• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Kegiatan Ekstrakurikuler BTQ di SMK Muhammadiyah Kesesi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Kegiatan Ekstrakurikuler BTQ di SMK Muhammadiyah Kesesi"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Analisis Kegiatan Ekstrakurikuler BTQ di SMK Muhammadiyah Kesesi Dalam analisis ini disajikan data tentang kegiatan ekstrakurikuler BTQ di SMK Muhammadiyah Kesesi.

Untuk data variabel X diperoleh data dari hasil angket yang berjumlah 20 soal pilihan ganda. Langkah-langkah yang ditempuh adalah memasukkan data hasil angket yang diperoleh ke dalam distribusi frekuensi. Adapun data hasil angket untuk variabel X (ekatrakurikuler BTQ) dari terkecil hingga terbesar adalah sebagai berikut:

53 58 60 61 62 62 62

62 62 62 63 63 63 63

64 64 65 65 67 67 68

68 69 69 70 70 70 70

73 74 74 74 74

Dari data di atas diketahui skor terendah Xmin adalah 53, skor tertinggi Xmax adalah 74, dan jumlah skor pada variabel X X adalah 2171. Untuk mengetahui nilai rata-rata pada interval variabel kegiatan ekstrakurikuer BTQ, digunakan rumus sebagai berikut:

μ = X N

▸ Baca selengkapnya: laporan kegiatan ekstrakurikuler btq sd

(2)

Keterangan:

μ : Mean (rata-rata)

X : Jumlah skor variabel X N : Jumlah responden

Dengan demikian dapat diketahui nilai rata-rata dari variabel Kegiatan Ekstrakurikuler di SMK Muhammadiyah Kesesi (variabel X) adalah:

μ = X N = 2171

33 = 65,787

Jadi nilai rata-rata Kegiatan Ekstrakurikuler di SMK Muhammadiyah Kesesi adalah 65,787. Dari skor tersebut dapat dibuat tabel distribusi frekuensi dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan banyak kelas interval (K) K = 1+3,3 log n

= 1+3,3 log 33 = 1 + 5,009

= 6,009 dibulatkan menjadi 6 b. Menentukan rentang data (R)

R = H – L Keterangan:

R : Rentang data

H : Skor tertinggi variabel X

(3)

L : Skor terendah variabel X Sehingga

R = H – L = 74 – 53 = 21

c. Menentukan panjang kelas interval (i) i = R

K = 21

6,009

= 3,494 dibulatkan menjadi 4 d. Menyusun batas-batas kelas

Skor terendah = 53

Panjang kelas interval (i) = 4

Maka bilangan dasarnya adalah 53, 57, 61, 65, 69 dan 73 e. Menyusun kelas-kelas interval

Bilangan-bilangan dasar tersebut selanjutnya menjadi batas- batas bawah kelas interval, kemudian mencari batas-batas atas kelas interval dengan rumus sebagai berikut:

Ba = Bb + i – 1 Keterangan:

Ba : Batas atas kelas interval Bb : Batas bawah kelas interval i : Panjang kelas interval

(4)

Sehingga diperoleh batas-batas atas kelas intervalnya adalah 56, 60, 64, 68, 72 dan 76. Selanjutnya kelas-kelas interval tersebut dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi dan ditentukan pula prosentasenya dengan menggunakan rumus:

P = F

N ×100%

Keterangan:

P : Prosentase

F : Frekuensi kelas interval N : Jumlah responden

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Kegiatan Ekstrakurikuler BTQ di SMK Muhammadiyah Kesesi

No. Kelas Interval Frekuensi Prosentase Kategori

1 53 - 56 1 3,03% Sangat Rendah

2 57 – 60 2 6,06% Rendah

3 61 – 64 13 39,40% Cukup Rendah

4 65 – 68 6 18,18% Cukup Tinggi

5 69 – 72 6 18,18% Tinggi

6 73 – 76 5 15,15% Sangat Tinggi

Jumlah 33 100%

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dari kegiatan ekstrakurikuler BTQ di SMK Muhammadiyah Kesesi yang

(5)

berjumlah 65,787 terletak pada interval kelas 65-68. Sehingga kegiatan ekstrakurikuler dikategorikan cukup tinggi.1

B. Analisis Kemampuan Siswa dalam Membaca Al-Qur’an

Sedangkan untuk variabel Y Kemampuan Siswa dalam Membaca Al- Qur’an menggunakan metode tes. Nilai yang terkecil hingga terbesar sebagai berikut:

57 60 60 62 62 62 64

64 64 64 65 66 67 68

68 68 70 70 70 70 71

71 71 71 72 72 72 73

74 74 74 76 76

Dari data di atas diketahui skor terendah Ymin adalah 57, skor tertinggi Ymax adalah 76, dan jumlah skor pada variabel Y Y adalah 2248. Untuk mengetahui nilai rata-rata pada interval variabel kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an, digunakan rumus sebagai berikut:

μ = Y N Keterangan:

μ : Mean (rata-rata)

Y : Jumlah skor variabel Y N : Jumlah responden

1 Salafudin, Statistika Terapan Untuk Penelitian Sosial, (Yogyakarta: Gama MediaYogyakarta, 2010), hlm. 147-159

(6)

Dengan demikian dapat diketahui nilai rata-rata dari variabel kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an (variabel Y) adalah:

μ = Y N = 2248

33 = 68,121

Jadi nilai rata-rata kemampuan membaca Al-Qur’an adalah 68,121.

Dari skor tersebut dapat dibuat tabel distribusi frekuensi dengan langkah- langkah sebagai berikut:

a. Menentukan banyak kelas interval (K) K = 1+3,3 log n

= 1+3,3 log 33 = 1+5,009

= 6,009 dibulatkan menjadi 6 b. Menentukan rentang data (R)

R = H – L Keterangan:

R : Rentang data

H : Skor tertinggi variabel Y L : Skor terendah variabel Y Sehingga

R = H – L = 76 - 57 = 19

(7)

c. Menentukan panjang kelas interval (i) i = R

K = 19

6,009

= 3,161 dibulatkan menjadi 3 d. Menyusun batas-batas kelas

Skor terendah = 57

Panjang kelas interval (i) = 3

Maka bilangan dasarnya adalah 57, 60, 63, 66, 69, 72 dan 75 e. Menyusun kelas-kelas interval

Bilangan-bilangan dasar tersebut selanjutnya menjadi batas- batas bawah kelas interval, kemudian mencari batas-batas atas kelas interval dengan rumus sebagai berikut:

Ba = Bb + i – 1 Keterangan:

Ba : Batas atas kelas interval Bb : Batas bawah kelas interval i : Panjang kelas interval

Sehingga diperoleh batas-batas atas kelas intervalnya adalah 59, 62, 65, 68, 71, 74 dan 77. Selanjutnya kelas-kelas interval tersebut dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi dan ditentukan pula prosentasenya dengan menggunakan rumus:

P = F

N ×100%

(8)

Keterangan:

P : Prosentase

F : Frekuensi kelas interval N : Jumlah responden

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi kemampuan membaca Al-Qur’an di SMK Muhammadiyah Kesesi

No. Kelas Interval Frekuensi Prosentase Kategori 1 57 – 59 1 3,03% Sangat Tidak Baik Sekali

2 60 – 62 5 15,15% Sangat Tidak Baik

3 63 – 65 5 15,15% Tidak Baik

4 66 – 68 5 15,15% Cukup Baik

5 69 – 71 8 24,25% Baik

6 72 – 74 7 21,21% Sangat Baik

7 75 – 77 2 6,06% Sangat Baik Sekali

Jumlah 33 100%

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dari kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an di SMK Muhammadiyah Kesesi yang berjumlah 68,121 dibulatkan menjadi 68 terletak pada interval kelas 66-68. Sehingga kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an di SMK Muhammadiyah Kesesi cukup baik.

(9)

C. Analisis Tentang Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler BTQ terhadap Kemampuan Siswa dalam Membaca Al-Qur’an di SMK Muhammadiyah Kesesi

Untuk mengetahui pengaruh kegiatan ekstrakurikuler BTQ terhadap kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an di SMK Muhammadiyah Kesesi, peneliti menggunakan analisis statistik atau analisis kuantitatif dengan menggunakan rumus regresi. Analisis data ini digunakan untuk menguji hipotesis bahwa “Pernyataan kegiatan ekstrakurikuler BTQ di SMK Muhammadiyah Kesesi mempunyai pengaruh dalam kemampuan siswa membaca Al-Qur’an”. Peneliti ingin mengetahui ada pengaruh atau tidak dalam penelitian ini.

Tabel 4.3

Tabel Kerja Regresi variabel X dan Variabel Y

NO.

Resp

Ekstrakurikuler BTQ

Kemampuan siswa membaca Al-

Qur'an

Koefisiensi Regresi

X Y XY

1 63 71 3969 5041 4473

2 62 71 3844 5041 4402

3 74 70 5476 4900 5180

4 63 71 3969 5041 4473

5 62 74 3844 5476 4588

6 63 76 3969 5776 4788

7 70 74 4900 5476 5180

(10)

8 69 72 4761 5184 4968

9 68 67 4624 4489 4556

10 67 76 4489 5776 5092

11 74 70 5476 4900 5180

12 74 71 5476 5041 5254

13 67 68 4489 4624 4556

14 70 66 4900 4356 4620

15 61 60 3721 3600 3660

16 74 70 5476 4900 5180

17 68 64 4624 4096 4352

18 69 72 4761 5184 4968

19 62 57 3844 3249 3534

20 65 60 4225 3600 3900

21 58 70 3364 4900 4060

22 70 64 4900 4096 4480

23 63 68 3969 4624 4284

24 70 65 4900 4225 4550

25 53 64 2809 4096 3392

26 60 73 3600 5329 4380

27 62 62 3844 3844 3844

28 65 72 4225 5184 4680

29 64 62 4096 3844 3968

30 62 62 3844 3844 3844

31 62 64 3844 4096 3968

(11)

32 73 68 5329 4624 4964

33 64 74 4096 5476 4736

Jml 2171 2248 143657 153932 148054

Dari tabel diatas maka peneliti memperoleh data sebagai berikut:

N = 33 ∑XY = 148054

∑X = 2171 ∑X2 = 143657

∑Y = 2248 ∑Y2 = 153932

1. Persamaan regresi linier

Dari hasil data diatas maka regresi liniernya adalah Y=a+bX.

Untuk menentukan nilai a dan b digunakan rumus sebagai berikut:

b = n ∑XY - (∑X) (∑Y) n (∑X2)-(∑X)2

= 33 (148054) - (2171) (2248) 33 143657 - (2171)2

= 4885782 - 4880408 4740681 – 4713,241

= 5374 27440

= 0,195845

(12)

a = Ŷ - bX

= ∑Y

n – b ∑X

n

= 2248

33 - 0,1958452171 33

= 68,12 - 12,882684

= 55,2

Dari data diatas dapat diketahui koefisiensi regresi (B) diperoleh a

= 55,23 dan b = 0,195 untuk mengukur perubahan yang terjadi pada nilai ekstrakurikuler BTQ jika kemampuan membaca siswa berubah satu satuan.

Maka persamaan linier sederhana dapat disusun. Hasil koefisiensi regresi Ŷ = a + bX adalah Ŷ = 55,23 + 0,195X. Persamaan regresi telah ditemukan dapat digunakan untuk melakukan prediksi tentang pengaruh kegiatan ekstrakurikuler BTQ (X) terhadap kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an (Y).

(13)

Tabel 4.4

Prediksi Kemampuan Siswa Dalam Membaca Al-Qur’an (Y) Dari Kegiatan Ekstrakurikuler BTQ (X) dengan Persamaan Garis Regresi Y = 55,23 +

0,195X

Ekstrakurikuler BTQ

Kemampuan Siswa Membaca

Al-Qur'an

Ekstrakurikuler BTQ

Kemampuan Siswa Membaca

Al-Qur'an

80 70,81 65 67,775

79 70,714 64 67,774

78 70,518 63 67,578

77 70,322 62 67,382

76 70,126 61 67,186

75 69,93 60 66,99

74 69,734 59 66,794

73 69,538 58 66,598

72 69,342 57 66,402

71 69,146 56 66,206

70 68,95 55 66,01

69 68,754 54 65,814

68 68,558 53 65,618

67 68,362 52 65,32

66 68,166 51 65,226

(14)

Misalnya nilai ekstrakurikuler BTQ (X) adalah 70, maka nilai estimasi untuk kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an (Ŷ) adalah:

Ŷ = a + bX

= 55,23 + 0,196 x 70 = 55,23 + 13,72 = 68,95

Dapat disimpulkan persamaan regresi linier sederhana Y=

55,23+0,196X dapat dijadikan untuk perkiraan pengaruh kegiatan ekstrakurikuler BTQ (X) terhadap kemampuan siswa dalam membaca Al- Qur’an (Y).

2. Pengujian terhadap Koefisien Regresi

Persamaan regresi yang diperoleh dalam suatu proses perhitungan tidak selalu tepat. Untuk itu perlu dilakukan analisis persamaan regresi.

Dalam analisis ini dilakukan pengujian terhadap koefisien regresi.

Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menghitung Kesalahan Standar Estimasi

Kesalahan standar estimasi (Se) menunjukkan ketepatan persamaan estimasi untuk menjelaskan nilai variabel dependen yang sesungguhnya. Semakin kecil nilai standar estimasi, semakin tinggi ketepatan persamaan estimasi yang dihasilkan untuk menjelaskan nilai variabel dependen yang sesungguhnya. Sebaliknya semakin besar nilai

(15)

kesalahan standar estimasi yang dihasilkan untuk menjelaskan nilai variabel dependen yang sesungguhnya.

Kesalahan standar estimasi didapat dengan rumus:

Se = 𝑌2− 𝑎 𝑌 − 𝑏 𝑋𝑌 𝑁 − 2

= 153932 − 55,23 . 2248 − (0,19. 148054) 33 − 2

= 153932 − 124157,0 − (28130,2) 31

= 57905,2 31 = 43,219

b. Merumusaan Hipotesis

Rumusan hipotesisnya adalah :

Ho : β = 0 : variabel independen (X) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Y)

Ha : β ≠ 0 : variabel independen (X) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y)

c. Menentukan Nilai t Test ( t hitung) Sb = 𝑆𝑒

𝑋2( 𝑋 )2𝑁

= 43,219

143657 − (2171 )233

= 43,219

831,52 = 0,051

(16)

Ttes = 𝑏− 𝛽𝑆𝑏 Dimana :

b = koefisien regresi

β = 0, karena pada perumusan hipotesis nol (Ho), β =0 Ttes = 𝑏− 𝛽𝑆𝑏

= 0,195845 −0 0,051

= 3,840

d. Menentukan nilai ttabel Db= N-2 = 33-2=31

Pada tingkat signifikansi 1% nilai ttabel = t 310,01

2 = t (31;0,005) = 2,750

Pada tingkat signifikansi 5% nilai ttabel = t 310,05

2 = t (31;0,025) = 2,042

e. Membandingkan ttest dengan ttabel

Dari hasil perhitungan telah didapat ttest = 3,840 Pada tingkat signifikan 1%

Nilai ttabel = t 310,01

2 = t (31;0,005) = 2,750 maka

ttest = 3,840 >ttabel = 2,750, sehingga H0 ditolak, Ha diterima. Maka disimpulkan variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

Pada tingkat signifikan 5%

Nilai ttabel = t 310,05

2 = t (31;0,025) = 2,042 maka

(17)

ttest = 3,840 >ttabel = 2,042, sehingga H0 ditolak, Ha diterima. Maka disimpulkan variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

f. Menghitung koefisiensi korelasi

Setiap regresi pasti ada korelasinya, indeks korelasi (r) ditentukan dengan rumus:

rxy = N ∑XY- ∑X (∑Y) (N∑X2 - (∑X)2 (N∑Y2 - (∑Y)2

= 33 148054 - 2171 2248

33 143657 – 2171 2 33.153932 − 2248 2

= 4885782 - 4880408

(4740681 – (4713241) (5079756-5053504)

= (27440) (26252)5374

= 5374

26839,43

= 0,200

Jadi koefisien korelasi antara kegiatan ekstrakurikuler BTQ dengan kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an adalah 0,200. Hal ini menunjukkan bahwa 20,0% kemampuan siswa dipengaruhi oleh kegiatan ekstrakurikuler BTQ, sedangkan sisanya sebesar 80,0% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

Referensi

Dokumen terkait

sebagai pihak antagonis yang melakukan perlawanan terhadap pemerintah; 4) dalam merepresentasikan Umat Muslim dalam kaitan pembuatan tajuk menyangkut kasus Makam

Berdasarkan sifat sensori, didapatkan manisan kering buah pepino yang paling disukai panelis pada parameter warna, rasa, tekstur, kenampakan dan overall adalah sampel dengan

Artikel ini memaparkan hasil perawatan menggunakan alat cekat teknik Begg pada kasus maloklusi Angle klas I disertai dengan spacing anterior rahang atas dan pencabutan satu

Selama ini dalam hal pemberian informasi khususnya bidang akademik, terdapat beberapa permasalahan pada SMA Methodist 2, antara lain pelayanan akademik lambat, orang tua ingin

Pada gagal jantung kanan yang kronis, ventrikel kanan pada saat systole tidak mampu Pada gagal jantung kanan yang kronis, ventrikel kanan pada saat systole tidak mampu memompa

Konseling behavioral dengan teknik model simbolis akan membantu peserta didik untuk mengembangkan konsep diri menjadi lebih positif dengan mengamati model yang ditampilkan

3.4 Mendeskripsikan dan menganalisis konsep dasar operasi matriks dan sifat-sifat Mendeskripsikan dan menganalisis konsep dasar operasi matriks dan sifat-sifat operasi matriks

Menurut Al Qudsy dan Nurhida-yah (2010) terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mendongeng diantaranya, yaitu : (1) Cerita harus sesuai dengan tahapan