• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

LAYANAN INFORMASI PUBLIK

PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI

(PPID)

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

TAHUN 2016

(2)
(3)

DAFTAR ISI

1. Kebijakan Pelayanan Informasi Publik ... 1

2. Pelaksanaan Pelayanan Informasi Publik ... 2

2.1 Sarana dan Prasarana ... 2

2.2 Sumber Daya Manusia ... 3

2.3 Anggaran ... 4

3. Rincian Pelayanan Informasi Publik ... 8

3.1 Permintaan informasi publik melalui website ... 8

3.2 Permintaan informasi melalui datang langsung ... 11

3.3 Permintaan informasi melalui surat ... 12

4. Pelaksanaan Pelayanan Informasi PPID Daerah ... 12

5. Prestasi Pelayanan Informasi Publik Kemenperin ... 13

(4)

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK

PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID)

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016

1. Kebijakan Pelayanan Informasi Publik

Dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP), Kementerian Perindustrian telah

melakukan hal-hal sebagai berikut :

Menunjuk dan mengangkat Kepala Pusat Komunikasi Publik saat ini berubah

menjadi Biro Hubungan Masyarakat sebagai Pejabat Pengelola Informasi dan

Dokumentasi (PPID) Pusat, sesuai Permenperin No. 107 Tahun 2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian.

Menginstruksikan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan Kepala Unit

Pendidikan di Daerah untuk menunjuk pengemban fungsi pengelola informasi

dan atau dokumentasi pada unit kerjanya sebagai Pejabat Pengelola Informasi

dan Dokumentasi Daerah melalui Keputusan Menteri Perindustrian Nomor

351/M-IND/Kep/7/2011 tentang Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi

(PPID) di Lingkungan Kementerian Perindustrian. Sampai saat ini sebanyak 48

(empat puluh delapan) unit kerja di lingkungan Kementerian Perindustrian telah

membentuk PPID.

Menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 70/M-IND/PER/7/2011

tentang Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan Kementerian

Perindustrian, untuk kelancaran dan optimalisasi serta menjamin pelayanan

informasi publik di lingkungan Kementerian Perindustrian yang cepat, tepat dan

sederhana.

Menerbitkan Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 33/M-IND/Kep/1/2012

tentang Tim Pertimbangan Pelayanan Informasi Kementerian Perindustrian,

untuk memberikan masukan dan pertimbangan kepada Pejabat Pengelola

Informasi dan Dokumentasi dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya

di bidang pelayanan informasi publik.

(5)

pelaksanaan

pelayanan

informasi publik di

lingkungan

Kementerian

Perindustrian.

Menerbitkan Keputusan Sekretaris Jenderal selaku Atasan Pejabat Pengelola

Informasi dan Dokumentasi (PPID) Nomor 227 tahun 2015 tentang Daftar

Informasi Yang Dikecualikan di Lingkungan Kementerian Perindustrian dalam

rangka melaksanakan kewajiban pelayanan informasi publik.

2. Pelaksanaan Pelayanan Informasi Publik

2.1 Sarana dan Prasarana

Untuk memenuhi hak masyarakat mendapatkan informasi publik, Kementerian

Perindustrian telah menyediakan Desk Pelayanan Informasi Publik sejak bulan

Oktober tahun 2011 di lantai dasar gedung Kementerian Perindustrian Jl. Gatot

Subroto Kav 52-53 Jakarta Selatan. Desk Pelayanan Informasi ini dilengkapi

meja (2 unit), kursi (5 unit), telepon (1 unit), perangkat komputer (1 unit), printer,

dan kotak saran (masing - masing 1 unit).

Gambar 1. Desk Pelayanan Informasi Publik Kementerian Perindustrian

Selain itu, Kementerian Perindustrian juga telah mengembangkan sistem

pelayanan informasi publik melalui website Kementerian Perindustrian

(www.kemenperin.go.id) yang telah dikembangkan muatan informasinya sesuai

amanat Undang - Undang Keterbukaan Informasi Publik. Jenis informasi yang

dimuat di Website Kementerian Perindustrian meliputi :

(6)

Informasi yang Wajib Disediakan dan Diumumkan Secara Berkala:

Profil Kemenperin;

Program/Kegiatan Kemenperin;

Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAK/L) Kemenperin;

Informasi Penerimaan CPNS Kemenperin;

Informasi Penerimaan Calon Peserta Didik di Lingkungan Sekolah/Perguruan

Tinggi Kemenperin;

Agenda Penting Kemenperin;

Dokumen kinerja;

Laporan keuangan;

Laporan Barang Milik Negara;

Laporan Akses Informasi Publik;

Peraturan, Keputusan, dan/atau Kebijakan (Berdampak Bagi Publik);

Tata cara memperoleh informasi publik, cara pengajuan keberatan, dan

proses penyelesaian sengketa;

Mekanisme Pengaduan Masyarakat;

Pengadaan Barang dan Jasa; dan

SOP Pencegahan-Penanggulangan Kebakaran Gedung Kemenperin.

2.2 Sumber Daya Manusia

Untuk melayani masyarakat, Desk Pelayanan Informasi Publik telah

menempatkan dua orang petugas informasi, dalam menjalankan tugasnya

dibantu oleh Tim Penghubung Pelayanan Informasi yang ditetapkan melalui

Keputusan Sekretaris Jenderal No. 120 Tahun 2016 tentang Pembentukan Tim

Penghubung Layanan Informasi Publik Kementerian Perindustrian Tahun 2016.

Tim Penghubung ini beranggotakan wakil dari setiap unit Eselon II yang

tugasnya menyiapkan jawaban atas permohonan informasi publik melalui

Website Kemenperin sesuai lingkup tugas masing-masing.

(7)

Gambar 2. Petugas Pelayanan Informasi Publik Kementerian Perindustrian

2.3 Anggaran

Anggaran pelayanan Informasi Publik terkait dengan tugas dan kewenangan

PPID tahun 2016 sebesar Rp 732.851.000 yang dibebankan pada anggaran

Biro Hubungan Masyarakat, Kementerian Perindustrian, digunakan antara lain

untuk:

A. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan informasi publik;

B. Pembuatan publikasi Pelayanan Informasi Publik :

C. Rapat Koordinasi PPID Pusat dan Daerah :

Rapat Koordinasi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)

Kementerian Perindustrian diselenggarakan pada tanggal 27 s.d. 29 April

2016 di Grand Inna Kuta, Bali dengan total peserta 94 orang

.

Peserta Rapat

koordinasi ini adalah para pejabat yang khusus menangani pelayanan

informasi publik di Unit Kerja Eselon II Pusat serta Pejabat Pengelola

(8)

Informasi dan Dokumentasi (PPID) Daerah di lingkungan Kementerian

Perindustrian (Balai Besar Industri, Baristand Industri, Balai Diklat Industri,

dan Unit Pendidikan/Sekolah).

Pembicara/narasumber yang hadir pada kegiatan Rapat Koordinasi sebagai

berikut :

Bapak Syarif Hidayat (Sekretaris Jenderal);

Bapak Setia Utama (Kepala Biro Hubungan Masyarakat);

Bapak Andoyo Sugiharto (Kepala Balai Besar Pulp dan Kertas);

Ibu Henny S. Widyaningsih (Komisioner Komisi Informasi Pusat);

Bapak Heru Widiatmoko (Kasubag Penilaian Kinerja Bagian Manajemen

Kinerja Pegawai);

Ibu Ghita Morinda Agus ( Kasubag Pengelolaan Informasi);

Pelaksanaan

Rapat

Koordinasi

Pejabat

Pengelola

Informasi

dan

Dokumentasi (PPID) Kementerian Perindustrian Tahun 2016 bermaksud

menyamakan persepsi antara PPID Pusat dan Daerah terkait pelaksanaan

kegiatan pelayanan informasi publik dan permasalahan yang dihadapi. Untuk

mengatasi masalah yang dihadapi, PPID Pusat merasa perlu untuk

mengambil langkah bagaimana mengoptimalkan pelayanan informasi publik

antara lain mensinergikan kegiatan pelayanan informasi publik dan

membangun inovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan informasi publik.

Tema kegiatan ini adalah

“Membangun Inovasi dan Sinergi Pelayanan

Informasi Publik di Lingkungan Kementerian Perindustrian”.

Pada kesempatan ini juga disosialisasikan tentang penilaian keterbukaan

informasi publik unit kerja daerah, dan simulasi pengisian kuesioner penilaian

keterbukaan informasi publik unit kerja daerah. Selain itu juga dihimbau

kepada unit kerja daerah untuk dapat menyiapkan konten website di unit

kerjanya masing

– masing di sesuaikan dengan website Kementerian

Perindustrian dalam rangka penilaian keterbukaan informasi publik.

(9)

Gambar 3. Konsinyering PPID Kemenperin, Bali, 27-28 April 2016

D. Rapat Penyusunan Peraturan Pelayanan Informasi Publik :

Dalam rangka meningkatkan pelayanan informasi publik dan perubahan

organisasi

di

lingkungan

Kementerian

Perindustrian,

Biro

Humas

Kementerian Perindustrian telah melakukan revisi Peraturan Menteri

Perindustrian No 351 Tahun 2011 tentang Pejabat Pengelola Informasi dan

Dokumentasi (PPID) pada tanggal 5 Agustus 2016 di Jakarta. Peserta rapat

ini adalah pejabat yang khusus menangani pelayanan informasi publik di Unit

Kerja Eselon II Pusat serta serta Pejabat Pengelola Informasi dan

Dokumentasi (PPID) Daerah di lingkungan Kementerian Perindustrian (Balai

Besar Industri, Baristand Industri, Balai Diklat Industri, dan Unit

Pendidikan/Sekolah).

Pembicara/narasumber yang hadir pada kegiatan Rapat Koordinasi sebagai

berikut :

Ibu Henny S. Widyaningsih (Komisioner Komisi Informasi Pusat);

Bapak Setia Utama (Kepala Biro Hubungan Masyarakat);

Ibu Ni Nyoman Ambareny (Kepala Bagian Informasi Publik);

(10)

E. Uji Konsekuensi Informasi Publik :

Di tahun 2016 Biro Humas selaku PPID Kementerian Perindustrian

melaksanakan uji konsekuensi informasi terkait salinan dokumen

pertanggungjawaban realisasi tentang 20 pengadaan barang/jasa di

lingkungan Kementerian Perindustrian pada tanggal 3 Mei 2016. Dimana

informasi tersebut diminta oleh Sdr. Jadongan Gultom, S.H dengan

mengirimkan surat permintaan informasi tanggal 22 Februari 2016. Dari hasil

uji konsekuensi tersebut telah ditetapkan bahwa informasi yang dimaksud

termasuk informasi yang dikecualikan sesuai Pasal 17 UU No 14 Tahun

2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

F. Penilaian Keterbukaan Informasi Publik Unit Kerja Daerah :

Untuk mengetahui sejauh mana implementasi Keterbukaan Inofrmasi Publik

sesuai dengan UU No. 14 Tahun 2008 pada masing

– masing Unit Kerja

Daerah, PPID Pusat menyelenggarakan Penilaian dan Pemeringkatan

Keterbukaan Informasi Publik pada Unit Pelaksana Teknis dan Unit

Pendidikan di lingkungan Kementerian Perindustrian. Penilaian Keterbukaan

Informasi PPID Daerah ini didasarkan pada mekanisme penilaian

keterbukaan informasi yang telah dilaksanakan oleh Komisi Informasi Pusat

dengan sebelumnya telah disesuaikan berdasarkan kebutuhan dan kondisi

Satuan Kerja Daerah di Lingkungan Kementerian Perindustrian. Kriteria

penilaian didasarkan pada Pengelolaan Informasi yang wajib disediakan dan

diumumkan secara berkala; Pengelolaan informasi yang wajib tersedia setiap

saat; Pengelolaan informasi serta merta; dan Kualitas pelayanan informasi.

Penilaian dilakukan satu kali dalam satu tahun, mengingat penilaian

keterbukaan informasi sudah dua kali dilakukan, penilaian tidak hanya fokus

pada ketersediaan informasi (ada/tidak), tapi juga dikembangkan apakah

sudah memilki inovasi pengelolaan informasi publik yang menjadi dasar

pertimbangan dalam memberikan penilaian. Instrumen yang digunakan untuk

membantu proses penilaian adalah kuesioner dengan materi yang

didasarkan pada penilaian Komisi Informasi Pusat, kuesioner yang

digunakan untuk masing-masing tahapan adalah sama hanya mekanisme

(11)

Daerah, PPID Pusat melakukan 2 (dua) tahapan penilaian yaitu melalui

pengisian kuesioner dengan bobot 60% dan Visitasi dengan bobot 40%.

Pada tahun 2016 ada sedikit perbedaan dalam penilaian, dimana UPT dan

Unit Pendidikan dibedakan dalam hal kategori. Hasil dari Penilaian

Keterbukaan Informasi Publik tahun 2016 sebagai berikut :

Kategori UPT :

a. Peringkat I diraih oleh Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Bandung,

b. Peringkat II diraih Balai Besar Pulp dan Kertas, Bandung

c. Peringkat III diraih Balai Besar Kerajinan Batik Yogyakarta.

Kategori Unit Pendidikan :

a. Peringkat I diperoleh SMK – SMAK Padang,

b. Peringkat II SMK – SMAK Makasar,

c. Peringkat III Politeknik ATK Yogyakarta

Gambar 4. Pemberian Plakat dan Piagam penghargaan kepada Peringkat Terbaik I, II,

III Penilaian Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2016

3. Rincian Pelayanan Informasi Publik

3.1 Permintaan Informasi Publik Melalui Website Kemenperin

Untuk mengajukan permohonan informasi publik di Kemenperin, dapat

dilakukan dengan mengisi form yang ada di website Kementerian Perindustrian

(

www.kemenperin.go.id/contact

). Sejak Januari hingga Desember tahun 2016,

Biro Hubungan Masyarakat melalui website Kementerian Perindustrian

(12)

(www.kemenperin.go.id) telah menerima permintaan Informasi publik sebanyak

2211, dengan rata-rata waktu menjawab 2 hari.

Gambar 5. Formulir permintaan informasi publik dan daftar permintaan informasi publik

melalui website

Tabel 1. Rekapitulasi Permohonan Informasi Publik melalui website

Bulan

Jumlah

Pemohon

Waktu

Rata-Rata

Menjawab

(hari)

Jumlah

Permintaan

Alasan Penolakan

Ket

Dipenuhi Ditolak Dikecualikan

Belum

Dikuasai

Lainnya

Januari

173

1.9

173

0

-

-

-

-

Februari

199

1.9

199

0

-

-

-

-

Maret

205

2.7

205

0

-

-

-

-

April

174

2

174

0

-

-

-

-

Mei

136

1.7

136

0

-

-

-

-

Juni

154

2.1

154

0

-

-

-

-

Juli

114

1.5

114

0

-

-

-

-

Agustus

136

1.6

136

0

-

-

-

-

September

168

2.3

168

0

-

-

-

-

Oktober

315

1.3

315

0

-

-

-

-

November

213

1.3

213

0

-

-

-

-

Desember

224

0.7

224

0

-

-

-

-

Jumlah

2211

1.75

2211

0

-

-

-

(13)

Gambar 6. Jumlah Permintaan Informasi Publik melalui website

(Januari – Desember 2016)

Gambar 7. Waktu rata–rata menjawab Permintaan Informasi Publik melalui website

(Januari – Desember 2016)

0

50

100

150

200

250

300

350

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

1.9

1.9

2.7

2

1.7

2.1

1.5

1.6

2.3

1.3

1.3

0.7

(14)

3.2 Permintaan Informasi Publik Dengan Datang Langsung

Selain permintaan informasi melalui website Kemenperin, PPID Pusat

Kementerian Perindustrian juga melayani permintaan informasi melalui tatap

muka atau datang langsung ke Desk Pelayanan Informasi Publik. Hasil

rekapitulasi selama bulan Januari hingga akhir Desember 2016 berjumlah 69

permintaan informasi dengan rincian seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel 2. Rekapitulasi Permohonan Informasi Publik dengan Datang

Langsung (Januari – Desember 2016)

Bulan

Jumlah

Pemohon

Jumlah Permintaan

Alasan Penolakan

Keterangan

Dipenuhi

Ditolak

Dikecual

ikan

Belum

Dikuasai

Lainnya

Januari

10

10

-

-

-

-

-

Februari

5

5

-

-

-

-

-

Maret

10

10

-

-

-

-

-

April

13

13

-

-

-

-

-

Mei

3

3

-

-

-

-

-

Juni

2

2

-

-

-

-

-

Juli

5

5

-

-

-

-

-

Agustus

3

3

-

-

-

-

-

September

0

0

-

-

-

-

-

Oktober

2

2

-

-

-

-

-

November

4

4

-

-

-

-

-

Desember

12

12

-

-

-

-

-

Jumlah

69

69

-

-

-

-

0

2

4

6

8

10

12

14

Jumlah pemohon

Dipenuhi

Ditolak

(15)

3.3 Permintaan Informasi Publik melalui Surat

Pada tanggal 22 Februari 2016 Sdr. Jadongan Gultom, S.H mengirimkan surat

permintaan informasi terkait salinan dokumen pertanggungjawaban realisasi

tentang 20 pengadaan barang/jasa di lingkungan Kementerian Perindustrian.

Informasi yang diminta terkait pengadaan barang dan jasa, yaitu :

1. Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen Kementerian Perindustrian R.I.

2. Dokumen pendukung lainnya seperti dokumen lelang mulai dari tahap awal

sampai tahap akhir hingga ditentukannya pemenang;

3. Surat pertanggungjawaban;

4. Surat Perintah Kerja (SPK);

5. Foto copy kwitansi; dan

6. RKS

Kementerian Perindustrian pada tanggal 3 Mei 2016 melaksanakan uji konsekuensi

terkait informasi yang dimaksud, telah disetujui dalam rapat Uji Konsekuensi bahwa

informasi yang diminta telah dapat digolongkan dalam klasifikasi Informasi yang

dikecualikan dalam Pasal 17 Undang-Undang 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan

Informasi Publik.

4. Pelaksanaan Pelayanan Informasi PPID Daerah

Selain PPID Pusat, Kementerian Perindustrian juga memiliki PPID Daerah yang

berada di lingkungan Unit Kerja Daerah, dan telah melaksanakan kegiatan

pelayanan informasi publik tahun 2016 seperti yang diamanatkan oleh UU No. 14

Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Rincian permohonan informasi

dan kendala serta rekomendasi tindak lanjut dalam meningkatkan kualitas

pelayanan informasi seperti pada lampiran I.

(16)

5. Prestasi Kementerian Perindustrian Tahun 2016 dalam Pelayanan Informasi

Publik

Selama tahun 2016, PPID Pusat Kementerian Perindustrian berhasil meraih

penghargaan Badan Publik Pusat terbaik ke-3 dalam pelaksanaan Keterbukaan

Informasi Publik yang diselenggarakan oleh Komisi Informasi Pusat. Tropi

diserahkan oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla kepada Sekjen Kementerian

Perindustrian Bpk. Syarif Hidayat pada tanggal 20 Desember 2015 di Istana

Wapres, Jakarta.

Gambar 9. Pemberian penghargaan Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2016

8. Penutup

Demikianlah gambaran tentang pelaksanaan pelayanan informasi publik oleh PPID

Pusat maupun PPID Daerah Kementerian Perindustrian sepanjang tahun 2016.

Dari kinerja pelayanan informasi publik tahun 2016, terlihat bahwa pelaksanaan

kegiatan pelayanan informasi sudah berjalan cukup baik, sesuai amanat UU No 14

Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, namun diakui masih terdapat

berbagai permasalahan yang perlu diselesaikan pada tahun 2017.

(17)
(18)

Lampiran I

Rekapitulasi Kegiatan Layanan Informasi Publik PPID Daerah Kementerian Perindustrian Tahun 2016

No. Unit Kerja Jumlah

Permohonan

Permohonan Ditolak

SDM

/petugas Kendala Saran dan rekomendasi tindak lanjut

1 Balai Besar Pulp dan Kertas Bandung,

13 0 1  Belum adanya anggaran khusus untuk pelayanan

informasi publik sehingga kegiatan pelayanan informasi publik belum optimal.

 Penyediaan informasi internal yang sangat tergantung penyedidaan data dari masing-masing bidang, sehingga perlu dibuat cara khusus untuk memenuhi permohonan pelayanan informasi publik yang dibatasi waktunya dalam 10 hari kerja.

 Selalu memutakhirkan informasi publik yang dimiliki oleh Balai Besar Pulp dan Kertas melalui website www.bbpk.go.id sehingga muatan informasinya sesuai dengan yang diamanatkan oleh UU Keterbukaan Informasi Publik.  Meningkatkan koordinasi dengan masing-masing bagian sehingga dapat

mempercepat pelayanan informasi publik kepada masyarakat.

2 Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Bandung,

457 0 6  Kurangnya pemahaman petugas pengelola informasi publik; Kurangnya kesadaran dari setiap unit kerja di lingkungan B4T terhadap peran dan fungsi PPID sebagai penyambung informasi yang harus disampaikan kepada publik

 Kegiatan peningkatan pelayanan informasi publik ini perlu dilakukan berkesinambungan setiap tahun untuk menjawab kendala-kendala yang ditemui pada pelaksanaan pelayanan publik tahun ini yaitu diantaranya penyiapan prasarana yang lebih representatif, perlu pengelolaan website PPID yang up to date dan informatif, transformasi media cetak ke media digital berformat audio visual untuk memudahkan publik dalam melakukan permintaan informasi publik. Selain itu, juga perlu dilakukan sosialisasi dan monitoring evaluasi terhadap peningkatan pengetahuan pihak internal dan eksternal Balai Besar Bahan dan Barang Teknik dalam pemahaman keterbukaan informasi publik sesuai amanat Undang – Undang No. 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik dan pelaksanaannya 3 Balai Besar Tekstil Bandung, 171 0 6  Belum memilki anggaran khusus;

 perlu ada koordinasi lebih lanjut dengan para pemegang informasi untuk menjamin ketersediaan informasi publik

 Melakukan sosialisasi kepada seluruh bidang sebagai pemegang informasi mengenai layanan informasi publik;

 meningkatkan koordinasi antara tim pengelola informasi dan dokumentasi BBT dengan para pemegang informasi BBT

4 Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik Yogyakarta,

8 0 6  Belum memiliki anggaran khusus; terbatasnya sarana & prasarana

 Menambah sarana & prasarana; updating informasi; menyempurnakan tata kelola pelayanan informasi.

5 Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta,

40 8 4  Minimnya pengetahuan masyarakat antara pelayanan publik dengan informasi publik; perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana;

 Diperlukan pemahaman kepada petugas dan masyarakat perbedaan pelayanan publik dengan informasi publik; dan perlu alokasi anggaran yang mencukupi kebutuhan sarana prasarana

6 Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Semarang,

5 0 5  Belum memahami secara menyeluruh bahwa UU No

14 Tahun 2008 wajib dilaksanakan

 Perlu adanya sosialisasi UU No 14 Tahun 2008;  Monitoring pelaksanaan PPID; pelatihan SDM;  Melengkapi sarana & prasarana

7 Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Makassar,

5244 0 13  Penyediaan informasi internal yang sangat tergantung supply data dari masing-masing satuan kerja, mengingat waktu yang diperlukan hanya 10 hari kerja untuk menjawab permintaan pemohon informasi.  Adanya keraguan satuan penghasil informasi ketika

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi meminta informasi terkait adanya permintaan dari pemohon informasi, sementara itu masyarakat saat ini semakin kritis dalam memahami ketentuan yang ada dalam UU No.14 Tahun 2008 untuk dapat mengetahui informasi yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan

 Meningkatkan koordinasi di setiap Bidang dan Bagian untuk dapat mempercepat dalam pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan yang ada dalam UU No.14 Tahun 2008.

 Memberikan pemahaman kepada satuan kerja penghasil informasi terkait dengan UU No.14 Tahun 2008, khususnya terkait dengan pasal 52,UU No.14 Tahun 2008 mengenai ketentuan pidana.

(19)

No. Unit Kerja Jumlah Permohonan

Permohonan Ditolak

SDM

/petugas Kendala Saran dan rekomendasi tindak lanjut

khusus 10 Balai Besar Keramik

Bandung,

0 0  belum adanya sistem informasi sertifikasi yang dapat menjawab kebutuhan pelanggan mengenai informasi status pengajuan pelayanan jasa sertifikasi, juga layout penempatan Seksi sertifikasi jauh dengan lokus petugas pelayanan Jasa di front Desk (Customer Service).

 Perlunya sosialisasi pelayanan Informasi Publik Balai Besar Keramik kepada semua stackholder yang terkait mengenai daftar informasi publiK  Perlunya semua petugas di bagian Front Desk (customer Service)

disamping menguasai pelayanan Informasi publiK juga menguasai pelayanan Jasa dalam pelayanan begitupun sebaliknya petugas pelayanan Jasa mengusai pelayanan informasi publik. Jadi petugas yang berjaga di Front desk (customer service) harus bisa menguasai semua pelayanan publik Balai Besar Keramik.

 Perlunya komitmen bahwa informasi harus keluar dari satu pintu sehingga tidak ada pemohon yang langsung meminta informasi baik dalam rangka konsultasi maupun dalam rangka pelayanan jasa lainnya melalui Petugas PPID.

 Perlunya semua pelayanan jasa Teknik terintegrasi dan pelayanan informasi publik dalam suatu system yang terintegrasi juga.

11 Balai Besar Logam dan Mesin Bandung,

0 0 4  BBLM merupakan UPT di bawah Kementerian

Perindustrian dengan jumlah dan jenis masyarakat yang dilayani lebih spesifik. Oleh karena itu jumlah permintaan Informasi Publik relatif sedikit. Sudah tersedia Informasi di web sehingga masyarakat tidak perlu datang langsung ke BBLM. Ini menyebabkan jumlah permintaan Informasi sulit dideteksi jumlahnya

 Penyediaan Informasi Publik di BBLM tetap dilakukan sesuai dengan himbauan dari Kementerian Perindustrian dalam rangka pelaksanaan UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan sesuai dengan Pasal 36 Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Informasi Publik

12 Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristand) Banda Aceh,

263 3 7 Kendala External;

 Terbatasnya anggaran pelayanan informasi publik

Kendala Internal;

 Terbatasnya sarana dan prasarana pelayanan Informasi Publik

 Terbatasnya Sumber Daya Manusia pelayanan Informasi Publik

 Kurangnya peningkatan/kualitas SDM terutama di Unit Pelayanan

 Melengkapi sarana dan prasarana;  update data informasi;

 peningkatan anggaran pelayanan informasi publik;  meningkatkan kemampuan staf; pengembangan SIL;  membuat publikasi cetak

13 Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristand) Medan,

158 0 2  Kompetensi SDM perlu peningkatan khususnya

tentang pengelolaan informasi

 Belum tersedianya unit khusus penanganan informasi  Belum tercatatnya permohonan informasi yang

diterima melalui website (jumlah pengunjung)  Belum ada prosedur pengklasifikasian informasi yang

tertuang secara resmi

 Melengkapi sarana untuk kegiatan operasional PPID (Update Website, Improve penambahan informasi);

 Membuat brosur jasa pelayanan informasi;

 Meng-Upload informasi publik pada Website Baristand Industri Medan; Monitoring pelaksanaan PPID

14 Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristand) Padang,

183 1 3  Sinergi antara pengelola pelayanan informasi publik dengan unit teknis masih kurang.

 Penyediaan informasi internal yang sangat tergantung supply data dari masing-masing satuan kerja, mengingat waktu yang diperlukan hanya 10 hari kerja untuk menjawab permintaan pemohon informasi.  Adanya keraguan satuan penghasil informasi ketika

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi meminta informasi terkait adanya permintaan dari pemohon informasi, sementara itu masyarakat saat ini semakin kritis dalam memahami ketentuan yang ada dalam UU No.14 Tahun 2008 untuk dapat mengetahui informasi yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh suatu lembaga.

 Pemutakhiran daftar informasi publik dan informasi dikecualikan di lingkungan Kementerian Perindustrian secama umum dan Baristand Industri Padang khususnya.

 Meningkatkan koordinasi dengan satuan kerja untuk dapat mempercepat dalam pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan yang ada dalam UU No.14 Tahun 2008.

 Memberikan pemahaman kepada satuan kerja penghasil informasi terkait dengan UU No.14 Tahun 2008, khususnya terkait dengan pasal 52,UU No.14 Tahun 2008 sehingga terjadi pemahaman yang sama untuk meminimalisir kendala dalam penyediaan informasi.

 Mempersingkat waktu pelayanan untuk lebih egektif dan cermat dalam memberikan pelayanan, sehingga pemohon merasa puas atas jawaban dan tanggapan yang diberikan oleh PPID.

(20)

No. Unit Kerja Jumlah Permohonan

Permohonan Ditolak

SDM

/petugas Kendala Saran dan rekomendasi tindak lanjut

pelayanan Informasi Publik

 Penyampaian permintaan informasi ke Pejabat terkait tidak langsung dijawab sehingga ada beberapa permintaan informasi yang hampir 17 hari kerja.

menjawabnya.

15 Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristand) Palembang,

151 0 6  Belum ada rincian informasi yang dikecualikan  memperbaiki jaringan internet; 16 Balai Riset dan

Standardisasi Industri (Baristand) Bandar Lampung,

0 0 6  Sistem Infomasi Laboratorium (SIL) belum terintegrasi ke semua jasa pelayanan yang ada, dikarenakan terbatasnya anggaran untuk pengembangan SIL  Beban kerja terhadap umpan balik terhadap

permintaan pelanggan terus meningkat dan bervariasi, namun jumlah sumber daya manusia yang ada masih terbatas.

 Dalam memenuhi permohonan informasi diperlukan kordinasi dan kerjasama dengan seksi atau pihak lain sehingga petugas pepelayanan publik harus pro aktif dalam memperoleh informasi yang dimaksud.  Terkadang adanya gangguan jaringan internet

sehingga memperlambat proses umpan balik terhadap permintaan pelanggan.

 Belum maksimalnya pengoperasian situs www.laboratoriumbaristandlampung.com, terutama untuk update berita dikarenakan belum adanya operator khusus yang menangani website.

 Pengembangan Web Baristand;  Pengembangan Sistem Informasi SIL ;

17 Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristand) Surabaya,

11 0 8  Belum tercatat informasi yang diterima melalui website, dan belum memilki prosedur pengklasifikasian informasi yang tertuang secara resmi

 menambah klausul terkait pengklasifikasian informasi yang terkait informasi publik dan penanggung jawab

18 Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristand) Manado,

42 0 2  Sering terjadi pemadaman listrik, sehingga

pengecekan permintaan informasi yang melalui email sedikit terhambat

 Meningkatkan sarana & prasarana; melengkapi DIP; updating informasi secara berkala

19 Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristand) Ambon,

954 36 7  Terbatasnya SDM;

 diperlukan pengembangan website  Pelatihan pemograman website; integrasi SIL dan website 20 Balai Riset dan Standardisasi

Industri (Baristand) Banjarbaru,

6724 0 10  Pelanggan berharap waktu pengujian atau LHU dipercepat, namun tetap tidak mengurangi keakuratan hasil dari pengujian, sehingga perusahaan dalam hal pelaporan bisa tepat waktu kepada instansi terkait.  LHU yang sudah selesai mohon diinformasikan kepada

perusahaan/pelanggan melalui telepon / sms / e-mail.  Pelanggan berharap agar parameter uji untuk air

limbah terakreditasi semuanya; misal BOD dan Minyak Lemak yang belum terakreditasi.

 Agar ditingkatkan lagi untuk pelayanan di lapangan / sampling

 Kemungkinan kedepannya semua industri sawit, dan tambang yang ada di Kalsel dan Kalteng akan mengujikan ke Baristand Banjarbaru

 Baristand Industri Banjarbaru akan selalu berupaya untuk memenuhi waktu penyelesaian pelayanan SPM

 Secara bertahap Baristand Industri Banjarbaru melakukan penambahan/perluasan lingkup akreditasi, peralatan dan kompetensi SDM sesuai dengan kemampuan Balai

(21)

No. Unit Kerja Jumlah Permohonan

Permohonan Ditolak

SDM

/petugas Kendala Saran dan rekomendasi tindak lanjut

23 Balai Diklat Industri (BDI) Regional I Medan,

0 0 2  Kurangnya pemahaman yang mendalam mengenai

keterbukaan informasi publik; belum difungsikan ruangan informasi; terbatasnya SDM;

 jumlah permohonan informasi belum ter-record dengan baik;

 inisiatif anggota PPID untuk memperbaharui informasi masih kurang;

 BDI Medan belum dikenal luas sehingga menyulitkan pemohon informasi publik untuk mencari lokasi kantor; perlu adanya inovasi dan kreatifitas dari petugas.

 Meningkatkan sarana dan prasarana;

 Mengelola website; menetapkan petugas khusus;  Melakukan koordinasi anggota PPID;

 monitoring hasil kegiatan sosialisasi;

 studi banding ke unit kerja yang sudah menerapkan pelayanan informasi publik dengan baik

24 Balai Diklat Industri (BDI) Regional II Padang,

643 0 2  Belum memiliki sistem monitoring dan evaluasi terhadap pengelolaan pelayanan publik melalui media sosial;

 Belum memilki tenaga IT untuk pemanfaatan website sebagai sarana pelayanan informasi publik

 Rekrut tenaga IT;

 Dibuat sistem monitoring dan evaluasi terhadap pengelolaan pelayanan publik melalui media sosial

25 Balai Diklat Industri (BDI) Regional III Jakarta,

12 0 2  Masih belum terpenuhinya sarana pelayanan publik seperti toilet untuk difabel, kursi roda, jalur khusus untuk difabel.

 Masih kurangnya pemahaman pegawai mengenai pengelolaan data informasi publik yang mengakibatkan penyimpanan rekaman tidak tertib.

 Kurangnya updating informasi terkait.

 Mengusulkan rencana anggaran untuk pengadaan kursi roda dan jalur khusus bagi difabel.

 Memberikan updating mengenai pengelolaan informasi secara berkala  Melengkapi daftar informasi publik

 Memberikan pengarahan/sosiliasi terkait SOP pengelolaan rekaman 26 Balai Diklat Industri (BDI)

Regional IV Yogyakarta,

120 21 5 -  BDI Yogyakarta akan terus melakukan perbaikan pelayanan dengan

meningkatkan kesadaran dan konsistensi penerapan standar pepelayanan kepada seluruh pegawai sehingga kepuasan pelanggan semakin meningkat. Dan di Tahun 2017 ini dengan melalui Media Sosial BDI Yogyakarta seperti Facebook Bdi Yogyakarta, Twitter @BDIYogyakarta, Instagram @bdiyogyakarta maka akan semakin meningkatkan pelayanan informasi bagi masyarakat umumnya.

27 Balai Diklat Industri (BDI) Regional V Surabaya,

2 0 3  kurangnya pemahaman pegawai terkait informasi

publik, tidak adanya anggaran khusus

 Meningkatkan sarana dan prasarana, pembuatan publikasi terkait pelayanan informasi publik, melengkapi DIP,

 updating informasi secara berkala,  membuat anggaran khusus,  melaksanakan pelatihan bagi SDM,  mengembangkan sistem informasi 28 Balai Diklat Industri (BDI)

Regional VI Denpasar,

2065 0 1  Pada tahun 2016 sosialisasi tentang tupoksi BDI Denpasar – sesuai dengan reposisi belum banyak dilakukan karena keterbatasan anggaran

 Pada tahun 2016 website terkait dengan informasi diklat diperbaharui baru terselesaikan pada triwulan ke-4 di akhir tahun 2016

 Belum adanya unit khusus secara struktural yang melaksanakan tugas kehumasan, sehingga layanan informasi kurang optimal.

 Memaksimalkan website terkait dengan informasi diklat

 Membentuk unit khusus secara struktural yang melaksanakan tugas kehumasan.

29 Balai Diklat Industri (BDI) Regional VII Makassar,

55 5 2  adanya pemohon informasi publik misalnya Wartawan, LSM dan ternyata setelah di cek LSM tidak terdaftar. Petugas pelayanan informasi publik masih terbatas pengetahuan mengenai informasi pelayanan publik

 Pengembangan sistem informasi (website)

Penguatan data base untuk peningkatan tersedianya data dan informasi  Meningkatkan hubungan kerjasama dengan unsur pers dan lembaga lain  Meningkatkan pengetahuan SDM petugas PPID

30 Balai Sertifikasi Industri,

Jakarta. - - - - -

31 Sekolah Menengah Teknologi Industri Banda

2 0 4  Pengembangan website belum optimal;

(22)

No. Unit Kerja Jumlah Permohonan

Permohonan Ditolak

SDM

/petugas Kendala Saran dan rekomendasi tindak lanjut

Teknologi Kimia Industri Medan,

(satker) pusat dan daerah dalam memberikan jawaban informasi.

 Perlu ditingkatkannya dokumentasi ataupun arsiparis yang lebih terstruktur mengenai informasi atau data yang diperlukan sehingga kedepannya dapat lebih mudah ditelusuri keberadaannya.

 Perlu ditingkatkannya koordinasi dan pemahaman dalam pengklasifikasian jenis-jenis informasi publik meliputi: informasi yang wajib tersedia setiap saat; informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala; informasi yang wajib diumumkan secara serta merta; dan informasi yang dikecualikan.  Belum adanya alokasi anggaran khusus untuk

pelaksanaan pepelayanan informasi publik sehingga pusat pepelayanan informasi publik PTKI – Medan belum menjadi kegiatan yang berdiri sendiri.

kualitas pelayanan informasi.

 Meningkatkan koordinasi antara satuan kerja (satker) pusat yaitu Kementerian Perindustrian dengan satuan kerja daerah khususnya dalam hal ini Politeknik Teknologi Kimia Industri (PTKI) – Medan untuk dapat mempercepat dalam pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan yang ada dalam UU No.14 Tahun 2008.

 Melakukan updating dan pengelolaan informasi secara berkala.

 Melakukan alokasi anggaran khusus untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pelayanan informasi publik.

 Melakukan penambahan fitur yang memungkinkan dalam website yang terkait dengan pelayanan informasi publik.

33 Sekolah Menengah Kejuruan - Sekolah Menengah Analisis Kimia Padang,

2458 0 1  Sistem penyimpanan dan akses informasi belum terintegrasi ke dalam sebuah sistem informasi sekolah, karena pada saat ini jenis-jenis informasi masih tersebar di semua bidang.

 Meningkatkan sarana, prasarana dan sistem informasi untuk mendukung kualitas pelayanan informasi

 Melengkapi daftar informasi publik di lingkungan SMK SMAK Padang  Melakukan updating dan pengelolaan informasi secara berkala  Pembuatan publikasi terkait pelayanan informasi publik 34 Sekolah Menengah Kejuruan

- Sekolah Menengah Teknologi Industri Padang,

202 0 6  Belum memiliki SDM kompeten; keterbatasan

penyedia sarana dan prasarana; pemohon belum memahami prosedur memperoleh informasi;  pelayanan belum maksimal

 Mengikuti pelatihan tentang tata cara pengelolaan informasi; melengkapi sarana dan prasarana;

 melakukan sosialisasi kepada pihak lain. 35 Politeknik Akademi

Teknologi Industri Padang,

1097 0 4  Akses informasi belum terintegrasi;

 terbatasnya SDM; keterbatasan sarana & prasarana;  pemohon belum memahami tata cara memperoleh

informasi

 Meningkatkan sarana & prasarana;  perbaikan koneksi internet;

 melakukan sosialisasi tentang pentingnya pengelolaan informasi dan dokumentasi publik

36 Sekolah Menengah Kejuruan - Sekolah Menengah Teknologi Industri Tanjungkarang, 0 0 sudah memiliki tim PPID

 Secara eksternal belum tahu karena belum adanya kegiatan yang berarti. Namun secara internal belum tersedianya sarana dan prasarana yang memadai menyangkut informasi pelayanan Publik

 Supaya disediakan anggaran khusus untuk pelayanan Publik untuk melengkapi sarana dan prasarana yang berhubungan dengan layanan informasi Publik/PPID

 Sosialisasi UU KIP lebih ditingkatkan lagi bagi unit-unit teknis di lingkungan Kementerian.

 Pembuatan tentang Pedoman Layanan Informasi Publik di Lingkungan Kementerian khususnya mengenai pedoman layanan informasi publik sampai ke tingkat kantor vertikal.

 Pengembangan aplikasi pengelolaan database informasi PPID.

 Menambah SDM pengelola layanan informasi di unit-unit yang jumlah SDM nya masih belum sebanding dengan beban kerja

37 Politeknik Sekolah Tinggi Manajemen Industri Jakarta,

6000 0 3 -  Kelengkapan sarana dan prasarana (papan informasi, Televisi untuk

informasi publik, Komputer, Printer, kotak Penilaian, Formulir penilaian pelayanan, Pin untuk Petugas pelayanan, Jalur evakuasi dan tanda bahaya, Struktur PPID, banner, leaflet, brosur, Company profile, tempat sampah)

 Data dan informasi melalui media elektronik, visual, audio dll  Standar pelayanan

(23)

No. Unit Kerja Jumlah Permohonan

Permohonan Ditolak

SDM

/petugas Kendala Saran dan rekomendasi tindak lanjut

akademi dan lain sebagainya, padahal di web politeknik APP sudah tersedia

 Informasi yang diinginkan tidak di tanyakan pada petugas informasi publik namun kepada pihak yang tidak berwenang

 Puas atau tidak puasnya masyarakat terhadap informasi yang diperoleh dari pelayanan PPID tidak

mendapatkan umpan balik

Internal:

 Data yang belum bisa di up date setiap saat karena terkait dengan kegiatan lain

 Jaringan yang sering terganggu karena cuaca yang cukup ekstrim

 Belum semua karyawan memahami pentingnya pelayanan publik secara integrated

masyarakat terhadap informasi dan pelayanan yang diperoleh dan diharapkan

 Menjaga agar jaringan internet tetap baik dan secepatnya menginformasikan bila terjadi gangguan

 Meminta kepada institusi terkait dengan data dilingkungan politeknik APP selalu menginformasikan ke PPID untuk upditing data

 PPID Pusat diharapkan dapat melakukan pembinaan kepada unit satker daerah untuk memberikan arahan dan saran perbaikan dengan mengunjungi satker secara berkala.

39 Sekolah Menengah Kejuruan - Sekolah Menengah Analisis Kimia Bogor,

1192 0 2  Ruangan yang kurang nyaman karena kurang dingin; pelayanan belum mencakup seluruh bagian unit

 menyediakan rak tempat penyimpanan majalah & koran 40 Politeknik Akademi Kimia

Analisis Bogor,

195 1 -  Pemohon terkadang sering memaksa saat ditolak pemberian informasi

 Memperbaharui profil, membuat banner informasi, membuat DIP 41 Politeknik Sekolah Tinggi

Teknologi Tekstil Bandung,

1802 informasi pendaftaran 451 informasi

kelulusan

9  Sistem informasi di lingkungan Politeknik STTT Bandung belum seluruhnya terintegrasi sehingga informasi yang dapat diakses via web Politeknik STTT Bandung belum seluruhnya.

 Pengelola informasi publik belum dibawah koordinasi bagian umum, masih dikelola oleh Tim yang terdiri dari dosen-dosen yang masih aktif mengajar, sehingga pengelolaan informasi publik belum berjalan secara optimal.

Rekomendasi

 Sebaiknya pengelolaan bagian informasi publik di bawah koordinasi bagian umum sehingga lebih fokus dan tidak terganggu oleh tugas-tugas mengajar atau tugas lainnya sebagai dosen.

 Dipercepatnya pengintegrasian sistem informasi secara menyeluruh di lingkungan Politeknik STTT sehingga masyarakat dapat mengakses informasi secara lengkap sesuai kebutuhannya.

 Meng-up date secara berkala Website Politeknik STTT dengan konten yang lengkap dan komunikatif dari setiap bagian.

Rencana tindak lanjut

 Mengusulkan secara organisasi pengelolaan informasi publik dibawah bagian umum.

 Menyediakan SDM khusus yang menangani pelayanan informasi publik.  Mengusulkan penyediaan anggaran yang memadai untuk pengelolaan

pelayanan informasi.

 Mengintegrasikan sistem informasi secara menyeluruh di lingkungan Politeknik STTT Bandung

42 Sekolah Menengah Kejuruan - Sekolah Menengah Teknologi Industri Yogyakarta,

686 0 2  Kurangnya sarana prasarana  Meningkatkan sarana prasarana; updating pengelolaan informasi secara berkala; melengkapi DIP

43 Politeknik Akademi Teknologi Kulit Yogyakarta,

0 0 2  Kurangnya koordinasi dan pemahaman dari setiap unit/satuan kerja di lingkungan politeknik terhadap jenis informasi sesuai UU No 14 tahun 2008

 Meningkatkan sarana & prasarana; pembuatan publikasi; melakukan updating dan pengelolaan informasi.

44 Sekolah Menengah Kejuruan - Sekolah Menengah Teknologi Industri Pontianak,

592 250 2  Pemahaman terhadap UU KIP belum secara optimal dikuasai oleh bagian Informasi Publik

 Pengelolaan database PPID yang rata-rata masih manual .

 Jumlah SDM pengelola pelayanan informasi masih merangkap dan belum memadai.

 Sosialisasi UU KIP dari Pusat lebih ditingkatkan lagi sehingga unit-unit teknis di lingkungan Kementerian Perindustrian bisa mengikuti.

 Pengembangan aplikasi pengelolaan database informasi PPID Kementerian Perindustrian

 Menambah SDM pengelola pelayanan informasi di unit-unit yang jumlah SDM nya masih belum sebanding dengan beban kerja yang ada. 45 Sekolah Menengah Kejuruan

- Sekolah Menengah Analisis Kimia Makassar,

946 0 4  Belum tersedianya anggaran khusus; PPID belum mendapatkan perhatian terhadap kegiatan pelayanan publik

 Meningkatkan kualitas sarana & prasarana; melengkapi DIP; Rakor PPID; komitmen pimpinan lebih ditingkatkan; anggaran lebih diperhatikan

(24)

No. Unit Kerja Jumlah Permohonan

Permohonan Ditolak

SDM

/petugas Kendala Saran dan rekomendasi tindak lanjut

- Sekolah Menengah Teknologi Industri Makassar,

terintegrasi ke dalam sebuah sistem informasi sekolah, karena pada saat ini jenis-jenis informasi masih tersebar di semua bidang; UU No 14 Tahun 2008 belum di pahami oleh masyarakat dan organisasi non pemerintah

pengelolaan informasi secara berkala; pembuatan publikasi terkait pelayanan informasi publik

47 Politeknik Akademi Teknik Industri Makassar,

1497 0 10  Belum adanya kompetensi Sumber Daya Manusia di Politeknik ATI Makassar, terutama pada petugas pepelayanan publik pegawai mampu melayani pelanggan dengan baik dan mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan.

 Belum optimalnya komunikasi internal (PABX) yang belum terpasang diseluruh bagian/bidang/unit kerja  Peninjauan ulang kembali pemasangan/instalasi cctv di

titik-titik rawan pada lingkungan Politeknik ATI Makassar.

 Meningkatkan kecepatan WIFI yang sudah ada saat ini, sehingga seluruh pelanggan dapat mengakses informasi yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar.

 Belum melaksanakan Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dengan mendengarkan, melibatkan dan memberdayakan pengguna pelayanan.

 Belum memiliki dan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Pelayanan yang Multiuser dan userfriendly yang dilengkapi dengan informasi perkembangan proses pelayanan secara online melalui internet dan SMS.

 Melengkapi Sarana pelayanan Publik berupa Media Informasi Elektronik dan Non Elektronik; Lokakarya Tenaga Kependidikan tentang Standar Pelayanan Informasi Publik; Mengikutsertakan Staff pelayanan Publik pada kegiatan konsinyering pelayanan n Publik yang dilaksanakan Instansi Pusat; Sinkronisasi isi Konten Website atim.ac.id

48 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia Sidoarjo,

2 0 5  Kurangnya koordinasi dan pemahaman antara Bagian dan Bidang dalam pengklasifikasian jenis-jenis informasi publik meliputi : informasi yang wajib tersedia setiap saat; informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala; informasi yang wajib diumumkan secara serta merta; dan informasi yang dikecualikan.

 Kurangnya alokasi anggaran untuk pelaksanaan PPID  PPID belum menjadi kegiatan yang berdiri sendiri

 Melakukan update pengklasifikasian dan pendokumentasian informasi publik (Informasi Berkala, Informasi Setiap Saat, Informasi Serta Merta dan Informasi Yang Dikecualikan)

 Melengkapi sarana dan prasarana guna mendukung pelaksanaan kegiatan PPID

 Melakukan alokasi anggaran khusus untuk mendukung pelaksanaan kegiatan PPID

 Melakukan penambahan fitur dalam website yang terkait dengan pelayanan informasi publik

Gambar

Gambar 1. Desk Pelayanan Informasi Publik Kementerian Perindustrian
Gambar 2. Petugas Pelayanan Informasi Publik Kementerian Perindustrian  2.3 Anggaran
Gambar 3. Konsinyering PPID Kemenperin, Bali, 27-28 April 2016  D.  Rapat Penyusunan Peraturan Pelayanan Informasi Publik :
Gambar 4. Pemberian Plakat dan Piagam penghargaan kepada Peringkat Terbaik I, II,  III Penilaian Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2016
+5

Referensi

Dokumen terkait

1) Tuan F sengaja untuk tidak melakukan pembayaran kepada bank sehingga kredit yang diberikannya menjadi macet. Itikad tidak baik dari nasabah dapat menghambat proses

Nilai speedup semakin bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah node dan thread yang digunakan, namun nilai speedup yang diperoleh baik pada implementasi

Setelah selesai melakukan Payment Plan atau Installment (Cicilan) pilih Main Menu  Self Service  Campus Finance  Enroll in Payment Plan Account Inquiry maka akan keluar

Bermacam-macam kesetiaan inilah yang menarik bagi penulis untuk mengangkat tema kesetiaan dengan bahan rujukan yaitu komik Shanaou Yoshitsune, dengan judul “ANALISIS KESETIAAN

Data yang telah disimpan pada Firebase Realtime Database akan diolah oleh Firebase Cloud Function untuk membuat sebuah kondisi berdasarkan nilai yang terdapat

Tahapan pelaksanaan KLHS diawali dengan penapisan usulan rencana/program dalam RPI2-JM per sektor dengan mempertimbangkan isu-isu pokok seperti (1) perubahan

Oleh karena itu, perlu adanya sistem sarana pembelajaran e-education yang berbasis multimedia agar dapat membantu mahasiswa untuk menyelesaikan masalah tersebut, serta

Transportasi atau perangkutan adalah perpindahan dari suatu tempat ke tempat yang lainnya dengan menggunakan alat pengangkutan, baik yang digerakan oleh tenaga