual menggunakan Lab Virtual dalam pembelajaran matematika