• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN OBSERVASI MANAJEMEN KELAS MANAJE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN OBSERVASI MANAJEMEN KELAS MANAJE"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN OBSERVASI MANAJEMEN KELAS

MANAJEMEN KELAS DALAM RANGKA MENCIPTAKAN SUASANA KELAS YANG MENYENANGKAN DI DTA AL HIDAYAH

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Kelas Manajemen Pendidikan Islam Kelas IV A dengan dosen pembimbing Bapak Dr. H. Undang Ruslan W, M.Pd

Disusun Oleh :

Inah Asih : 1510631120036

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG Jl.H.S. Ronggowaluyo, Teluk Jambe Timur, Karawang

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya laporan hasil obervasi di pesantren nihayatul amal dan kami ucapkan terimakasih atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan laporan ini, maka kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak DR. H. Amirudin, M.Pd.I selaku dekan Fakultas Agama Islam 2. Bapak DR. H. Masykur H. Mansyur Drs, MM. selaku ketua kaprodi jurusan

Manajemen Pendidikan Islam

3. Bapak DR. Undang. Ruslan M.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah yang memberikan ,saran, ide dalam memberikan masukan kepada penulis dalam pembuatan makalah

Penulis menyadari bahwa laporan ini belumlah sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan laporan ini.

Karawang, Mei 2017

Penyusun

(3)

Kata Pengantar...

(4)

4.1 Temuan penelitian... 7

4.2 Pembahasan... 7

BAB V SARAN DAN KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

... 10

5.2 implikasi

... 10

5.3Saran... 11

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran, Foto-Foto

(5)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

Suasana sekolah pada umumnya dan suasana kelas pada khususnya merupakan modal penting bagi jernihnya pikiran untuk mengikuti pelajaran. Oleh karena itu dibutuhkan suatu keadaaan yang menyenangkan demi meningkatkan motivasi siswa untuk mengikuti kegiatan pelajaran, untuk mengatasinya dibutuhkan manajemen kelas yaitu penanganan yang baik agar dalam kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Kelas merupakan suatu tempat anak belajar untuk mendapatkan ilmu, berinteraksi dengan teman serta pembentukan pribadi yang baik. Kegiatan belajar siswa yang berada di sekolah diharapkan harus intens untuk berada di kelas. Dalam lingkup kelas terdiri dari siswa yang dapat ditinjau dari cara belajar mereka, karakter siswa, hubungan sosial, kedisiplinan, tanggung jawab dalam proses belajar mengajar. Guru sebagai pengelola kelas, dalam perannya, guru hendaknya mampu mengelola kelas karena kelas merupakan lingkungan belajar serta merupakan suatu aspek dari lingkungan sekolah yang perlu di organisasi. Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan - kegiatan belajar terarah kepada tujuantujuan pendidikan. Salah satu manajemen kelas yang baik ialah menyediakan kesempatan bagi siswa untuk sedikit demi sedikit mengurangi ketergantungannya kepada guru sehingga mereka mampu membimbing kegiatannya sendiri, sebagai manajer, guru hendaknya mampu memimpin kegiatan belajar yang efektif serta efisien dengan hasil optimal.

1.2 Masalah penelitian 1.2.1 Fokus penelitian

Penelitian di pokuskan kepada cara manajemen kelas menciptakan suasan kelas yang menyenangkan

1.2.2 Ruang lingkup penelitian

Penelitian ini di laksanakan di kelas satu DTA Al-Hidayah desa tegalsari

kecamatan purwasari kabupaten karawang untuk meneliti manajemen kelas dan cara guru menciptakan kelas yang menyenangkan.

1.2.3 Rumusan masalah

a. Bagaimana cara memciptakan kelas yang menyenangkan? b. Faktor apa saja yang membuat peserta didik merasa jenuh?

(6)

KAJIAN TEORI

2.1 TEORI X (pengertian manajemen kelas)

 Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Dari pengertian tentang manajemen oleh Mary Parker Follet ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen dalam pelaksanaannya dilakukan sesuai proses. Paling tidak ada 4 proses yang dilakukan untuk melakukan suatu manajemen, yaitu: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian.

 Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

 Dalam bukunya yang berjudul “Principles of Management”George R Terry (1994) mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Manajemen merupakan pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain.

 Menurut Lyndak F. Urwick Manajemen adalah forecasting (meramalkan), planning-organizing (perencanaan-pengorganisiran), commanding (memerintahklan), coordinating (pengkoordinasian) dan controlling (pengontrolan).

2.2 TEORI Y (pengertian suasana kelas yang menyenangkan)

(7)

diinginkan. Dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, guru sebagai pengambil inisiatif.

Guru yang baik adalah orang yang penuh dengan inisiatif. Dengan begitu guru tidak boleh pasif, diantara hal yang harus dilakukan oleh guru adalah menciptakan secara kreatif konteks belajar. Selain itu, guru harus berinisiatif dalam mendorong semangat peserta didiknya untuk belajar memecahkan masalah, mengidentifikasi serta menemukan kebutuhan mereka.

 Guru sebagai pengamat peserta didik

Guru yang baik harus terampil mengamati peserta didik, baik ketika anak asuhannya itu bekerja atau bermain. Guru di kelas dengan pendekatan harus mengetahui perkembangan kemampuan peserta didiknya.

 Guru sebagai mediator

Belajar yang optimal memerlukan kemampuan belajar yang dapat mendukung dan memudahkan, tanpa mengawasi dengan ketat, tanpa memberikan tekanan, tanpa merusak atau menghalangi terwujudnya proses belajar. Sebagai mediator, guru hadir di tengah tengah peserta didiknya untuk mendorong terjadinya interaksi, sebagai mediator dalam pembelajaran.

 Kompetisi adalah bersaing satu sama lain untuk meraih tujuan dan hanya satu atau sedikit peserta didik yang mampu meraihnya. Sedangkan kompetitif adalah persaingan satu sama lainnya untuk meraih tujuan yang bersifat individu, mencari keuntungan untuk diri sendiri.

 Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan juga memerlukan suasana belajar yang kompetitif.

(8)
(9)

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 tujuan penelitian

a. Untuk mengetahui cara memciptakan kelas yang menyenangkan b. Untuk mengetahui apa saja factor yang membuat peserta didik jenuh 3.2 Tempat dan waktu penelitian

a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di DTA Al-Hidayah di desa tegalsari kecamatan purwasari kabupaten karawang.

b. Waktu Penelitian

Waktu dilakukan untuk penelitian ini hanya satu hatu hari yaitu pada tanggal 08 Mei 2017.

3.3 Metode penelitan

Untuk mengetahui dan memperoleh data yang dibutuhkan, maka penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data diataranya :

 Observasi

Observasi dilakukan untuk memperoleh data dari lapangan dengan melalui pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian. Data yang dimaksud antara lain perilaku keseharian para santri baik selama di dalam lingkungan pesantren amaupun selama berada di dalam proses pembelajaran.

 Dokumentasi

(10)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Temuan penelitian

Temuan penelitian yang di dapatkan di DTA AL-Hidayah desategal sari kecamatan purwasari kabupaten karawang yaitu melihat kondisi kelasnya yang kurang mencukupi fasilitasnya tetapi semangat belajar anak-anak di sana tidak kalah dengan sekolah-sekolah elit yang semua fasilitasnya tercukupi, mereka belajar dengan sangat riang karena guru-guru di sana bisa membangunkan semangat anak dengan cara mengajak peserta didik menghapal ayat-ayat suci al-quran dan nyanyian-nyanyian islam yang mereka sukai

4.2 Pembahasan

A. Cara memciptakan kelas yang menyenangkan

Kondisi kelas yang menyengankan adalah kondisi siswa sangat ceria dan kelas yang berlangsung dinamis. Siswa berinteraksi dengan mengungkapkan pendapat baik dengan teman maupun guru. Seakan tidak ada sekat antara murid dengan guru. Murid adalah pembelajar yang aktif. Mereka ingin dilibatkan dalam sebuah pembelajaran. Murid secara alamiah akan menyukai guru yang bisa mengelola kelas yang menyenangkan.

Langkah pertama untuk membuat kelas menyenangkan adalah dengan membangun komunitas. Hubungan antara murid dan guru adalah kunci pengelolaan kelas. Guru harus mampu menciptakan suasana kelas yang nyaman bagi murid sehingga kecil kemungkinan terjadinya tingkah laku yang tidak diinginkan dari murid. Banyak cara kreatif untuk membangun komunitas. Misalnya dengan menyapa murid satu persatu ketika mereka hendak masuk ke kelas, atau membuat aktivitas pembelajaran untuk menumbuhkan rasa kebersamaan antara siswa dan guru di sekolah, seperti dengan meminta mereka untuk mengungkapkan perasaan mereka pada hari itu dengan satu kata. Jika dilakukan secara terus menerus, maka suasana kelas akan menjadi akrab.

Kedua, guru dan murid harus merancang kelas yang menyenangkan. Kerjasama antara

(11)

siswa masuk ke kelas, siswa akan merasa menjadi bagian penting dari ruang kelas tersebut karena hasil pekerjaan mereka seperti esai dan karya seni mereka terpampang di dinding kelas. Situasi ini juga akan menumbuhkan penghargaan terhadap siswa dan mendorong siswa untuk berbuat lebih baik.

Ketiga, buat aturan kelas dengan melibatkan murid. Aturan kelas mencakup apa

dilakukan jika terdapat seorang murid yang datang terlambat dan jika terdapat murid berbuat tidak baik kepada temannya. Dengan melibatkan siswa dalam membuat aturan, para siswa akan lebih merasa menjadi bagian dari aturan-aturan kelas yang ada, dengan demikian akan mengurangi perilaku-perilaku negatif di sekolah.

Satu hal lain yang saya amati mengenai cara mengajar guru membuat pelajaran menjadi hal yang nyata, dan tidak berhenti pada rumus-rumus atau konsep tertentu. Materi pelajaran apa pun bisa dibuat menjadi riil semisal guru mengajarkan materi sudut dan menghubungkannya dengan bagaimana seorang arsitek memanfaatkan konsep sudut ketika membangun gedung. Guru juga bisa mengaitkan pelajaran dengan situasi yang aktual seperti acara TV, permainan, dan berita-berita terkini. Oleh karena itu, guru dapat mengakomodasi pengalaman dan pengetahuan siswa dengan pembelajaran yang akan diajarkan.

(12)

1. Karena kecemasan siswa terhadap dampak negative yang ditimbulkan oleh keletihan itu sendiri.

2. Karena kecemasan siswa terhadap standar / patokan keberhasilan bidang bidang studi tertentu yang dianggap terlalu tinggi terutama ketika siswa tersebut sedang merasa bosan mempelajari bidang bidang studi tadi.

3. Karena siswa berada di tengah tengah situasi kompetitif yang ketat dan menurut lebih banyak kerja intelek yang berat.

4. Tenaga pendidik yang pasif

5. Pembelajaran yang monoton

(13)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 kesimpulan

Manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Dari pengertian tentang manajemen oleh Mary Parker Follet ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen dalam pelaksanaannya dilakukan sesuai proses. Paling tidak ada 4 proses yang dilakukan untuk melakukan suatu manajemen, yaitu: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian.

Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan yaitu membangun suasana belajar yang kondusif di dalam kelas, guru dapat mengubah perannya sesuai dengan suasana yang diinginkan. Dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, guru sebagai pengambil inisiatif.

Faktor-faktor penyebab kejenuhan dalam belajar siswa

1. Karena kecemasan siswa terhadap dampak negative yang ditimbulkan oleh keletihan itu sendiri.

2. Karena kecemasan siswa terhadap standar / patokan keberhasilan bidang bidang studi tertentu yang dianggap terlalu tinggi terutama ketika siswa tersebut sedang merasa bosan mempelajari bidang bidang studi tadi.

3. Karena siswa berada di tengah tengah situasi kompetitif yang ketat dan menurut lebih banyak kerja intelek yang berat.

4. Tenaga pendidik yang pasif

(14)

6. Ruangan kelas yang tidak berkreasi

5.2 implikasi

Keterlibatan dari teori dan penelitian yang di temukan yaitu sama-sama membangun semangat belajar anak dan meciptakan suasana kelas yang menyengkan dari segi kreasi kelas dan juga cara pembelajaran dari guru-guru

5.3 saran

Disamping siswa wajib memerangi kejenuhan, guru mempunyai peranan penting dalam pendidikan,yaitu:

1. Jika siswa mulai kelihatan jenuh, ajaklah peserta didik kita untuk bermain sebentar, contohnya siswa diberi kebebasan membuat yel-yel, tepuk-tepuk yang menurut mereka bisa menumbuhkan semangat belajar(3menit yel-yel diucapkan bersama)

2. Sebelum pelajaran inti guru mengajak siswa dalam sebuah permainan yang berguna untuk memusatkan konsentrasi anak, contohnya guru menyebut gajah siswa mempraktekkan dengan gerakan dan ucapan kecil, ketika guru menyebut semut siswa merespon dengan gerakan dan ucapan besar. Hal itu bisa dicontohkan ke benda-benda lain.

3. Mengajak siswa dalam suasana berbeda contoh guru tidak hanya monoton mengajar didalam kelas tetapi diluar kelaspun jadi asal siswa diajak untuk tetap bertanggungjawab & tetap komitmen belajar.

(15)

5. Siswa diberi tanggung jawab untuk membuat soal sendiri dan diserahkan kepada gurunya, kemudian guru menyortir dan menggunakannya sebagai ulangan harian. Dari hasil evaluasi tersebut guru memberi nilai 80 kepada siswa yang pintar untuk mencapai nilai 100, siswa tersebut diberitanggung jawab untuk mengajari temannya yang nilainya kurang. Guru membimbing dan mengawasinya.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.psychoshare.com/file-1919/psikologi-pendidikan/pengertian-manajemen-kelas-pengelolaan-kelas.html

http://anakcerdas.info/menciptakan-suasana-belajar-yang-menyenangkan/

http://www.sekolahmenyenangkan.org/mengelola-kelas-yang-menyenangkan/

(16)
(17)
(18)

Referensi

Dokumen terkait

pelajaran biologi dan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti.

Menurut Salman Rusydie dalam bukunya yang berjudul PrinsipPrinsip manajemen kelas mendifinisikan pengelolaan (Manajemen) kelas adalah segala sesuatu usaha yang

Guru kelas telah menerapkan upaya meningkatkan motivasi, dapat dilihat dari guru kelas yang berusaha menjaga suasana belajar terus menyenangkan dari awal pelajaran sampai

Oleh sebab itu, Kepala, Penanggung-Jawab Upaya Kesehatan, dan staf Puskesmas harus mempunyai kompetensi dalam melakukan manajemen Puskesmas, terutama

Manajemen keuangan adalah manajemen yang berhubungan dengan langkah untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan dan bagaimana penggunaannya dalam rangka mencapai

Manajemen UKS yang menarik, menyenangkan, menantang serta mengandung pendidikan bagi siswa sangatlah berpengaruh terhadap minat untuk mengikuti kegiatan UKS, ketika

Sehingga dapat diasumsikan bahwa penerapan manajemen kelas pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMPN 44 Sijunjung termasuk dalam kategori sangat baik dikarenakan lebih dari 28 responden

Dan Demi untuk meningkatkan profesionalisme kerja karyawan, maka manajemen perlu memberikan kesempatan kepada karyawan yang dianggap berprestasi untuk mengikuti pelatihan dan pendidikan