PERANCANGAN SHOT YANG MENDUKUNG NARASI
MOTION GRAPHIC “BAGAIMANA PHYSICAL
DISTANCING MENCEGAH PENULARAN COVID-19?”
Skripsi Penciptaan
Ditulis sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Seni (S.Sn.)
Nama : Calvin
NIM : 00000015250
Program Studi : Film
Fakultas : Seni dan Desain
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA
TANGERANG
ii
LEMBAR PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Calvin
NIM : 00000015250
Program Studi : Film
Fakultas : Seni dan Desain
Universitas Multimedia Nusantara Judul Skripsi :
PERANCANGAN SHOT YANG MENDUKUNG NARASI MOTION GRAPHIC “BAGAIMANA PHYSICAL DISTANCING MENCEGAH
PENULARAN COVID-19?”
dengan ini menyatakan bahwa, laporan dan karya Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar sarjana, baik di Universitas Multimedia Nusantara maupun di perguruan tinggi lainnya.
Karya tulis ini bukan saduran/ terjemahan, murni gagasan, rumusan dan pelaksanaan penelitian/ implementasi saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan pembimbing akademik dan narasumber.
Demikian surat Pernyataan Orisinalitas ini saya buat dengan sebenarnya, apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan serta ketidakbenaran dalam
iii
pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar Sarjana Seni (S.Sn.) yang telah diperoleh, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di Universitas Multimedia Nusantara.
Tangerang, 6 Desember 2020
iv
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
PERANCANGAN SHOT YANG MENDUKUNG NARASI MOTION
G APHIC BAGAIMANA PH ICAL DI ANCING MENCEGAH
PENULARAN COVID-19?
Oleh
Nama : Calvin
NIM : 00000015250
Program Studi : Film
Fakultas : Seni dan Desain
Tangerang, 21 Desember 2020
Ketua Program Studi
Kus Sudarsono, S.E., M.Sn. Penguji
R.R. Mega Iranti Kusumawardhani, M.Ds.
Ketua Sidang
Bharoto Yekti, S.Ds., M.A. Pembimbing
v
PRAKATA
Penulisan Skripsi ini telah memperbolehkan penulis untuk membuktikan kemampuannya dalam penulisan akademik. Dengan selesainya Laporan Tugas Akhir, penulis berterima kasih atas pengalaman yang diperoleh dalam proses pembuatan Skripsi ini. Penulis berharap hasil perancangan dalam laporan ini dapat menambahkan perspektif baru untuk pembaca.
Shot design merupakan salah satu topik bahasan yang penulis percaya dapat dibahas mengenai penyampaian ide atau pesan. Dengan pembuatan Skripsi ini, penulis berharap untuk meningkatkan kemampuan perancangan film yang dapat menyampaikan pesan secara efektif.
Topik mengenai shot design dengan motion graphics dapat ditafsirkan oleh pembaca sebagai visualisasi informasi. Salah satu fungsi dari motion graphics adalah gunanya sebagai medium untuk penciptaan public service announcement dan infographics. Dengan membaca Skripsi ini, pembaca dapat memahami bagaimana proses perancangan visual dari shot yang dapat mendukung narasi yang disampaikan. Penulis membuat Skripsi ini dengan tujuan untuk dibaca oleh storyboard artist, animator, dan peran lain yang berhubungan dalam penyusunan shot design.
Dalam penulisan Skripsi, penulis mempelajari bahwa komposisi sebuah shot memiliki peran besar untuk menyampaikan informasi. Selain memberikan sebuah ide, perancangan shot dapat menghilangkan maupun mengganti makna dari ide yang disampaikan. Dengan begitu, penulis mengharapkan dengan
vi
penulisan ini, pembaca yang berkehendak membuat konten informatif agar menyadari kepentingan dari perancangan shot untuk produksi film.
Penulis berterima kasih kepada pihak yang menolong pembuatan Skripsi beserta penyelesaian Tugas Akhir, diantaranya:
1. Kus Sudarsono, S.E., M.Sn. selaku Ketua Program Studi Film Universitas Multimedia Nusantara.
2. Fachrul Fadly, S.Ked., M.Sn. selaku Dosen pembimbing dalam pembuatan Skripsi.
3. R.R. Mega Iranti Kusumawardhani, M.Ds. selaku Penguji yang memberikan kritik dan saran untuk penulis dalam sidang akhir.
4. Bharoto Yekti, S.Ds., M.A. selaku Ketua Sidang yang memberikan kritik dan saran untuk penulis dalam sidang akhir.
5. Godelva A. selaku teman mahasiswa yang membantu dalam proses penulisan Skripsi.
6. Hormansyah dan Teresia Gesiola selaku orang tua penulis.
Tangerang, 6 Desember 2020
vii
ABSTRAKSI
Motion graphics merupakan salah satu bentuk dari animasi 2D, dimana medium ini dapat mengirimkan informasi dan ide berbeda berdasarkan bagaimana shot dikomposisi secara visual. Mempelajari bagaimana cara membangun dan membongkar sebuah perancangan shot dapat mengajarkan penulis bagaimana mendesain sebuah shot yang dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada audiens. Topik ini berusaha memahami proses perancangan shot yang mendukung narasi sebuah film. Film yang dibahas menceritakan kepada audiens kepentingan physical distancing dalam mencegah penularan COVID-19, sebuah virus respirasi yang sangat mempengaruhi tahun 2020. Oleh karena itu, topik ini meneliti menggunakan proses perancangan penulis kepada empat shot yang terdapat dalam film. Analisis menyatakan bahwa komposisi, pergerakan kamera, dan shot memiliki pengaruh besar dalam mempengaruhi fokus audiens. Menggunakan ketiga teori ini, masyarakat dapat membentuk sebuah shot yang didesain untuk menarik perhatian audiens kepada suatu poin atau kesimpulan. Pergerakan kamera seperti panning dan zoom dapat mengubah fokus, sedangkan komposisi seperti rule of thirds, center of view, dan split-screen dapat mempengaruhi intensitas sebuah fokus.
viii
ABSTRACT
Motion graphics is one of many forms of 2D animation, which this medium can convey different information and ideas based on how it’s visually composed. Learning how to make and break a shot design will teach the writer how to design a shot that sends the desired information to the audience. This topic seeks to understand the process of designing a shot that supports the narration of a film. The discussed film tells the audience about the importance of physical distancing to avoid being infected by COVID-19, a respiratory virus that majorly affects the year 2020. As such, the topic researches using the writer’s designing process for four shots included in the film. The analysis suggests that composition, camera movement, and shot have a great influence in affecting an audience’s focus. Using these three theories, people can construct a shot that is designed to draw the audience’s attention to a certain point and conclusion. Camera movements such as panning and zoom can change the audience’s focus, while compositions like the rule of thirds, the center of view, and split-screen can affect the intensity of the focus.
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT ... ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ... iv
PRAKATA ... v
ABSTRAKSI ... vii
ABSTRACT ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Rumusan Masalah ... 3 1.3. Batasan Masalah ... 3 1.4. Tujuan Skripsi ... 4 1.5. Manfaat Skripsi ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1. Animasi ... 6
2.1.1. 2D Animation ... 7
x 2.1.3. Limited Animation ... 9 2.2. Komposisi ... 10 2.2.1. Scene ... 11 2.2.2. Thumbnail Storyboard ... 11 2.2.3. Storyboard ... 12 2.2.4. Komposisi Kamera ... 14 2.3. Sinematografi ... 17 2.3.1. Shot Design ... 17 2.3.2. Shot ... 17 2.3.3. Camera Angle ... 20 2.3.4. 30 Degree Rule ... 22 2.3.5. Shot Size ... 22 2.3.6. Camera Movement ... 23 2.4. Message Design ... 26
2.4.1. Public Service Announcement ... 27
2.4.2. Extended Parallel Process Model (EPPM) ... 27
2.4.3. Audience Definition ... 30
2.5. Narasi ... 31
2.6. COVID-19 ... 32
xi 3.1. Gambaran Umum ... 33 3.1.1. Sinopsis ... 34 3.1.2. Posisi Penulis ... 34 3.2. Tahapan Kerja ... 34 3.3. Acuan ... 35
3.3.1. Special Forces Assault on Iran Embassy – Operation Nimrod (2019) ... 36
3.3.2. Not Just Words PSA (2019) ... 38
3.3.3. Milo’s Best Destination (2017) ... 42
3.3.4. Waspada Virus Corona (2020) ... 44
3.4. Proses Perancangan ... 45
3.4.1. Scene 4 Shot 3 ... 46
3.4.2. Scene 4 Shot 5 ... 49
3.4.3. Scene 6 Shot 2 ... 50
3.4.4. Revisi Scene 5 Shot 3 ... 54
BAB IV ANALISIS ... 57
4.1. Analisis Perancangan Shot ... 57
4.1.1. Analisis Scene 4 Shot 3 ... 57
4.1.2. Analisis Scene 4 Shot 5 ... 61
xii
4.2. Refleksi Kekurangan ... 68
4.2.1. Pengaruh EPPM pada Perubahan Perancangan ... 69
4.2.2. Pengaruh Audience Definition pada Perubahan Perancangan .. 72
4.2.3. Analisis Revisi Scene 5 Shot 3 ... 74
BAB V PENUTUP ... 77
5.1. Kesimpulan ... 77
5.2. Saran ... 79 DAFTAR PUSTAKA ... lxxxi
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1.1. 2D Animation ... 7
Gambar 1.1.2. Motion Graphics ... 8
Gambar 1.1.3. Limited Animation ... 9
Gambar 1.2.1. Komposisi ... 10
Gambar 1.2.2. Scene... 11
Gambar 1.2.3. Thumbnail Storyboard ... 12
Gambar 1.2.4. Storyboard ... 13
Gambar 1.2.5. Rule of Thirds ... 14
Gambar 1.2.6. Golden Ratio ... 15
Gambar 1.2.7. Center of View ... 16
Gambar 1.2.8. Split-screen ... 16
Gambar 1.3.1. Wide Shot... 18
Gambar 1.3.2. Medium Shot ... 19
Gambar 1.3.3. Close-up shot ... 19
Gambar 1.3.4. Camera angle ... 20
Gambar 1.3.5. High-angle shot ... 21
Gambar 1.3.6. Low-angle shot ... 21
Gambar 1.3.7. 30 Degree Rule ... 22
Gambar 1.3.8. Panning shot ... 24
Gambar 1.3.9. Tilting shot ... 24
Gambar 1.3.10. Zooming shot ... 25
xiv
Gambar 1.3.12. Dolly shot ... 26
Gambar 1.4.1. Model extended parallel process model... 28
Gambar 1.4.2. Audience Definition System ... 30
Gambar 3.2.1. Skematika Perancangan... 35
Gambar 3.3.1. Special Forces Assault on Iran Embassy – Operation Nimrod .... 36
Gambar 3.3.2. Zoom-in (pertama) dan split-screen ... 37
Gambar 3.3.3. Zoom-in (kedua) dan split-screen ... 38
Gambar 3.3.4. Not Just Words PSA ... 38
Gambar 3.3.5. Pan right (pertama) ... 40
Gambar 3.3.6. Pan right (kedua) ... 40
Gambar 3.3.7. Pan up ... 41
Gambar 3.3.8. Rule of Thirds ... 41
Gambar 3.3.9. Milo’s Best Destination ... 42
Gambar 3.3.10. Zoom Out (pertama) ... 43
Gambar 3.3.11. Zoom Out (kedua)... 43
Gambar 3.3.12. Center of View ... 44
Gambar 3.3.13. Pan right ... 45
Gambar 3.4.1. Draft Scene 4 Shot 3 ... 46
Gambar 3.4.2. Alternatif pertama scene 4 shot 3 ... 47
Gambar 3.4.3. Scene 4 Shot 3 ... 47
Gambar 3.4.4. Perbandingan penggunaan zoom out ... 48
Gambar 3.4.5. Perbandingan komposisi center of view ... 48
xv
Gambar 3.4.7. Shot awal scene 4 shot 5 tanpa split-screen ... 50
Gambar 3.4.8. Perbandingan komposisi split-screen dan zoom-in ... 50
Gambar 3.4.9. Perbandingan komposisi rule of thirds ... 51
Gambar 3.4.10. Perbandingan pan right ... 52
Gambar 3.4.11. Shot alternatif internal to external (pertama) ... 52
Gambar 3.4.12. Shot alternatif internal to external (kedua) ... 53
Gambar 3.4.13. Perbandingan pan up ... 53
Gambar 3.4.14. Adegan Scene 5 Shot 5 sebelum revisi ... 55
Gambar 3.4.15. Rule of thirds ... 56
Gambar 3.4.16. Pan right ... 56
Gambar 4.1.1. Komposisi final scene 4 shot 3 ... 58
Gambar 4.1.2. Zoom in ... 59
Gambar 4.1.3. Center of view... 60
Gambar 4.1.4. Split-screen dan zoom-in ... 62
Gambar 4.1.5. Rule of thirds ... 64
Gambar 4.1.6. Pan right ... 65
Gambar 4.1.7. Pan up ... 67
Gambar 4.2.1. Revisi atau perubahan scene 4 shot 3 ... 70
Gambar 4.2.2. Revisi atau sketsa scene 4 shot 5 ... 72
Gambar 4.2.3. Revisi perancangan scene 4 shot 5 – zoom in (pertama) ... 74
Gambar 4.2.4. Revisi perancangan scene 4 shot 5 – zoom in (kedua) ... 74
Gambar 4.2.5. Rule of thirds ... 75
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.3.1. Tabel Observasi... 44
Tabel 4.1.1. Rincian Scene 4 Shot 3 ... 61
Tabel 4.1.2. Rincian Scene 4 Shot 5 ... 63
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
KS I - FORMULIR PENGAJUAN SKRIPSI ... lxxxiv KS II - FORMULIR PERJANJIAN ... lxxxv KS III - FORMULIR BIMBINGAN ... lxxxvi KS IV - HASIL TURNITIN ... lxxxix
STORYBOARD FILM “BAGAIMANA PHYSICAL DISTANCING
MENCEGAH PENULARAN COVID-19?” ... xcix
SCRIPT NARATOR FILM “BAGAIMANA PHYSICAL DISTANCING