• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Sejarah dan Arah dari Akuntansi Ma

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peran Sejarah dan Arah dari Akuntansi Ma"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

AKUNTANSI MANAJEMEN

Disusun Oleh:

Oleh :

Novi Andriyani (13080574042)

Achmad Abdi Zakaria (13080574116)

Dwi Achmad Qusaeni (13080574118)

Virlin Griselda D.P (13080574119)

Moch. Alfan (13080574122)

MK13A

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang atas rahmat-Nya, maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah mata kuliah Akuntansi Manajemen yang berjudul, “Peran, Sejarah dan Arah dari Akuntansi Manajemen.”

Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas untuk mata kuliah Akuntansi Manajemen. Dalam Penulisan makalah ini, kami merasa masih banyak kekurangan, baik dalam materi maupun cara penulisan. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi menyempurnakan isi makalah ini.

Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada pihak-pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung atas sumber-sumber materi sebagai bahan referensi yang membantu dalam penyusunan makalah ini.

Akhirnya kami berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan. Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

Hormat kami,

(3)

DAFTAR ISI

1.2. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen...3

1.3. Kebutuhan Informasi Manajer dan Pengguna Lainnya...3

Proses Manajemen...5

Perencanaan...5

Pengendalian...6

Pengambilan Keputusan...6

Jenis Organisasi...6

Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan...7

Tema Baru dalam Akuntansi manajemen...8

Kerangka Kerja Rantai Nilai...9

Akuntansi Manajemen dan Perilaku Etis...14

Perilaku Etis...14

Kode Etik Perusahaan dan SOX...15

Standar Perilaku Etis untuk Akuntan Manajemen...16

(4)
(5)
(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Untuk mengoperasikan sebuah organisasi yang kompleks (besar dan rumit) dengan efisien dan efektif, manajemen membutuhkan informasi terinci tentang operasi perusahaan. Seperti berapa jumlah bahan yang harus disediakan, darimana bahan diperoleh, berapa jumlah peralatan yang terpakai, berapa karyawan yang layak diperkerjakan dll.

Semua persoalan tersebut akan bisa diatasi oleh manajemen apabila manajemen memperoleh informasi yang tepat untuk digunakan sebagai dasar kebijakannya. Artinya manajemen harus memperoleh informasi tentang masukan dan keluaran operasi atau perusahaan untuk dasar operasinya. Tanpa informasi tentang masukan dan keluaran, maka tidak mungkin manajemen dapat mengambil keputusan dengan tepat.

Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan system informasi yang memadai. Yaitu system informasi untuk perencanaan, pengelolaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. System informasi yang berhubungan dengan masalah akuntansi atau keuangan merupakan tugas dan tanggung jawab dari akuntan manajemen, dan system informasi yang berhubungan dengan akuntansi tersebut disebut Akuntansi Manajemen. (Machfoedz, Mas’ud, Akuntansi Manajemen, 2002)

Rumusan Masalah

1. Bagaimana peran dari akuntansi manajemen?

2. Bagaimana sejarah dan arah dari akuntansi manajemen?

3. Apa perbedaan antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan?

Tujuan

1. Mengetahui peran dari akuntansi manajemen.

2. Mengetahui sejarah dan arah dari akuntansi manajemen.

3. Memahami perbedaan antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan.

(7)

1.2. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen

Sistem informasi akuntansi manajemen menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan-tujuan manajemen tertentu. Inti dari sistem informasi akuntansi manajemen adalah proses yang dideskripsikan oleh aktivitas-aktivitas, seperti pengumpulan, pengukuran, penyimpanan, analisis, pelaporan, dan pengelolaan informasi. Informasi mengenai peristiwa ekonomi diproses untuk menghasilkan keluaran (output) yang memenuhi tujuan sistem tersebut. Keluaran laporan kinerja, bahkan komunikasi pribadi. Model operasional dari sistem informasi akuntansi manajemen diilustrasikan pada tampilan 1-1

Sistem informasi akuntansi manajemen tidak terikat oleh kriteria formal apapun yang mendefinisikan sifat dari proses, masukan, atau keluarannya. Kriterianya fleksibel dan berdasarkan pada tujuan manajemen. Sistem akuntansi manajemen mempunyai tiga tujuan umum berikut.

1. menyediakan informasi untuk penghitungan biaya jasa, produk, atau objek lainnya yang ditentukan oleh manajemen.

2. menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan kelanjutan.

3. menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Ketiga tujuan ini menunjukan manajer dan pengguna lainnya, perlu memiliki akses menuju informasi akuntansi manajemen dan perlu mengetahui cara menggunakannya. Informasi akuntansi dapat membantu mereka mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah, serta mengevaluasi kinerja. Informasi akuntansi digunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Selain itu, kebutuhan atas informasi ini tidak terbatas hanya pada perusahaan manufaktur, tetapi juga pada perusahaan perdagangan, jasa, dan nirlaba.

(8)

Pada tampilan 1-1 yakni merupakan model operasional: sistem informasi akuntansi yakni kegiatan ekonomi yang meliputi proses pengumpulan, pengukuran, penyimpanan, analisis, pelaporan, pengelolaan, sehingga menjadi keluaran berupa laporan khusus biaya produk, biaya pelanggan, anggaran, laporan kinerja, komunikasi pribadi sehingga menyediakan informasi untuk pengguna.

1.3. Kebutuhan Informasi Manajer dan Pengguna Lainnya

Skenario-skenario dibagian pembukaan dapat digunakan untuk mengilustrasikan setiap tujuan sistem sistem akuntasi manajemen. Skenario A (penawaran dari sebuah firma hukum) menunjukan pentingnya penentuan biaya produk (tujuan 1). Skenario B menekankan pentingnya penelusuran biaya dan ukura nonkeuangan bagi kinerja dari waktu ke waktu. Jadi skenario A menekankan pentingnya akurasi dalam perhitungan biaya produk, sedangkan skenario B menekankan pentingnya penelusuran ukuran-ukuran efisiensi-baik keuangan maupun nonkeuangan (tujuan 2). Tren dari ukuran-ukuran ini memungkinkan para manajer untuk mengevaluasi ketepatan keputusan yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas, menurunkan biaya, memperluas pangsa pasar, dan meningkatkan laba.

(9)

isu-isu terkait lainnya telah mengarah pada pengembangan perbaikan sistem informasi akuntansi manajemen yang diikenal sebagai sistem informasi manajemen biaya berdasarkan aktivitas.

Skenario-skenario B,C dan D mengilustrasikan perencanaa, pengendalian, evaluasi, dan perbaikan kelanjutan (tujuan 2). Para manajer, eksekutif, dan pekerja membutuhkan sebuah sistem informasi yang bisa mengidentifikasi berbagai masalah, seperti kemungkinan kelebihan beban biaya atau berbagai manfaat, seperti kemampuan seorang manajer disuatu subunit untuk berinovasi dan meningkatkian efisiensi (skenario C). Setelah masalah diketahui, tindakan untuk mngidentifikasi dan mengimplementasikan solusinya dapat diambil. Skenario B juga mengilustrasikan, baik informasi keunagan maupun nonkeunagan. Diperlukan agar para pekerja dapat mengevaluasi dan memonitor pengaruh dari keputusan yang dibuat dengan tujuan meningkatkan kinerja operasional dan unitnya. Informasi kinerja operasional dan keuangan memungkonkan para pekerja dan manajer untuk melakukan perbaikan secara berkelanjutan atas aktivitas yang mereka lakukan. Perbaikan berkelanjutan berarti mencari cara meningkatkan efisiensi dan produktivitas dari aktivitas dengan mengurangi pemborosan, meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya. Jadi, informasi dibutuhkan untuk membantu mngidentifikasi berbgai peluang untuk perbaikan dan mengevaluasi kemajuan yang telah dicapai dalam mengimplementasikan berbagai tindkan yang didesain untuk menciptakan perbaikan.

Tujuan ketiga adalah menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan, berkaitan dengan dua tujuan yang pertama. Sebagai contoh, informasi biaya produk, pelanggan, proses, dan objek lainnya yang menjadi perhatian manajemen dapat menjadi dasar untuk mengidentifikasi masalah dan alternatif solusinya. Observasi serupa dapat dilakukan untuk informasi yang berkenaan dengan perencanaan, pengendalian, dan evaluasi. Skenario ini juga menggarisbawahi pentingnya pengambilan keputusan strategis yang didefinisikan sebagai proses memilih diantara berbagai alternative strategi dengan tujuan memilih satu atau beberapa strategi yang paling masuk akal dalam memberikan jaminan pertumbuhan dan kelangsungan hidup jangka panjang bagi perusahaan.

(10)

Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas perencanaaan, pengendalian, dan pengembalian keputusan. Proses manajemen mendeskripsikan fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh para manajer dan pekerja yang diberdayakan. Memberdayakan pekerja untuk berpartisipasi dalam proses manajemen berarti memberikan kesempatan yang lebih besar untuk berpendapat tentang operasional perusahaan. Jadi pemberdayaan karyawan adalah pemberian wewenang kepada orang-orang operasional untuk merencanakan, mengendalikan, dan membuat keputusan tanpa otorisasi yang eksplisit dari pihak manajemen tingkat menengah atau lebih tinggi.

Pemberdayaan karyawan mengikuti konsep bahwa karyawan yang paling dekat dengan suatu pekerjaan dapat memberikan masukan yang berharga dalam hal ide, rencana, dan pemecahan masalah. Pekerja diperkenankan menghentikan produksi untuk mengindentifikasi dan memperbaiki masalah. Masukan mereka diminta dan digunakan untuk memperbaiki proses produksi.

Perencanaan

Aktivitas yang manajerial yang disebut perencanaan adalah formulasi terperinci dari kegiatan untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu. Perencanaan memerlukan penetapan tujuan dan pengidentifikasian metode untuk mencapai tujuan tersebut.

Sebagai contoh, suatu perusahaan bertujuan menaikkan profitabilitasnya dengan meningkatkan kualitas produknya secara keseluruhan. Melalui peningkatan kualitas produik, perusahaan akan mengurangi limbah dan pengerjaan ulang, mengurangi jumlah keluhan konsumen dan perbaikan produk dalam masa garansi, mengurangi biaya untuk melakukan inspeksi, dan lain-lain sehingga meningkatkan profitabilitas. Namun, bagaimana cara mencapainya? Manajer harus mengembangkan suatu rencana yang ketika diimplementasikan akan mengarah pada pencapaian tujuan yang diinginkan.

(11)

Pengendalian

Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan dan dimonitor oleh para manajer dan pekerja untuk memastikan bahwa rencana tersebut berjalan sebagaimana seharusnya. Pengendalian adalah aktivitas manajerial untuk memonitor implementasi rencana dan melakukan perbaikan sesuai kebutuhan. Pengendalian biasanya dicapai dengan menggunakan umpan balik. Umpan balik adalah informasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi atau memperbaiki langkah-langkah yang dilakukan dalam mengimplementasikan suatu rencana. Berdasarkan balikan tersebut, manajer (atau pekerja) dapat memutuskan untuk membiarkan pelaksanaan tersebut berlangsung, mengambil tindakan perbaikan tertentu agar langkah yang diambil sesuai dengan rencana awalnya, atau melakukan perencanaan ulang ditengah proses implementasi.

Pengambilan Keputusan

Proses pemilihan diantara berbagai alternative disebut pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini berkaitan erat dengan perencanaan dan pengendalian. Manajer tidak dapat membuat rencana tanpa mengambil keputusan. Manajer harus memilih diantara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilh. Hanya satu dari berbagai rencana yang dapat dipilih.

Peran utama dari sistem informasi akuntansi manajemen adalah menyediakan informasi yang memerlukan proses pengambilan keputusan.

Jenis Organisasi

Penggunaan informasi akuntansi bagi manajer tidak terbatas pada perusahaan manufaktur. Apa pun bentuknyan organisasinya, manajer harus memiliki kemampuan yang cukup dalam menggunakan informasi akuntansi. Konsep dasar dapat diaplikasikan kedalam berbagai bentuk organisasi. Baik meliputi jasa hukum, manufaktur, perawatan kesehatan, jasa wisata, organisasi yang mencari laba dan nirlaba, dapat meningkatkan kemampuan manajerial mereka dengan bersandar pada konsep dasar dan penggunaan informasi akuntansi.

(12)

Secara garis besar, akuntansi dalam suatu organisasi dibagi menjadi dua subsistem, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Tujuan utama akuntansi keuangan adalah untuk menyajikan informasi kepada pihak eksternal perusahaan, misalnya investor dan kreditor ataupun pihak lainnya. Informasi ini digunakan untuk keperluan seperti keputusan investasi, evaluasi, ataupun yang lainnya. Adapun tujuan akuntansi manajemen adalah menyajikan informasi kepada pihak internal, yaitu manajemen perusahaan. Akuntansi manajemen biasanya disebut sebagai akuntansi internal.

Beberapa perbedaan antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen dapat dirangkum dalam tabel berikut ini:

(13)

Singkat Singkat Akuntansi Manajemen

Kebanyakan prosedur penentuan biaya produk dan prosedur akuntansi manajemen yang digunakan pada abad ke-20 dikembangkan antara tahun 1880-1925. Pada tahun 1925, prosedur akuntansi manajemen lebih menitik beratkan pada penentuan biaya sediaan (inventory costing) untuk pelaporan eksternal perusahaan pada tahun 1950an-1960an, dilakukan beberapa usaha untuk meningkatkan pemanfaatan secara manajerial dari sistem biaya tradisional. Pada tahun 1980an-1990an, diketahui bahwa banyak praktik akuntansi manajemen tradisional yang sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan manajerial. Sebagai tanggapan terhadap kelemahan sistem akuntansi manajemen tradisional, berbagai upaya dilakukan agar dapat memenuhi lingkungan ekonomi dewasa ini.

Tema Baru dalam Akuntansi manajemen

Lingkungan ekonomi telah mensyaratkan pengembangan praktik-praktik akuntansi manajemen yang inovatif dan relevan. Selain itu, para manajer harus lebih jauh lagi menekankan waktu, kualitas, dan efisiensi untuk dapat mempertahankan keunggulan bersaing. Selain itu, informasi akuntansi harus dibuat untuk mendukung tiga tujuan fundamental organisasi tersebut.

Activity Based Management. (manajemen berdasarkan

aktivitas)

Manajemen berbasis aktivitas adalah suatu sistem yang luas dan terintegrasi yang berfokus pada perhatian manajemen terhadap aktivitas, bertujuan untuk meningkatkan nilai pelanggan dan laba yang dihasilkan.

Orientasi pada Pelanggan.

(14)

 Penempatan posisi strategis.

Manajemen biaya strategis merupakan penggunaan data biaya untuk mengembangkan dan mengidentifikasikan strategi yang lebih baik yang akan menghasilkan keunggulan kompetitif yang berkesinambungan.

Kerangka Kerja Rantai Nilai

(15)

Gambar : Rantai Nilai Perkebunan Apel

Dasar kerangka kerja rantai nilai adalah pemahaman akan pertalian

(linkage) yang rumit dan hubungan antar aktivitas, baik di dalam maupun luar perusahaan.Pertalian internal adalah hubungan antara kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rantai nilai industri perusahaan. Pertalian eksternal adalah hubungan kegiatan antara perusahaan, pemasok perusahaan, dan pelanggan. Manajemen Rantai Pasokan adalah pengelolaan dari aliran bahan baku, mulai dari pemasok langsung dan pemasok awal, bergerak menuju transformasi bahan baku menjadi barang jadi, dan diselesaikan dengan distribusi barang jadi kepada pelanggan langsung dan pelanggan akhir.

Perspektif Lintas Fungsional

(16)

Suatu keputusan yang mempengaruhi suatu fungsi akan memengeruhi fungsi lainnya. Perspektif lintas fungsional memungkinkan kita melihat gambar yang besar. Pandangan yang lebih luas ini memungkinkan manajer menilai kualitas, mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk melayani pelanggan internal maupun eksternal serta meningkatkan efisiensi.

Manajemen Kualitas Total

Filosofi Manajemen Kualitas Total dimana perusahaan berusaha menciptakan suatu lingkungan yang memungkinkan pekerjanya menghasilkan produk yang sempurna. Penekanan total pada kualitas juga telah menciptakan kebutuhan akan adanya suatu sistem akuntansi manajemen yang menyediakan informasi keuangan dan nonkeuangan tentang kualitas. Pengukuran dan pelaporan biaya kualitas adalah ftur utama dari sistem akuntansi manajemen bagi industri manufaktur dan jasa. Sistem akuntansi manajemen harus mampu menyediakan informasi keuangan dan operasional mengenai kualitas, termasuk informasi jumlah produksi dan laporan biaya kualitas, laporan tren biaya kualitas, dan laporan kinerja biaya kualitas.

Waktu sebagai elemen persaingan

Waktu adalah elemen penting dalam semua tahap rantai nilai. Perusahaan-perusahaan kelas dunia mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pasar dengan cara memperpendek waktu yang tidak bernilai tambah. Korelasi antara biaya dan waktu ini adalah jenis informasi yang harus tersedia pada suatu sistem informasi akuntansi manajemen.

Efisiensi

(17)

Bisnis secara Elektronik (E-Business)

Bisnis secara elektronik adalah transaksi bisnis atau pertukaran informasi yang dijalankan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Bisnis ini menyediakan kesempatan bagi perusahaan untuk memperluas penjualannya di seluruh dunia dan dapat menurunkan biaya secara signifikan jika dibandingkan dengan transaksi dengan menggunakan kertas. Para akuntan manajemen perlu memahami keuntungan, risiko, dan peluang bisnis secara elektronik. Mereka juga memainkan peran penting dalam menyediakan informasi biaya yang relevansehubungan dengan bisnis ini.

Peran Akuntan Manajemen

Saat ini, bisnis bergerak lebih cepat yang menyebabkan adanya perubahan-perubahan dalam bidang teknologi, komunikasi, ekonomi, dan hukum yang memengaruhi perusahaan dan akuntan manajemen. Akuntan manajemen harus mendukung manajemen dalam semua tahap pengambilan keputusan bisnis. Sebagai ahli dalam akuntansi, para akuntan manajemen harus cerdas, siap sedia, mengikuti perkembangan terbaru, serta memahami kebiasaan dan praktik dari semua negara tempat perusahaan beroperasi. Akuntan manajemen juga diharapkan memiliki pengetahuan tentang lingkungan hukum dari bisnis, khususnya mengenai Sarbanes-Oxley Act tahun 2002.

Struktur Perusahaan

Peran akuntan manajemen dalam suatu organisasi merupakan salah satu peran pendukung yang membantu orang-orang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan tujuan dasar organisasi. Posisi yang bertanggung jawab langsung pada tujuan dasar organisasi disebut sebagai posisi lini (line position). Posisi yang sifatnya mendukung dan tidak bertanggung jawab langsung terhadap tujuan dasar organisasi disebut sebagai posisi staf(staff position).

(18)

dasar organisasi adalah memproduksi, orang-orang yang terlibat secara langsung di bagian produksi termasuk dalam posisi lini. Meskipun akuntan manajemen, seperti pengontrol dan manajer akuntan biaya juga berpengaruh terhadap organisasi, tetap tidak memiliki kewenangan terhadap manajer bagian produksi. Manajer lini adalah orang yang membuat kebijakan dan keputusan yan berpengaruh terhadap produksi. Namun, akuntan manajemen dapat memberikan masukan yang signifikan dalam berbagai kebijakan dan keputusan melalui penyediaan dan penginterpretasian informasi akuntansi.

(19)

Sarbanes-Oxley Act 2002

Sarbanes-Oxley Act disahkan oleh Congress pada bulan Juni 2002 sebagai respons dari jatuhya Enron beserta terungkapnya berbagai kecurangan sekuritas dan penyimpangan dalam pelaksanaan akuntansi yang dilakukan berbagai perusahaan, seperti WorldCom, Adelphia, dan HealthSouth. Sarbanes-Oxley Act (SOX) membentuk pengendalian pemerintah yang lebih kuat dan merupakan peraturan atas berbagai perusahaan publik di Amerika Serikat. SOX diberlakukan untuk perusahaan yang diperdagangkan secara publik, yaitu perusahaan yang menerbitkan saham untuk diperdagangkan di berbagai pasar saham di Amerika Serikat. Beberapa bagian terpenting SOX, meliputi Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB), peningkatan independensi auditor, pengetatan peraturan tata kelola perusahaan, pengendalian atas manajemen dan penilaian manajemen/auditor atas pengendalian internal di perusahaan. SOX mengarah pada peningkatan perhatian atas etika perusahaan.

Hal penting yang patut diperhatikan adalah berbagai perusahaan swasta, entitas nirlaba, serta badan pemerintah atau berbagai entitas lainnya yang tidak termasuk dalm SOX dan tidak harus diawasi oleh PCAOB. Akan tetapi, berbagai entitas ini merasakan dampak dari SOX melalui berbagai transaksi yang dilakukan

Direktur Utama

Audit Internal BiayaBiaya KeuanganKeuangan SistemSistem PajakPajak Bendahara

(20)

perusahaan dengan para konstituen dan dewan komisaris. Secara khusus, pemeriksaan terperinci atas pengendalian internal yang diatur oleh SOX adalah fitur yang banyak menerima perhatian dari orang lain untu diaplikasikan di berbagai lembaga nirlaba. Pengendalian internal adalah sebuah proses yang diberlakukan oleh pihak manajemen perusahaan dan dewan komisaris untuk memastikan bahwa terdapat objektivitas dalam berbagai area efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan, pelaporan keuangan perusahaan, serta ketaatan dengan berbagai hukum dan peraturan yang berlaku. Semua entitas harus mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan pengendalian internal dapt membantu memastikan terwujudnya hal tersebut. Para akuntan manajemen adalah orang-orang dalam perusahaan yang diharapkan dapat membantu perusahaan untuk menaati SOX.

Akuntansi Manajemen dan Perilaku Etis

Semua praktik akuntansi manajemen dikembangkan untuk membantu manajer memaksimumkan laba. Namun, manajer dan akuntan manajemen seharusnya tidak terlalu berfokus pada laba yang akan mengakibatkan terbangunnya suatu keyakinan bahwa satu-satunya tujuan bisnis adalah memaksimumkan kekayaan bersih. Tujuan memaksimumkan laba harus dibatasi dengan persyaratan bahwa laba dicapai melalui cara-cara yang legal dan etis.

Perilaku Etis

Perilaku etis melibatkan pemilihan tindakan-tindakan yang “benar”, “sesuai”, dan “adil”. Meksipun banyak orang sering berbeda pandangan terhadap arti istilah etika, namun terdapat suatu prinsip umum yang mendasari semua sistem etika. Prinsip ini diekspresikan oleh keyakinan bahwa setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk kebaikan anggota lainnya. Keinginan untuk berkorban demi kebaikan kelompoknya merupakan inti dari tindakan yang etis.

(21)

benar dan salah secara lebih konkret. James W. Brackner, penulis Ethics Column

dalam Management Accounting, melakukan observasi berikut ini.

Pendidikan etika dan moral harus memiliki kesepakatan tentang nilai-nilai yang dianggap “benar” agar mempunyai arti. Sepuluh dari nilai-nilai-nilai-nilai itu diidentifikasi dan dideskripsikan oleh Michael Josephson dalam “Teaching Ethical Decision Making and Principled Reasoning”. Studi terhadap sejarah, filsafat, dan agama melahirkan suatu konsensus yang kuat mengenai nilai-nilai tertentu yang bersifat universal dan abadi bagi kehidupan yang beretika.

Sepuluh nilai inti itu menghasilkan prinsip-prinsip yang membedakan

Meskipun tampak berlawanan, pengorbanan kepentingan seseorang untuk kepentingan bersama tidak hanya benar dan memberi suatu nilai bagi individu, tapi juga baik untuk bisnis. Perusahaan dengan kode etik yang kuat dapat menciptakan loyalitas yang tinggi bagi konsumen dan pekerjanya. Perusahaan yang mampu bertahan dalam jangka panjang menemukan perlakuan yang jujur dan loyal terhadap semua klien sangat bermanfaat.

Kode Etik Perusahaan dan SOX

(22)

perusahaan yang ingin menyatakan secara publik bahwa CEO atau CFO perusahaan tersebut tidak mengikuti suatu bentuk kode etik, maka perusahaan tidak hanya membuat kode etik, tetapi kode etik tersebut benar-benar diberlakukan bagi para manajer tingkat atasnya. Dalam praktiknya, beberapa perusahaan telah mengembangkan kode etik yang sering disebut sebagai code of conduct yang dapat diterapkan untuk semua karyawannya.

Para akuntan manajemen dan karyawan harus mengetahui kode etik perusahaannya. Bersama karyawan lainnya, para akuntan manajemen diminta menandatangani sebuah dokumen yang menyatakan telah membaca dan memahami kode etik tersebut. Para akuntan manajemen dan karyawan harus diberitahukan mengenai berbagai ketentuan untuk bantuan bagi whistle-blower

(orang yang menyampaikan bahwa perusahaannya telah bertindak salah atau tidak legal). SOX memberikan perlindungan kepada yang menyuarakan penyimpangan keuangan atau kecurangan dalam pelaporan keuangan. Perusahaan harus membentuk mekanisme di mana para karyawan dan pemangku kepentingan lainnya dapat melaporkan berbagai kecurigaan atas penyimpangan dan menindaklanjutinya. Banyak perusahaan publik yang melakukan outsourcing

untuk saluran khusus etik perusahaannya ke berbagai perusahaan bereputasi di luar perusahaan agar dapat memberikan jaminan bahwa berbagai keluhan karyawan dan informasi yang di berikan dilakukan secara anonim.

Standar Perilaku Etis untuk Akuntan Manajemen

(23)

pernyataan ini didasarkan pada prinsip kejujuran, keadilan, objektivitas, dan tanggung jawab.

Sertifikasi

Banyak sertifikasi yang tersedia bagi akuntan manajemen. Terdapat tiga jenis sertifikasi utama yaitu Certificate in Management Accounting (CMA),

Certificate in Public Accounting (CPA), dan Certificate in Internal Auditing

(CIA). Setiap sertifikasi menawarkan keunggulan tertentu bagi akuntan manajemen. Dalam setiap kasus, seorang pelamar harus memenuhi pendidikan khusus, pengalaman tertentu, dan lulus ujian saringan untuk mendapatkan sertifikat. Jadi, ketiga sertifikat tersebut merupakan bukti bahwa pemegang sertifikat telah memenuhi tingkat minimum kompetensi profesional.

Selain itu, ketiga sertifikasi tersebut mewajibkan pemegangnya melanjutkan pendidikan professional untuk mempertahankan sertifikasi tersebut. Karena sertifikasi menyatakan suatu komitmen atas kompetensi professional, banyak organisasi yang mendorong para kuntan manajemen mereka untuk mendapatkan sertifikat tersebut.

CMA

Pada tahun 1974, Institute of Management Accountants (IMA) mensponsori sertifikasi baru yang disebut Certificate of Management Accounting.

Sertifikasi ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan khusus para akuntan manajemen. Seorang akuntan manajemen yang bersertifikasi (Certified

Management Accountants-CMA) telah lulus suatu ujian kualifikasi yang ketat,

memiliki pengalaman yang dibutuhkan, dan berpartisipasi dalam melanjutkan pendidikan. Salah satu tujuan utama CMA adalah membuat akuntansi manajemen menjadi disiplin ilmu yang diakui, professional, dan terpisah dari profesi akuntan publik.

(24)

Certificate in Public Accounting (CPA) bertujuan menyediakan kualifikasi, minimal professional bagi auditor eksternal. Tanggung jawab auditor eksternal adalah menyediakan jaminan tentang keandalan laporan keuangan perusahaan.

CIA

Sertifikasi lain yang tersedia untuk akuntan internal adalah Certificate in Internal Auditing. Salah satu tujuan utama CIA adalah sebagai akuntan internal di perusahaan.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Akuntansi manajemen adalah salah satu bidang akuntansi yang bertujuan menyajikan laporan-laporan untuk tujuan dan kepentingan pihak internal perusahaan dalam melaksanakan suatu proses manajemen yan terdiri atas sebuah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta pengendalian.

(25)

DAFTAR PUSTAKA

http://kimiafarma.co.id

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00213-MN %20Bab2001.pdf

Gambar

Tabel 1.1. Perbedaan antara Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan
Gambar : Rantai Nilai Perkebunan Apel

Referensi

Dokumen terkait

0HODOXL SURVHV UHNRQVLOLDVL SHQJXVXWDQ DWDV VDOGR SHUVHGLDDQ EDKDQ EDNX \DQJ WHUFDQWXP GDODP ODSRUDQ NHXDQJDQ GHQJDQ VDOGR EXNX EHVDU SHPEDQWX SHPEHOLDQ EDKDQ EDNX GLNHWDKXL EDKZD

1) Indikasi arahan peraturan zonasi sistem provinsi adalah arahan dalam penyusunan ketentuan umum peraturan zonasi dan peraturan zonasi yang lebih detail dan

Kenyataan di atas, berupa sifat-sifat khas dari ikan terhadap racun logam berat, dan proses bagaimana racun tersebut berada dan berpengaruh pada elemen- elemen biologisnya,

Hal ini didasarkan pada perancangan jasa cucian kendaraan yang sesuai dengan standar operation prosedur , perencanaan fasilitas berupa fasilitas penunjang yang meliputi mesin

Salah satu kebenaran lain yang terungkap dalam Al Qur’an adalah pengembangan jagat raya yang ditemukan pada akhir tahun 1920-an. Penemuan Hubble tentang pergeseran merah

GAMBARAN PENATALAKSANAAN TRAUMA TORAKS DI RSUP. ADAM MALIK

pengangkatan rahim karena operasi merupakan salah satu pengobatan yang dilakukan agar sembuh dari penyakit kanker

combination dapat mengevaluasi pengetahuan yang sudah diberikan sampai dapat diaplikasikan dalam pelayanan pada tahap internalization. Hal itu merupakan pelaksanaan