• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KUALITAS INFORMASI DAN KUALITAS SISTEM INFORMASI TERHADAP KEPUASAN SERTA KINERJA PENGGUNA SISTEM INFORMASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KUALITAS INFORMASI DAN KUALITAS SISTEM INFORMASI TERHADAP KEPUASAN SERTA KINERJA PENGGUNA SISTEM INFORMASI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KUALITAS INFORMASI DAN KUALITAS SISTEM INFORMASI TERHADAP KEPUASAN SERTA KINERJA

PENGGUNA SISTEM INFORMASI

Dekeng Setyo B dekengsb@gmail.com Dessy Ari Rahmawati Dessyrahma936@yahoo.com

Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the effect of information system quality and quality of information and user satisfaction of information systems on individual performance. This study is a survey research using questionnaire instrument to collect the data needed. Questionnaires were distributed to 60 employees of PT KAI (Persero) DAOP VI Yogyakarta.

The result of this research shows that information system quality and quality of information have a positive significant effect on user satisfaction of information systems.

The result of the research is expected to be able to support the Information System implementation in enhancing managerial performance

Keywords: information system quality, quality of information, user satisfaction, individual performance

LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi yang semakin pesat mendorong organisasi atau perusahaan untuk mengembangkan sistem dan teknologi informasi. Sistem informasi sangat penting dalam proses pengambilan keputusan, oleh karena itu diperlukan informasi yang relevan dengan kebutuhan organisasi (Romney

& Paul, 2012:25). Teknologi dan sistem informasi menghasilkan informasi untuk mendukung proses monitoring dan evaluasi yang dapat membantu perusahaan dalam mengatur perencanaan jangka pendek seperti pembiayaan dan cashflow (Ismail&King, 2005). Proses pengambilan keputusan merupakan wujud pengalokasian sumberdaya.

Informasi memiliki nilai ekonomis jika informasi tersebut dapat memfasilitasi

keputusan pengalokasian sumber daya (Bodnar & Hopwood, 2006: 4).

Seiring dengan kemajuan teknologi,

sistem informasi berkembang menjadi

sistem informasi berbasis komputer

sehingga dapat meningkatkan kepuasan

pengguna karena dapat dengan mudah

melakukan akses untuk pengambilan

keputusan (Irianto, 2012). Menurut

DeLone & Mc Lean (1992) dalam

Wirahutama (2011) kualitas sistem

informasi dan kualitas informasi yang

memenuhi keandalan akan dapat

memuaskan pengguna dan meng-

optimalkan kinerja sehingga perilaku

pengguna akan mendukung penerapan

teknologi informasi. Pencapaian kinerja

juga berkaitan dengan tugas, kebutuhan,

dan kemampuan individu dalam

organisasi, karena sistem informasi dalam

(2)

organisasi akan menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan individu (Triastuti, 2008).

Penelitian ini bertujuan meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna sistem informasi. Menurut penelitian (Istianingsih & Wijayanto, 2008;

Wirahutama,2011;Irianto, 2012) kepuasan pengguna sistem informasi dipengaruhi oleh kualitas sistem informasi dan kualitas informasi. Beberapa penelitian lain menjelaskan bahwa kepuasan pengguna dapat berpengaruh terhadap kinerja individu (Irianto, 2012;

Istianingsih&Utami, 2009). Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yang menguji faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna sistem informasi. Motivasi penelitian ini karena penelitian yang menguji hubungan antara kepuasan dengan kinerja masih jarang dilakukan sehingga masih menjadi bahan kajian yang menarik sebagai bahan penelitian. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada organisasi agar dapat memanfaatkan sistem informasi secara optimal sehingga meningkatkan kinerja karyawan. Selain itu penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti yang tertarik pada kajian sistem informasi dan kinerja pengguna sistem informasi.

LANDASAN TEORI DAN PENGEM- BANGAN HIPOTESIS

1. Tinjauan Pustaka

a. Kualitas Sistem Informasi

DeLone & McLean (1992) dalam Wirautama (2011) menjelaskan bahwa kualitas sistem informasi harus memenuhi keandalan sehingga dapat memuaskan pengguna.

Perilaku pengguna sistem informasi akan mempengaruhi penggunaan

teknologi. Kualitas sistem informasi dapat diukur dengan ease of use (kemudahan penggunaan);

response time (kecepatan akses) reliability (keandalan sistem) flexibility (fleksibilitas) dan security (keamanan).

b. Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto (2007:15) Kualitas informasi dapat digunakan untuk mengukur kualitas keluaran dari sistem informasi. Kualitas informasi berupa dokumen operasional laporan yang terstruktur yang memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut: relevan; tepat waktu;

akurasi; kelengkapan; ringkas.

Kualitas informasi merupakan model pengukuran yang berfokus pada keluaran yang diproduksi oleh sistem, serta nilai dari keluaran bagi pengguna.

c. Kepuasan Pengguna

Kepuasan pengguna merupakan keseluruhan evaluasi dari pengalaman pengguna dalam menggunakan sistem informasi dan dampak potensial dari sistem informasi. Kepuasan pengguna dapat dihubungkan dengan persepsi manfaat dan sikap pengguna terhadap sistem informasi yang dipengaruhi karakteristik personal (Seddon & Kiew, 1994 dalam Wirahutama, 2011).

d. Kinerja Pengguna

Kinerja individu merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan pada pihak yang berkepentingan untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan suatu organisasi. Kinerja individu dapat menunjukkan dampak positif dan negatif pada kebijakan organisasi.

Penilaian kinerja berhubungan

dengan keberhasilan tugas tertentu

yang dilakukan pengguna sistem

informasi (Triastuti, 2008).

(3)

2. Penelitian terdahulu

a. Istianingsih & Wijayanto (2007) melakukan penelitian tentang kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. Penelitian dilakukan pada pengguna software akuntansi di berbagai perusahaan di Indonesia.

Hasil penelitian membuktikan bahwa 1) kualitas sistem berpengaruh terhadap perceived usefulness; 2) kualitas informasi berpengaruh terhadap perceived usefulness; 3) kualitas sistem berpengaruh terhadap pengguna.

b. Indriani & Reza (2009) melakukan penelitian tentang kepuasan pengguna sistem informasi di Perguruan tinggi.

Sampel penelitian adalah dosen, karyawan dan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Syah Kuala.

Hasil penelitian membuktikan bahwa fleksibilitas dan fungsionalitas berpengaruh terhadap kepuasan pengguna, sedangkan kemudahan tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi.

c. Wirahutama (2011) melakukan penelitian terhadap kualitas pengguna dan kepuasan pengguna software akuntansi. Sampel penelitian adalah pengguna software akuntansi pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset daerah (DPKAD) kota Semarang. Hasil penelitian adalah 1) kualitas informasi berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna;

2) ambiguitas peran berpengaruh terhadap interaksi antara kualitas sistem informasi dengan kepuasan pengguna.

d. Irianto (2012) melakukan penelitian tentang pengaruh kepuasan pengguna terhadap kinerja individu.

Sampel penelitian adalah karyawan pengguna sistem informasi pada PT PLN (persero) distribusi Jawa Tengah. Hasil penelitian

membuktikan bahwa 1) kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna; 2) kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna; 3) kepuasan peng- guna berpengaruh terhadap kinerja individu.

e. Saleh, Darwanis & Usman (2012) melakukan penelitian pada kualitas sistem informasi terhadap kepuasan pengguna software akuntansi.

Penelitian dilakukan pada karyawan Pemda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas informasi dan kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi.

3. Penurunan Hipotesis

a. Hubungan antara kualitas sistem informasi dengan kepuasan pengguna DeLone & McLean (1992) dalam Wirahutama (2011) mengasumsikan bahwa kualitas sistem dan kualitas informasi dapat dilihat dari persepsi pengguna. Penggunaan dan kepuasan pengguna memiliki hubungan timbal balik yang dapat berdampak pada masing-masing individu dalam organisasi. Dengan kata lain, sistem informasi yang berkualias yang memenuhi keandalan akan dapat memuaskan pengguna sistem informasi dan mengoptimalkan kinerja pengguna.

b. Kualitas sistem merupakan ciri karakteristik kualitas yang diinginkan dari sistem informasi itu sendiri dan kualitas informasi yang diinginkan dari informasi karakteristik produk (DeLone & McLean, 1992 dalam Saleh, dkk, (2012). Hasil penelitian Indriani & Reza (2009); Istianingsih

& Wijayanto (2008); Wirahutama

(2011) menunjukkan bahwa kualitas

sistem informasi berpengaruh

terhadap kepuasan pengguna sistem

(4)

informasi. Semakin tinggi kualitas sistem informasi maka semakin tinggi kepuasan pengguna. Berdasarkan beberapa hasil penelitian diatas maka diajukan hipotesis:

H

1

: Kualitas sistem informasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi.

c. Hubungan antara kualitas informasi dengan kepuasan pengguna

Sistem informasi merupakan sekumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Semua sumber daya yang saling terkait dalam suatu organisasi akan membentuk sebuah sistem dalam organisasi (Bodnar

& Hopwood, 2006: 3). Kualitas informasi merupakan kualitas output yang berupa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dan digunakan dalam pengambilan keputusan. Kualitas informasi memiliki beberapa karakteristik yaitu relevan, tepat waktu, akurat, lengkap dan ringkas (Rai, Lang, Welker 2002, Irianto, 2012).

Pengukuran terhadap kualitas informasi yang dihasilkan dan dampaknya terhadap kepuasan pengguna perlu dilakukan dan dievaluasi. Keberhasilan penerapan sistem informasi dan efektivitas penggunaan sistem informasi akan meningkatkan kepuasan pengguna (Saleh, dkk, 2012). Penelitian Saleh, dkk, (2012); Istianingsih

& Wijayanto (2008); Wirahutama (2011) menunjukkan bahwa kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. Semakin berkualitas suatu informasi dan sesuai dengan kebutuhan maka kepuasan pengguna sistem informasi akan semakin meningkat. Berdasarkan

hasil beberapa penelitian di atas maka diajukan hipotesis sebagai berikut:

H

2

: Kualitas informasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi.

d. Hubungan antara kepuasan pengguna dengan kinerja individu

Seddon (1997) menyatakan bahwa penggunaan sistem informasi merupakan perilaku yang muncul akibat adanya keuntungan atas pemakaian sistem informasi tersebut.

Perilaku yang ditimbulkan dari pemakaian sistem informasi ini dalam proses selanjutnya diharapkan akan memberi dampak terhadap kinerja individu (Istianingsih&

Utami, 2009). Evaluasi terhadap kualitas informasi dan kualitas sistem informasi harus selalu dilakukan untuk memastikan bahwa sistem informasi yang digunakan sudah berhasil. Keberhasilan penerapan sistem informasi akan meningkatkan kepuasan pengguna yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja pegawai (Saleh, dkk, 2012).

Sistem informasi diharapkan akan mampu memenuhi harapan pengguna, apabila harapan pengguna tidak sesuai dengan kemampuan sistem informasi maka sistem informasi dapat dikategorikan sebagai kegagalan. Goodhue dan Thompson (1995) menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap pemakai apakah teknologi tersebut mempunyai dampak yang lebih baik atau lebih buruk. Kinerja yang lebih baik tersebut tercapai karena dapat memenuhi kebutuhan individu dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya (Agustiani, 2010).

Penelitian Irianto (2012); Istianingsih

&Utami (2009) membuktikan

(5)

bahwa kepuasan pengguna dapat meningkatkan kinerja pengguna sistem informasi. Jika pengguna sistem informasi yakin dengan kua- litas sistem informasi yang digunakan dan merasa bahwa menggunakan sistem informasi tersebut sangat mudah, maka pengguna akan yakin bahwa penggunaan sistem tersebut bermanfaat. Manfaat yang dirasakan oleh pengguna akan meningkatkan kinerja pengguna Saleh, dkk (2012).

Jika informasi yang dihasilkan semakin akurat, tepat waktu, dan memiliki keandalan yang tinggi maka kepercayaan pengguna sistem informasi akan semakin meningkat.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut diajukan suatu hipotesis yaitu:

H

3

: Kepuasan pengguna berpengaruh signifikan terhadap kinerja pengguna sistem informasi.

e. Model Penelitian

Keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan tergantung pada perusahaan dalam menjalankan sistem tersebut. Kemudahan sistem informasi bagi pengguna dan pemanfaatan teknologi yang digunakan juga berpengaruh terhadap keberhasilan sistem informasi (Goodhue, 1995).

Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya membuktikan bahwa kepuasan pengguna sistem informasi dipengaruhi oleh kualitas informasi dan kualitas sistem informasi.

Selain itu, kepuasan pengguna akan berpengaruh terhadap kinerja pengguna sistem informasi.

Berdasarkan beberapa kajian tersebut maka kerangka konsep penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 1. hubungan antara kualitas sistem informasi, kualitas informasi, kepuasan

pengguna dan kinerja individu

METODE PENELITIAN

Responden yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah 60 orang karyawan PT KAI (persero) Daop VI Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling berdasarkan kriteria tertentu (Jogiyanto, 2010:79) yaitu karyawan yang bekerja dengan memanfaatkan sistem informasi.

1. Definisi operasional variabel

Untuk melakukan pengujian hipotesis diperlukan pendefinisian variabel sehingga dapat diukur dengan tepat.

Berikut ini adalah definisi operasional untuk kedua variabel independen dan variabel dependen.

1) Kualitas informasi

Kualitas informasi merupakan kualitas keluaran yang berupa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi (DeLone & McLean 1992). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari penelitian Istianingsih &Utami (2009) dengan dengan skala likert 5 point yang terdiri dari 6 butir pertanyaan. Indikator pertanyaan berkaitan dengan relevansi, timeline, akurasi, kelengkapan dan ringkas.

2) Kualitas sistem informasi

Kualitas sistem informasi merupakan kualitas software yang digunakan dalam merencanakan

Kualitas sistem informasi

Kualitas informasi

Kepuasan

pengguna Kinerja

pengguna

(6)

dan melaksanakan pekerjaan.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari penelitian Istianingsih & Wijayanto (2008) dengan dengan skala likert 5 point yang terdiri dari 8 butir pertanyaan.

Indikator pertanyaan berkaitan dengan kemudahan, kecepatan akses, keandalan sistem, fleksibilitas, dan keamanan.

3) Kepuasan pengguna

Kepuasan pengguna sistem informasi merupakan tingkat kepuasan pemakai terhadap manfaat yang dihasilkan oleh suatu sistem informasi. Kuesioner untuk mengukur kepuasan pengguna diadopsi dari penelitian Kim &

McHaney (2007) dan Saleh, dkk, (2012) dengan 8 butir pertanyaan.

Indikator pertanyaan diukur dengan skala likert 5 point yang meliputi pertanyaan tentang persepsi manfaat, sikap pengguna, tingkat akurasi sistem informasi, dan kontribusi sistem informasi.

4) Kinerja pengguna

Kinerja pengguna mengukur sejauh mana dampak sistem informasi dapat meningkatkan kinerja pemakainya.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari penelitian Istianingsih & Wijayanto (2008) dengan dengan skala likert 5 point yang terdiri dari 6 butir pertanyaan.

Indikator pertanyaan berkaitan dengan ketepatan waktu, kualitas kerja, produktivitas kerja dan kuantitas kerja.

2. Analisis Data a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan apa yang akan diukur. Pengujian kuesioner

menggunakan pearson correlation yaitu dengan mengkorelasikan masing-masing item pertanyaan dengan skor totalnya. Instrument dikatakan valid jika diperoleh signifikansi < 0,05 (Ghozali, 2009:49).

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel. Kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban responden konsisten dari waktu ke waktu. Instrumen dikatakan reliabel jika memiliki nilai cronbach alpha> 0,6 (Ghozali, 2009:45).

3. Pengujian Hipotesis a. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pegaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Model persamaan regresi ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

Y = α + β

1

. X

1

+ β

2

. X

2

+ e ..……… (1) Z = α + β

3

.Y + e ……….. (2) Keterangan:

Y = Kepuasan pengguna sistem informasi

α = konstanta

X

1

= Kualitas sistem informasi X

2

= Kualitas informasi

β = Koefisien regresi Z = Kinerja individu b. Uji F

Uji F dilakukan untuk menguji apakah

semua variabel independen memiliki

pengaruh secara simultan terhadap

variabel dependen. Kesimpulan dapat

diambil dengan membandingkan

antara p value dengan signifikansi

0.05. Apabila p value < 0.05 berarti

bahwa variabel independen secara

simultan berpengaruh terhadap

variabel dependen (Ghozali, 2009:91).

(7)

c. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji hipotesis 1, hipotesis 2 dan hipotesis 3 yaitu pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Kesimpulan diambil dengan membandingkan antara p value dengan signifikansi 0.05.

Apabila signifikansi < 0,05 hal ini berarti bahwa variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2009:91).

d. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen dapat menjelaskan variasi variabel dependen. Semakin besar nilai R

2

maka semakin besar variasi variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen (Ghozali, 2009:87).

HASIL PENELITIAN

1. Gambaran umum responden Berdasarkan hasil analisis data diperoleh karakteristik responden sebagai berikut; 37 responden atau 61,6%

responden berjenis kelamin laki-laki,

sedangkan 23 responden atau 38,4%

berjenis kelamin wanita; 53 % responden berusia < 30 tahun; 26,6 % berusia 30-40 tahun; 20% responden berusia > 40 tahun.

Berdasarkan lama berkerja, responden yang memiliki pengalaman 1-5 tahun berjumlah 32 responden atau 53,3 %;

responden yang memiliki pengalaman 6-10 tahun berjumlah 16 responden atau 26,6 %, sedangkan responden yang memiliki pengalaman > 10 tahun berjumlah 20,1 %.

2. Uji kualitas data

Uji kualitas data dalam penelitian ini menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Hasil pengujian validitas ditunjukkan pada Tabel 1.

Hasil pengujian validitas diperoleh p value pada semua butir pertanyaan

< 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pertanyaan adalah valid. Setelah dilakukan uji validitas, maka instrumen yang valid akan diuji reliabilitas. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator variabel. Hasil uji reliabilitas ditunjukkan pada Tabel 1.

Instrumen P value Keterangan Instrumen P value Keterangan X1.1 X1.2

X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8

0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,002 0,000

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8

0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid X2.1 X2.2

X2.3 X2.4 X2.5 X2.5

0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000

Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Z1 Z2 Z3 Z4 Z5 Z6

0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tabel 1. hasil pengujian Validitas

Sumber: data primer diolah tahun 2014

(8)

Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel Cronbach

alpha keterangan 1 2

3 4

Kualitas sistem informasi (x1) Kualitas informasi (x2) Kepuasan pengguna (y) Kinerja individu (z)

0,603 0,747 0,840 0,865

Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Sumber: data primer diolah tahun 2014

Hasil pengujian reliabilitas pada tabel di atas diperoleh nilai cronbach alpha>

0,6. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pertanyaan adalah reliabel.

3. Uji hipotesis model 1

a. Pengujian Regresi Berganda

Pengujian regresi ganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil pengujian regresi ditunjukkan pada Tabel 3.

Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa variabel independen kualitas sistem informasi (X1) dan kualitas informasi (X2) berpengaruh

positif terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Semakin tinggi kualitas sistem informasi dan kualitas informasi maka kepuasan pengguna akan semakin meningkat.

b. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen.

Hasil uji F ditunjukkan pada Tabel 4.

Berdasarkan Tabel 4 tersebut diper- oleh F hitung sebesar 38.635 dengan p value sebesar 0.000 (signifikan).

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.

c. Uji t

Uji t (tabel 3) dilakukan untuk menguji hipotesis 1, dan hipotesis 2 yaitu pengaruh variabel kualitas sistem informasi (X

1

) dan kualitas informasi (X

2

) terhadap kepuasan

Coefficients

a

Model

B Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Std. Error Beta

1 (Constant) -1.713 3.042 -.563 .576

x1 .723 .091 .717 7.948 .000

x2 .109 .086 .114 1.258 .213

a. Dependent Variable: Y

Sumber: data primer diolah tahun 2014

Tabel 3. hasil pengujian regresi berganda

Table 4: hasil uji F ANOVA

b

Model Sum of Squares df Mean

Square F Sig.

1 Regression 193.927 2 96.963 38.635 .000

a

Residual 143.056 57 2.510

Total 336.983 59

a. Dependent Variable: Y

Sumber: data primer diolah tahun 2014

(9)

pengguna sistem informasi (Y).

Variabel kualitas sistem informasi memiliki koefisien beta sebesar 0,723 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini berarti bahwa kualitas sistem informasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan individu pengguna sistem informasi (hipotesis 1 terbukti).

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Saleh, dkk, (2012);

Istianingsih & Utami (2009) yang menyatakan bahwa kualitas sistem informasi berpangaruh terhadap kepuasan individu pengguna sistem informasi.

Berdasarkan hasil uji t (tabel 3) dapat dijelaskan bahwa variabel kualitas informasi memiliki koefisien beta sebesar 0,109 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,213.

Tingkat signifikasi variabel kualitas informasi > 0,05, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kualitas informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna (Hipotesis 2 tidak terbukti). Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Istianingsih

& Wijayanto (2008); Wirahutama (2011) yang menyatakan bahwa kualitas informasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna.

d. Koefisien determinasi

Pengujian koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui besarnya variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen.

Berdasarkan Tabel 5 dapat dijelaskan bahwa koefisien determinasi adjusted R

2

sebesar 0,561 (56,1%).

Hal ini berarti bahwa variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen sebesar 56,1%

sedangkan sisanya sebesar 43,9 % dijelaskan variabel lain di luar model penelitian. Hasil pengujian koefisien determinasi ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

Tabel 5. Pengujian koefisien determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .759

a

.575 .561 1.584

a. Predictors: (Constant), x1,x2 Sumber: data primer diolah tahun 2014

4. Pengujian Hipotesis model 2 a. Pengujian regresi berganda

Pengujian regresi ganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil pengujian regresi ditunjukkan pada Tabel 6 di bawah ini:

Tabel 6. Hasil Pengujian regresi berganda

Model

B Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

Std. Error Beta

1 (Constant) 9.488 2.519 3.767 .000

Y .625 .105 .617 5.976 .000

a. Dependent Variable: Z

Sumber: data primer diolah tahun 2014

(10)

Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa variabel independen kepuasan pengguna (Y) berpengaruh positif terhadap kinerja individu pengguna sistem informasi (Z).

Semakin tinggi kepuasan pengguna sistem informasi maka kinerja individuakan semakin meningkat.

b. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen.

Hasil uji F ditunjukkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 7. Hasil uji F

ANOVA

b

Model Sum of

Squares df Mean

Square F Sig.

1 Regression 131.449 1 131.449 35.713 .000

a

Residual 213.484 58 3.681

Total 344.933 59

a. Dependent Variable: Z

Sumber: data primer diolah tahun 2014

Berdasarkan Tabel 7 diatas diperoleh F hitung sebesar 131.449 dengan p value sebesar 0.000 (signifikan). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.

c. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji hipotesis 3 yaitu pengaruh kepuasan pengguna terhadap kinerja individu.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 3 (Tabel 6) dapat dijelaskan bahwa variabel kepuasan pengguna memiliki koefisien beta sebesar 0,625 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (signifikan). Tingkat signifikansi <

0,05 menunjukkan bahwa variabel kepuasan pengguna sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja individu pengguna sistem informasi

(hipotesis 3 terbukti). Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Saleh, dkk (2012); Istianingsih & Utami (2009) yang membuktikan bahwa kepuasan berpengaruh terhadap kinerja pengguna sistem informasi.

d. Koefisien determinasi

Pengujian koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui besarnya variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen.

Hasil pengujian koefisien determinasi ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

Tabel 8. Hasil pengujian koefisien determinasi

Model Summary

Model R R

Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .617

a

.381 .370 1.919

a. Predictors: (Constant), y Sumber: data primer diolah tahun 2014

Berdasarkan Tabel 8 di atas dapat dijelaskan bahwa koefisien determinasi R

2

sebesar 0,381 (38,1%). Hal ini berarti bahwa variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen sebesar 38,1% sedangkan sisanya sebesar 62,9 % dijelaskan variabel lain diluar model penelitian.

PEMBAHASAN

Pengujian hipotesis 1 menunjukkan bahwa kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Hasil penelitian Indriani & Reza (2009); Istianingsih &

Wijayanto (2008); Wirahutama (2011)

yang membuktikan bahwa kualitas sistem

informasi berpengaruh terhadap kepuasan

pengguna. Berdasarkan hasil penelitian

dapat dijelaskan bahwa sistem informasi

yang digunakan telah memiliki fungsi

(11)

dengan otorisasi masing-masing bagian.

Setiap bagian organisasi memiliki sistem keamanan yang baik sehingga informasi yang dihasilkan dapat mengalir sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan.

Setiap kesalahan yang dilakukan oleh pengguna dapat diantisipasi dan dikoreksi sehingga memudahkan pengguna dalam melakukan aktivitas.

Hasil pengujian hipotesis 2 menunjukkan bahwa kualitas informasi tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna hal ini berarti bahwa kualitas informasi yang dihasilkan tidak sesuai dengan keinginan pengguna informasi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa pengguna kemungkinan mengalami kesulitan dalam memahami sebuah informasi yang dihasilkan oleh sistem. Hal ini mungkin saja terjadi karena perusahaan atau organisasi menggunakan sistem informasi yang menghasilkan informasi yang komplek sehingga membutuhkan pemahaman yang rinci. Sesuai dengan teori yang djelaskan DeLone & McLean (1992) dalam Wirahutama (2011) yang menjelaskan bahwa penggunaan sistem informasi yang membutuhkan biaya mahal tidak akan memberikan dampak yang optimal pada pengguna jika pemanfaatannya tidak dilakukan secara maksimal.

Pengujian hipotesis 3 membuktikan bahwa kepuasan pengguna berpengaruh terhadap kinerja individu. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Irianto (2012); Istianingsih &

Utami (2009); Saleh, dkk (2012) yang membuktikan bahwa kepuasan pengguna berpengaruh terhadap kinerja individu pengguna sistem informasi. Hasil penelitian ini sesuai dengan temuan Doll dan Torkzadeh, (1988) yang menyatakan bahwa pengguna akhir sistem informasi dapat digunakan sebagai tolok ukur berhasil atau tidaknya penggunaan sistem

informasi. Keberhasilan implementasi sistem informasi akan tergantung bagaimana sistem itu dijalankan di perusahaan dan kemudahan sistem itu bagi para pengguna (Goodhue, 1995). Perilaku yang ditimbulkan dari pemakaian sistem informasi ini dalam proses selanjutnya diharapkan akan memberi dampak terhadap kinerja individu (Istianingsih &

Utami, 2009).

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi.

Kualitas informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Kepuasan pengguna berpengaruh signifikan terhadap kinerja pengguna sistem informasi.

Saran

Penelitian ini memberikan implikasi

kepada organisasi untuk mengoptimalkan

penggunaan sistem informasi di

perusahaan karena dapat meningkatkan

kepuasan dan kinerja pengguna sistem

informasi. Penelitian ini dapat digunakan

sebagai acuan bagi peneliti yang

tertarik pada kajian sistem informasi

dengan menambahkan pengujian pada

teori proses informasi. Sesuai dengan

temuan Ismail & Malcolm (2006) yang

menyatakan bahwa sistem informasi akan

bermanfaat secara optimal jika kebutuhan

informasi dengan kapasitas yang dimiliki

adalah sama. Penelitian ini hanya meneliti

beberapa pegawai PT KAI (persero)

Daop VI, sehingga hasil penelitian tidak

dapat digeneralisasi secara umum, perlu

diperlukan kajian lebih mendalam dengan

menggabungkan metode kualitatif dan

kuantitatif.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Agustiani, Nurul (2010) Pengaruh Pemanfaatan Sistem Infor- masi Akademik Terpadu Terhadap Kinerja Individu dengan Kemudahan Peng- gunaan Sebagai Variabel Moderating, Tesis, Universitas Diponegoro.

Bodnar, George H. Williams S, Hopwood (2006) Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 9, Penerbit Andi, Yogyakarta.

DeLone, W.H., & Ephraim R. Mclean (1992) Information System Success: The Quest for the Dependent Variable, Information System Research, 60-95.

Ghozali, Imam (2009) Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Cetakan IV, Penerbit Universitas Diponegoro Semarang.

Goodhue, D.L; Thompson, R.L, (1995) Task-Technology Fit and IndividualPerformance,MIS Quarterly 19 (2): 213-236 Indriani& Reza (2009) Kualitas Sistem

Informasi dan Kepuasan Pengguna Sistem Informasi PT Universitas Syah Kuala, Jurnal Telaah & Riset Akuntansi, Vol 2, No 1

Irianto, Bondan Dwi (2012) Pengaruh Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Terhadap Kinerja Individu (Studi Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY), skripsi, UNDIP

Ismail &Malcolm (2006) The Alignment of Accounting and Information Systems in SMEs in Malaysia, Journal of Global Information Technology Management, 9 (3): 24-42.

Ismail & King (2005) Firm Performance and AIS Alignment in Malaysian SMEs, International Journal of Accounting Infor- mation Systems, (6) 241-259.

Istianingsih & Utami (2009) Pengaruh Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Terhadap Kinerja Individu pada Pengguna Sistem Informasi Akuntansi di Indonesia, SNA XII, Palembang

Istianingsih & Wijayanto (2008) Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Perceived Usefulness, dan Kualitas Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir Software Akuntansi, SNA 11, Pontianak.

Jogiyanto (2007)Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi.

Penerbit Andi Yogyakarta Jogiyanto (2010) Metode Penelitian

Bisnis, BPFE UGM, Yogya- karta

Kim, S. dan McHaney, Roger, (2007) Validationof End-User Computing Satisfaction Instrument in Case Tool Environments, The Journal of Computer Information System, 41(1):49-58

Rai, A., Lang, S.S. and Welker, R.B.,

(2002) Assessing the Validity

of IS Success Models: An

Empirical Test and Theoretical

(13)

Analysis, Information System Research, 13 (1): 29-34.

Romney & Paul (2012) Acounting Information Systems Global Edition, Twelfth Edition, Pearson, England

Seddon.P.B., and Kiew, M. Y. (1996) A Partial Test and Development of DeLone andMcLean’s Model of IS Success, Australian Journal of Infor- mation Systems, 4 (1): 90 – 109

Saleh, Darwanis, Usman (2012) Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Terhadap Kualitas Informasi Akuntansi dalam Upaya Meningkatkan Kepuasan Pengguna Software Akuntansi pada Pemerintah Aceh, Jurnal Akuntansi Pasca Sarjana Universitas Syiah Kuala, Vol. 1, No 1.

Sugiyono. (2012)Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD.

Penerbit Alfabeta, Bandung.

Triastuti Maulidah (2008) Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Individu pada SKPD Lingkungan Kota Malang, Skripsi, Univesitas Brawijaya, Malang

Wirahutama, Gomar (2011) Ambiguitas

Peran sebagai Variabel

Moderasi Terhadap Hubungan

Antara Kualitas Sistem

Informasi dan Kepuasan

Pengguna Software Akuntansi

pada DPKAD Kota Semarang,

Skripsi, UNDIP, Semarang

Referensi

Dokumen terkait

Dari Gambar 1 tampak baik simulasi pada data suhu udara maupun data kecepatan angin memiliki rataan yang lebih mendekati data setelah menggunakan algoritma Filter

Salah satu fungsi Tim Koordinasi Industri Kreatif Daerah (TKIKD) dalam pengendalian pelaksanaan program industri Kreatif mapan adalah mengendalikan kegiatan industri

Transaksi jual beli bensin di pertamina merupakan transaksi yang bisa dikatakan sebagai transaksi yang jujur karena semua berasal dan i mesin yang mengeluarkan bensin

mengontrol gerakan-gerakan kecil, keseimbangan berjalan, dan kesulitan dalam berbicara merupakan beberapa kasus yang menjadi hambatan bagi anak cerebral

selaku dosen pembimbing I yang telah banyak memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis selama menyelesaikan Laporan Akhir ini.. Bapak Pridson Mandiangan, S.E.,

Berdasarkan pertanyaan yang telah dituliskan pada bagian pendahuluan yaitu bangunan ber- sejarah manakah yang memiliki nilai keseja- rahan dan berkarakteristik

Dalam studi ini akan ditunjukkan lebih lanjut analisis ekonomi dalam penentuan harga air bersih di PDAM Kabupaten Karangasem dengan mempertimbangkan Nilai Rasio

Agar pembahasan masalah tidak terlalu luas serta keterbatasan dari pihak peneliti dari segi waktu dan kemampuan, maka guna keefektifan dan keefisienan penelitian, peneliti