• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

4 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Konsep Pesan Dakwah 2.1.1. Pengertian Dakwah

Menurut bahasa (etimologi) dakwah asalnya diketahu dari bahasa arab, yang berarti “panggilan ajakan atau seruan”. Kata dakwah sendiri dalam ilmu tata bahasa arab terbentuk sebagai isim mashdar dimana kata ini berasal dari fi’il (kata kerja) da’a dan yad’u. Arti dari kata tersebut adalah memanggil, mengajak dan menyeru.

Dalam Al-Qur’an, kata dakwah yang ditemukan didalamnya dari berbagai bentuk kata sebanyak 198 kali oleh hitungan Muhammad Sulthon ( 2003), dan ditemukan sebanyak 299 kali versi hitungan Muhammad Fu’ad ‘Abd al-Baqi’ (dalam A. Ilyas Isma’il, 2006), serta 212 kali menurut hitungan Asep Muhidin (2002), ini berarti menjelaskan bahwa Al-Qur’an mengembangkan makna dari kata dakwah untuk berbagai penggunaan.

Dari berbagai istilah dakwah yang dijelaskan, sisi lain dari dakwah juga memiliki arti untuk mengajak kepada kebaikan, kebaikan disini bisa berupa baik kepada diri sendiri dan juga baik kepada orang lain sesuai dengan ajaran oleh Allah dan Rasul. Jadi bisa digaris bawahi, dakwah dalam pengertian khusus identik denganamar ma’ruf nahi munkar pada surat Ali Imran ayat 110.

Arti dakwah yang lain menurut istilah mempunyai artian yang bermacam macam, hal ini dikarenakan beberapa dari ahli ilmu agama memberikan pendapat yang berbeda beda mengenai pengertian dan istilah tentang dakwah, maka dari itu pengertian dari dakwah sendiri menjadi bermacam macam. Hal ini terjadi karena banyaknya sudut pandang dari mereka tentang pengertian dan istilah dakwah itu sendiri, sehinga antar para ahli ditemukan banyak terdapat perbedaan dan tidak memungkiri juga terdapat banyak persaman diantaranya. Umunya para ahli memulai mendefinisikan arti dakwah itu sendiri dari pengertian secara bahasa, dan secara umum inti dari definisi yang berbeda beda tersebut tetap mengacu pada tujuan yang positif seperti meningkatkan keimanan pada manusia. Dan pada akhirnya menurut syariat islam, dakwah juga diartikan menjadi kegiatan yang bisa meningkatkan iman.

(2)

5 2.1.2. Pengertian Pesan Dakwah

Dakwah di dalam komunikasi bisa disebut sebagai massage yang berupa simbol. Istilah pesan dakwah disebut maudhu’ al- da’wah yang artinya suatu tema yang akan dibawakan oleh seorang tokoh agama atau penceramah mengenai agama islam, istilah ini lebih tepat jika dibandingkan dengan “materi dakwah” atau dikenal juga dengan maaddah al-da’wah, istilah ini menimbulkan kesalah pahaman tentang logistik dakwah.

Keseluruhan dari sesuatu yang akan disampaikan oleh komunikator disebut sebagai pesan, namun ada juga yang mengartikan bahwa apa yang dikomunikasikan oleh komunikator kepada penerimanya disebut juga pesan (Wahyu, 2010 ). Ada berbagagai macam cara untuk menyampaikan pesan, pesan bisa disampaikan melalui simbol bisa berbentuk verbal maupun non verbal. Simbol verbal bisa berupa kata kata dan simbol non verbal bisa berupa nada suara dan gerakan atau fisik yang meliputi ekspresi wajah, gerakan tangan dan jari jemari, gerakan mata, atau juga bisa melaui sikap badan seperti berpenampilan atau memberikan isyarat degan membunyikan sesuatu atau menujuk sesuatu.

Secara bahasa dakwah berarti ajakan atau seruan sedangkan secara istilah dakwah adalah proses penyampaian pesan yang tujuannya untuk mempersuasi seseorang (Toto, 1997). Banyak juga yang mengartikan bahwa dakwah tidak hanya ditujukan hanya kepada satu orang saja melainkan ini adalah seruan kepada sekelompok orang banyak untuk mengikuti dan menerapkan ajaean ajaran nilai islam dalam kehidupan.

Dari banyaknya pengertian dakwah yang dijelaskan, pada dasarnya dakwah mencerminkan hal-hal seperti berikut (Asmuni, 1983) :

a. Proses dakwah dilaksanakan dengan sadar dan terencana.

b. Tujuan dari usaha yang telah dilakukan adalah untuk mengajak umat manusia kembali ke jalan yang benar menurut Allah SWT untuk memperbaiki situasi menjadi lebih baik.

c. Semua usaha yang telah dilakukan salah satunya untuk mencapai tujuan masing masing yaitu hidup bahagia di dunia maupun di akhirat.

2.1.3. Macam-Macam Pesan Dakwah a. Masalah Keimanan (Akidah)

Akidah “aqidah” yang bentuk jamaknya adalah “aqaid” yang mempunyai arti kepercayaan atau keyakinan berasal dari bahasa arab. Akidah menjadi pondasi

(3)

6

utama yang di pegang oleh seluruh umat muslim dikarenakan hubungannya yang sangat erat dengan rukun iman. Akidah tidak hanya membahas tentang keimanan saja tetapi juga membahas tentang masalah ketetapan larangan larangan oleh Allah SWT. Ada berbagai macam larangan contohnya seperti menyembah sealin Allah atau syirik, melakukan dosa dan masih banyak lainnya. Inti dan pokok dari dakwah mengenai akidah isi pesan yang akan disampaikan akan menyangkut tentang keimanan manusia yang akan membentuk moral (akhlak) manusia.

Penjabaran dari rukun iman sendiri meliputi : a). Iman Kepada Allah SWT.

Iman kepada Allah SWT adalah mempercayai adanya Allah sebagai tuhan semesta alam yang menciptakan dan mengatur semuanya, memasrahkan hati kepadaNyadan mempercayai firman firmaNya. Dapat dipercaya jika seseorang mengimani adanya Allah SWT dengan tulus dan ikhlas dari kalbu, maka mereka akan mendapatkan ketenangan jiwa. Inti dari semuanya kita wajib memepercayai keesaan Allah serta sifat dan af’al-Nya Allah, artinya hanya Allah saja yang patut dan berhak untuk di sembah.

b). Iman kepada Malaikat.

iman kepada Malaikat Allah SWT. Makhluk gaib yang diciptakan oleh Allah ini mempunyai keistimewaan tersendiri dikarenakan mereka terbuat dari Nur atau cahaya. Fisik dan bentuknya tidak bisa diketahui oleh makhluk lain melainkan hanya Allah sajalah yang mengetahuinya. Keistimewaan yang lain dari malikat adalah mereka tidak mempunyai nafsu seperti manusia sehingga mereka tidak akan pernah mendapatkan kesalahan dan dosa. Percaya kepada malaikat berarti sama halnya percaya kepada Allah SWT yang menciptakan suatu mahkluk gaib yang dinamakan malaikat dimana sifat perilaku dan pekerjannya berlainan dengan manusia dan hidup di alam yang berbeda pula dengan manusia (alam ghaib).

c). Iman kepada Kitab-kitab Allah.

Yang ketiga adalah iman kepada kitab kitab Allah SWT. Iman kepada kitab Allah berarti kita wajib meyakini bahwa Allah telah menurunkan beberapa kitab kepada para utusan Allah yaitu beberapa nabi yang menerimanya, adapun jumlahnya ynag banyak diketahuai ada 4 kitab yaitu Taurat, Zabur, Injil dan Al Quran. Tujuan Allah menurunkunkan kitab kitab tersebut supaya bisa menjadi pedoman hidup bagi seluruh umat manusia dengan jalan yang benar dan di ridhoi oleh Allah SWT.

d). Iman Kepada Rasul Allah.

(4)

7

Yang keempat adalah iman kepada para Rasul. Dimana kita sebagai umat manusia wajib mempercayai bahwa Allah telah memilih dan mengutus rasulNya untuk membawa ajaran agama dan membimbing semua umat manusia kepada jalan yang lurus dan di ridhoi oleh Allah SWT.

e). Iman kepada hari Kiamat

kelima adalah iman kepada hari akhir atau kiamat. Hal ini bertujuan agar setiap manusia mempercayai bahwa hari akhir pasti akan tiba hanya saja tidak ada seorangpun yang mengetahui waktu yang akan terjadi kapan hari itu datang, bahkan rasul dan malaikatpun tidak ada yang mengetahui.

f). Iman Kepada Qadha dan Qadhar.

Yang terakhir adalah iman kepada Qadha dan Qadhar, dimana kita sebagai manusia harus mempercayai ketetapan yang Allah berikan didalam hidup kita.

Bagaimana kita menjalankan hidup harus sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Allah, antara suatu tindakan dan konsekuensinya.

c. Masalah Keislaman (Syariah)

Syariah dalam Islam berhubungan erat dengan kehidupan dalam mentaati semua peraturan perintah dan larangan atas hukum yang ditetapkan oleh Allah SWT, tujuannya untuk mengatur hubungan antara tuhan dengan umatnya dan juga mengatur hubungan manusia dengan antar sesama manusia. Hal ini menjadikan aspek syariah berhubungan erat dengan rukun Islam karena persamaan didalamnya yang mengatur hubungan manusia dengan tuhannya dalam menjalankan kewajibannya sehari hari.

Syariah dibagi menjadi dua yaitu ibadah dan muamalah. Di dalam ilmu pengetahuan fiqih , ibadah meliputi lima aspek yaitu: Thaharah, sholat, zakat, puasa dan yang terakhir haji. Sedangkan muamalah meliputi aspek hukum seperti hukum wajib, niaga,munakahat, hukum negara pidana dan perdata, hukum internasional dan juga hukum acara. Pada intinya, syariah sendiri adalah bagaimana kita menebar nilai keadilan diantara manusia dan membuat hubungan yang baik di dalam menjalani hidup bersosial.

2.2. Kajian Konseptual

2.2.1. Komunikasi dan Dakwah

Komunikasi merupakan proses pertukaran pesan dengan tujuan untuk merubah sebuah sikap perilaku atau pendapat dan juga memberi tahu dengan cara peyampaian baik secara langsung maupun tidak langsung (Siahaan,1990).fenomena sosial ini kemudian menjadi ilmu akademik yang berdisiplin ilmu mandiri, sehingga komunikasi

(5)

8

menjadi sangat penting bagi kemaslahatan umat manusia di perkembangan zaman yang sangat maju seperti saat ini. Sehingga komunikasi menjadi hal yang dilakukan setiap hari dan tidak memungkiri juga dapat dikaji dalam sebuah disiplin ilmu.

Dikaitkan dengan pembahasan mengenai dakwah, dakwah bisa disebut juga kegiatan komunikasi dimana ada seorang pendakwah atau bisa disebut juga dengan da’I yang menyampaikan pesan dakwahnya kepada pendengarnya atau bisa disebut juga sebagai mad’u baik secara personal maupun secara kelompok. Dalam komunikasi secara teknis bisa dilahat bahwa da’I sebagai komunikator dan mad’u sebagai komunikan. Hukum yang berlaku di dalam ilmu komunikasi juga berlaku di dalam dakwah, seperti hambatan dalam melakukan penyampaian pesan dan bagaimana keberhasilan dalam menyampaikan pesan tersebut.

Dalam artian yang lainnya dakwah diartikan sebagai seruan atau ajakan untuk berbuat kebaikan dan untuk mentaati perintah dan menjauhi larangan dari Allah SWT dan juga untuk mengimani dan menjalakan ajaran yang dicontohkan oleh nabi Muhammad Rasulullah SAW, sebagaimana semuanya itu sudah terdapat di dalam Al Quran dan Al Hadist. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tindakan dakwah juga disebut sebagai tindakan komunikasi (Hamidi, 2010).

2.3. Pesan Dakwah dalam Komunikasi Dakwah 2.3.1. Pesan dalam Komunikasi

Dalam buku pengantar Ilmu Komunikasi yang ditulis oleh Hafied, pesan adalah serangkaian isyarat/symbol yang diciptakan oleh seseorang untuk maksud tertentu dengan harapan bahwa penyampaian isyarat/simbol itu akan berhasil dalam menimbulkan sesuatu. (Hafied, 2004).

Komunikasi dalam kehidupan manusia terasa sangat penting, karena dengan komunikasi dapat menjembatani segala bentuk ide yang akan disampaikan seseorang. Dalam setiap melakukan komunikasi unsur penting diantaranya adalah pesan, karena pesan disampaikan melalui media yang tepat, bahasa yang di mengerti, kata-kata yang sederhana dan sesuai dengan maksud, serta tujuan pesan itu akan disampaikan dan mudah dicerna oleh komunikan.Adapun pesan itu menurut Onong Effendy, menyatakan bahwa pesan adalah : “suatu komponen dalam proses komunikasi berupa paduan dari pikiran dan perasaan seseorang dengan menggunakan lambang, bahasa/lambang-lambang lainnya disampaikan kepada orang lain”. (Effendy, 1989)

(6)

9

Pesan dapat diartikan pernyataan yang dihadirkan dalam bentuk lambanglambang/simbol-simbol yang mempunyai arti. Hal tersebut dapat terbentuk melalui beberapa, unsur diantaranya :

a. Verbal simbol diucapkan/tertulis.

b. Non verbal simbol disampaikan tertulis dan diucapkan juga dalam bentuk gerak-gerak garis dan isyarat/ gambar lukisan dan warna. Jadi, pesan merupakan suatu hal yang dijadikan sebagai isyarat dalam kegiatan berkomunikasi, karena dengan suatu pesan hubungan komunikasi seseorang dengan lainnya akan berjalan dengan baik untuk mencapai tujuan yang dinginkan.

Pesan dapat dimengerti dalam tiga unsur yaitu kode pesan, isi pesan dan wujud pesan.

a. Kode pesan adalah sederetan simbol yang disusun sedemikian rupa sehingga bermakna bagi orang lain. Contoh bahasa Indonesia adalah kode yang mencakup unsur bunyi, suara, huruf dan kata yang disusun sedemikian rupa sehingga mempunyai arti.

b. Isi pesan adalah bahan untuk atau materi yang dipilih yang ditentukan oleh komunikator untuk mengomunikasikan maksudnya.

b. Wujud pesan adalah sesuatu yang membungkus inti pesan itu sendiri, komunikator memberi wujud nyata agar komunikan tertarik akan isi pesan didalamnya.

Pesan juga dapat dilihat dari segi bentuknya, Wahab terdapat tiga bentuk pesan yaitu:

a. Informatif, Yaitu untuk memberikan keterangan fakta dan data kemudian komunikan mengambil kesimpulan dan keputusan sendiri, dalam situasi tertentu pesan informatif tentu lebih berhasil dibandingkan persuasif.

b. Persuasif, Yaitu berisikan bujukan yakni membangkitkan pengertian dan kesadaran manusia bahwa apa yang kita sampaikan akan memberikan sikap berubah. Tetapi berubahnya atas kehendak sendiri. Jadi perubahan seperti ini bukan terasa dipaksakan akan tetapi diterima dengan keterbukaan dari penerima.

c. Koersif, Menyampaikan pesan yang bersifat memaksa dengan menggunakan sanksi-sanksi bentuk yang terkenal dari penyampaian secara inti adalah agitasi dengan penekanan yang menumbuhkan tekanan batin dan ketakutan

(7)

10

dikalangan publik. Koersif berbentuk perintah-perintah, instruksi untuk penyampaian suatu target.

Untuk menciptakan komunikasi yang baik dan tepat antara komunikator dan komunikan, pesan harus disampaikan sebaik mungkin, hal yang perlu dipertimbangkan dalam penyampaian pesan yaitu:

a. Pesan itu harus cukup jelas (clear). Bahasa yang mudah dipahami, tidak berbelit-belit tanpa denotasi yang menyimpang dan tuntas.

b. Pesan itu mengandung kebenaran yang sudah diuji (correct). Pesan itu berdasarkan fakta, tidak mengada-ada dan tidak meragukan.

c. Pesan itu ringkas (concise) tanpa mengurangi arti sesungguhnya.

d. Pesan itu mencakup keseluruhan (comprehensive). Ruang lingkup pesan mencakup bagian-bagian yang penting yang patut diketahui komunikan.

e. Pesan itu nyata (concrite), dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan data dan fakta yang ada dan tidak sekedar kabar angin.

f. Pesan itu lengkap (complete) dan disusun secara sistematis.

g. Pesan itu menarik dan meyakinkan (convinsing). Menarik karena dengan dirinya sendiri menarik dan meyakinkan karena logis.

h. Pesan itu disampaikan dengan segar.

i. Nilai pesan itu sangat mantap, artinya isi di dalamnya mengandung pertentangan antara bagian yang satu dengan yang lainnya.

2.3.2. Pesan dakwah

Dalam penelitian ini pesan yang akan dibahas adalah pesan dakwah dimana sebuah pesan akan disampaikan da’I kepada mad’u yang memiliki tujuan tertentu seperti berupa informasi, persuasi maupun interuksi. Hal hal yang harus diperhatikan oleh komunikator dakwah dalam menyampaikan pesan dakwah, yaitu:

1. Membuat dan merancang pesan terlihat lebih menarik perhatian audien 2. Pesan yang disampaikan harus dapat dimengerti oleh audien.

3. Pesan harus dapat membangkitkan kebutuhan pribadi pada komunikan.

2.3.3. Tema dalam materi pesan dakwah

Memilih tema dalam pesan dakwah biasanya mengambil dari ajaran Islam itu sendiri. Dikutip dari buku komunikasi dakwah oleh Wahyu Ilahi, tema materi dakwah diklarisifikasikan menjadi beberapa pokok bahasan, yaitu:

1. Pesan Akidah

- Iman atau percaya kepada Allah SWT

(8)

11

- Iman atau percaya kepada Malaikat - Iman atau percaya kepada Kitab Kitab - Iman atau percaya kepada Rasul Rasul - Iman atau percaya kepada hari akhir

- Iman atau percaya kepada Qadha dan Qadar 2. Pesan syariah

- Ibadah: thahara, sholat, zakat, puasa dan haji - Muamalah :

a. Hukuman perdata: hukum nikah, hukum waris, dan hukum niaga.

b. Hukum publik: hukum negara, hukum pidana, hukum perang dan damai (Wahyu, 2010)

Dalam syariat Islam ini hukumnya bersifat komprehensif dimana hukum ini menjelaskan tentang semua kehidupan manusia. Pesan dakwah yang menyampaikan tentang syariat islam harus memberikan informasi yang akurat di dalam 18 hukum yang bersifat wajib, dan juga yang di anjurkan serta yang dilarang. (Munir, 2006).

3. Pesan Akhlak

- Akhlak terhadap Allah SWT

- Akhlak terhadap makhluk yang meliputi:

a) Akhlak terhadap manusia meliputi diri sendiri dan manusia yang lain b) Akhlak terhadap bukan manusiaseperti kepada hewan dan tumbuhan yang

hidup bersampingan dengan kita.

Dari sisi lain ada lima pokok tema sumber dakwah (Ali, 2002). yaitu:

1) Masalah kehidupan

Dakwah yang menjelaskan tentang dua jenis kehidupan yang akan dialami oleh manusia yaitu dunia dan akhirat

2) Masalah manusia

Pesan dakwah yang menjelaskan bahwa manusiaberada di posisi yang paling mulia, didalam hal ini manusia ditempatkan pada dua status yaitu:

a. Mas’um, yaitu manusia memiliki beberapa hak yakni hak untuk hidup, hak untuk memiliki, hak untuk mempunyai keturunan, hak berpikir dengan sehat, dan yang terakhir hak untuk menganut keyakinan yang di yakini.

(9)

12

b. Mukhallaf, yaitu seseorang yang baru diberi hidayah untuk mengesakan Allah SWT dengan syarat:

▪ Mengenal dan mengabdi tulus kepada Allah SWT

▪ Memelihara dan mencoba berkembang dalam berperilaku

▪ Menerapkan hidup sosial yang baik antar sesama manusia di suatu lingkungan.

3) Masalah Harta dan Benda

Pesan yang mengajarkan tentng penggunaan harta benda dalam kehidupan manusia. Di dalam harta yang kita miliki ada hak tertentu yang harus diberikan ke orang lain yang berhak mendapatkannya.

4) Masalah Ilmu Pengetahuan

Dalam hal ini ilmu pengetahuan ini memiliki tiga aspek, yaitu:

a) Belajar tulis menulis dan membaca

b) Melakukan penelitian penelitian yang ada pada alam di dunia c) Melakukan ekspedisi ilmiah

5) Masalah Akidah

Akidah dalam menyampaikan isi pesan dakwah memiliki perbedaan dalam keyakinan yaitu:

a) Keterbukaan melalui kesaksian (syahadat)

b) Memperkenalkan bahwa Allah SWT adalah tuhan dari segala galanya bukan hanya mencakup sebagian dari kelompok atau suatu bangsa tertentu.

c) Ajaran kaidah harus mudah untuk dipahami, maka dari itu ajaran mengenai hal yang bersangkutan yang harus di sampaikan secra jelas dan sederhana

d) Antara iman dan islam maupun antara iman dan amal harus berdasarkan ketuhanan (Ali, 2002)

2.3.4. Sumber dakwah 1. Al-quran

Semua perkataan Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad melalui malaikat jibril dengan tulisan dan cara baca bahasa arab agar menjadi suatu tanda bagi nabi bahwa dia adalah utusan dar Allah untuk menjadi

(10)

13

petunjuk bagi seluruh umat manusia. Hal ini menjadikan Al quran menjadi sumber penting untuk materi dakwah.

2. Hadits/Sunah

Segala bentuk perilaku baik berupa ucapan, perbuatan yang dilakukan ole Rasulullah SAW di sebut sebagai hadist.

Hadist dibagi menjadi tiga macam:

a) Sunah qauliyah, ialah hadits yang bersumber pada ucapan Nabi

b) Sunah fi’liyah, hadits hadits yang sumbernya di dapatkan dari perbuatan Nabi, walaupun tidak diucapkan secara langsung semua perbuatan Nabi menjadi sunah bagi manusia

c) Sunah takririyah, yaitu apa yang ditetapkan Rasul mengenai segalanya baik dari perkataan, perbuataan dan juga diamnya (sukutnya)

3. Ijmak

Ketika Rasulullah wafat, para mujtahid muslim berkesepakat bahwa dalam memutuskan suatu peristiwa dilakukan dengan hukum syar’i yang berlaku, maka dari itu mujtahid dijadikan sumber materi dakwah untuk di sampaikan kepada mad’u (Wahyu, 2010).

4. Da’I dalam Komunikasi Dakwah

Dalam peristiwa komunikasi akan selalu melibatkan komunikator sebagai pengirim pesan, komunikator sendiri adalah pihak yang secara keseluruhan mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Komunikator juga bisa disebut sebagai source, sender, dan encoder. Sementara di dalam komunikasi dakwah, sumber tersebut biasa disebut dengan sebutan dai.

Komunikator bisa terdiri dari satu orang atau lebih (kelompok) dalam bentuk komunikasi antarmanusia. Tanpa disadari terkadang semua pribadi muslim berperan secara otomatis sebagai juru dakwah, maka dari itu orang yang menyampaikan pesan bisa dibilang sebagai komunikator dakah.

Dalam menyampaikan pesan dakwah, kefektifan komunikasi dakwah tidak hanya di ukur oleh kemampuan dalam berkomunikasi tetapi perlu ditunjukkan juga nilai diri oleh komunikator karena komunikator atau da’I harus bisa mengutarakan pikiran dan perasaaanya dalam bentuk pesan agar memberikan efek kepada komunikannya seperti menjadi lebih paham dan perubahan sikap, pendapat serta perilakunya.

Seorang komunikan akan mengkaji pesan yang telah disampaikan oleh komunikator apabila informasi atau pesan yang disampaikan tidak sesuai

(11)

14

dengan diri seorang komunikator walaupun komunikator dalam penyampaian pesannya menggunakan teknik yang tinggi tetap saja tidak akan mendapatkan hasil yang kurang maksimal, sehingga komunikator harus memperhatikan “etos komunikator dakwah” dan “sikap komunikator dakwah” (Wahyu, 2010).

Dalam penerimaan pesan dakwah, komunikator harus memahami pesan yang akan disampaikan kepada komunikan dikarenakan tujuan pesan bukan hanya dengan satu orang manusia saja melainkan juga semua manusia.

Melakukan dakwah juga bukan hanya untuk sementara waktu tetapi untuk sepanjang zaman, berdakwah juga tidak memandang jenis kelamin, statifikasi sosial etnis, waktu, dan tempat tertentu, dan menjadi da’I harus mengetahui keberagaman para audience nya (Hamidi, 2010).

5. Penyampaian Dakwah dalam Komunikasi

Dalam penyampaian pesan dakwah, terdapat beberapa cara yaitu a) Bil lisan

Pesan dakwah atau komunikasi dakwah yang disampaikan melalui lisan contohnya saat melakukan ceramah secara langsung antara komunikator dan komunikan. Biasanya dakwah seperti ini banyak di jumpai dan dilakukan di hari ibadah contohnya saat khutbah hari jumat, atau pelaksanaan maulid dan hari raya besar islam. Dalam konteks ini pendakwah melakukan dengan metode dialog dengan para audiencenya.

b) Bil qolam

Dakwah yang penyampaiannya melalui tulisan yang diterbitkan atau di publikasikan di berbagai media seperti media massa, buku, bulletin, brosur, pamflet, dan sebagainya.

c) Bil hal

Dakwah yang dilakukan secara nyata, hal ini bertujuan supaya komunikan dapat menerima dan mengikuti dan terinspirasi dari si komunikator, sehingga dakwah dianggap mempunyai pengaruh yang besar terhadap penerimanya.

d) Bil hikmah

Sedikit berbeda dengan yang lainnya penyampaian dakwah ini dilakukan dengan cara melalui pendekatan agar obyek dapat melakukan dakwah dengan kemauannya sendiri tanpa merasakan adanya paksaan dan tekanan. Penyampaian dakwah seperti ini bisa disebut metode pendekatan atas dasar mempersuasif .

(12)

15

2.4. Teknik Informatif Edukatif dalam Komunikasi Dakwah

Penyampaian suatu pesan, ide dan gagasan serta hal hal yang baru diketahu dan sifatnya untuk memberitahu sebuah informasi tanpa menghendaki adanya timbal balik perubahan sikap dan pendapat dari seseorang disebut komunikasi informatif. Beberapa tujuan yang ingin di capai dari komunikasi informatif dalm menyampaikan pesan informatif di antaranya adalah:

1 memberikan informasi dengan cara memproses, mengumpulkan suatu fakta yang jelas supaya dapat di mengerti oleh kondisi orang dan lingkungan untuk mengambil keputusan secara tepat

2 melakukan sosialisasi di masyarakat

3 Motivasi, menjelaskan bahwa setiap manusia entah yang hidup di jangka panjang atau pendek untuk berhak menentukan plihannya agar tercapai suatu tujuan yang diinginkan.

2.5. Internet/Online Media Sebagai Media Komunikasi Massa Modern

Komunikasi akan selalu berkaitan dengan media dikarenakan media adalah salah satu alat atau instrumen yang dipakai untuk menyampaikan suatu pesan. Media terdiri dari beberapa jenis seperti eksternal, internal, tradisional dan modern. Media eksternal terdiri dari media cetak, tv, pameran, dan film. Untuk media internal terdiri dari saluran media baik secara tertulis maupun lisan. Media tradisional seperti kentongan dll, serta yang terakhir media modern seperti internet dengan perkembangan teknolgi yang kompleks lainnya. Media modern ini menjadi salah satu media yang paling banyak digunakan oleh semua manusia di dunia.

Media online adalah media massa yang tersaji secara online di inermet. Internet merupakan sistem global dari seluruh jaringan komputer yang dihubungkan melalui standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk keperluan semua pengguna di seluruh dunia. Internet mengalami perkembangan yang sangat pesat sejak awal kemunculannya pada tahun 1969, di Indonesia penetrasi PC dan teknologi internet sudah berlangsung cukup lama, hal ini didukung dengan data dari situs internetworldstatsIndonesia dimana masyarakat Indonesia menempati peringkat 11 dengan jumlah penduduk kurang lebih 245,6 juta dan 39,6 juta diantaranya menjadi pengguna internet. Terlihat bahwa internet menjadi salah satu media komunikasi yang sangat diminati oleh masyarakat Indonesia,

(13)

16

masyarakat bisa mengakses internet diberbagai tempat dengan kemudahan kemudahan yang diberikan.

2.6. Media Komunikasi Dakwah Pada YouTube

YouTube merupakan sebuah media sosial yang berisikan kumpulan vide video yang bermacam macam seperti videoclip, video vlog, film pendek, serial televisi, trailer film, video dakwah, video tutorial dan masih banyak lagi lainya. YouTube mempunyai banyak fitur fitur yang dapat digunakan, YouTube dapat diakses oleh siapa saja penggunanya pun bisa mengunggah sendiri video yang akan ditampilkan di YouTube.

Semua milenial yang ada di dunia sudah pasti mengenal YouTube dibantu dengan teknologi dan kemudahan yang ada untuk mengaksesnya demi memenuhi kebutuhan hiburan bahkan rohani.

Sejarah perkembangan YouTube , YouTube didirikan pada tahun 2005 tanggal 14 februari dibuat oleh tiga orang mantan kaeyawan paypal yang bernama Chad Hurley, Steve Chen dan Jawed Karim. Awalnya kantor pusat YouTube pada awal berdirinya bertempat di tempat yang sama dengan sebuah restoran ternama yaitu Pizza dan restoran jepang di San Mateo di California. Seiring berjalannya waktu perkembangan YouTube terlihat saat pada tahun 2006, karena saat di tahun tersebut Youtube telah berhasil menjadi media terpopuler yang dapat memberikan berbagai macam manfaat yang awalnya hanya mengupload atau mengunggah video saja akhirnya bisa digunakan untuk live streaming, serta masih banyak lagi manfaat manfaat yang YouTube berikan salah satunya adalah sebagai media untuk berdakwah. YouTube menjadi media populer dikarenakan media ini mudah digunakan dan dapat diikuti oleh semua kalangan mulai dari anak kecil hingga orang dewasa dapat menggunakan dan mengakses YouTube.

Di era globalisasi seperti ini, banyak kalangan masyarakat yang memanfaatkan media sosial, mereka melakukan komunikasi tidak hanya dengan bertatap muka dan bertemu saja namun mereka telah mengubah gaya hidup mereka menggunakan sosial media untuk melakukan komunikasi dengan mudah.

2.7. Analisis Isi

Analisis isi merupakan teknik dalam penelitian yang digunakan untuk menganalisis dan memahami teks. Analisis isi menempati kedudukan yang penting diantara beberapa metedologi penelitian dikarenakan analisis isi mampu menerima komunikasi simbolik yang tidak terstuktur sebagai data.

(14)

17 2.7.1. Klasifikasi Analisis Isi

Analisis isi sebagai Teknik penelitian dalam membuat kesimpulan dari datanya memiliki bentuk klasifikasi (Krippendorf, 1991). Klaus Krippendorff menjelaskan sebagai bentuk klasifikasi analisis isi sebagai berikut:

1. Analisis isi pragmatis, yaitu prosedur dalam memahami teks dengan mengklasifikasikan tanda menurut sebab akibat yang mungkin timbul.

2. Analisis isi sematik, yaitu prosedur yang mengklasifikasikan tanda menurut maknanya. Analisis sematik ini dibagi menjadi 3 kategori yaitu analisis pertunjukan, analisis pensifatan dan analisis pernyataan.

3. Analisis sarana tanda, yaitu prosedur yang memahami teks dengan cara menghitung frekuensi berapakali kata itu muncul.

2.7.2. Syarat Analisis Isi

Analisis isi tidak dapat digunakan apabila tidak memenuhi syarat karena analisis isi tidak dapat diberlakukan pada semua penelitian, analisis isi dapat digunakan Ketika memiliki syarat sebagai berikut :

1. Data yang tersedia terdiri dari bahan terdokumentasi.

2. Ada keterangan pelengkap yang menerangkan tentang metode pendekatan terhadap data yang akan diteliti.

3. Peneliti memiliki kemampuan teknis dalam mengolah data. (Krippendorf, 1991)

2.7.3. Tahapan Analisis Isi

Analisis isi memiliki tahapan dalam melakukan sebuah penelitian, tahapan tersebut digunakan sebagai pedoman agar dalam proses penelitian, peneliti dapat melakukan penelitian dengan baik dan benar. Tahapan tersebut diantaranya :

1. Merumuskan tujuan analisis.

2. Konseptualisasi data dan operasional.

3. Lembar coding.

4. Populasi dan sampel.

5. Pelatihan coder dan pengujian validitas reliabilitas.

6. Proses coding.

7. Perhitungan reliabilitas final.

8. Input data analisis. (Krippendrorf,1991)

Referensi

Dokumen terkait

situasi mengajar ini merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan oleh seorang guru. Dalam pemakaian media pengajaran harus melihat tujuan dan bahan

Petugas Pengelolaan Pengaduan/ Kasubbag Umum dan Aparatur yang tidak menguasai / mengetahui tentang permasalahaan yang diadukan, maka aduan tersebut

Pautan genetik (genetic linkage dalam bahasa Inggris) dalam genetika adalah kecenderungan alel-alel pada dua atau lebih lokus pada satu berkas kromosom yang sama (kromatid)

ciri – ciri kreativitas, strategi pengembangan kreativitas anak usia dini dan pengertian model Guided Discovery Learning, serta prosedur penerapan model. Guided

Dengan kata lain, suku Amungme memiliki hubungan yang begitu kuat den- gan tanah dan alam sehingga menghad- irkan konsep lingkungan yang diwarnai makna magis dan

1. Variable bebas dalam penelitian ini adalah metode latihan drill. Variable terikat dalam penelitian ini adalah Hasil Pukulan Clear. Backhand. Populasi dalam penelitian

&ndi"ator juga dikembangkan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan potensi daerah dan peserta didik dan juga dirumuskan dalam rapat kerja operasional yang dapat

Perlakuan terhadap sinyal suara jantung abnormal sama dengan jantung normal, suara jantung berkemungkinan memiliki 16 hingga 24 cuplikan, penulis hanya mengambil 16 dari 24