• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dicetak ulang oleh: UPT Loka Uji Teknik Penambangan dan Mitigasi Bencana, Liwa Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dicetak ulang oleh: UPT Loka Uji Teknik Penambangan dan Mitigasi Bencana, Liwa Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2014"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Dicetak ulang oleh:

UPT Loka Uji Teknik Penambangan dan Mitigasi Bencana, Liwa

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2014

(2)

Teman- teman,

Kita belajar yuk, mengapa ya di Indonesia banyak terjadi bencana alam.

Sebelum kita mulai, kita berkenalan dulu dengan Ina dan Si Aga.

Mereka akan menunjukkan kepada kita tentang bencana dan bagaimana bersiap siaga.

Si Aga di sebelah kanan, dan Ina di sebelah kiri

(3)

Dicetak Ulang :UPT Loka Uji Teknik Penambangan dan Mitigasi Bencana, Liwa

2014

(4)

Teman-teman,

Wilayah Indonesia memang rawan bencana. Ada Gempa bumi, Tsunami, Gunungapi, Tanah longsor dan Banjir

Pada hari yang baik ini, kita akan belajar lebih dulu tentang gempa bumi dan tsunami.

Ayo, kita mulai…

1

(5)

Indonesia Kita

(6)

Di alam jagad raya ini, salah satu planet yang mengitari Matahari adalah Bumi.

Benda langit terdekat dengan Bumi adalah Bulan.

Seandainya kita bisa berdiri di Bulan, beginilah kenampakan Bumi tempat tinggal kita.

(Teman-teman, adakah yang ingin pergi ke bulan?)

2

(7)

Bumi Kita

(8)

Sejak dahulu kala, pada jutaan tahun yang lalu, permukaan bumi yang kita injak bergeser.

Rupanya daratan yang kita injak menyatu membentuk kulit Bumi yang disebut lempeng.

Sejak jutaan tahun lalu Lempeng Bumi ini bergerak dengan kecepatan rata-rata 10 cm/tahun.

Di gambar ini, apakah yang teman-teman lihat tentang

kepulauan Indonesia dari waktu ke waktu, sejak jutaan tahun lalu hingga saat ini?

3

(9)

Lempeng Bumi Bergerak

200 juta tahun lalu

60 juta tahun lalu

Sekarang

(10)

Bagaimana lempeng bumi itu bisa bergerak ya?

Ini jawabannya:

- Di dalam perut bumi terdapat inti bumi dan selubung (mantel).

- inti bumi bersifat panas. Temperaturnya sampai 6000oC.

- Mantel yang dipanaskan oleh inti bumi bergerak membentuk arus (disebut arus konveksi).

- Oleh arus konveksi ini lah lempeng bumi bergeser-geser.

(Tahukah teman-teman, pergerakan arus konveksi itu seperti

pergerakan air yang dipanaskan. Di rumah, nanti coba dilihat ya!)

4

(11)

Tenaga yang menggerakan Lempeng Bumi Kita

Sumber: Buku “Bumiku Seperti Kerupuk di atas Bubur, Editor: Munasri & Eko Yulianto, 2010”

(12)

Ingat ya, lempeng bumi bergerak!

Pergerakan lempeng itu ada yang saling bertumbukan, saling menjauh, dan saling berpapasan.

Pada lempeng yang saling bertumbukan, batuan pada lempeng itu juga saling menekan.

Bila tidak kuat menahan tekanan, batuan akan pecah, “brak..!”

menimbulkan guncangan yang disebut gempa bumi.

5

(13)

Gempa Bumi

Bertumbukan

Saling Menjauh Berpapasan

(14)

Gempa yang dirasakan di setiap tempat ternyata berbeda-beda.

Mengapa?

Keadaan ini seperti sebuah lampu penerang. Cahaya yang diterima di setiap tempat berbeda-beda.

Tempat yang lebih jauh dari

lampu, menerima cahaya yang lebih redup.

Tempat yang lebih jauh dari pusat gempa akan menerima guncangan yang lebih ringan. Selain itu,

guncangan gempa juga dipengaruhi kondisi lapisan batuan. Pada batuan yang lebih lunak, guncangan gempa akan diperbesar. Bandingkan

bangunan di titik A dan B.

6

Kekuatan energi ledakan di pusat gempa disebut Magnitude , yang

diukur dengan satuan skala Richter, atau diukur dengan sebutan

Moment Magnitude (Mw).

Sedangkan kekuatan guncangan di berbagai tempat di permukaan bumi disebut Intensitas gempa, yang

diukur dengan satuan skala MMI=

Modified Mercalli Intensity.

Jika merasakan gempa, lebih baik kita perhatikan guncangan (MMI) nya.

(15)

Intensitas = guncangan gempa di permukaan bumi

Magnitudo di pusat gempa

Diukur dengan Skala Richter (SR)

A B

(16)

Guncangan gempa yang diukur dengan skala MMI (Modified Mer- calli Intensity). Skala MMI ada 12.

Di sini digambarkan sampai skala MMI 8.

MMI 1, Tidak terasa.

MMI 2, Sangat rendah, benda

ringan yang digantung bergoyang.

MMI 3, Kecil, dapat dirasakan, seakan ada truk lewat.

MMI 4, Sedang, lampu gantung bergoyang, kaca jendela bergetar.

MMI 5, Agak kuat, orang tidur ter- bangun, barang pajangan terjatuh.

MMI 6, Kuat, Kaca jendela pecah, buku di rak berjatuhan.

MMI 7, Sangat kuat, sulit berdiri tegak, kerusakan pada bangunan.

7

MMI 8. sampai 12, Menghancurkan, rumah roboh, tanah retak, sampai

terjadi kehancuran besar.

Untuk pengetahuan kesiapsiagaan, sebaiknya pahami skala MMI 1 sam- pai 8.

Misalnya, ketika merasakan

guncangan gempa seakan ada truk lewat (MMI 3) atau lampu yang di- gantung bergoyang (MMI 4),

Kita tidak perlu panik, bergegaslah melindungi kepala, sambil bersiaga keluar rumah.

(17)

Guncangan gempa yang diukur dengan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity)

Tidak terasa

Sangat rendah, benda ringan yang digantung bergoyang.

Kecil, dapat dirasakan, seakan ada truk lewat.

Sedang, lampu gantung bergoyang, kaca jendela bergetar.

Agak kuat, orang tidur terbangun, barang

pajangan terjatuh.

Kuat, Kaca jendela pecah, buku di rak berjatuhan.

Sangat kuat, sulit berdiri tegak, kerusakan pada

bangunan.

Menghancurkan, rumah roboh, tanah retak, sampai terjadi kehancuran besar.

I II III

IV

V

VI VII

VIII - XII

(18)

Dimana ya tempat yang biasa terjadi gempa?

- Ini adalah tempat-tempat terjadinya gempa bumi.

- Ilmu dan teknologi manusia belum dapat meramalkan kapan gempa akan terjadi.

- Tetapi tempat-tempat bakal terjadi gempa sudah bisa

diperhitungkan, yaitu seperti titik-titik gempa yang terlihat pada gambr ini.

- (Tahukah kalian, mengapa gempa sangat jarang terjadi di Pulau Kalimantan).

8

(19)

Titik-titik Pemunculan Gempabumi di Indonesia (Th. 1990 - 2012)

Sumber: USGS

(20)

Bila gempa terjadi di laut dan menimbulkan tsunami,

daerah pantai bertanda merah ini lah yang rawan terhadap tsunami.

Gempa bumi yang bagaimana yang menimbulkan tsunami?

Tsunami bisa terjadi oleh ;

- Gempa bumi di bawah laut.

- Dengan kekuatan gempa 6,5 skala atau lebih.

- Dan kedalaman pusat gempa kurang dari 30 km.

9

(21)

Peta Rawan Tsunami

Sumber: BMKG

(22)

Proses terjadinya tsunami akibat gempa di bawah laut seperti ini:

1. Terjadi gempa di bawah laut

2. Perubahan permukaan dasar laut secara tiba-tiba memicu pembentukan gelombang awal tsunami.

3. Sebagian gelombang tsunami mulai menjalar ke arah pantai (di lautan lepas, ketinggian

tsunami hanya 50 cm dengan kecepatan sampai 800 km/jam.

Mendekati pantai kecepatannya mengecil menjadi 40 km/jam, tetapi tinggi gelombang bisa sampai 70 meter.)

Pergerakan tsunami bisa dibayang- kan seperti laju kendaraan cepat di jalan yang sepi; kemudian melambat karena berhadapan dengan pintu perlintasan kereta api atau ada

lampu merah di persimpangan jalan.

10

(23)

Proses Terjadinya Tsunami

Sumber: Buku “Selamat dari Terjangan Tsunami, Editor: Munasri & Yoshinari Hayashi, 2011”

(24)
(25)

Menghadapi tsunami

Bila kita sedang berada di pantai dan mendapati salah satu tanda berikut ini, segera lah menjauhi pantai.

1. Merasakan guncangan gempa yang kuat.

2. Mendapati air laut surut dengan cepat.

3. Merasakan guncangan gempa yang pelan, berayun tetapi dalam waktu yang lama ( lebih dari 30 detik) 4. Melihat ada garis hitam di cakrawala

Tsunami bisa terjadi oleh gempa di bawah laut dan tidak selalu dicirikan oleh tanda air laut yang surut.

12

(26)
(27)
(28)

Tas Siaga

Siapkan selalu tas siaga di tempat yang mudah dijangkau.

Bila terjadi keadaan darurat, tas ini dibawa saat evakuasi.

Masukkanlah ke dalam tas siaga barang yang berguna untuk keperluan darurat saat evakuasi misalnya:

1. Obat-obat pribadi 2. Makanan ringan 3. Air mineral

4. Lampu senter 5. Radio kecil

6. Alat mandi 7. Handuk kecil 8. Pakaian ganti

Barang apa lagi yang kamu perlukan saat evakuasi?

13

(29)

Obat-obatan Air mineral

Perlengkapan mandi Lampu senter Makanan ringan

Radio kecil

Handuk kecil Pakaian ganti

Tas Siaga

(30)

Apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi risiko bencana gempa bumi dan tsunami.

1. Miliki pengetahuan umum tentang bencana di Indonesia.

2. Pahami lingkungan tempat tinggal atau tempat dimana kita berada.

3. Kuasai tindakan penyelamatan diri.

4. Tingkatkan keterampilan diri dalam kesiapsiagaan berbasis komunitas (keluarga, sekolah, masyarakat).

5. Berkoordinasi dengan aparat pemerintah terkait.

14

(31)

INDONESIA

RAWAN BENCANA

Miliki pengetahuan tentang bencana

Pahami lingkungan tempat tinggal

Tingkatkan

Kesiapsiagaan berbasis

komunitas

Kuasai tindakan penyelamatan diri

Koordinasi dengan aparat terkait

(32)

Lagu “Kalau Ada Gempa” (ciptaan NAIF) Kalau ada gempa, lindungi kepala

Kalau ada gempa, ngumpet di kolong meja Kalau ada gempa, hindari dari kaca

Kalau ada gempa, lari ke lapangan terbuka Toret, toret, tet… Hooi..!

15

(33)

Lagu “Kalau Ada Gempa”

(ciptaan: NAIF)

Kalau ada gempa, lindungi kepala.

Kalau ada gempa, ngumpet di kolong meja.

Kalau ada gempa, hindari dari kaca.

Kalau ada gempa, lari ke lapangan terbuka.

Toret, toret, tet… Hooi..!

(34)

Tepuk Siaga Ayo kita siaga Ayo kita siaga

Kalau kita mengerti Kita ngga takut lagi

Cara tepuknya seperti ini:

Dug ____ plok, plok ____ dug, plok (kaki) (tepuk 2x) (kaki, tepuk)

16

(35)

Tepuk Siaga Ayo kita siaga...

Ayo kita siaga...

Kalau kita mengerti,

Kita ngga takut lagi

(36)

Referensi

Dokumen terkait

Kemampuan guru dalam mengaplikasikan kompetensi profesional dapat dibagi menjadi delapan indikator berdasarkan Permendiknas no 16 tahun 2007 dan dari buku

Tetapi yang memperkuat pendirian Dahlan mengapa Indonesia menganut sistem parlemen bikameral karena: pertama, posisi MPR tidak lagi sebagai lembaga tertinggi

Yugo Pranoto, ST, MT telah aktif kembali sebagai Pelaksana Sub Bidang Prasarana Daerah pada Bidang Prasarana Pengembangan Wilayah Badan Perencanaan Pembangunan

Selain alam, Kabupaten Buleleng juga memiliki banyak potensi budaya berupa pura-pura bersejarah yang sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda yang tersebar di desa-desa seperti

Data input yang dipakai dalam proses training adalah data X 1 sampai dengan X 9 dan data X 10 merupakan data nilai Target (output) dengan nilai seperti

Berdasarkan permasalahan yang ditemukan pada saat studi lapangan, maka dilakukan penelitian mengenai “Profil Literasi Sains Peserta Didik Pada Konsep Pembangkit

Untuk menentukan jumlah stok pahat dan melihat fluktuatifnya data jumlah produk cacat yang dihasilkan, divisi produksi memerlukan suatu sistem pendukung keputusan

Hasil penelitian menunjukkan: produk multimedia yang dihasilkan adalah multimedia pembelajaran mengenal angka (1-10) dan huruf (A-Z) untuk anak usia dini, produk