• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR. ANALISIS RASIO EFISIENSI PADA PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk OLEH : HANIFAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR. ANALISIS RASIO EFISIENSI PADA PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk OLEH : HANIFAH"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

ANALISIS RASIO EFISIENSI

PADA PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk

OLEH : HANIFAH

182102055

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan pada Program Diploma III

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2021

(2)

7

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : HANIFAH

NIM : 182102055

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : ANALISIS RASIO EFISIENSI PADA PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk

MEDAN, APRIL 2021

(Hanifah) NIM : 182102055

(4)

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirobbil’alamiin, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, atas izin dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul

“Analisis Rasio Efisiensi Pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk” guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan tugas akhir ini tidak mungkin dapat penulis selesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik dukungan moril maupun materil. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang terlibat, yaitu:

1. Bapak Dr. Fadli, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Mutia Ismail, S.E., MM., Ak., CA, selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Abdillah Arif Nasution selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. M. Zainul Bahri Torong, M.Si., Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaga serta memberikan petunjuk, saran, dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

(5)

banyak membantu dan membimbing penulis dalam menyusun tugas akhir.

7. Teman-teman seperjuangan Indah Safira Sitohang, Alma Dhea Arum Sari Sinaga dan Mutia Nurdiani serta teman-teman Grup A dan B stambuk 2018.

8. Dan semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Medan, April 2021 Penulis

Hanifah 182102055

(6)

iii DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... . i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... . vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Manfaat Penelitian ... 4

1.5. Jadwal Kegiatan... 5

1.6. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ... 7

2.1. Sejarah Singkat ... 7

2.2. Visi, Misi dan Nilai-Nilai Perusahaan ... 8

2.3. Logo Perusahaan ... 9

2.4. Struktur Organisasi ... 10

2.5. Job Description ... 11

2.6. Jenis Usaha ... 18

2.7. Kinerja Usaha Terkini ... 21

BAB III PEMBAHASAN ... 25

3.1. Laporan Keuangan... 25

3.1.1. Pengertian Laporan Keuangan ... 25

3.1.2. Tujuan Laporan Keuangan ... 26

3.1.3. Kegunaan Laporan Keuangan ... 28

3.1.4. Jenis Laporan Keuangan ... 29

3.2. Analisis Laporan Keuangan ... 35

3.2.1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan... 35

3.2.2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan ... 36

3.3. Rasio Efisiensi ... 37

3.3.1. Pengertian Rasio Efisiensi ... 37

3.3.2. Tujuan Rasio Efisiensi ... 38

3.3.3. Jenis Rasio Efisiensi ... 39

3.3.4. Hasil Analisis Rasio Efisiensi ... 42

(7)

DAFTAR PUSTAKA ... 49 LAMPIRAN ... 51

(8)

v

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Jadwal Kegiatan dan Penulisan Laporan ... 5

3.1 Struktur Laporan Laba-Rugi ... 30

3.2 Struktur Laporan Posisi Keuangan ... 32

3.3 Perhitungan Nilai Inventory Turnover Ratio ... 42

3.4 Perhitungan Nilai Receivables Turnover Ratio ... 43

3.5 Perhitungan Nilai Fixed Asset Turnover Ratio ... 44

3.6 Perhitungan Nilai Total Asset Turnover Ratio ... 45

(9)

2.1 Logo PT Indofood Sukses Makmur Tbk ... 9

2.2 Struktur Organisasi PT Indofood Sukses Makmur Tbk ... 10

2.3 Produk Konsumen Bermerek PT Indofood Sukses Makmur ... 18

2.4 Produk Bogasari PT Indofood Sukses Makmur Tbk ... 19

2.5 Produk Agribisnis PT Indofood Sukses Makmur Tbk ... 20

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap perusahaan besar maupun kecil dalam menjalankan kegiatan usaha pada umumnya memiliki tujuan. Tujuan utama perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya yaitu untuk memperoleh laba yang maksimal. Selain itu, perusahaan juga bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidup agar perusahaan dapat berkembang sesuai dengan kegiatan yang dijalankan pada waktu yang akan datang. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka perusahaan diharuskan dan dituntut untuk dapat mengambil tindakan dan kebijakan yang tepat dalam segala aktivitasnya termasuk dalam hal keuangan. Dalam menilai keadaan keuangan suatu perusahaan, maka dibutuhkan informasi yang tepat dan akurat. Informasi tersebut diantaranya dapat dilihat didalam laporan keuangan.

Fahmi (2011), laporan keuangan adalah suatu informasi yang menggambarkan kondisi suatu perusahaan, dimana selanjutnya akan menjadi suatu informasi yang menggambarkan mengenai kinerja suatu perusahaan.

Laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak luar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut, dimana dengan hasil analisa tersebut pihak-pihak yang berkepentingan mengambil suatu keputusan serta hasil-hasil yang telah dicapai

(11)

oleh perusahaan tersebut perlu adanya laporan keuangan yang bersangkutan (Soemarso: 2004).

Laporan keuangan digunakan sebagai alat untuk menilai prestasi yang digapai oleh perusahaan di waktu yang akan datang. Laporan keuangan memiliki tujuan yaitu seperti menyediakan informasi yang berhubungan dengan kinerja, posisi keuangan dan perubahannya, posisi laba dan rugi suatu perusahaan dalam mempertimbangkan dan mengambil keputusan. Agar dapat mengerti, memahami dan membaca laporan keuangan, maka terlebih dahulu membutuhkan kegiatan menganalisis laporan keuangan.

Tujuan melakukan analisis laporan keuangan, agar pemilik perusahaan mampu mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan. Serta dapat melakukan penilaian atas kinerja manajemen, misalnya apakah perusahaan sudah menggapai target yang telah direncanakan atau tidak. Keuangan yang dianalisis biasanya menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan sarana analisis yang digunakan sebagai pembanding pada angka-angka di laporan keuangan dan sarana untuk mengetahui dan melihat posisi keuangan serta sebagai penilai kinerja manajemen perusahaan. Setiap jenis rasio akan menjelaskan kondisi keuangan perusahaan.

Rasio yang digunakan dalam mengukur seberapa efisien perusahan dalam mengelola aset yang dimiliki untuk menghasilkan pendapatan disebut rasio efisiensi. Tujuannya yaitu untuk mengukur seberapa efektif dan efisien manajemen dalam menjalankan perusahaan. Keberhasilan manajemen dalam mendapatkan laba ditunjukkan dari kinerja perusahaan yang baik dimana nantinya

(12)

3

bisa berpengaruh terhadap kebijakan pra investor untuk pengambilan keputusan atas investasi yang dilaksanakan. Kinerja keuangan suatu perusahaan yang baik akan menarik para investor agar tertarik untuk menginvestasikan dananya, sebaliknya kinerja keuangan sutau perusahan yang buruk nantinya akan menyebabkan para investor menghentikan investasinya atau calon investor gagal berinvestasi.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di sektor industri produk konsumsi. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 oleh Sudono Salim dengan nama PT Panganjaya intikusuma yang kemudian pada tanggal 5 Februari 1994 menjadi PT Indofood Sukses Makmur Tbk. PT Indofood Sukses Makmur Tbk telah menjadi sebuah perusahaan total food solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir.

Dalam laporan keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk pada tahun 2017-2019 laba perusahaan mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Fenomenanya rasio efisiensi perusahaan dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan mengalami fluktuasi.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk menganalisisnya, yang penulis tuangkan dalam bahan Tugas Akhir yang berjudul

“Analisis Rasio Efisiensi Pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk”.

(13)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dan penjelasan mengenai latar belakang, adapun yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini yaitu: Bagaimana kinerja keuangan pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk periode 2017-2019 berdasarkan analisis rasio efisiensi ?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk periode 2017-2019 berdasarkan analisis rasio efisiensi.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Bagi Perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk

Manfaat penelitian ini yaitu untuk memberikan tambahan informasi tentang kinerja keuangan agar bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan atau pembuatan kebijakan pada masa yang akan datang.

b. Bagi Penulis

Manfaat penelitian ini yaitu untuk memperluas pengetahuan dan wacana ilmiah dalam bidang akuntansi khususnya tentang analisis rasio efisiensi dalam menilai kinerja keuangan suatu perusahaan.

(14)

5

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Manfaat penelitian ini yaitu untuk dijadikan sebagai bahan referensi dalam membandingkan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan di masa yang akan datang, khususnya tentang menilai kinerja keuangan dengan menggunakan rasio efisiensi.

1.5. Jadwal Kegiatan

Penelitian ini dilakukan oleh penulis pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk berdasarkan data sekunder yang ada di website resmi perusahaan yaitu www.indofood.com. Penelitian ini berlangsung mulai Maret 2021 sampai Mei 2021, dapat dilihat dari Tabel 1.1 berikut.

Tabel 1.1

Jadwal kegiatan dan penulisan laporan

Sumber : Data diolah oleh penulis, 2021 MAR

IV I II III IV I II III IV

1 Pengesahan Penulisan Tugas Akhir 2 Pengajuan Judul Tugas Akhir 3 Penunjukan Dosen Pembimbing 4 Pengumpulan Data Sekunder 5 Penyusunan Tugas Akhir 6 Bimbingan Tugas Akhir 7 Penyelesaian Tugas Akhir 8 Seminar Tugas Akhir

APRIL

No. KEGIATAN

Mei

(15)

1.6. Sistematika Penulisan

Laporan Penelitian terdiri dari empat bab, isi dalam setiap bab berkaitan satu sama lain, menyesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas akhir sesuai dengan ketetapan bahwa susunan tugas akhir harus praktis dan sistematis.

Oleh karena itu, laporan penelitian tugas akhir ini disusun sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab I penulis menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, jadwal penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI

Pada bab II penulis menguraikan tentang sejarah ringkas perusahaan, visi, misi dan nilai perusahaan, logo perusahaan, struktur organisasi, job description, jenis usaha dan kinerja usaha terkini pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

BAB III : PEMBAHASAN

Pada bab III penulis menguraikan mengenai analisis rasio efisiensi dalam menilai kinerja keuangan pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk periode 2017-2019.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab IV penulis menguraikan tentang kesimpulan, saran dan lampiran tentang kinerja keuangan berdasarkan analisis rasio efisiensi pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

(16)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat.

Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta Pendirian No. 228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah dengan Akta No. 249 tanggal 15 November 1990 dan diubah kembali dengan Akta No. 171 tanggal 20 Juni 1991, semuanya dibuat dihadapan Benny Kristanto, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-2915.HT.01.01Th.91 tanggal 12 Juli 1991, serta telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No. 579, 580 dan 581 tanggal 5 Agustus 1991, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 12 tanggal 11 Februari 1992, tambahan No.

611.

Perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses Makmur, berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan dalam Akta Risalah Rapat No. 51 tanggal 5 Februari 1994 yang dibuat oleh Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta. PT Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang makanan olahan, bumbu, minyak goreng, pabrik gandum terkemuka di Indonesia yang dimiliki oleh Salim Group. Pada tahun 1994, PT Indofood Sukses Makmur memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham INDF (IPO) kepada

(17)

masyarakat, saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 14 Juli 1994.

Pada tahun 1995, PT Indofood Sukses Makmur memulai integrasi bisnis melalui akuisisi dengan pabrik penggilingan gandum Bogasari. PT Indofood Sukses Makmur tahun 1997 melakukan perluasan integrasi bisnisnya dengan mengakuisisi perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, agribisnis dan distribusi. Pada tahun 2007 grup agribisnis PT Indofood Sukses Makmur melakukan perluasan perkebunan dengan melakukan akuisisi dengan PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (Lonsum), sebuah perusahaan perkebunan yang sahamnya tercatat di BEI.

PT Indofood Sukses Makmur berkantor pusat di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 27, Jl. Jend. Sudirman Kav. 76-78, Jakarta 12910-Indonesia.

Sedangkan pabrik dan perkebunan dan anak usaha berlokasi di berbagai tempat di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Malaysia. Perusahaan ini mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990.

2.2. Visi, Misi dan Nilai-Nilai PT Indofood Sukses Makmur Tbk

PT Indofood Sukses Makmur Tbk memiliki visi, misi dan nilai-nilai budaya yaitu sebagai berikut:

a. Visi PT Indofood Sukses Makmur Tbk

Visi PT Indofood Sukses Makmur Tbk adalah menjadi Perusahaan Total Food Solutions.

(18)

9

b. Misi PT Indofood Sukses Makmur Tbk Misi PT Indofood Sukses Makmur Tbk adalah:

1. Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan.

2. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan teknologi.

3. Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan.

4. Meningkatkan stakeholders’ values secara berkesinambungan.

c. Nilai-Nilai Perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk

Nilai-nilai perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk adalah dengan disiplin sebagai falsafah hidup; PT Indofood Sukses Makmur menjalankan usaha dengan menjunjung tinggi integritas, PT Indofood Sukses Makmur menghargai seluruh pemangku kepentingan dan secara bersama-sama membangun kesatuan untuk mencapai keunggulan dan inovasi yang berkelanjutan.

2.3. Logo PT Indofood Sukses Makmur Tbk

Sumber : www.indofood.com Gambar 2.1

Logo PT Indofood Sukses Makmur Tbk

(19)

2.4. Struktur Organisasi PT Indofood Sukses Makmur Tbk

Berikut ini merupakan struktur organisasi perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk:

Sumber : www.indofood.com

Gambar 2.2

Struktur Organisasi PT Indofood Sukses Makmur Tbk

(20)

11

2.5. Job Description PT Indofood Sukses Makmur Tbk

Dibawah ini merupakan kewajiban dari masing-masing bagian pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk yng tediri dari:

1. Dewan Komisaris (Board of Commissioners)

Dewan Komisaris bertanggung jawab atas pengawasan terhadap kebijakan pengurusan dan memberikan masukan atau nasihat kepada Direksi terkait pengelolaan dan kegiatan operasional Perseroan. Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugasnya dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati- hatian. Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari delapan orang anggota termasuk seorang Komisaris Utama dan tiga orang Komisaris Independen. Anggota Dewan Komisaris dinominasikan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi serta diangkat oleh pemegang saham melalui RUPS. Nominasi Dewan Komisaris memperhatikan keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugasnya.

2. Direksi (Board of Directors)

Direksi bertanggung jawab memimpin jalannya kepengurusan Perseroan dalam mencapai sasaran usahanya, termasuk menyusun kebijakan umum dan menetapkan sasaran strategis perusahaan. Direksi wajib melaksanakan tugasnya dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian. Direksi memiliki kewenangan untuk mengambil tindakan pengurusan berdasarkan kebijakan yang ditentukan dalam AD, UUPT, serta peraturan yang berlaku. Direksi Perseroan terdiri dari seorang Direktur Utama dan tujuh orang anggota Direksi. Anggota Direksi dinominasikan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi, serta diangkat

(21)

oleh pemegang saham melalui RUPS. Nominasi anggota Direksi memperhatikan keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan dalam melaksanakan tugasnya.

Adapun tugas dan tanggungjawab masing-masing anggota Direksi yaitu:

a) Direktur Utama (Anthoni Salim)

Tugas Direktur Utama yaitu mengembangkan arahan strategis Perseroan dan memastikan bahwa seluruh target dan tujuan Perseroan dapat tercapai.

b) Direktur (Franciscus Welirang)

Memimpin Grup Bogasari dan Divisi Corporate Human Resources dan bertanggung jawab untuk mengelola kegiatan operasional sehari-hari Perseroan.

c) Direktur (Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie))

Membawahi bidang keuangan, memimpin Divisi Corporate Secretary dan bertanggung jawab untuk mengelola kegiatan operasional sehari-hari Perseroan.

d) Direktur (Taufik Wiraatmadja)

Memimpin Divisi Mi Instan dan Unit Usaha Produk Kuliner dan bertanggung jawab untuk mengelola kegiatan operasional sehari-hari Perseroan.

e) Direktur (Moleonoto (Paulus Moleonoto))

Memimpin Divisi Perkebunan dan bertanggung jawab untuk mengelola kegiatan operasional sehari-hari Perseroan.

(22)

13

f) Direktur (Axton Salim)

Memimpin Divisi Dairy dan bertanggung jawab untuk mengelola kegiatan operasional sehari-hari Perseroan.

g) Direktur (Joedianto Soejonopoetro)

Memimpin Grup Distribusi dan bertanggung jawab untuk mengelola kegiatan operasional sehari-hari Perseroan.

h) Direktur (Hendra Widjaja)

Memimpin Divisi Controller dan bertanggung jawab untuk mengelola kegiatan operasional sehari-hari Perseroan.

3. Komite Audit (Audit Committee)

Dalam menjalankan prinsip-prinsip GCG (Good Corporate Governance), Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit yang bertanggung jawab melaksanakan tugas pengawasan dan memberi masukan kepada Dewan Komisaris perihal pelaporan keuangan, rekomendasi penunjukan auditor eksternal, sistem pengendalian internal, audit internal, kepatuhan terhadap peraturan dan perundang undangan, serta manajemen risiko. Kegiatan Komite Audit diatur dalam Piagam Komite Audit yang menguraikan struktur, persyaratan dan keanggotaan;

independensi; tugas, tanggung jawab dan wewenang; tata cara, prosedur kerja dan kebijakan; serta sistem pelaporan Komite Audit ke Dewan Komisaris.

4. Komite Nominasi dan Remunerasi (Nomination and Remuneration Committee)

Komite Nominasi dan Remunerasi bertanggung jawab dalam membantu tugas pengawasan dan pemberian nasihat Dewan Komisaris terkait aspek

(23)

nominasi dan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris, termasuk pemberian rekomendasi terkait nominasi, program pengembangan dan evaluasi kinerja, sebagai bagian dari perencanaan suksesi, serta struktur dan kebijakan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris. Komite Nominasi dan Remunerasi melaksanakan kegiatan-kegiatan berikut:

1) Mengkaji prosedur nominasi;

2) Mengkaji struktur dan kebijakan remunerasi;

3) Mengevaluasi dan mengkaji kinerja masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi;

4) Mengevaluasi nominasi kandidat anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan sehubungan dengan perubahan komposisi Direksi dan Dewan Komisaris yang diusulkan oleh pemegang saham utama;

5) Menyampaikan rekomendasi remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi;

6) Mengatur dan menghadiri rapat Komite Nominasi dan Remunerasi.

5. Sekretaris Perusahaan (Coorporate Secretary)

Perseroan telah mengangkat Sekretaris Perusahaan yang bertugas sebagai penghubung antara Perseroan dengan institusi pasar modal dan masyarakat. Masa jabatan Sekretaris Perusahaan dievaluasi dari waktu ke waktu, sesuai dengan kebijakan GCG (Good Corporate Governance) dan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan kegiatan-kegiatan dan tanggung jawab berikut:

(24)

15

1) Memberikan masukan kepada Direksi terkait kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku serta memastikan pelaporan yang tepat waktu kepada otoritas pasar modal dalam bentuk keterbukaan informasi melalui Sarana Pelaporan Elektronik Terintegrasi Emiten dan Perusahaan Publik;

2) Melakukan komunikasi secara berkala dengan otoritas pasar modal berkaitan dengan tata kelola dan aksi korporasi Perseroan;

3) Mengatur pelaksanaan rapat Direksi dan Dewan Komisaris serta mencatat risalah rapat;

4) Mengatur pelaksanaan program orientasi Perusahaan bagi Direksi dan Dewan Komisaris yang baru bergabung;

5) Memberikan masukan kepada para Direksi mengenai perubahan, perkembangan peraturan yang berlaku di bidang pasar modal, serta implikasinya bagi Perseroan.

6. Audit Internal Perusahaan (Corporate Internal Audit)

Divisi Audit Internal mendukung Perseroan dalam menjalankan praktik tata kelola perusahaan yang baik, melalui pendekatan yang sistematis dan berdisiplin.

Divisi Audit Internal bertanggung jawab untuk mengevaluasi dan memberikan rekomendasi atas efektivitas manajemen risiko dan sistem pengendalian internal Perseroan, serta memastikan kepatuhan Perseroan terhadap perundang-undangan, peraturan, kebijakan, dan prosedur yang berlaku umum. Divisi Audit Internal dipimpin oleh Kepala Audit Internal yang diangkat oleh Direktur Utama dengan persetujuan Dewan Komisaris dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

Adapun tugas dari bagian Audit Internal yaitu sebagai berikut:

(25)

1) Melaksanakan Rencana Audit Internal tahunan;

2) Melakukan kajian atas efektivitas sistem pengendalian internal, sistem manajemen risiko dan praktik tata kelola perusahaan, serta melakukan evaluasi atas efisiensi dan efektivitas operasional Perseroan;

3) Menyampaikan laporan audit internal dan mendiskusikan hal-hal terkait bersama Komite Audit, Direksi, dan manajemen senior;

4) Memantau dan memastikan tindakan perbaikan telah dilaksanakan secara benar dan tepat waktu oleh manajemen.

7. Pengendalian Internal Perusahaan (Corporate Controller)

Sistem pengendalian internal meliputi berbagai kebijakan dan prosedur pengendalian yang diterapkan oleh Direksi dan manajemen guna memberikan keyakinan yang memadai terhadap pelaksanaan operasional yang efektif dan efisien, laporan keuangan yang akurat dan dapat diandalkan, serta kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Direksi bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal Perseroan. Pengendalian internal yang diterapkan Perseroan meliputi elemen-elemen berikut:

1) Lingkungan Pengendalian, dimana Perseroan senantiasa berupaya menciptakan budaya dan lingkungan kerja serta perilaku yang mendukung Nilai-Nilai Dasar Indofood dan Kode Etik Indofood;

2) Penilaian Risiko, dimana Perseroan menerapkan kerangka kerja Enterprise Risk Management (“ERM”) dalam mengidentifikasi, mengukur dan mengelola risiko yang berpotensi menghambat pencapaian sasaran usaha;

(26)

17

3) Aktivitas Pengendalian, dimana Perseroan menetapkan kebijakan dan prosedur yang berperan sebagai pedoman kegiatan operasional, teknologi, pelaporan keuangan dan kepatuhan;

4) Informasi dan Komunikasi, dimana Perseroan menerapkan sistem informasi terintegrasi untuk mendukung kegiatan operasional, pelaporan keuangan, pelaporan manajemen dan pelaporan eksternal;

5) Pemantauan, dimana Perseroan, melalui Divisi Audit Internal, melakukan pengujian atas efektivitas sistem pengendalian internal dan memantau tindakan perbaikan atas kelemahan pengendalian yang teridentifikasi.

8. Manajemen Risiko Perusahaan (Enterprise Risk Management)

Perseroan telah menerapkan kerangka kerja ERM berdasarkan kerangka kerja manajemen risiko yang terintegrasi yang disusun oleh Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO). Pengelolaan risiko Perseroan dilakukan melalui pendekatan top-down yang melibatkan Direksi dalam mengevaluasi risiko-risiko utama secara keseluruhan, serta pendekatan bottom-up yang melibatkan anak perusahaan dan unit usaha dalam mengkaji risiko-risiko yang spesifik di masing-masing unit usaha. Tim Corporate ERM melakukan penilaian dan konsolidasi berbagai risiko utama yang teridentifikasi, serta menyampaikan laporan berkala mengenai paparan risiko secara menyeluruh dan tindakan mitigasi yang dilakukan kepada Direksi dan Komite Audit.

9. Bagian Investasi (Investor Relations)

Investor Relations mempunyai tugas yaitu diantaranya untuk menyediakan informasi bagi pasar modal sehingga harga saham perusahaan dapat

(27)

mencerminkan nilai perusahaan dan harapan atas pendapatan perusahaan di masa yang akan datang. Selain itu Investor Relations juga berperan penting dalam memelihara likuiditas saham perusahaan di pasar modal.

2.6. Jenis Usaha pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk

Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, PT Indofood Sukses Makmur Tbk memperoleh manfaat dari skala ekonomis serta ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari empat Kelompok Usaha Strategis (“Grup”) yang saling melengkapi sebagai berikut:

1. Consumer Branded Products / Produk Konsumen Bermerek (CBP)

Sumber : www.indofood.com

Gambar 2.3

Produk Konsumen Bermerek PT Indofood Sukses Makmur Tbk

Produk Konsumen Bermerek memproduksi berbagai macam produk makanan dalam kemasan. Dengan didukung oleh kekuatan merek-merek produknya, Grup CBP telah melakukan kegiatan produksi beragam produk konsumen bermerek yang terdiri dari beberapa divisi antara lain yaitu Divisi Mi Instan, Divisi Dairy, Divisi Makanan Ringan, Divisi Penyedap Makanan, dan Divisi Nutrisi & Makanan Khusus.

(28)

19

2. Bogasari

Sumber : www.indofood.com

Gambar 2.4

Produk Bogasari PT Indofood Sukses Makmur Tbk

Grup Bogasari memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta, didukung oleh unit usaha perkapalan dan kemasan. Berbagai produk tepung terigu dipasarkan dengan merek-merek yang sudah terkenal, seperti Cakra Kembar, Segitiga Biru, Kunci Biru dan Lencana Merah. Bogasari juga memproduksi pasta untuk pasar dalam negeri maupun ekspor dengan menggunakan merek La Fonte. Kegiatan operasional Bogasari didukung oleh unit perkapalan yang terdiri dari lima kapal post-panamax, lima kapal handy/supramax, serta dua kapal ultramax untuk mengangkut bahan baku gandum dari Australia, Kanada dan Amerika Serikat. Grup Bogasari juga memproduksi kantong degradable polypropylene untuk mendukung kebutuhan kantong kemasan bogasari.

(29)

3. Agribusiness / Agribisnis

Sumber : www.indofood.com

Gambar 2.5

Produk Agribisnis PT Indofood Sukses Makmur Tbk

Kegiatan usaha utama Grup Agribisnis meliputi penelitian dan pengembangan, pemuliaan benih bibit, pembudidayaan dan pengolahan kelapa sawit hingga produksi dan pemasaran produk minyak goreng, margarin dan shortening. Di samping itu, kegiatan usaha Grup Agribisnis juga mencakup pembudidayaan dan pengolahan karet dan tebu serta tanaman lainnya. Grup Agribisnis terdiri dari dua divisi yaitu Divisi Perkebunan dan Divisi Minyak &

Lemak Nabati.

4. Distribution / Distribusi

Grup Distribusi merupakan aset strategis dan bagian penting dari kegiatan operasional yang terintegrasi secara vertikal. Jaringan distribusinya yang luas memastikan ketersediaan produk-produk Indofood dan pihak ketiga di seluruh Indonesia. Dengan dukungan lebih dari 1.300 distribution/stock point yang berada di lokasi yang padat dengan outlet ritel untuk melayani baik outlet ritel tradisional maupun modern, Grup Distribusi senantiasa dapat melayani konsumen serta memperoleh informasi perkembangan pasar dengan cepat.

(30)

21

2.7. Kinerja Usaha Terkini pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk Kinerja usaha terkini pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk yaitu:

1. Consumer Branded Products / Produk Konsumen Bermerek (CBP) Kegiatan operasional Grup CBP dijalankan oleh ICBP, entitas anak Indofood yang sahamnya tercatat di BEI. Grup CBP memproduksi dan memasarkan beragam produk konsumen bermerek yang menawarkan solusi praktis bagi konsumen di segala usia. Sebagian besar merek-merek produk Grup CBP merupakan pemimpin pasar dan memiliki status top-of-mind di masing- masing kategori produknya, serta telah meraih kepercayaan dan loyalitas jutaan konsumen selama beberapa dekade. Perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan di sepanjang tahun 2019 seiring dengan meningkatnya belanja pemerintah dan konsumsi rumah tangga, serta didukung oleh tingkat inflasi yang stabil dan nilai tukar Rupiah yang lebih kuat. Kondisi persaingan di industri FMCG terus meningkat, dengan semakin banyaknya perusahaan consumer goods yang memandang Indonesia sebagai pasar yang berkembang. Dengan terus fokus pada kehandalan strateginya, Grup CBP berhasil melampaui target kinerjanya untuk tahun 2019. Total nilai penjualan tumbuh 10,4% mencapai Rp42,75 triliun di tahun 2019, dan marjin EBIT naik menjadi 16,8% dari 14,9% di tahun sebelumnya.

2. Bogasari

Grup Bogasari memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta. Industri tepung terigu di Indonesia terus bertumbuh meskipun terjadi perlambatan di tahun 2019. Konsumsi tepung terigu per kapita di Indonesia masih

(31)

relatif rendah bila dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Dengan Ketangguhan makroekonomi Indonesia serta stabilnya harga gandum internasional telah mendorong konsumen kelas menengah dan menengah keatas untuk mengkonsumsi lebih banyak makanan barat seperti roti dan pasta, daripada nasi. Berkembangnya sektor kuliner di Indonesia juga telah meningkatkan permintaan akan produk makanan berbasis gandum, yang didukung oleh tumbuhnya jumlah cafe dan bakery di kota-kota besar seperti Bandung, Jakarta, Medan dan Surabaya. Bogasari meraih kinerja yang baik di tahun 2019, dimana penjualan tumbuh 7,5% mencapai sebesar Rp22,84 triliun yang terutama didukung oleh harga jual rata-rata yang lebih tinggi. Marjin EBIT meningkat menjadi 7,1% dari 6,0% di tahun sebelumnya, terutama didorong oleh harga bahan baku yang lebih rendah.

3. Agribusiness / Agribisnis

Grup Agribisnis merupakan salah satu grup agribisnis terbesar yang terdiversifikasi dan terintegrasi secara vertikal di Indonesia. Grup Agribisnis menghadapi tahun yang penuh tantangan dengan pertumbuhan produksi yang negatif serta turunnya harga berbagai komoditas. Walaupun terjadi pemulihan harga CPO di kuartal keempat tahun 2019 dan mencapai US$852 per ton di akhir tahun, harga rata-rata CPO (CIF Rotterdam) untuk sepanjang tahun 2019 masih tetap rendah sebesar US$572 per ton, atau turun sekitar 5% dari tahun 2018.

Harga komoditas utama lainnya juga masih relatif rendah dimana harga rata-rata komoditas karet RSS3 SICOM di tahun 2019 sebesar US$1.650 per ton, dibandingkan tahun lalu sebesar US$1.552 per ton. Namun demikian, Divisi

(32)

23

Minyak & Lemak Nabati mencatat pertumbuhan volume penjualan dan profitabilitas. Bimoli, produk minyak goreng terkemuka Grup Agribisnis, berhasil meraih peningkatan pangsa pasar. Meskipun didukung oleh kinerja yang positif di sektor hilir, total nilai penjualan Grup Agribisnis mengalami penurunan sebesar 3,2% menjadi Rp13,60 triliun. Marjin EBIT tercatat sebesar 3,6% dibandingkan 5,1% di tahun sebelumnya.

4. Distribution / Distribusi

Tujuan utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk adalah untuk memastikan pasokan produk-produk Indofood secara cepat guna memenuhi permintaan pasar melalui penetrasi distribusi yang terus diperdalam serta jangkauan pasar yang terus diperluas, terutama di daerah-daerah pedesaan. Saat ini Grup Distribusi telah melayani lebih dari 700.000 outlet ritel teregistrasi, yang meliputi outlet ritel modern maupun tradisional. Peningkatan kualitas layanan secara berkelanjutan berhasil dicapai melalui berbagai upaya yang meliputi program Customer Relationship Management (“CRM”) dan Account Salesman Mandiri (“ASM”) yang diluncurkan di tahun 2018. PT Indofood Sukses Makmur Tbk terus memonitor secara cermat guna memastikan bahwa kedua program tersebut berjalan secara efektif dan optimal. Grup Distribusi juga berhasil meraih efisiensi dalam pengiriman serta penurunan biaya di tahun 2019 dengan meningkatkan produktivitas atas truk distribusi PT Indofood Sukses Makmur Tbk dengan melalui rencana distribusi yang semakin baik untuk rute dan jadwal pengiriman barang yang optimal. Pelaksanaan akan rencana strategis TI, termasuk proses digitalisasi, telah menghasilkan peningkatan efisiensi biaya sehubungan dengan

(33)

kemampuan dalam mengawasi dan mengisi kembali persediaan dengan segera. PT Indofood Sukses Makmur Tbk memiliki akses penuh dalam program ASM dan CRM, dimana rincian data konsumen, catatan pemesanan, serta program loyalitas pelanggan dapat diamati. Setiap tenaga penjualan dilengkapi dengan mobile tablet, dimana setiap transaksi penjualan dapat dicatat dan diunggah ke mesin server secara real-time. Di tahun 2019, total nilai penjualan Grup Distribusi turun 24,7% menjadi Rp4,14 triliun triliun dari Rp5,50 triliun di tahun sebelumnya, terutama akibat dampak satu tahun penuh dari konsolidasi NICI ke dalam Divisi Penyedap Makanan ICBP. Namun demikian, marjin EBIT meningkat menjadi 5,1% dari sebesar 3,4%.

(34)

BAB III PEMBAHASAN

3.1. Laporan Keuangan

3.1.1 Pengertian Laporan Keuangan

Pada akhir siklus akuntansi, akuntan perusahaan harus menyajikan laporan keuangan untuk berbagai pihak yang berkepentingan dalam perusahaan penerbit laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan informasi yang paling lengkap dari sebuah perusahaan. Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur atas posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan digunakan sebagai informasi tambahan mengenai kinerja keuangan dan kondisi suatu perusahaan.

Harahap dalam buku “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan” (2010), laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu.

Ikatan Akuntan Indonesia (2012), laporan keuangan merupakan struktur yang menyajikan posisi keuangan dan kinerja keuangan dalam suatu entitas.

Tujuan umum dari laporan keuangan ini untuk kepentingan umum adalah penyajian informasi mengenai posisi keuangan (financial position), kinerja keuangan (financial performance), dan arus kas (cash flow) dari entitas yang sangat berguna untuk membuat keputusan ekonomis bagi para penggunanya.

Kasmir (2012), pengertian laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode

(35)

tertentu. Maksud laporan keuangan yang menunjukkan kondisi perusahaan saat ini merupakan kondisi terkini. Kondisi perusahaan terkini adalah keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan periode tertentu (untuk laporan laba rugi). Biasanya laporan keuangan dibuat per periode, misalnya tiga bulan, atau enam bulan untuk kepentingan internal perusahaan. Sementara itu, untuk laporan lebih luas dilakukan satu tahun sekali.

3.1.2 Tujuan Laporan Keuangan

Walaupun perusahaan memiliki bidang usaha serta jumlah aset dan skala usaha yang berbeda satu dengan yang lain, tetapi secara umum laporan keuangan disusun dengan tujuan yang sama. Perusahaan-perusahaan tersebut harus membuat laporan keuangan setiap periode yang dilaluinya. Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan keuangan yang ditujukan demi memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan. Laporan keuangan untuk tujuan umum meliputi laporan keuangan yang disajikan terpisah atau yang disajikan dalam bentuk dokumen publik lainnya seperti laporan tahunan atau prospektus.

Berdasarkan PSAK No. 1, tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercaya kepada mereka. Berdasarkan bebarapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan umum dari laporan keuangan yaitu:

(36)

27

1) Memberikan informasi yang berguna bagi para pengambil keputusan;

2) Memberikan informasi yang dapat membantu investor dan kreditur saat ini maupun masa depan dalam menilai jumlah, waktu serta ketidakpastiaan arus kas;

3) Memberikan informasi yang dapat membantu investor dan kreditur saat ini maupun masa depan dalam menilai sumber daya ekonomi, kleam terhadapnya, serta perubahannya.

Dalam memenuhi tujuannya, laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atas pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercaya kepadanya. Fahmi (2011), tujuan utama laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi keuangan yang mencakup perubahan dari unsur-unsur laporan keuangan yang ditujukan pada pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam menilai kinerja keuangan terhadap perusahaan disamping pihak manajemen perusahaan.

Kasmir (2012), ada beberapa tujuan dari laporan keuangan yaitu:

1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aset (harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini;

2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini;

3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu;

4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya pendapatan yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu;

(37)

5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aset, kewajiban dan modal perusahaan;

6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode;

7. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.

3.1.3 Kegunaan Laporan Keuangan

Kegunaan laporan keuangan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu untuk pihak internal dan pihak eksternal. Pihak internal adalah pihak-pihak yang berada di dalam perusahaan, seperti pihak manajemen. Sedangkan pihak eksternal adalah pihak-pihak yang berada di luar perusahaan, seperti investor, kreditor, pihak pemerintah.

Pihak internal seperti manajemen, menggunakan laporan keuangan untuk mendukung analisis dalam pengambilan keputusan, kaitannya dengan operasional perusahaan dan sebagai dasar untuk perencanaan dan evaluasi keuangan perusahaan. Manajemen dapat menganalisis kinerja keuangan, seperti melihat kenaikan biaya dan penurunan pendapatan, kenaikan atau penurunan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dan panjang, kemampuan perusahaan dalam menilai seberapa efisien kinerja keuangan dalam menjalankan suatu perusahaan.

Pihak eksternal seperti investor, kreditor dan pemerintah juga menggunakan laporan keuangan. Bagi pihak investor kegunaan laporan keuangan yaitu untuk menilai apakah perusahaan mempunyai prospek yang baik untuk menjadi salah satu komponen dalam portofolionya. Investor juga dapat memutuskan untuk

(38)

29

menjual saham perusahaan apabila berdasarkan laporan keuangan tidak terlihat harapan dimasa depan.

Bagi kreditor, laporan keuangan perusahaan berguna untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajibannya, baik kemampuan membayar bunga pinjaman ataupun kemampuan membayar pokok pinjamannya. Selain itu, laporan keuangan juga dapat digunakan oleh kreditur untuk menilai tingkat risiko perusahaan untuk menambah pinjaman baru dan limit kredit yang disesuaikan dengan kemampuan perusahaan. Bagi pemerintah, laporan keuangan dapat digunakan untuk menentukan besarnya kewajiban perusahaan dalam membayar pajak kepada negara.

3.1.4 Jenis Laporan Keuangan

Berdasarkan PSAK No. 1 tentang Standar Akuntansi Keuangan tahun 2012 yang berlaku di Indonesia, laporan keuangan terdiri dari 5 jenis laporan keuangan yaitu laporan laba rugi (income statement), laporan perubahan ekuitas (statement of owner equity), laporan posisi keuangan (statement of financial position), laporan arus kas (statement of cash flow) dan catatan atas laporan keuangan (notes of financial statement).

Adapun pengertian dari masing-masing jenis laporan keuangan yaitu:

1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Laporan laba rugi merupakan laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu. Laporan laba rugi merupakan laporan yang pertama dibuat oleh perusahaan karena laba/rugi bersih harus dihitung terlebih dahulu dan kemudian menjadi input di laporan perubahan ekuitas

(39)

dibagian laba bersih suatu periode tertentu. Laporan laba rugi merupakan laporan yang sangat penting karena dengan melihat laporan laba rugi dapat mengetahui bagaimana keadaan keuangan suatu perusahaan. Dari laporan laba rugi akan diperoleh berbagai informasi mengenai pendapatan dan beban/biaya dari suatu perusahaan. Selain itu laporan laba rugi juga dapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan.

Struktur umum laporan laba-rugi dengan komponen-komponen pokok sebagai berikut:

Tabel 3.1

Struktur Laporan Laba-rugi

Sumber : Buku Analisis Laporan Keuangan, 2019

2. Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Owner Equity)

Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menyajikan perubahan dalam ekuitas pemilik untuk suatu waktu tertentu. Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menggambarkan peningkatan atau penurunan aset bersih atau kekayaan selama periode berlangsung berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut atau harus diungkapkan dalam laporan keuangan. Tujuan dari

Penjualan/Pendapatan xxx

Harga Pokok Penjualan (HPP) (xxx)

Gross Profit xxx

Biaya Penjualan, Biaya Umum/Biaya Administrasi (xxx)

Biaya Penelitian dan Pengembangan (xxx)

Earning Before Interest, Taxes, Depreciation and

Amortization (EBITDA) xxx

Beban Depresiasi dan Amortisasi (xxx)

Earning Before Interest and Taxes (EBIT) xxx

Beban Bunga (xxx)

Earning Before Taxes (EBT) xxx

Beban Pajak (xxx)

Net Income xxx

(40)

31

dibentuknya laporan perubahan ekuitas yaitu untuk memberi laporan mengenai perubahan modal kerja dan membuat ikhtisar dari investasi dan dana yang dihasilkan di dalam suatu periode serta aktiva pembayaran. Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan yang penting karena dapat digunakan oleh analis maupun pengguna laporan keuangan untuk melihat faktor-faktor apa yang menyebabkan perubahan dalam ekuitas pemilik selama periode akuntansi.

3. Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financial Position)

Laporan posisi keuangan adalah daftar terstruktur yang menunjukkan posisi sumber daya yang dimiliki perusahaan, serta informasi dari mana sumber daya tersebut diperoleh. Laporan posisi keuangan adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan saat ini, pada satu titik tertentu. Laporan posisi keuangan merupakan laporan yang menyajikan informasi kepada para pemakai laporan mengenai aset, liabilitas dan ekuitas pada suatu waktu tertentu.

Komponen pokok dari laporan posisi keuangan yaitu:

1) Aset/Harta

Berdasarkan PSAK No. 16, Aset adalah semua kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan, baik berwujud maupun tidak berwujud yang berharga atau bernilai yang akan mendatangkan manfaat bagi perusahaan tersebut. Aset dimiliki oleh perusahaan dengan harapan dapat dikelola sebagai sumber ekonomi yang memberikan manfaat ekomomis dimasa mendatang bagi perusahaan.

2) Liabilitas/Hutang

Munawir (2007), hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber

(41)

dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor. Hutang timbul karena adanya penundaan pembayaran barang/jasa yang diperoleh sekarang.

3) Ekuitas/Modal

Munawir (2007), modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), laba ditahan. Atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang- hutangnya.

Tabel 3.2

Struktur Laporan Posisi Keuangan

Sumber : www.warsidi.com ASET Aset Lancar

Kas dan setara kas xxx

Piutang usaha xxx

Persediaan xxx

Beban dibayar dimuka xxx

Pajak dibayar dimuka xxx

Total Aset Lancar xxx

Aset Tidak Lancar

Investasi dalam entitas asosiasi xxx

Aset tetap xxx

Aset takberwujud lain xxx

Goodwill xxx

Total Aset Tidak Lancar xxx

Total Aset xxx

LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek

Utang usaha xxx

Pinjaman jangka pendek xxx

Utang pajak jangka pendek xxx

Utang gaji dan upah xxx

Utang bunga xxx

Wesel bayar xxx

Total Liabiltas Jangka Pendek xxx

Liabilitas Jangka Panjang

Pinjaman jangka panjang xxx

Pajak tangguhan xxx

Kewajiban imbalan pasca kerja xxx

Total Liabiltas Jangka Panjang xxx

EKUITAS

Modal saham xxx

Saldo laba xxx

Total Ekuitas xxx

Total Liabilitas dan Ekuitas xxx

(42)

33

4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)

Laporan arus kas merupakan laporan yang memperlihatkan secara eksplisit dari mana sumber kas perusahaan diperoleh. Laporan ini merupakan laporan yang memberikan informasi yang relevan mengenai penerimaan kas dan pengeluaran kas pada periode tertentu. Laporan arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasikan kas dan setara kas serta memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan milik berbagai perusahaan. Selain itu laporan arus kas juga akan meningkatkan komparabilitas pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuaan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama. Komponen laporan arus kas terdiri dari 3 bagian yaitu:

1. Arus Kas Operasi

Arus kas operasi merupakan arus kas yang berasal dari kegiatan operasional perusahaan meliputi arus kas dari kegiatan produksi, distribusi barang dan penyediaan jasa. Komponen arus kas operasi yaitu penjualan barang dan pendapatan jasa, pembelian persediaan, pembayaran beban bunga, pembayaran premi asuransi, pembayaran gaji dan upah dll.

2. Arus Kas Investasi

Arus kas investasi merupakan arus kas yang berkaitan dengan perolehan pembelian aset tetap yang digunakan untuk jangka panjang. Aset jangka panjang merupakan sarana investasi yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendukung memperoleh penghasilan. Beberapa contoh dari arus kas investasi yaitu

(43)

pembayaran kas untuk membeli aset tetap, aset tidak berwujud, aset jangka panjang lainnya, penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aset tak berwujud, dan aset jangka panjang lainnya dan perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain.

3. Arus Kas Pendanaan

Arus kas pendanaan merupakan sumber dana untuk pembiayaan bisnis perusahaan. Arus kas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Artinya, Arus kas pendanaan adalah semua aktivitas yang berkaitan dengan upaya untuk mendukung operasi perusahaan dengan menyediakan kebutuhan akan dan dari berbagai sumber dan konsekuensinya. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari arus kas pendanaan yaitu penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya, pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menembus saham perusahaan, pelunasan pinjaman dan pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lessee) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan lease pembiayaan (finance lease).

5. Catatan Atas Laporan Keuangan (Notes of Financial Statement)

Catatan atas laporan keuangan merupakan informasi tambahan yang perlu diberikan menyangkut berbagai hal yang terkait secara langsung dengan laporan keuangan yang disajikan suatu entitas tertentu, seperti kebijakan akuntansi yang digunakan perusahaan dan berbagai informasi yang relevan dengan laporan tersebut. Catatan atas laporan keuangan sangat berguna untuk mengetahui kejelasan sumber angka/nilai dalam laporan keuangan. Beberapa catatan penting

(44)

35

yang biasanya diperlukan oleh pembaca laporan keuangan yaitu catatan yang memperlihatkan dasar perhitungan, catatan mengenai kebijakan akuntansi, catatan aset-aset yang disusutkan, catatan mengenai perencanaan untuk memajukan perusahaan dan lain sebagainya.

3.2. Analisis Laporan Keuangan

3.2.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan adalah suatu kegiatan mengidentifikasi, menilai dan membandingkan laporan keuangan pada tahun berjalan dengan tahun-tahun yang sebelumnya. Analisis laporan keuangan merupakan kegiatan yang perlu dilakukan oleh perusahaan karena dengan melakukan analisis laporan keuangan maka perusahaan akan dapat mengetahui kondisi perusahaan dan kinerja keuangan perusahaan di periode sebelumnya, sehingga perusahaan mendapatkan informasi yang dapat digunakan oleh manajemen untuk mengambil keputusan yang tepat di masa depan.

Harahap (2010), Analisis laporan keuangan terdiri dari dua kata yaitu analisis dan laporan keuangan. Kata analisis adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi bagian unit terkecil. Sedangkan laporan keuangan adalah laporan posisi keuangan, laporan laba/rugi, dan laporan arus kas.

Jika dua pengertian ini digabung, analisis laporan keuangan berarti menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan

(45)

tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.

Wild (2005), Analisis laporan keuangan adalah aplikasi dari alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan untuk dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis.

Berdasarkan uraian diatas, disimpulkan bahwa hasil analisis laporan keuangan dipergunakan untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan, serta memprediksi dan menggambarkan kemungkinan kondisi kinerja perusahaan bagi pengguna laporan keuangan.

3.2.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan melakukan kegiatan analisa masing-masing pos yang terdapat di dalam laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan.

Ada beberapa tujuan dilakukannya analisis laporan keuangan Bernstein (dalam Syahrial 2013) yaitu:

a) Penyaringan (Screening) yaitu analisis dilakukan dengan melihat secara analistis untuk laporan keuangan dengan tujuan beberapa alternatif analisis bisnis seperti investasi, merger dan lain-lain. Dalam hal screening setelah membaca dan memahami analisis keuangan diharapkan dapat menyaring aktivitas bisnis yang menggairahkan dimasa depan.

b) Peramalan (Forecasting) yaitu analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan dimasa sekarang dan yang akan datang.

(46)

37

c) Diagnosa (Diagnosis) yaitu analisis dilakukan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-masalah dalam manajemen khususnya dibidang operasi dan keuangan.

d) Penilaian (Evaluation) yaitu analisis digunakan untuk menilai prestasi manajemen, operasi, keuangan dan lain-lain.

3.3. Rasio Efisiensi

3.3.1 Pengertian Rasio Efisiensi

Rasio Efisiensi (Efficiency Ratio) juga sering disebut dengan rasio aktivitas (activity ratio) adalah jenis rasio keuangan yang mengukur seberapa efisien perusahaan dalam mengelola aset yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan/pendapatan.

Kasmir (2012), Rasio Aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya.

Atau dapat pula dikatakan rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi (efektivitas) pemanfaatan sumber daya perusahaan.

Munawir (2007), Rasio aktivitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari atau kemampuan perusahaan dalam penjualan, penagihan piutang maupun pemanfaatan aktiva yang dimiliki.

Sartono (2012), Rasio aktivitas menunjukkan bagaimana sumber daya telah dimanfaatkan secara optimal, kemudian dengan cara membandingkan rasio aktivitas, maka dapat diketahui tingkat efisiensi perusahaan dalam industri.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa rasio efisiensi merupakan rasio yang digunakan untuk menentukan seberapa efisien

(47)

perusahaan dalam menggunakan aset yang dimilikinya untuk menjalankan perusahaan.

3.3.2 Tujuan Rasio Efisiensi

Ada beberapa tujuan yang dapat dicapai perusahaan dalam menggunakan rasio efisiensi (Kasmir: 2012) yaitu:

a) Untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode;

b) Untuk menghitung hari rata-rata penagihan piutang (days of receivable), di mana hasil perhitungan ini menunjukkan jumlah hari (berapa hari) piutang tersebut rata-rata tidak dapat ditagih;

c) Untuk menghitung berapa hari rata-rata persediaan tersimpan dalam gudang;

d) Untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam modal kerja berputar dalan satu periode atau berapa penjualan yang dapat dicapai oleh setiap modal kerja yang digunakan (working capital turn over);

e) Untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode;

f) Untuk mengukur penggunaan semua aktiva perusahaan di bandingkan dengan penjualan.

(48)

39

3.3.3 Jenis-Jenis Rasio Efisiensi

Jenis-jenis rasio efisiensi terdiri dari empat (4) jenis yaitu:

1. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover Ratio)

Rasio perputaran persediaan adalah rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan (Inventory) berputar dalam satu periode (Kasmir: 2013). Rasio perputaran persediaan adalah rasio yang menilai efisiensi pengendalian persediaan barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali. Rasio perputaran persediaan (Inventory turnover ratio) digunakan untuk mengetahui seberapa cepat persediaan dapat terjual. Semakin tinggi inventory turnover maka persediaan perusahaan akan semakin cepat terjual dan semakin efisien perusahaan mengelola persediaan. Semakin tinggi rasio perputaran persediaan akan semakin bagus karena perusahaan tidak akan mengalami kelebihan persediaan (overstock). Namun nilai rasio perputaran persediaan yang terlalu tinggi juga dapat menimbulkan masalah, yaitu persediaan terlalu cepat terjual dan perusahaan mengalami kehabisan persediaan (out of stock). Standar rata-rata industri rasio perputaran persediaan (Kasmir: 2012) yaitu sebanyak 20 kali. Standar rata-rata industri jika dibawah 20 kali maka perputaran persediaan perusahaan dapat dikatakan tidak baik dan jika diatas dari 20 kali maka perputaran persediaan dapat dikatakan baik.

Adapun rumus untuk menghitung rasio perputaran persediaan (James Van Horne, 2005) yaitu:

Beban Pokok Penjualan Rasio Perputaran Persediaan =

Persediaan

(49)

2. Rasio Perputaran Piutang (Receivables Turnover Ratio)

Rasio perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang berputar dalam satu periode (Kasmir: 2012).

Rasio perputaran piutang (Receivables turnover) digunakan untuk mengetahui seberapa besar proporsi piutang dalam penjualan perusahaan. Semakin tinggi rasio perputaran piutang maka akan semakin baik karena perputaran piutang yang tinggi akan mengindikasikan penjualan secara kas lebih tinggi dari penjualan kredit. Perputaran piutang menunjukkan efisiensi perusahaan dalam mengelola piutangnya. Perputaran piutang rendah menunjukkan efisiensi penagihan makin buruk selama suatu periode karena lamanya penagihan dilakukan. Standar rata- rata industri rasio perputaran piutang (Kasmir: 2012) yaitu sebanyak 15 kali.

Standar rata-rata industri perusahaan jika dibawah 15 kali maka perputaran piutang perusahaan dapat dikatakan tidak baik dan jika diatas 15 kali maka perputaran piutang dapat dikatakan baik.

Adapun rumus untuk menghitung rasio perputaran piutang (Subramanyam:

2010) yaitu:

Penjualan Bersih Rasio perputaran piutang =

Rata-Rata Piutang

3. Rasio Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover Ratio)

Kasmir (2012), Perputaran aset tetap adalah rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aset tetap berputar dalam satu periode. Rasio perputaran aset tetap (Fixed asset turnover ratio) yaitu digunakan

(50)

41

untuk menghitung seberapa efisien investasi perusahaan dalam aset tetap. Rasio perputaran aset tetap (Fixed asset turnover ratio) merupakan rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan aset tetap yang telah dimiliki. Semakin tinggi rasio perputaran aset tetap, artinya semakin efisien investasi aset tetap perusahaan. Standar rata-rata industri rasio perputaran aset tetap (Kasmir: 2012) yaitu sebanyak 5 kali. Standar rata-rata industri perusahaan jika dibawah 5 kali maka perputaran aset tetap perusahaan dapat dikatakan tidak baik dan jika diatas 5 kali maka perputaran aset tetap dapat dikatakan baik.

Adapun rumus untuk menghitung rasio perputaran aset tetap (Kasmir: 2013) yaitu:

Penjualan

Rasio Perputaran Aset Tetap =

Total Aset Tetap

4. Rasio Perputaran Total Aset (Total Asset Turnover Ratio)

Kasmir (2012), Perputaran total aset adalah rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aset yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aset. Rasio perputaran total aset (Total asset turnover ratio) yaitu digunakan untuk menghitung seberapa besar pendapatan atau penjualan yang diperoleh perusahaan melalui aset yang dimilikinya. Semakin tinggi rasio perputaran total aset, maka akan semakin efisien perusahaan dalam mengelola asetnya. Standar rata-rata industri rasio perputaran total aset (Kasmir: 2012) yaitu sebanyak 2 kali. Standar rata-rata industri perusahaan jika dibawah 2 kali maka perputaran total aset perusahaan dapat

(51)

dikatakan tidak baik dan jika diatas 2 kali maka perputaran total aset dapat dikatakan baik.

Adapun rumus untuk menghitung rasio perputaran total aset (Kasmir: 2013) yaitu:

Penjualan Rasio Perputaran Total Aset =

Total Aset

3.3.4 Hasil Analisis Rasio Efisiensi Pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk A. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover Ratio)

Berikut tabel perhitungan nilai Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover Ratio) pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk periode 2017 s/d 2019:

Tabel 3.3

Hasil Perhitungan Inventory Turnover Ratio PT Indofood Sukses Makmur Tbk

(Disajikan dalam jutaan rupiah)

Sumber: Data diolah oleh penulis,2021

Berdasarkan perhitungan rasio perputaran persediaan (inventory turnover ratio) pada tahun 2017-2019 pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Pada tahun 2017 perputaran persediaan perusahaan sebesar 5,15 kali dalam setahun. Pada tahun 2018 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya menjadi 4,57 kali dalam setahun, hal ini disebabkan meningkatnya jumlah beban pokok penjualan dan meningkatnya jumlah

Tahun Beban Pokok

Penjualan Persediaan Rasio

2017 50.416.667 9.792.768 5,15 2018 53.182.723 11.644.156 4,57 2019 53.876.594 9.658.705 5,58

(52)

43

persediaan. Pada tahun 2019 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya menjadi 5.58 kali dalam setahun, hal ini disebabkan meningkatnya jumlah beban pokok penjualan dan menurunnya jumlah persediaan. Dari analisis rasio perputaran persediaan pada tahun 2017-2019 dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan perputaran persediaan menunjukkan kondisi perusahaan dianggap tidak baik sebab berada di bawah rata-rata standar umum yaitu 20 kali. Hal ini disebabkan karena jumlah persediaan yang terlalu besar.

B. Rasio Perputaran Piutang (Receivables Turnover Ratio)

Berikut tabel perhitungan nilai Rasio Perputaran Piutang (Receivables Turnover Ratio) pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk periode 2017 s/d 2019:

Tabel 3.4

Hasil Perhitungan Receivables Turnover Ratio PT Indofood Sukses Makmur Tbk

(Disajikan dalam jutaan rupiah)

Sumber: Data diolah oleh penulis,2021

Berdasarkan perhitungan rasio perputaran piutang (receivables turnover ratio) pada tahun 2017-2019 pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Pada tahun 2017 perputaran piutang perusahaan sebesar 17,81 kali dalam setahun. Pada tahun 2018 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya menjadi 17,23 kali dalam setahun, hal ini disebabkan meningkatnya jumlah penjualan dan meningkatnya jumlah piutang usaha yang

Tahun Penjualan Piutang Usaha Rasio 2017 70.186.618 3.941.053 17,81 2018 73.394.728 4.258.499 17,23 2019 76.592.955 4.128.356 18,55

Referensi

Dokumen terkait

Analisis perbandingan kinerja PT Mayora Indah Tbk dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dilakukan berdasarkan empat rasio keuangan sebagai indikator kinerja keuangan dan

Ibu Sudarinah dan Ibu Yulianti selaku Karyawan Toko pada Koperasi Karyawan Pangan Utama PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Cabang Palembang yang telah membantu penulis

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dari tahun ke tahun mengalami kenaikan aset secara signifikan, begitu juga dengan penjualan yang mengalami peningkatan dengan jumlah diatas

Tujuan dilakukan analisis ini adalah menganalisis penerapan manajemen rantai pasok PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang berbasis ERP (Enterprise Resource Planning) dengan

Laporan keuangan bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk yang berdasarkan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis terhadap PT Indofood Sukses Makmur Tbk., maka penulis menarik beberapa kesimpulan, yaitu: (1) Strategi

6 Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai struktur modal optimal pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk., karena dengan

Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah kegiatan media relations yang dilakukan oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk dalam dua bentuk yaitu dalam bentuk tulisan berupa