LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN
MANAJEMEN PUSKESMAS DI PUSKESMAS MARTAPURA 2
KELOMPOK 2 ANGKATAN I
1. KUSNIAWATI S.Kep 2. MUHAMMAD NOR S.Sos 3. dr ZAINAL ABIDIN MM 4. HARYANTO SKM
5. dr H ENDRI PURWANTO 6. SUSANTU S,Kep
7. MUHAMMAD PAUZI SKM 8. I NYOMAN PANCA SE 9. MISBAH SKM
10. H MUHAMMAD ILYAS SE 11. RUSMILAWATI
12. dr MOCHAMMAD YANDI FRIYADI 13. HARIYANTO
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggungjawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas berfungsi menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama. Agar Puskesmas dapat mengelola upaya kesehatan dengan baik dan berkesinambungan dalam mencapai tujuannya, maka Puskesmas harus melaksanakan manajemen Puskesmas.
Puskesmas MARTAPURA 2 merupakan salah satu Puskesmas di kota Martapura. Kondisi geografis wilayah kerja Puskesmas MARTAPURA 2 merupakan dataran tinggi, iklim yang berpengaruh adalah iklim trofis. Wilayah kerja Puskesmas MARTAPURA 2 meliputi 3 Kelurahan dan 8 Desa yang seluruhnya dapat dijangkau menggunakan alat transfortasi darat dengan akses jalan yang cukup baik memungkinkan kemudahan masyarakat untuk dating mendapatkan pelayanan kesehatan. Puskesmas MARTAPURA 2 membawahi 1 Puskesmas pembantu, 1 Poskes dan 1 Polindes, dengan jenis pelayanan berupa promotif, preventif dan kuratif.
Puskesmas MARTAPURA 2 beralamat Jl. Karya Bhakti Kelurahan Pasayangan Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan dengan penduduk 32.145 Jiwa. Puskesmas MARTAPURA 2 dengan karyawan 70 PNS terdiri dari Kepala Puskesmas, Kasubbag Kepegawaian, 3 Orang dokter umum, 1 orang dokter gigi, 10 orang perawat, 2 orang perawat gigi, 19 orang bidan, 1 orang apoteker, 1 orng asisten apoteker, 3 orang analist kesehatan, 2 orang sanitarian, 3 orang Administrasi, 2 Prakarya, 1 Jaga Malam, 1 CS.
B. TUJUAN PRAKTIK LAPANGAN
1. Tujuan Umum
Setelah selesai melakukan praktik lapangan, peserta mendapatkan pengalaman nyata tentang penerapan manajemen di Puskesmas dengan pendekatan keluarga yang dikunjungi, dan mendapatkan informasi sejauh mana pelaksanaan penggunaan data PIS-PK dalam siklus manajemen puskesmas.
2. Tujuan Khusus
Setelah selesai praktik lapangan, peserta dapat:
a. Menjelaskan bagaimana pelaksanaan PIS-PK (persiapan kunjungan rumah/pendataan (perencanaan sumber daya manusia, penganggaran, sarana dan pra sarana), pelaksanaan kunjungan rumah, pengelolaan data (manajemen dan analisis data), dan sosialisasi/diseminasi hasil PIS-PK lintas program dan lintas sektor.
b. Menjelaskan bagaimana hasil analisis data (PIS-PK, Profil/Program, Data Dasar, Data Survey dan sumber data lainnya) dimanfaatkan oleh Puskesmas untuk menyusun rencana intervensi kegiatan, dengan langkah-langkah perencanaan dalam manajemen Puskesmas sebagai berikut:
1) Identifikasi masalah
2) Penentuan prioritas masalah 3) Mencari akar penyebab masalah 4) Menetapkan cara pemecahan masalah 5) Menyusun perencanaan Puskesmas
c. Menjelaskan bagaimana rencana intervensi tersebut dilaksanakan di Puskesmas dengan prinsip Penggerakkan Pelaksanaan.
d. Menjelaskan bagaimana monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan intervensi kegiatan di Puskesmas, dengan Prinsip Pengawasan dan Pengendalian.
e. Menjelaskan bagaimana pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga di Puskesmas, kendala yang dihadapi, dan tindak lanjut yang dilaksanakan.
f. Mendapatkan data Keluarga Sehat dan Profil Puskesmas, Data Dasar, dan sumber data terkait.
3. Visi dan Misi Puskesmas MARTAPURA 2
a. Visi
“Menjadikan UPT Puskesmas Martapura 2 sebagai Puskesmas dengan pelayanan prima dalam mewujudkan masyarakat sehat dan mandiri”
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu dan profesional Menggalang kemitraan dengan lintas sektor untuk mewudkan kemandirian masyarakat
untuk hidup sehat. MOTTO
“ Kepuasaan Pian adalah Kebahagian Kami ”
TATA NILAI
1. Ramah : 5 S (Senyum , Salam, Sapa, Sopan dan Santun) 2. Amanah : Ikhlas dan dapat dipercaya
3. Profesional : Bertanggung jawab dalam bekerja sesuai kompetensinya BUDAYA KERJA
1. Proaktif 2. Empati
3. Memikirkan hasil akhir yang akan dicapai 4. Bersinergi
C. SASARAN
Puskesmas MARTAPURA 2.
D. WAKTU DAN TEMPAT
BAB II
PROSES KEGIATAN OBSERVASI LAPANGAN
A. PERSIAPAN
1. Mempelajari Permenkes dan peraturan perundangan terkait puskesmas 2. Mempelajari raw data PIS-PK puskesmas lokus
B. PELAKSANAAN
Setiap angkatan/kelas peserta dibagi menjadi tiga kelompok besar atau sesuai dengan lokus observasi lapangan, yang beranggotakan 8. Masing-masing anggota di kelompok tersebut membagi tugas dengan rincian sebagai berikut:
1. 4 orang menggali tentang P1 di Puskesmas Lokus 2. 4 orang menggali tentang P2 di Puskesmas Lokus 3. 4 orang menggali tentang P3 di Puskesmas Lokus
Hal hal yang digali adalah sebagai berikut :
a) Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga di Puskesmas, mulai dari perencanaan, penggerakkan pelaksanaan, dan pengawasan pengendaliannya, serta pembiayaannya termasuk kendala yang dihadapi dan tindak lanjut yang akan ataupun telah dilaksanakan
b) Mendapatkan data Keluarga Sehat, Profil Puskesmas, dan Data Dasar Puskesmas c) Melakukan analisis berdasarkan permasalahan berdasarkan analisa data Suvey
Keluarga Sehat terkait 12 indikator dan sumber data lainnya (profil, SDM, dsbnya) mulai dari proses analisa data – identifikasi masalah – penentuan prioritas masalah – mencari akar penyebab masalah – menetapkan cara pemecahan masalah – pelaksanaan intervensi nya – pengawasan dan pengendalian yang dilaksanakan serta permasalahan lainnya diluar 12 indikator tersebut bila memang menjadi permasalahan besar di Puskesmas tersebut (trend analysis).
C. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Waktu pelaksanaan praktik lapangan pada pelatihan ini dilaksanakan setelah penugasan komprehensif dilaksanakan, dan dilaksanakan melalui 5 tahap sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan, antara lain :
a. Hasil kunjungan keluarga untuk tahun 2017 dan 2018
b. Profil Puskesmas tahun 2017.
c. RUK Puskesmas untuk tahun 2019
d. RPK tahunan Puskesmas untuk tahun 2018
e. RPK bulanan Puskesmas untuk tahun 2018
f. Penilaian Kinerja Puskesmas dan feedback untuk tahun 2017
g. Notulensi lokmin bulanan dan lokmin tribulanan tahun 2018.
h. Dokumen usulan Musrenbang (bila ada)
i. Dokumen lainnya bila dianggap perlu 2. Tahap Pelaksanaan, antara lain :
a. Pemaparan singkat kepala Puskesmas terkait pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, dan
b. Proses pelaksanaan manajemen di Puskesmas (perencanaan, penggerakkan pelaksanaan, dan pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja Puskesmas). 3. Tahap Penyusunan Hasil Praktik Lapangan (lampiran 2).
BAB III
HASIL KEGIATAN OBSERVASI LAPANGAN
Berdasarkan hasil kegiatan observasi di lapangan yang dilakukan oleh kelompok II Angkatan ke 1 pada Puskesmas MARTAPURA 2 Martapura adalah :
No Hal
(1) Hasil ObservasiLapangan (2)
Usul/Saran (3) 1. Puskesmas melakukan proses
analisa Situasi menggunakan Rekapitulasi IKS dan Profil Puskesmas
1.Tidak ada data rekapitulasi IKS
2.Proses analisa situasi menggunakan Profil Puskesmas
1. Lakukan pendataan IKS dan kunjungan rumah 2. Lakukan analisa
dengan menggunakan data IKS
Kepemimpinan di Puskesmas 1.Kapus mampu meningkatkan pemahaman visi dan misi
2.kepada seluruh petugas Puskesmas dan beberapa petugas Puskesmas berpendapat bahwa Kapus nya tanggap, adil, humble dan bertanggungjawab 5.Komunikasi terjalin
dengan baik antara kapus dan petugas di Puskemas
6.Kapus sudah menerapkan Siklus manajemen Puskesmas: Plan Do Check Action (PDCA) terbukti dari hasil pemahaman dari petugas puskesmas 7.Kapus ikut dalam
kegiatan di Puskesmas dan mendorong pada peningkatan capaian di Puskesmas
1. Kepemimpinan
merupakan role models,
untuk suksesi
kepemimpinan berikutnya perlu didukung oleh semua petugas di Puskesmas
2. Pimpinan sebaiknya mengadovokasi ke dinas kesehatan terkait rencana yang bersifat strategis seperti penerapan BLUD di Puskesmas dan
peningkatan komitmen bagi seluruh petugas, agar saat diimplementasikan benar-benar didukung semua pihak
No Hal a. Rencana Usulan Kegiatan
tahun 2018 dan tahun 2019
1. Ada RUK 2018 tetapi belum selesai
2.RUK 2019 belum ada
1. RUK hasilnya harus ada di Puskesmas
2. RUK 2019 harus sudah ada di bulan maret 2018
b.Rencana Pelaksanaan Kegiatan Tahun berjalan
1. RPK tahun 2018 ditemukan
2.RPK ada di bendahara Dan masing masing program
1. RPK hasilnya harus ada di Puskesmas
c. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Bulanan
1. RPK bulanan tidak ditemukan
2.RPK ada di masing masing program
RPK bulanan harus ada
4. Penggerakkan Pelaksanaan: a. Lokakarya Mini Bulanan
Pertama dan lokmin bulanan selanjutnya
1. Lokmin bulanan pertama dilakukan di bulan januari minggu ke empat
2.Lokmin bulanan selanjutnya (rutin) dilakukan melihat situasi kadang di minggu ke satu, ke dua, atau ke tiga
1. Lokmin bulanan pertama di minggu ke dua bulan januari
2. Lokmin bulanan untuk minggu selanjutnya dilakukan di awal minggu pertama setiap bulan.
3. Lokmin Tribulan Pertama di lakukan hari terakhir minggu pertama bulan februari
b.Dokumentasi Hasil Musren-bang Desa/Kelurahan dari semua Desa/Kelurahan.
1. Puskesmas terlibatkan dalam Musrenbang Kelurahan dan desa tetapi di delegasikan ke bidan desa
Puskesmas harus diikut sertakan dalam Musrenbang Kelurahan dan desa
terutama pelaksana promosi sebagai fasilitator
puskesmas untuk bisa mengusulkan kegiatan Puskesmas
c. Lokakarya Mini Bulanan Midyear (tengah tahun) 2018
1. Belum dilaksanakan Seharusnya dilaksanakan bulan Juni
d.Dokumentasi Hasil Musren-bang Kecamatan
1. Puskesmas dilibatkan dalam Musrenbang Kecamatan
2.Tidak ada dokumentasi
Puskesmas harus diikut sertakan dalam Musrenbang Kecamatan untuk bisa mengusulkan kegiatan Puskesmas dan
terdokumentasi e. Lokakarya Mini Triwulan I
dan Triwulan selanjutnya
1. Lokmin Tribulan pertama dilakukan minggu ke 4 Bulan februari
2. Lokmin triwulan II dilaksanakan di minggu
1. Lokmin Tribulan Pertama di lakukan hari terakhir minggu pertama bulan februari
No Hal
ke 4 bulan Mei dilaksanakan setiap tiga bulan untuk mendapat dukungan dari sector terkait, yakni setahun 4 kali
5. Pengawasan & Pengendalian, yang dibahas hasil dan tindak-lanjutnya dalam:
a. Lokakarya Mini Bulanan, Tri-wulanan Rutin dalam evaluasi tengah tahun
(Midyear evaluation)
1. Pengawasan dan pengendalian dilakukan oleh tim dan Kapus pada saan Lokmin berikutnya
2.Tindak lanjut dilakukan untuk program yang bermasalah
Lokakarya mini dilakukan sesuai jadwal
b. Rumusan tindak-lanjutnya, hasil-hasil Wasdal sebagai lang-kah koreksi &
pencegahan risiko (Corective Preventive Action Request)
1. Ada tindak lanjut
6. Penilaian Kinerja Puskesmas 1. PKP dilakukan oleh Kapus dan tim dengan indikator kinerja dari setiap Program yang ada di Puskesmas
7. Manajemen Pemberdayaan Masyarakat. Kegiatan ini mencakup :
a. Analisis Sumber Daya dan Potensi Masyarakat yang dilakukan
puskesmas sebelum menyusun RUK.
1. Ada analisis sumber daya dan potensi masyarakat yang dilakukan dengan MMD tentang
permasalahan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas MARTAPURA 2 tapi tidak ada
dokumentasinya
2.Memberdayakan UKBM ( Posyandu Balita ,Lansia, Posbintu PTM )
1. Menganggarkan untuk melaksanakan SMD sesuai yang di harapakan 2. Mengembangkan UKBM
No Hal b. Siklus Pemecahan
Masalah yang dituangkan dalam kegiatan Pemberdayaan Masyarakat.
1. Permasalahan yang ada di masyarakat di tingkatkan dengan Pemberdayaan UKMB dan kegiatan tersebut bisa untuk menunjang progam kegiatan Puskesmas 2.Alat pelayanan
pengaduan melalui telepon, sms, kotak pengaduan, email, dan lain-lain
3.Kepala Puskesmas dan Ka. TU terjun langsung ke lapangan ke forum RT/RW.
4.MMD
5.Survey kepuasan masyarakat
c. Kegiatan Pemberdayaan Individu, Kelompok dan Masyarakat dalam
8. Manajemen Pengelolaan Sumberdaya Manusia
5.Data kompetensi masing-masing tenaga kesehatan
6.Adanya modal pelatihan seperti BCLS dan pelatihan imunisasi disesuaikan dengan analisis beban kerja
9. Manajemen Data dan Informasi 1.Sudah menerapkan Sistem Informasi Manajemen Puskesma (e-Pub) namun masih sebagian yaitu di Ruang Medical Record).
Untuk penerapan secara keseluruhan masih mengalami kendala terhadap penyediaan
1. Sebaiknya dibuat sistem Local Area Network (LAN) sebelum menggunakan sistem Jaringan untuk
memaksimalkan e-Pub 2. Ada masukan dari
No Hal hardware dan jaringan
internet
2.Beberapa pengumpulan data sebelum menjadi SP2TP belum ada tim validasi terhadap data tersebut sebelum dikirim ke Dinas Kesehatan Martapura
3.Komunikasi internal sudah baik dibuat grup WA, untuk komunikasi eksternal dibuat FB dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat. 4.Ada forum komunikasi
untuk meningkatkan capaian progress e-Pub (Simpus)
5.Data terkait dengan kondisi Sarpras
dilakukan melalui sistem informasi dari BMD SIMDA dan untuk aplikasi penghitungan beban kerja digunakan Simpus dari Pusrengun
langsung di perbaiki oleh Puskesmas
3. Ada tim yang
memvalidasi laporan SP2TP sebelum dikirim ke Puskesmas
4. Analisis dan evaluasi data dilakukan secara komperhensip
menggunakan analisis masalah yang sudah lazim digunakan (fishbond diagram dan pohon masaalah) 5. Sebaiknya Puskesmas
juga menggunakan Aspak terkait dengan data dan informasi sarana dan prasarananya sehingga Kompatible dengan muatan dari Kemenkes
10. Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
1. Pendataan belum dilaksanakan sama sekali
2. Program sudah sampai pada tahap sosialisasi di kecamatan.
3. Tahap awal pelaksanaan kunjungan rumah PIS PK akan dilaksanakan pada bulan oktober dengan menggunakan dana JKN
1. Menganggarkan untuk pelaksanaan Proram PIS-PK minial 10 persen pertahun dari jumlah KK di wilayah PKM
a. Kajian terhadap proses indikator “Keluarga Mengikuti Program KB”
ada
b. Kajian terhadap proses indikator “Ibu
melakukan persalinan di faskes”
ada
c. Kajian terhadap proses indikator “Bayi
No Hal
d. Kajian terhadap proses indikator “Bayi
mendapat ASI eksklusif”
ada
e. Kajian terhadap proses indikator “Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan”
ada
f. Kajian terhadap proses indikator “Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur”
ada
g. Kajian terhadap proses indikator “Penderita gangguan jiwa mendapatkan
pengobatan dan tidak ditelantarkan”
ada
h. Kajian terhadap proses indikator “Anggota keluarga tidak ada yang merokok”
ada
i. Kajian terhadap proses indikator “Keluarga Mengikuti Program KB”
ada
j. Kajian terhadap proses indikator “Ibu
melakukan persalinan di faskes”
ada
k. Kajian terhadap proses indikator “Bayi
mendapat imunisasi dasar lengkap”
ada
l. Kajian terhadap proses indikator “Bayi
mendapat ASI eksklusif”
BAB IV
PEMBAHASAN (BANDINGKAN TEORI DENGAN KONDISI YANG ADA)
Dalam organisasi kepemimpinan bisa berkembang dengan luas sehingga makna kepemimpinan secara umum berasal dari istilah organum yang berarti tubuh manusia dengan berbagai fungsi yang digunakan dalam istilah kepemimpinan. Kepemimpinan berasal darikata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu: pemimpin sebagai subjek dan yang dipimpin sebagai objek.
Kepemimpinan efektif adalah keterampilan managerial dalam pelaksanaan kerja bersama. Seorang pemimpin diharapkan memiliki kecakapan teknis maupun manajerial yang profesioanal. Kecakapan teknis tersebut sesuai dengan bidangnya, sedangkan kecakapan manajerial menuntut perannya dalam memimpin orang lain.
Dalam organisasi yang dalam hal ini adalah Puskesmas. Pemimpin harus dapat mengawal visi dan misi puskesmas dengan melibatkan seluruh sumber daya yang ada demi terwujudnya visi dan misi tersebut.
Puskesmas MARTAPURA 2 dipimpin oleh seorang pimpinan Puskesmas yang dalam hal ini mampu mengkomunikasikan visi dan misi kepada bawahannya, sehingga mereka dapat memahami kegiatan dan memiliki upaya dalam peningkatan pelayanan kesehatan. Jam 07.45 wita pimpinan beserta seluruh staf Puskesmas dari senin-kamis melaksanakan apel pagi yang dipimpin oleh Puskesmas, Pada apel pagi tersebut pimpinan Puskesmas menginstruksikan beberapa hal yang berhubungan dengan kondisi situasional Puskesmas yang perlu mendapatkan perhatian bersama. Kegiatan apel pagi ini sesekali dapat menjadi ajang mengemukakan pendapat, terkait dengan permasalaahan yang diutarakan, sehingga menjadi salah satu solusi untuk penyelesaian lebih lanjut, sedangka untuk hari jum’at dan hari sabtu dilakukan, kegiatan olahraga pagi untuk seluruh pegawai Puskesmas agar jasmani selalu fit. Jam 08.00 wita Kegiatan pelayanan di Puskesmas dimulai. Dari hal tersebut diketahui bahwa Kepala Puskesmas sebagai pimpinan menerapkan pendekatan kepemimpinan tim, karena tim yang baik dapat akan dapat menyelesaikan masalah dengan optimal. Selain itu kepemimpinan tim ini akan dapat lebih mudah untuk mengelola konfilk yang terjadi, sebelum menjadi permasalahan yang sifatnya strategis
menjawab terhadap permasalahan yang ada, sehingga pelayanan kesehatan dapat berjalan dengan baik. System komunikasi yang dibangun mengutamakan komunikasi dua arah, yang memberi peran kepada pegawai Puskesmas untuk mengungkapkan pendapat dan menyelesaikan masalah secara bersama-sama. Kapus tidak otoriter dalam menyampaikan gagasan ataupun kebijakan, namun mendiskusikan terlebih dahulu kepada bawahannya. Kapus dalam melaksanakan manajemen selalu meningkatkan peran dalam siklus Plan Do Check dan Action ini terbukti dari setiap kebijakan yang diambil dilakukan secara komperhensip, hanya saja pada beberapa aspek terkait dalam anailsis data dan evaluasi masih terkendala dalam fungsi validasi, dimana data yang dikirim ada yang belum lengkap.
Manajemen Data
Didalam Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas Pasal 43 disebutkan Kewajiban Penyelenggaraan Sistem Informasi di Puskesmas
(1) Setiap Puskesmas wajib melakukan kegiatan sistem informasi Puskesmas. (2) Sistem Informasi Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diselenggarakan secara eletronik atau nonelektronik. Setiap Puskesmas wajib menyelenggarakan Sistem Informasi Puskesmas, paling sedikit mencakup:
a. pencatatan dan pelaporan kegiatan Puskesmas dan jaringannya; b. survei lapangan;
c. pelaporan lintas sektor terkait; dan
d. pelaporan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.
Dari hasil penelusuran di Puskesmas MARTAPURA 2, pelaporan sebagaian menggunakan Simpus, simpus ini yang dapat berjalan dengan optimal hanya di ruang medical record, sebenarnya muatan dari Simpus tersebut dirancang untuk mengakomodasi terhadap pelaporan dari masing-masing program yang dapat langsung di kirimkan ke Dinas Kesehatan. Dalam Simpus, menurut Permenkes 75 tahun 2014 data yang dihasilkan wajib dilakukan pembersihan, validasi, dan pengelompokan data sesuai dengan kebutuhan untuk mendukung manajemen Puskesmas. Pengaturan Sistem Informasi Puskesmas bertujuan untuk:
a. mewujudkan penyelenggaraan Sistem Informasi Puskesmas yang terintegrasi; b. menjamin ketersediaan data dan informasi yang berkualitas,
berkesinambungan, dan mudah diakses;
Pelaporan data dari Puskesmas atau SP2TP dikumpulkan satu pintu pada bagian Tata Usaha Puskesmas Martapura. Data tersebut wajib dikumpulkan sebelum tanggal 5 tiap bulannya sebelum dikirimkan ke Dinas Kesehatan Kota Martapura, dengan tujuan agar data yang dihasilkan lengkap untuk setiap program di Puskesmas. Hanya saja setelah data dikumpulkan dari masing-masing program, belum ada kegiatan validasi data oleh petugas di Tata Usaha Puskesmas, sehingga data yang dikirim terkadang masih ada yang belum lengkap secara administrative, sehingga hal ini perlu dibuat tim validasi data di Puskesmas MARTAPURA 2 agar data yang dihasilkan lebih baik lagi.
Setiap Puskesmas wajib melaporkan kegiatan dan hasil kegiatan yang dilaksanakan kepada Kepala Dinas Kesehatan kabupaten/kota yang disusun berdasarkan pencatatan kegiatan dan hasil kegiatan di Puskesmas dan jaringannya. Laporan disusun oleh setiap pelaksana atas koordinasi Kepala Sub Bagian Tata Usaha. Dilakukan secara berjenjang sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan. Umpan Balik Laporan dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar dengan membuat dan menginformasikan umpan balik terhadap pelaporan data Puskesmas dan jaringannya. Umpan balik disampaikan paling lambat tanggal 20 pada bulan diterimanya laporan. Umpan balik laporan Puskesmas berupa surat pemberitahuan yang memuat keterangan: 1. absensi laporan;
2. kelengkapan isi laporan;
3. ketepatan waktu penyampaian laporan; 4. hasil validasi isi laporan; dan/atau
5. rekomendasi perbaikan laporan dalam hal ditemukan kesalahan atau ketidaklengkapan pelaporan.
6. Puskesmas harus menyampaikan laporan perbaikan paling lambat tanggal 5 pada bulan berikutnya setelah laporan disampaikan
Dari hasil observasi, diketahui bahwa feedback atau umpan balik dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar belum dilakukan, sehingga hal ini mengakibatkan terhambatnya informasi atau perbaikan apa yang harus dilakukan oleh Puskesmas, khususnya Puskesmas Martapura 2. Apabila hal ini dilakukan terus maka pelaporan SP2TP menjadi kegiatan rutinitas tiap bulan saja. Feedback dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar yang selama ini dilakukan menurut petugas di Puskesmas Martapura 2, adalah dalam bentuk monev kepada pemegang program dan pertemuan lintas program.
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
1. Puskesmas Martapura 2 telah melakukan pendataan IKS, tetapi rekapitulasi kegiatan PIS PK belum 100 %.
2. Kepemimpinan yang dilakukan di Puskesmas Demokrasi (Menerima saran dari Staf Puskesmas dan memberikan contoh yang baik.
3. Kegiatan Manajemen Puskesmas : a. P1 (Perencanaan) :
Penyusunan RUK dan RPK, belum sesuai dengan siklus yang diharapkan dan
arsipnya harus berada di Puskesmas bukan di bendahara. b. P2 (Penggerakan dan Pelaksanaan) :
Belum sesuai dengan siklus yang diharapkan dan arsipnya harus berada di
Puskesmas bukan di bendahara, dan dilakasanakan hanya dengan melihat situasi, bukan dijadwalkan
c. P3 (Pengawasan, pengendalian, dan penilaian) :
Sudah dilaksanakan dengan membentuk tim dan tindak lanjut atau evaluasinya
dilaksanakan setiap bulan
4. PKP sudah dilaksanakan dengan baik, dengan menggunakan indicator SPM. 5. Program PIS-PK baru sampai tahap sosialisasi di tingkat kecamatan, kunjungan
rumah belum ada dilaksanakan. Tapi direncanakan akan dimulai pada bulan oktober dengan menggunakan dana JKN, yaitu pada tiga RT.
B. Rekomendasi
1. Melakukan proses manajemen Puskesmas sesuai dengan siklus (P1, P2, dan P3) 2. Advokasi kegiatan Lintas Sektor terutama pada kegiatan SMD, MMD,