Perbandingan Biaya dan Produktivitas Pekerja Antara Shift Pagi dan Shift Malam Pada Proyek Pembangunan Gedung
The Manhattan Medan
Michael Tanaka1 dan indra jaya pandia2
1Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Perpustakaan, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA
E-mail: srisetiawati30@gmail.com
2Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Perpustakaan, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA
E-mail: rizal_ar@ymail.com
Abstrak
Shift kerja merupakan suatu sistem pengaturan waktu kerja yang memanfaatkan keseluruhan waktu, yaitu dengan cara bergantian antara satu kelompok kerja dengan yang lain, sehingga kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan secara kontinu, dengan tujuan meningkatkan hasil produksi.
Pada tugas akhir ini, penulis melakukan penelitian yang menganalisis produktivitas pekerja antara shift pagi dan shift malam pada pembangunan gedung The Manhattan Medan. Pada penelitian ini, akan dicari perbandingan produktivitas antara pekerjaan shift pagi dan shift malam pada pembangunan gedung The Manhattan dengan mengolah data berupa progress kerja dan jumlah pekerja. Penelitian ini juga akan membandingkan upah kerja yang didapat dari perhitungan produktivitas pada shift pagi dan shift malam pada pembangunan gedung The Manhattan. Adapun perbandingan ini ditunjukkan untuk mengetahui seberapa besar produktivitas pekerja pada shift pagi dan shift malam serta upah pekerja yang harus dibayar.
Setelah dilakukan analisis perhitungan produktivitas, didapati bahwa perbandingan produktivitas pada pekerjaan shift pagi dan shift malam menyebabkan perbandingan yang sangat signifikan pada upah pekerja pada shift malam yaitu dengan perbandingan 1 : 1,7 dari shift pagi dan didapati bahwa upah gaji harian 2 shift adalah Rp.
186.967.929,-/hari sedangkan upah gaji harian 3 shift adalah Rp. 384.148.626,-/hari dengan perbandingan 1 : 2,05.
Kata Kunci : rekayasa nilai, shift kerja, produktivitas, upah kerja.
Abstract
Shift work is a system of working’s time arrangements that utilize the whole time, that is by alternating between a working group with the others, so that the company’s operation activity can be run contionuously, with the aim of increasing the production yield.
In this final project, the authors conducted a study to analyze the productivity of workers between morning shift and the night shift on the construction of The Manhattan Medan. This study will look for a comparison of productivity between the work in the morning shift and in the night shift on the construction of The Manhattan by processing the data in the form of work progress and the number of workers. This study will also compare the wages obtained from the calculation of productivity in the morning shift and in the night shift on the construction of The Manhattan. The comparison is indicated to determine how much the productivity of workers in the morning shift and night shift workers and wages to be paid.
After analyzing the productivity calculation, it was found that a comparison of work productivity in the morning shift and night shift causes a very significant number to the workers’ wages in the night shift, namely the ratio of 1 : 1,7 of the morning shift and found that the workers’ wages in the night shift of 2 shifts daily salary is Rp.
186.967.929,-/day while wages of 3 shifts daily salary is Rp. 384.148.626,-/day with the ratio of 1 : 2,05.
Keywords: value engineering , shift work, productivity, wages
1. PENDAHULUAN
Sekarang ini, pihak pemerintahan maupun pihak swasta telah banyak membangun proyek-proyek besar dan keterlambatan proyek pun tidak dapat terhindarkan sehingga harus dilakukan percepatan proyek. Hal umum yang terjadi pada tahap pelaksanaan pekerjaan konstruksi adalah keterlambatan waktu pekerjaan yang dilaksanakan terhadap waktu yang tercantum dalam jadwal yang telah direncanakan sebelumnya. Keterlambatan proyek menjadi kontribusi utama bagi pembengkakan biaya proyek. Keterlambatan pekerjaan terjadi diakibatkan oleh berbagai faktor, seperti buruknya manajemen yang diterapkan oleh kontraktor yang bertanggung jawab terhadap proyek tersebut, faktor alam, faktor kesalahan estimasi, dan faktor-faktor penyebab lainnya. Jenis faktor penyebab keterlambatan proyek dipengaruhi oleh lokasi dimana proyek tersebut dilaksanakan karena berhubungan langsung dengan akses, ketersediaan material, dan kondisi geografis dari lokasi proyek tersebut(Ryan Ariefasa,2011)Untuk menghindari keterlambatan atau untuk mencapai waktu yang telah direncanakan, maka diperlukan sistem manajemen yang baik. Salah satu cara adalah dengan menggunakan shift kerja.
Secara umum yang dimaksud dengan shift kerja adalah semua pengaturan jam kerja, sebagai pengganti atau tambahan kerja siang hari sebagaimana yang biasa dilakukan.
Namun demikian, adapula definisi yang lebih operasional dengan menyebutkan jenis shift kerja tersebut. Shift kerja disebutkan sebagai pekerjaan yang secara permanen atau sering pada jam kerja yang tidak teratur (kuswadji,1997). Pergantian shift yang normal 8jam/shift. Shift kerja dilaksanakan 24 jam termasuk hari Minggu dan hari libur memerlukan 4 regu kerja.regu ini dikenal dengan regu kerja terus menerus (3x8)(ILO,1983).
2. LANDASAN TEORI 2.1 Shift
Sistem shift adalah suatu sistem pengaturan kerja yang memberi peluang untuk memanfaatkan keseluruhan waktu yang tersedia untuk mengoperasikan pekerjaan (Muchinsky,1997). Sistem shift digunakan sebagai suatu cara yang paling mungkin untuk memenuhi tuntutan dan kecenderungan meningkatnya permintaan barang-barang produksi. Sistem ini dipandang akan mampu meningkatkan produktivitas suatu perusahaan yang menggunakannya.
2.2 Produktivitas Kerja
Secara umum produktivitas adalah perbandingan antara hasil kegiatan (output) dan masukan (input). Dalam konstruksi, pengertian produktivitas tersebut dapat dijabarkan sebagai perbandingan antara jam kerja dan hasil kerja. Atau dengan kata lain, produktivitas didefinisikan sebagai ratio antara sumber daya yang digunakan dengan hasil produksi. Dalam proyek konstruksi, ratio tersebut merupakan merupakan nilai yang diukur selama proses konstruksi, yang dapat dibagi menjadi tenaga kerja, material dan alat.
Menurut DPN APINDO (2007), unsur-unsur yang terdapat dalam produktivitas adalah :
a) Efisiensi, merupakan suatu ukuran dalam membandingkan penggunaan masukan (input) yang direncanakan dengan penggunaan masukan yang sebenarnya dilaksanakan.
b) Efektivitas, merupaka suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat tercapai baik secara kualitas ataupun waktu.
c) Kualitas, merupakan suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh telah dipenuhi berbagai persyaratan, spesifikasi, dan atau harapan konsumen.
3. METODOLOGI PENELITIAN
Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer berupa JUMLAH PEKERJA DAN UPAH PEKERJA dan data sekunder berupa DENAH KERJA YAITU DENAH PELAT LANTAI DAN BASEMENT, DENAH PEMBALOKAN DAN DENAH KOLOM, KURVA S DAN PROGRESS SELAMA 2 BULAN TERAKHIR dari proyek The Manhattan Medan. Data-data tersebut didapat dari observasi dan wawancara.
Secara keseluruhan flowchart penelitiannya yaitu :
PENGUMPULAN JURNAL / REFERENSI
PENYIMPULAN JUDUL
ACC JUDUL
PENGUMPULAN DATA
DATA PRIMER : 1. JUMLAH
PEKERJA 2. UPAH
PEKERJA
DATA SEKUNDER : 1. DENAH KERJA 2. PROGRESS
SELAMA 1 BULAN 3. KURVA S
PENGOLAHAN DATA MENGGUNAKAN RUMUS PRODUKTIVITAS= OUTPUT/INPUT
PENARIKAN KESIMPULAN DAN SARAN
YES
NO
4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 ANALISIS DATA
Setelah dilakukan pengolahan data-data yang didapat dari pelaksana gedung TheManhattandengan menggunakan Ms. Excel, maka didapati beberapa data dibawah, Seperti:
1. Data Indeks Pekerja shift pagi, shift malam dan SNI 2007
2. Data perhitungan biaya upah harian untuk pekerjaan yang menggunakan 2 shift dan 3 shift.
Berikut adalah tabel data indeks pekerja dan tabel perhitungan biaya upah harian:
4.2 PEMBAHASAN
Dari data-data diatas dapat dilihat bahwa perbandingan produktivitas dan perbandingan upah harian yang didapati adalah sebagai berikut:
4.2.1 INDEKS PEKERJA
Ratio Indeks Pekerja pada pekerjaan Pelat Lantai JENIS
PEKERJAAN PROFESI INDEKS SHIFT PAGI
INDEKS SHIFT
MALAM RASIO
BEKISTING
Mandor 0,063 0,190 3,0
Kepala Tukang 0,141 0,422 3,0
Tukang Kayu 0,246 0,739 3,0
Pekerja 0,352 1,055 3,0
BESI
Mandor 0,003 0,010 3,0
Kepala Tukang 0,008 0,025 3,0
Tukang Besi 0,021 0,062 3,0
Pekerja 0,037 0,112 3,0
BETON
Mandor 0,173 0,520 3,0
Kepala Tukang 0,433 1,300 3,0
Tukang Batu 0,694 2,081 3,0
Pekerja 0,867 2,601 3,0
Ratio Indeks Pekerja pada pekerjaan Balok JENIS
PEKERJAAN PROFESI INDEKS SHIFT PAGI
INDEKS SHIFT
MALAM RASIO
BEKISTING
Mandor 0,129 0,388 3,0
Kepala Tukang 0,287 0,862 3,0
Tukang Kayu 0,503 1,508 3,0
Pekerja 0,718 2,154 3,0
BESI Mandor 0,002 0,007 3,0
Kepala Tukang 0,005 0,016 3,0
Tukang Besi 0,014 0,041 3,0
Pekerja 0,024 0,073 3,0
BETON
Mandor 0,207 0,622 3,0
Kepala Tukang 0,518 1,555 3,0
Tukang Batu 0,830 2,489 3,0
Pekerja 1,037 3,111 3,0
Ratio Indeks Pekerja pada pekerjaan Kolom JENIS
PEKERJAAN PROFESI INDEKS SHIFT PAGI
INDEKS SHIFT
MALAM RASIO
BEKISTING
Mandor 0,269 0,881 3,3
Kepala Tukang 0,597 1,958 3,3
Tukang Kayu 1,045 3,426 3,3
Pekerja 1,492 4,894 3,3
BESI
Mandor 0,003 0,009 3,0
Kepala Tukang 0,007 0,022 3,0
Tukang Besi 0,018 0,054 3,0
Pekerja 0,033 0,098 3,0
BETON
Mandor 0,286 0,857 3,0
Kepala Tukang 0,715 2,144 3,0
Tukang Batu 1,143 3,430 3,0
Pekerja 1,429 4,287 3,0
4.2.2 UPAH HARIAN
1. Perbandingan upah harian antara shift pagi dan shift malam adalah:
• Shift pagi : Rp. 69.226.780,-/ Hari
• Shift malam : Rp. 117.741.149,- / Hari
Didapati bahwa perbandingan upah harian antara shift malam dan shift pagi adalah 170% atau shift malam sama dengan 1,7 kali lipat daripada shift pagi
2. Selisih upah harian antara shift pagi dan shift malam adalah Rp.
48.514.368,- / Hari.
3. Perbandingan total antara menggunakan 2 shift kerja dengan 3 shift kerja adalah :
• 2 shift kerja : Rp. 186.967.929,-/hari
• 3 shift kerja : Rp. 384.148.626,-/hari
Dengan demikian didapati bahwa rasio upah harian antara menggunakan 3 shift kerja dengan 2 shift kerja adalah 205,5% .
5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil Analisa Perbandingan Biaya dan Produktivitas Pekerja Antara Shift Pagi Dan Shift Malam pada Proyek Pembangunan Gedung The Manhattan adalah:
1. Ratio antara Produktivitas pekerjaan shift pagi dan shift malam pada pembangunan gedung The Manhattan Medan sangat spesifik dan mampu mencapai 170%.
2. Rasio indeks pekerja shift pagi dan shift malam adalah 1 : 3 3. Rasio upah harian antara 2 shift dengan 3 shift adalah 205,5%.
4. Didapati bahwa upah gaji harian 2 shift adalah Rp. 186.967.929,-/hari sedangkan upah gaji harian 3 shift adalah Rp. 384.148.626,-/hari.
5.2 SARAN
1. Perlu studi lebih lanjut mengenai shift kerja.
2. Perlunya penelitian lebih mendalam mengenai faktor-faktor penghambat pekerjaan dan metode percepatan proyek
3. Mengembangkan metode shift kerja agar lebih efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Ariefasa, R. 2011. Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan Konstruksi BangunanGedung Bertingkat Yang Berpengaruh Terhadap Perubahan Anggaran Biaya Pada Pekerjaan Struktur. Skripsi. Universitas Indonesia. Jakarta
ILO, Encyclopedia of Occupational Health and Safety,International New York Labour Office, Geneva, 1983, Vol. II.
Khairunnisa, I. 2001. Hubungan Shift Kerja Dengan Terjadinya Kelelahan Kerja Pada Operator Telepon di Kantor Daerah Telekomunikasi Medan Tahun 2001, Skripsi, FKM-USU, Medan.
Kuswadji S, Pengaturan Tidur Pekerja Shift, Cermin Dunia Kedokteran, No. 116/1997, 52-48.
Saksono, A., 1991. Perlindungan Tenaga Kerja Wanita, Modul Kursus Tertulis Bagi Dokter Hiperkes, Pusat Pelayanan Ergonomi, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Depnaker RI, Jakarta.
Laksono, T., 1997. Produktivitas Pada Proyek Konstruksi. Teodolita, Vol.8, No.2.