Faktor-Faktor Penyebab Inflasi
Inflasi yang terjadi di berbagai negara diakibatkan oleh banyak faktor. Pada umumnya inflasi berasal dari salah satu atau gabungan dari dua masalah berikut ini.
a. Tingkat Pengeluaran Agregat yang
Melebihi Kemampuan Perusahaan untuk Menghasilkan Barang dan Jasa Keinginan untuk mendapatkan barang yang mereka butuhkan akan mendorong para
konsumen meminta barang itu pada harga yang lebih tinggi. Sebaliknya, para pengusaha akan menahan barangnya dan hanya akan menjual barangnya pada pembeli-pembeli yang bersedia membayar pada harga yang lebih tinggi. Sehingga kecenderungan-kecenderungan ini akan menyebabkan kenaikan harga.
b. Adanya Tuntutan dari Pekerja untuk
Menaikkan Upah Apabila pengusaha mengalami kesulitan dalam mencari tambahan pekerja untuk menambah produksinya, pekerja yang ada akan terdorong untuk menuntut kenaikan upah. Jika tuntutan kenaikan upah dipenuhi, maka akan terjadi kenaikan biaya produksi dari barang dan jasa yang dihasilkan. Kenaikan biaya produksi tersebut akan mendorong perusahaan-perusahaan untuk menaikkan harga-harga barang yang dihasilkannya. Selain itu inflasi dapat pula sebagai akibat dari kenaikan harga-harga barang impor, penambahan penawaran uang yang berlebihan tanpa diikuti oleh pertambahan produksi dan penawaran barang serta adanya kekacauan politik dan ekonomi.
4. Dampak Negatif Inflasi
Inflasi juga memberikan dampak negatif baik bagi individu, masyarakat, dan kegiatan perekonomian secara keseluruhan. Pada umumnya inflasi memberikan pengaruh pada menurunnya taraf kemakmuran masyarakat. Sebagian besar masyarakat memiliki gaji tetap. Sedangkan inflasi biasanya terjadi lebih cepat dari kenaikan upah pekerja. Sehingga upah pekerja mengalami penurunan. Dengan demikian kemakmuran masyarakat pun mengalami penurunan. Inflasi yang
semakin meningkat akan mengurangi investasi, mengurangi ekspor, dan menaikkan impor. Sehingga hal ini dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.
C. Kebijakan Pemerintah
Permasalahan-permasalahan ekonomi di atas tentunya akan mewujudkan berbagai pengaruh buruk bagi perekonomian itu sendiri. Untuk menghindari pengaruh yang tidak baik tersebut, diperlukan berbagai kebijakan ekonomi untuk mengatasinya. Kebijakan-kebijakan pemerintah di bidang ekonomi terdiri atas kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.
Kebijakan fiskal merupakan langkah pemerintah membuat perubahan dalam bidang perpajakan dan pengeluaran pemerintah dengan maksud untuk memengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian. Melalui kebijakan fiskal masalah pengangguran dan inflasi dapat diatasi.
a. Untuk Mengatasi Pengangguran
Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang penting untuk mengatasi pengangguran. Melalui kebijakan fiskal pengeluaran agregat dapat ditambah sehingga dapat
meningkatkan pendapatan nasional dan tingkat penggunaan tenaga kerja. Apabila dilihat dari sisi perpajakan, untuk mengatasi masalah pengangguran langkah yang harus dilaksanakan adalah mengurangi pajak pendapatan. Pengurangan pajak akan meningkatkan daya beli masyarakat untuk membeli barang dan jasa. Sehingga pengeluaran rumah tangga mengalami peningkatan. Kenaikan pengeluaran rumah tangga akan meningkatkan juga pengeluaran secara keseluruhan. Dengan demikian pendapatan nasional akan bertambah yang pada akhirnya kesempatan kerja
meningkat dan pengangguran berkurang. b. Untuk Mengatasi Inflasi
Ketika inflasi terjadi maka untuk mengatasinya pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan pajak dan mengurangi pengeluaran agregat.Usaha untuk mengurangi pengeluaran agregat yaitu dengan cara mengurangi pengeluaran pemerintah, sehingga tekanan inflasi dapat dikurangi.
2. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter merupakan kebijakan pemerintah melalui bank sentral untuk memengaruhi penawaran uang dalam perekonomian atau mengubah suku bunga, dengan maksud untuk memengaruhi pengeluaran agregat. Berikut ini kebijakan moneter dalam mengatasi masalah pengangguran dan inflasi.
a. Untuk Mengatasi Pengangguran
Cara pemerintah (melalui bank sentral) dalam mengatasi pengangguran yaitu dengan menambah jumlah penawaran uang. Semakin meningkatnya penawaran uang maka akan menurunkan suku bunga dan meningkatkan investasi. Jumlah investasi yang semakin meningkat akan menambah kesempatan kerja yang pada akhirnya akan mengurangi pengangguran.
b. Untuk Mengatasi Inflasi