• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Teknologi Bioflok untuk Meningkatkan Produktivitas Ikan Air Tawar di desa Babahan, Penebel, Tabanan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aplikasi Teknologi Bioflok untuk Meningkatkan Produktivitas Ikan Air Tawar di desa Babahan, Penebel, Tabanan."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI TEKNOLOGI BIOFLOK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI IKAN AIR TAWAR DI DESA BABAHAN, KECAMATAN

PENEBEL, KABUPATEN TABANAN

N. M. Suci Sukmawati1), N. N. Candraasih K.1) , N. W. Suniti2) Dan N. K. Karyati3)

1)

Fakultas Peternakan, 2) Fakultas Pertanian Universitas Udayana, 3)Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra,

Jl. Pb. Sudirman, Denpasar Bali (E-Mail : suci_unud@yahoo.com)

ABSTRAK

Budidaya ikan air tawar telah menjadi primadona di desa Babahan selain peternakan ayam petelur. Ikan yang banyak dipelihara adalah ikan nila dan lele. Ikan nila sebagian besar dijual dalam bentuk bibit karena waktu pemeliharaannya relatif singkat yaitu sekitar 1½ – 3 bulan. Teknik budidaya ikan yang diterapkan masih bersifat konvensional sehingga produktivitasnya rendah akibat tingginya angka kematian. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menerapkan teknologi bioflok, yaitu dengan memanfaatkan kotoran ayam melalui aktivitas mikroorganisme pembentuk flok (Floc bakteri non pathogen yang menguntungkan bagi ikan ) yang merupakan salah satu sumber protein yang dapat dimakan oleh ikan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah melalui penyuluhan, pelatihan, pendampingan dan pembuatan demo plot kolam system bioflok. Dari hasil kegitan ini dapat disimpulkan bahwa teknologi bioflok dapat diterima dan diterapkankan oleh masyarakat desa Babahan karena terbukti mampu menjaga kesehatan ikan sehingga pertumbuhannya lebih optimal dan lebih seragam, padat tebar lebih tinggi (500-1000 ekor/m3), dan meningkatkan efisiensi penggunaan pakan.

(2)

PRODUCTION IN BABAHAN VILLAGE, PENEBEL, TABANAN-BALI

N. M. Suci Sukmawati1), N. N. Candraasih K.1) , N. W. Suniti2) Dan N. K. Karyati3)

1)

Fakultas Peternakan, 2) Fakultas Pertanian Universitas Udayana, 3)Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra,

Jl. Pb. Sudirman, Denpasar Bali (E-Mail : suci_unud@yahoo.com)

ABSTRACT

Freshwater fish cultivation have been excellent in Babahan village beside laying hens. The mayor kinds of freshwater fish cultivation were gurame and freshwater catfish. The cultivation system was still conventional, so the productivity of freshwater fish were still low. Bioflock technology is one of solution to improve freshwater fish production by using microorganism activity to form flock (non-phatogen bacteria flock) that can used as fish feed.The methods used were extention, training, assistance and plot demonstration of fishpond bioflock system. From this activity can conluded that Babahan society (Minabakti fisheries group) can adopt this technology because it could improve fish healthy, so the growing of fish can be optimal and the size of body was homogen, higher density of spread (500 to 1000 fish/m3) and could increase feed efficiency.

(3)

PENDAHULUAN

Desa Babahan termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Penebel Kabupaten

Tabanan, berada pada ketinggian antara 450 – 750 m dpl dengan luas wilayah

1760,384 ha. Matapencaharian sebagian besar penduduk adalah sebagai petani dan

peternak, dimana daerah ini merupakan sentra peternakan ayam petelur dan pedaging.

Kondisi Desa babahan dengan sumber air yang berlimpah juga mendorong

munculnya unit-unit usaha pengembangan ikan air tawar. Terdapat 5 kelompok unit

usaha pengembangan ikan air tawar yang tersebar di 4 dusun. Jumlah petani yang

menjadi anggota dari kelompok tersebut berjumlah 312 orang. Potensi perikanan

yang demikian besar belum dikelola secara memadai. Hasil pendataan awal dengan

petani dapat identifikasi beberapa persoalan terkait dengan subsector perikanan darat

diantaranya komoditi ikan yang diusahakan belum berorientasi pasar sehingga

terkendala dalam pemasaran, belum dikuasainya teknologi perikanan air deras, petani

belum mampu menghasilkan bibit ikan berkualitas secara mandiri, dan munculnya

penyakit pada ikan yang dapat menurunkan produksi.

Mengacu kepada potensi wilayah tersebut dan implementasi RPJM Kabupaten

Tabanan 2011-2016 untuk wilayah bersangkutan, melalui kerjasama dengan

Pemerintah Kabupaten Tabanan, pihak Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada

Masyarakat Universitas Udayana dan Universitas Dwijendra Denpasar, mengusulkan

kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Babahan Kecamatan Penebel.

METODE PEMECAHAN MASALAH

(4)

Budidaya ikan air tawar di desa Babahan merupakan primadona pada saat ini,

sehingga perkembangannya melaju sangat cepat. Beberapa sawah sudah beralih

fungsi menjadi kolam ikan. Menurut informasi dari masyarakat, memelihara ikan

jauh lebih menguntungkan dibandingkan menanam padi karena dalam waktu 2½

bulan bisa panen 3 kali, sementara padi panen 4 bulan sekali dan harga sering

dipermainkan. Harga jual ikan jauh lebih mahal dibanding padi. Berdasarkan situasi

di lapangan, kami dari team pengabdian masyarakat mencoba membantu masyarakat

untuk meningkatkan produksi perikanan air tawar melalui program

penyuluhan/pelatihan, pembuatan demoplot kolam ikan dengan teknologi bioflock

dan pendampingan. Masing-masing kegiatan akan diuraikan secara terpisah, seperti

berikut :

1. Penyuluhan dan pelatihan pengolahan kotoran ayam menjadi pakan ikan

Dalam usaha budidaya ikan air tawar, pakan merupakan factor yang sangat

menentukan dan mengabiskan biaya yang paling besar. Salah satu upaya yang

dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan limbah peternakan, seperti

kotoran ayam. Hal ini sudah biasa dilakukan di masyarakat, namun belum

mendapat sentuhan teknologi. Hal ini dikawatirkan dapat menimbulkan

keracunan ammonia bagi ikan terutama yang masih kecil. Untuk mengantisipasi

hal tersebut, kami dari team pengabdian masyarakat mencoba memberikan

inovasi baru dengan menggunakan teknologi fermentasi. Pada tanggal 25

Agustus 2014 kami memberikan pelatihan pembuatan pakan ikan berbasis

kotoran ayam dalam bentuk pellet. Pelatihan ini dihadiri oleh kelompok tani

ikan, kepala desa, kepala dusun, sekretaris BPMD dan team IbW. Sebagai

narasumber kami mengundang bapak Nyoman Punia dari perikanan dan Bapak

Agung Wijana dari praktisi lapangan karena Pak Agung sangat menguasai

teknologi fermentasi dan penuh inovasi. Dalam pelatihan ini, masyarakat sangat

antusias melaksanakan praktek pembuatan pakan pellet dan sudah bisa

melakukan sendiri. Bahan-bahan yang digunakan antara lain : 40% kotoran

(5)

Komposisi dan jenis bahan yang digunakan sewaktu-waktu bisa berubah sesuai

dengan kreativitas seseorang. Diakhir kegiatan, team kami menyerahkan 1 unit

alat pembuat pellet sebagai motivasi kepada masyarakat. Pakan pellet yang

dihasilkan sudah dicoba diberikan pada ikan lele.

2. Workshop pengembangan budidaya ikan air tawar dan pembuatan pakan Bio

Block

Workshop pengembangan budidaya ikan air tawar yang diselenggarakan pada

tanggal 16 Oktober 2014 diikuti oleh 29 orang peserta dengan narasumber dari

dinas perikanan kabupaten Tabanan dan Universitas Udayana. Dihadiri pula

oleh praktisi lapangan Bapak Agung Jana sebagai pelatih pembuatan pakan Bio

Block. Setelah pemberian materi di ruangan, workshop dilanjutkan dengan

praktek pembuatan pakan Bio Block. Bio Block merupahan inovasi baru dan

bersifat multi fungsi yang sangat cocok digunakan dalam bidang perikanan dan

pertanian. Dilihat dari fungsinya, Bio Block dapat digunakan untuk sanitasi air,

menumbuhkan phytoplankton dalam air dan sebagai pakan ikan. Bahan-bahan

yang digunakan adalah bahan alami seperti ekstrak daun papaya, kulit kopi, dan

tepung ikan. Sebagai starter digunakan mikroba efektif. Bahan yang sudah

tercampur kemudian dicetak sesuai dengan selera masing-masing. Praktek ini

juga dilaksanakan dengan penuh antusias dan Bio Block yang dihasilkan

dibagikan kepada peserta untuk dicoba di kolamnya masing-masing. Satu biji

bioblock dengan takaran 4 ons (400 gram) diaplikasikan untuk lahan seluas 10

m2. Pada kesempatan ini juga dilaksanakan praktek pembuatan saripati daun

papaya terfermentasi (saridaya) untuk meningkatkan daya hidup bibit ikan

selama pengangkutan. Sebelum kegiatan ini dilaksakan, para petani sudah

menggunakan daun papaya, namun tidak difermentasi. Mereka hanya

meremas-remas daun papaya dengan garam.

3. Kegiatan demoplot kolam ikan dengan system bioflock

Kegiatan demoplot yang sudah dilaksanakan adalah demoplot kolam ikan

nila dengan teknologi bioflock. Bioflock adalah probiotik yang mampu

(6)

pertama yang diberikan pada larva ikan, mengingat ukurannya yang sesuai

dengan bukaan mulut larva ikan dan keberadaannya pada media budidaya ikan

merupakan hal yang sangat penting. Untuk itu, kultur phytoplankton menjadi

hal utama yang harus dilakukan. Pengkulturan phytoplankton pada umumnya

membutuhkan waktu lama sehingga perlu adanya teknologi yang dapat

mempercepat pertumbuhan tersebut. Teknologi yang sangat tepat untuk

dikembangkan adalah teknologi bioflock. Bioflock merupakan inovasi baru dan

bersifat multi fungsi antara lain : Untuk sanitasi air, menumbuhkan

fitoplankton, fermentasi lahan, menghilangkan ammonia pada dasar kolam,

menstabilkan pH pada dasar kolam, mencegah oksidan bebas pada dasar kolam,

sebagai pupuk hayati pada tanaman, menumbuhkan unsur hara tanah, dan

digunakan untuk decomposer pakan. Bioflock mengandung bakteri lactobacillus

(bakteri penghambat N), bakteri fotosintetik menghasilkan antiseptic dan

sebagai bakteri pelapuk yang menghancurkan limbah, dapat menumbuhkan

fitoplankton yang berfungsi sebagai pakan ikan dan penghasil N yang

mentralkan logam berat dalam air. Bakteri yang menghasilkan antiseptic

berfungsi sebagai penghambat bakteri fatogen dalam air.

Teknologi bioflock ini sudah banyak diterapkan, namun belum optimal

karena setiap ppl memiliki metode yang berbeda-beda. Melalui kegiatan

demoplot ini, kami dari team pengabdian masyarakat mencoba menyamakan

persepsi antara petani ikan, ppl dari dinas perikanan dan praktisi lapangan.

Sampai saat ini, budidaya ikan air tawar di desa Babahan sudah berkembang

dengan pesat, bahkan balai benih ikan yang ada di desa tersebut kualahan

karena kekurangan bibit. Ikan yang banyak dikembangkan adalah ikan nila, lele

dan karper.

Pakan yang diberikan selama ini adalah pakan komersial. Petani juga

sudah mulai menggunakan kotoran ayam untuk menumbuhkan phytoplankton.

Setelah air kolam berwarna hijau (sekitar 1-2 minggu) baru ditebarkan benih

(7)

dbungkus karung dan direndam dikolam dengan tujuan agar ikan-ikan

berkumpul disekitar karung sehingga energinya tidak terbuang untuk berenang

jauh. Dengan demikian pertumbuhannya akan lebih cepat. Salah satu

kekurangan dari cara tersebut adalah belum diterapkan teknologi fermentasi

sehingga proses dekomposisi akan lebih lama. Berdasarkan pengamatan di

lapangan, kami dari team mencoba memasukkan teknologi fermentasi. Bioflock

yang digunakan terlebih dahulu difermentasi kemudian ditebar di kolam

demoplot. Luas kolam demoplot yang digunakan sekitar 10 are. Dari luas

tersebut kami coba memberikan 1 kwintal bioflock, 75 kg dibungkus karung

yang tidak diikat ditaruh di 3 lokasi dan 25 kg ditebar diseluruh kolam. Dalam

waktu 1 minggu air sudah kelihatan hijau dan bibit ikan siap ditebar. Penebaran

bioflock dilakukan pada tanggal 2 oktober 2014 yang dihadiri oleh PPL

perikanan, BPMD, dinas Peternakan, kelompok ikan Mina Bakti, dan team

IbW. Penebaran benih ikan dilaksanakan setelah 8 hari yaitu pada tanggal 10

Oktober 2014. Kegiatan ini hanya dihadiri oleh beberapa personil seperti PPL

perikanan, kelompok ikan Mina Bakti dan ketua IbW karena acara ini

dilaksanakan mendadak dan pada sore hari. Hal ini terjadi karena kebetulan di

Balai Benih Ikan ada benih ikan yang baru menetas dan segera harus ditebar

untuk mengurangi kematian. Hasil demplot ini cukup memuaskan karena

kesehatan ikan lebih bagus sehingga pertumbuhannya lebih optimal dan ukuran

ikan lebih seragam. Selain itu, penggunaan pakan komersial juga bisa dikurangi

sampai 30%.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Dari hasil kegitan ini dapat disimpulkan bahwa teknologi bioflok dapat

diterima dan diterapkankan oleh masyarakat desa Babahan karena terbukti mampu

(8)

padat tebar lebih tinggi (500-1000 ekor/m ), dan meningkatkan efisiensi penggunaan

pakan.

Saran

Budidaya ikan dengan system bioflok perlu dikembangkan di daerah lainnya

karena mampu memberikan keuntungan bagi petani ikan, melalui kerjasama dengan

penyuluh lapangan setempat.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat, Dirjen DIKTI melalui Lembaga penelitian dan

pengabdian masyarakat Unud, atas dana yang diberikan sehingga pengabdian

masyarakat berjalan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Statistik Provinsi Bali. 2011. Kabupaten Tabanan dalam Angka 2011

Badan Perencanaan Pembanguanan Kabupaten Tabanan. 2011. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Tabanan.

Pemerintahan Desa Babahan. 2010. Profil Pembangunan Desa Babahan tahun 2010.

Teguh Eko Suryo Agil Hermawan, Agung Sudaryono, Slamet Budi Prayitno. 2014.

Pengaruh Padat Tebar Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan Kelulushidupan Benih Lele (Clarias Gariepinus) Dalam Media Bioflok Journal of Aquaculture

Referensi

Dokumen terkait

Dokumen dan catatan yang digunakan BPR Adiartha Reksacitra adalah dokumen angsuran dan catatan data nasabah, hal itu menjadi dasar informasi oleh costumer service dalam proses

dapat dikatakan bahwa antara interaksi sosial dalam keluarga dan minat belajar siswa berpengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama terhadap prestasi

3.8 2010: “ Ta s aww u r Pembangunan Dalam al-Qur’an: Satu Pemikiran Awal”, kertas kerja yang dibentangkan dalam The 5 th ISDEV International Graduate Workshop (INGRAW

dan berada di bawah naungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menyediakan beberapa penyediaan layanan fisik dan non fisik bagi wisatawan difabel, pelayanan fisik yang

Karena terdapat variabel pendapatan yang memiliki korelasi negatif dengan pengeluaran pemerintah, dengan nilai yang signifikan; (3) Terdapatnya fenomena ilusi fiskal

Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (dihasilkan pihak lain) atau digunakan oleh lembaga lainnya yang

Sistem pengajaran di pondok pesantren tahfidzul Qur’an Al-Ishlah masih menggunakan metode tradisional yaitu metode sorogan, dimana para murid satu persatu menghadap