• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR SURVEI SERANGAN HAMA PRK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR SURVEI SERANGAN HAMA PRK"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

SURVEI SERANGAN HAMA PRK (Penggerek Ranting Kopi) (Xylousandrus sp)

PADA TANAMAN KOPI DI DESA PEKALOBEAN

KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG

OLEH : FITRIANI B

NIM 11 22 268

JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

2014

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

SURVEI SERANGAN HAMA PRK (Penggerek Ranting Kopi) Xylousandrus sp PADA TANAMAN KOPI DI DESA PEKALOBEAN KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN

ENREKANG

TUGAS AKHIR

Disusun Oleh FITRIANI B NIM 1122268

Sebagai Salah Satu Syarat Penyelesaian Studi pada Jurusan

Budidaya Tanaman Perkebunan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

Telah Diperiksa dan Disetujui Oleh :

Pembimbing I, Pembimbing II,

Andi Ridwan, S. P, M. P. Syatrawati, S. P., M. P.

NIP. 19710613200112201 NIP. 97304302003122001

Mengetahui :

Direktur Politeknik Pertanian Ketua Jurusan

Negeri Pangkajene dan Kepulauan, Budidaya Tanaman Perkebunan,

Ir. Andi Asdar Jaya, M. Si. Rahmad. D., S. P., M. Si.

NIP. 196306101988031003 NIP. 197112012003121001

(3)

PERSETUJUAN PENGUJI

Judul Tugas Akhir : Survei Serangan Hama PRK (Penggerek Ranting Kopi) Xylousandrus sp Pada Tanaman Kopi Di Desa Pekalobean Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang

Nama : Fitriani B

NIM : 1122268

Program Studi : Budidaya Tanaman Perkebunan

Jurusan : Budidaya Tanaman Perkebunan Perguruan Tinggi : Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

Telah Diuji Oleh Tim Penguji dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Kelulusan

Disahkan Oleh : Tim Penguji

1. Pembimbing I ( Andi Ridwan, S.P, M., P ) (...)

2. Pembimbing II ( Syatrawati S.P, M., P ) ( ...)

3. Penguji I ( Sri Muliani S.P M., P ) (. ...)

4. Penguji II ( Nildayanti S.P., M.Si ) ( )

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan, rahmat, hidayah, dan inayah-Nya yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul Survei Serangan Hama xylousandrus sp Pada Tanaman Kopi Di Desa Pekalobean Kecamatan Anggeraja

Kabupaten Enrekang.

Suatu hal yang lazim terjadi dalam diri setiap manusia, bahwa suatu pekerjaan yang baru akan banyak mengalami hambatan dalam melakukan atau menyelesaikan pekerjaan tersebut. Demikian kejadian yang sama terjadi dalam diri penulis untuk menyusun laporan ini, namun berkat ketabahan dan kesabaran akan kewajiban sebagai mahasiswa disamping adanya bimbingan serta petunjuk- petunjuk dari berbagai pihak akhirnya laporan tugas akhir ini, dengan segala kerendahan hati yang tulus dan ikhlas penulis menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya, khususnya kepada :

1. Ir. Andi Asdar Jaya, M.Si, selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Pangkep 2. Rahmad. D, SP, M.Si, selaku Ketua Jurusan Budidaya Tanaman perkebunan 3. Andi Ridwan, SP, MP selaku pembimbing pertama dan Syatrawati, SP, MP

selaku pembimbing kedua yang rela dan ikhlas mengorbankan waktunya dalam memberikan bimbingan serta petunjuk kepada penulis.

4. Bapak/Ibu dosen dan segenap staf teknisi jurusan budidaya tanaman perkebunan yang

5. Kedua orang tua penulis, ayahanda Bahar dan Ibunda Haria yang telah melahirkan, mengasuh, membesarkan penulis serta kepada saudara-saudara saya yang telah mendoakan dan memberikan motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan ini.

(5)

6. Seluruh rekan rekan mahasisswa yang tidak sempat penulis sebut satu persatu.

Laporan Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi pada Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep. Terima kasih penulis ucapkan pada Ibunda dan Ayahanda yang telah mengasuh, segenap keluarga yang selalu membantu baik moril dan materil, serta kepada Andi Ridwan. SP, MP dan Syatrawati SP,MP selaku dosen pembimbing yang telah begitu banyak memberikan motifasi dan dorongan sehingga penulis dapat menyelasaikan Studi.

Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga saran dan kritik sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Enrekang, 2014

Penulis

(6)

ABSTRAK

FITRIANI (1122268) survei serangan hama PRK (Penggerek Ranting Kopi) Xylousandrus sp pada tanaman kopi di Desa Pekalobean Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang. Di bimbing oleh Andi Ridwan dan Syatrawati.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui intensits serangan PRK pada tanaman kopi yang memiliki jarak tanam yang berbeda.

Kegiatan ini dilaksanakan di laksanakan pada bulan Nopember sampai Desember 2013 yang bertempat di Desa Pekalobean Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang, lokasi yang di jadikan objek penelitian yaitu lahan kopi yang memiliki jarak tanam 2,5×2,5 M, 2,5×3 M, 3×3 M, dan 3×4 M.Lokasi yang di jadikan objek penelitian adalah lahan milik warga setempat pada lahan dengan masing-masing jarak tanam di pilih 5 sampel pohon dalam satu petak lahan sampel kemudian di hitung tingkat serangannya, dan dapat di ketahui tingkat serangan yang paling tinggi yaitu pada jarak tanam yang terlalu rapat karena serangan Xylousandrus sp mudah pindah dari cabang yang satu ke cabang yang lainnya.

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan dan Kegunaan ... 3

II. KONDISI UMUM LOKASI... . 4

III. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

Hama ... 5

IV. METODOLOGI ... 9

A. Waktu dan tempat ... 9

B. Bahan dan Alat ... 9

C. Metode Pelaksanaan ... 9

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 10

A. Hasil ... 10

B. Pembahasan ... 10

VI. Kesimpulan dan saran... ... 14

A. Kesimpulan ... 14

B. Saran ... 14

(8)

DAFTAR PUSTAKA ... 15 LAMPIRAN... ... 16

RIWAYAT HIDUP... ... 23

(9)

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

1 Lahan yang di jadikan lokasi survei serangan Xylousandrus sp 17 2 Ranting yang terserang hama Xylousandrus sp... 18

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

1. Persentase tingkat serangan hama Xylousandrus sp

Pada lahan sampel 1... 17 2. ersentase tingkat serangan hama Xylousandrus

Pada lahan sampel 2... 18 3. Persentase tingkat serangan hama Xylousandrus sp

Pada lahan sampel 3... 19 4. Persentase tingkat serangan hama Xylousandrus sp

Pada lahan sampel 4... 20

(11)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kopi menjadi salah satu komoditas ekspor penting pada sub sektor perkebunan Indonesia. Komoditas ini mempunyai peranan sangat besar sebagai penghasil devisa Negara dan sumber pendapatan petani. Pada tahun 2009, total luas areal perkebunan kopi di Indonesia mencapai 1.266.235 Ha dengan produksi 682.591 Ton.Sekitar 95% dariluas areal perkebunan kopi tersebut merupakan perkebunan rakyat. Secara umum pada perkebunan rakyat, pesatnya peningkatan luas areal tidak diimbangi dengan pesatnya peningkatan produktivitas dan mutu. Produktivitas kopi Indonesia rata-rata masih rendah yaitu 641,6 kg/ha dari standar 800 kg/ha. Rendahnya produktivitas maupun mutu kopi pada perkebunan rakyat antara lain disebabkan oleh adanya serangan hama penyakit, umur tanaman yang sudah tua dan kurangnya perawatan kebun oleh petani. Selainitu kopi Indonesia umumnya dikenal mempunyai citra mutu yang rendah di pasar internasional, sehingga diharga rendah.

Pada umumnya, ahli guna lahan dari hutan menjadi kebun kopi maupun system pertanian lainnya akan menyebabkan perubahan kondisi lingkungan disekitarnya terutama fungsi hidrologi,kesuburan tanah, cadangan karbon dan ke ragaman hayati. Pengelolaan menanam jenis pohon sebagai penaung tanaman

kopi (agroforestri berbasis kopi telah banyak dilaporkan dapat membantu mempertahankan fungsi lingkungan. Selain itu,kondisi padaagroforestri berbasis kopi dengan pohon penaung yang lebih beragam hingga menyerupai hutan,mempunyai stabilitas ekosistem yang lebih tinggi sehingga potensi terjadi ledakan hama berkurang (Schroth etal., 2000).

(12)

Penggerek ranting kopi (Xylousandrus sp) merupakan hama utama yang menyerang tanaman kopi dan menyebabkan penurunan hasil kopi secara nyata.Proses pembuatan lubang yang di lakukan Xylousandus sp menyebabkan ujung ranting layu,menguning dan mati. Guna memperoleh produksi pertanian yang berkelanjutan, beberapa faktor eksternal yang harus di perhatikan adalah mempertahan ketersediaan cahaya, air dan hara yang cukup, dan mencegah serangan hama dan penyakit.

Untuk mengantisipasi lonjakan serangan Xylousandrus sp pada tanaman kopi maka perlu di lakukan pengamatan terhadap tingkat serangan hama tersebut pada tanaman kopi. Oleh karna itu di lakukanlah kegiatan ini untuk mengetahui tingkat serangan Xylosandrus sp pada tanaman kopi di desa Pekalobean kecamatan Anggeraja kabupaten Enrekang.

(13)

B.TujuandanKegunaan

Tujuan kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat serangan Xylousandrus sp pada tanaman kopi.

Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai informasi bagi pihak pihak yang membutuhkan, khususnya dalam kaitannya dengan hama penggerek ranting kopi (Xylosandrus sp).

(14)

II. KONDISI UMUM LOKASI

Desa pekalobean merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Enrekang,Propinsi Sulawesi Selatan dengan batas-batas wilayahnya sebagai berikut :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan dan Kabupaten Tanah Toraja.

2. Seblah Timur berbatasan dengan Kecamatan Baraka.

3. Seblah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Enrekang.

4. Seblah Barat berbatan dengan Kecamatan Baroko.

Desa Pekalobean merupakan daerah perkebunan karena sebagian besar penduduk dii Desa Pekalobean berprofesi sebagai petani. Tanaman jenis kopi arabika banyak di budidayakan dan di kembangkan oleh penduduk setempat karena Desa Pekalobean merupakan wilayah pertanian yang cukup sesuai untuk pengembangan kopi arabika. Secara administratif luasWilayah Desa Pekalobean adalah 32,61 Km2, dan luas lahan yaitu 3.261 Ha dengan luas areal perkebunan seluas 779 Ha. Keadaan tanah di Desa Pekalobean sebagian besar terdiri dari jenis tanah liat berpasir, pH berkisar 5,5-6,5. Keadaan topografi wilayah Desa Pekalobean pada umumnya memiliki topografi yang bergelombang, berbukit dan bergunung-gunung dengan kemiringan 2%-41%. Keadaan iklim di Desa Pekalobean berada pada C2 yaitu terdiri dari 6-7 bulan basah dan 4-5 bulan kering dari setiap tahunnya.

(15)

III. TINJAUAN PUSTAKA

Hama

PenggerekRanting Kopi Xylosandrus sp 1. Klasifikasi

Penggerek ranting kopi (Xylosandrus sp) merupakan hama utama yang menyerang tanaman kopi yang disebabkan penurunan hasil kopi secara nyata .Proses pembuatan lubang yang dilakukan oleh Xylosandrus spmenyebabkan ujung ranting layu, menguning,dan mati.

MenurutMichigan State University (MSU) (2004): PEET, klasifikasihamainiadalahsebagaiberikut :

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Class : Insecta

Order : Coleoptera

Family : Curculionidae

Subfamily : Scolytiidae

Genus : Xylosandrus

Species : Xylosandrus sp

(16)

2. Biologi Hama Xylosandrus sp

Hama ini menyelesaikan siklus hidupnya yang mengalami metamorfosis sempurna , dari telur, larva, pupa, dan serangga dewasa didalam lubang gerek.Serangga betina dewasa yang telah kawin akan keluar dari lubang gerek untuk mencari inang baru. Akibat adanya lubang gerek di dalam ranting menyebabkan terganggunya transportasi nutrisi sehingga ujung ranting layu, daun menguning,ranting hitam dan dapat menyebabkan kematatian ranting.

Apabila serangan berat terjadi pada sebagian besar ranting, maka dapat menyebabakan kematiam tanaman.Menurut Lavabre (1959),serangan Xylosandrus sp pada tanaman muda menyebabkan daun-daunnya gugur

sehingga pertumbuhan dan pembuahannya terhambat, sedangkan serangan pada tanaman yang telah tua menyebabkan ranting-rantingnya mengering sehingga hasil kopi menurun.

3. Gejala Serangan

Serangan Xylosandrusspdicirikan oleh adanya lubang penggerek berdiameter sekitar 1-2 mm pada permukaan ranting tanaman kopi. Lubang gerek ini menunju kerbagian dalam ranting hingga mencapai panjang 20-50 mm.Lubang gerek dibuat oleh Xylosandrus spbetina dewasa sebagai tempat tinggalnya.Setelah menggerek, serangan betina meletakkan telurnya dalam lubang tersebut hingga menetas sampai tumbuh dewasa.Larva yang ada didalam lubang gerek tidak memakan jaringan tanaman tetapi memakan jamur ambrosia (Fusarium solani) yang tumbuh dan berkembang dalam lubang gerek.

Sepora jamur tersebut dibawah oleh Xylosandrus spbetina dewasa sewaktu menggerek lubang. Aktifitas larva ketika makan jamur tersebut menyebabkan

(17)

rusaknya jaringan tanaman pada lubang,sehingga mengakibatkan semakin lebar dan panjangnya lubang gerek (Drizd,2003).

4. PolaPenyebaran

SeranggaXylosandrusspdapatdiketahuimenyukaitanaman kopi yang

rimbundengannaungan yang

gelap.Kondisidemikiantampaknyaberkaitandengandaerahasaldarihama

penggerek ranting kopi, yaituAfrikadimanaserangga penggerek ranting kopi menyerangtanaman kopi liar yang berada di bawahhutantropis yang lembab. Kondisiserupajugadijumpai di Brazil, di manaseranganberathama penggerek ranting kopibiasanyaterjadipadapertanaman kopi dengannaunganberatdanberkabutsehinggakelembabanudaracukup tinggi.

Berdasarkanfenologipadapembuahantanaman kopi, pengelolaan penggerek ranting kopidapatberbedaantaradaerahsatudengandaerahlainnya.

Karenafenologipembuahantanaman kopi

tersebutsangatbervariasimenurutketinggiantempat, curahhujan, suhu, tipetanah, varietasatauklon kopi danpraktekagronomis.Kondisipertanaman kopi di daerah Sumatera yang tergolongdaerahbasahdansebagianbesarmemilikitipeiklim B

danA (menuruttipeiklim Schmidt dan Ferguson)

akansulitmenerapkansistemsanitasiuntukmemutuskansiklushiduphamakarenaper tanaman kopi berbuahsepanjangtahun. Padadaerahdatarantinggi (lebihdari1200 m dpl.) serangga hama Xylosandrus spperkembangannyaterhambat, sehinggapadadaerah-

daerahtersebutbiasanyaintensitasseranganhamaXylosandrus spjugarendah (Untung K. 1996).

(18)

5. Pengaruh Lingkungan

Perkembangan Xylosandrus sp dipengaruhi oleh suhu dan dapat hidup pada suhu 15 C-35 C, suhu optimal untuk perkembangan telur antara 30 C-32 C dan untuk larva, pupa dan dewasa antara 27 C-30 C.

Seranggabetinadapatmenggerekbuah kopi antarasuhu 20 C-33 C, padasuhu 15 C dan 35 C seranggabetinatidak menggerekranting kopi.

6. pengendalian Xylosandrus sp

Pengendalian yang dilakukan untuk hama Xylosandrus sp yaitu:

(1) Mengurangiseranganterhadap tanaman kopi, dengan jalan memberikan peluangbagihama untukmenyerangpohonpenaungnya,

(2) Dapatmempertahankanintensitascahayadansuhuyang lebihrendah sehinggamemberikankondisi yang optimal bagitanaman kopi untuktumbuh sehat, (3) Memperbanyak jumlah predator bagi Xylosandrus sp pada system kopi multistrata.Dengan menggunakan strategi biologi ini, diharapkan penggunaan insektisidakimiadapatditekanserendah mungkin.

(19)

IV. METODOLOGI

A. WaktudanTempat

Pengamataninidilaksanakan pada bulan Nopember sampai Desember 2013 di Desa Pekalobean Kec.Anggeraja Kab.Enrekang.

B. BahandanAlat

Bahanyang digunakanadalahtanaman kopi milik masyarakat setempat.Alat yang digunakanyaitubuku,pulpen, dankamera.

C. MetodePelaksanaan

Pengamatantingkatserangan hama ranting kopidilakukandengancara Sebagaiberikut :

- Pengamatan di lakukan pada lahan kopi masing-masing dengan jarak tanam

2,5

×

2,5 M; 2,5 3 M; 3

×

3 M;3

×

4 M.

- Menetapkan 5 pohon dari masing-masing petak yang di jadikan sampel

- Tingkat seranganXylousandrus sp tanaman

kopidihitungdenganmenggunakanrumus.

- I =Intensitas serangan

=

Keterangan: A= Jumlah cabang terserang tiap pohon B=Jumlah semua cabang tiap pohon

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari perancangan adalah aplikasi pembelajaran kebudayaan Jawa bersifat read only dan berisi tentang materi adat istiadat, alat musik, lagu daerah, tarian tradisional,

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli 2021. Lokasi penelitian adalah di Desa Dukuhwaluh, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas. Desa Dukuhwaluh termasuk

Hal ini menimbulkan suatu efek yang disebut dengan Kromostereopsis, yaitu efek yang menyebabkan warna-warna murni pada jarak yang sama terlihat mempunyai jarak yang berbeda5.

Proses seleksi terdiri dari paling sedikit 8 ( delapan ) langkah yang dapat ditempuh, perlu ditekankan bahwa dalam hal orang yang diseleksi adalah dalam rangka alih tugas

memperoleh akses dan manfaat yang sama dengan laki-laki, dalam menyampaikan pendapat, gagasan, pikiran melalui media, tanpa diskriminasi berdasarkan jenis kelamin,

Identitas responden merupakan sumber infomasi dalam pengumpulan data .Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap 30 responden dengan Analisis Break Event Point

Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Desa Pacar Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan pada bulan Juli sampai dengan bulan Agustus. Kegiatan ini dilaksanakan karena

Puji syukur yang sepatutnya penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala berkat dan lindunganNya sehingga penyusunan laporan tugas akhir ini yang berjudul