PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA / KELURAHAN : PEMUTERAN KECAMATAN : GEROKGAK KABUPATEN : BULELENG
NAMA MAHASISWA : BERTAULI DELIMA BR SILALAHI NIM : 1321105030
FAK/PS : FISIP/HUBUNGAN INTERNASIONAL
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ( LPPM )
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa,
karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan KKN PPM
di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng tepat pada
waktunya.
Dalam penyelesaian program KK dampingan ini, penulis banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yaitu:
1. Bapak selaku dosen pembimbing lapangan Drh. I Made Merdana,Mp.yang
telah memberi dukungan, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis
sehingga dapat menyelesaikan program dengan baik.
2. BapakI Gede Muditaselaku Kepala Desa Pemuteran yang membantu
penulis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi penulis dalam
pelaksanaan program di KK Dampingan.
3. Ibu Ni Wayan Sukardi , sebagai Kepala Keluarga Dampingan yang telah
memberi informasi mengenai keluarganya.
4. Bapak Putu Sudarasa selaku Kepala Dusun Loka Segara yang telah
memberi informasi mengenai KK Dampingan.
5. Teman-teman satu kelompok yang sudah bekerjasama selama KKN PPM
ini serta pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari yang diharapkan oleh
pembaca karena keterbatasan kemampuan serta referensi yang penulis miliki.
Penulis mengharapkan kritik dan saran pada pembaca yang membangun. Penulis
mengharapkan dapat memahami dan menyelesaikan program non tema KKN
dampingan. Atas perhatiannya, penulis mengucapkan terima kasih.
Pemuteran, 27Agustus 2016
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1Profil Keluarga Dampingan ... 1
1.2Ekonomi Keluarga Dampingan ... 1
1.2.1Pendapatan Keluarga ... 4
1.2.2Pengeluaran Keluarga ... 5
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1Permasalahan Keluarga ... 7
2.2Masalah Prioritas ... 7
2.2.1 Masalah Ekonomi ... 7
2.2.2 Masalah Kebersihan Lingkungan ... 8
2.2.3 Masalah Pendidikan ... 8
BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program ... 9
3.2 Jadwal Kegiatan ... 11
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Pelaksanaan ... 16
4.2 Hasil ... 17
4.3 Kendala ... 18
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ... 19
1 BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Program Keluarga Dampingan merupakan salah satu kegiatan dari KKN
PPM Universitas Udayana Tahun 2016. Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran
Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan salah satu wujud pelaksanaan
Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. KKN PPM
merupakan wujud nyata dari pembelajaran terhadap mahasiswa untuk menerapkan
segala ilmu yang sudah di dapatkan selama belajar di perguruan tinggi. KKN
PPM merupakan bentuk pendidikan yang penting untuk melatih mahasiswa untuk
hidup di tengah-tengah masyarakat, menerapkan pengalaman dan ilmunya untuk
mengatasi segala masalah pembangunan di masyarakat dan masalah-masalah
inilah yang akan di identifikasi yang kemudian disusun untuk dijadikan progam
dari kerja KKN PPM.
Salah satu dari progam yang diprioritaskan pada KKN PPM Universitas
Udayana adalah program KK Dampingan. Dalam program KK Dampingan,
mahasiswa diwajibkan untuk mendampingi satu keluarga dimana mahasiswa
berperan sebagai pendamping keluarga yang akan mengidentifikasi masalah dan
memecahkan atau mencari jalan keluar dari masalah yang telah dihadapi oleh
keluarga dampingan. Keluarga yang di damping oleh mahasiswa adalah keluarga
yang termasuk dalam kriteria keluarga prasejahtera atau keluarga kurang
sejahtera.
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Salah satu kegiatan KKN PPM adalah program KK dampingan. Program
ini merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa peserta
KKN PPM untuk mendampingi salah satu keluarga yang termasuk dalam keluarga
Pra Keluarga Sejahtera yang tersebar di beberapa dusun. Pada periode KKN PPM
angkatan XIII ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu
keluarga yang ada di dusun Loka Segara, Desa Pemuteran.
Desa Pemuteran yang saat ini masih menjadi desa rintisan atau dengan kata
2
periode tahun 2016. KKN-PPM telah menetapkan beberapa kepala keluarga dari
berbagai dusun atau banjar yang keadaannya paling memenuhi syarat untuk
program pendampingan keluarga. Dengan jumlah mahasiswa peserta KKN yang
mencapai 16 orang, maka setiap keluarga RTM (Rumah Tangga Miskin) yang
terpilih akan didampingi oleh satu orang mahasiswa yang berasal dari jurusan
yang berbeda sehingga mampu mengobservasi masalah dari keluarga itu sendiri
dengan sudut pandang yang berbeda.
Profil keluarga dampingan yang termasuk dalam golongan RTM (Rumah
Tangga Miskin) yaitu Ibu Wayan Sukardi.Ibu Ni Wayan Sukardi merupakan salah
satu keluarga yang termasuk ke dalam golongan rumah tangga miskin. Luas
bidang tanah tempat tinggal keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi kira - kira 2 are.
Keluarga ibu Ni Wayan Sukardi tinggal diatas tanah milik orang lain beserta
bangunannya. Luas bangunan 6 x 4 meter yang beratapkan genteng, dinding
gedeg, memiliki 1 jendela dan 1 pintu. Rumah Ibu Ni Wayan Sukardi memiliki 2
kamar tidur sekaligus menyimpan barang – barang rumah, satu ruang keluarga
yang tidak luas .
Di luar rumah, terdapat balai bengong yang biasanya digunakan sebagai
tempat untuk beristirahat maupun tempat untuk berbincang – bincang untuk
tamu. Selain itu penerangan di setiap ruang tidak cukup, suasana rumah sangat
remang-remang. Begitu juga dengan kondisi dapur yang berada di depan rumah
sangat kecil dengan barang-barang yang bertumpukan dan masih beralaskan
tanah. Sedangkan untuk mandi dan keperluan MCK( Mandi, Cudi, Kakus) ,
keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi tidak memiliki kamar mandi . Untuk melakukan
kegiatan mandi serta keperluan MCK lainya dilakukan di tempat kecil yang
ditutupi dengan plastik karung beras, sehingga dapat dikatakan tidak layak untuk
digunakan . Selain itu, mereka juga tidak memiliki jamban. Hal ini,
disebabkankarena keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi tinggal di tanah milik orang
lain yang tidak mengizinkan untuk didirikannya kamar mandi dan tempat jamban,
serta ketidakmampuan dana untuk membuatnya.
Keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi terdiri atas 4 orang yang terdiri dari Ibu
3
Gede Adi Wijaya Putra, serta satu cucu laki – laki yang bernama I Putu Darmita.
Berikut ini daftar identitas anggota keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi.
No Nama Status Umur
(th) Pendidikan Pekerjaan
1 Ni Wayan
Sukardi
Dicerai
Mati 68 - Petani/ Pekebun
2 Ni Wayan
Darmi Janda 42 SD Petani/Pekebun
3 Gede Adi
Wijaya Putra
Belum
Menikah 34 SD Petani/Pekebun
4 I Putu Darmita Belum
Menikah 23 SD Belum Bekerja
Ibu Ni Wayan Sukardi memiliki 5 orang anak, tetapi salah satu anak beliau
telah meninggal. Beliau tinggal dengan kedua anaknya beserta 1 cucu laki –
lakinya. Sedangkan, anak pertama dan ketiga telah menikah dan tinggal di
Kabupaten Karangasem dan Desa Musi. Anak kedua ibu Ni Wayan Sukardiyaitu
Ni Wayan Darmi memiliki anak laki – laki bernama I Putu Darmita. Ni Wayan
Darmi adalah seorang ibu tunggal bagi anak laki – lakinya, karena telah pisah dari
suaminya semenjak anaknya masih berumur 3 bulan. I Putu Darmita hanya
memiliki pendidikan teraakhir SD. Hal itu dikarenakan Ibu Ni Wayan Darmi tidak
memiliki dana untuk dapat menyekolahkan anaknya serta tidak adanya minat dari
Putu Darmita untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
I Putu Darmita lebih memilih untuk bekerja agar bisa membantu untuk
memenuhi kebutuhan sehari – hari. Sehingga, pada saat ini I Putu Darmita bekerja
sebagai buruh serabutanpembuat kerajinan dari kulit kerang.Gede Adi Wijaya
Putra juga memiliki pekerjaan yang sama dengan I Putu Darmita yaitu sebagai
buruh pengrajin kesenian serabutan. Sedangkan , Ibu Ni Wayan Sukardi dan Ni
Wayan Darmi tidak memiliki pekerjaan.
Pada awalnya, Ibu Ni Wayan Sukardi dan Ni Wayan Darmi melakukan
4
tersebut. Tetapi, dengan berjalannya waktu, pemilik tanah tersebut tidak
mengizinkan mereka untuk mengelola tanaman yang terdapat di tanah tersebut
sepenuhnya. Mereka hanya diizinkan untuk merawat serta mengumpulkan hasil
tanah tersebut, lalu diberikan hasilnya dan penjualannya akan dibagi 2. Untuk
saat ini, Ibu Ni Wayan Sukardi hanya bisa melakukan pekerjaan yang ringan
seperti memasak dan melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya dikarenakan
ketidakmampuan tubuhnya untuk melakukan pekerjaan yang berat. Sedangkan,
ibu Ni Wayan Darmi untuk kesehariannya hanya beternak sapidan ayam , dan
mengumpulkan hasil tanaman yang dimiliki oleh pemilik tanah untuk diserahakan
kepada pemiliknya.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Berikut ini adalah pemaparan kondisi ekonomi dari keluarga Ibu Ni
Wayan Sukardi, baik dari segi pendapatan dan pengeluaran untuk biaya kehidupan
sehari-hari
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Pendapatan Ibu Ni Wayan Sukardi tergolong keluarga yang memiliki
pendapatan rendah dan tidak menentu. Pendapatan keluarga Ibu Ni Wayan
Sukardi hanya diperoleh dari hasil pemberian gaji yang diberikan oleh anaknya
dari hasil bekerja sebagai buruh serabutan pengrajin kerajinan. Beliau akan
memberikan setengah dari gajinya untuk diberikan kepada ibunya. Apabila I Putu
Darmita bekerja selama 1 bulan akan mendapatkan gaji sebesar Rp 800.000. Dia
akan memberikan setengah dari gajinya kepada ibunya yaitu sebesar Rp 400.000
agar dapat memenuhi kebutuhan sehari – hari mereka. Sisa dari uang tersebut
akan digunakan untuk kebutuhan diri sendiri oleh Putu Darmita. Sedangkan, Gede
Adi Wijaya Putra hanya menggunakannya untuk kebutuhannya sendiri, dan akan
memberikannya apabila Ibu Ni Wayan Sukardi membutuhkan uang untuk
membayar biaya perobatan.
Selain uang yang diberikan oleh anaknya, pendapatan lainnya diperoleh
melalui mengumpulkan hasil tanaman dari pemilik tanah seperti kacang mente
dan pisang dan hasilnya akan dibagi 2. Beliau hanya memperolehnya uang dari
5
utama yang dilakukan oleh Ibu Ni Wayan Darmi adalah memelihara ayam serta
mencari pakan ternak untuk sapi. Beliau memiliki 3 sapi diantaranya 2 sapi yang didapat dari sapi yang dititipkan oleh orang lain dengan sistem “ bagi hasil”, dan 1 sapi yang dititipkan oleh orang lain yang menggunakan sistem yang sama.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi tergolong dalam keluarga yang sangat
sederhana yang dalam pemenuhan kebutuhannya sehari – hari sangat sulit untuk
dipenuhi karena sedikitnya penghasilan yang diperoleh.
a. Konsumsi
Untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi,
menghabiskan uang untuk membeli kebutuhan, seperti beras, minyak, dan lauk
pauk. Untuk kebutuhan sehari – hari, biasanya keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi
menghabiskan biaya sekitar Rp 40.000 hingga Rp 50.000/hari. Apabila, hampir
semua kebutuhan sembako lainnya telah habis, makan keluaraga Ibu Ni Wayan
Sukardi bisa menghabiskan biaya sebesar Rp 100.000Selain itu, keluarga ini juga
mendapat bantuan beras dari pemerintah yang membantu mengurangi beban
keluarga meskipun tidak bantuannya tidak diberikan setiap bulannya. Apabila
uang yang telah diberikan telah habis karena adanya pengeluaran yang tak
terduga, maka keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi terpaksa menunggak uang untuk
membeli sembako, dan biasanya akan membayarnya kembali di bulan berikutnya.
b. Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi memiliki kesehatan
yang kurang baik. Ibu Ni Wayan Sukardi yang memiliki penyakit gatal – gatal,
Ibu Ni Wayan Darmita yang memiliki masalah kesehatan pada tangan dan perut,
sedangkan anaknya I Putu Darmita memiliki masalah pada ginjalnya. Walaupun
mereka sudah memiliki Jaminan Kesehatan Bali Mandara ( JKBM ), mereka
tidak menggunakannya dengan baik. Alasannya adalah kartu jaminan tersebut
tidak efektif dalam pengaplikasiannya dan sistemnya yang rumit. Keluarga Ibu Ni
Wayan Sukardihanya akan menggunakannya apabila mereka tidak memiliki
pilihan lain untuk melakukan pengobatan disebabkan oleh kendala uang dan
6
dapat ditentukan secara signifkan setiap bulannya, tetapi bisa menghabiskan
danamereka sebesar Rp 100.000 hingga Rp 200.000 dalam sekali pengobatan.
c. Pendidikan
Keluarga ibu Ni Wayan Sukardi tidak mengeluarkan biaya dalam hal
pendidikan, karena anggota keluarga tidak ada yang bersekolah dan hanya sampai
pada jenjang sekolah dasar.
d. Sosial
Pengeluaran tambahan lain yang sifatnya konditional yaitu seperti biaya
iuran desa dan denda ngayah. Untuk biaya iuran odalan desa dikenakan sebesar
7 BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi tergolong keluarga prasejahtera atau
keluarga miskin, sehingga seringkali timbul permasalahan. Masalah tersebut
dipengaruhi oleh faktor kesehatan sehingga tidak bisa melakukan pekerjaan yang
berat bagi Ibu Ni Wayan Sukardi dan Ni Wayan Darmi, serta rendahnya
pendidikan dalam keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi sehingga hanya bisa bekerja
sebagi buruh serabutan. Hal tersebut telah mengakibatkan permasalahan ekonomi
pada keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi yang berdampak pada segi pendidikan,
kebersihan lingkungan dan kesehatan.
2.2 Masalah Prioritas
Berdasarkan hasil wawancara terkait dengan
permasalahan-permasalahankeluarga yang terjadi dengan Ibu Ni Wayan Sukardi, ditemukan
masalah prioritas yang terjadi dalam keluarga tersebut.Masalah prioritas yang
dimaksud adalah masalah utama yang difokuskan pemecahannya dan dicarikan
solusi. Dari sekian banyak permasalahan yang diteliti, masalah prioritas yang
dapat digali dari keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi adalah masalah ekonomi,
pendidikan, dan kesehatan.
2.2.1 Masalah Ekonomi
Sesuai yang sudah diutarakan diatas oleh penulis, bahwa masalah
perekonomian keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi adalahpendapatan yang tidak
menentu dikarenakan dua anggota keluarga tidak memiliki pekerjaan dan dua
anggota keluarga lainnya hanya bekerja secara serabutan. Ibu Ni Wayan Sukardi
yang sakit – sakitan serta mengalami gatal – gatal sudah hampir 2 bulan tidak
mampu mengerjakan pekerjaan dnegan baik, meskipun itu hanya pekerjaan rumah
tangga. Sedangkan, Ibu Ni Wayan Darmi memiliki musibah pada tangannya yang
menyebabkan beliau sulit untuk melakukan pekerjaan, seperti untuk mencari
pakan sapi. Selain itu, rendahnya pendidikan dan tidak mampu berbahasa dalam
8
menyebabkan beliau kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan. Sehingga,
pendapatan yang diperoleh oleh Ibu Ni Wayan Sukardi untuk memenuhi
kebutuhan sehari – hari diperoleh dari pemberian setengah gaji yang diperoleh
oleh cucunya.
Sulitnya penghasilan yang didapat membuat keluarga ini sangat sulit
untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari, seperti untuk biaya makan, karena
pengeluaran yang dikeluarkan setiap harinya tidak sebanding dengan pendapatan
yang dihasilkan. Sehingga, apabila kedua anggota keluarga tidak menerima
pekerjaan, maka keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi akan meminjam uang kepada
orang lain atau membeli makanan pokok di warung dengan membayarnya dilain
waktu. Adanya permasalahan tersebut juga telah menimbulkan permasalahan
terhadap kebersihan dan kesehatan.
2.2.2 Masalah Kebersihan Lingkungan
Kebersihan lingkungan yang terdapat pada rumah Ibu Ni Wayan Sukardi
masih dikatakan tidak baik dan belum tertata rapi karena letak ruangan yang tidak
beraturan. Posisi dapur yang tidak layak digunakan karena masih beralaskan tanah
dan masih sangat berdebu. Selain itu, terdapat banyak kucing yang tinggal di
dapur yang sempit berdekatan dengan rak piring. Letak dapur yang berada di
dibelakang kandang sapi yang akan mempengaruhi kesehatan dari keluarga Ibu Ni
Wayan Sukardi. Tidak hanya itu, keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi masih belum
memiliki kamar mandi yang permanen serta jamban yang masih belum ada.
2.1.3 Masalah Pendidikan
Sulitnya perekonomian yang terjadi pada keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi
juga dipengaruhi oleh masalah pendidikan. Rendahnya pendidikan keluarga Ibu
Ni Wayan Sukardi telah menyulitkan mereka dalam mencari pekerjaan
disebabkan oleh ketidakmampuan dalam menghitung, membaca dengan baik dan
berbicara dalam bahasa indonesia. Hal ini telah menghambat mereka untuk maju
dalam bidnag ekonomi. Selain itu, mindset yang selalu berpikir bahwa mereka
bodoh dan tidak bisa melakukan pekerjaan yang lebih bagus, selain hanya menjadi
9 BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program
Pelaksanaan/action saat pendampingan keluarga ini dapat dibagi menjadi
beberapa kegiatan. Adapun kegiatan ini dibagi atas dasar pemecahan
masalah-masalah yang dihadapi oleh Ibu Ni Wayan Sukardi. Dari dua permasalah-masalahan yang
ditemukan, diprioritaskanlah ketiga masalah tersebut untuk dipecahkan dan
dicarikan solusinya. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan saat pendampingan
pra-KS adalah:
a. Solusi Masalah Ekonomi
Masalah perekonomian keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi adalah tidak adanya
pekerjaan yang menentu serta pendapatan yang menentu mengakibatkan jumlah
pemasukan lebih kecil daripada jumlah pengeluaran. Maka penulis memberikan
masukan mengenai cara mengatur pengeluaran uang sehari – hari serta motivasi
kepada keluarga agar tetap semangat dan lebih giat lagi untuk bekerja terkhusus
kepada I Putu Darmita.
Selain itu, memberikan sosialisasi terhadap pentingnya vaksinasi terhadap
hewan ternak sapi kepada Ibu Wayan Darmi yang sebelumnya Ibu Ni Wayan
Darmi tidak mengetahui terhadap pentingnya vaksinasi. Adanya sosialisasi ini
bertujuan untuk menjelaskan manfaat dari vaksinasi, yaitu agar sapi yang
dipelihara terhindar dari virus yang datang. Dengan adanya sapi yang sehat, maka
akan memudahkan sapi tersebut berkembang dan berproduksi dengan baik yang
pada akhirnya akan mendukung perekonomian dari Ibu Ni Wayan Darni.
Pemberian ini vaksinasi ini didukung oleh program yang telah dibuat siswa KKN
sendiri yang berasal dari divisi peningkatan produksi.
Adanya sosialiasi mengenai pentingnya vaksinasi serta pemberian secara
langsung telah menambah wawasan dari Ibu Ni Wayan Darmi mengenai
pentingnya vaksin serta mengurangi beban dari keluarga tersebut karna dilakukan
secara gratis.
10
Terkait permasalahan lingkungan yang dihadapi oleh keluarga Ibu Ni
Wayan Sukardi, maka penulis melakukan program membersihkan lingkungan
pekarangan rumah, serta memindahkan tempat kandang kucing yang berdekatan
dengan rak piring Ibu Ni Wayan Sukardi. Penulis memberikan sedikit informasi
mengenai bahaya bulu kucing terhadap tubuh khususnya bagi pernapasan.
Selain itu , penulis juga memberikan sedikit informasi dan sosialisasi
mengenai pentingnya membangun jamban dan membangun kamar mandi
meskipun hanya terbuat dari kayu maupun bambu. Hal ini bertujuan agar sewaktu
– waktu, banguna lebih mudah untuk dibongkar. Sehingga mengajak keluarga Ibu
Ni Wayan Sukardi untuk melakukan pendekatan dengan pemilik tanah dengan
menjelasakan alasan tersebut. Dan penyebaran bakteri dan penyakit lainnya tidak
mudah menyebar pada keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi. Karena dampak buruk
teresbut telah dirasakan oleh hampir semua keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi, dan
untuk saat ini masih diderita oleh Ibu Ni Wayan Sukardi.
Selain itu, penulis juga memperkenalkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) yang berguna untuk memperbaiki tingkat kebersihan keluarga Ibu Ni
wayan Sukardi. PHBS ini sangat diperlukan untuk meningkatkan kebersihan
dengan memberikan pengetahuan atau info tentang mencuci tangan yang baik dan
benar dengan sabun.
b.Solusi Masalah Pendidikan
Solusi terhadap masalah pendidikan yang diberikan terhadap keluarga Ni
Wayan Sukardi terkhususnya kepada I Putu Darmita adalah memberikan motivasi
dan penyuluhan terhadap pentingnya pendidikan dan menjelaskan mengenai
MEA. Walaupun, I Putu Darmita hanya berakhir pada jenjang sekolah dasar,
tetapi kesempatan untuk belajar kembali tidak pernah putus. Pemberian motivasi
sangat penting dilakukan agar mendorong semangat I Putu Darmita agar mau
belajar kembali. Dan juga memberikan penyuluhan terhadap pembukaan
masyarakat ekonomi ASEAN bahwa semakin besarnya tantangan dalam mencari
pekerjaan yang diakibatkan semakin mudahnya negara – negara dari negara Asia
Tenggara lainnya untuk datang tanpa hambatan yang bertujuan untuk berdagang,
11
Oleh sebab itu, adanya MEA tersebut diharapkan agar mulai belajar
mengenai bahasa inggris karena hal ini snagat penting digunakan untuk
melakukan komunikasi, karena bahasa inggris merupakan bahasa internasional
yang dipakai oleh seluruh negara untuk berkomunikasi. Selain itu, Desa
Pemuteran yang merupakan daerah wisata yang banyak dikunjungi oleh
wisatawan asing dapat digunakan sebagai ladang pekerjaan bagi I Putu Darmita
apabila ia memulai untuk mahir dalam bahasa inggris dan hal ini juga akan
berdampak terhadap perbaikan ekonomi yang lebih baik.
3.2Jadwal Kegiatan
No Tanggal Waktu Pelaksanaan JKEM
1. 27 Juli 2016
10.00 –
12.00
Konsultasi mengenai
pembagian KK Dampingan di
kantor desa
1x2 jam
= 2 jam
2. 28 Juli 2016 12.00 –
15.00
Observasi awal KK Dampingan.
Pencarian rumah KK
Dampingan
1 x 3 =
2 jam
3. 29 Juli 2016
11.00 –
14. 00
dan
17.00 –
19.00
Berkenalan dengan keluarga Ibu
Ni Wayan Sukardi
1 x 3 jam
= 3 jam
1 x 2 = 2
jam
4 30 Juli 2016 07.00 –
09.00
Penjelasan program KK
Dampingan KKN
1x2jam =
2 jam
5. 1 Agustus 2016
16.00-19.00
Berbincang tentang silsilah
keluarga dan profil keluarga
1x3 jam
12
6. 2 Agustus 2016
09.00-13.00
Observasi keliling pekarangan
rumah dan menjelaskan
kepemilikan tanah dan alasan
tidak memanfaatkan tanah
1x2 jam
= 2 jam
7. 4 Agustus 2016
08.00-11.00
Berbincang-bincang mengenai
permasalahan ekonomi
keluarga, termasuk pemasukan
dan pengeluaran keluarga
1x4 jam
= 4 jam
8. 5 Agustus 2016 07.00 –
10.00
Berbincang-bincang mengenai
situasi dan kondisi rumah
keluarga dampingan dan
mencari pakan sapi.
1x3 jam
= 3 jam
9. 8 Agustus 2016 12.00 –
14.00
Membantu mencari rumput
unuk pakan ternak sapi,
memandikan sapi dan
mengumpulkan hasil tanaman
1 x 3 jam
= 3 jam
10. 9Agustus 2016
12.00-14.00
Membicarakan tentang ternak
babi dan sapi yang dimiliki oleh
Ibu Ni Wayan Sukardi
1x2 jam
= 3 jam
11. 10 Agustus 2016
10.00-15.00
Membersihkan lingkungan
sekitar rumah dan juga dapur,
serta memindahkan kandang
kucing dari dapur
1x3 jam
= 3 jam
12. 11 Agustus 2015
16.00-20.00
Membicarakan tentang
kehidupan bersosialisasi di
1 x 4 jam
13
Desa Pemuteran khususnya
dusun Loka Segara, serta
memberikan motivasi dan
informasi mengenai
pemanfaatan uang dengan
baik dan benar
13. 12 Agustus 2016
14.00-18.00
Menanyakan adat-isitiadat,
biaya untuk rohani dan upacara,
dan serta biaya untuk kesehatan
1x2 jam
= 2 jam
14. 13 Agustus 2016
16.00-18.00
Berbincang tentang masalah
kesehatan dan memberikan
alasan mengenai penyakit gatal
– gatal yang diderita oleh Ibu Ni
Wayan Sukardi dan mencari
pakan sapi
1x4 jam
= 4 jam
15. 15 Agustus 2016
15.00-19.00
Memberikan informasi
mengenai dampak akibat kamar
mandi yang tidak permanen
serta jamban yang tidak ada,
serta mendorong keluarga
dampingan melakukan
pendekatan terhadap pemiliki
tanah
1x3 jam
= 3 jam
16.
16 Agustus 2016
13.00-16.00
Memberikan alternatif
mengenai bangunan yang
sebaiknya digunakan untuk
kamar mandi yang tidak
mengeluarkan biaya banyak dan
mencari pakan ternak sapi
1x3 jam
14
17. 17 Agustus 2016 16.00 –
18.00
Memberikan informasi
mengenai Masyarakat Ekonomi
ASEAN mengenai dampak,
manfaat dan hambatan yang
harus diterima
1 x 2 jam
= 2 jam
18. 18 Agustus 2016 16.00 –
19.00
Memberikan motivasi pada
keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi
Suardana mengenai pentingnya
pendidikan khususnya bahasa
inggris kepada anakanya I Putu
Darmita
1 x 3 jam
= 3 jam
17. 19 Agustus 2016
08.00-11.00
Memberikan informasi
mengenai peluang yang
diberikan apabila mengerti
bahasa inggris di desa
Pemuteran selaku tempat
wisatawan asing
1x3 jam
= 3 jam
18. 20 Agustus 2016
08.00-11.00
Berdiskusi dan memberikan
informasi mengenai manfaat
belajar bahasa inggris
khususnya digunakan di desa
Pemuteran
1x4 jam=
4 jam
19. 21 Agustus 2016 13.00 –
16.00
Memperkenalkan bahasa
inggris, belajar bersama dengan
I Putu Darmita, serta mencari
pakan ternak
1x3 jam=
3 jam
20. 22 Agustus 2016
14.00-17.00
Mencari pakan ternak sapi dan
babi, mencari kayu bakar, dan
memberikan pengetahuan
1x3 jam=
15
mengenai pola hidup yang
bersih dan sehat melalui cuci
tangan dengan sabun
21. 24 Agustus 2016
14.00-16.00
Pemberian suntik vitamin dan
obat cacing pada ternak Ni
Wayan Sukardi
1x2 jam=
2 jam
22. 25Agustus 2016
08.00-12.00
Membantu menyabit,
mengumpulkan hasil tanaman
serta belajar mengenai bahasa
inggris dan manfaatnya
1x4 jam=
4 jam
23. 26 Agustus 2016
17.00-20.00
Mencari rumput, makan
bersama sekalian mengucapkan
salam perpisahan
1 x 4
jam= 4
jam
16 BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
3.1PELAKSANAAN
Kegiatan pendampingan KK tersebut dilaksanakan beberapa kali
pertemuan di rumah Ibu Ni Wayan Sukardi selama waktu KKN PPM UNUD
Periode XIII dilaksanakan. Adapun rincian pelaksanaan kegiatan tersebut dapat
dilihat di bawah ini.
a. Waktu
Kegiatan pendampingan KK Miskin tersebut dilakukan selama beberapa
waktu. Adapun rincian waktu tersebut dapat dilihat pada jadwal kegiatan
mahasiswa di rumah keluarga tersebut.
b. Lokasi
Lokasi kegiatan pendampingan dilakukan di rumah Ibu Ni Wayan Sukardi
yaitu di banjar Loka Segara, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak,Kabupaten
Buleleng, Provinsi Bali.
c. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pendampingan dilakukan berupa kegiatan survey
KK dampingan, bincang-bincang/penyuluhan sederhana, membantu ibunya untuk
mencari pakan ternak dan mengumpulkan hasil tanaman untuk diberikan kepada
pemilik tanah, serta memperhatikan situasi dan kondisi keluarga ibu Ni Wayan
Sukardi agar bisa melakukan pemecahan masalah terhadap situasi yang dihadapi.
Secara lebih terperinci pelaksanaan kegiatan ini dapat dilihat pada jadwal kegiatan
mahasiswa di rumah keluarga tersebut.
d. Permasalahan
Selama kegiatan pendampingan berlangsung, tidak ada masalah khusus
dan berat yang menghalangi terlaksananya kegiatan pendampingan serta
kunjungan. Masalah yang mahasiswa alami umumnya kesulitan dalam mencari
waktu untuk datang berkunjung ke rumah KK dampingan sebab harus
17 e. Solusi
Solusi untuk permasalahan di atas adalah mengatur waktu sebaik mungkin
dan melakukan kunjungan di saat yang tepat agar tidak mengganggu kegiatan KK
Dampingan dan tidak mengganggu jalannya Program Pokok dari Kelompok KKN
PPM di Banjar Loka Segara, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten
Buleleng.
d. Dampak
Dampak dari pelaksanaan pendampingan keluarga ini adalah diharapkan
keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi mengubah mindset dalam bidang social dan
ekonomi. Tidak berpendidikan bukan berarti tidak bisa menciptakan
perekonomian yang lebih baik. Selain itu, dengan adanya penyuluhan dan
motivasi yang telah diberikan dapat lebih membuka diri untuk mau belajar demi
kemajuan diri yang akan berdampak terhadap kemajuan ekonomi. Selain itu ,
siswa dapat berinteraksi dengan baik dan mampu menciptakan cara yang lebih
baik untum menciptakan kondisi masyarakat yang lebih baik.
4.2 HASIL
Adapun hasil yang bisa didapatkan setelah pendampingan keluarga ini
adalah memahami bahwa pentingnya vaksinasasi pada hewan yang akan
meningkatkan produksi pada hewan. Selain itu, memahami mengenai kehadiran
MEA di Indonesia, sehingga mendorong keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi,
khususnya I Putu Darmita untuk lebih belajar lebih giat khususnya memplejari
mengenai bahasa asing, contohnya adalah bahasa inggris.
4.3 KENDALA
Dalam melakukan kegiatan pendampingan keluarga, ada kendala yang
dihadapi. Kendala tersebut adalah sulitnya bertemu dengan Ibu Ni Wayan Darmi
karena harus mencari pakan di bukit yang menghabiskan waktu yang lama. Selain
itu, sulitnya anak dari Ibu Ni Wayan Darmita karena pekerjaan yang tidak
menentu, beserta adik dari Ibu Ni Wayan Darmita. Selain itu, nenek yang selalu
tinggal di rumah yang biasanya ditemui tidak bisa berbahasa Indonesia hanya bisa
18 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Dari kunjungan yang dilakukan penulis terhadap keluarga dampingan
selama satu bulan, penulis menyimpulkan bahwa terdapat banyak masalah dalam
keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi. Terdapat 3 prioritas masalah yang ditemukan
selama melakukan kunjungan ke rumah Ibu Ni Wayan Sukardi :
1. Masalah Ekonomi
Pendapatan yang tidak menentu beserta pengeluaran lebih besar daripad a
penghasilan telah menimbulkan permasalahan bagi keluarga untuk memenuhi
kebutuhan sehari – hari. Penulis memberikan beberapa solusi seperti memberikan
beberapa informasi mengenai pentingnya mengatur pengeluaran uang, motivasi,
serta sosialisasi tentang manfaat pemberian vaksinasi untuk membantu
perkembangan sapid an manfaat vaksinasi.
2. Masalah kebersihan lingkungan
Letak bangunan yang masih kurang tertata rapi, dapur yang tidak layak pakai
serta pentingnya penggunaan kamar mandi permanen serta jamban yang sehat.
Solusi yang ditawarkan adalah melakukan pembersihan lingkungan, memberikan
informasi terhadap pentingnya menjaga dapur yang bersih dan bahaya bulu kucing
terhadap kesehatan. Selain itu, menyarankan untuk membangun kamar mandi
serta jamban yang sehat untuk menghindari penyebaran penyakit maupun bakteri
dengan mudah .
3.Masalah pendidikan
Keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi memiliki mindset yang masih tradisional
yang menganggap bahwa tidak punya sekolah tidak mampu mendapat ekonomi
yang baik. Solusi yang dapat diberikan dengan memberikan informasi mengenai
kehadiran MEA ke Indonesia dan mendorong keluarga Ibu Ni Wayan Darmi
untuk mau belajar bahasa inggris yang merupakan pelajaran penting untuk bisa
menghadapi kehadiran MEA yang dimulai dengan komunikasi yang baik ,
19 5.2 Rekomendasi
Sehubungan dengan permasalahan keluarga dampingan diatas, penulis
mengharapkan dengan pemberian motivasi dan sosialisasidapat merubah pola
pikir sehingga tetap bersemangat dalam menjalani kehidupan dan mencari nafkah
. Selain itu, tidak lupa untuk memperhatikan lingkungan sekitar rumah dengan
baik, karena hal ini akan berpengaruh dengan kesehatan keluarga dampingan.
Serta, dengan sosialisasi dan dorongan terhadap keluarga agar lebih peduli
terhadap pendidikan yang akan berguna untuk menghadapi masyarakat ekonomi
ASEAN ( MEA).
Untuk pemerintah, penulis mengahrapkan agar pemerintah setempat agar
lebih aktif dan lebih signifikan dalam memperbaharui data tentang keluarga
miskin dan membuat lebih banyak program pemberdayaan masyarakat menengah
ke bawah yang bertempat tinggal di daerah pedesaan agar mampu hidup lebih
baik.
Program pendampingan keluarga ini diharapkan dapat terus dilanjutkan
pada KKN PPM periode berikutnya dengan mekanisme pendampingan keluarga
yang lebih jelas.Mahasiswa diberikan pegangan pelaksanaan program yang jelas
untuk kesuksesan pelaksanaan program. Begitupula dengan pemenuhan jam
pendampingan keluarga yang sebaiknya dikurangi ataupun disesuaikan dengan
waktu dan program, sehingga tidak berbenturan dengan pelaksanaan program
LAMPIRAN
Rumah Tampak Depan Keluarga Dapur Ibu Ni Wayan Sukardi
Ibu Ni Wayan Sukardi
Mengumpulkan hasil tanaman kacang Foto bersama keluarga