• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK. Kata Kunci : Kesadahan, Pamsimas, Sumur Gali, Kompleksometri.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK. Kata Kunci : Kesadahan, Pamsimas, Sumur Gali, Kompleksometri."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Dra. Endang Widaratih, M.Pd (NIDN 06.07.045.101) Suparyati, M. Kes (NIDN 0617107601) PERBANDINGAN KESADAHAN SEMENTARA AIR BOR DI KECAMATAN PEKALONGAN TIMUR.

ABSTRAK

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak,yang memiliki fungsi penting bagi kehidupan manusia, manusia memerlukan air untuk kebutuhan hidupnya seperti memasak, mencuci, mandi dan sebagainya.Menurut kandungan mineralnya,air dikelompokan menjadi beberapa jenis yaitu air sadah dan air lunak. Air sadah adalah air yang mengandung beberapa garam kalsium dan magnesium.

Penelitian ini menguji kadar kesadahan sementara dan membandingkan apakah ada perbandingan antara air bor Pamsimas dan air sumur gali pada 5 desa yang terletak di Kecamatan Pekalongan Timur.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Kompleksometri dengan pengambilan sampel secara random sampling. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Akademi Analis kesehatan Pekalongan pada bulan Februari - April 2013.

Hasil penelitian tingkat kesadahan sementara air pada beberapa sampel random yang diambil dari 5 desa tersebut, kadar kesadahan sementara menunjukan ada perbedaan signifikan antara air sumur dan air bor pamsimas yaitu pada air sumur dengan rata-rata 294,44 ppm dan pada air bor pamsimas dengan rata-rata 101,37 ppm. Akan tetapi semua sampel yang telah diuji masih termasuk dalam kualitas air bersih menurut Permenkes No.416?Menkes/Per/IX/1990 dengan kadar keseadahan sementaranya tidak lebih dari 500 mg/l.

Efek dari air sadah itu sendiri adalah mengakibatkan sabun kurang berbuih dan menyebabkan kerak pada ketel. Sehingga harus melalui proses pemanasan terlebih dahulu agar kesadahan dapat dihilangkan.

Kata Kunci : Kesadahan, Pamsimas, Sumur Gali, Kompleksometri.

(2)

BAB I PENDAHULAUN

A. Latar Belakang

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi penting bagi kehidupan manusia.

1

bagi manusia, kebutuhan air sangat mutlak karena zat pembentuk tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air yang jumlahnya sekitar 73 % dari bagian tubuh.

2

Kebutuhan utama manusia terhadap air adalah sebagai air minum dan memasak makanan.

Menurut ilmu kesehatan setiap orang memerlukan air minum, manusia sanggup hidup 2-3 minggu tanpa makan tetapi hanya dapat bertahan 2-3 hari tanpa air minum.

3

Selain itu, air juga digunakan untuk mandi, mencuci, membersihkan peralatan, pembangkit tenaga listrik, irigasi, dan media transportasi. Semakin maju tingkat kebudayaan masyarakat, penggunaan air semakin meningkat.

4

Dari segi pemanfaatan, penggunaan air dapat di kategorikan dalam

dua kategori, yaitu air rumah tangga dan air industri yang masing-masing

mempunyai persyaratan tertentu. Pembagian air berdasarkan analisisnya

digolongakn menjadi 3 bagian yaitu :

(3)

1. Air kotor / tercemar

Air yang tercampur dengan satu atau berbagai campuran hasil buangan yang disebut dengan air kotor / tercemar

2. Air Bersih

Air yang sudah terpenuhi syarat fisik, kimia namun belum pada bakteriologinya. Air bersih ini doperoleh dari sumur gali, sumur bor, air hujan dan air dari mata air.

3. Air siap diminum / air minum

Adalah air yang sudah terpenuhi sifat fisik, kimia dan bakteriologinya.

5

Dari segi kualitas air bersih harus memenuhi beberapa syarat yaitu:

1. Syarat Fisik

Air tidak boleh berwarna, tidak boleh berasa, tidak boleh berbau, jernih, dan hendaknya suhu air dibawah sela udara ( sejuk 250

0

C)

2. Syarat kimia

Air tidak mengandung racun, zat-zat mineral atau zat-zat kimia (Fe,Cl,Ca

2+

,Mg

2+

dan mineral-mineral lain yang jumlahnya berlebihan.

3. Syarat bakteriologinya

Air tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit (pathogen) seperti Eschericia coli, Enterrobacter aerogenes, dan Citrobacter fruendii, yang

meneyebabkan penyakit perut, tifus, paratifus, disentri dan colera.

6

Kandungan bahan-bahan kimia yang ada didalam air berpengaruh

terhadap kesesuaian penggunaan air. Secara umum, karakteristik kimiawi

air adalah pH, alkalinitas, dan kesadahan.

1

Salah satu parameter kimiawi

(4)

dalam persyaratan kualitas air adalah jumlah kandungan unsur Ca

2+

dan Mg

2+

dalam air yang keberadaannya disebut kesadahan air. Kesadahan air sangat tidak dikehendaki baik untuk penggunaan rumah tangga maupun untuk penggunaan industri. Bagi air rumah tangga tingkat kesadahan yang tinggi mengakibatkan konsumsi sabun lebih banyak karena sabun kurang efektif akibat salah satu bagian dari molekul sabun diikat oleh unsur Ca dan Mg.

Air sadah dibagi atas 2 yaitu air sadah sementara dan air sadah tetap. Dimana air sadah sementara disebabkan oleh bikarbonat dan dapat dihilangkan dengan cara pemanasan, sedangkan air sadah permanen yaitu disebabkan oleh klorida atau sulfat yang bersenyawa dengan kalsium ataupun magnesium.

7

Air yang dikonsumsi harus memenuhi persyaratan mutu air bersih, dan agar air tersebut memenuhi persyaratan maka perlu dilakukan pemeriksaan dan pengontrolan terhadap parameter yang terdapat dalam standar mutu air bersih menurut PERMENKES No 416/MENKES/PER/IX/1990 dengan tingkat tidak lebih dari 500mg/L.

Air bor pamsimas dan air sumur gali adalah sarana air bersih yang diperoleh dari tanah bagian dalam yang di miliki oleh warga untuk kebutuhan sehari- hari. karena air bor Pamsimas merupakan salah satu sarana air minum dan sanitasi bagi masyarakat. Sedangkan air sumur gali merupakan sarana air bersih yang dikonsumsi oleh warga setiap harinya.

Oleh karena pentingnya air bagi kehidupan, maka penulis mengambil

(5)

judul “Perbandingan Kesadahan Sementara Air Bor Pamsimas dengan Air Sumur Gali di Kecamatan Pekalongan Timur menggunakan Metode Kompleksometri”.

B. Rumusan Masalah

Apakah ada perbedaan kadar kesadahan sementara pada air bor pamsimas dan air sumur gali di kecamatan Pekalongan Timur, dan apakah air tersebut telah memenuhi standart mutu air bersih menurut permenkes No. 416 Menkes/Per/1990 dan layak untuk digunakan sebagai kebutuhan rumah tangga sehari-hari ?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui kesadahan sementara pada air bor pamsimas dan air sumur gali dikecamatan Pekalongan Timur yang digunakan umtuk keperluan rumah tangga setelah dilakukan uji kesadahan.

2. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan signifikan kesadahan sementara dalam air bor pamsimas dan air sumur gali di kecamatan Pekalongan Timur, apakah ke dua sampel tersebut telah memenuhi standart mutu air bersih menurut permenkes No.416 Menkes/Per/1990.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengetahuan tentang tingkatan kesadahan sementara

air yang ada di Kecamatan Pekalongan Timur.

(6)

2. Bagi Masyarakat

Membantu melakukan pengawasan dan pengujian terhadap kualitas air bersih air bor pamsimas dan air sumur gali di Kecamatan Pekalongan Timur yang digunakan untuk keperluan rumah tangga.

3. Bagi Akademik

Manfaat penelitian ini dapat dipergunakan oleh lingkungan akademik

dan pihak-pihak lain dalam memperkaya khazanah bacaan di

perpustakaan AAK Pekalongan.

(7)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Air Bor Pamsimas.

PAMSIMAS (Penyediaan Air Minum dan sanitasi Berbasis

Masyarakat) merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan

menciptakan masyarakat hidup bersih dan sehat dengan meningkatkan

akses air minum dan sanitasi yang berkelanjutan serta melibatkan

masyarakat secara aktif melalui sosialisasi program, pembangunan sarana

air bersih berupa sumur sedalam 100m, pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat (PHBS), pembentukan badan pengelola, pemeliharaan dan

pengelolaan sarana, dan kesinambungan program. Dalam mengevaluasi

program PAMSIMAS. Sistem penyediaan air minum dan sanitasi yang

dihasilkan harus dapat memberikan layanan kebutuhan air minum dan

sanitasi secara kontinyu dengan kualitas yang dapat diterima (dari sudut

pandang pengguna atau masyarakat maupun pemerintah), mencakup

kebutuhan dan keterlibatan masyarakat dalam pengoprasian dan

pemeliharaan prasarana dan sarana air minum dan sanitasi agar tetap

berfungsi. Semakin besar kontribusi masyarakat maka semakin tinggi

komitmen masyarakat warga untuk memliki dan bertanggung jawab atas

pelaksanaan kegiatan PAMSIMAS. Oleh karenanya penyediaan sarana air

minum dan sanitasi umum berbasis masyarakat yang sudah berjalan empat

(8)

tahun ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat dan meningkatkan derajat kesehatan serta membawa dampak yang baik bagi masyarakat.

8

B. Air sumur gali

Sumur gali merupakan salah satu sumber penyediaan air bersih bagi masyarakat di pedesaan, maupun perkotaan. Sumur gali sebagai sumber air bersih harus ditunjang dengan persyaratan yang ditetapkan diantaranya kondisi fisik sumur gali yang didalamnya menyangkut syarat konstruksi sumur dan lokasi sumur dengan sumber pencemar, agar air sumur aman bagi kesehatan untuk di konsumsi. Sumur gali merupakan bangunan penyadap air atau pengumpul air tanah dengan cara menggali yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai salah satu sumber air bersih dengan ke dalam sumur bervariasi antara 5 – 20 m dari permukaan tanah dan ini tergantung pada kedudukan muka air tanah setempat serta morfologi daerah. kualitas fisik sumur gali yang memenuhi syarat kesehatan bagi penyediaan air bersih adalah :

1. syarat pembuatan sumur

a. untuk menghindari pencemaran langsung harus memperhatikan jarak antara sumur dengan lubang sampah dan dengan lubang galian untuk air limbah, jaraknya adalah 10 m dan diusahakan agar letaknya tidak berada di bawah tempat-tempat sumber pencemaran.

b. dibuat di tempat yang ada airnya di dalam tanah.

(9)

c. jangan dibuat di tanah yang rendah yang mungkin terendam bila terjadi banjir atau hujan.

2. syarat konstruksi antara lain :

a. Dinding sumur 3 m dalamnya dari permukaan tanah dan dibuat dari tembok yang tidak tembus air agar tidak terjadi rembesan.

b. lantai harus kedap air dengan lebar minimal 1 meter dan miring agar air mudah mengalir ke saluran air limbah.

c. Diatas tanah dibuat tembok (bibir sumur) yang kedap air minimal 80 cm untuk mencegah pengotoran dari permukaan dan untuk keselamatan si pemakai.

d. jika pengambilan air dengan timba, sebaiknya selalu digantung dan tidak diletakkan di lantai sumur.

e. saluran pembuangan air limbah di sekitar sumur dibuat dari tembok kedap air yang panjangnya minimal 10 m atau dibuat lubang dengan menggali tanah sepanjang 10 m atau lebih.

9

Cara pengambilan air sumur gali dengan baik dan benar adalah sebagai berikut :

a. Menggunakan timba untuk pengambilan air.

b. Tali timba diusahakan selalu berada diatas permukaan air tanah.

c. Kuantitas air bangunan dialirkan sesuai dengan besar, lebar, kedalaman dan kemiringan spal nya

d. Jumlah penduduk tidak melebihi kemampuan sumur gali yaitu 50-

100 orang.

(10)

C. Kesadahan air.

Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu didalam air, umumnya ion-ion kalsium (Ca

2+

) dan magnesium (Mg

2+

) didalam air dalam bentuk garam karbonat. Air sadah adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan juga bisa merupkan ion logam lain maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat.

Air yang banyak mengandung mineral kalsium dan magnesium dikenal sebagai “air sadah”, atau air yang sukar untuk dipakai mencuci.

Karena penyebab dominan/utama kesadahan adalah ion Ca

2+

dan ion Mg

2+

, maka arti dari kesadahan dibatasi sebagai sifat / karakteristik air yang menggambarkan konsentrasi jumlah dari ion Ca

2+

dan Mg

2+

, yang dinyatakan sebagai CaCO

3

dan MgCO

3

. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan juga bisa disebabkan oleh ion logam lain maupun garam-garam bikarrbonat dan sulfat.

Senyawa kalsium dan magnesium bereaksi dengan sabun membentuk endapan dan mencegah terjadinya busa dalam air. Oleh karena senyawa- senyawa kalsium dan magnesium relatif sukar larut dalam air, maka senyawa-senyawa itu cenderung untuk memisah dari larutan dalam bentuk endapan atau presipitat yang akhirnya menjadi kerak.

10

1. Air sadah sementara

Air sadah sementara adalah air sadah yang mengandung ion

bikarbonat (HCO

3-

), khususnya senyawa kalsium bikarbonat (Ca(HCO

3

)

2

)

(11)

dan atau magnesium bikarbonat (Mg(HCO

3

)

2

). Disebut air sadah sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan dengan pemanasan air membebaskan ion Ca

2+

dan atau Mg

2+

. Selanjutnya, senyawa-senyawa tersebut akan mengendap pada dasar ketel, sesuai persamaan reaksi:

Ca(HCO

3

)

2

→ CaCO

3

+ H

2

O + CO

2

Mg(HCO

3

)

2

→ MgCO

3

+ H

2

O + CO

2

Menurut Permenkes RI No.416/MENKES/PER/IX/1990 kadar maksimal kesadahan yang diijinkan untuk air minum dan air bersih adalah 500 mg/L . Khususnya di negara kita, jarang sekali air alam yang mengandung strontium dan barium. Karena itu dalam memeriksa kesadahan air kita hanya memperhitungkan Ca dan Mg saja.

2. Efek dari Kesadahan

Air sadah tidak terlalu bahaya untuk diminum, namun dapat

menyebabkan beberapa masalah. Air sadah dapat menyebabkan

pengendapan mineral, yang menyumbat saluran pipa dan keran, air sadah

juga menyebabkan pemborosan sabun dirumah tangga. Air sadah yang

bercampur sabun tidak dapat membentuk busa, tetapi dapat membentuk

gumpalan soap scum (sampah sabun) yang sukar dihilangkan. Efek ini

timbul karena ion 2

+

menghancurkan sifat surfaktan dari sabun dengan

membentuk endapan padat (sampah sabun tersebut). Komponen utama

dari sampah tersebut adalah kalsium stearat, yang muncul dari stearat

natrium, komponen utama dari sabun: : 2 C

17

H

35

COO

-

+ Ca

2+

(C

17

H

35

COO)

2

Ca.

(12)

Dan bagi kesehatan, apabila air sadah terus menerua di konsumsi akan menimbulkan batu ginjal.

3. Metode Penghilang Kesadahan.

Menghilangkan kesadahan air dapat dilakukan dengan metode pendidihan. Jika air di didihkan, hanya kesadahan sementara yang dapat dihilangkan. Bikarbonat dipecah menjai karbonat,air dan karbondioksida, berikut persamaannya.

Ca(HCO

3

)

2

CaCO

3

+ H

2

O + CO

2

Kalsium Kalsium Air Karbon- Bikarbonat Karbonat dioksida

Untuk menghilangkan kesadahan sementara pada air yang digunakan dirumah dapat dilakukan dengan mengguanakan zeolit dengan cukup menyediakan tong. Pada dasar tong sudah dibuat keran. Air yang akan anda gunakan dilewatkan pada zeolit terlebih dahulu. Air yang telah dilewatkan pada zeolit dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga, seperti mencuci, mandi dan keperluan memasak.

11

D. Penetapan Kesadahan Air

Kesadahan pada awalnya ditentukan dengan titrasi menggunakan sabun standart yang dapat bereaksi dengan ion penyusun kesadahan.

Dalam perkembangannya, kesadahan ditentukan dengan titrasi

menggunakan EDTA (ethylene diamine tetra acetic acid) atau senyawa

lain yang dapat bereaksi dengan kalsium dan megnesium, dan dengan

menggunakan indicator yang peka terhadap semua kation tersebut.

(13)

Kesadahan juga dapat ditentukan dengan menjumlahkan ion Ca

2+

dan Mg

2+

yang dianalisa secara terpisah misalnya dengan AAS (atomic absorbtion spectrophotometry).

12

Pada penentuan kesadahan air, diperlukan sedikit goyangan cepat dari tangan dalam titrasi larutan Ca dan Mg murni. Karena dalam air sering dijumpai pengotoran oleh ion basi dan logam-logam lain, dan bila digunakan Eriochrom Black T (EBT) sebagai indicator akan terjadi blocking indicator oleh ion besi. Maka ditambahkan buffer pH 10 dalam titrasi ini dapat menyingkirkan besi sebagai endapan. Cara menentukan kesadahan dalam sampel air yaitu dengan melakukan titrasi kompleksometri.

E. Titrasi Kompleksometri

Titrasi kompleksometri adalah titrasi berdasarkan pembentukan

senyawa kompleks antara kation dengan zat pembentuk kompleks. Salah

satu zat pembentuk kompleks yang banyak digunakan dalam titrasi

kompleksometri adalah garam dinatrium etilen diamina tetraasitat

(EDTA).

13

(14)

gambar E.1 rumus struktur EDTA

Terlihat dari strukturnya bahwa molekul tersebut mengandung baik donor elektron dari atom oksigen maupun donor dari atom nitrogen sehingga dapat menghasilkan khelat bercincin sampai dengan enam secara serempak.

Asam etilen diamin tetra asetat atau yang lebih dikenal dengan EDTA, merupakan salah satu jenis asam amina polikarboksilat. EDTA sebenarnya adalah ligan seksidentat yang dapat berkoordinasi dengan suatu ion logam lewat kedua nitrogen dan keempat gugus karboksilatnya atau disebut ligan multidentat yang mengandung lebih dari dua atom koordiansi per molekul, misalnya asam 1,2 diaminoetanatetraasetat (asam etilena diamina tetraasetat, EDTA) yang mempunyai dua atom nitrogen penyumbang dan empat atom oksigen penyumbang dalam molekul.

Suatu EDTA dapat membentuk senyawa kompleks yang mantap

dengan sejumlah besar ion logam sehingga EDTA merupakan ligan yang

tidak selektif dalam larutan yang agak asam, dapat terjadi protonasi

parsial EDTA tanpa pematahan sempurna kompleks logam yang

(15)

menghasilkan spesies seperti CuHY-. Ternyata bila beberapa ion logam yang ada dalam larutan tersebut maka titrasi dengan EDTA akan menghasilkan jumlah semua ion logam yang ada dalam larutan tersebut.

Indikator dalam titrasi kompleksometri tidak berubah karena perubahan pH, tidak juga karena daya oksidasi titrat berubah, akan tetapi karena perubahan M (M adalah khelat logam).

Syarat-syarat indikator logam yaitu :

a. Reaksi warnanya harus sensitif dengan kepekaan yang besar terhadap logam.

b. Reaksi warna harus spesifik.

c. Perbedaan warna indikator bebas dengan indikator kompleks harus mempunyai kestabilan yang efektif dimana pH titrasi tidak boleh tidak teroksidasi dan tereduksi.

d. Kestabilan kompleks ,logam indicator harus cukup.

e. Reaksi pengusiran indicator oleh EDTA harus berlangsung cepat.

(16)

F. Kerangka Teori

G. Kerangka konsep

kompleksometri

Variabel Bebas Variabel Terikat

H. Hipotesisis

Pada air bor pamsimas dan air sumur gali ada perbedaan tingkat kadar kesadahannya.

AIR

Air bor pamsimas Uji kesadahan

sementara metode

kompleksometri

Air sumur gali

Sumber Ca

2+

Mg

2+

Garam bikarbonat

Efek air Pengendapan

mineral Pemborosan

sabun

Penghilang - kesadahan Peman-

asan

Sesuai dengan permenkes

No.416/Menkes/Per/

IX/1990

Air bor pamsimas Air sumur gali

Kessadahan sementara

(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian dilakukan dengan jenis penelitian yang deskriptif. Yaitu penelitian yang menggambarkan suatu objek penelitian.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Tempat pemeriksaan dilakukan di Laboratorium Akademi Analis Kesehatan Pekalongan.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan februari sampai dengan april tahun 2014.

C. Objek Penelitian

Objek Penelitian adalah air Bor pamsimas dan Air sumur Gali di Kecamatan Pekalongan Timur.

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Air sumur gali di Kecamatan Pekalongan Timur 3.918 sumur.

Air bor pamsimas di Kecamatan Pekalongan Timur yang berjumlah

13 pamsimas.

(18)

2. Sampel

Air bor pamsimas dan air sumur galian di kecamatan pekalongan timur yang diambil secara acak berjumlah 5 sampel air sumur gali dan 5 sampel air bor pamsimas.

E. Definisi Operasional

1. Air sumur gali adalah salah satu jenis sarana air bersih yang paling sederhana yang dibuat menggali tanah sampai pada kedalaman lapisan air yang pertama

2. Air Bor Pamsimas adalah Penyediaan sarana Air Minum dan Sanitasi Umum Berbasis Masyarakat, yang bertujuan menciptakan masyarakat hidup bersih dan sehat dengan meningkatkan akses air minum.

3. Kesadahan sementara adalah kesdahan yang disebabkan oleh ion bikarbonat dan dapat dihilangkan dengan pemanasan.

4. Kompleksometri adalah titrasi berdasarkan pembentukan senyawa kompleks antara kation dengan zat pembentuk kompleks.

F. Jenis Data dan Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan menggunakan data primer yakni data

yang diperoleh dari pemeriksaan secara langsung dalam pemeriksaan air

bor pamsimas dan air sumur galian yang ada di kecamatan Pekalongan

Timur. Kemudian akan disajikan dalam bentuk tabulasi dan

dideskripsikan.

(19)

G. Alat dan Bahan 1. Alat

a. Buret b. Erlenmayer c. Pipet takar d. Beker glass

e. Gelas ukur ( 10 ml)

f. Labu ukur ( 50 ml, 100 ml, 500 ml ) 2. Bahan

a. Air bor pamsimas b. Air sumur gali

c. Indicator EBT (erikrom black T) d. Larutan Buffer

e. ZnSO

4

0,01 N

f. Larutan baku sekunder EDTA 0,01 N H. Prosedur

1. Persiapan sampel a. Bahan sampel.

Bahan pemeriksaan menggunakan air bor pamsimas dan air sumur galian.

b. Cara pengambilan sampel

1. Minta ijin pada pemilik rumah

2. Ambil sampel air, masukan kedalam botol sampel.

(20)

3. Masukan sampel sampai penuh botol sampel.

4. Beri label identitas pada botol sampel 5. Sampel siap dibawa ketempat penelitian.

2. Persiapan pereaksi

a. Pembuatan larutan ZnSO

4

b. Pembuatan larutan LSS Na EDTA c. Pembuatan larutan Buffer

d. Pembuatan Indikator EBT

3. Penetapan kadar

a. Dipipet 50,0 ml sampel ( air bor pamsimas dan air sumur gali ) b. Masukan erlenmayer

c. Tambahkan buffer 2 ml

d. Tambahkan indicatoe EBT 2-3 tetes

e. Dititrasi dengan Na EDTA 0,01 N sampai terjadi perubahan warna dari merah anggur menjad biru langit.

4. Standarisasi

a. Dipipet 10,0 ml larutan ZnSO

4

0,01 N b. Masukan erlenmayer

c. Tambahkan buffer 2 ml

d. Tambahkan indicator EBT 2-3 tetes.

e. Dititrasi dengan Na EDTA 0,01 N sampai terjadi perubahan warna

dari merah anggur menjadi biru langit.

(21)

I. Perhitungan.

1. Normalitas baku primer ZnSo

4

2. Normalitas baku sekunder Na EDTA 0,01 N V

1

. N

1

= V

2

. N

2

V

1

= vol. Pemipetan LSP N

2

= normalitas baku primer V

2

= vol. Titrasi

N

2

= yang dicari

3. Perhitungan kadar sampel

V = vol. Titrasi sampel

N = normalitas baku sekunder

BE = BM(Ca(HCO

3

)

2

)(kesadahan sementara)/Val.= 162/2 = 81

J. Analisis Data

Data diperoleh dan diuji kuantitatif kemudian hasilnya disajikan dalam bentuk statistik uji T (uji signifikan) dan uji hipotesis.

Uji T digunakan untuk menilai apakah rata-rata dua kelompok secara

statistik berbeda satu dengan yang lain.

(22)

Uji Hepotesis adalah dapat didasarkan dengan menggunakan dua hal, yaitu: tingakat signifikansi atau probabilitas (α) dan tingkat kepercayaan atau confidence interval.

14

K. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian dimulai dari bulan April sampai Mei 2013

URAIAN

WAKTU

Februari Maret April Mei

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Usulan

Penelitian

pengambilan

Sampel

Penelitian di

Laboratorium

Pengumpulan

Data

Pembuatan

Laporan

Ujian

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Handoro, Widi. 2009. Teknik Pembuatan Resapan Air. Aneka Ilmu, Semarang.

Suharyono. 1996. Diari Akut Klinik dan Laboratorik. Rineka Cipta. Jakarta.

Suripin, 2002. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air.

Yogyakarta : Andi Offset.

Surawira. 1996. Air dalam Kehidupan Lingkungan yang Sehat.

Bandung.

Gaman,M.1981.Unsur-unsur Mineral dan Air. Pengantar ilmu pangan Nutrisi dan Mikrobiologi. Edisi Kedua. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Efendi,H. 2003. Parameter Kimia. Telaah kualitas air. Yogyakarta : Kaisius

Said, Nusa Idaman. Rusliah. Penghilanagn kesadahan di dalam

Air Minum.kelair.bppt.go.id.

http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirMinum/BAB9SADAH.pdf diakses 13 April 2013

Sagala, Christ., Margaretha Suryaningsih, & Fathurrohman. 2012.

Evaluasi program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (pamsimas) di kecamatan Tembalang. Journal Of Public Policy and Management Review. Vol.1 No.2.

Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Permukiman. 1995. Manual Teknis Upaya Penyehatan Air. Departemen Kesehatan. Jakarta.

Artikel non-personal. April 2013. Kesadahan air, Wikipedia Bahasa Indonesia. http://id.wikipedia.org/wiki/Kesadahan_air diakses 20 April 2013.

Wulan, Praswati PDK. 2006. Penghilangan Kesadahan Air yang

Mengandung Ion Ca

2+

dengan Menggunakan Zeolit Alam Lampung

sebagai Penukar Kation. Jurusan Teknik Gas dan Petrokimia Fakultas

Teknik – Universitas Indonesia Kampus Baru UI, Depok.

(24)

Alaerts,G dan Santika,SS 1987.Metoda Penelitian Air.Usaha Nasional,Surabaya.

Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI-Press.

Jakarta. Arullatif. 2012. Titrasi Kompleksometri. Wordpress Web.

http://arullatif.wordpress.com/2012/06/07/titrasi-kompleksometri/

diakses 26 April 2013

Candra, Fery. Dkk. 2012. Makalah Statistika Analisa dengan Uji T Dua Variabel Bebas. Subcribe Web.

http://www.slideshare.net/Ferich18/analisa-dengan-uji-t-dua- variabel-bebas diakses 26 April 2013

Peraturan mentri kesehatan RI No 416/Menkes/Per/IX/1990.

Gambar

gambar E.1  rumus struktur EDTA

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat truk keluar menuju gate RFID reader akan kembali membaca ID truk, dan system akan mem-validasi apabila truk tersebut belum mengembalikan pallet atau membawa pallet

Berdasarkan tabel 5.3 di atas tentang perbedaan antara strategi pendidikan anak yang digunakan guru dalam mendidik anak di ekslokalisasi MI Unggulan Assa’adah

Ini terbukti dengan banyaknya jumlah peserta pameran dalam Pekan Komik dan Animasi (PKAN) yang di gelar di galeri Nasional beberapa tahun belakang. Perkembangan industri komik

informasi berpengaruh positif signifikan terhadap cost of equity capital.. Hasil yang sama juga ditemukan oleh Dewi dkk (2017) bahwa

Daripada contoh ayat kesilapan ini, didapati bahawa akhir ayat 了 - le akan diabaikan apabila kata adverba 已 经 - yĭ jīng wujud dalam ayat tersebut. Keadaan ini

Bersadarkan penelitian Ekawati (2010), juga disimpulkan bahwa pengelolaan sumberdaya ikan kembung pada kondisi MEY terjadi pada tingkat produksi sebesar 2.662

Selanjutnya untuk mewujudkan tujuan Pendidikan di Lembaga yang dipimpinnya, kepala sekolah atau kepala madrasah berdasarkan Daryanto harus memiliki wawasan jauh