• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN PATI INSPEKTORAT Jalan setyabudi No. 34 A Telp. (029s) pati - Kode pos 59115

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN PATI INSPEKTORAT Jalan setyabudi No. 34 A Telp. (029s) pati - Kode pos 59115"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PEMERINTAH KABUPATEN PATI

INSPEKTORAT

Jalan setyabudi No. 34 A Telp. (029s) 391842 pati - Kode pos 59115

PERNYATAAN TELAH DIREVIU

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN PATI TAHUN ANGGARAN 201 5

Kami telah mereviu Laporan Kinerja lnstansi Pemerintah Kabupaten Pati untuk Tahun Anggaran 2015 sesuai Pedoman Reviu atas Laporan Kinerja. Substansi informasi yang

dimuat dalam Laporan Kinerja menjadi

tanggung

jawab manajemen

pemerintah Kabupaten Pati.

Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas laporan kinerja telah disajikan secara akurat, andal, dan valid.

Berdasarkan

reviu kami, tidak terdapat kondisi atau hal-hal yang

menimbulkan perbedaan dalam meyakini keandalan informasi yang disajikan di dalam laporan kinerja ini.

Maret 2016 upaten Pati

O HADI, M.M tama Muda NrP 19610109 198403 1 006

(3)

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikurn Wr Wb.

Alhamdullilahi robbil'alamin, karni panjatkan segala puji syukur kehadirat Allah SWI, karena atas rahmat dan hidayahltlya

Pemerintah Kabupaten

Pati telah dapat

menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

sebagai bentuk akuntabifitas penyelenggaraan pemerintahan sefama Tahun 2Ol5 dan sebagai media permnggungjawaban serta sarana informasi Pemerintah Kabupaten Pati dalarn memberikan pelayanan prima kepada masyarakat pada umumnya.

Secara garis besar Laporan Kinery'a Instansi Pemerintah Tahun 20 |

5 ini

berisi informasi tentang perencanaan dan capaian kineq'a tahun ke-empat periode ZAl2-2017 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah {RPJMDI, baik keberhasifan rnaupun kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis juga memuat aspek keuangan yang secetra langsung mengaitkan hubungan antara dana masyarakat yang dibelanjakan dengan hasil atau manfaat yang diterima maqrarakat.

Secara keseluruhan penyelenggaraan pemerintahan daerah Tahun 2015 tetah banyak nrembuahkan hasil pembangunan. Dari

48

Indikator Kine{a Sasaran yang rnerupakatn Indikator Kinerja Utama (lKUf Pemerintah Kabupaten PatiTahun 2A15, kinerja yang dic;lpai rnenunjukkan bahwa 35 indikator telah rnemenuhi kriteria sangat tinggi

(730/61, 7 indikator memenuhi kriteria

tingg|2

indikator memenuhi kriteria sedang, 2 indikator rnemehuhi kriteria rendah; dan 2 indikator memenuhi criteria sangat rendah.

sejurnfah outcomeyang masuk kategori tinggi atau sangat tinggi tersebut, tidak tertepas dari orientasi atas pelaKanaan program kegiatan yang dilakukan secara terpadu, fokus,

dan berkrelanjutan. Namun disadari, masih terdapat beberapa indikator kinerja yang belum ter,c?pai. Analisa dan evaluasi atas capaian kinerJ'a secara komprehensif digunakan sebagai pil'akan

untuk

melakukan perbaikan pelayanan

publik dan

mendukung tercapain5/a good governance pada masa mendatang. Berkenaan dengan itu, Lt(itP Pemerintarh Kabupaen Pati Tahun 2015 ini, dapat menjadi masukan dan saran evaluasi

agar kine4'a kedepan menjadi lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek

perencanaan, pengorganisasian, manajemen

keuangan maupun

koordinasi pelaKanaannya.

W,?ssa la mu 2 la ik um Wr Wb.

ANTO, S.H., M.M.. M.Si.

(4)

DAFTAR ISI

Halaman:

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... ii

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR GRAFIK ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Pemerintahan ... 1

1.2 Kepegawaian ... 2

1.3 Kondisi Geografis Daerah ... 3

1.3.1 Batas Administrasi ... 3

1.3.2 Luas Wilayah ... 4

1.3.3 Topografi dan Morfologi ... 4

1.3.4 Iklim ... 6

1.4 Gambaran Umum Demografi ... 6

1.5 Sistematika ... 8

BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 11

2.1 Indikator Kinerja ... 11

2.2 Perjanjian Kinerja ... 12

2.3 Rencana Anggaran Tahun 2015 ... 19

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 22

3.1 Capaian Kinerja ... 22

3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ... 25

3.3 Realisasi Anggaran ... 82

BAB IV PENUTUP ... 84 LAMPIRAN ...

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman:

1.1 Nama Kecamatan, Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan 1

1.2 Luas Tanah Menurut Penggunaannya 4

1.3 Ketinggian dari Permukaan Air Laut Dirinci Tiap Kecamatan di

Kabupaten Pati 5

1.4 Type Iklim ( oldeman ) 6

1.5 Indikator Kependudukan Kabupaten Pati 7

2.1 Target Kinerja Tercukupinya Daya Tampung Pendidikan di Jenjang

Pendidikan Dasar dan Menengah 12

2.2 Target Kinerja Meningkatnya Kualitas dan Relevansi Pendidikan di Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah termasuk Kualitas Pendidikan dan Tenaga Kependidikan

13

2.3 Target Kinerja Meningkatnya Budaya Baca Masyarakat 13 2.4 Target Kinerja Menurunnya AKI, AKB, AKBAL dan balita gizi buruk 13 2.5 Target Kinerja Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Pelayanan

Kesehatan Dasar dan Rujukan 14

2.6 Target Kinerja Meningkatnya Cakupan Pelayanan Kesehatan Bagi

Penduduk Miskin 14

2.7 Target Kinerja Peningkatan Kesadaran Pola Hidup Sehat Masyarakat 15 2.8 Target Kinerja Peningkatan Keberdayaan dan Kesejahteraan

Masyarakat 16

2.9 Target Kinerja Peningkatan Produksi dan Daya Saing Produk

Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan 17 2.10 Target Kinerja Meningkatnya Minat Pengusaha dan Nilai Investasi 18 2.11 Target Kinerja Meningkatnya Fasilitasi dan Penguatan Kelembagaan

Koperasi, LKM dan UMKM 18

2.12 Target Kinerja Meningkatnya Produktifitas Tenaga Kerja,

Penempatan Tenaga Kerja dan Sarana Informasi Bursa Kerja 19 2.13 Target Kinerja Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur

Jalan dan Jembatan serta Sarana Penunjang Lainnya 19

2.14 Target Belanja Daerah 20

2.15 Alokasi Anggaran per Sasaran Pembangunan Tahun Anggaran 2015 21

3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja 23

3.2 Pengukuran Capaian Penetapan Kinerja Tahun 2015 23 3.3 Capaian Indikator Sasaran Strategis 1 Tahun 2015 26

(6)

Tabel Judul Halaman:

3.4 Kondisi Sekolah di Kabupaten Pati 27

3.5 Angka APM dan APK 27

3.6 Rasio Jumlah Guru dan Murid 28

3.7 Capaian Indikator Sasaran Strategis 1 Terhadap Target Akhir RPJMD 28 3.8 Capaian Indikator Sasaran Strategis 2 Tahun 2015 30

3.9 Guru Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV 32

3.10 Capaian Indikator Sasaran Strategis 2 Terhadap Target Akhir RPJMD 32 3.11 Capaian Indikator Sasaran Strategis 3 Tahun 2015 33 3.12 Capaian Indikator Sasaran Strategis 3 Terhadap Target Akhir RPJMD 34 3.13 Jumlah Perpustakaan di Wilayah Kabupaten Pati 2015 35

3.14 Jenis Koleksi Buku di Perpustakaan Daerah 36

3.15 Capaian Indikator Sasaran Strategis 4 Tahun 2015 37 3.16 Capaian Indikator Sasaran Strategis 4 Terhadap Target Akhir RPJMD 38 3.17 Capaian Indikator Sasaran Strategis 5 Tahun 2015 40 3.18 Capaian Indikator Sasaran Strategis 5 Terhadap Target Akhir RPJMD 41 3.19 Capaian Indikator Sasaran Strategis 6 Tahun 2015 42 3.20 Jumlah Puskesmas Menurut Kecamatan Tahun 2015 43 3.21 Capaian Indikator Sasaran Strategis 6 Terhadap Target Akhir RPJMD 43 3.22 Capaian Indikator Sasaran Strategis 7 Tahun 2015 45

3.23 Tingkat Perkembangan Posyandu 44

3.24 Capaian Indikator Sasaran Strategis 7 Terhadap Target Akhir RPJMD 47 3.25 Perkembangan Posyandu Kabupaten Pati Tahun 2013-2015 47 3.26 Capaian Indikator Sasaran Strategis 8 Tahun 2015 49 3.27 Capaian Indikator Sasaran Strategis 8 Terhadap Target Akhir RPJMD 50 3.28 Capaian Indikator Sasaran Strategis 9 Tahun 2015 52 3.29 Rekapitulasi Data Koperasi Berdasarkan Kelompok Usaha Yang

Dikelola Kabupaten Pati Triwulan IV Tahun 2015 53 3.30 Capaian Indikator Sasaran Strategis 9 Terhadap Target Akhir RPJMD 54

3.31 Data Perkoperasian Kabupaten Pati 55

3.32 Data UMKM Kabupaten Pati 55

(7)

Tabel Judul Halaman:

3.34 Statistik Tanaman Pangan Kabupaten Pati 57

3.35 Capaian Indikator Sasaran Strategis 10 Terhadap Target Akhir RPJMD 58 3.36 Capaian Indikator Sasaran Strategis 11 Tahun 2015 60 3.37 Volume dan Nilai Produksi Perikanan Kabupaten Pati Tahun 2013-

2015 61

3.38 Capaian Indikator Sasaran Strategis 11 Terhadap Target Akhir RPJMD 61 3.39 Capaian Indikator Sasaran Strategis 12 Tahun 2015 63

3.40 Kondisi Jalan Kabupaten Pati Tahun 2015 64

3.41 Capaian Indikator Sasaran Strategis 12 Terhadap Target Akhir RPJMD 65 3.42 Capaian Indikator Sasaran Strategis 13 Tahun 2015 66 3.43 Capaian Indikator Sasaran dengan angka absolut 68 3.44 Capaian Indikator Sasaran Strategis 14 Tahun 2015 69 3.45 Luas Saluran Irigasi Yang Ada di Kabupaten Pati 70 3.46 Capaian Indikator Sasaran Strategis 14 Terhadap Target Akhir RPJMD 70 3.47 Capaian Indikator Sasaran Strategis 15 Tahun 2015 71 3.48 Rumah Tangga Pengguna Listrik di Kabupatan Pati 71 3.49 Cakupan Ketersedian Rumah Layak Huni Tahun 2015 72 3.50 Capaian Indikator Sasaran Strategis 15 Terhadap Target Akhir RPJMD 72 3.51 Capaian Indikator Sasaran Strategis 16 Tahun 2015 74 3.52 Data PMDN dan PMA Kabupaten Pati Tahun 2015 74 3.53 Capaian Indikator Sasaran Strategis 16 Terhadap Target Akhir RPJMD 77 3.54 Capaian Indikator Sasaran Strategis 17 Tahun 2015 76 3.55 Capaian Indikator Sasaran Strategis 17 Terhadap Target Akhir RPJMD 77

3.56 TPT dan TPAK Kabupaten pati 2012-2015 77

3.57 Capaian Indikator Sasaran Strategis 18 Tahun 2015 78 3.58 Capaian Indikator Sasaran Strategis 18 Terhadap Target Akhir RPJMD 79 3.59 Capaian Indikator Sasaran Strategis 19 Tahun 2015 80 3.60 Capaian Indikator Sasaran Strategis 19 Terhadap Target Akhir RPJMD 81 3.61 Kebutuhan Hidup Lajang dan Upah Minimum Kabupaten Pati

Menurut Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Tahun 2010-2015 82

3.62 Target Belanja Daerah APBD Perubahan 82

(8)

Tabel Judul Halaman:

3.63 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Per Sasaran Pemerintah

Daerah Tahun Anggaran 2014 83

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman:

1.1 Peta Kabupaten Pati 3

1.2 Pegunungan Kendeng Utara 6

1.3 Piramida Penduduk Kabupaten Pati Menurut Kelompok Umur dan

Jenis Kelamin Tahun 2015 7

1.4 Sektor pertanian masih mendominasi pasar kerja 8

3.1 Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah 52

(10)

DAFTAR GRAFIK

Grafik Judul Halaman:

1.1 Jumlah PNS Daerah Menurut Tingkat Pendidikan 2

3.1 Capaian Kinerja Kabupaten Pati 2015 25

3.2 Jumlah Pengunjung Perpustakaan 35

3.3 Trend Kasus Gizi Buruk Th 2009-2016 Kabupaen Pati 39

3.4 Strata Desa Siaga TA 2015 45

3.5 Strata Posyandu TA 2015 46

3.6 Posyandu Purnama dan Mandiri TA 2013-2015 48

3.7 Akses Penduduk Jamban Sehat Tahun 2015 67

3.8 Akses Penduduk terhadap air minum menurut sarana 68

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman:

I Penetapan Kinerja 2015 86

2 Tabel Relasi Program Dengan Sasaran Strategis Perjanjian Kinerja

Tahun 2015 92

3 Piagam Penghargaan UPSUS Swasembada Pangan 94

4 Piagam Penghargaan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Atas prestasinya dalam mendorong percepatan penerbitan Izin Usaha Mikro dan Kecil di Kabupaten Pati

95

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Pati tahun 2015 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

1 . 1 P E M E R I N T A H A N

Pemerintah Kabupaten Pati dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah.

Sejak otonomi daerah pada tahun 2001, jumlah kecamatan di Kabupaten Pati tidak mengalami perubahan yaitu 21 kecamatan. Pada tahun 2006 jumlah desa/kelurahan bertambah menjadi 406 desa/kelurahan dari 405 desa/kelurahan, karena ada pemekaran desa di Kecamatan Gabus yaitu Desa Pantirejo, yang dipecah menjadi dua desa yaitu Desa Pantirejo dan Desa Kosekan. Tahun 2012 ada penggabungan RT menjadi 7.518 RT dari 7.551 pada tahun 2011 dan di Tahun 2013 berkurang lagi menjadi 7.518 RT.

Tabel 1.1 Nama Kecamatan, Luas Wilayah

dan Jumlah Desa/Kelurahan

No. Nama

Kecamatan

Jumlah Luas Wilayah

Kelurahan/Desa (Ha) % thd total

1 Sukolilo 16 15.874 10,56 %

2 Kayen 17 9.603 6,39 %

3 Tambakromo 18 7.247 4,82 %

4 Winong 30 9.994 6,65 %

5 Pucakwangi 20 12.283 8,17 %

6 Jaken 21 6.852 4,56 %

7 Batangan 18 5.066 3,37 %

8 Juwana 29 5.593 3,72 %

9 Jakenan 23 5.304 5,01 %

10 Pati 5/24 4.249 2,83 %

11 Gabus 23 5.551 3,69 %

12 Margorejo 18 6.181 4,11 %

13 Gembong 11 6.730 4,48 %

14 Tlogowungu 15 9.446 6,28 %

15 Wedarijaksa 18 4.085 2,72 %

16 Trangkil 16 4.284 2,85 %

17 Margoyoso 22 5.997 3,99 %

18 Gunungwungkal 15 6.180 4,11 %

19 Cluwak 13 6.931 4,61 %

20 Tayu 21 4.759 3,16 %

21 Dukuhseti 12 8.159 5,43 %

Jumlah 5/401 150.368 100 %

Sumber: Pati Dalam Angka, 2015

Dalam menjalankan tugas dan kewenangan, Pemerintah Kabupaten Pati telah

(13)

Kabupaten Pati, Kelembagaan Pemerintah Kabupaten Pati disusun berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2013 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah (SKPD di DPPKAD), Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja (SKPD di Kesbangpol, Satpol, Inspektorat), Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan, dan Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 4 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Pati terdiri dari: Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, 13 Dinas Daerah, 13 Lembaga Teknis Daerah, Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), 21 Kecamatan dan 5 Kelurahan yang bertanggung jawab kepada Bupati Pati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Pati.

Pemilu legislatif tahun 2014 menghasilkan Anggota DPRD Kabupaten Pati 2014- 2019 menurut keanggotaan Partai Politik sebanyak 50 orang. Didominasi oleh PDI-P dan Partai Gerindra yang menyumbangkan anggotanya sebanyak 8 orang atau 16 persen dari total anggota DPRD Kabupaten Pati. Jumlah terbanyak kedua ditempati oleh Partai Demokrat, Partai Golkar dan PKB dengan jumlah anggotanya 6 orang. Sedangkan urutan ke tiga ditempati oleh PKS dengan jumlah anggota 5 orang.

1 . 2 K E P E G A W A I A N

Pegawai sebagai aset dan unsur utama dalam organisasi memegang peranan yang sangat menentukan dalam pencapaian tujuan organisasi. Semua unsur sumber daya organisasi tidak akan berfungsi tanpa ditangani oleh manusia yang merupakan penggerak utama jalannya organisasi. Tanpa didukung dengan kinerja yang baik atau tinggi dari aparatur, suatu organisasi akan

mengalami kesulitan dalam proses pencapaian tujuannya. Peningkatan profesionalisme pegawai dimaksudkan untuk mewujudkan sumber daya aparatur yang handal dan

Grafik 1.1 Jumlah PNS Daerah Menurut Tingkat Pendidikan

Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Pati, 2015

(14)

berkompeten dengan bidang tugasnya.

Jumlah Pegawai Negeri Sipil dan Calon PNS Daerah di Kabupaten Pati pada tahun 2014 adalah 12.286 orang, menurun bila dibandingkan dengan tahun 2013 sebanyak 12.514 orang. Di lihat dari komposisi pegawai menurut jenis kelamin, jumlah pegawai laki- laki sebanyak 6.371 orang, lebih besar bila dibandingkan dengan jumlah pegawai perempuan sebanyak 5.915 orang.

Persentase jumlah PNS dan CPNS Daerah Kabupaten Pati menurut pendidikan pada tahun 2014 yaitu SD sebanyak 1,07%, SLTP sebanyak 2,61%, SLTA sebanyak 17,39%, D3 sebanyak 14,32%, S1 sebanyak 56,96% dan S2 sebanyak 7,65%.

1.3 KONDISI GEOGRAFIS DAERAH 1.3.1 BATAS ADMINISTRASI

Kabupaten Pati merupakan salah satu dari 35 daerah kabupaten/kota di Jawa Tengah bagian timur yang berbatasan dengan:

Gambar 1.1 Peta Kabupaten Pati

Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pati 2010-2030

Sebelah utara : dibatasi wilayah Kab. Jepara dan Laut Jawa;

(15)

Sebelah barat : dibatasi wilayah Kab. Kudus dan Kab. Jepara;

Sebelah selatan : dibatasi wilayah Kab. Grobogan dan Kab. Blora;

Sebelah timur : dibatasi wilayah Kab. Rembang dan Laut Jawa.

1.3.2 LUAS WILAYAH

Kabupaten Pati terletak di pantai utara bagian timur, berbatasan dengan Kabupaten Kudus dan Kabupaten Jepara di bagian barat, Laut Jawa di bagian utara, Kabupaten Rembang di bagian timur, dan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora di bagian selatan.

Letak astronominya antara 110˚,50’ dan 111˚,15’ bujur timur dan 6˚,25’ dan 7˚,00 lintang selatan. Luas wilayah Kabupaten Pati adalah 150.368 Ha Kabupaten Pati merupakan salah satu dari 35 daerah kabupaten / kota di Jawa Tengah bagian timur.

Kabupaten Pati mempunyai luas wilayah 150.368 Ha yang terdiri dari 58.448 Ha lahan sawah dan 91.920 Ha lahan bukan sawah. Secara lebih rinci dapat dilihat dalam tabel luas tanah menurut penggunaannya, tabel berikut 1.2 berikut ini.

Tabel 1.2 Luas Tanah Menurut Penggunaannya

Kecamatan Lahan Sawah

Lahan Bukan Sawah

Jumlah/

Total

Persentase (%) 010. Sukolilo

020. Kayen 030. Tambakromo 040. Winong 050. Pucakwangi 060. Jaken 070. Batangan 080. Juwana 090. Jakenan 100. Pati 110. Gabus 120. Margorejo 130. Gembong 140. Tlogowungu 150. Wedarijaksa 160. Trangkil 170. Margoyoso 180. Gunungwungkal 190. Cluwak

200. Tayu 210. Dukuhseti

7.253 4.937 2.947 4.202 5.023 3.595 2.082 1.165 3.871 2.558 4.075 2.708 823 1.829 1.967 1.034 1.210 1.624 1.344 2.138 2.063

8.621 4.666 4.300 5.792 7.260 3.257 2.984 4.428 1.433 1.691 1.476 3.473 5.907 7.617 2.118 3.250 4.787 4.556 5.587 2.621 6.096

15.874 9.603 7.247 9.994 12.283

6.852 5.066 5.593 5.304 4.249 5.551 6.181 6.730 9.446 4.085 4.284 5.997 6.180 6.931 4.759 8.159

10,56 6,39 4,82 6,65 8,17 4,56 3,37 3,72 3,53 2,83 3,69 4,11 4,48 6,28 2,72 2,85 3,99 4,11 4,61 3,16 5,43 Jumlah/ Total 58.448 91.920 150.368 100,00

Sumber: Wikipedia, 2014

1.3.3 TOPOGRAFI DAN MORFOLOGI

Wilayah Kabupaten Pati terletak pada ketinggian antara 0 -1.000 m di atas permukaan air laut rata-rata dan terbagi atas 3 relief daratan, yaitu:

a. Lereng Gunung Muria, yang membentang sebelah barat bagian utara Laut Jawa dan meliputi wilayah Kecamatan Gembong, Kecamatan Tlogowungu, Kecamatan Gunungwungkal, dan Kecamatan Cluwak.

b. Pegunungan Kapur yang membujur di sebelah selatan meliputi sebagian kecil wilayah Sukolilo, Kayen, Tambakromo, Winong, dan Pucakwangi.

(16)

c. Dataran rendah membujur di tengah sampai utara Laut Jawa, meliputi sebagian Kecamatan Dukuhseti, Tayu, Margoyoso, Wedarijaksa, Juwana, Winong, Gabus, Kayen bagian Utara, Sukolilo bagian utara, dan Tambakromo bagian utara.

Dengan melihat peta topografi wilayah Kabupaten Pati, wilayah dengan ketinggian 0 - 100 m dpl merupakan wilayah yang terbesar yaitu meliputi wilayah seluas 100.769 Ha atau dapat dikatakan bahwa topografi wilayah Kabupaten Pati sebagian besar merupakan dataran rendah sehingga wilayah ini potensial untuk menjadi lahan pertanian.

Tabel 1.3 Ketinggian dari Permukaan Air Laut Dirinci Tiap

Kecamatan di Kabupaten Pati No. (meter dari

permukaan laut / m dpl)

Wilayah

1 0 - 7 Kecamatan Dukuhseti, Tayu, Margoyoso, Trangkil, Wedarijaksa, Pati, Juwana, Margorejo, Jakenan, Batangan, Jaken, Gabus, sebagian Kecamatan Sukolilo, Kayen, Winong, dan Pucakwangi, serta sebagain kecil Kecamatan Tlogowungu dan Gunungwungkal.

2 7 - 100 Sebagian Kecamatan Sukolilo, Kayen, Tambakromo, Winong, Pucakwangi, Margorejo, Tlogowungu, Gunungwungkal, Cluwak, sebagian kecil Kecamatan Margoyoso dan Dukuhseti.

3 100 - 500 Sebagian Kecamatan Sukolilo, Kayen, Tambakromo, Winong, Cluwak, Gunungwungkal, Tlogowungu, Gembong dan sebagian kecil Kecamatan Pucakwangi dan Margorejo.

4 500 - 1000 Sebagian kecil Kecamatan Gembong, Tlogowungu.

5 > 1000 Sebagian kecil Kecamatan Gembong, Tlogowungu.

Sumber: Kabupaten Pati Dalam Angka, 2006

Ketinggian wilayah yang terendah di Kabupaten Pati berada di Kecamatan Tayu dengan ketinggian 1 m di atas permukaan laut dan tertinggi berada di Kecamatan Tlogowungu dengan ketinggian 624 m di atas permukaan laut.

Menurut hasil pendataan potensi desa (PODES) tahun 2011, sebagian besar desa di Kabupaten Pati merupakan desa bukan pesisir yang jumlahnya mencapai 354 desa dengan topografi wilayah sebagian besar berada di dataran yaitu sebanyak 339 desa.

Gambar 1.2 Pegunungan Kendeng Utara

(17)

Jenis tanah di Kabupaten Pati terbagi menjadi dua bagian yaitu daerah bagian utara dan daerah bagian selatan. Jenis tanah di daerah bagian utara meliputi tanah red yellow, latosol, aluvial, hidromer, dan regosol. Sedangkan di bagian selatan terdiri dari tanah aluvial, hidromer, dan gromosol, Rincian menurut kecamatan sebagai berikut:

1. Batangan, Sukolilo, Gabus dan Jakenan merupakan tanah Aluvial;

2. Cluwak, Gunungwungkal dan Gembong merupakan tanah Latosol;

3. Juwana dan Margoyoso merupakan tanah Aluvial dan Red Yellow mediteran;

4. Pati dan Margorejo merupakan tanah Red Yellow mediteran, Latosol, Aluvial dan Hidromer;

5. Kayen dan Tambakromo merupakan tanah Aluvial dan Hidromer;

6. Pucakwangi dan Winong merupakan tanah Gromosol dan Hidromer;

7. Wedarijaksa merupakan tanah Red Yellow mediteran, Latosol dan Regosol;

8. Tayu merupakan tanah Aluvial, Red Yellow dan regosol; dan 9. Tlogowungu merupakan tanah Latosol dan Red Yellow mediteran.

1.3.4 IKLIM

Tahun 2014 rata-rata curah hujan di Kabupaten Pati sebanyak 2.428 mm dengan 107 hari hujan selama setahun. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan januari dengan curah hujan sebesar 883 mm dengan hari hujan 21 hari.

Sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan oktober dengan curah hujan sebesar 11 mm dengan hari hujan sebanyak 1 hari.

Berdasarkan curah hujan wilayah di Kabupaten Pati terbagi atas berbagai tipe iklim (oldeman) tersebut adalah sebagai berikut (Tabel 1.4).

1 .4 GAMBARAN UMUM D EMOGRAFI

Komposisi penduduk di Kabupaten Pati bila diamati dari piramida penduduk pada tahun 2014 menuju ke arah yang lebih baik, ditunjukkan dengan adanya arah perkembangan penduduk yang hampir sama dari penduduk usia 0-4 tahun sampai dengan penduduk usia 45-49 tahun. Komposisi penduduk juga dapat dihubungkan dengan Dependency Ratio (DR) /Angka Ketergantungan, yang menggambarkan beban tanggungan ekonomi kelompok umur produktif (15-64 tahun) terhadap kelompok umur tidak produktif (0-14 tahun) dan (65+). Angka ketergantungan tahun 2014 sebesar 48,08 persen, berarti setiap 100 penduduk yang produktif menanggung sekitar 48 penduduk yang tidak produktif.

Tabel 1.4 Type Iklim (oldeman) Kecamatan District Oldeman

Climate Type 010. Sukolilo

020. Kayen 030. Tambakromo 040. Winong 050. Pucakwangi 060. Jaken 070. Batangan 080. Juwana 090. Jakenan 100. Pati 110. Gabus 120. Margorejo 130. Gembong 140. Tlogowungu 150. Wedarijaksa 160. Trangkil 170. Margoyoso 180. Gunungwungkal 190. Cluwak 200. Tayu 210. Dukuhseti

D 2 D 2 D 2 E 2 E 2 E 3 E 3 E 4 E 3 D 2 D 2 D 2 D 2 D 2 E 1 E 1 D 2 D 2 C 2 D 2 D 2 Sumber: Wikipedia, 2014

(18)

Jumlah penduduk Kabupaten Pati dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan, hal ini dapat dilihat pada tabel indikator kependudukan Kab. Pati, namun tingkat pertumbuhan penduduk pada tahun 2014 sebesar 0,62 persen lebih rendah dibanding tahun 2013 dengan pertumbuhan sebesar 0,66 persen. Dengan luas wilayah sekitar 1.503 Km², rata-rata setiap Km² ditempati penduduk sebanyak 815 jiwa/km2 pada tahun 2014, meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 810 jiwa/km2.

Jumlah penduduk perempuan di Kabupaten Pati lebih banyak di banding dengan jumlah penduduk laki-laki. Sex ratio tahun 2014 nilainya lebih kecil dari 100 yaitu sebesar 94 persen berarti setiap 100 penduduk perempuan terdapat 94 penduduk laki-laki.

Menurut data Sakernas 2014, status pekerjaan utama penduduk yang bekerja sebagian besar adalah sebagai buruh/karyawan/pegawai, yaitu sebesar 25,28 persen.

Selanjutnya adalah berusaha dibantu buruh tidak tetap sebanyak 20,26 persen dan berusaha sendiri yaitu 16,05 persen Sebaliknya yang berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar hanya 5,14 persen. Status penduduk sebagai pekerja keluarga/tidak dibayar lebih banyak dibandingkan bekerja bebas di non pertanian dan pekerja bebas dipertanian.

Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional Bulan Agustus 2014, pada tahun 2014 kesempatan bekerja di sektor pertanian masih mendominasi pasar kerja di Kabupaten Pati dengan persentase sebesar 39,13%, kemudian disusul oleh sektor perdagangan 21,63%, lainnya 13,89%, jasa 12,80%, dan industri 12,55%.

Gambar 1.3 Piramida Penduduk Kabupaten Pati Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2015

Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Pati, 2015

Tabel 1.5 Indikator Kependudukan Kabupaten Pati

Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Pati, 2014

(19)

Ditinjau dari pendidikan tertinggi yang ditamatkan, penduduk yang bekerja di Kabupaten Pati dari tahun 2012-2014 mayoritas mempunyai latar belakang pendidikan SD ke bawah, yaitu masing-masing tercatat sebesar 57,47 persen, 50,98 persen dan 51,17 persen.

Pendidikan tinggi (Diploma/Universitas ke atas) masih merupakan bagian terkecil dari penduduk yang bekerja, yakni sebesar 7,18 persen di tahun 2014. Sedangkan yang berpendidikan SLTP tahun 2014 turun menjadi 19,54 persen bila dibandingkan tahun 2013 sebesar 19,95 persen dan 2012 sebesar 20,38 persen. Penduduk bekerja yang berpendidikan SLTA tahun 2014 sebanyak 22,11 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2013 yakni sebanyak 21,46 persen.

1 .5 S I ST EM A TI KA

Penyusunan LKjIP Kabupaten Pati Tahun 2015 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka sistematika penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Kabupaten Pati Tahun 2015 adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi.

BAB II : PERENCANAAN KINERJA

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun 2015.

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi

Gambar 1.4 Sektor pertanian masih mendominasi pasar kerja

(20)

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis sesuai dengan hasil pengukuran, serta analisis capaian kinerja.

B. Realisasi Anggaran

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.

BAB IV : PENUTUP

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerja.

LAMPIRAN : 1) Penetapan Kinerja Tahun 2015.

2) Lain-lain.

(21)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Perencanaan pembangunan Kabupaten Pati tidak terlepas dari hirarki perencanaan pembangunan nasional, dengan merujuk pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam undang-undang tersebut pemerintah daerah baik Provinsi maupun Kabupaten atau Kota diamanatkan untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang merupakan dokumen perencanaan pembangunan untuk kurun waktu 5 (lima) tahun. Dalam rangka pengintegrasian perencanaan pembangunan tersebut, maka penyusunan RPJM Daerah Kabupaten Pati Tahun 2012-2017 mengacu pada RPJP Daerah Kabupaten Pati Tahun 2005- 2025, arah pembangunan RPJM Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 dan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2017.

Visi jangka panjang Kabupaten Pati seperti yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Pati Tahun 2005-2025. ”PATI BUMI MINA TANI SEJAHTERA”

Berdasarkan visi jangka panjang tersebut, serta sejalan dengan gerakan pembangunan dan strategi Bupati dan Wakil Bupati yaitu NOTO PROJO MBANGUN DESO serta kondisi umum Kabupaten Pati saat ini, tantangan yang dihadapi dalam 5 (lima) tahunan mendatang dengan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki dalam konstelasi lokal regional maupun nasional serta memperhatikan RPJPD Kabupaten Pati Tahun 2005- 2025 tahap kedua tahun ketiga sampai dengan tahap ketiga tahun ketiga dengan fokus pada peningkatan kualitas pembangunan dan penguatan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang.

Tahun 2014 merupakan tahun ke-3 dari pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pati 2012- 2017. Pada tahap ini prioritas pembangunan diarahkan pada upaya pencapaian visi Kabupaten Pati Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat dan Pelayanan Publik dengan fokus pada urusan-urusan yang langsung berhubungan dengan pencapaian misi dalam bidang-bidang antara lain: pendidikan, kesehatan, pertanian, pekerjaan umum, ketenagakerjaan, penanaman modal, perikanan, serta industri kecil.

Prioritas yang hendak dicapai pada tahun 2015 sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD 2015 meliputi, Peningkatan keberdayaan dan kesejahteraan masyarakat, Peningkatan pemberdayaan UMKM, Peningkatan mutu pendidikan, Peningkatan pelayanan pendidikan masyarakat, Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, Peningkatan produksi dan daya saing produk pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan, Peningkatan promosi dan kerjasama investasi, Peningkatan kapasitas industri dan perdagangan, serta Peningkatan infrastruktur pendukung perekonomian daerah dan pengembangan wilayah.

(22)

2.1 INDIKATOR KINERJA

Sebagian besar indikator yang digunakan dalam pelaporan ini diambil dari indikator kinerja daerah yang yang tertera dalam RPJMD 2012-2017 beserta dengan proyeksi target tahun 2015 dan target akhir RPJMD 2017, yang dikelompokan dalam aspek dan fokus Pembangunan Daerah Kabupaten Pati.

Didalam mengukur kinerja Pemerintah Kabupaten Pati tahun 2015 dipergunakan 48 indikator kinerja utama dari 19 sasaran. Indikator Kinerja Utama (IKU) dipilih dari indikator kinerja daerah yang berhasil diidentifikasi dengan memperhatikan proses pengelolaan pemerintahan daerah yang keluarannya berupa hasil (outcome) dengan penghitungan yang mengacu pada Peraturan Bupati Pati Nomor 10 Tahun 2013.

Perincian pengunaan 48 indikator kinerja dari 19 sasaran sesuai dengan Prioritas Pembangunan Daerah yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD 2015 Kabupaten Pati adalah sebagai berikut;

Perioritas Peningkatan mutu pendidikan dan Peningkatan pelayanan pendidikan masyarakat dengan sasaran Tercukupinya daya tampung pendidikan di jenjang pendidikan dasar dan menengah, Diukur dengan 5 indikator; Sasaran Meningkatnya kualitas dan relevansi pendidikan dijenjang pendidikan dasar dan menengah termasuk kualitas pendidikan dan tenaga kependidikan, diukur dengan 6 indikator; Sasaran Meningkatnya budaya baca masyarakat, diukur dengan 3 indikator.

Prioritas Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat Sasaran Menurunnya AKI, AKB, AKBAL dan balita gizi buruk diukur dengan 3 indikator; Sasaran Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, diukur dengan 2 indikator; dan Sasaran Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin, diukur dengan 2 indikator.

Peningkatan kesadaran pola hidup sehat masyarakat ada tiga Sasaran Meningkatnya kesehatan lingkungan serta perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat, diukur dengan 2 indikator; Sasaran Meningkatnya ketersediaan jaringan air bersih dan sanitasi, diukur dengan 2 indikator; Sasaran Meningkatnya kualitas perumahan dan kawasan permukiman, diukur dengan 2 indikator.

Prioritas Peningkatan keberdayaan dan kesejahteraan masyarakat dengan Sasaran Meningkatnya kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan anak, diukur menggunakan 2 indikator; Sasaran Meningkatnya pelayanan dan perlindungan sosial bagi PMKS dan PSKS, diukur dengan 1 indikator; Sasaran Meningkatnya perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja, diukur dengan 2 indikator.

Prioritas Peningkatan produksi dan daya saing produk pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. Sasaran Meningkatnya produksi pertanian, diukur dengan 3 indikator; Sasaran Meningkatnya produksi Perikanan, diukur dengan 2 indikator; Sasaran Meningkatnya kualitas dan kuantitas jaringan irigasi dan konservasi sumber daya air, diukur dengan 1 indikator.

Prioritas Peningkatan promosi dan kerjasama investasi Sasaran yang akan dicapai adalah Meningkatnya minat pengusaha dan nilai investasi, diukur dengan 2 indikator.

(23)

Prioritas Peningkatan pemberdayaan UMKM Sasaran yang akan dicapai adalah Meningkatnya fasilitasi dan penguatan kelembagaan koperasi, LKM dan UMKM, diukur dengan 2 indikator.

Peningkatan kapasitas industri dan perdagangan, Sasaran Meningkatnya produktifitas tenaga kerja, penempatan tenaga kerja dan sarana informasi bursa kerja, diukur dengan 2 indikator.

Peningkatan infrastruktur pendukung perekonomian daerah dan pengembangan wilayah, Sasaran Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur jalan dan jembatan serta sarana penunjang lainnya, diukur dengan 2 indikator.

2.2 PERJANJIAN KINERJA

Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Kabupaten Pati 2015 mengalami proses pembahasan dalam menentukan APBD Kabupaten Pati 2015 yang memuat program dan kegiatan yang disetujui untuk dilaksanakan pada tahun 2015 ini.

Pemerintah Kabupaten Pati akan melaksanakan APBD untuk mewujudkan komitmen yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja 2015 (lampiran I), Pemerintah Kabupaten Pati berjanji akan mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan hingga pada gilirannya mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen RPJMD 2012-2017 Kabupaten Pati. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah Kabupaten Pati.

Di bidang Pendidikan, Prioritas Peningkatan mutu pendidikan dan Peningkatan pelayanan pendidikan masyarakat dengan sasaran Tercukupinya daya tampung pendidikan di jenjang pendidikan dasar dan menengah, target dari 5 indikator target yang hendak dicapai pada tahun 2015 adalah sebagai berikut;

Upaya untuk mencapainya Program kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2015 ini adalah Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, Program Pendidikan Anak Usia Dini, Program Pendidikan Menengah dan Program Pendidikan Non Formal.

Selanjutnya Sasaran Meningkatnya kualitas dan relevansi pendidikan dijenjang pendidikan dasar dan menengah termasuk kualitas pendidikan dan tenaga kependidikan, diukur dengan 6 indikator dengan target sebagai berikut:

Tabel 2.1 Target Kinerja Tercukupinya daya tampung pendidikan di jenjang pendidikan dasar dan menengah

INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Bangunan sekolah yang berkondisi baik 70 2. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A 99,02 3. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B 80,35 4. Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C 38,30

5. Rasio guru terhadap murid 1:9

Sumber: PK Kabupaten Pati 2015

(24)

Didukung dengan pelaksanaan Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan dan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan. Kemudian sasaran Meningkatnya budaya baca masyarakat, diukur dengan 3 indikator yang ditarget seperti terlihat dalam tabel berikut.

Pemerintah Kabupaten Pati berkomitmen bahwa pada tahun 2015 jumlah perpustakaan sebanyak 1.426 unit, jumlah pengunjung perpustakaan 28.000 orang, dan koleksi buku di perpustakaan daerah sebanyak 41.098 buku. Untuk mewujudkanya dengan melaksanakan Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan.

Prioritas Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat Sasarannya pertama adalah Menurunnya AKI, AKB, AKBAL dan balita gizi buruk diukur dengan 3 indikator yaitu:

Dicapai dengan melaksanakan, Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan dimasyarakat, Program Perbaikan Gizi Masyarakat, Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak, Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita dan Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak.

Sedangkan sasaran kedua Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, diukur 2 indikator dengan target sebagai berikut:

Tabel 2.4 Target Kinerja Menurunnya AKI, AKB, AKBAL dan balita gizi buruk

INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Kematian Ibu (kasus) 18

2. Kematian Bayi (kasus) 170

3. Persentase balita gizi buruk 0,02 Sumber: PK Kabupaten Pati 2015

Tabel 2.3 Target Kinerja Meningkatnya budaya baca masyarakat

INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Jumlah Perpustakaan 1.426

2. Jumlah Pengunjung perpustakaan 28.000 3. Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan

daerah

41.098 Sumber: PK Kabupaten Pati 2015

Tabel 2.2 Target Kinerja Meningkatnya kualitas dan relevansi pendidikan dijenjang pendidikan dasar dan menengah termasuk kualitas pendidikan dan tenaga kependidikan

INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Angka kelulusan SD/MI 99,3

2. Angka kelulusan SMP/MTs 98,93

3. Angka kelulusan SMA/MA/SMK 98,65

4. Angka Melanjutkan (AM) SD/MI ke SMP/MTs 99,81 5. Angka Melanjutkan (AM) SMP/MTs ke

SMA/SMK/MA

82,61 6. Prosentase guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV 74,73 Sumber: PK Kabupaten Pati 2015

(25)

Program Pemerintah Kabupaten Pati yang terkait untuk pencapain target kinerja meningkatanya kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan adalah;

1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan;

2. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan;

3. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata;

4. Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata;

5. Program peningkatan pelayanan kesehatan BLUD RSUD "RAA Soewondo".

Pada Sasaran ketiga Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin, diukur dengan 2 indikator dengan target masing-masing adalah:

Program yang dilaksanakan untuk mencapainya adalah; Program pelayanan kesehatan penduduk miskin, serta Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya.

Dalam upaya peningkatan kesadaran pola hidup sehat masyarakat ada tiga Sasaran yaitu Meningkatnya kesehatan lingkungan serta perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat, diukur dengan 2 indikator; Meningkatnya ketersediaan jaringan air bersih dan sanitasi, diukur dengan 3 indikator; dan Meningkatnya kualitas perumahan dan kawasan permukiman, diukur dengan 2 indikator, Berikut ini adalah indikator dan target yang hendak dicapai di tahun 2015.

Tabel 2.6 Target Kinerja Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi penduduk

miskin

INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Cakupan puskesmas (%) 15

2. Cakupan pembantu puskesmas (%) 5

Sumber: PK Kabupaten Pati 2015 Tabel 2.5 Target Kinerja Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan

dasar dan rujukan INDIKATOR KINERJA TERGET 1. Cakupan pelayanan gawat darurat kesehatan

dasar di puskesmas yang harus diberikan oleh sarana kesehatan (RS Daerah) (%)

100

2. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin (%)

100 Sumber: PK Kabupaten Pati 2015

(26)

Program kegiatan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Pati untuk memenuhi target kinerja peningkatan kesadaran pola hidup sehat masyarakat pada tahun 2015 ini adalah;

1. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

3. Program Pengawasan Obat dan Makanan

4. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 5. Program penyiapan tenaga pedamping kelompok bina keluarga 6. Program pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADU 7. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

8. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah 9. Program Pengembangan Perumahan

10. Program Lingkungan Sehat Perumahan

11. Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong

12. Program perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar 13. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Prioritas Peningkatan keberdayaan dan kesejahteraan masyarakat meliputi Sasaran sebagai berikut Meningkatnya kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan anak, diukur menggunakan 3 indikator, Sasaran Meningkatnya pelayanan dan perlindungan sosial bagi PMKS dan PSKS, diukur dengan 1 indikator dan Sasaran Meningkatnya perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja, diukur dengan 2 indikator, target kinerja pada tahun 2015 ditetapkan seperti dalam tabel berikut ini:

Tabel 2.7 Target Kinerja peningkatan kesadaran pola hidup sehat masyarakat

SASARAN INDIKATOR TARGET

Meningkatnya kesehatan lingkungan serta perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat

1. Cakupan desa siaga aktif (%) 100 2. Persentase posyandu aktif 100 Meningkatnya ketersediaan jaringan air

bersih dan sanitasi

3. Rumah tangga bersanitasi (%) 83 4. Rumah tangga pengguna air

bersih (%)

75

5. Persentase penduduk berakses air minum

75

Meningkatnya kualitas perumahan dan kawasan permukiman

6. Rumah tangga pengguna listrik (%)

90

7. Rumah layak huni (%) 92

Sumber: PK Kabupaten Pati 2015

(27)

Program kegiatan yang dilaksanakan untuk mewujutkannya adalah:

1. Program Keluarga Berencana

2. Program keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan 3. Program Kesehatan Reproduksi Remaja

4. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak 5. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

6. Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri 7. Program peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan 8. Program peningkatan peran perempuan di perdesaan

9. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

10. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial 11. Program pembinaan anak terlantar

12. Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma 13. Program pembinaan pedagang kakilima dan asongan

14. Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)

15. Program Penanggulangan Kemiskinan Masyarakat Desa

16. Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR 17. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

18. Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/AIDS 19. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

Prioritas Peningkatan produksi dan daya saing produk pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan meliputi Sasaran Meningkatnya produksi pertanian, diukur dengan 3 indikator; Sasaran Meningkatnya produksi Perikanan, diukur dengan 2 indikator, serta Sasaran Meningkatnya kualitas dan kuantitas jaringan irigasi dan konservasi sumber daya air, diukur dengan 1 indikator.

Tabel 2.8 Target Kinerja Peningkatan keberdayaan dan kesejahteraan masyarakat

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

6. Meningkatnya kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan anak

7. Angka melek huruf perempuann usia 15 tahun keatas(%)

100

8. Partisipasi angkatan kerja perempuan (%) 51,31 9. Penyelesaian Pengaduan Perlindungan

Perempuan dan anak dari tindakan kekerasan (%)

100

10. Meningkatnya pelayanan dan perlindungan sosial bagi PMKS dan PSKS

11. PMKS yang memperoleh bantuan sosial (%) 0,09

12. Meningkatnya perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja

13. Jumlah tenaga kerja yang memperoleh jaminan sosial tenaga kerja (%)

79

14. Prosentase UMK terhadap KHL 100 Sumber: Perjanjian Kinerja 2015

(28)

Meningkatkan pemanfaatan potensi pertanian dan perikanan untuk mendukung ketahanan pangan daerah, karena wilayah Pati yang mempunyai daerah pertanian yang subur dan garis pantai yang panjang hal ini menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Pati dengan upaya meningkatkan produksi pertanian. Wilayah Pati yang berbatasan dengan laut, sudah tentu mengandalkan perikanan budidaya maupun perikanan tangkap. Di sektor pertanian dan perikanan program-program kegiatan utama yang dilaksanakan tahun 2015 adalah sebagai berikut:

1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

2. Program Peningkatan Ketahan Pangan (pertanian/perkebunan)

3. Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan 4. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan 5. Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan

6. Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan 7. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak

8. Program peningkatan produksi hasil peternakan

9. Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan 10. Program Peningkatan Ketahanan Pangan

11. Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

12. Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan

13. Program pengembangan budidaya perikanan 14. Program pengembangan perikanan tangkap

15. Program pengembangan sistem penyuluhan perikanan

16. Program Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan 17. Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar 18. Program pembangunan turap/talud/bronjong

19. Program rehabilitasi/pemeliharaan talud/bronjong

Tabel 2.9 Target Kinerja Peningkatan produksi dan daya saing produk pertanian,

perkebunan, peternakan dan perikanan

Sasaran Indikator Target

Meningkatnya produksi pertanian

15. Produksi tanaman pangan Padi sawah

554.277

16. Produksi tanaman pangan Jagung

123.635

17. Produktifitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar

59,24

Meningkatnya produksi Perikanan

18. Perikanan tangkap 42.904 19. Perikanan budidaya 42.250 Meningkatnya kualitas dan

kuantitas jaringan irigasi dan konservasi sumber daya air

20. Luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik

77

Sumber: Perjanjian Kinerja 2015

(29)

20. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya

21. Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya

Prioritas Peningkatan promosi dan kerjasama investasi Sasaran yang akan dicapai adalah Meningkatnya minat pengusaha dan nilai investasi, diukur dengan 2 indikator yang akan dicapai dengan Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi, Program pengembangan Kemitraan, Program penataan struktur industri, Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri dan Program pengembangan sentra-sentra industri potensial.

Prioritas Peningkatan pemberdayaan UMKM Sasaran yang akan dicapai adalah Meningkatnya fasilitasi dan penguatan kelembagaan koperasi, LKM dan UMKM, diukur dengan 2 indikator masing-masing adalah.

Pemerintah Kabupaten Pati terus mendorong berkembangnya usaha kecil menengah yang tangguh dengan upaya fasilitasi dan penguatan kelembagaan bagi koperasi dan pelaku usaha mikro. Meningkatnya fasilitasi dan penguatan kelembagaan koperasi, LKM dan UMKM dapat dilihat kinerjanya dengan indikator utama prosentase koperasi aktif, ditargetkan sebesar 100% dan prosentase usaha mikro dan kecil terhadap jumlah UKM dengan target sebesar 20% yang akan dicapai dengan Program penciptaan iklim usaha Usaha Kecil Menengah yang konduksif, Program pengembangan industri kecil dan menengah, Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah, Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan, Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah, Program peningkatan dan pengembangan ekspor, Program peningkatan kemampuan teknologi industri, Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM).

Tabel 2.11 Target Kinerja Meningkatnya fasilitasi dan penguatan kelembagaan koperasi, LKM dan UMKM

INDIKATOR TARGET

1. Persentase koperasi aktif 100 2. Persentase usaha mikro dan kecil

terhadap jumlah UKM

20 Sumber: Perjanjian Kinerja 2015

Tabel 2.10 Target Kinerja Meningkatnya minat pengusaha dan nilai investasi

INDIKATOR TARGET

1. Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)

14

2. Jumlah nilai investasi berskala nasional (M.rupiah)

1.043 Sumber: Perjanjian Kinerja 2015

(30)

Peningkatan kapasitas industri dan perdagangan dengan Sasaran Meningkatnya produktifitas tenaga kerja, penempatan tenaga kerja dan sarana informasi bursa kerja, target yang ditetapkan dari masing-masing indikatornya adalah;

Program kegiatan yang dilaksanakan untuk Meningkatnya produktifitas tenaga kerja, penempatan tenaga kerja dan sarana informasi bursa kerja adalah dengan Program peningkatan kapasitas iptek sistem produksi, Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja, Program Peningkatan Kesempatan Kerja dan Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda diharapkan dapat meningkatkan partisipasi angkatan kerja dan mengurangi tingkat pengangguran terbuka hingga target yang telah ditetapkan.

Peningkatan infrastruktur pendukung perekonomian daerah dan pengembangan wilayah, Sasaran Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur jalan dan jembatan serta sarana penunjang lainnya, diukur dengan 2 indikator utama yaitu;

Program kegiatan yang dilaksanakan untuk mewujudkannya adalah Program Peningkatan Jalan dan Jembatan, Program pembangunan jalan dan jembatan, Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan, Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan dan Program pembangunan infrastruktur perdesaan

2.3 RENCANA ANGGARAN TAHUN 2015

Sebagaimana yang telah dituangkan dalam dokumen Kebijakan Umum APBD Tahun 2015, belanja daerah diprioritaskan untuk mendukung pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan dasar yang sesuai dengan kewenangan, baik urusan wajib maupun urusan pilihan. Mengingat kondisi kemampuan keuangan daerah yang sangat terbatas, jumlah anggaran Kabupaten Pati Tahun 2015 ditetapkan sebesar Rp 2.054.784.084.000,00 terdiri atas Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 1.431.264.411.000,-

Tabel 2.13 Target Kinerja Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur jalan

dan jembatan serta sarana penunjang lainnya

INDIKATOR TARGET

1. Persentase panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (%)

57

2. Panjang jalan dilalui roda 4 780,5

Sumber: Perjanjian Kinerja 2015 Tabel 2.12 Target Kinerja Meningkatnya produktifitas tenaga kerja, penempatan

tenaga kerja dan sarana informasi bursa kerja

INDIKATOR TARGER

3. Tingkat partisipasi angkatan kerja (%) 73,01 4. Tingkat pengangguran terbuka (%) 6,77 Sumber: Perjanjian Kinerja 2015

(31)

(atau 69,66% dari total anggaran Belanja) dan Belanja Langsung sebesar Rp. 623.519.673.000,- (atau 30,34% dari total anggaran Belanja 2014).

Alokasi anggaran belanja langsung tahun 2015 yang dialokasikan untuk membiayai program-program prioritas yang utama pencapaian sasaran-sasaran pembangunan, dan program-program pendukung, pada pos belanja langsung dibagi menjadi anggaran yang digunakan untuk penyelenggaraan program/kegiatan yang utama dan anggaran untuk belanja langsung program/kegiatan pendukung. Jumlah anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar Rp. 425.622.322.775,00 atau sebesar 68% dari total

belanja langsung, sedangkan anggaran untuk program/kegiatan pendukung sebesar Rp. 197.897.350.225,00 atau 32% dari total anggaran belanja langsung.

Pada anggaran untuk program/kegiatan utama, sasaran pembangunan dengan anggaran paling besar adalah sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan dengan besaran anggaran 30,25% dari total belanja Utama.

Sasaran lain dengan anggaran yang relatif besar adalah sasaran Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur jalan dan jembatan serta sarana penunjang lainnya sebesar 19,75% serta sasaran Tercukupinya daya tampung pendidikan di jenjang pendidikan dasar dan menengah sebesar 13,51% dari total anggaran belanja Utama. Sementara itu, sasaran dengan anggaran yang relatif sedikit adalah sasaran Meningkatnya budaya baca masyarakat. serta Menurunnya AKI, AKB, AKBAL dan balita gizi buruk. masing-masing hanya sebesar 0,10% dari total anggaran belanja langsung utama yang berkaitan langsung dengan indikator kinerja. Tabel bawah;

Tabel 2.14 Target Belanja Daerah

Uraian Target

(Rp) %

Belanja Tidak langsung 1.431.264.411.000 69,66%

Belanja Langsung 623.519.673.000 30,34%

Total belanja 2.054.784.084.000 100%

Sumber: APBD Kab. Pati, 2015

(32)

Tabel 2.15 Alokasi Anggaran per Sasaran Pembangunan Tahun Anggaran 2015

SASARAN ANGGARAN %

1. Tercukupinya daya tampung pendidikan di jenjang pendidikan dasar dan menengah.

57.511.539.000 13,51%

2. Meningkatnya kualitas dan relevansi pendidikan dijenjang pendidikan dasar dan menengah termasuk kualitas pendidikan dan tenaga kependidikan.

12.459.081.000 2,93%

3. Meningkatnya budaya baca masyarakat. 406.551.000 0,10%

4. Menurunnya AKI, AKB, AKBAL dan balita gizi buruk. 427.394.000 0,10%

5. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.

128.770.052.000 30,25%

6. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin.

16.373.405.000 3,85%

7. Meningkatnya kesehatan lingkungan serta perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat.

48.395.433.000 11,37%

8. Meningkatnya kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan anak

2.678.557.700 0,63%

9. Meningkatnya fasilitasi dan penguatan kelembagaan koperasi, LKM dan UMKM.

2.505.807.000 0,59%

10. Meningkatnya produksi pertanian. 10.624.601.000 2,50%

11. Meningkatnya produksi Perikanan 11.965.597.000 2,81%

12. Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur jalan dan jembatan serta sarana penunjang lainnya.

84.068.863.925 19,75%

13. Meningkatnya ketersediaan jaringan air bersih dan sanitasi. 929.000.000 0,22%

14. Meningkatnya kualitas dan kuantitas jaringan irigasi dan konservasi sumber daya air.

21.224.505.500 4,99%

15. Meningkatnya kualitas perumahan dan kawasan permukiman 14.317.699.850 3,36%

16. Meningkatnya minat pengusaha dan nilai investasi. 6.741.448.000 1,58%

17. Meningkatnya produktifitas tenaga kerja, penempatan tenaga kerja dan sarana informasi bursa kerja.

3.326.462.000 0,78%

18. Meningkatnya pelayanan dan perlindungan sosial bagi PMKS dan PSKS.

2.400.975.300 0,56%

19. Meningkatnya perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja. 495.350.500 0,12%

Jumlah Utama 425.622.322.775 100%

Jumlah Pendukung 197.897.350.225 Total Belanja Langsung 623.519.673.000

Sumber: DPPKAD Kab. Pati, 2015

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

BAB II LANDASAN TEORI MENGENAI PELATIHAN KETERAMPILAN KERAMIK DI MASYARAKAT A.. Konsep Seni Rupa dan Kriya

Rataan tinggi tanaman (TT – cm), jumlah cabang utama (JCU), jumlah polong cipo (JPC), dan jumlah polong bernas (JPB) per tanaman diantara tanaman awal (kacang tanah cv. Kelinci,

Hambatan yang dihadapi klub Persema dalam pelaksanaan pemenuhan hak pemain sepak bola dalam kontrak antara pemain dengan klub yaitu karena tidak adanya dana konsorsium yang

The first metal detector was created in 1881 by Alexander Graham Bell to detect the bullet lodged in the body of President James Garfield when he was assassinated.. The first

Evaluagi Penawaran Administrasi Evaluasi Penartran Telmis Evaluasi Penavraran Harga Evaluasi Kualifltasi Pemenang Cadangan ll Nama Pensahaan Nama Dircktur Alamat NPYI'P.

Proporsi Spesies Candida dan Faktor Predisposisi yang Mempengaruhinya pada Penderita Kandidiasis Vaginalis di RSUP H.Adam Malik Medan : Karya Tulis ; 20078. Badziad A,

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan diatas maka penulis membuat sebuah aplikasi yang dapat memberikan hasil berupa perpustakaan yang

Rentang kerja dari metode analisis adalah rentang konsentrasi di mana akurasi dan presisi yang dapat diterima tercapai. -