• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.2.2 Analisis Perhitungan Biaya Transpo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "4.2.2 Analisis Perhitungan Biaya Transpo"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

4.2.2 Analisis Perhitungan Biaya Transportasi dan Distribusi

Proses pendistribusian barang ataupun jasa ke berbagai daerah sebagai salah satu bagian dari operasional perusahan tentunya membutuhkan biaya transportasi yang tidak sedikit jumlahnya, Dalam memasarkan produkuya, setiap perusahaan selalu dihadapkan pada keinginan untuk meminimumkan biaya transportasi sehingga dapat memperoleh keuntungan yang maksimum.Sehingga dalam perhitungan biaya transportasi ini dibutuhkan metode yang tepat.

Pada PT. Lintang Pari Indonesia pengiriman produk jadi dilakukan pada dua rute. Truk 1 memiliki rute yaitu Kediri-Blitar kemudian Blitar-Tulungagung dan Truk 2 memiiliki rute Kediri-Pare dengan pemakaian kendaraan dengan jenis yang sama yaitu truk engkel toyota dengan roda 4. Biaya yang keluar pada setiap trip berdasarkan pada jarak tempuh, jumlah hari kerja dan estimasi trip yang ada.

Truk 1 (Kediri-Blitar)

Jarak tempuh pada trip ini adalah 1222 km/bln yaitu dengan driver berjumlah 1 orang dan Asisten Driver berjumlah 1 orng dengan estimasi trip sebanyak 26 kali trip selama 1 bulan penuh dengan ratio 6,5 liter/bulan dan biaya BBM sebesar Rp 5.150,00 per liter sedangkan pungutan liar yang ada sebesar Rp 520.000/bln dan penyusutan ban 10% dari harga ban tersebut sebesar Rp.13.5 km/bln. Selain itu, perawatan truk yang ada ditetapkan perusahaan sebesar Rp 1.300.000,00.

Truk 1 (Blitar-Tulung agung)

Jarak tempuh pada trip ini adalah 754 km/bln yaitu dengan driver berjumlah 1 orang dan Asisten Driver berjumlah 1 orng dengan estimasi trip sebanyak 26 kali trip selama 1 bulan penuh dengan ratio 6,5 liter/bulan dan biaya BBM sebesar Rp.5.150,00 per liter sedangkan pada jalur ini tidak terdapat biaya pungutan liar ,lalu tidak berlakunya pula penyusutan ban 10% dari harga ban tersebut sebesar Rp.51,6 /km/bln ..

Truk 1 (Tulungagung-Kediri)

Jarak tempuh pada trip ini adalah 910 km/bln yaitu dengan driver berjumlah 1 orang dan Asisten Driver berjumlah 1 orng dengan estimasi trip sebanyak 26 kali trip selama 1 bulan penuh dengan ratio 6,5 liter/bulan dan biaya BBM sebesar Rp.5.150,00 per liter sedangkan pada jalur ini tidak terdapat biaya pungutan liar ,lalu tidak berlakunya pula penyusutan ban 10% dari harga ban tersebut sebesar Rp.51,6 /km/bln ..

Truk 2 (Kediri-Pare)

(2)

sebesar Rp. 20.000,00/trip dan penyusuran ban 10% dari harga ban tersebut sebesar Rp.155,4/km/bln/ban.

Truk 2 (Pare –Kediri)

Semua koponen biaya pada Truk 2 dengan jalur Pare – Kediri mempunyai komponen biaya yang sama pada jalur sebelumnya yaitu Kediri Pare dikarenakan mempunyai jarak yang sama.

Dari semua data komponen biaya – biaya yang dibutuhkan dalam proses transportasi diatas langkah selanjutnya dilakukan perhitungan biaya transportasi dengan metode yang kami pilh yaitu metode fixed dan variable costing.

Dalam perhitungan fixed cost dalam PT.Lintang Pari Indonesia ditemukan beberapa komponen biaya ,biaya- biaya tersebut adalah biaya yang tetap bahkan terdapat beberapa biaya yang sudah ditetapkan oleh perusahaan seperti unit cost, lisensi,Asuansi kendaraan untuk surat kendaraan yang diperlukan agar dapat beroperasi ,serta tidak lupa biaya overhead yang diperhitungkan karna dapat mempengaruhi total fixed cost dengan presentase biaya yang cukup besar.Tetapi dalam hal perhitungan fixed cost memiliki pengaruh yang sangat signifikan karna akan diakumasikan dan diolah kembali untuk perhitungan biaya variable pada saat menghitung total cost pada perhitugan biaya variable

(Kediri –Blitar)

Setelah melakukan perhitungan metode variabel untuk truk 1 dengan jalur Kediri – Blitar dan Tulung agung ditemukan bahwa total variable cost per bulan untuk jalur kediri – blitar ,yaitu sebesar Rp.70.378.659,00 /km/bln, dan yang ke dua yaitu jalur Blitar – Tulungagung yaitu sebesar Rp.56.171.029 /km/bln, serta yang ketiga yaitu jalur Tulungagung – Kediri yaitu sebesar Rp.60.906.006 dengan proporsi biaya yang paling besar yaitu biaya BBM karena sesuai dengan kilometer yang akan ditempuh dan intensive driver dengan upah sesuai dengan kilometer yang akan ditempuh pada trip 1 bulan tersebut .serta perhitungan ini sudah terbagi oleh margin management untuk keperluan perusahaan yaiu sebesar 25% dari total cost metode variable dan Fixed cost .

Truk ke 2 dengan 2 jalur yang berbeda yang pertama Kediri – Pare sehingga mempunyai jarak tempuh yang berbeda dengan sebelumnya dengan total biaya variable sebesar Rp.56.219.209, perhitungan tersebut berlaku juga pada jalur Pare – Kediri karna memiliki jarak tempuh yang sama sebesar 702 km/bln.

(3)

Referensi

Dokumen terkait

Pada tabel 3.2 dapat dilihat indikator pertama untuk sasaran strategis pertama untuk tujuan yang pertama yaitu persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data

Komunikasi pemasaran dengan tingkat pendapatan homestay dalam penelitian ini di gunakan untuk mengenali bagaimana strategi pemasaran homestay dalam mencapai

Fabiai-yi aalaa-i rabbikumaa tukadz-dzibaan Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. Rabbul masyriqaini warabbul maghribain Tuhan yang memelihara kedua tempat

Di bawah ini adalah hasil analisis terhadap terhadap kata, frasa, klausa, dan kalimat dari hasil percakapan antara sampel guru terhadap peserta didik ketika

Selain itu dapat pula disimpulkan harga E g ” diserikan dengan X dg ” merepresentasikan generator sesaat sebelum dan sesudah terjadinya fault hanya jika arus sebelum fault

Program ini di buat untuk mengetahui cara merubah text asli yang di enkripsi menjadi symbol-simbol dengan cara mengetikan atau memasukan text pada text area yang ada

Dari hasil Uji t yang dilakukan untuk melihat perbedaan persepsi antara petani di kabupaten Jombang dan peta- ni di Kabupaten Deli Serdang diperoleh nilai t