• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh prestasi belajar, motivasi belajar, dan status sosial ekonomi keluarga terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi : studi kasus siswa kelas XII SMA Pangudi Luhur Sedayu.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh prestasi belajar, motivasi belajar, dan status sosial ekonomi keluarga terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi : studi kasus siswa kelas XII SMA Pangudi Luhur Sedayu."

Copied!
150
0
0

Teks penuh

(1)

vii

ABSTRAK

Pengaruh Prestasi Belajar, Motivasi Belajar, dan Status Sosial Ekonomi Keluarga terhadap Minat Siswa Untuk Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi.

Studi kasus pada Siswa kelas XII SMA Pangudi Luhur Sedayu Lorensius Dewa Buwana

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2008

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh positif dan signifikan prestasi belajar siswa terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (2) pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (3) pengaruh positif dan signifikan status sosial ekonomi keluarga terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (4) pengaruh positif dan signifikan prestasi belajar, motivasi belajar, status sosial ekonomi keluarga terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi keperguruan tinggi.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Sedayu pada bulan Juli 2007. Metode pengumpulan data digunakan adalah kuesioner. Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh siswa kelas XII yang berjumlah 85 siswa. Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan analisis Korelasi Product Moment, sedangkan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat digunakan Analisis Regresi Ganda dengan taraf signifikan 0,05.

(2)

viii ABSTRACT

THE INFLUENCE OF LEARNING ACHIEVEMENT, LEARNING MOTIVATION AND FAMILY’S SOCIAL ECONOMIC STATUS TOWARDS

THE STUDENT’S INTEREST TO CONTINUE STUDYING TO UNIVERSITIES.

(A case study on the third grade students of SMA Pangudi Luhur Sedayu ) Lorensius Dewa Buwana

021334061

Sanata Dharma University Yogyakarta

2008

This research aims to investigate: (1) the significant and positive influence of student’s learning achievement towards the student’s interest to continue studying to universities; (2) the significant and positive influence of student’s learning motivation towards the student’s interest to continue studying to universities; (3) the significant and positive influence of family’s social economic status towards the student’s interest to continue studying to universities; (4) the significant and positive influence of student’s learning achievement, student’s learning motivation, and family’s social economic status towards the student’s interest to continue studying to universities.

This research was conducted in SMA Pangudi Luhur Sedayu in July 2007. The technique of gathering the data was questionnaire. The samples of this research were 85 student’s the third grade of SMA Pangudi Luhur Sedayu. Product Moment Correlation analysis was used to investigate the influence between the dependent variable and the independent variable, while Multi Regresion analysis was used to investigate the influence of dependent variable and independent variable accordingly with significance of 0,05.

(3)

i

PENGARUH PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN

STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP MINAT

SISWA UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE

PERGURUAN TINGGI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Lorensius Dewa Buwana NIM: 021334061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)
(5)
(6)

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 10 Desember 2007 Penulis

(7)

v

LEMBARPERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, sayamahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Lorensius Dewa Buwana

Nomor Mahasiswa : 021334061

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya rnemberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“PENGARUH PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP MINAT SISWA UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI”

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepadaPerpustakaan Universitas Sanata Dharmahak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublilkasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijm dan saya maupun

mem-berikan royalti kepada saya selama tetap mencantunikan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 05 Maret 2008

Yang menyatakan

(8)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Dengan ilmu hidup menjadi mudah, dengan seni hidup menjadi indah, dan

dengan agama hidup menjadi terarah.

Hidup adalah rintangan yang harus dihadapi, perjuangan yang harus

dimenangkan, rahasia yang harus digali, dan anugrah yang harus

dipergunakan.

Hal kecil membentuk kesempurnaan, tapi

kesempurnaan bukanlah hal kecil”

Persembahanku:

¾ Tuhan Yang Maha Esa

¾ Kedua orang tuaku Bapak RB. Pirngadi dan Ibu MM. Sumarliyah

¾ Kedua kakak P. Agung Santoso dan V. Dewi Bantarti

(9)

vii

ABSTRAK

Pengaruh Prestasi Belajar, Motivasi Belajar, dan Status Sosial Ekonomi Keluarga terhadap Minat Siswa Untuk Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi.

Studi kasus pada Siswa kelas XII SMA Pangudi Luhur Sedayu Lorensius Dewa Buwana

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2008

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh positif dan signifikan prestasi belajar siswa terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (2) pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (3) pengaruh positif dan signifikan status sosial ekonomi keluarga terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (4) pengaruh positif dan signifikan prestasi belajar, motivasi belajar, status sosial ekonomi keluarga terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi keperguruan tinggi.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Sedayu pada bulan Juli 2007. Metode pengumpulan data digunakan adalah kuesioner. Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh siswa kelas XII yang berjumlah 85 siswa. Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan analisis Korelasi Product Moment, sedangkan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat digunakan Analisis Regresi Ganda dengan taraf signifikan 0,05.

(10)

viii ABSTRACT

THE INFLUENCE OF LEARNING ACHIEVEMENT, LEARNING MOTIVATION AND FAMILY’S SOCIAL ECONOMIC STATUS TOWARDS

THE STUDENT’S INTEREST TO CONTINUE STUDYING TO UNIVERSITIES.

(A case study on the third grade students of SMA Pangudi Luhur Sedayu ) Lorensius Dewa Buwana

021334061

Sanata Dharma University Yogyakarta

2008

This research aims to investigate: (1) the significant and positive influence of student’s learning achievement towards the student’s interest to continue studying to universities; (2) the significant and positive influence of student’s learning motivation towards the student’s interest to continue studying to universities; (3) the significant and positive influence of family’s social economic status towards the student’s interest to continue studying to universities; (4) the significant and positive influence of student’s learning achievement, student’s learning motivation, and family’s social economic status towards the student’s interest to continue studying to universities.

This research was conducted in SMA Pangudi Luhur Sedayu in July 2007. The technique of gathering the data was questionnaire. The samples of this research were 85 student’s the third grade of SMA Pangudi Luhur Sedayu. Product Moment Correlation analysis was used to investigate the influence between the dependent variable and the independent variable, while Multi Regresion analysis was used to investigate the influence of dependent variable and independent variable accordingly with significance of 0,05.

(11)

ix

KATA PENGANTAR

Sepantasnya, penulis menghaturkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Akuntansi. Keberhasilan penyusun skripsi ini tidak lepas dari bimbingan yang telah diberikan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih sebagai berikut:

1. Drs. T. Sarkim, M.Ed.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

3. L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

4. Drs. FX. Muhadi, M.Pd selaku Dosen Pembimbing, yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam seluruh proses penyusunan laporan penelitian ini. 5. B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd selaku Dosen Tamu I, yang telah

memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan penyusunan laporan penelitian. 6. Drs. Bambang Purnomo, SE., M.Si selaku Dosen Tamu II yang telah memberikan

pandangan dan masukan untuk kesempurnaan laporan penelitian.

(12)

x

8. Karyawan dan karyawati sekretariat Pendidikan Akuntansi, yang memperlancar urusan perkuliahan yang diperlukan penulis.

9. Karyawan dan karyawati Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah membantu penulis mendapatkan buku-buku yang mendukung penelitian ini. 10. Orang tua, kakak dan kerabat yang telah mendukung penulis dengan doa-doa dan

memfasilitasi penulis selama studi di Universitas Sanata Dharma.

11. SMA Pangudi Luhur Sedayu yang telah memberikan waktu bagi penulis demi kelancaran penyusunan skripsi ini.

12. Teman-Temanku (Apriliyanto Anicetus dan Hening Tyas Subekti), teman seperjuangan dalam penyusunan Skripsi dari awal sampaiiiiii Ujian Sarjana.

13. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Akuntansi Angk’02 yang telah menyampaikan pandangan, kritik dan saran yang berguna untuk menyempurnakan skripsi ini.

14. Berbagai pihak yang telah membantu penulis secara langsung maupun tidak langsung yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.

Demikianlah, ucapan terima kasih saya kepada mereka yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan tulus hati menerima berbagai pandangan, kritikan dan saran yang berguna untuk penyempurnaan laporan penelitian ini dari para pembaca.

(13)

xi DAFTAR ISI

Halaman Judul………....i

Halaman Persetujuan Pembimbing………ii

Halaman Pengesahan………iii

Pernyataan Keaslian Karya………...iv

Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiyah………v

Motto dan Persembahan………...vi

Abstrak………vii

Abstract………..viii

Kata Pengantar………...ix

Daftar Isi………...xi

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah………..……….1

B. Identifikasi Masalah………..3

C. Rumusan Masalah………...3

D. Tujuan Penelitian………..4

E. Manfaat Penelitian………....5

BAB II Kajian Pustaka A. Kerangka Teoretik 1. Minat siswa………...6

2. Prestasi Belajar Siswa………...12

3. Motivasi Belajar ………...18

4. Kondisi Status Sosial Ekonomi………..………..21

B. Kajian Hasil Relevan Penelitian……….29

C. Kerangka Berpikir 1. Pengaruh Prestasi Belajar Terhadap Minat Siswa………30

2. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Terhadap Minat Siswa……...30

(14)

xii

4. Pengaruh Prestasi Belajar, Status Sosial Ekonomi, Motivasi

Belajar, terhadap Minat siswa………...31

D. Paradigma Penelitian………..32

E. Hipotesis Penelitian………...33

BAB III Metode Penelitian A. Jenis Penelitian………...34

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ………...34

C. Subyek dan Obyek Penelitian………...35

D. Populasi dan Sampel………...35

E. Variabel Penelitian………..36

F. Teknik Pengumpulan Data……….40

G. Pengujian Instrumen Penelitian……….42

H. Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyarat Penelitian………...47

2. Pengujian Hipotesis………..49

3. Uji Signifikan………52

4. Sumbangan Variabel bebas terhadap variabel terikat………...53

BAB IV Gambaran Umum Sekolah A. Gambaran Umum Sekolah………..54

1. Sejarah Sekolah………...54

2. Identitas Sekolah………...55

B. Visi dan Misi………...55

1. Visi………55

2. Misi………...56

C. Organisasi………...56

D. Sumber Daya Manusia………58

E. Siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu………...61

F. Sarana dan Prasarana serta Fasilitas Sekolah……….62

(15)

xiii

H. Majelis Sekolah/Dewan Sekolah………...67

I. Hubungan Antara Sekolah dengan Masyarakat……….68

J. Usaha-usaha Penempatan Lulusan………...68

BAB V Analisis Data dan Pembahasan A. Deskripsi Data 1. Prestasi Belajar……….70

2. Motivasi Belajar………71

3. Status Sosial Ekonomi Keluarga………..72

4. Minat Siswa………..73

B. Analisis Data 1. Uji Prasyatat Penelitian……….74

a. Uji Normalitas………...74

b. Uji Linieritas………...75

2. Pengujian Hipotesis Penelitian………...77

3. Sumbangan Variabel Bebas dan Variabel Terikat………82

C. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh Prestasi Belajar Siswa Terhadap Minat Siswa Untuk Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi………...83

2. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Minat Siswa Untuk Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi………...84

3. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Minat Siswa Untuk Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi……….85

4. Pengaruh Prestasi Belajar, Motivasi Belajar, Status Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Minat Siswa Untuk Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi………...86

BAB VI Kesimpulan, Keterbatasan Penelitian dan Saran A. Kesimpulan………...88

B. Keterbatasan Penelitian………..89

(16)

xiv

Daftar Pustaka………...91

Lampiran I ………...93

- Kuesioner………...………...94

Lampiran II ………..100

- Data Validitas dan Reabilitas………...101

- Output Validitas dan Reabilitas………...………...114

Lampiran III ……….116

- PAP II………..117

Lampiran IV ………..121

- Output Normalitas………...122

- Output Linieritas………...123

Lampiran V ………...124

- Ouput Korelasi………125

- Output Regresi………...126

- Tabel-Tabel………..127

Lampiran VI ………..129

- Perhitungan Sumbangan Relatif……….………..130

- Perhitungan Sumbangan Efektif……….………..131

Lampiran VII ………...132

- Surat Ijin Penelitian………..…………...133

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu tujuan suatu negara adalah mencerdaskan dan meningkatkan

kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas dapat ditempuh atau

dilakukan dengan cara peningkatan pendidikan bisa melalui lingkungan tempat

mereka tinggal dan berinteraksi sehari-hari yaitu lingkungan keluarga, lingkungan

masyarakat, dan lingkungan sekolah. Ketiga lingkungan tersebut berpengaruh

terhadap pertumbuhan dan perkembangan setiap anak.

Lingkungan memberikan fasilitas bermain bagi setiap anggotanya untuk

mengembangkan kepribadian mereka. Lingkungan yang baik dapat meningkatkan

kualitas yang baik pula, tetapi kondisi lingkungan belum tentu dapat mendukung

dan menguntungkan perkembangan anggotanya dan dapat menciptakan hal-hal

yang buruk. Perhatian terhadap pendidikan bagi generasi muda khususnya dalam

lingkungan sekolah tidak bisa lepas dari peranan pendidikan itu sendiri dalam

kehidupan mereka.

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi semua. Hal ini

ditegaskan dalam Undang-Undang Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 1989,

bahwa pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

(18)

akan datang. Karena itu banyak orang tua tidak ragu-ragu untuk memberikan

pendidikan bagi anak-anaknya agar anaknya mempunyai prestasi yang

membanggakan.

Untuk memperoleh pendidikan yang tinggi dibutuhkan biaya yang tidak

sedikit jumlahnya. Biaya yang tinggi kadang menjadi hambatan untuk otang tua

yang tidak mampu untuk membiayai anaknya sekolah yang lebih tinggi. Banyak

diantara mereka terpaksa putus sekolah atau tidak dapat melanjutkan kejenjang

pendidikan yang lebih tinggi karena keterbatasan dana orang tua untuk

membiayai sekolah anaknya. Apa lagi sekarang ini biaya pendidikan semakin

mahal dan biaya untuk hidup sehari-hari semakin tinggi.

Apabila siswa hendak mengambil keputusan terhadap sekolah

lanjutannya, mereka harus mempertimbangkan beberapa hal yaitu misalnya

kemampuan intelektual, bakat khusus, arah minat, cita-cita hidup, kemampuan

financial., tidak dapat diabaikan pula harapan dari keluarga serta kewajiban

keluarga.

Selain itu motivasi belajar pun mempunyai pengaruh pada siswa karena

motivasi merupakan rangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi

tertentu, sehingga siswa itu mau dan ingin melakukan sesuatu yaitu belajar.

Motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor-faktor dari luar tetapi motivasi itu

tumbuh dari dalam diri siswa tersebut. Jadi dorongan dari luar seperti dorongan

dari orang tua, lingkungan, teman sebaya, sangat berpengaruh terhadap siswa

(19)

Dari banyaknya faktor tersebut dapat dipilih beberapa faktor yang

dominan dan berpengaruh terhadap sikap siswa SMA kelas III (XII) untuk

melanjutkan studinya ke Perguruan Tinggi swasta atau negeri. Beberapa faktor

tersebut antara lain prestasi belajar siswa, motivasi belajar, dan status sosial

ekonomi keluarga.

B. Identifikasi Masalah

Dipilihnya prestasi belajar siswa, didasarkan pada pertimbangan bahwa

prestasi belajar siswa dapat mempengaruhi minat siswa untuk melanjutkan studi

ke Perguruan Tinggi karena prestasi ini dapat memotivasi siswa untuk belajar

lebih giat. Di faktor motivasi belajar didasarkan pada sejauh mana siswa

mempunyai motivasi untuk belajar. Ini bisa dilihat dari berbagai faktor dan

berbagai unsur yang mempengaruhinya yaitu faktor dari luar maupun faktor dari

dalam siswa tersebut. Faktor dari luar hanya berfungsi sebagai dorongan saja.

Sedangkan difaktor status sosial ekonomi orang tua didasarkan pada

pertimbangan faktor dari luar siswa yang sangat berpengaruh pada minat siswa

untuk melanjutkan studi.

C. Rumusan Masalah

1. Masalah umum

Apakah ada pengaruh prestasi belajar, motivasi belajar, dan status sosial

(20)

2. Masalah Khusus

a. Apakah ada pengaruh prestasi belajar terhadap minat siswa untuk

melanjutkan ke perguruan tinggi?

b. Apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap minat siswa untuk

melanjutkan ke perguruan tinggi?

c. Apakah ada pengaruh status sosial ekonomi terhadap minat siswa untuk

melanjutkan ke perguruan tinggi?

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Ingin mengetahui apakah ada pengaruh prestasi belajar, motivasi belajar dan

status sosial ekonomi terhadap minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan

tinggi?

2. Tujuan Khusus

a. Ingin mengetahui apakah ada pengaruh prestasi belajar terhadap minat

siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi?

b. Ingin mengetahui apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap minat

siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi?

c. Ingin mengetahui apakah ada pengaruh status sosial ekonomi terhadap

(21)

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa Kelas III

Sebagai masukan dan gambaran untuk menentukan sikap dan tindakan serta

keingianan untuk melanjutkan Studi ke perguruan tinggi setelah lulus SMA.

2. Bagi SMA

Sebagai masukan dalam memberikan bimbingan dan penyuluhan yang

berhubungan dengan studi lanjut.

3. Bagi Peneliti

Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru dari penelitian ini dan dapat

mengetahui secara mendalam tentang pengaruh prestasi belajar, status sosial

ekonomi, motivasi belajar, terhadap minat siswa kelas III melanjutkan studi

ke perguruan tinggi.

4. Bagi Universitas Sanata Dharma

Dapat menjadi masukan bagi penelitian selanjutnya dan dapat berguna bagi

(22)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. KERANGKA TEORETIK

1. Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi

a. Pengertian Minat

Minat merupakan sesuatu yang dapat menentukan suatu keinginan

atau pilihan pada seseorang yang mendorong seseorang untuk kemajuan

dan keberhasilan seseorang, karena jika seseorang dalam mengerjakan

sesuatu tidak berminat maka pekerjaan tersebut tidak akan berhasil dan

maju. Menurut W.S. Winkel (1983:30) minat adalah kecenderungan yang

agak menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang/hal yang

tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.

Menurut penelitian Sutjipto yang berjudul Minat Siswa Sekolah

Menengah Kejuruan (SMEA) Terhadap Kewiraswastaan

(www.suaramerdeka.com), adalah kesadaran seseorang siswa terhadap

suatu objek, orang, masalah, atau situasi yang mempunyai kaitan dengan

dirinya. Artinya, minat harus dipandang sebagai sesuatu yang sadar.

Karenanya minat merupakan aspek psikologis siswa untuk menaruh

perhatian yang tinggi terhadap kegiatan tertentu dan mendorong yang

(23)

rendahnya perhatian dan dorongan psikologis pada setiap siswa belum

tentu sama, maka tinggi rendahnya minat terhadap objek pada setiap siswa

juga belum tentu sama. Dalam laporan penelitian Sutjipto tersebut

dikemukakan rumusan minat menurut ahli-ahli antara lain:

1) Nunnally (1977) menjabarkan minat sebagai suatu ungkapan

kecenderungan tentang kegiatan yang sering dilakukan setiap hari,

sehingga kegiatan itu disukainya.

2) Guilford (1969) menyatakan minat sebagai tendensi seseorang untuk

berperilaku berdasarkan ketertarikannya pada jenis-jenis kegiatan

tertentu.

3) Sax (1969) mendefinisikan minat sebagai kecenderungan seseorang

terhadap kegiatan tertentu di atas kegiatan yang lainnya.

4) Crites (1969) mengemukakan bahwa minat seseorang terhadap sesuatu

akan lebih terlihat apabila yang bersangkutan mempunyai rasa senang

terhadap objek tersebut.

Dari beberapa teori ini dapat disimpulkan bahwa minat adalah

keinginan ataupun dorongan psikologis pada diri siswa untuk melakukan

sesuatu kegiatan. Makin tinggi keinginan makin tinggi pula minatnya,

sebaliknya makin rendah keinginan makin rendah pula minatnya. Hopkins

(24)

memprediksi tingkat kepuasan siswa terhadap suatu bidang studi.

Penelitian yang dilakukan oleh Berdie sebagaimana dalam Hopkins

menemukan bahwa hubungan antara skor tes minat kejuruan (vocational)

dengan seleksi kurikulum lebih tinggi dibandingkan dengan hubungan

antara prestasi belajar denga skap atau tes kepribadian.

Dari berbagai pendapat yang ada, maka minat melanjutkan ke

perguruan tinggi pada siswa kelas III SMA, dapat diartikan sebagai

kecenderungan yang mengarahkan siswa untuk memilih perguruan tinggi

sebagai kelanjutan pendidikan setelah lulus SMA. Ini ditandai dengan

adanya perasaan senang, tertarik dan bangga atas perguruan tinggi yang

dipilih bahwa perguruan tinggi yang dilihnya sesuai dengan

kebutuhannya. Melanjutkan ke perguruan tinggi adalah suatu kegiatan

individu untuk meningkatkan taraf pendidikan yang lebih tinggi dari

pendidikan yang telah diselesaikannya.

b. Perguruan Tinggi

Menurut Bambang Soehendro (Suara Merdeka, 28 Mei 2005),

Perguruan Tinggi adalah sebuah lembaga pelayanan jasa pendidikan yang

di dalam melaksanakan kegiatannya harus selalu berupaya memenuhi

keinginan pelanggan. Pelanggan adalah kelompok orang atau masyarakat

yang mempunyai kepentingan baik langsung maupun tidak langsung, atas

(25)

orang tua mahasiswa, staf peguruan tinggi, masyarakat dan pemerintah.

Berbagai kepentingan yang berbeda dari pelanggan tersebut harus menjadi

acuan utama dalam merencanakan maupun melaksanakan pendidikan.

Menurut Dr. Taliziduhu Ndraha (1988:42), perguruan tinggi adalah

pola proses interaksi belajar mengajar sehari-hari yang terorganisasikan

secara khusus sebagai bagian atau komponen system belajar mengajar

secara keseluruhan didalam masyarakat. Dalam proses belajar mengajar

tersebut pada suatu saat terlibat empat pihak, yaitu

1) Pihak yang berusaha belajar mengajar.

2) Pihak yang berusaha belajar.

3) Pihak yang merupakan sumber pelajaran.

4) Pihak yang berkepentingan atas hasil (outcome) proses belajar

mengajar.

Berdasarkan GBHN 1978 hal 78 pendidikan tinggi dikembangkan

dan peranan perguruan tinggi diarahkan untuk:

1) Menjadikan perguruan tinggi sebagai pusat pemeliharaan, penelitian

dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sesuai dengan

kebutuhan pembangunan masa sekarang dan masa datang.

2) Mendidik mahasiswa-mahasiswa agar berjiwa penuh pengabdian serta

memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap masa depan Bangsa

(26)

3) Menggiatkan mahasiswa sehingga bermanfaat bagi usaha-usaha

pembangunan nasional dan pembangunan daerah.

4) Mengembangkan tata kehidupan kampus yang memadai dan tampak

jelas corak khas kepribadian Indonesia.

Tujuan Pendidikan Tinggi:

1) Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki

kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan,

mengembangkan dan atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi

dan atau kesenian.

2) Mengembangkan dan menyebar luaskan ilmu pengetahuan teknologi

dan atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk

meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya

kebudayaan nasional.

Bentuk-bentuk perguruan tinggi antara lain :

2) Universitas adalah suatu oerguruan tinggi yang melaksanakan program

pendidikan yang menawarkan banyak fakultas yang terdiri beberapa

jurusan.

3) Sekolah Tinggi adalah perguruan tinggi yang melaksanakan program

pendidikan yang didalamnya hanya ada satu bidang pendidikan

tertentu dan hanya terdapat satu fakultas dengan beberapa jurusan.

4) Akademi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan program

(27)

5) Institut adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan program

pendidikan dengan cara melaksanakan penelitian dan terdiri sejumlah

fakultas dan beberapa fakultas.

Hubungannya perguruan tinggi dengan siswa SMA kelas III adalah

siswa akan melanjutkan studinya yang lebih tinggi yaitu ke perguruan

tinggi. Setiap siswa pun mempunyai banyak persepsi atau pemikiran

mengenai perguruan tinggi yang akan dipilihnya sesuai dengan sudut

pandang mereka. Berdasarkan kemampuan yang dimilikinya. Dari segi

fasilitas perguruan tinggi, jenis perguruan tinggi,dan lulusan dari suatu

perguruan tinggi siswa mempunyai gambaran tersendiri.

Agar kelak apa yang diharapkan tercapai maka ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan baik oleh siswa atau orang tuanya berkaitan

dengan kualitas perguruan tinggi, antara lain:

1) Status atau eksistensi program studi beserta perguruan tinggi yang

dipilihnya mempunyai izin resmi, sehingga keberadaan program studi

di perguruan tinggi tersebut dijamin oleh pemerintah.

2) Meski UU No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional tidak

memprasyaratkan akreditasi oleh BAN melalui kata-kata dan atau

dalam salah satu pasal menyangkut kualitas pergruan tinggi, namun

setidaknya kreteria akreditasi (A, B, atau C) dari BAN menunjukkan

(28)

3) Yang tidak kalah pentingnya adalah kondisi riil dari program studi di

perguruan tinggi yang dipilihnya. Di era sekarang ini, pasar kerja tidak

hanya cukup melihat ijazah yang kita miliki, tetapi mereka cenderung

menguji kemampuan yang kita miliki. Karena itu, fasilitas

laboratorium (termasuk ilmu-ilmu sosial terapan seperti komunikasi

dan bahasa) perlu dilihat secara cermat.

Kesesuaian antara minat serta kemampuan siswa dengan program

studi yang akan dipilihnya, sekaligus diperhitungkan dengan kebutuhan

pengguna pada saat lulus nanti. Ini penting, mengingat bahwa mahasiswa

yang berhenti di tengah jalan, karena merasa tidak mampu atau tidak

sesuai dengan minatnya. Demikian pula bagaimana data lapangan yang

menunjukkan besarnya jumlah lulusan yang terpaksa menganggur atau

bekerja seadanya, karena ternyata jumlah lulusan dari program studi yang

dipilihnya telah banyak yang menumpuk dan menganggur.

2. Prestasi Belajar Siswa

a. Pengertian Belajar

Setiap orang pernah belajar walaupun dalam mendapatkan

pendidikan berbeda-beda berdasarkan kondisi setiap orang. Seseorang

dikatakan telah belajar bila didalam dirinya telah mengalami perubahan

(29)

menjadi atau dapat membaca dan menulis. Hal tersebut bisa dikatakan

hasil dari belajar.

Sebagai landasan penguraian mengenai apa yang dimaksud dengan

belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan beberapa definisi dalam

bukunya Drs. M. Ngalim Purwanto, MP. (1992: 84):

1) Hilgard dan Bower, dalam buku Theories of learning (1975),

“Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseoang (misalnya kelelahan, pengaruh obat)”.

2) Gagne, dalam buku The conditions of learning (1977),

“Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya ( performancenya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu kewaktu sesudah ia mengalami situasi tadi”.

3) Morgan, dalam buku Introduction to psychology (1978),

“Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”.

4) Witherington, dalam buku educational Psycology,

“Belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian”.

Menurut Drs. M. Dimyati Mahmud (1989:58), belajar adalah

pengalaman yang universal setiap orang harus selalu belajar sepanjang

(30)

1) Menemukan, misalnya: apakah anda telah belajar bagaimana caranya

memecahkan teka-teki ini?

2) Mengingat, misalnya: apakah anda pernah belajar kata-kata

“Starspangled Banner”?.

3) Menjadi effisien, misalnya: apakah anda telah belajar bagaimana

caranya mengendarai mobil?

Banyak ahli berusaha merumuskan apa belajar itu. Dibawah ini

dikemukakan beberapa perumusan belajar dikemukakan oleh Prof. Dr.

Singgih. D. Gunarsa (1984:23):

1) Menurut Morgan, C.T. “Belajar dapat dirumuskan sebagai suatu

perubahan, yang relatif menetap dalam tingkah laku sebagai akibat

(hasil) dari pengalaman yang lalu”.

Perubahan-perubahan tingkah laku yang dapat diamati pada

perkembangan seseorang sejak bayi sampai dewasa terdapat tiga hal,

yakni:

a) Perubahan yang terjadi karena adanya proses-proses kefatalan

(fisiologis), misalnya sakit, penyakit.

b) Perubahan yang terjadi karena adanya proses-proses pemasakan

(Kematangan, maturation).

(31)

2) Menurut Woodworth, R.S., perumusan belajar adalah sebagai berikut:

“Belajar terdiri dari melakukan sesuatu yang baru, dan sesuatu yang

baru ini dicamkan (artinya dimasukkan dalam fungsi ingatan) oleh

individu, yang ditampilkan kembali dalam kegiatan kemudian”.

Sesuatu yang baru ini dapat berupa gerakan-gerakan, seperti

halnya seseorang yang sedang belajar mengendarai mobil, dimana

kadang-kadang ia harus melakukan aktivitas yang sifatnya kombinasi,

misalnya: ia harus mengerem dan juga harus menginjak kopling

sekaligus. Karena itu hal belajar ini bukan meruakan aktivitas yang

khusus melainkan aktivitas yang kompleks dan sifatnya terutama

menyeluruh.

Menurut WS. Winkel (1987:36) definisi belajar adalah suatu

aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan

lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,

pemahaman, ketrampilan dan sikap. Menurut Drs. Oeman Hamalik

(1975: 21) belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan dan perubahan dalam

diri sendiri yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru

berkat pengalaman dan latihan.

Menurut Pendapatan tradisional seperti dikemukakan oleh S.

Nasution (dalam Roestiyah N. K. 1982: 149), yang berbunyi: yaitu belajar

itu hanya menambah dan mengumpulkan sejumlah ilmu pengetahuan.

(32)

mana seorang guru berusaha memberi ilmu sebanyak mungkin dan murid

giat untuk mengumpulkannya. Di sini sering terlihat bahwa belajar itu

disamakan dengan menghafal.

Sedangkan menurut Lester D. Crow dan Alice Crow (1982: 149),

belajar ialah perubahan individu dalam kebiasaan, pengetahuan dan sikap.

Dalam definisi ini dikatakan bahwa seseorang belajar kalau ada perubahan

dari tidak tahu menjadi tahu, dalam menguasai ilmu pengetahuan. Belajar

disini merupakan suatu proses dimana guru terutama nelihat apa yang

terjadi selama murid menjalani pengalaman edukatif, untuk mencapai

suatu tujuan.

Menurut Teori R Gagne (dalam Dra. Roestiyah N.K. 1982: 156)

memberikan dua definisi, antara lain:

1) Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh modifikasi dalam

pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan tingkah laku.

2) Belajar adalah pengetahuan atau ketrampilan yang diperoleh dari

instruksi.

Siswa yang mengalami proses belajar, supaya berhasil sesuai

dengan tujuan yang harus dicapainya, perlu memperhatikan beberapa

faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya itu. Adapun

(33)

1) Faktor internal, ialah faktor yang timbul dari dalam anak itu sendiri.

Seperti kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat, dan sebagainya.

Faktor ini berujud juga sebagai kebutuhan dari anak itu.

2) Faktor eksternal, ialah fakor yang datang dari luar diri si anak. Seperti

kebersihan rumah, udara yang panas, lingkungan, dan sebagainya.

b. Prestasi Belajar

Dalam kamus Bahasa Indonesia Prestasi Belajar adalah hasil yang

telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya) dari

penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan melalui

mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai

yang diberikan oleh guru. Menurut Nana Sudjana (1990:28) evaluasi

adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat

dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan, metode, materi, dan

lain-lain.

Keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar akan nampak dalam

prestasi belajar yang diraihnya, yang ditunjukkan melalui hasil evaluasi

belajarnya. Kegiatan untuk mengevaluasi belajar siswa bisa dilakukan

dengan bentuk ujian tertulis, lisan maupun praktek yang kemudian diberi

nilai yang berupa skor dan beruwujud angka. Skor yang berwujud angka

(34)

3. Motivasi Belajar

Motivasi menurut Echlos dalam bukunya Ali Imron (1996:87) berasal

dari kata Motivation yang berarti dorongan, pengalasan, dan motivasi. Kata

kerjanya adalah to motivate yang berarti alasan, sebab akibat dan daya gerak.

Menurut Thomas L. Good dan Jere B. Broopy (1989:8) motivasi

sebagai energi penggerak, pengarah dan memperkuat tingkah laku. Motivasi

juga bisa dikatakan sebagai rangkaian usaha untuk menyediakan

kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu.

Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor-faktor dari luar tetapi motivasi

itu tumbuh di dalam diri seseorang. Motivasi belajar adalah merupakan faktor

psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal

penumbuhan gairah, merasa sanang, dan semangat untuk belajar.

Bentuk Motivasi belajar terbagi atas dua bentuk, yaitu (Winkel,

1996:173-174):

a. Motivasi Ekstrensik: bentuk motivasi yang di dalam aktivitas belajarnya

dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan yang tidak secara

mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.

b. Motivasi Intrinsik: bentuk motivasi yang di dalam akitivitas belajarnya

dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan secara mutlak berkait

dengan aktivitas belajar.

Menurut Brown (Ali Imron, 1996:88), karakteristik siswa yang

(35)

a. Tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh.

b. Tertarik pada mata Pelajaran yang diajarkan.

c. Mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya

terutama pada guru.

d. Ingin selalu bergabung dalam kelas.

e. Ingin identitasnya diakui orang lain.

f. Tindakan, kebiasaan, dan moralnya selalu dalam kontrol diri.

g. Selalu mengingat pelajaran dan mempelajari kembali.

h. Selalu terkontol oleh lingkungan.

Unsur yang mempengaruhi motivasi belajar siswa antara lain (Ali

Imron, 1996:99):

a. Cita-cita atau aspirasi pembelajaran

Setiap manusia senantiasa mempunyai cita-cita atau aspirasi

tertentu di dalam hidupnya. Cita-cita atau aspirasi ini senantiasa ia kejar

dan ia perjuangkan. Bahkan tidak jarang, meskipun rintangan yang

ditemui sangat banyak dalam mengejar cita-cita tersebut, seseorang tetap

berusaha semaksimal mungkin.

b. Kemampuan pembelajar

Kemampuan manusia satu dengan yang lain tidaklah sama, orang

yang mempunyai kemampuan rendah akan sangat susah menyerupai orang

(36)

berkemampuan tinggi, akan menjadi malas jika dituntut sebagaimana

mereka yang berkemampuan rendah.

c. Kondisi pembelajar

Kondisi pembelajar dapat dibedakan atas kondisi fisiknya dan

kondisi psikologis. Dan macam ini, fisik dan psikologis umunya saling

mempengaruhi satu sama lainnya. Jiwa yang sehat terdapat pada tubuh

yang sehat dalam realitasnya juga berlaku sebaliknya. Bila seseorang

kondisi psikologisnya tidak sehat, bisa berpengaruh juga terhadap

ketahanan dan kesehatan fisiknya.

d. Kondisi lingkungan belajar

Lingkungan belajar meliputi:

1) Lingkungan fisik adalah tempat dimana pembelajar tersebut belajar.

2) Lingkungan sosial adalah suatu lingkungan seseorang dalam kaitannya

dengan orang lain. Lingkungan sosial bisa berupa lingkungan

sepermainan, lingkungan sebaya, kelompok belajar.

e. Unsur-unsur belajar pembelajaran

Unsur-unsur belajar pembelajaran meliputi sebagai berikut:

1) Motivasi dan upaya memotivasi siswa untuk belajar.

2) Bahan belajar dan upaya penyediaannya.

3) Alat Bantu belajar dan upaya penyediaannya.

4) Suasana belajar dan upaya penyediannya.

(37)

f. Upaya guru dalam membelajarkan pembelajaran

Upaya guru dalam membelajarkan juga berpengaruh terhadap

motivasi belajar. Guru yang tinggi gairahnya dalam membelajarkan

pembelajaran, menjadikan pembelajar juga bergairah belajar. Guru yang

sungguh-sungguh dalam membeljarkan pembelajaran, menjadikan

tingginya motivasi belajar pembelajar. Sebagai akibatnya, hal-hal yang

disajikan oleh guru menjadi menarik di mata pembelajar.

Motivasi belajar siswa dapat dilihat dari empat indikasi yaitu:

1) Kemauan untuk mengikuti pelajaran

2) Kerelaan untuk menyediakan waktu belajar

3) Ketekunan

4) Keingian untuk menguasai materi.

4. Kondisi Status Sosial-Ekonomi

Menurut Joshep S. Roucek dan Rolland L. Warren (1984:79) status

adalah kedudukan dalam suatu kelompok dan hubungannya dengan anggota

lainnya itu atau kedudukan sesuatu kelompok berbanding dengan kelompok

lainnya yang lebih besar jumlahnya. Menurut Astrid S. Susanto (1977:181)

status adalah perbandingan peranan dalam masyarakat status merupakan

pencerminan hak dan kewajiban dalam tingkah manusia.

Sedangkan menurut Soerjano Soekanto (1982:233) kedudukan

(38)

sehubungan dengan orang-orang lainnya dalam kelompok tersebut atau

tempat suatu kelompok sehubungan dengan kelompok-kelompok lainnya di

dalam kelompok yang lebih besar lagi.

Ukuran atau kriteria untuk menggolongkan anggota masyarakat yang

satu dengan yang lainnya tertentu adalah sebagai berikut (menurut Soerjono

Soekanto):

a. Ukuran Kekayaan

Ukuran kekayaan dapat dijadikan suatu ukuran, barang siapa memiliki

kekayaan paling banyak, termasuk dalam lapisan atas. Kekayaan tersebut

misalnya dapat dilihat bentuk rumah yang bersangkutan, berupa mobil

pribadi, cara berpakaian, serta bahan pakaian yang dipakai, kebiasaan

untuk berbelanja barang mahal dan sebagainya.

b. Ukuran Kekuasaan

Barang siapa yang memiliki kekuasaan atau yang mempunyai wewenang

menempati lapisan yang tertinggi.

c. Ukuran Kehormatan

Ukuran kehormatan tersebut terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan dan

kekuasaan. Orang yang paling disegani dan dihormati, mendapat tempat

yang teratas. Ukuran semacam ini banyak dijumpai pada masyarakat

tradisional, Biasanya mereka adalah golongan tua atau mereka yang

(39)

d. Ukuran Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan sebagai ukuran dipakai oleh masyarakat-masyarakat

yang menghargai ilmu pengetahuan. Akan tetapi ukuran tersebut

kadang-kadang menyebabkan terjadinya akibat-akibat negatif. Oleh karena itu,

ternyata bahwa bukan mutu ilmu pengetahuan yang dijadikan ukuran akan

tetapi gelar kesarjanaan. Sudah tentu hal itu mengakibatkan segala macam

usaha untuk mendapatkan gelar tersebut walaupun tidak halal.

Menurut Selo Sumarjan dan Sulaeman Sumadi (1966:271) status atau

kedudukan diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu

kelompok sosial. Masyarakat pada umumnya mempunyai dua macam

kedudukan yaitu (Soerjono Soekanto, 1983:144):

a. Ascribed Status, yaitu kedudukan yang diperoleh karena kelahiran, jadi

tanpa memperhatikan perbedaan-perbedaan rohaniah dan kemampuan.

Kedudukan tersebut diperoleh karena kelahiran, misalnya kedudukan anak

seorang bangsawan adalah bangsawan pula.

b. Achieved Status, yaitu kedudukan yang dicapai seseorang dengan

usaha-usaha yang disengaja, kedudukan ini tidak diperoleh melalui kelahiran,

akan tetapi bersifat terbuka bagi siapa saja, hal mana tergantung dari

kemampuan masing-masing dalam mengejar serta mencapai tujuannya.

Misalnya, setiap orang bisa menjadi hakim asalkan memenuhi persyaratan

(40)

syarat-syarat tersebut. Apabila tidak, tak mungkin kedudukan sebagai

hakim tersebut akan tercapai olehnya.

Status sosial ekonomi orang tua dapat dilihat dari beberapa segi,antara

lain :

a. Pendidikan orang tua

Yang dimaksud dengan pendidikan orang tua adalah tingkat

pendidikan terakhir yang dicapai oleh orang tua. Tingkat pendidikan

formal yang dicapai akan membawa pengaruh luas pada kehidupan

seseorang, yaitu bukan hanya pengaruh pada pengetahuan atau wawasan

tetapi juga berpengaruh pada jenjang pekerjaan formal, penghasilan,

kekayaan, dan status sosial dalam masyarakat seseorang yang

berpendidikan akan cenderung memiliki pengetahuan dan wawasan yang

lebih luas dibandingkan dengan orang yang tidak berpendidikan.

Demikian juga dengan keluarga yang mempunyai tingkat pendidikan

tinggi pada umumnya lebih mengerti akan pentingnya sekolah bagi

anak-anaknya, dan sebaliknya.

b. Jenis pekerjaan orang tua

Kalau kita lihat dan perhatian di lingkungan sekitar kita, maka kita

akan melihat banyaknya orang bekerja. Setiap pagi kita pun melihat orang

berlalu-lalang pergi untuk bekerja sesuai dengan apa jenis pekerjaannya.

Yang dimaksud jenis pekerjaan menurut Dr. James J. spillane SJ. dalam

(41)

harinya. Beliau mengelompokkan pekerjaan/jabatan dalam 9 golongan

sebagai berikut:

1) Golongan A

- Pemilik bus/colt - Pedagang

- Pengawas keamanan - Pengawas kantor

- Petani pemilik tanah - Pemilik toko

- Pegawai sipil ABRI - Peternak

- Mandor - Tuan tanah

2) Golongan B

- Buruh nelayan - Buruh tani

- Buruh kecil - Penebang kayu

3) Golongan C

- ABRI (Tamtama-Bintara) - Pamong Praja

- Pegawai Badan Hukum - Guru SD

- Kepala Kantor Pos Cabang - Kepala Bagian

- Manager perusahaan kecil - Pegawai Negeri

(Gol. I/a-I/d)

- Supervisor/pengawas

4) Golongan D

- Meninggal dunia - Pensiunan

(42)

5) Golongan E

- Guru SLTP/SLTA - Pegawai Negeri

( Gol. II/a keatas)

- Juru rawat - Kepala Sekolah

- Pekerja social - Kontraktor

- Perwira ABRI (Letda, Lettu, dan Kapten) - Wartawan

6) Golongan F

- Petani penyewa - Buruh tidak tetap

- Penarik becak

7) Golongan G

- Ahli hukum - Kepala Kantor Pos Pusat

- Manager perusahaan - Menteri

- Ahli ilmu tanah - Pegawai negeri

(gol. III/a keatas)

- Apoteker - Pengarang

- Dokter - Peneliti

- Dosen/Guru Besar - Penerbang

- Gubernur - Walikota/ Bupati

- Kontraktor Besar

8) Golongan H

- Pembantu - Penjual Keliling

(43)

9) Golongan I

- Seniman - Buruh tetap

- Penjaga - Supir bus/colt

- Montir - Tukang Kayu

- Pandai besi/emas/perak - Tukang listrik

- Penjahit - Tukang mesin

c. Faktor Penghasilan (Pendapatan dan Pengeluaran)

1) Pengertian Pendapatan

Kalau diperhatikan secara cermat bahwa setiap orang pergi

bekerja dan bekerja sesuai dengan pekerjaannya. Misalnya setiap pagi

para petani pergi ke sawah untuk mengerjakan sawahnya, dan para

pegawai kantor pergi ke kantor untuk mengerjakan pekerjaan rutinnya

serta para guru pergi kesekolah untuk mengajar para siswa (anak

didik). Semua ini dilaksanakan atau dilakukan oleh setiap orang

hanya untuk mendapatkan atau memperoleh imbalan (gaji/upah).

Imbalan yang didapatkan digunakan lagi untuk kelangsungan

hidup keluarganya. Untuk itu setiap keluarga berusaha mencari

pemasukan sebagai sumber keuangan guna memenuhi serta

mencukupi kebutuhannya sehari-hari dan masa yang akan datang. Dan

kebutuhan setiap keluarga makin lama semakin meningkat seiring

dengan tingkat kebutuhan dan kemajuan teknologi yang makin

(44)

guna membeli segala hal yang diperlukan untuk hidup (konsumsi) baik

untuk makan tetapi mencakup seluruh barang dan jasa.

Dalam kaitannya dengan pendidikan, kondisi keluarga

sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan anak-anak mereka.

Jika suatu kondisi keluarga yang berkecukupan maka orang tua bisa

memberikan perhatiannya kepada anak-anaknya untuk bersekolah

sampai kejenjang yang paling tinggi yaitu Perguruan Tinggi.

Sedangkan kondisi keluarga yang kurang dalam hal keuangan dan

bahkan ada juga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sulit, maka

orang tua hanya bisa menyekolahkan anaknya walaupun tidak sampai

kejenjang yang lebih tinggi.

2) Pengertian Pengeluaran

Didalam setiap keluarga selalu ada pemasukan dan bahkan ada

pengeluaran. Menurut Drs Gilarso (1986:48) mengemukakan

pengeluaran adalah bagian dari pendapatan keluarga atau uang masuk

yang dibelanjakan lagi untuk membeli segala sesuatu yang diperlukan

untuk hidup. Pengeluaran disini bukan hanya untuk memenuhi

kebutuhan makan tetapi mencakup semua pemakaian barang dan jasa

untuk memenuhi kebutuhan hidup. Misalnya seperti membeli sesuatu

barang, membayar periksa dokter, dan sebagainya.

Setiap keluarga satu dengan keluarga yang lain mempunyai

(45)

sesuai dengan kekayaan yang dimilikinya dan pemenuhan kebutuhan

yang berbeda pula. Selain itu pengeluaran suatu keluarga didasarkan

pada besarnya penghasilan keluarga tersebut, besarnya jumlah anggota

keluarga. Makin banyak atau besar penghasilan makin besar pula

pengeluaran dan sebaliknya makin sedikit penghasilan makin sedikit

pula pengeluarannya.

B. KAJIAN HASIL RELEVAN PENELITIAN

Dalam penelitian Elisabet Ratri Nawang Sari dalam judulnya Minat

Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Ditinjau dari Prestasi Belajar, Motivasi

Belajar dan Status Sosial ekonomi Orang Tua. Dalam penelitiannya ini, ia

menarik kesimpulan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan prestasi belajar,

motivasi belajar, dan sosial ekonomi terhadap minat siswa untuk melanjutkan

studi ke Perguruan Tinggi.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh FX. Wahyu Setyawan H. yang

berjudul Beberapa faktor yang mempengaruhi lulusaan SMU melanjutkan ke

Perguruan Tinggi juga menarik kesimpulan bahwa ada faktor-faktor yang

mempengaruhi siswa SMU dalam mengambilo keputusan untuk melanjutkan

studinya ke perguruan tinggi. Faktor-faktor tersebut antara lain seperti prestasi

belajar dan status sosial ekonomi orang tua. Faktor-faktor ini mempunyai

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keinginan atau minat siswa SMU

(46)

C. KERANGKA BERPIKIR

1. Pengaruh Prestasi Belajar Siswa Terhadap Minat Melanjutkan ke Perguruan

Tinggi

Prestasi belajar nampak dalam hasil studi yang berupa nilai-nilai

pelajaran yang tercermin dalam rata-rata nilai raport. Tinggi rendahnya

prestasi belajar yang dapat diraih siswa akan berpengaruh terhadap

kepercayaan diri, harapan dan cita-citanya. Banyak sekali faktor yang

mempengaruhi keberhasilan dalam pencapaian hasil belajar yaitu faktor dari

luar maupun faktor dari dalam. Misalnya faktor dari dalam seperti bakat,

minat aspirasi, harapan, keuletan kerajinan, kemandirian. Sedangkan faktor

dari luar seperti kondisi lingkungan belajar, guru sebagai fasilitator dan

pembimbing belajar, sarana dan prasarana yang tersedia. Prestasi belajar yang

diperoleh siswa akan dapat mempengaruhi minat terhadap suatu obyek, yaitu

diantaranya adalah minat melanjutkan ke perguruan tinggi.

2. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Minat Melanjutkan ke Perguruan Tinggi

Motivasi merupakan serangkaian usaha untuk menyediakan

kondisi-kondisi tertentu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor-faktor dari

luar misalnya dari orang tua, guru, teman sebaya dan sepermaiannya tetapi

motivasi tumbuh di dalam diri seseorang sehingga itu seseorang itu mau dan

ingin melakukan sesuatu yaitu belajar.

Motivasi yang dimiliki setiap siswa berbeda-beda. Motivasi ini sangat

(47)

studi ke perguruan tinggi. Jika motivasi siswa itu rendah maka siswa tersebut

mempunyai minat yang rendah pula untuk melanjutkan studinya ke perguruan

tinggi.

3. Pengaruh Status Sosial ekonomi keluarga Terhadap Minat Melanjutkan ke

Perguruan Tinggi

Keadaan sosial ekonomi orang tua akan terasa berpengaruh pada anak

yang beranjak dewasa, biasanya hal ini tampak apabila anak akan melanjutkan

sekolahnya. Orang tua yang status sosial ekonominya tinggi menginginkan

anaknya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Sedangkan orang tua yang

status sosial ekonominya rendah cenderung menginginkan anaknya untuk

segera bekerja.

Status sosial ekonomi yang dimiliki orang tua akan dapat

mempengaruhi minat terhadap suatu obyek, diantaranya adalah minat

melanjutkan ke perguruan tinggi. Minat merupakan kekuatan yang dapat

menyebabkan seseorang memusatkan perhatian pada obyek tertentu.

4. Pengaruh Prestasi Belajar Siswa, Status Sosial Ekonomi Keluarga, Motivasi

Belajar Terhadap Minat Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi.

Faktor-faktor penyebab tinggi rendahnya minat siswa untuk

melanjutkan ke perguruan tinggi adalah perbedaan dari prestasi belajar

perbedaan status sosial ekonomi dan perbedaan motivasi belajar.

Perbedaan-perbedaan yang ada disebabkan oleh dari dalam diri siswa tersebut maupun

(48)

Jika seseorang mempunyai prestasi yang membanggakan dan mempunyai

motivasi untuk belajar tetapi dari faktor ekonomi tidak memungkinkan maka

siswa tersebut belum tentu mempunyai minat untuk melanjutkan studinya.

Dan jika seseorang mempunyai prestasi kurang baik tetapi mempunyai

motivasi dan kondisi ekonomi mendukung maka siswa tersebut bisa

mempunyai minat untuk melanjutkan studinya ke perguruan tinggi.

D. PARADIGMA PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh prestasi belajar, status

sosial ekonomi orang tua dan motivasi belajar terhadap minat siswa SMA kelas

III untuk melanjutkan studinya ke perguruan tinggi. Peneliti menyimpulkan

bahwa ada pengaruh prestasi belajar, status sosial ekonomi orang tua, dan kualitas

perguruan tinggi terhadap minat siswa untuk melanjutkan studinya ke perguruan

tinggi

X1

X2 Y

X3

X1 : Variebel bebas, yaitu prestasi belajar

X2 : Variabel bebas, yaitu motivasi belajar

X3 : Variabel bebas, yaitu status sosial ekonomi keluarga

(49)

E. HIPOTESIS PENELITIAN

1. Ada pengaruh positif dan signifikan prestasi belajar siswa terhadap minat

siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

2. Ada pengaruh positif dan signifikan keadaan motivasi belajar orang tua

terhadap minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

3. Ada pengaruh positif dan signifikan status sosial ekonomi keluarga terhadap

minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

4. Ada pengaruh positif dan signifikan prestasi belajar siswa, motivasi belajar,

dan status sosial ekonomi keluarga terhadap minat siswa untuk melanjutkan

(50)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah Studi Kasus,

yaitu penelitian tentang subyek tertentu, dimana subyek tersebut terbatas yaitu di

sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu, maka kesimpulan yang diperoleh hanya

berlaku pada subyek yang diteliti.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di SMA Pangudi Luhur Sedayu, di

Jln. Raya Wates Km.12,5 Sedayu, Argosari, Sedayu, bantul.

Adapun alasan penelitian mengambil lokasi tersebut adalah:

a. Mempunyai prestasi yang baik dalam hal mendidik siswa-siswanya.

b. Mempunyai sarana dan prasarana yang memadai dalam proses belajar

mengajar.

c. Mempunyai tenaga pengajar yang berkualitas.

d. Mempunyai manfaat tersendiri di mata masyarakat sekitar.

2. Waktu Penelitian

(51)

C. Subyek Dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian adalah siswa-siswi SMA kelas III di SMA Pangudi Luhur

Sedayu.

2. Obyek Penelitian adalah prestasi belajar siswa, status sosial ekonomi,

motivasi belajar dan minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

D. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan obyek penelitian. Sesuai dengan

masalah yang diteliti maka populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi

kelas III SMA Pangudi Luhur Sedayu yang berjumlah 85 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian populasi yang diteliti. Di SMA Pangudi Luhur

Sedayu, populasi yang akan diambil sampelnya adalah siswa-siswi kelas XII

yang terdiri dari tiga kelas. Kelas IPS1 terdiri dari 35 siswa, kelas IPS2 terdiri

dari 32 siswa, dan IPA terdiri dari 18 siswa.

Dalam pengambilan sampel, apabila respondennya kurang dari 100

lebih baik diambil semuanya. Apabila jumlah responden banyak maka dapat

diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih (Dr. Suharsimi A.). Teknik

sampling yang digunakan yaitu purposive sampling karena salah satu

variabelnya adalah minat siswa melanjutkan ke perguruan tinggi yang dapat

(52)

E. Variabel Penelitian

1. Pengelompokan variabel

Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah:

a) Variabel Bebas:

1) Prestasi belajar siswa

2) Motivasi belajar

3) Status sosial ekonomi orang tua

b) Variabel terikat:

Minat siswa untuk melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi.

2. Definisi dan pengukuran variabel

a. Prestasi Belajar

Dalam kamus Bahasa Indonesia Prestasi Belajar adalah hasil yang

telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan) dari penguasaan

pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran,

lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan

oleh guru. Dalam penelitian ini prestasi belajar diukur berdasarkan hasil

belajar yang ditunjukkan dalam raport siswa kelas III semester ganjil.

b. Motivasi Belajar

Menurut Thomas L. Good dan Jere B. Broopy (1989:8); motivasi

belajar merupakan rangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi

tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu.

(53)

sanang, dan semangat untuk belajar. Dalam penelitian ini motivasi belajar

diukur menggunakan skala sikap dari Likert yang dimodifikasi dengan

skor setiap item pernyataan positif adalah:

1) Sangat Setuju skor 4

2) Setuju skor 3

3) Tidak Setuju skor 2

4) Sangat Tidak Setuju skor 1

Sedangkan untuk skor setiap item pernyataan negatif adalah:

1) Sangat Setuju skor1

2) Setuju skor 2

3) Tidak Setuju skor 3

4) Sangat Tidak Setuju skor 4

c. Status Sosial Ekonomi

1) Tingkat Pendidikan Orang Tua

Tingkat pendidikan tertinggi yang berhasil diselesaikan oleh

orang tua siswa. Dalam hal ini tingkat pendidikan dikelompokkan

menjadi:

a) Lulus SD skor 1

b) Lulus SLTP skor 2

c) Lulus SMA, D I skor 3

d) Lulus D II, D III skor 4

(54)

2) Jenis Pekerjaan Orang Tua

Jenis pekerjaan orang tua yaitu bidang pekerjaan pokok yang

ditekuni orang tua setiap harinya. Berdasarkan penggolongan dari Dr.

James J. Spillane, SJ. Pekerjaan dikelompokkan menjadi 9 kelompok:

Golongan Skor H

B F D I A C E G

1 2 3 4 5 6 7 8 9

3) Pendapatan dan Fasilitas Keluarga

Pendapatan adalah penghasilan rata-rata yang diterima orang

tua setiap bulan. Dalam hal ini pegukuran tingkat pendapatan

digolongkan menjadi:

a). Tinggi, lebih dari Rp. 1.500.000,- skor 3

b). Sedang, antara Rp. 750.000,- - Rp. 1.500.000,- skor 2

c). Rendah, kurang dari Rp. 750.000,- skor 1

Fasilitas diukur dari banyak sedikitnya benda atau barang yang

dimiliki keluarga responden. Untuk mempermudah pengukuran, maka

(55)

No Jenis Fasilitas yang dimiliki skor 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. . Mobil Sepeda Motor Komputer Kulkas Pesawat telepon Telepon genggam TV Video Radio

Status tempat tinggal a. Rumah pribadi b. Rumah Kontrak c. Rumah famili

d. Rumah Dinas Jenis penerangan Lampu listrik a. < 250 watt b. 250 – 450 watt c. 450 - 900 watt d. > 900 watt Dinding rumah

a. Bambu gedeg b. Papan

c. Papan + tembok d. Tembok semuanya Lantai Rumah

a. Tanah

b. Semen plester c. Tegel biasa

d. Tegel keramik

9 8 7 6 5 4 3 2 1 4 3 2 1 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

d. Minat siswa

Minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subyek

untuk merasa tertarik pada bidang atau hal yang tertentu (perguruan

tinggi) dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu (W.S. Winkel,

(56)

seseorang terhadap kegiatan tertentu di atas kegiatan yang lainnya Dalam

penelitian ini motivasi belajar diukur menggunakan skala sikap dari Likert

yang dimodifikasi dengan skor setiap item pernyataan positif adalah:

1) Sangat Setuju skor 4

2) Setuju skor 3

3) Tidak Setuju skor 2

4) Sangat Tidak Setuju skor 1

Sedangkan untuk skor setiap item pernyataan negatif adalah:

1) Sangat Setuju skor1

2) Setuju skor 2

3) Tidak Setuju skor 3

4) Sangat Tidak Setuju skor 4

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Dokumentasi

Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang prestasi

belajar yang ada dalam catatan atau dokumen di SMA Pangudi Luhur

Sedayu.

2. Wawancara

Teknik wawancara digunakan untuk memperoleh data tentang gambaran

(57)

3. Kuesioner

Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data variabel, status sosial

ekonomi orang tua, motivasi belajar dan minat siswa SMA kelas III untuk

melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi. Indikator yang digunakan sebagai

acuan membuat kisi-kisi setiap variabel dan penulisan butir-butir pertanyaan

disajikan sebagai berikut:

Kisi-kisi penyusunan kuesioner

Variabel Indikator Nomor Butir

Prestasi Belajar Siswa Rata-rata nilai raport kelas III 1

Motivasi Belajar a. Merasa senang saat guru menjelaskan

materi

b. Bergairah untuk mengerjakan tugas

c. Semangat siswa untuk mengikuti

pelajaran

1

2,3,4,5,6,7,8

9,10,11,12,13,14,

15,16,17,18,19,20

Status Sosial Ekonomi

Orang Tua

a. Tingkat pendidikan

b. Jenis pekerjaan

c. Tingkat Pendapatan

d. Fasilitas yang dimiliki keluarga

1,2

3,4,5,6

7,8,9,10

11,12,13,14,15,16

,17,18,19,20,21,

22,23,24

Minat melanjutkan

Studi ke Perguruan

Tinggi

a. Ketertarikan terhadap perguruan

tinggi.

b. kecenderungan/perilaku siswa yang

mengarah untuk melanjutkan

keperguruan tinggi.

1,2,3,4,5,6,7

8,9,10,11,12,13,1

(58)

G. Pengujian Instrumen Penelitian

Sebelum instrumen digunakan untuk mengukur ubahan, maka terlebih

dahulu diuji coba dengan masuk untuk mengetahui tingkat kesahihan (validitas)

dan tingkat keandalan (reliabilitas) instrument tersebut. Untuk lebih jelasnya akan

diuraikan uji validitas dan uji reliabilitas.

a) Pengujian Validitas

Validitas instrumen adalah sejauh mana sebuah alat ukur dapat

mengukur apa yang seharusnya diukur sesuai dengan tujuan pembuatan alat

ukur tersebut. Suatu instrument dikatakan valid jika dapat mengungkapkan

data dan variabel yang diteliti secara tepat. (suharsimi Arikunto, 1998:160).

Untuk menguji validitas kuisioner digunakan teknik kolerasi product

moment dengan rumus sebagai berikut:

xy

r =

( )( )

( )

[

]

[

( )

]

2 2

2 2

y y

N x x

N

y x xy

N

rxy = Korelasi skor item dengan skor total

N = Jumlah subyek X = skor item Y = skor total

Setelah koefisien korelasi ditemukan, perlu diuji signifikansinya dengan taraf

5% korelasi antara item dengan total dinyatakan signifikan fxy lebih besar dari

r tabel.

Uji validitas dilakukan terhadap item-item pertanyaan variabel motivasi

(59)

(20) pertanyaan yang akan dilakukan uji validitas. Rangkuman uji validitas

untuk motivasi belajar adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1

Rangkuman Pengujian Uji Validitas Motivasi Belajar

Butir No. Nilai r tabel Nilai r hitung Status

1 0,218 0,3800 Valid

2 0,218 0,4336 Valid

3 0,218 0,3881 Valid

4 0,218 0,6325 Valid

5 0,218 0,5667 Valid

6 0,218 0,4835 Valid

7 0,218 0,2748 Valid

8 0,218 0,4138 Valid

9 0,218 0,5180 Valid

10 0,218 0,1182 Valid

11 0,218 0,6029 Valid

12 0,218 0,6248 Valid

13 0,218 0,5597 Valid

14 0,218 0,5613 Valid

15 0,218 0,5323 Valid

16 0,218 0,5917 Valid

17 0,218 0,6085 Valid

18 0,218 0,6288 Valid

19 0,218 0,6952 Valid

20 0,218 0,4873 Valid

Sumber : Data penelitian

Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan motivasi belajar

menunjukkan bahwa ke dua piluh butir pertanyaan adalah valid. Pengambilan

kesimpulan ini bisa dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan

nilai r tabel. Dengan jumlah data (n) sebanyak 81 responden dan derajat

keyakinan (α) = 5% atau 0,05 r tabel maka diperoleh nilai r tabel sebesar 0,218.

(60)

menunjukkan angka yang lebih besar dari dari pada r tabel (r hitung > 0,218).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan variabel

motivasi belajar adalah valid.

Uji validitas dilakukan terhadap item-item pertanyaan variabel minat

siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Uji validitas ini dilakukan untuk

tiap-tiap butir, sehingga ada tujuh belas (17) pertanyaan yang akan dilakukan

uji validitas. Rangkuman uji validitas untuk minat siswa melanjutkan studi ke

perguruan tinggi adalah sebagai berikut.

Tabel 3.2

Rangkuman Pengujian Uji Validitas Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

Butir No. Nilai r tabel Nilai r hitung Status

1 0,218 0,7326 Valid

2 0,218 0,4314 Valid

3 0,218 0,6992 Valid

4 0,218 0,4563 Valid

5 0,218 0,4768 Valid

6 0,218 0,7286 Valid

7 0,218 0,5251 Valid

8 0,218 0,7426 Valid

9 0,218 0,2619 Valid

10 0,218 0,2701 Valid

11 0,218 0,6865 Valid

12 0,218 0,4988 Valid

13 0,218 0,3595 Valid

14 0,218 0,4178 Valid

15 0,218 0,4188 Valid

16 0,218 0,6772 Valid

17 0,218 0,4382 Valid

(61)

Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan minat siswa

melanjutkan studi ke perguruan tinggi menunjukkan bahwa ke tujuh belas

butir pertanyaan adalah valid. Pengambilan kesimpulan ini bisa dilakukan

dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Dengan jumlah data

(n) sebanyak 81 responden dan derajat keyakinan (α) = 5% atau 0,05 r tabel

maka diperoleh nilai r tabel sebesar 0,218. Dari hasil perhitungan diperoleh

bahwa keseluruhan nilai rhitung semuanya menunjukkan angka yang lebih besar

dari dari pada r tabel (r hitung > 0,218). Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa semua butir pertanyaan variabel minat siswa untuk melanjutkan studi

ke perguruan tinggi adalah valid.

b) Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas (keandalan) berhubungan erat dengan taraf keprcayaan

suatu instrumen dikatakan andal atau mempunyai taraf kepercayaan tinggi

jika dapat memberikan hasil yang mantap serta stabil. (Suharsimi Arikunto,

1998: 81). Untuk mengitung reliabilitas kuisioner dalam penelitian ini

digunakan teknik koefisien reliabilitas alpha dari Cronbach dengan rumus

sebagai berikut:

11

r =

⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ −1 k k ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ −

2 2 1 b b σ σ Keterangan:

rtt = Reliabilitas instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau soal

Σαb2 = Jumlah varian butir

(62)

Setelah rtt diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan

Gambar

Tabel 3.1 Rangkuman Pengujian Uji Validitas Motivasi Belajar
Tabel 3.2        Rangkuman Pengujian Uji Validitas Minat Siswa Melanjutkan Studi ke
Tabel 3.3 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Tabel 5.1 Prestasi Belajar
+7

Referensi

Dokumen terkait

The strategy resulting acceptable translations are all strategies consisting of translating metaphor into metaphor with the similar meaning and form, translating metaphor

PT.XYZ adalah perusahaan tekstil dengan bahan baku benang dimana mempunyai kriteria dalam penilaian supplier yang sangat subjektif yaitu dari segi. kualitas dan harga

Tabel ini digunakan untuk menyimpan data-data dari mata kuliah yang.. diambil mahasiswa, beserta

 Apabila barang yang dikirim cacat atau tidak sesuai dengan yang disepakati dalam akad, maka pembeli boleh melakukan khiar atau memilih untuk menerima atau menolak..

[r]

PENGARUH ALAT PERMAINAN EDUKATIF LOGICO TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN LOGIKA MATEMATIKA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB

Untuk itu, penelitian ini akan menekankan pada keterkaitan antara dinamika perikanan cakalang dan dinamika oseanografi di wilayah perairan Barat dan Selatan Provinsi Maluku

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar biologi dengan penerapan strategi pembelajaran Guided Note Taking dan Card Sort pada siswa kelas