• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan berat badan pada akseptor kontrasepsi hormonal oral kombinasi sebelum, sesudah 6 bulan dan 12 bulan penggunaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perbandingan berat badan pada akseptor kontrasepsi hormonal oral kombinasi sebelum, sesudah 6 bulan dan 12 bulan penggunaan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Karangan Asli

Perbandingan berat badan pada akseptor kontrasepsi hormonal oral kombinasi sebelum, sesudah 6 bulan dan 12 bulan penggunaan

Dewi Andriyati, Rusli P. Barus, Khairani Sukatendel, Muldjadi Affendy, Henry Salim Siregar, Johny Marpaung

Program Studi Magister Kedokteran Klinik

Departemen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Abstrak

Latar Belakang : Kontrasepsi hormonal merupakan metode kontrasepsi yang paling efektif dan reversibel untuk mencegah terjadinya kehamilan. Kontrasepsi oral kombinasi bekerja secara primer dengan menghambat ovulasi.Ovulasi dihambat dengan kerja pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium untuk mengurangi hormon luteinizing hormone (LH) dan follicle- stimulating hormone (FSH).Salah satu efek samping penggunaan pil kontrasepsi hormonal kombinasi adalah berupa peningkatan berat badan terutama pada 1 tahun pertama penggunaannya. Karena efek samping ini dapat menyebabkan ketidakpatuhan atau penghentian penggunaan kontrasepsi oral kombinasi, dibutuhkan pengetahuan pasien mengenai efek samping yang dapat terjadi dan cara mencegahnya.

Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional, yang menggunakan data sekunder dari rekam medis akseptor Keluarga Berencana yang menggunakan pil kontrasepsi hormonal oral kombinasi selama minimal 12 bulan yang dilaksanakan pada bulan Desember 2014 – Januari 2015 di Puskesmas Helvetia Medan.

Hasil : Rerata berat badan ibu sebelum penggunaan pil kontrasepsi hormonal oral kombinasi 57.35 kg, sesudah 6 bulan penggunaan 58 kg, dan sesudah 12 bulan penggunaan 58.28 kg. Berdasarkan hasil ini, setelah dilakukan uji t-test berpasangan antara berat badan ibu sebelum dan sesudah 6 bulan penggunaan didapatkan nilai p<0.05, yang memberi pengertian bahwa ada perbedaan yang bermakna antara berat badan sebelum dan sesudah 6 bulan penggunaan kontrasepsi hormonal oral kombinasi. Pada uji t-test berpasangan yang membandingkan berat badan ibu sebelum dan sesudah 12 bulan penggunaan didapatkan nilai p<0.05, yang menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara berat badan sebelum dan sesudah 12 bulan penggunaan pil kontrasepsi hormonal oral kombinasi. Dan uji t-test berpasangan yang membandingkan berat badan sesudah 6 bulan dan 12 bulan penggunaan didapatkan nilai p<0.05, yang berarti ada perbedaan yang bermakna antara berat badan sesudah 6 bulan dan sesudah 12 bulan penggunaan kontrasepsi hormonal oral kombinasi.

Kesimpulan : Ada kenaikan berat badan ibu yang bermakna sebelum, sesudah 6 bulan dan sesudah 12 bulan penggunaan pil kontrasepsi hormonal oral kombinasi.

Kata Kunci : berat badan, pil kontrasepsi, keluarga berencana

Abstract

Background : Hormonal contraceptive is the most effective and reversible contraceptive method to prevent a pregnancy.

Combined hormonal oral contraceptive primarily work by preventing ovulation. Ovulation was blocked by an action in hypothalamushypophyse-ovarium axys to reduce luteinizing hormone (LH) dan folicle-stimulating hormone (FSH). One of side effect of combined hormonal oral contraceptive pill use is increase the body weight, especially in the first year of use.

Because of this side effect can lead to noncompliance or discontinuation of COCs, it takes knowledge of the patients about the side effects that can occur and how to prevent it.

Methods : This study is observational analytic, which uses secondary data from medical records of family planning acceptors who use combined hormonal oral contraceptive pill for at least 12 months which is carried out in December 2014 - January 2015 in Public Health Center Helvetia Medan.

Results : Mean value of maternal body weight before use of combined hormonal oral contraceptive pill is 57.35 kg, after 6 months of use is 58 kg, and after 12 months of use is 58.28 kg. Based on these results, with the paired t-test between maternal body weight before and after 6 months of use, it gets p value <0.05, which means there is a significant difference between body weight before and after 6 months use of combined hormonal oral contraceptive pill. In the paired t-test comparing the maternal body weight before and after 12 months of use, it gets p value <0.05, which showed a significant difference between body weight before and after 12 months use of combined hormonal oral contraceptive pill. And paired t-test comparing body weight after 6 months and 12 months of use, it gets p value <0.05, which means there is a significant difference between body weight after 6 months and after 12 months use of combined hormonal oral contraceptive pill.

Conclusion : There is a significant maternal weight gain before, after 6 months and after 12 months use of combined hormonal oral contraceptive pill.

Keywords : body weight, oral contraceptive, family planning

The Journal of Medical School, University of Sumatera Utara

| 116

(2)

Dewi Andriyati, dkk Pendahuluan

Salah satu masalah terpenting yang dihadapi oleh negara berkembang, seperti di Indonesia yaitu ledakan penduduk.Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah Indonesia telah menerapkan program keluarga berencana (KB).1

Program KB didasarkan pada Undang-undang nomor 10 tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan perkembangan keluarga kecil sejahtera yang serasi dan selaras dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan.2

Masyarakat lebih memilih alat kontrasepsi yang sifatnya praktis dan efektifitas tinggi, seperti KB hormonal maupun non hormonal.1

Setiap metode kontrasepsi tentu mempunyai efek samping tersendiri.1 Di seluruh dunia, dan di Amerika Serikat, 46%

remaja percaya bahwa pil kontrasepsi kombinasi dapat meningkatkan berat badan. Berdasarkan survey di Inggris, 73%

wanita dari semua usia menyatakan kerugian penggunaan pil kontrasepsi kombinasi adalah berupa peningkatan berat badan.3Kenaikan berat badan disebut-sebut sebagai efek samping dari kontrasepsi hormonal.4 Peningkatan berat badan juga merupakan alasan yang paling sering untuk menghentikan kontrasepsi kombinasi oral.5

Secara teoritis, mekanisme biologis kenaikan berat badan sehubungan dengan kontrasepsi bisa disebabkan oleh retensi cairan secara sekunder karena aktivasi mineralokortikoid dan / atau renin-angiotensin-aldosteron dan / atau peningkatan lemak subkutan secara sekunder karena secara hormonal menyebabkan peningkatan nafsu makan dan asupan makanan.6

Oleh karena itu perlu dikaji tentang perbandingan berat badan sebelum dan sesudah penggunaan pil kontrasepsi hormonal kombinasi, yang mengandung levonorgestrel 150 mcg dan ethinyl estradiol 30 mcg. Penelitian ini dilakukan di puskesmas Helvetia kota Medan karena puskesmas ini memiliki data rekam media yang lengkap dan cukup baik mengenai pencatatan berat badan sebelum dan sesudah penggunaan pil kontrasepsi kombinasi.

Hasil

Karakteristik subyek penelitian dapat dilihat pada tabel 1:

Tabel 4.1 Distribusi akseptor sebelum penggunaan kontrasepsi hormonal oral kombinasi berdasarkan karakteristiknya

Karakteristik ibu Frekuensi %

Umur

< 20 tahun 0 0.0

20 - 35 tahun 30 50.0

> 35 tahun 30 50.0

Pendidikan

SD 1 1.6

SMP 10 16.6

SMA 31 51.6

SARJANA 18 30.0

BMI

Kurus 3 5.0

Berat Normal 21 35.0

Kegemukan 34 56.6

Obesitas 2 3.3

Total 60 100.0

Berdasarkan tabel diatas menggambarkan bahwa karakteristik subyek penelitian berdasarkan umur maka kelompok umur 20 - 35 tahun dan umur diatas 35 tahun mempunyai jumlah persentase yang sama yaitu (50%).

Berdasarkan tingkat pendidikan maka subyek penelitian lebih banyak dengan berpendidikan SMA (51.6%) diikuti dengan pendidikan sarjana (30%) dan yang terendah adalah berpendi- dikan SD (1.6%). Hal ini menunjukkan bahwa umumnya tingkat pendidikan subyek penelitian adalah relatif tinggi.

Berdasarkan Indeks Masa Tubuh (IMT) menunjukkan sebagian besar subyek penelitian adalah kegemukan (56.6%), diikuti berat normal (35%) dan terendah adalah obesitas (3.3%).

Metode

Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional, yang menggunakan data sekunder dari rekam medis akseptor Keluarga Berencana yang menggunakan kontrasepsi hormonal oral kombinasi selama minimal 12 bulan.

Waktu penelitian dimulai pada bulan Desember 2014 – Januari 2015dengan jumlah sampel 60 wanita pengguna kontrasepsi hormonal oral kombinasi.Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Helvetia Kota Medan.

Objek penelitian adalahdata seluruh akseptor KB yang menggunakan kontrasepsi hormonal oral kombinasi selama minimal 12 bulan di Puskesmas Helvetia Kota Medan.

Data yang dikumpulkan adalah data sekunder berat badan sebelum dan sesudah penggunaan kontrasepsi hormonal oral kombinasi yang diperoleh dari rekam medik yang diambil dari kartu kontrol akseptor KB yang menggunakan kontrasepsi hormonal oral kombinasi selama minimal 12 bulan di Puskes- mas Helvetia Kota Medan.

117

(3)

Tabel 4.2 Rerata Berat Badan sebelum dan sesudah peng- gunaan kontrasepsi hormonal oral kombinasi

BERAT BADAN N Mean Std. Deviation Sebelum menjadi akseptor 60 57.358 8.7426 Setelah menjadi akseptor 6 bulan 60 58.00 8.608

Setelah menjadi akseptor 12 bulan 60 58.28 8.601

Berdasarkan tabel di atas dapat di lihat bahwa terjadi peningkatan rerata berat badan sesudah 6 bulan dan 12 bulan penggunaan kontrasepsi hormonal oral kombinasi dibandingkan dengan berat badan sebelum penggunaan kontrasepsi.

117 |

Majalah Kedokteran Nusantara • Volume 47 • No. 3 • Desember 2014

(4)

Perbandingan berat badan pada akseptor kontrasepsi hormonal oral kombinasi sebelum, sesudah 6 bulan dan 12 bulan penggunaan Tabel 4.3 Rerata IMT sebelum dan sesudah penggunaan

kontrasepsi hormonal oral kombinasi

BERAT BADAN N Rerata Standar Baku Sebelum menjadi akseptor 60 23.647 3.0565 Setelah menjadi akseptor 6 bulan 60 24.0338 3.28192 Setelah menjadi akseptor 12 bulan 60 24.142 3.2641

Berdasarkan tabel di atas dapat di lihat bahwa terjadi peningkatan rerata IMT sesudah 6 bulan dan 12 bulan penggunaan kontrasepsi hormonal oral kombinasi dibandingkan dengan IMT sebelum penggunaan kontrasepsi.

Tabel 4.4 Perbandingan rerata Berat Badan sebelum dan sesudah penggunaan kontrasepsi hormonal oral kombinasi

Berat Badan Akseptor N Rerata Sandar Baku Nilai p*

Berat Badan awal Berat Badan setelah 6 bulan Berat Badan awal Berat Badan setelah 12 bulan Berat Badan setelah 6 bulan Berat Badan setelah 12 bulan

*Uji t-test berpasangan

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa rerata berat badan setelah 6 bulan penggunaan kontrasepsi hormonal oral kombinasi lebih tinggi dibandingkan dengan berat badan sebelum penggunaan kontrasepsi hormonal oral kombinasi dan secara statistik dengan uji t-test berpasangan didapatkan nilai p< 0.05 yang menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara berat badan sebelum dan sesudah 6 bulan penggunaan kontrasepsi hormonal oral kombinasi.

Tabel di atas juga menjelaskan, bahwa rerata berat badan setelah 12 bulan penggunaan kontrasepsi hormonal oral kombinasi, lebih tinggi dibandingkan dengan berat badan sebelum penggunaan kontrasepsi hormonal oral kombinasi, dan secara statistik dengan uji t-test berpasangan didapatkan nilai p< 0.05 yang menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara berat badan sebelum dan sesudah 12 bulan penggunaan kontrasepsi hormonal oral kombinasi.

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan, bahwa rerata berat badan setelah 12 bulan penggunaan kontrasepsi hormonal oral kombinasi lebih tinggi dibandingkan dengan berat badan setelah 6 bulan penggunaan kontrasepsi hormonal oral kombinasi dan secara statistik dengan uji t-test berpasangan didapatkan nilai p<0.05 yang menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara berat badan sesudah 6 bulan dan sesudah 12 bulan penggunaan kontrasepsi hormonal oral kombinasi.

Tabel 4.5 Perbandingan rerata BMI sebelum dan sesudah penggunaan kontrasepsi hormonal oral kombinasi

BMI Akseptor N Rerata Standar Baku Nilai p*

BMI awal

BMI setelah 6 bulan BMI awal

BMI setelah 12 bulan BMI setelah 6 bulan BMI setelah 12 bulan

60 60 60 60 60 60

23.647 24.0338 23.647 24.142 24.0338 24.142

3.0565 3.28192 3.0565 3.2641 3.28192 3.2641

.067

.019

.001

*Uji t-test berpasangan

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa rerata skor IMT setelah 6 bulan penggunaan kontrasepsi hormonal oral kombinasi lebih tinggi dibandingkan dengan skor BMI sebelum penggunaan kontrasepsi hormonal oral kombinasi, namun secara statistik dengan uji t-test berpasangan didapatkan nilai p> 0.05 yang menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara skor IMT sebelum dan sesudah 6 bulan penggunaan kontrasepsi hormonal oral kombinasi.

Tabel di atas juga menjelaskan bahwa rerata skor IMT setelah 12 bulan penggunaan kontrasepsi hormonal oral kombinasi lebih tinggi dibandingkan dengan skor IMT sebelum penggunaan kontrasepsi hormonal oral kombinasi dan secara statistik dengan uji t-test berpasangan didapatkan nilai p< 0.05 yang menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara skor IMT sebelum dan sesudah 12 bulan penggunaan kontrasepsi hormonal oral kombinasi.

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa rerata skor IMTsetelah 12 bulan penggunaan kontrasepsi hormonal oral kombinasi lebih tinggi dibandingkan dengan skor IMT setelah 6 bulan penggunaan kontrasepsi hormonal oral kombinasi dan secara statistik dengan uji t-test berpasangan didapatkan nilai p< 0.05 yang menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara skor IMT sesudah 6 bulan dan sesudah 12 bulan penggunaan kontrasepsi hormonal oral kombinasi.

Tabel 4.6 Perubahan BMI sebelum dan sesudah penggunaan kontrasepsi hormonal oral kombinasi dalam waktu 6 dan 12 bulan.

WAKTU Setelah 6 bulan Setelah 12 bulan BMI N awal Berat Kege Obe Berat Kege Obe-

Normal mukan sitas Normal mukan sitas Berat Normal

Kegemukan Tabel

di atas menunjukkan bahwa subjek penelitian sebelum penggunaan kontrasepsi dengan IMT berat normal, setelah 6 bulan penggunaan kontrasepsi hormonal oral kombinasi tidak mengalami perubahan IMT sebanyak 71%, yang mengalami peningkatan menjadi kegemukan sebanyak 24% dan yang mengalami peningkatan menjadi obesitas sebanyak 5%. 6 bulan kemudian 1 orang yang berat normal

The Journal of Medical School, University of Sumatera Utara

| 118

6 0 .001

6 0 6 0

57,358 58,00

8,7426 8,608

. 0 0 0 6 0

6 0 57,358 58,28

8,7426 8,601

. 0 0 0 6 0

8,608 8,601 58,00

58,28

2 1 15 (71%) 5 (24%) 1 (5%) 14 (67%) 6 (29%) 1 (5%) 3 4 2 (6%) 31 (91%) 1 (3%) 2 (6%) 31 (91%) 1 (3%)

(5)

Perbandingan berat badan pada akseptor kontrasepsi hormonal oral kombinasi

Dewi Andriyati, dkk sebelum, sesudah 6 bulan dan 12 bulan penggunaan

mengalami peningkatan IMT menjadi overweight sedangkan lainnya dengan IMT yang relatif menetap.

Tabel di atas juga menunjukkan bahwa subjek penelitian sebelum penggunaan kontrasepsi dengan IMTI overweight, setelah 6 bulan penggunaan kontrasepsi hormonal oral kombinasi tidak mengalami perubahan BMI sebanyak 91%, yang mengalami peningkatan menjadi obese sebanyak 3%

dan yang mengalami penurunan menjadi normoweight sebanyak 6%. Pengukuran 6 bulan kemudian skor IMT subjek penelitian relatif menetap.

Diskusi

Hasil yang didapatkan pada penelitian ini sesuai dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang menyatakan terjadi kenaikan berat badan setelah penggunaan pil kontrasepsi hormonal oral kombinasi.

Dalam penelitian-penelitian lain menyatakan terjadinya peningkatan berat badan akseptor adalah pada tahun pertama penggunaan pil kontrasepsi hormonal oral kombinasi, bahkan ada yang menyatakan peningkatan berat badan yang bermakna adalah pada tahun kelima penggunaan, sedangkan pada penelitian ini, terjadi peningkatan berat badan telah nampak bermakna dalam 6 bulan pertama penggunaan pil kontrasepsi hormonal oral kombinasi.

Banyak hal yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan berat badan selama penggunaan pil kontrasepsi hormonal oral kombinasi, yaitu :

1. Gaya hidup

Gaya hidup ini biasanya tergantung kebiasaan yang ada di dalam keluarga, yang mana gaya hidup bisa mempengaruhi berat badan sebesar 33%.

2. Pola makan

Pola makan ini tergantung lingkungan dimana dia berada. Pola makan ini dapat diubah.

3. Aktivitas fisik (termasuk olahraga)

Kurangnya aktivitas fisik merupakan salah satu penyebab utama dari meningkatnya angka kegemukan.Kurang gerak atau olahraga menyebabkan seseorang kurang mengeluarkan energi.

Kurangnya olahraga secara tidak langsung akan mempengaruhi turunnya metabolisme basal tubuh orang tersebut.

4. Faktor psikis.

Banyak orang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan.Dari hasil penelitian membuktikan kebenaran bahwa orang gemuk sering kali mengatakan bahwa mereka cenderung makan lebih banyak bila mereka merasa tegang atau cemas.

Untuk mengurangi faktor bias yang bisa merancukan hasil penelitian, para akseptor pil kontrasepsi hormonal oral kombinasi perlu mengontrol hal-hal tersebut, sehingga kenaikan berat badan lebih murni disebabkan karena penggunaan pil kontrasepsi ini.

Kesimpulan

Ada kenaikan berat badan ibu yang bermakna sebelum, sesudah 6 bulan dan sesudah 12 bulan penggunaan pil kontrasepsi hormonal oral kombinasi.

Daftar pustaka

1. Hartanto, H. Keluarga Berencana. Pustaka Sinar Harapan. 2010.

2. Depkes RI. 2002.

3. Gupta S. Weight Gain on the Combined Pill – Is it real ? Human Reproductive update.2000 ; 6 : 427-431.

4. Beksinska ME, Smit JA, Kleinschmidt I et al. Prospective Study of Weight Change in New Adolescent Users of DMPA, NET-EN, COCs, Non-Users and Discontinuers of Hormonal Contraception. Europe PubMed Central.

2009; 81 (1) : 30-34.

5. Lindh I, Ellstrom AA, Milsom I. The Long-Term Influence of Combined Oral Contraceptives on Body Weight.

Human Reproduction. 2011 ; 0 : 1-8.

6. Samosir N. Hubungan Kelebihan Berat Badan dengan Kadar Gula darah. 2013. Diakses dari www.repository.usu.ac.id

119 |

Majalah Kedokteran Nusantara • Volume 47 • No. 3 • Desember 2014

Gambar

Tabel 4.1 Distribusi akseptor sebelum penggunaan kontrasepsi  hormonal oral kombinasi berdasarkan karakteristiknya
Tabel  4.5  Perbandingan  rerata  BMI  sebelum  dan  sesudah  penggunaan kontrasepsi hormonal oral kombinasi

Referensi

Dokumen terkait

Sistem parlemen biasanya memiliki pembedaan yang jelas antara kepala pemerintahan dan kepala negara, dengan kepala pemerintahan adalah perdana menteri, dan kepala negara

The Model keeps track of the amount of cash available for transactions and the total number of shares, as well as the number of transactions; the View provides a display of

• Hukum Perundang-Undangan yang dapat dijadikan sumber hukum formil Hukum Tata Negara adalah peraturan perundang- undangan yang dibentuk oleh Organ/Lembaga Negara yang berwenang

Karakteristik Islam selanjutnya dapat dilihat dari ajarannya mengenai kerja. Islam memandang bahwa kerja sebagai ibadah kepada Allah SWT. Atas dasar ini maka kerja yang

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan Metode Cooperative Script dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran

(2) Kinerja pasar dalam saluran pemasaran kopi Arabika dapat dilihat pada sebaran marjin pemasaran, farmer share dan rasio keuntungan biaya yang didapat berbeda-beda tergantung

(1) Setiap hewan piaraan atau hewan kesayangan yang tersangka rabies atau tidak, telah menggigit orang atau hewan lainnya, hewan tersebut harus diserahkan kepada

Zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau badan yang dimiliki oleh seorang muslim sesuai dengan ajaran agama untuk diberikan kepada yang