Gedung BPPT II Lantai 19, Jl. MH. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat http://simlitabmas.ristekdikti.go.id/
PROTEKSI ISI PROPOSAL
Dilarang menyalin, menyimpan, memperbanyak sebagian atau seluruh isi proposal ini dalam bentuk apapun kecuali oleh pengusul dan pengelola administrasi penelitian
PROPOSAL PENELITIAN 2019
ID Proposal: b85be658-fd92-42e4-a4a6-966255929093 Rencana Pelaksanaan Penelitian: tahun 2020 s.d. tahun 2020
1. JUDUL PENELITIAN
Profil Kemampuan Matematika Siswa SMP di Kota Cirebon Berdasarkan Standar TIMSS
Bidang Fokus RIRN / Bidang
Unggulan Perguruan Tinggi Tema Topik (jika ada) Rumpun Bidang Ilmu
Sosial Humaniora, Seni Budaya, Pendidikan Desk Study Dalam
Negeri
Pendidikan
Hasil pendidikan dan pembentukan karakter bangsa
Matematika
Kategori (Kompetitif
Nasional/
Desentralisasi/
Penugasan)
Skema Penelitian
Strata (Dasar/
Terapan/
Pengembangan)
SBK (Dasar, Terapan, Pengembangan)
Target Akhir
TKT
Lama Penelitian
(Tahun)
Penelitian Kompetitif Nasional
Penelitian Dosen Pemula
SBK Riset Pembinaan/Kapasitas
SBK Riset
Pembinaan/Kapasitas 3 1
2. IDENTITAS PENGUSUL
Nama, Peran
Perguruan Tinggi/
Institusi
Program Studi/
Bagian Bidang Tugas ID Sinta H-Index
MUNAJI Ketua Pengusul
Universitas 17 Agustus 1945
Cirebon
Ilmu Hukum 6692795 0
MOCHAMAD IMAN SETIAWAHYU
S.Pd, M.Pd Anggota Pengusul
1
Universitas 17 Agustus 1945
Cirebon
Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan
Rekreasi
membantu merancang konsep metodologi penelitian, membantu mentabulasi data, dan membantu pengolahan data
6189869 0
3. MITRA KERJASAMA PENELITIAN (JIKA ADA)
Pelaksanaan penelitian dapat melibatkan mitra kerjasama, yaitu mitra kerjasama dalam melaksanakan penelitian, mitra sebagai calon pengguna hasil penelitian, atau mitra investor
Mitra Nama Mitra
Luaran Wajib
Tahun
Luaran Jenis Luaran
Status target capaian ( accepted, published, terdaftar
atau granted, atau status lainnya)
Keterangan (url dan nama jurnal, penerbit, url paten, keterangan sejenis lainnya)
1 Artikel di Jurnal Nasional
terakreditasi peringkat 1-6 Published
Daya Matematis: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika Luaran Tambahan
Tahun
Luaran Jenis Luaran
Status target capaian (accepted, published, terdaftar atau granted,
atau status lainnya)
Keterangan (url dan nama jurnal, penerbit, url paten, keterangan
sejenis lainnya)
1
Artikel pada Conference/Seminar Internasional di Pengindeks Bereputasi
Terbit dalam Prosiding
International Conference on Mathematics and Science Educations (ICMScE) Universitas Pendidikan Indonesia
5. ANGGARAN
Rencana anggaran biaya PPM mengacu pada PMK yang berlaku dengan besaran minimum dan
maksimum sebagaimana diatur pada buku Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Edisi 12.
Total RAB 1 Tahun Rp. 19,818,600 Tahun 1 Total Rp. 19,818,600
Jenis
Pembelanjaan Komponen Item Satuan Vol. Biaya
Satuan Total
Bahan ATK Tinta Hitam Merek
Epson Botol 1 95,000 95,000
Bahan ATK Tinta Warna Merah
Epson Botol 1 74,000 74,000
Bahan ATK Tinta Warna Kuning
Epson Botol 1 74,000 74,000
Analisis Data HR Pengolah Data Petugas Pengolah
Data OP 1 1,540,000 1,540,000
Pelaporan, Luaran Wajib, dan Luaran Tambahan
Uang harian rapat di dalam kantor
Rapat Koordinasi Penysunan Laporan dan Luaran
OB 1 250,000 250,000
Pelaporan, Luaran Wajib, dan Luaran Tambahan
Biaya konsumsi rapat
Biaya Konsumsi Menysun Laporan dan Luaran
OH 1 250,000 250,000
Pelaporan, Luaran Wajib, dan Luaran Tambahan
Biaya seminar internasional
Pendaftaran, transposrt lokal, tiket, penginapan, uang harian
Paket 1 2,000,000 2,000,000
Pelaporan, Luaran Wajib, dan Luaran Tambahan
Biaya Publikasi artikel
di Jurnal Nasional Biaya Publikasi Paket 1 1,500,000 1,500,000
Bahan ATK Kertas HVS 80 Gram
Merek Sinar Dunia Rim 2 52,800 105,600
Pengumpulan Data
Uang harian rapat di dalam kantor
Uangharian Rapat Koordinasi
Pengumpulan Data di Dalam Kantor
OH 2 500,000 1,000,000
Sewa
Peralatan Transport penelitian Transpor Lokal OK
(Kali) 2 400,000 800,000
Analisis Data Uang Harian Rapat Koordinasi
Pengolahan Data OH 2 500,000 1,000,000
Analisis Data Biaya konsumsi rapat
Biaya Konsumsi Rapat Menganalisis Data
OH 2 500,000 1,000,000
Pengumpulan
Data HR Pembantu Peneliti Transport
Pengumpulan Data OK 8 200,000 1,600,000 Pengumpulan
Data
FGD persiapan
penelitian Konsumsi Paket 10 20,000 200,000
Pengumpulan
Data HR Pembantu Peneliti Petugas Survei OR 10 8,000 80,000
Pengumpulan
Data HR Pembantu Peneliti Makan dan Snack Paket 10 30,000 300,000
Analisis Data HR
Sekretariat/Administrasi Peneliti
Petugas yang
Mengaadministrasikan Penelitian
OB 12 100,000 1,200,000
Pengumpulan Data
HR Pembantu
Lapangan Koodinator Lapangan OH 15 80,000 1,200,000
Bahan Bahan Penelitian (Habis Pakai)
Cendra Mata Untuk
Sekolah Unit 45 30,000 1,350,000
Pengumpulan
Data HR Pembantu Peneliti Pembantu Peneliti OJ 60 25,000 1,500,000 Pengumpulan
Data HR Pembantu Peneliti Teknisi OJ 60 25,000 1,500,000
Pengumpulan
Data Uang Harian Uang Harian Saat
Pengambilan Data OH 60 20,000 1,200,000
RINGKASAN
Salah satu study internasional yang melakukan evaluasi terhadap kemampuan matematika dan sains siswa sekolah dasar dan menengah adalah Trend in Internasional Mathematics and Science Study (TIMSS) dengan subyeknya siswa kelas IV SD dan kelas VIII SMP. Survei ini dilakukan setiap empat tahun sekali. Survei dilakukan pertama kali tahun 1999 dan terakhir kali pada tahun 2015. Namun pada tahun 2015 Indonesia tidak ikut serta dalam survei ini. Berdasarkan hasil survei TIMSS pada thun 2011, Indonesia menempati posisi ke 38 dari 42 negara dengan skor rata-rata sebesar 386 di bawah rata-rata skor TIMSS yang berkisar di skor 500. Posisi ini jauh tertinggal bahkan dengan negara-negara tetanggaseperti Malaysia yang berada di posisi ke 26 dan Singapura di posisi ke 2. Namun demikian, sepanjang penelusuran peneliti, selama ini belum ada penelitian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan matematika siswa SMP di Kota Cirebon berada di posisi mana bila dibandingkan dengan skor rata-rata TIMSS.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil kemampuan matematika siswa SMP sekota Cirebon dalam menyelesaikan soal-soal matematika tipe TIMSS. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti memberikan soal TIMSS yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil kemampuan siswa tersebut kemudian peneliti mengelompokkan kemampuan siswa dengan empat kategori berdasarkan skala standar TIMSS yaitu mahir, tinggi, menengah, dan rendah. Selanjutnya, peneliti juga akan mengelompokkan sekolah berdasarkan nilai rata-rata kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika tipe TIMSS tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif.
Penelitian akan dilakukan di Kota Cirebon. Subyek dalam penelitain ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP yang tersebar di 45 sekolah. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel acak sederhana dengan mengambil satu kelas siswa dari setiap sekolah. Untuk mendeskripsikan profil kemampuan matematika siswa SMP di Kota Cirebon, peneliti menggunakan strategi benchmark. Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan tes jenis pilihan ganda (multiple choise) dan soal isian (constructed-response) sesuai dengan soal TIMSS. Luaran pada penelitian ini adalah artikel yang akan dipublikasikan pada jurnal nasional terakreditasi, yaitu Daya Matematis: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika, sebagai luaran wajib, dan prosiding seminar internasional International Conference on Mathematics and Science Education (ICMScE) Universitas Pendidikan Indonesia sebagai luaran tambahan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar untuk mengetahui pada kompetensi mana yang sudah baik dan mana yang masih perlu ditingkatkan, serta sebagai salah satu dasar dalam pengambilan kebijakan pemerintah daerah Kota Cirebon dalam memberikan kebijakan pendidikan, khususnya terkait mata pelajaran matematika. Tingkat kesiapan teknologi (TKT) dalam penelitian ini adalah TKT tingkat 2.
Kata Kunci: Profil Kemampuan Matematika, Benchmark, TIMSS
Ringkasan penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang penelitian, tujuan dan tahapan metode penelitian, luaran yang ditargetkan, serta uraian TKT penelitian yang diusulkan.
LATAR BELAKANG
Matematika adalah sarana untuk berpikir ilmiah, ilmu deduktif yang membawa siswa berpikir secara formal dan abstrak (Amalina dan Jupri, 2017:1). Matematika ada di sekitar kita baik yang terlihat secara eksplisit seperti bentuk-bentuk bangunan yang menyerupai geometri dimensi dua ataupun dimensi tiga dan implemetasi konsep aritmetika ketika seseorang berbelanja di pusat perbelanjaan yang memberikan diskon. Maupun secara implisit, seperti susunan nomor handphone yang disusun dengan susunan yang berbeda-berbeda dan tidak ada satupun nomor handphone yang sama karena menggunakan konsep permutasi. Oleh karena itu, pembelajaran matematika tidak dapat dipisahkan dari konteks kehidupan sehari- hari karena sejatinya matematika adalah manifestasi ide-ide dari dunia nyata. Matematika merupakan bahasa simbol yang tanpa makna jika matematika itu sendiri tidak berperan dalam menyelesaikan masalah dalam aktivitas manusi. Kemampuan siswa mengaplikasikan konsep- konsep matematika dalam pemecahan masalah harus terus ditingkatkan agar siswa semakin menguasai literasi (melek) matematika. Dengan demikian mutu pendidikan matematika agar terus ditingkatkan.
Mutu pendidikan dapat dilihat dari hasil evaluasi yang dilakukan di tingkat lokal, daerah, nasional maupun internasional. Salah satu lembaga internasional yang melakukan evaluasi terhadap prestasi siswa dalam bidang matematika adalah International Association for the Evaluation of Education Achievment (IEA) melalui study Trend in Internastional Mathematics and Science Study (TIMSS) dengan melakukan survei kepada siswa kelas IV SD dan kelas VIII SMP. Survei ini dilakukan setiap empat tahun sekali. Survei dilakukan pertama kali tahun 1999 dan terakhir kali pada tahun 2015. Namun pada tahun 2015 Indonesia tidak ikut serta dalam survei ini. Berdasarkan hasil survei TIMSS pada thun 2011, Indonesia menempati posisi ke 38 dari 42 negara dengan skor rata-rata sebesar 386 di bawah rata-rata skor TIMSS yang berkisar di skor 500 (Mullias, 2011). Posisi ini jauh tertinggal dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia yang berada di posisi ke 26 dan Singapura di posisi ke 2. Rendahnya prestasi siswa Indonesia ini disebabkan oleh beberapa faktor.
Diantara penyebabnya antara lain karena peserta didik di Indonesia kurang terbiasa dalam menyelesaikan soal-soal kontekstual, membutuhkan penalaran, argumentasi dan kreativitas dalam meyelesaikannya (Setiadi, H dkk, 2014). Dimana soal-soal tersebut merupakan Latar belakang penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang dan permasalahan yang akan diteliti, tujuan khusus, dan urgensi penelitian. Pada bagian ini perlu dijelaskan uraian tentang spesifikasi khusus terkait dengan skema.
karakteristik soal-soal TIMSS. Namun demikian, sepanjang penelusuran peneliti, belum ada penelitian yang dilakukan untuk mengetahui prestasi matematika siswa SMP di Kota Cirebon berada di posisi mana bila dibandingkan dengan skor TIMSS.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk:
1. Melihat posisi kemampuan matematika peserta didik Kota Cirebon berusia 14 tahun dalam benchmark matematika tingkat Kota Cirebon dengan kriteria internasional yang telah ditetapkan oleh IEA.
2. Melihat kompetensi matematika pada bagian mana saja peserta didik dan sekolah- sekolah di Kota Cirebon telah mencapai tingkat mahir, tinggi, menengah, dan rendah.
3. Memberikan masukan positif kepada dinas pendidikan Kota Cirebon sebagai pemegang kebijakan tentang kompetensi peserta didik kelas VIII SMP dalam bidang matematika Pemanfaatan hasil studi internasional seperti TIMSS dapat ditindaklanjuti dengan mengidentifikasi faktor-faktor penentu hasil belajar matematika. Kajian TIMSS dilakukan guna meningkatkan mutu pembelajaran matematika dengan menganalisis sejauh mana peserta didik telah menguasai kompetensi-kompetensi matematika dan penyebab-penyebab kelemahan-kelemahan pada masing-masing kompetensi yang diukur oleh TIMSS yang diinferensi dari spesifikasi respon sampel peserta didik terhadap setiap butir soal TIMSS.
TINJAUAN PUSTAKA 1. Kemampuan Matematika
Kemhiran atau kemampuan matematika dibutuhkan dalam setiap aktivitas sehari-hari karena kemampuan matematika merupakan bagian dari kecakapan hidup (life skill) terutama dalam pengembangan penalaran, komunikasi, dan pemecahan masalah (As’ari dkk. 2017:10).
Kemampuan pemecahan masalah merupakan tujuan umum dalam pembelajaran matematika dan merupakan jantungnya matematika (Yumiati, 2013).
Kemampuan yang ingin dicapai sesuai dengan tujuan pembelajaran matematika dalam kurikulum matemtika kelas VIII (As’ari dkk. 2017:10-12) ialah kemampuan: (1) memahami konsep matematika yang mencakup kompetensi dalam menjelaskan keterkaitan antar konsep maupun algortima secara luwes, akurat, tepat dalam pemecahan masalah. Termasuk dalam kompetensi ini adalah mampu menerapkan konsep matematika dalam melakukan operasi hitung, melakukan operasi aljabar, melakukan manipulasi ajlabar, dan keterampilan melakukan pengukuran; (2) menggunakan pola sebagai dugaan dalam penyelesaian masalah, dan mampu membuat generalisasi dari fenomena yang ada. Kusumaningtyas dkk. (2017: 77- 78), tugas eksplorasi pola dapat berkontribusi pada perkembangan kemampuan pemecahan masalah siswa melalui analisis kasus-kasus; (3) menggunakan penalaran (penalaran matematis) pada sifat, melakukan manipulasi matematika baik dalam menyederhanakan, maupun menganalisa komponen yang ada dalam pemecahan masalah dalam konteks matematika maupun di luar matematika (kehidupan nyata, ilmu dan teknologi) yang meliputi kemampuan memahami masalah, membangun model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh termasuk dalam menyelesaiakan masalah dalam kehidupan nyata. Suprihatin dkk. (2018:9) menjelaskan bahwa materi matematika dan penalaran matematis adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, yaitu materi matematika dipahami melalui penalaran, dan penalaran dipahami dan dilatihkan melalui belajar matematika; (4) mengomunikasikan gagasan, penalaran serta mampu menyusun bukti matematika dengan menggunakn kalimat lengkap, simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. Dengan demikian matematika tidak hanya merupakan alat berpikir yang membantu kita untuk menemukan pola, memecahkan masalah
Tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata dengan mengemukakan state of the art dalam bidang yang diteliti. Bagan dapat dibuat dalam bentuk JPG/PNG yang kemudian disisipkan dalam isian ini. Sumber pustaka/referensi primer yang relevan dan dengan mengutamakan hasil penelitian pada jurnal ilmiah dan/atau paten yang terkini. Disarankan penggunaan sumber pustaka 10 tahun terakhir.
dan menarik kesimpulan, tetapi juga sebuah alat untuk mengomunikasikan pikiran kita tentang berbagai ide dengan jelas, tepat dan ringkas (Hodiyanto, 2017:12); (5) memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. (6) memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan perilaku matematika dan pembelajarannya, seeprti taat azas, konsisten, santun, demokrasi, cermat, teliti, dan terbuka. Sikap-sikap terkandung dalam poin (5) dan (6) termasuk ke dalam domain afektif yang disebut dengan disposisi matematik. Disposisi matematik adalah domain afektif yang memiliki peranan penting dalam pembelajaran matematika (Kartono dan Rahayu, 2014:1);
(7) menggunakan alat peraga sederhana maupun hasil teknologi untuk melakukan kegeiatan- kegiatan matematika. Kecakapan atau kemampuan-kemampuan tersebut saling berkaitan antar satu sama lain, saling memperkuat dan saling membutuhkan.
2. Dimensi-Dimensi Penilaian TIMSS
Pengkuran kemampuan matematika oleh TIMSS 2015 di kelas VIII mengukur dua dimensi: dimensi konten dan dimensi kognitif. Dimensi konten berisi mata pelajaran sedangkan dimensi kognitif disajikan untuk melihat proses berpikir saat terkait dengan dimensi konten yaitu Bilangan, Aljabar, Geometri, serta Data dan Peluang. Sedangkan domain kognitif adalah pengetahuan (knowing), penerapan (applying) dan penalaran (reasoning). Distribusi persentase banyaknya instrumen soal domain konten dan kognitif disajikan Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1
Distribusi Instrumen Soal
Dimensi Kemampuan yang Diukur Persentasi
Konten
Bilangan 30%
Aljabar 30%
Geometri 20%
Data dan Peluang 20%
Jumlah 100%
Kognitif
Mengetahui (knowing) 35%
Aplikasi (aplaying) 40%
Penalaran (reasoning) 25%
Jumlah 100%
Penjelasan dari Tabel 1 di atas dapat dirinci sebagai berikut. Dimensi konten yang terdiri dari bilangan, aljabar, dan data dan peluang terdiri dari konten Bilangan meliputi topik bilangan cacah, pecahan dan desimal, bilangan bulat, perbandingan, dan proporsi. Domain konten bilangan meliputi pemahaman bilangan, representasi dari bilangan, hubungan antara
bilangan, dan sistem bilangan. Di kelas delapan, peserta didik harus telah mengembangkan sense bilangan dan kefasihan komputasi, memahami makna operasi dan bagaimana mereka berhubungan satu sama lain, dan dapat menggunakan bilangan dan operasi untuk memecahkan masalah. Domain aljabar termasuk mengenali pola, menggunakan simbol- simbol aljabar untuk merepresentasikan situasi matematika, dan mengembangkan kefasihan dalam mengekpresikan dan menyelesaikan persamaan linear. Peserta didik kelas harus mampu menganalisis sifat dan karakteristik dari berbagai macam bentuk geometri dua dimensi dan tiga dimensi, termasuk panjang sisi dan ukuran sudut, dan memberikan penjelasan berdasarkan pada hubungan geometris. Mereka harus mampu menerapkan Teorema Pythagoras untuk memecahkan masalah. Fokusnya harus pada menggunakan sifat geometris. Peserta didik juga harus memiliki kompetensi dalam pengukuran geometris, dengan menggunakan alat ukur akurat, memperkirakan mana yang tepat, dan memilih dan menggunakan rumus untuk kelling, luas, dan volume. Konten geometri juga mencakup pemahaman representasi koordinat dan menggunakan keterampilan visualisasi spasial untuk melihat hubungan di antara representasi bentuk dua dan tiga dimensi. Peserta didik harus dapat menggunakan simetri dan menerapkan transformasi untuk menganalisis situasi matematika. Domain konten yang termasuk data dan peluang konten adalah mengetahui bagaimana mengatur data yang telah dikumpulkan oleh diri sendiri atau orang lain dan bagaimana menampilkan data dalam grafik dan diagram yang akan berguna dalam menjawab pertanyaan yang mendorong pengumpulan data. Ini domain konten termasuk isu- isu yang berkaitan dengan pemahaman kesalahan penafsiran data. Peserta didik harus mengembangkan keterampilan dalam mewakili data mereka menggunakan grafik batang, tabel, atau grafik garis. Mereka harus mampu mengenali dan membandingkan manfaat relatif dari berbagai jenis tampilan data.
Masing-masing aspek dalam domain kognitif memiliki indikator yang membedakan secara jelas cakupan dari masing-masing aspek domain kognitif TIMSS 2015 seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 2 di bawah ini.
Tabel 3
Domain Kognitif Matematika TIMSS 2015
Knowing Aplaying Reasoning
mengingat kembali (Recall) Memilih operasi, metode, strategi pemecahan masalah
dengan tepat (Selecti)
Menetukan, menjelaskan, dan menghubungkan antar
variabel matematik serta memberi kesimpulan yang
valid (Analyze) mengenali objek matematika
(Recognize)
Menampilkan informasi matematika dengan tabel
grafik atau diagram (Represent)
Membuat kesimpulan yang lebih umum dari hasil pemikiran matematika
Generalize/Specialize
melaksanakan prosedur matematika (Compute)
Menghasilkan model yang tepat seperti mempbaut persamaan, angka geometris,
atau diagram (Model)
mengkombinasikan fakta matematika, konsep, dan prosedur untuk membangun
hasil, dan menggabungkan hasil untuk menghasilkan
hasil yang lebih lanjut Integrate/Synthesize mengambil informasi dai
grafik, tabel dll. (Retrieve)
Melaksanakan instruksi matematis seperti menggambar, membuat diagram dengan spseifikasi
tertentu (Implement)
Memberikan pembenaran dengan mengacu pada hasil
matematika (Justify)
menggunakan alat ukur (Measure)
Memecahkan masalah- masalah standar (Solve
Routine Problemsi)
Memecahkan masalah matematika yang ditetapkan
dalam konteks kehidupan nyata yang tidak rutin
(Solve Non-routine Problems) mengelompokkan benda,
bentuk, angka (Classify/Order)
3. State of The Art
Penelitian ini dilakukan untuk melihat profil kemampuan matematika peserta didik SMP di Kota Cirebon berdasarkan benchmark internasional TIMSS. Data kemampuan matematika yang diperoleh dari setiap sekolah dirata-ratakan kemudian diklasifikasikan dan dibandingkan menurut kategori standar hasil penilaian TIMSS. Tujuan utama dari studi komparatif ini adalah melakukan upaya benchmarking agar posisi sistem pendidikan yang ada di daerah sendiri bisa diketahui (Setiadi dkk. 2012:4). Selain itu, hasil dari penelitian ini juga bisa digunakan untuk melihat pada bagian mana saja kompetensi-kompetensi matematika yang sudah baik dan yang masih perlu diperbaiki. Penelitian tentang kemampuan
matematika SMP Indonesia berdasarkan benchmark internasinal TIMSS pernah dilakukan oleh Setiadi dkk. (2012). Terdapat kesamaan metode yang digunakan dan subyek penelitian dengan penelitian ini, yaitu menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan subyek penelitiannya adalah siswa SMP. Yang membedakan dengan penelitian ini adalah sampelnya hanya peserta didik SMP di kota Cirebon. Penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan profil kemampuan matematika pada aspek kemampuan koneksi matematik pernah dilakukan oleh Apriyanto (2016:159-168). Hasil penelitiannya dapat mendeskripsikan profil kemampuan koneksi matematis berdasarkan gender. Kemampuan koneksi matematik tersebut dideskripsikan pada empat tahapan penyelesaian masalah matematika yaitu langkah memahami masalah, merencanakan pemecahan masalah, melaksanakan pemecahan masalah, dan memeriksa kembali. Hasil penelitian yang dilakukan untuk mengetahui profil tentang kemampuan matematika siswa SMP pernah dilakukan oleh Nur dan Palobo dengan metode deskriptif kualitatif dengan objek penelitian yaitu profil kemampuan pemecahan masalah matematika. Menurut Nur dan Palobo (2018:141) hasil TIMSS dapat dijadikan refleksi atas praktek pembelajaran matematika di dalam kelas. Hasil penelitian yang dilakukan Nur dan Palobo ini berhsil memetakan profil kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SMP menurut gaya kognitif dan gender. Penelitian yang serupa dengan penelitian yang dilakukan Nur dan Palobo pernah dilakukan oleh Sukriadi dan Kurniawan (2019:36-41). Penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui profil kemampuan penelaran matematika siswa SMP dalam TIMSS ditinjau berdasarkan gender. Hasilnya menunjukkan bahwa kemempuan penalaran matematika subyek gender laki-laki lebih baik daripada subyek gender perempuan.
Berdasarkan urian di atas tentang penelitian yang berkaitan dengan profil kemampuan matematika terdapat empat penelitian yang peneliti kumpulkan yaitu (Setiadi dkk. 2012), (Apriyanto, 2016), (Nur dan Palobo 2018), (Sukriadi dan Kurniawan 2019). Keempat penelitian ini objek dan subyeknya sama yaitu mata pelajaran matematika siswa SMP.
Peneliti mengadaptasi dari sisi bentuk instrumen kemampuan matematika dan metodologi penelitian. Sebagai contoh penelitian yang telah dilakukan oleh Setiadi dkk (2012) melakukan benchmark profil kemampuan matematika siswa SMP berdasarkan soal TIMSS dengan metode deskriptif kuantitatif. Yang membedakannya adalah dari segi luas cakupan subyek yang diteliti hanya di Kota Cirebon.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat digambarkan roadmap dari penelitian ini sebagai berikut:
Gambar 1. Roadmap Kegiatan Penelitian
Keterangan:
Bentuk bagan diadaptasi dari Indrawan dan Yaniawati (2014) Output
Produk /tulisan
Riset
Laporan hasil penelitian
Tahun
Profil kemampuan
matematika SMP Indonesia berdasarkan
benchmark TIMSS
2012-2015
Profil kemampuan
koneksi matematis siswa
SMP dalam pemecahan masalah matematika ditinjau dari gender
Profil Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematika Siswa Ditinjau dari Perbedaan
Gaya Kognitif dan
Gender
2016-2017 2018 2019
Profil kemampuan
penelaran matematika
siswa SMP dalam TIMSS
ditinjau berdasarkan
gender - Jurnal
nasional - Seminar
nasional
- Jurnal nasional - Seminar
nasional
- Jurnal nasional - Seminar
nasional
2020
- Mengetahui posisi kemampuan matematika SMP di kota Cirebon berdasarkan standar TIMSS
- Mengetahui bagian kompetensi yang sudah baik dan belum baik.
- Memberikan masukan positif kepada dinas pendidikan Kota Cirebon
- Jurnal nasional terakreditasi - Seminar
Internasional
Profil Kemampuan
Matematika Siswa SMP Kota Cirebon
Berdasarkan Standar TIMSS
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan menggunakan teknik survei yakni mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan tes sebagai alat pengumpul data yang primer. Untuk menentukan profil kemampuan matematika siswa, peneliti menggunakan strategi benchmarking dengan mengelompokkan kemampuan matematika siswa kedalam empat kategori yaitu mahir, tinggi, menengah, dan rendah.
Dengan berpatokan kepada skor rata-rata TIMSS internasional, selanjutnya akan diketahui prestasi kemampuan matematika siswa dikota Cirebon berada pada posisi mana.
Populasi dan sampel merupakan bagian yang penting dari sebuah penelitian. Ketelitian dalam menentukan sampel dari sejumlah populasi sangat menentukan hasil penelitian yang dilakukan. Populasi merupakan individu atau objek yang memiliki sifat-sifat umum. Dari populasi dapat diambil sejumlah data yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah yang diteliti (Sugiyono, 2010:80). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa SMP negeri dan swasta yang ada di kota cirebon berjumlah 45 sekolah. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling, sehingga diambil sebanyak 1 kelas yang duduk di kelas 8 di setiap SMP yang ada di kota cirebon dijadikan sampel, sebagai kebutuhan peneliti dalam penelitian ini. “Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu, cara demikian dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen (Sugiyono, 2010: 82). Hal ini sesuai dengan populasi yang diambil untuk dijadikan sampel adalah 45 kelas VIII di seluruh SMP negeri dan swasta di Kota Cirebon yang bisa dikatakan memiliki kemampuan matematika yang homogen.
Instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa tes matematika TIMSS 2015 yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia terlebih dahulu. Sesuai dengan bentuk instrumen TIMSS, instrumen tes pada penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu jenis pilihan ganda (multiple choosie) dengan empat pilihan jawaban dan soal isian (constructed- response).
Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 600 kata.
Bagian ini dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang sudah dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format diagram alir dapat berupa file JPG/PNG. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan yang jelas, mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan indikator capaian yang ditargetkan.
Di bagian ini harus juga mengisi tugas masing-masing anggota pengusul sesuai tahapan penelitian yang diusulkan.
Langkah-langkah atau tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini mengikuti tahapan dalam penelitian deskriptif seperti yang disajikan dalam Gambar 2 di bawah ini.
Gambar 2. Langah-langkah Penelitian
Penjelasan dari langkah-langkah penelitian dari memulai peneletian sampai dengan selesai serta masing-masing anggota pengusul sesuai tahapan penelitian yang diusulkan adalah sebgai berikut:
1. Merumuskan masalah yang akan diteliti serta dapat diselidiki dengan sumber daya yang ada (Ketua dan Anggota).
2. Menentukan tujuan penelitian yang akan dicapai yang konsisten dengan rumusan masalah (Ketua dan Anggota).
3. Menentukan kerangka teori, kerangka konseptual, dan kerangka analisis sebagai landasan dalam mencapai tujuan penelitian (Ketua dan Anggota).
Merumuskan masalah
Menentukan tujuan penelitian
Merumuskan krangka teori, krangka konseptual,
dan krangka analisis
Mencari sumber referensi yang behubungan dengan
permasalahan
Melakukan kerja lapangan untuk mengumpulkan data
Membuat tabulasi serta analisis data Memberi interpretasi dari
penelitian Mengadakan generalisasi
dan deduksi dari penemuan-penemuan
)
Membaut laporan penelitian
Seminar hasil penelitian Luaran penelitian
4. Mencari sumber referensi yang berkaitan dengan permasalahan dengan menelusuri sumber-sumber kepustakaan yang relevan dengan tema penelitian (Ketua dan Anggota).
5. Melakukan kerja lapngan untuk megumpulkan data dengan menyebarkan tes kemampuan matematika kepada siswa yang telah dijadikan sampel penelitian (Ketua, Anggota, Koordinator Lapangan, Petugas Survei)
6. Membuat tabulasi serta analsis data, yaitu mengumpulkan skor hasil tes kemampuan matematika dan mengelompokkan hasilnya ke dalam kategori mahir, tinggi, sedang, dan rendah (Ketua, Anggota, Administrator).
7. Memberi interpretasi berdasarkan skor-skor yang telah terkumpul dan terkategorikan (Ketua dan Anggota).
8. Melakukan generalisasi dan deduksi dari penemuan-penemuan dengan memberikan kesimpulan hasil penelitian secara umum (Ketua dan Anggota).
9. Membuat laporan penelitian (Ketua dan Anggota).
10. Seminar hasil penelitian (Ketua dan Anggota).
11. Luaran dan target capaian dalam penelitian ini adalah publikasi jurna nasional terakreditasi sebagai luaran wajib dan prosiding seminar internasional sebagai luaran tambahan (Ketua dan Anggota).
Agar penelitian dapat berjalan dengan baik, maka perlu membuat jadwal kegiatan penelitian sebagai berikut yang diencanakan selama 1 (satu) tahun.
Tabel 3 Jadwal Penelitian
No Nama Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2. Pembuatan Proposal
3. Pengambilan data
4. Pengumpulan data 5. Menganalisis data 6. Menyusun laporan 7. Seminar
Jadwal penelitian disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan memperbolehkan penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.
Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan.
Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Amalina, E.N. dan Jupri, A. (2017). Analysis of Students’ Incorrect Answers at Scale Materials in the Fifth-grade of Primary School. Journal of physics: Conf. Series 812 (2017) 012051. DOI 10.1088/1742-6596/812/012051
[2] Setiadi, H dkk. (2012). Kemampuan Siswa SMP Indonesia Menurut Benchmark Internasional TIMSS 2011. Jakarta : Pusat Penelitian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
[3] Mullis, dkk. (2011). TIMSS 2015 International Results In Mathematics. United States : IEA TIMSS & PIRLS International Setudy Center
[4] Yumiati. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP N 9 Pamulung.
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, Hlm. 189- 195.
Bandung
[5] As’ari, AR dkk. (2017). Buku Guru Matematika SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayan Republik Indonesia
[6] Kusumaningtyas, SI. Dkk. (2017). Pemecahan Masalah Generalisasi Pola Siswa Kelas VII SMP Ditinjau Dari Gaya Kognitif Field Independendt Dan Field Dependent. Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif. p-ISSN: 2086-2334; e-ISSN: 2442-4218 Hlm. 76-84 (online). http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano
[7] Suprihatin dkk. (2018). Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMP pada Materi Segitiga dan Segiempat. Jurnal Kajian Pembelajaran matematika Volume 2 Nomor 1, April 2018 ISSN: 2549 – 8584 hlm. 9-13 (online).
http://journal2.um.ac.id/index.php/jkpm
[8] Hodiyanto. (2017). Kemampuan Komunikasi Matematis dalam Pembelajaran Matematika. ISSN: 2088-687X. Hlm. 9-18. Vol. 7 No. 1 Juni 2017. Jurnal AdMathEdu.
(online) http://journal.uad.ac.id/index.php/AdMathEdu/article/view/7397
[9] Kartono dan Rahayu, R. (2014). The effect of mathematical disposition toward problem solving ability based on ideal problem solver. International Journal of Science and Research (IJSR). Vol-3 Issue 10 Oktober 2014. ISSN: 2319-7064. Hlm. 1315 – 1318.
(Online) www.ijsr.net
[10] Apriyono, F. (2016). Profil Kemampuan Koneksi Matematika Siswa SMP dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Segi Gender. ISSN 2086-4280 Hlm.
159-168.
[11] Nur, AS. dan Palobo. (2018). Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Ditinjau dari Perbedaan Gaya Kognitif dan Gender. Jurnal Matematika Kreatif- Inovatif. p-ISSN: 2086-2334; e-ISSN: 2442-4218. Hlm. 139-148 (online).
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano
[12] Sukardi dan Kurniawan. (2019). Profil Penalaran Siswa Smp Dalam Pemecahan Masalah Matematika Timss Ditinjau Dari Perbedaan Gender. Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia. Volum 4 Nomor 1. p-ISSN: 2477-5967 e-ISSN: 2477-8443.
Hlm. 36-41 (online) http://journal.stkipsingkawang.ac.id/index.php/JPMI/article/view/710 [13] Indrawan R. dan Yaniawati, RP. (2014). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
dan Campuran untuk Manajemen, Pembangunan, dan Pendidikan. Bandung : PT Refika Aditama
[14] Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Nama MUNAJI S.Pd, M.Pd NIDN/NIDK 0404078304 Pangkat/Jabatan -/Tidak Punya
E-mail munaji1983@gmail.com
ID Sinta 6692795
h-Index 0
Publikasi di Jurnal Internasional terindeks
No Judul Artikel
Peran (First author, Corresponding
author, atau co-author)
Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-
ISSN
URL artikel (jika ada)
Publikasi di Jurnal Nasional Terakreditasi Peringkat 1 dan 2
No Judul Artikel
Peran (First author, Corresponding
author, atau co-author)
Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-
ISSN
URL artikel (jika ada)
Prosiding seminar/konverensi internasional terindeks
No Judul Artikel
Peran (First author, Corresponding
author, atau co-author)
Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-
ISSN
URL artikel (jika ada)
1
PENDEKATAN SAINTIFIK DAN LITERASI SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR
first author
Seminar Nasional
Membangun Imajinasi dan Kreativitas Anak Melalui Literasi, 2015, 1, , 978-602- 98647-4-8
-
2
IMPROVING
MATHEMATICAL LITERACY OF ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS THROUGH SCIENTIFIC APPROACH
first author Iconbec 2, 2017, -, -, 978-602-
61418-2-8 http://iconbec.confe
Buku
No Judul Buku Tahun
Penerbitan ISBN Penerbit URL (jika ada)
Perolehan KI
No Judul KI Tahun
Perolehan Jenis KI Nomor Status KI
(terdaftar/granted) URL (jika ada)
Riwayat penelitian didanai Kemenristekdikti
NIDN/NIDK 0414128302 Pangkat/Jabatan -/Asisten Ahli E-mail
ID Sinta 6189869
h-Index 0
Publikasi di Jurnal Internasional terindeks
No Judul Artikel
Peran (First author, Corresponding
author, atau co-author)
Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-
ISSN
URL artikel (jika ada)
Publikasi di Jurnal Nasional Terakreditasi Peringkat 1 dan 2
No Judul Artikel
Peran (First author, Corresponding
author, atau co-author)
Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-
ISSN
URL artikel (jika ada)
Prosiding seminar/konverensi internasional terindeks
No Judul Artikel
Peran (First author, Corresponding
author, atau co-author)
Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-
ISSN
URL artikel (jika ada)
Buku
No Judul Buku Tahun
Penerbitan ISBN Penerbit URL (jika ada)
Perolehan KI
No Judul KI Tahun
Perolehan Jenis KI Nomor Status KI
(terdaftar/granted) URL (jika ada)
Tanggal Pengiriman Tanggal Persetujuan Nama Pimpinan
Pemberi Persetujuan Sebutan Jabatan Unit Nama Unit Lembaga Pengusul
- - - - -