Tugas Komunikasi Efektif
Dosen Pengajar : Ibu Christie Andresa Yudika
24-2003-021
Universitas Kristen Krida Wacana
Tugas Mata Kuliah Komunikasi Efektif Dosen Pengajar : Ibu Christie
Tugas : Interpretasi Gambar (Test Projektif)
Kepada Yth.
Dosen Mata Kuliah Komunikasi Efektif Ibu Christie
Di tempat.
Dengan Hormat,
Pertama-tama, saya bingung dengan tugas yang ibu berikan. Terus terang, saya tidak mengerti apa maksud dan bagaimana cara mengerjakan tugas yang ibu berikan tersebut. Sesuatu hal yang tidak mudah, bahkan sangat sulit, bagi saya untuk menginterprestasikan sebuah gambar yang terus terang tidak jelas gambar apa (lebih disebabkan buruknya kualitas fotokopi dari gambar yang saya terima) untuk diterjemahkan dengan kata-kata.
Setelah berfikir lebih kurang selama seminggu, dengan mencoba mencari jawaban dari beberapa bahan referensi, saya baru mengetahui secara perkiraan, untuk apa ibu sebenarnya memberikan tugas tersebut kepada kami. Tugas tersebut menurut Gery E. Schwart merupakan salah satu test untuk menentukan ukuran dari kepribadian seseorang.
Menurut Hippocrates (400 SM), bahwa terdapat 4 cairan yang disebut humor
yang terdapat di dalam tubuh setiap orang, yaitu darah, empedu kuning, empedu hitam dan dahak, yang menentukan kepribadian seseorang. Apabila seseorang memiliki keempat cairan tersebut secara benar-benar seimbang sempurna, maka orang tersebut mempunyai kepribadian yang humoris.
Bila seseorang mempunyai darah yang terlalu banyak, maka orang tersebut mempunyai kepribadian yang sanguine atau kepribadian yang periang dan mempunyai sifat optimisme yang tinggi. Bila seseorang dengan empedu kuning yang terlalu banyak, maka orang tersebut mempunyai kepribadian yang kolerik, atau suka marah dan mudah terseinggung. Bila terlalu banyak empedu hitam, maka orang tersebut mempunyai sifat melankolik atau tertekan dan pesimis. Dan apabila mempunyai dahak yang terlalu banyak, maka menyebabkan orang tersebut bersifat plegmatik atau lambat dan kurang perasa.
lain hal, ada yang berpendapat bahwa setiap orang adalah pribadi yang lengkap dengan kejiwaannya sendiri yang unik. Bagi mereka yang berpandangan seperti demikian, menganggap bahwa rahasia dan harapan yang paling dalam dalam diri seseorang adalah sesuatu hal yang sangat penting.
Untuk menentukan dan mengadakan pengukuran bagi kepribadian seseorang sangat sulit. Dalam ilmu teknik, ukuran dapat dilakukan secara pasti dengan persetujuan satuan ukuran, misalkan panjang, suhu, waktu, intensitas cahaya, massa dan berat, dan lainnya. Namun tidak demikian dengan ukuran bagi kepribadian seseorang.
Kepribadian merupakan sesuatu hal yang kompleks. Kepribadian bukanlah sekedar hitam atau putih seperti halnya tipologi (klasifikasi sesuai dengan tipe) sederhana. Namun hal tersebut dapat dilakukan dengan inventarisasi kepribadian yang dilakukan dengan berbagai test.
Inventarisasi Kepribadian
Inventarisasi kepribadian dapat dilakukan dengan mengadakan serangkaian test-test kecil. Salah satu test yang sederhana adalah test kecerdasan (Test IQ). Test tersebut umumnya dilakukan pada sekolah-sekolah untuk mengukur kemampuan mental alamiah. Namun test ini tidaklah “murni” sebagai test kepribadian, karena test ini dapat diinterupsi oleh pengetahuan umum yang di dapatkan ketika bersekolah ataupun dari sumber lainnya, seperti majalah, televisi, radio dan lain sebagainya.
Test lainnya yang cukup penting adalah Inventarisasi Kepribadian Multifase Minnesota (IKMM). Test ini terutama dipakai untuk mendiagnosa penyakit jiwa. Para ahli memasukan 550 pertanyaan dengan jawaban benar-salah ke dalam test tersebut. Di antara subtest IKMM adalah skala untuk mengukur sampai sejauh mana orang yang diuji tersebut berbohong dalam menjawab test tersebut.
Kemudian ada yang disebut Test Projetif. Test Projektif merupakan test yang ibu berikan kepada kami selaku mahasiswa dalam mata kuliah Komunikasi Efektif ini. Test Projektif merupakan test yang memberikan sebuah gambar untuk diceritakan oleh masing-masing orang yang ditest kepribadiannya. Setiap orang pasti akan menceritakan gambar tersebut mengenai hal yang berbeda-beda sesuai dengan pandangan dan kejiwaannya. Dalam setiap kasus, orang akan memproyeksikan sendiri kepribadiannya ke dalam ceritanya.
yang kabur yang menyerupai benda apapun yang ada di dunia. Para ahli telah mengetahui bahwa dengan menganalisis apa yang dilihat orang yang dilakukan pengujian tersebut dalam bercak tinta, terdapat kemungkinan untuk menceritakan banyak hal tentang kepribadian orang tersebut.
Test Projektif lainnya adalah apa yang dikenal dengan TAB, yaitu test apresiasi bertema, yang dikembangkan oleh Henry urray dari Amerika Serikat. Yang diuji, biasanya menghadapi sederetan gambar standar antara 10 sampai 19. Keadaan yang diperlihatkan pada gambar sangatlah tidak jelas, misalnya dalam salah satu gambar hanya diperlihatkan seorang wanita yang hanya sekedar berdiri di depan pintu masuk sebuah rumah yang lengkap dengan prabotannya. Setiap mereka yang diuji diminta untuk mengarang sebuah cerita dengan tema tertentu. Dari cerita yang dikarang oleh orang yang diuji, maka dapat dilihat kepribadiannya dari implementasi tentang jenis situasi yang diperlihatkan gambar dan arti gambar bagi orang tersebut.
Jawaban Tugas Yang Diberikan
Bagi saya, gambar yang ibu perlihatkan adalah dua orang wanita berambut panjang sedang bercakap-cakap dengan seorang pria muda (pemuda) yang dalam posisi jongkok, di mana banyak orang yang tidak peduli dan ada seseorang yang tertarik untuk mendengarkan di belakang orang tersebut.
Ada banyak kemungkinan yang diungkapkan dalam gambar tersebut. Misalkan saja secara ekstrimnya adalah kedua orang tersebut sedang mencari sebuah informasi rahasia yang penting, di mana orang yang sedang ditanya tersebut mengetahui informasi tersebut, namun tidak menyadari pentingnya rahasia tersebut, sedangkan orang di belakang mereka yang secara tidak disadari merupakan mata-mata dari pihak yang juga menginginkan informasi rahasia tersebut. Presepsi demikian dapat ditarik dari banyaknya film bertemakan aksi dan mata-mata ataupun mafia dari Hollywood yang beredar di bioskop di Indonesia.
Namun, perlu dijabarkan perlahan-lahan dari kondisi yang terdapat di dalam gambar, di mana kondisi-kondisi tersebut merupakan suatu kemungkinan : Dari beberapa orang yang berlalu lalang yang sama sekali mengacuhkan, terlihat bahwa orang-orang di daerah tersebut merupakan manusia individualis. Hal ini biasanya terdapat pada beberapa kota besar dan kota metropolitan, atau kemungkinan dari dunia “Barat” yang sikap individualisnya tinggi.
Namun dapat juga orang-orang tersebut perhatiannya sedang tertuju pada suatu aksi pertunjukan yang seperti pertunjukan akrobatik di pasar malam yang menegangkan, sehingga tidak ada yang memperdulikan pembicaraan ketiga orang tersebut.
oleh rasa keingintahuannya yang besar, yang merupakan sifat dasar yang umum berlaku bagi anak-anak.
Menilik dari tangga di dekat mereka yang terbuat dari kayu, kemungkinan kondisi dan tempat dalam gambar tersebut berada di sebuah tempat yang sifatnya sementara (temporary place) dan kemungkinan berada pada sebuah taman atau tempat lapang yang luas. Hal ini dikuatkan oleh penutup bangunan dimana tangga tersebut menuju, berbentuk seperti kain yang diikat oleh frame tali, sehingga kita dapat mengasumsikan bangunan tersebut adalah tenda atau karavan sederhana. Apabila kita kaitkan dengan kondisi ketidakpedulian orang-orang di sekitar, maka jelaslah keadaan yang terjadi adalah sebuah pasar malam atau bazar dengan sebuah acara yang sedang digelar yang sangat menarik.
Orang yang sedang berdiri yang tertarik dengan pembicaraan tersebut, kemungkinan disebabkan bukan oleh rasa tertarik, namun oleh rasa terganggu oleh pembicaraan mereka yang agak keras. Pembicaraan yang agak keras dapat dimungkinkan sebagai akibat untuk menegaskan suara agar dapat terdengar, mengingat acar bazar sedang menggelar suatu acara yang nota bene pasti menimbulkan suara keras baik dari si pembawa acara (MC) ataupun yang melakukan acara tersebut. Sebagai suatu reaksi dari rasa terganggunya adalah wajar apabila orang tersebut menoleh sebentar kearah tiga orang yang melakukan pembicaraan tersebut untuk mendengarkan lebih lanjut dari percakapan yang tadi terdengar secara tidak sengaja sebagai kelanjutan dari reaksi akibat rasa terganggunya.
Untuk orang yang berjongkok, kemungkinan adalah salah satu usaha orang tersebut untuk mendengarkan secara lebih jelas setiap perkataan lawan bicaranya. Kemungkinan juga bahwa terkadang ada posisi jongkok merupakan reaksi untuk berfikir atau mengingat sesuatu hal dengan lebih jelas. Tidak ada sesuatu hal yang aneh dalam kondisi jongkok tersebut. Di lihat dari penampilannya, kemungkinan orang tersebut adalah salah satu petugas atau peserta bazar yang merupakan penjaga suatu stand. Orang tersebut merupakan seorang pemuda tanggung berumur sekitar 16 sampai 20 tahun dilihat dari muka dan potongan rambutnya yang terkesan trendy seperti kebanyakan anak muda, namun tidak necis sehingga dapat disimpulkan bahwa orang tersebut berada pada status sosial-ekonomi kelas menengah ke bawah.
Untuk lawan bicara sang penjaga stand, dilihat dari perawakannya tidak dapat ditentukan apakah dia wanita atau pria. Namun dilihat dari cara berpakaiannya dan potongan rambutnya yang ikal, bahkan agak terkesan
gimbal, maka kemungkinan ia adalah pria. Benda yang dipegangnya pun tidak jelas.
bertanya mengenai suatu informasi jalan atau berusaha untuk menitipkan suatu barang bagi pemuda yang sedang jongkok tersebut.
Kesimpulan :
Dari gambar diceritakan mengenai suatu situasi bazar yang sedang mengadakan acara di mana ada tiga orang melakukan suatu pembicaraan, di mana orang pertama yang memegang barang sedang menanyakan suatu informasi jalan atau berusaha menitipkan suatu barang yang didampingi seorang teman kepada seorang penjaga stand dari kegiatan bazar tersebut.
Demikianlah Tugas ini saya sampaikan, Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya
(Andreas Yudika) 24-2003-021
Digitally signed by Andreas Yudika
DN: cn=Andreas Yudika, o, ou,
email=yudika_140377@ya hoo.com, c=ID
