• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISA DATA. dengan metode focus group discussion dimana diskusi dilakukan dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB V ANALISA DATA. dengan metode focus group discussion dimana diskusi dilakukan dengan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

67 5.1 Analisa Peluang

Analisis informasi tentang rencana strategis perusahaan diterapkan dengan metode focus group discussion dimana diskusi dilakukan dengan beberapa anggota saja yang terdiri dari top eksekutif, eksekutif SDM serta supervisor tiap tiap divisi. Metode focus group discussion ini dilakukan

untuk membahas analisa SWOT dan analisa porter yang sebelumnya telah dilakukan oleh pihak SDM perusahaan agar didapatkan input yang memadai dalam pembuatan Sistem Informasi Eksekutif, analisa SWOT dapat dilihat pada tabel 5.1

SWOT PT Cahaya Buana Baru

Tabel 5.1 Tabel Analisa SWOT

Strength :

1.Manajemen yang berpengalaman dalam bidang kargo

2.Relasi luas dalam dan luar negeri sebagai mitra pengiriman kargo terutama di bandara Maupun pelabuhan

3.Tenaga kerja berpengalaman

4.Financial support yang baik dalam mendukung perkembangan bisnis 5.Cabang di beberapa daerah

Weakness :

1.Perusahaan kesulitan dalam mengkontrol SDM di cabang 2.Sistem informasi masih kurang memadai

3.Keterlambatan pengiriman disebabkan overload kargo 4.turn over tenaga kerja

(2)

Opportunities :

1.Kebijakan pemerintah mengenai kemudahan pengiriman kargo keluar negeri 2.Dukungan dari armada kapal pengangkut kargo di pelabuhan

3.Beberapa pesaing yang bangkrut

4.Kenaikan tarif pengiriman oleh beberapa perusahaan pesaing 5.Peningkatan permintaan pengiriman kargo keluar negeri Threats :

1.Beberapa perusahaan pesaing menambah cabang dibeberapa daerah 2.Pungli dipelabuhan

3.Pembayaran konsumen yang sering terlambat 4.Cuaca buruk

5.Bermunculan beberapa pesaing

Analisa

Strengths X Opportunities

Perusahaan dapat memanfaatkan kelebihan kelebihan yang dimiliki untuk mendapatkan peluang bisnis yang ada, oleh karena itu manajemen menggiatkan pengiriman kargo keluar negeri, karena bagaimanapun juga pengiriman keluar negeri akan lebih menguntungkan

Weakness X Opportunities

Untuk mendapatkan dan juga memanfaatkan peluang maka manajemen PT Cahaya buana baru harus sesegera mungkin meminimalisasi atau bahkan menghilangkan kelemahan yang ada dengan beberapa solusi, diantaranya :

 Informasi real time dari cabang

 Controling terhadap SDM dicabang

 Menambah jumlah tenaga kerja part time

 Menerapkan lembur jika overtime Strength

X Threats

Perusahaan dapat memanfaatkan kekuatan kekuatan yang dimiliki untuk mengurangi ancaman yang datang dengan beberapa solusi, diantaranta :

 Fokus lebih untuk penagihan

 Meningkatkan pelayanan agar tidak terpengaruh oleh pesaing baru

 Berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk menekan pungli Weakness

X Threats

Dengan bermunculannya beberapa perusahaan pesaing maka, perlu adanya antisipasi dalam mempertahankan citra perusahaan dimata konsumen, terutama dalam segi ketepatan waktu pengiriman, yang berkaitan langsung dengan turn over tenaga kerja yang kadangkala terjadi disaat over load kargo

Rencana Strategis Perusahaan

Berdasarkan hasil analisa (SWOT) Streght, weakness, opportunities dan weakness yang telah dilakukan maka, manajemen memutuskan

1.Mengembangkan sistem informasi eksekutif guna memantau perkembangan tenaga kerja 2.Menekan angka turn over

(3)

Analisa porter

Tabel 5.2 Analisa Porter

Pesaing lama Pesaing baru Supplier/rekan bisnis

Produk/jasa pengganti

Daya beli konsumen

 PT Rentindo Rental

 PT Cipta Krida Bahari

 PT Indo Logistik

 PT Harapan Mandiri Sejahtera

 PT Nikko Jaya

 PT Hamparan

 PT Prima Abadi

 PT Cargo Mas (februari 2009 s/d februari 2011)

Hubungan dengan rekan bisnis antara lain : petugas pelabuhan, petugas bandara, serta petugas dishub berjalan lancar

Belum ada produk/jasa pengganti

Daya

beli/pengguna jasa

pengiriman alat berat masih tinggi

Dari analisa porter maka dapat disimpulkan bahwa ancaman dari pesaing baru cukup tinggi, karena dalam waktu 2 tahun bermunculan tiga perusahaan yang bergerak pada bisnis pengiriman alat berat, sehingga menambah persaingan yang sudah cukup kompetitif

Analisa SWOT pada divisi sumber daya manusia diperlukan untuk fokus dalam pembuatan sistem informasi eksekutif yang memang ditujukan khusus untuk eksekutif pada divisi sumber daya manusia

SWOT pada divisi sumber daya manusia

(4)

Tabel 5.3 Analisa SWOT Pada Divisi SDM

Strength :

1. Manajemen sumber daya manusia terdiri dari orang orang yang berpengalaman 2. Tiap cabang memiliki divisi sumber daya manusia sebagai controlling

Weakness :

1. Divisi sumber daya manusia di cabang tidak bisa mengambil keputusan 2. Keputusan diatur oleh manajemen sumber daya manusia di pusat

3. Keputusan seringkali terlambat diambil dikarenakan informasi yang kurang cepat Opportunities :

1. Tidak semua pesaing mempunyai divisi sumber daya manusia di tiap cabang Threats :

1. Turn over yang tinggi

Analisa

Strengths X Opportunities

Perusahaan memiliki manajemen sumber daya manusia yang kuat di pusat dengan pegawai yang relatif sudah berpengalaman ditunjang dengan adanya divisi sumber daya manusia di tiap cabang

Weakness X Opportunities

Manajemen sumber daya manusia di PT cahaya buana baru satu langkah didepan para pesaing, namun bukan berarti pesaing tidak akan menerapkan hal yang sama dengan menempatkan divisi sdm nya, apalagi dengan adanya sistem pengambilan keputusan dilakukan di manajemen pusat dengan kendala terlambatnya pengambilan keputusan karena terlambatnya juga informasi yang diterima oleh pusat, hal ini bias diatasi dengan solusi :

 Controlling real time oleh pusat sehingga cabang dapat melaksanakan keputusan dari pusat dengan cepat juga Strength

X Threats

Kekuatan manajemen sumber daya manusia yang baik di pusat masih kurang mampu mengatasi angka turn over yang tinggi

Weakness X Threats

turn over yang tinggi merupakan permasalah utama yang harus diatasi dalam perusahaan, hal ini dikarenakan bahwa tenaga kerja merupakan inti bisnis yang menjalankan jasa kargo

Rencana Strategis divisi sumber daya manusia

Berdasarkan hasil analisa (SWOT) Streght, weakness, opportunities dan weakness yang telah dilakukan maka, manajemen memutuskan

1.Mengembangkan sistem informasi eksekutif guna memantau perkembangan tenaga kerja 2.Menekan angka turn over

Menurut diagram analisis SWOT maka PT cahaya buana baru menempati posisi kuadran ke 3, mempunyai peluang namun memiliki kelemahan internal, kelemahan internal tersebut adalah turn over dan

kurangnya pengolahan sistem informasi.

(5)

5.1.1 Kegiatan Bisnis Perusahaan

Kegiatan bisnis perusahaan meliputi kegiatan divisi marketing, operasional serta keuangan, kegiatan bisnis yang menjadi fokus pembahasan adalah divisi operasional, karena pada divisi ini memiliki karyawan paling banyak serta memiliki turn over yang tinggi, Kegiatan bisnis perusahaan memiliki keterkaitan dengan perencanaan sumber daya manusia, karena berkaitan dengan weakness perusahaan, perencanaan sumber daya manusia dimulai dengan menganalisa beban kerja dan tenaga kerja yang ada pada divisi operasional pengiriman.

a.beban kerja

Tabel 5.4 Beban Kerja Karyawan Divisi Operasional

NO Uraian pekerjaan frekwensi Waktu yang diperlukan 1 Penjemputan kargo dari konsumen harian > 4 jam

2 Pengurusan izin pengiriman harian 1 jam

3 Pengiriman kargo ke pelabuhan harian 2 jam

4 packing kargo di kapal harian > 4 jam 5 Pengawasan kargo dalam perjalanan harian Maksimal 15 hari 6 Pengiriman kargo dari kapal ke tujuan harian > 4 jam

Perhitungan beban kerja diatas dengan estimasi hanya satu orang konsumen dalam sehari, jika konsumen lebih dari satu maka beban kerja akan bertambah berdasarkan kelipatan

Waktu kerja menurut undang undang ketenaga kerjaan nomor 13 tahun 2003, bahwa jam kerja pokok adalah 40 jam perminggu dan maksimal 20 jam tambahan, sehingga dapat disimpulkan jam kerja pokok perhari 8 jam

(6)

jika senin sampai jum’at atau 7 jam dari hari senin sampai jum’at ditambah 5 jam di hari sabtu.

Mengevaluasi beban kerja saat ini yang harus dikerjakan oleh karyawan bidang operasional yang rata rata memakan waktu diatas 4 jam untuk satu order dan akan bertambah jika sedang overload, maka tidak sesuai dengan waktu kerja efektif berdasarkan ILO (international labour organization) yang memberlakukan standart 95% dari total jam kerja sehari

yaitu 6.40 jam kerja perhari, untuk senin sampai dengan jumat dan 4.45 jam kerja di hari sabtu.

b.Tenaga Kerja (karyawan)

Tenaga kerja/karyawan dalam divisi operasional dibawah level supervisor rata rata adalah tamatan SMU/sederajat, berikut ini adalah diambil sample skill dua orang karyawan bidang operasional secara acak, sebagai bagian dari laporan divisi sumber daya manusia.

Tabel 5.5 Data Karyawan Operasional

NO Data karyawan Supir truk kargo Packing kargo

01 Nama Junaidi Wawan

02 Jenis kelamin Laki laki Laki laki

03 Pendidikan SMU SMU

04 Masa kerja 2 bulan 6 bulan

Tabel 5.6 Tabel Kompetensi Staff Operasional

NO Skill/kompentensi Junaidi (K1) Wawan (K2) 01 Pengetahuan tentang prosedur standar

perusahaan

buruk cukup 02 Pengetahuan tentang pengiriman buruk buruk

03 Pengetahuan tentang packing buruk cukup

04 Pengetahuan tentang bongkar muat cukup baik

(7)

NO Skill/kompentensi Junaidi (K1) Wawan (K2) 05 Pengetahuan tentang dokumen buruk cukup

06 Skill berkomunikasi cukup baik

07 ketepatan waktu buruk buruk

08 Kerjasama tim baik baik

09 Inisiatif buruk cukup

10 kemampuan dalam tekanan waktu buruk cukup

Mengevaluasi karyawan saat ini yang dipilih secara acak, maka rata rata kompetensi adalah ”cukup”, padahal untuk dapat menjalankan visi dan misi perusahaan dengan baik, seharusnya kompetensi karyawan operasional adalah ”baik”.

Dalam evaluasi kompetensi dapat disimpulkan bahwa kedua karyawan (K1 dan K2), memerlukan training berkaitan dengan bidang kerja masing masing serta penambahan tenaga kerja, hal ini dapat dilihat pada kompetensi yang berkaitan dengan ketepatan waktu pekerjaan yang berkaitang dengan bidang masing masing, kemungkinan adalah pekerjaan seringkali over load.

5.1.2 Sistem Informasi Saat Ini

Alur sistem informasi saat ini berkaitan dengan perekrutan, turn over, pelatihan, kompensasi dan insentif.

(8)

Pencatatan kegiatan sdm cabang dan pusat oleh supervisor

Analisa dan pelaporan oleh pimpinan cabang

Analisa oleh pimpinan HRD Pusat

Laporan kegiatan diolah oleh divisi SDM

Gambar 5.1 Diagram Alir Sistem Informasi Sebelum Implemeting SIE Di PT Cahaya Buana Baru

Sistem informasi yang dipergunakan oleh manajemen sumber daya manusia dalam melaporkan kegiatan sumber daya manusia dari cabang ke pusat sebelum implementasi sistem informasi eksekutif hanyalah sebatas menggunakan surat elektronik atau email sehingga laporan laporan yang masuk ke manajemen sumber daya manusia yang berada dipusat seringkali

Kegiatan bisnis perusahaan

Keputusan oleh pimpinan HRD pusat

Pemasaran, pengiriman kargo

dan penagihan

Staff marketing, staff operasional (penjemputan, pengepakan dan pengiriman kargo) serta Staff keuangan

Pengiriman laporan via e mail

(9)

terlambat karena laporan yang dikirimkan melalui email atau surat elektronik bersifat tidak real time.

5.1.3 Evaluasi Sistem Informasi Saat Ini

Evaluasi tentang sistem informasi karyawan yang saat ini digunakan di PT Cahaya Buana baru ini mennggunakan metode focus group discussion, diskusi terfokus yang melibatkan pimpinan perusahaan, pimpinan sumber daya manusia dan beberapa supervisor, diskusi focus group disscussion ini dilakukan dengan format ’problem identification and corrective action’

dimana diskusi dilakukan bersama-sama untuk menemukan masalah dan menemukan jalan keluar yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Hasil evaluasi terhadap sistem informasi yang dipergunakan saat ini adalah sebagai berikut :

Tabel 5.7 Evaluasi Sistem Informasi Yang Dipergunakan Saat Ini

No Problem identification Corrective action

Area Masalah Dampak

01 Penarikan Tidak ada analisa kebutuhan karyawan

Tidak diketahui secara pasti tingkat kebutuhan pegawai

Perlu dilakukan analisa kebutuhan pegawai

02 Pelatihan Tidak ada analisa kebutuhan pelatihan untuk karyawan

Tersendatnya proses pengiriman kargo

Perlu dilakukan analisa yang berkaitan dengan kemampuan/skill karyawan 03 Turn over Tidak ada analisa

mengenai turn over yang tinggi

Terjadinya kekurangan karyawan saat over

pengiriman

Perlu dilakukan analisa yang berkiatan dengan turn over terutama saat saat permintaan sedang tinggi

(10)

No

Problem identification Corrective action

Area Masalah Dampak

04 Keluhan karyawan

Keluhan karyawan seringkali tidak sampai pada manajemen pusat

Penurunan kinerja karyawan

Keluhan karyawan dapat langsung diketahui oleh manajemen pusat 05 Sistem

informasi

Lambatnya laporan permasalahan yang terjadi

Eksekutif bidang SDM terlambat memberikan keputusan dalam

menyelesaikan masalah

Implementing sistem informasi eksekutif sehingga eksekutif dapat memberikan keputusan secara cepat dan akurat dalam menyelesaikan masalah yang timbul

06 Soft Information

Sebagai bagian dari strategic partner perusahaan , HRD kurang bisa memantau

permasalahan yang berkaitan dengan prediksi, opini, news, ide-ide, rumor

Soft information termasuk salah satu pemicu turn over

Perlu adanya wawasan mengenai soft information agar sebagai strategic partner dapat lebih waspada terhadap rumor yang beredar

Berdasarkan permasalahan yang terjadi dan dapat diidentifikasi, dampak yang disebabkan oleh permasalahan, serta corrective action yang diperlukan maka dapat disimpulkan bahwa diperlukan sebuah sistem informasi eksekutif, sebuah sistem yang dapat membantu eksekutif bidang sumber daya manusia untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul secara cepat, tepat serta akurat.

(11)

Rancangan sistem informasi eksekutif diharapakan dapat berfungsi dalam menyediakan laporan yang berkaitan dengan sumber daya manusia seperti :

1.Memberikan informasi mengenai kebutuhan akan tenaga kerja 2.Memberikan informasi akan ketersediaan tenaga kerja

3.Memberikan informasi menegenai kemampuan/skill karyawan terutama pada divisi operasional, sehingga dapat dijadikan pedoman mengenai pelatihan yang diperlukan.

4.Memberikan informasi mengenai keluhan karyawan, sehingga eksekutif dapat memiliki gambaran permasalahan yang terjadi pada level bawah.

5.2 Analisa Keterkaitan Berbagai Persyaratan

Sistem informasi eksekutif yang diusulkan memerlukan syarat syarat sebagai penunjang rancangan agar didapatkan sebuah rancangan yang efektif dan efisien, syarat syarat tersebut terdiri dari beberapa proses serta tahapan, proses dan tahapan tersebut adalah :

1. work force analysis

work force analysis atau analisa tenaga kerja digunakan untuk

mengetahui keperluan akan tenaga kerja, hal ini diperlukan untuk mengetahui apakah penambahan tenaga kerja benar benar diperlukan untuk menunjang pengembangan bisnis perusahaan.

(12)

2. Job analysis

Setelah kebutuhan akan pekerjaan yang sedang kosong dan jumlah karyawan yang diperlukan, maka perlu dilakukan analisa berikutnya yaitu job analysis atau analisa pekerjaan yang berisikan uraian uraian yang berkaitan dengan pekerjaan yang sedang kosong, sehingga didapatkan calon karyawan yang memenuhi kriteria untuk mengisi kekosongan pekerjaan tersebut.

Turn over dapat dapat diatasi dengan analisa work force analysis

dan job analysis yang merupakan keputusan dari manajemen sumber daya manusia dipusat, namun kendala yang berkaitan dengan sumber daya manusia dicabang yang memerlukan analisa dipusat seringkali terhambat.

5.3 Analisa Data Peninjauan Ulang

Peninjauan ulang diperlukan untuk mengevaluasi data atau informasi yang diperlukan serta untuk memastikan bahwa kelengkapan dan kebenaran informasi yang diperlukan untuk pembangunan sistem informasi eksekutif sudah benar benar terkumpul.

Data atau informasi yang dikumpulkan dan kemudian ditinjau ulang meliputi :

1. Hasil analisa kebutuhan pegawai/turn over

(13)

2. Hasil analisa job deskripsi 3. Hasil analisa keluhan pegawai

Peninjauan ulang data yang berupa secondary data yang terkumpul dipusat diperlukan agar proses perancangan dan implementasi sistem informasi eksekutif dapat tepat sasaran dengan baik, peninjauan ulang ini dilakukan dengan mengkonfirmasi setiap data yang berada dipusat dengan data yang berada dicabang meliputi angka turn over, job deskripsi serta keluhan keluhan pegawai yang sekiranya dapat melatar belakangi turn over.

5.4 Analisa Data Verifikasi

Verifikasi dilakukan dengan mempresentasikan hasil rancangan kepada pimpinan sumber daya manusia selaku pengguna sistem informasi eksekutif di perusahaan dan konsultan perusahaan untuk mendapatkan keabsahan dan persetujuan hasil rancangan sistem informasi eksekutif.

Berikut ini adalah rangkuman hasil validasi terhadap rancangan sistem informasi eksekutif yang dilakukan dengan metode subject matter expert, hasil validasi secara terperinci dapat dilihat pada tabel 5.8 dibawah ini.

(14)

Tahapan Alat Masukan/saran Analisa kebutuhan

karyawan

Analisa karyawan dan analisa beban kerja

Dibuat standart beban kerja agar tidak over load

Analisa keluhan karyawan

Analisa

karyawan/wawancara dengan karyawan

Keluhan karyawan agar mudah diketahui manajemen pusat Training Tes kemampuan Tes kemampuan agar

menjadi hal rutin Tabel 5.8 Hasil Analisa Verifikasi

Gambar

Tabel 5.2 Analisa Porter
Tabel 5.3 Analisa SWOT Pada Divisi SDM
Tabel 5.4 Beban Kerja Karyawan Divisi Operasional
Tabel 5.5 Data Karyawan Operasional
+3

Referensi

Dokumen terkait

Faktor gaya kepemimpinan memberikan kontribusi yang relatif besar dan sangat signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai pada organisasi tersebut. Sehingga dalam

Melihat pendapat yang diutarakan beberapa warga bahwasanya di Kelurahan Pakis Kecamatan Sawahan Kota Surabaya ini, warga sangatlah senang adanya Relasi

Bagi sekolah, dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa motivasi belajar Matematika pada siswa SMP kelas VIII masih tergolong rendah dan peran dari guru serta teman

Tutkimuksen tehtävänä on selvittää toisen vuosiluokan oppilaiden kokemuksia siitä, miten he kokevat luonnon/maaston oppimisympäristönä. Tarkoituksena on

Meskipun Tahun Pembinaan Wajib Pajak telah berakhir dengan program kerja pemerintah yaitu reinventing policy dan telah memberikan dampak yang signifikan terhadap

Diskusi dengan Diskusi dengan teman-teman teman-teman sekelas / belajar sekelas / belajar sebelum UKAI sebelum UKAI membaca literatur- membaca literatur- literatur

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat dari penelitian yang dilaksanakan adalah proses dalam

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Janssen, et al., (2010) dari 97 pasien yang diteliti, dengan 49 orang penderita stroke iskemik dan 48 orang lainnya menderita