• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANUSIA SAINS TEKNOLOGI SENI DAN AGAMA.d

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANUSIA SAINS TEKNOLOGI SENI DAN AGAMA.d"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH IPA TERAPAN

MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI, SENI DAN AGAMA

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

IPA Terapan yang dibimbing oleh Bapak Ridwan Joharmawan dan Ibu Metri Dian Insani

OLEH

VINDYASTIKA INKE R. 130351615587

Pendidikan IPA / Offering A

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PRODI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, sebab manusia telah diberi bentuk atau rupa yang paling baik dan dengan kemampuan akal yang lebih baik daripada makhluk lain. Secara biologis manusia dikatakan sebagai homo sapiens yang artinya spesies mamalia yang memiliki tingkat kecerdasan berpikir yang tinggi dibandingkan dengan spesies lainnya. Melalui kelebihan yang dimiliki manusia dalam mengembangkan pemikiran intelektual dan akalnya tersebut, manusia mampu melahirkan perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat. Manusia sebagai homo sapiens atau manusia berfikir akan menghasilkan beragam pemikiran, seperti sains, teknologi (homo faber), seni (homo esteticus) dan pengetahuan agama. Sains, teknologi, seni dan agama merupakan hal terpenting dalam kebudayaan dan peradaban.

(3)

Kita ketahui bahwa sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya. Perkembangan sains dan teknologi yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin- mesin otomatis. Melalui sains dan teknologi pula muncul berbagai karya seni yang lebih kreatif dan inovatif sehingga dapat meningkatkan minat manusia dalam mengembangkan karya seni yang lebih baik. Ringkas kata kemajuan sains dan teknologi yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.

Sumbangan sains, teknlogi dan seni terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa sains, teknologi dan seni mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Kalaupun sains, teknologi dan seni mampu mengungkap semua kenyataan rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti teknologi sinonim dengan kebenaran. Sebab sains, teknologi dan seni hanya mampu menampilkan kenyataan, bukan kebenaran. Sebagai manusia beragama, kita tentu menyadari bahwa kebenaran yang pasti berasal dari Tuhan dan telah dijelaskan dalam agama masing-masing. Seringkali, kenyataan yang ditunjukkan oleh sains, teknologi dan seni berbanding terbalik dengan kebenaran yang telah di tuliskan dalam agama. Seharusnya, sains, teknologi dan seni dapat diakui dan diterima oleh masyarakat jika unsur agama ikut andil dalam menyelaraskan kenyataan yang dibuktikan oleh sains, teknologi dan agama dengan kebenaran mutlak yang berasal dari Tuhan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian manusia, sains, teknologi, seni dan agama ?

(4)

3. Bagaimana pengalaman saudara tentang dampak negatif perkembangan sains, teknologi, seni dan agama ?

C. TUJUAN

1. Menjelaskan pengertian manusia, sains, teknologi, seni dan agama. 2. Menjelaskan hubungan antara manusia, sains, teknologi, seni dan agama. 3. Menjelaskan pengalaman tentang dampak perkembangan sains, teknologi,

(5)

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI, SENI DAN AGAMA

Manusia

Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta) atau “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Manusia merupakan paduan antara mahluk material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya.

Pada hakekatnya manusia adalah makhluk monopluralis, yaitu makhluk yang terdapat banyak keragaman dalam dirinya, tetapi keragaman tersebut hanya terdapat pada satu jiwa. Keragaman-keragaman manusia sebagai makhluk monopluralis tersebut diantaranya:

1. Susunan kodrat

Susunan kodrat manusia adalah mempunyai dua dimensi yaitu:

a. Jasmani : Sebagai bodi/badan atau rangka, yang terlihat oleh indera kita. b. Rohani : Sebagai ruh atau yang mengisi dan menjalankan badan tersebut.

Dimana dalam dimensi rohani manusia terdapat cipta, rasa, dan karsa. 2. Sifat kodrat

Secara kodrati sifat kodrat manusia yaitu sebagai berikut:

(6)

b. Makhluk sosial. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena manusia tidak dapat hidup sendiri. Setiap manusia saling membutuhkan untuk dapat melangsungkan hidupnya.

3. Kedudukan kodrat

Dalam kodratnya manusia memiliki kedudukan sebagai:

a. Makhluk pribadi. Sebagai makhluk pribadi manusia mempunyai hak dan kewajiban.Dalam menjalankan hak dan kewajiban ini haruslah berlandaskan moral dan tanggung jawab sehingga dapat berjalan seimbang sebagaimana mestinya.

b. Makhluk Tuhan. Sebagai makhluk Tuhan manusia memiliki kewajiban beribadah kepada Allah SWT serta segala sesuatu tindakan manusia akan diminta pertanggung jawaban oleh Allah SWT. Selain mempunyai hakekat hidup, manusia juga memiliki sifat-sifat, diantaranya yaitu:

o Sebagai makhluk yang berakal

o Sebagai makhluk yang berbahasa

o Sebagai makhluk yang beragama

Berdasarkan sifat-sifat tersebut di atas maka dalam diri manusia selalu mempunyai pola pikir, pengharapan atau cita-cita serta kehendak untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik dari dalam kehidupannya dengan cara menciptakan sesuatu.

Sains (Ilmu Pengetahuan)

(7)

pengamatan dan eksperimen untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena – fenomena yang terjadi di alam.

Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam semesta secara sistematis, dan bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan, artinya hasil observasi atau pengamatan baik di laboratorium untuk ilmu-ilmu kealaman maupun di masyarakat untuk ilmu-ilmu social. Sains diklasifikasikan menjadi dua, yaitu natural science dan socio science. Kata dasar yang diambil dari kata sains adalah scientia yang berarti knowledge (ilmu).Tetapi, tidak semua ilmu itu boleh dianggap sains. Yang dimaksud ilmu sains adalah Ilmu yang dapat diuji (hasil dari pengamatan sesungguhnya) kebenarannya dan dikembangkan secara sistematis dengan kaidah-kaidah tertentu berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata sehingga pengetahuan yang ditemukan tersebut boleh dipercayai, melalui eksperimen secara tepat.

Sains memberi penekanan kepada sumbangan pemikiran manusia dalam menguasai ilmu pengetahuan itu, dan ini terdapat dalam seluruh alam semesta. Proses mencari kebenaran (jawaban) tentang persoalan-persoalan secara sistematik dinamakan pendekatan saintifik dan pendekatan ini menjadi landasan perkembangan teknologi yang menjadi salah satu unsur terpenting peradaban manusia. Sains sangat penting untuk perkembangan dan kemajuan kemanusiaan dan teknologi.

Teknologi

(8)

pola, langkah dan metode yang pasti, keterampilan itu lalu menjadi teknik. Dengan demikian teknologi dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang menerapkan suatu teori dalam kenyataan yang praktis dan memiliki tujuan tertentu dengan menggunakan suatu peralatan tertentu (Sujarwa, 2010 : 297).

Teknologi merupakan sarana yang amat penting untuk kehidupan masyarakat di jaman yang modern ini di berbagai bidang untuk mencapai tujuan-tujuan yang praktis. Istilah teknologi merupakan produk sains atau ilmu pengetahuan, dalam pengertian bahwa penerapan itu menuju pada perbuatan atau perwujudan sesuatu. Kecendrungan inipun mempunyai suatu akibat dimana teknologi dianggap sebagai penerapan sains. Dalam sudut pandang budaya, teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan praktis dari ilmu pengetahuan. Meskipun pada dasarnya teknologi juga memiliki karakteristik objektif dan netral, dalam situasi tertentu teknologi tidak netral lagi karena memiliki potensi untuk merusak dan potensi kekuasaan. Disinilah letak perbedaan sains dan teknologi.

Penggunaan teknologi bertujuan untuk memudahkan segala aktivitas yang berkaitan dengan efisien waktu dan tenaga..Penciptaan teknologi ini didorong oleh ciri otomatisme dari fenomena teknik kehidupan masa kini yang menginginkan segala sesuatu menjadi lebih cepat dan mudah. Sama dengan sains, hasil penggunaan teknologi juga memberikan kontribusi yang besar dari kesejahteraan hidup manusia di segala aspek kehidupan. Namun sayangnya sekarang ini tidak semua teknologi dapat membantu pekerjaan manusia, justru ada pula teknologi yang malah membantu menjadi boomerang akibat salah dalam memanfaatkannya. Oleh karena itu dalam memanfaatkan teknologi haruslah didasari dengan moral dan etika yang baik serta tanggung jawab sosial yang beradab.

Terdapat tiga macam teknologi yang sering di kemukakan oleh para ahli, yaitu:

1. Teknologi Modern. Teknologi ini memiliki ciri-ciri : o Padat modal

o Mekanis elektris setempat

(9)

o Berdasarkan penelitian mutakhir, dll.

2. Teknologi Madya. Teknologi ini memiliki ciri-ciri : o Padat karya

o Dapat dikejakan oleh keterampilan setempat

o Menggunakan alat setempat

o Berdasarkan alat penelitian

3. Teknologi tradisional. Teknologi ini memiliki ciri-ciri : o Bersifat padat karya (banyak menyerap tenaga kerja)

o Menggunakan keterampilan setempat

o Menggunakan alat setempat

o Menggunakan bahan setempat

o Menggunakan kebiasaan atau pengamatan

Secara lebih umum dapat dikatakan bahwa teknologi merupakan suatu sistem penggunaan berbagai sarana yang tersedia untuk mencapai tujuan-tujuan praktis yang ditentukan. Adanya perkembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi menimbulkan cabang ilmu pengetahuan baru antara lain: teknik modern, teknologi hutan, teknologi gedung (metalurgi), teknologi transportasi dan lain-lain.

Seni

Secara bahasa ”seni” berarti indah, sedangkan menurut istilah, ”seni” merupakan suatu manisfestasi dan pancaran rasa keindahan, pemikiran, kesenangan yang lahir dari dalam diri seseorang untuk menghasilkan suatu aktiviti. Seni adalah segala sesuatu yang memiliki nilai keindahan, kehalusan dan permai. Seni juga dapat diartikan sebagai kemampuan menciptakan suatu yang sungguh-sungguh bagus atau luar biasa (Badudu, 1994:1280). Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu.

(10)

ide-ide para seniman yang berlandaskan daya imajinasi, pengetahuan, pendidikan dan inspirasi serta tenaga seniman itu sendiri. Karya seni dapat dituangkan dalam bentuk garis, warna, gerak, bunyi, kata-kata, bahasa dan rupa bentuk yang bersifat kreatif dan imajinatif dari suatu kemahiran. Berdasarkan media yang digunakan, seni dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Seni yang dapat dinikmati melalui media pendengaran (Audio art), misalnya seni music, seni suara, seni sastra seperti puisi dan pantun.

2. Seni yang dapat dinikmati melalui media penglihatan (Visual art), misalnya lukisan, poster, seni bangunan, seni gerak beladiri dsb.

3.

Seni yang dinikmati melalui media pendengaran dan penglihatan (Audio visual art), seperti pertunjukan music, pagelaran wayang, film dll.

Keindahan merupakan nilai hakiki dari suatu seni. Merupakan citarasa yang timbul dari pilihan rasional dalam penggunaan materialnya dan selain itu subject matter-nya terkontrol sehingga membangun bentuk dan isi dari suatu karya seni. Semua tradisi artistik mempunyai konvensi baik secara sadar maupun secara otomatis tertanam dalam praktek-praktek. Seni yang sukses haruslah mengandung bentuk, struktur dan konvensi yang baik. Struktur adalah cara-cara elemen seni, misalnya garis, warna, bunnyi, kata-kata, dan ditata pada level alam bawah sadar sehingga menimbulkan dampak emosional dan kognitif. Sedangakan konvensi adalah seperangkat aturan dan gaya (style) dikontrol oleh budaya (Alland, Jr, 1977 : 99).

Agama

(11)

adalah ajaran suci bersifat rohani yang menuntun serta mengatur kehidupan manusia.

Pada dasarnya, manusia memerlukan suatu bentuk kepercayaan yang dapat melahirkan nilai-nilai kepercayaan guna menopang kehidupannya. Selain

kepercayaan itu dianut karena kebutuhan, dalam waktu bersamaan juga harus merupakan suatu kebenaran. Demikian juga cara berkepercayaan-pun harus benar. Karena kepercayaan itu diperlukan, maka dalam dunia nyata ditemukan bentuk-bentuk kepercayaan yang berbeda. Adapun salah satu kepercayaan yang dapat diakui kebenaraannya adalah kepercayaan terhadap agama. Agama sebagai sistem kepercayaan (iman), memiliki dua pengertian :

1. Kepercayaan (iman) sebagai institusi, yaitu iman yang merupakan bagian (paling pokok) dari agama sendiri, yang berposisi sebagai bentuk

kepercayaan yang tertinggi yang diakui kebenarannya. Seperti rukun iman dalam islam;

2. Kepercayaan (iman) sebagai sikap jiwa, sikap jiwa mempercayai dan menerima sesuatu sebagai benar, yaitu sikap jiwa sami’na wa ata’na (kami mendengar dan mematuhi), serta mematuhi firman ilahi dengan sepenuh kedirian, memusatkan segala pengabdian hanya kepada-Nya, menyerahkan diri, hidup dan mati semata-mata untuk-Nya.

(12)

B. HUBUNGAN ANTARA MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI, SENI DAN AGAMA

Manusia dengan komponen tubuhnya mampu memenuhi kebutuhan fisik maupun psikisnya. Upaya untuk memenuhi kebutuhan belum tentu mudah. Manusia harus menyesuaikan diri dengan alam seperti yang tercermin dalam pandangan-pandangan hidup tradisional. Dengan kearifan tradisionalnya manusia tidak mengeksploitasi alam tetapi mengambil sesuatu darialam berdasarkan kebutuhannya saat tertentu. Manusia “modern” yang dibekali dengan ilmu pengetahuan modern ketika berhadapan dengan alam,mempertanyakan bagaimana kita mengolah alam tersebut. Di sini muncul pertanyaan teknologi apa yang harus dipersiapkan dalam mengeksploitasi alam untuk memenuhi kebutuhan yang makin kompleks. Dalam mengatasi hambatan fisik, tangan yang lemah dan tumpul tidak memungkinkan untuk merobohkan pohon besar. Untuk merobohkannya maka manusia menggunakan alat-alat seperti kampak, parang, gergaji yang merupakan buatan manusia. Tindakan manusia dalam membuat dan menghasilkan alat-alat tersebut berarti manusia bertingkah laku secara teknologi. Sedangkan alat-alat tersebut adalah artefak teknologi. Selain ilmu, teknologi dikatakan sebagai paket untuk memenuhi kebutuhan akan keindahan yaitu seni. Seni berkembang dari kebutuhan dalam menciptakan symbol-simbol, suara, ranah persepsi yang mengekspresikan lebih dari hedonistis dan kebutuhan untuk bertahan hidup.

(13)

menjadi pesawat terbang. Demikian pula dari perahu layar menjadi kapal api, dan seterusnya. Hingga sekarang kemanfaatan sains, teknologi dan seni lebih terasa meringankan beban hidup manusia dalam mengangkut barang, menghemat waktu dan memanfaatkan sumber daya baru yang efektif.

Sains, teknologi, seni dan agama merupakan hal yang sangat berkaitan erat dan sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Tanpa ilmu atau sains tidak akan lahir teknologi, sedangkan tanpa teknologi, ilmu sulit berkembang pesat. Baik ilmu maupun teknologi memerlukan sentuhan seni dalam pengembangannya. Manusia memperoleh pengetahuan dari berbagai sumber dan melalui banyak cara dan jalan, tetapi semua pengetahuan pada akhirnya berasal dari Tuhan, dan disitulah peran agama dibutuhkan. Ilmu pengetahuan digunakan untuk mengetahui “apa”, sementara teknologi untuk mengetahui “bagaimana”. Sains sebagai suatu badan pengetahuan, dan teknologi sebagai seni yang saling berinteraksi dengan ilmu pengetahuan, sedangkan agama sebagai alat untuk mengontrol dan menstabilkan perkembangan ilmu atau sains, teknologi, dan seni untuk mewujudkan keselarasan hidup guna menciptakan kerukunan dan perdamaian umat beragama di seluruh dunia.

(14)

Dari adanya kemajuan sains, teknologi dan seni banyak kalangan yang mencemaskan. Diantara kecemasan itu berkisar pada akibat-akibat negatif yang ditimbulkannya. Misalnya penemuan obat bius, yang mestinya dapat dimanfaatkan di bidang medis, tetapi akhirnya bisa beralih fungsi karena disalah gunakan oleh pemakainya sehingga menjadi sebuah alat untuk memperkosa wanita. Hal yang menjadi permasalahan sekarang adalah alat apa yang dapat digunakan oleh manusia untuk mengerem pengaruh-pengaruh negatif dari dampak kemajuan sains dan teknologi itu? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, rupanya hanya agama yang sanggup untuk menawarkan pandangan-pandangan yang positif. Di sinilah, peran agama sebagai pedoman hidup menjadi sangat penting untuk ditengok kembali. Dapatkah agama memberi tuntunan agar manusia memperoleh dampak perkembangan sains, teknologi dan seni yang positif saja, seraya mengeliminasi dampak negatifnya semiminal mungkin.

Ada beberapa kemungkinan hubungan antara agama dengan sains, teknologi dan seni, yaitu :

1. Berseberangan atau bertentangan,

(15)

akan cenderung untuk menjauhi ilmu sains, teknologi dan seni yang dikembangkan oleh manusia. Pola hubungan pertama ini pernah terjadi di zaman Galileio-Galilei. Ketika Galileo berpendapat bahwa bumi mengitari matahari, sedangkan gereja berpendapat bahwa mataharilah yang mengitari bumi, maka Galileo dipersalahkan dan dikalahkan. Ia dihukum karena dianggap menyesatkan masyarakat.

2. Bertentangan tapi dapat hidup berdampingan secara damai,

Pola hubungan ke dua adalah perkembangan dari pola hubungan pertama. Ketika kebenaran sains, teknologi dan seni yang bertentangan dengan kebenaran agama makin tidak dapat disangkal sementara keyakinan akan kebenaran agama masih kuat di hati, jalan satu-satunya adalah menerima kebenaran keduanya dengan anggapan bahwa masing-masing mempunyai wilayah kebenaran yang berbeda.

3. Tidak bertentangan satu sama lain,

(16)

tidak mendorong orang untuk mengembangkan sains, teknologi dan seni. Pengembangan sains, teknologi dan seni tidak mendorong orang untuk mendalami dan menghayati ajaran agama. Keadaan seperti ini dapat terjadi dalam masyarakat sekuler. Karena masyarakatnya sudah terbiasa dengan pemisahan agama dan negara/masyarakat. Maka, ketika agama bersinggungan dengan sains, teknologi dan seni, persinggungan itu tidak banyak mempunyai dampak karena tampak terasa aneh apabila dikaitkan.

4. Saling mendukung satu sama lain,

Pola hubungan yang ke empat adalah pola hubungan yang positif. Terjadinya pola hubungan seperti ini mensyaratkan tidak adanya pertentangan antara ajaran agama dan sains, teknologi dan seni serta kehidupan masyarakat yang tidak sekuler.

C. PENGALAMAN PRIBADI

Di era globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih, penyebaran informasi serta akses telekomunikasi dan transportasi semakin lebih cepat dan mudah. Tidak dapat dipungkiri hal tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung mempunyai dampak bagi masyarakat, baik itu berdampak positif ataupun negatif. Media Sosial adalah sebuah tempat untuk melakukan aktifitas bersosialisasi berbaur dan bergabung dengan orang lain. Kata Sosial Media menjadi populer ketika Facebook dan Twitter mulai dikenal oleh kalangan pengguna Internet, hal ini yang kemudian membuat Sosial Media dan Internet menjadi tidak terpisahkan. Tidak heran, jika mendengar kata Sosial Media maka pikiran orang orang tentu akan langsung tertuju pada Internet – Facebook, Twitter, YouTube, Path, Instagram dan semua fasilitas fasilitas lainnya yang menjembatani hubungan dan interaksi antar manusia.

(17)

komentar antara sesamanya. Instagram merupakan aplikasi yang memfokuskan diri pada pengalaman untuk berbagi foto dan video singkat ke jejaring sosial melalui perangkat mobile. Fokus pada pengalaman berbagi foto dan video singkat kepada teman dengan menghadirkan berbagai pilihan filter menjadikan Instagram sangat populer. Tampilan yang menarik dan sederhana juga pilihan yang beragam menjadikan aplikasi ini portofolio untuk koleksi-koleksi foto. Akan tetapi dibalik semua kemudahan yang diberikan jejaring social instagram menyimpak banyak sekali dampak – dampak yang baik maupun yang buruk untuk kehidupan kita dimasyarakat.

Sebuah perkembangan teknologi tampaknya seperti sebuah pisau yang memiliki sisi runcing dan sisi yang tumpul. Saya sebagai pengguna jejaring sosial instagram telah mendapatkan banyak dampak dari hadirnya media sosial tersebut, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif dari penggunaan instagram adalah bahwa saya dapat membagikan foto dari kegiatan yang sedang saya lakukan secara langsung dan cepat, dan hal tersebut tidak dapat dipungkiri memberikan kepuasan tersendiri dalam diri saya, dimana dalam era ini media sosial sangat tren di kalangan masyarakat khususnya anak muda. Selain itu, melalui media sosial instagram, saya dapat mengetahui hal-hal apa saja yang sedang menjadi hits dikalangan anak muda (seperti tempat-tempat wisata yang banyak dikunjungi, akun-akun hiburan yang selalu membagikan foto dan video yang lucu, akun asli dari artis terkenal dsb) dan melalui hal tersebut saya dapat terus mengikuti arus media sosial (agar tidak ketinggalan jaman). Melalui instagram pula, saya dapat melihat barang-barang yang dijual sebuah toko (online shop) tanpa harus mengunjungi toko tersebut dan saya dapat pula membeli suatu barang dengan menghemat waktu dengan hanya duduk dan menunggu barang datang. Informasi-informasi seputar dunia politik dan ekonomi juga dapat dengan mudah saya temukan di media sosial instagram secara cepat.

(18)

berhubungan dengan orang lain secara langsung tanpa memanfaatkan teknologi. Hal tersebut tentu memengaruhi hubungan saya dengan orang disekitar saya, dimana saya lebih menjadi pendiam di dunia nyata tetapi begitu antusias di media sosial. Dampak negatif lain yang saya dapatkan ketika melakukan pembelian melalui online shop adalah bahwa barang yang saya beli tidak sesuai dengan barang yang tampak di foto. Ketika pemilik online shop mengunggah foto dagangannya, terlihat barang yang dijual begitu bagus dan dengan bahan yang nyaman. Tetapi, setelah saya membeli barang tersebut, barang tersebut sama halnya dengan barang yang dijual di toko-toko, malah dengan harga yang lebih mahal karena saya harus membayar ongkos kirim. Selain itu, dengan berbelanja melalui online shop akan menimbulkan rasa malas untuk membeli barang secara langsung. Dampak negatif lain dari penggunaan instagram adalah saya dapat menjadi mudah terpengaruh dengan berita-berita yang belum tentu kebenarannya. Selain itu, karena sering terlalu asyik ber-instagram, saya jadi menghabiskan banyak kuota dan membuang-buang waktu serta melupakan kegiatan-kegiatan yang seharusnya saya lakukan.

(19)

BAB III KESIMPULAN

 Sains merupakan suatu proses untuk mencari dan menemui suatu kebenaran melalui pengetahuan (ilmu) dengan memahami hakikat makhluk untuk menerangkan hukum-hukum alam dengan menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena – fenomena yang terjadi di alam

 teknologi dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang menerapkan suatu teori dalam kenyataan yang praktis dan memiliki tujuan tertentu dengan menggunakan suatu peralatan tertentu

 seni merupakan suatu manisfestasi dan pancaran rasa keindahan, pemikiran, kesenangan yang lahir dari dalam diri seseorang untuk menghasilkan suatu aktiviti.

 agama adalah ajaran suci bersifat rohani yang menuntun serta mengatur kehidupan manusia.

(20)

mengontrol dan menstabilkan perkembangan sains, teknologi, dan seni untuk mewujudkan keselarasan hidup guna menciptakan kerukunan dan perdamaian umat beragama di seluruh dunia.

 Ada beberapa kemungkinan hubungan antara agama dengan sains, teknologi dan seni, yaitu :

1. berseberangan atau bertentangan

2. bertentangan tapi dapat hidup berdampingan secara damai 3. tidak bertentangan satu sama lain

4. saling mendukung satu sama lain.

DAFTAR PUSTAKA

Anshari, Endang Saifuddin. 1987. Ilmu, Filsafat dan Agama,.Surabaya: Bina Ilmu.

Badudu, Zain. 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005.Jakarta : Balai Pustaka.

M., Elly Setiadi dkk. 2009. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta : Kencana PredanaMedia Group.

Prawiranigrat, Alpiadi. 2011. Peran Islam dalam Perkembangan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi, (online)

(http://alpiadiprawiraningrat.blogspot.co.id/2012/09/peran-islam-dalam-perkembangan-ilmu.html). Diakses tanggal 31 Januari 2016.

(21)

Sujarwa. 2010. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Widagdho, Joko. 1991. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Jadi dapat diartikan secara epistemologi ada dua tahap cara mendapatkan pengetahuan, yaitu secara teoritis, dengan mempergunakan semua pengetahuan ilmiah (ilmu)

Instrumen penelitian sebagai alat yang digunakan oleh peneliti untuk. mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya

Setelah peristiwa G-30-S/PKI keadaan politik dan juga pemerintahan Indonesia makin memburuk, kemudian pada bulan maret 1967 dalam sidang istimewa MPRS yang

The original copy of the Certificate of Origin (Form E) shall be submitted to the Customs Authority at the time of lodging the import entry for the products

Jadwal Pelaksanaan Pembagian Deviden Interim atas Efek MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (MLBI).. Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler & Pasar Negosiasi 6 November 2017 Tanggal Ex

Kesimpulannya adalah tingkah laku pembeli dapat terpengaruh dari cara penawaran yang diberikan oleh penjual, atau cara promosi penjual,aspek lain seperti cara

Bahwa rapat Panitia Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Program Pascasarjana S2 Kependidikan FKIP UNTAN, tanggal 21 Juli 2014, telah dapat menetapkan calon mahasiswa baru Tahun

In general, the functional differentiation of languages tends to give rise to other ways of classifying languages as mother tongue (the first language of a