v Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
The Tourism industry is a collection of various companies that collectively produce a wide range of goods and service required by tourist. In this study of the authors examined about one of the tourism service industry that is hospitality. In the hospitality industry, to the hotel needs to have an innovate sales strategy than any other competitor hotel although the hotel was newly established. One way is to conduct sales promotion strategy. In this study, the authors use a survey method, then the results of his analysis the auhor uses descriptive and verification analysis. This study using Regression Analysis, Pearson Correlation, test hipotess with t-test, and Coefficient Determination and to facilitate data processing using a software program SPSS PASW Statistis 18 author. Based on the data analysis, research result obtained as follows: Pearson Correlation Coefficient value 0,424 indicates that there is the closeness of the relationship between sales promotion to the tourist’s decisoin to stay. Regretion Coefficient value 0,132 indicates that the effect of sales promotions on tourist’s decision to stay was possible. T-test result shows that the values count for 4,320 and 2,000 from the table for the result obtained that the t-count >- t-table, then H0 is rejected. Coeficient of determination value is 0,234
means that the sales promotion efeect by 23,4% to thebuying decision while the remaining 76,6% are influenced by other factors. Therefore, the authors concluded that the sales promotion programs affect consumer purchasing decision to stay at the Laut Biru Hotel was received.
vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Industri pariwisata adalah kumpulan dari berbagai perusahaan yang secara bersama menghasilkan berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan wisatawan, pada penelitian ini penulis meneliti tentang salah satu hasil industri jasa pariwisata atau perhotelan. Dalam industri perhotelan, guna meningkatkan daya saing maka hotel perlu memiliki strategi yang inovatif dibanding hotel kompetitor lainnya walaupun hotel tersebut baru berdiri. Salah satunya adalah dengan melakukan strategi promosi penjualan. Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data yang berhubungan dengan pengaruh promosi penjualan terhadap keputusan pembelian untuk menginap pada Hotel Laut Biru. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode survey, kemudian hasil analisanya penulis menggunakan Analisa deskriptif dan verifikatif. Penelitian ini menggunakan alat Analisis Regresi, Korelasi Pearson, uji hipotesis dengan uji-t, dan Koefisien Determinasi dan guna untuk mempermudah pengolahan data penulis menggunakan program software SPSS PASW Statistic 18. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: Koefisien Korelasi Pearson bernilai 0,484 menunjukan bahwa terdapat hubungan yang sedang antara promosi penjualan terhadap keputusan pembelian untuk menginap. Koefisien Regresi bernilai 0.132 menunjukan bahwa pengaruh promosi penjualan terhadap keputusan pembelian untuk menginap adalah positif. Hasil uji-t menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 4,320 dan t tabel sebesar 2,000 dari hasil tersebut diperoleh bahwa t hitung > -t tabel, maka H0 ditolak. Nilai Koefisien Determinasi sebesar 0,234 yang artinya promosi penjualan memberikan pengaruh sebesar 23,4% terhadap keputusan pembelian sedangkan sisanya 76,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Oleh karena itu, penulis menyimpulkan bahwa “Program Promosi Penjualan berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Konsumen untuk Menginap di Hotel laut Biru” diterima.
vii Universitas Kristen Maranatha
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS...13
2.1.3 Merancang dan Mengelola Komunikasi Pemasaran Terpadu...29
viii Universitas Kristen Maranatha
3.1.4.1 Menentukan Ukuran Sampel...61
3.1.5 Teknik Pengumpulan Data...62
3.1.6 Alat Analisis...63
3.1.6.1 Metode Analisis data...63
3.1.6.2 Uji Validitas...63
3.1.6.3 Uji Reliabilitas...65
ix Universitas Kristen Maranatha
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...74
4.1 Hasil Penelitian...74
4.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitas...74
4.1.2 Analisis Deskriptif Data responden...77
4.1.2.1 Jenis Kelamin...77
4.1.2.2 Usia...78
4.1.2.3 Pekerjaan...79
4.1.2.4 Pendidikan Terakhir...80
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian...81
4.2.1 Gambaran pelaksanaan dan tanggapan promosi penjualan yang dilaksanakan oleh Hotel Laut Biru...81
4.2.1.1 Tanggapan Responden terhadap Kupon Breakfast...81
4.2.1.2 Tanggapan Responden terhadap POP...83
4.1.2.3 Tanggapan Responden terhadap Harga Low Season...84
4.1.2.4 Tanggapan Responden terhadap Harga Weekend...84
x Universitas Kristen Maranatha 4.1.2.6 Tanggapan Responden terhadap Diskon saat pemesanan
kamar rombongan...88
4.1.2.7 Tanggapan Responden terhadap penggunaan kembali tempat menginap dan pembuatan acara/event...89
4.1.2.8 Tanggapan Responden terhadap stiker Laut Biru sebagai barang gratis...91
4.1.2.9 Tingkat frekuensi dan presentase responden terhadap variabel promosi penjualan...92
4.1.2.10 Tanggapan Responden terhadap Variabel Keputusan Menginap...93
4.2.2.1 Hubungan dan Pegaruh Promosi penjualan terhadap Keputusan Pembelian Konsumen...94
4.2.2.2 Uji Analisis Linear Sederhana...98
4.2.2.3 Uji Hipotesis...99
4.2.2.4 Uji Normalitas...99
xi Universitas Kristen Maranatha
BAB V SIMPULAN DAN SARAN...103
5.1 Kesimpulan...107
5.2 Saran...109
xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Empat Komponen P dalam Bauran Pemasaran... 21
Gambar 2.2 Types of sales Promotion Activities... 40
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran... 53
xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Tabel tingkat hunian kamar di 14 Provinsi tahun 2009... 4
Tabel 1.2 Tabel tingkat hunian kamar di 14 provinsi tahun 2010... 6
Tabel 1.3 Tabel Statistik Hotel di kawasan pantai pangandaran... 7
Tabel 1.4 Tabel tingkat okupansi Hotel Laut Biru Pangandaran tahun 2008-2010... 9
Tabel 2.1 Tabel sarana komunikasi umum... 33
Tabel 3.1 Tabel operasional variabel... 58-60 Tabel 3.2 Tabel pembobotan skala likert... 66
Tabel 3.3 Tabel kriteria hubungan koefisien korelasi... 69
Tabel 4.1 Tabel hasil pengujian validitas... 75
Tabel 4.2 Tabel hasil pengujian reliabilitas... 76
Tabel 4.3 Tabel Karakterikstik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 77
Tabel 4.4 Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 78
Tabel 4.5 Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan... 79
Tabel 4.6 Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan... 80
Tabel 4.7 Tabel Kepuasan Tamu terhadap kupon breakfast... 82
Tabel 4.8 Tabel Kepuasan Tamu terhadap POP... 83
Tabel 4.9 Tabel Kepuasan Tamu terhadap harga pada saat Low Season... 84
Tabel 4.10 Tabel Kepuasan Tamu terhadap harga pada saat Weekend... 85
Tabel 4.11 Tabel Kepuasan Tamu terhadap harga pada saat High Season... 87
Tabel 4.12 Tabel Kepuasan Tamu terhadap diskon pemesanan kamar rombongan... 88
xiv Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.14 Tabel Kepuasan tamu terhadap stiker Laut Biru sebagai barang
gratis... 91 Tabel 4.15 Tabel Tingkat frekuensi dan persentase responden terhadap variabel
Promosi penjualan... 92 Tabel 4.16 Tabel Tanggapan responden terhadap keputusan menginap kembali di Hotel Laut Biru... 93 Tabel 4.17 Tabel Tingkat pengaruh promosi penjualan terhadap keputusan
menginap... 94 Tabel 4.18 Tabel Koefisien Persamaan Regresi... 95 Tabel 4.19 Tabel Tingkat kemiringan promosi penjualan dan keputusan
xv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GRAFIK
Grafik I Grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized residual... 96 Grafik II Grafik Scatterplot... 97
Grafik III Grafik Histogram Skewness Data Variabel Promosi
Penjualan... 101 Grafik IV Grafik Histogram Skewness Data Variabel
xvi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN
Curriculum Vitae
Lampiran A Kuesioner
Lampiran B Data Variabel Penelitian Lampiran C Output SPSS
Lampiran D Daftar Gambar
1 Universitas Kristen Maranatha
Bab I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pariwisata senantiasa melibatkan suatu gejala yang sangat kompleks seperti
objek wisata, akomodasi, souvenir shop, pramuwisata, angkutan wisata, biro perjalanan, rumah makan, dan lain sebagainya. Pariwisata secara etimologi berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua suku kata yaitu “pari” dan “wisata”. Pari
berarti banyak , berkali - kali, berputar – putar atau berkeliling. Sedangkan wisata berarti bepergian. Secara garis besar, maka kita dapat menagartikan sebagai suatu
perjalanan yang dilakukan dari suatu tempat ketempat yang lain.
Industri pariwisata adalah kumpulan dari macam-macam perusahaan yang
secara bersama-sama menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa (goods and services) yang dibutuhkan wisatawan selama dalam perjalanan dari negara asal ke negara tujuan wisata. Perilaku wisatawan, juga merupakan gejala yang terkait yang tidak
dapat dipisahkan menurut Susanty (2009). Industri ini menawarkan jasa seperti penginapan, budaya, petualangan, dan pengalaman baru. Maka dari itu pariwisata
dapat mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah wisata untuk meningkatkan penjualan.
Salah satu industri pariwisata di lingkup Jawa barat yang dari dulu sudah
2 Universitas Kristen Maranatha pantai di Jawa Barat. Lokasi pantai ini terletak di Desa Pananjung dengan jarak 92
km dari Kota Ciamis ke arah selatan. Dari arah Bandung berjarak sekitar 212 KM dengan melewati jalur Bandung – Ciamis – Banjar dan Pangandaran, Studi Invertasi Pariwisata daerah (2010:1). Pantai Pangandaran merupakan bagian dari laut Jawa
selatan dengan luas kawasan utama mencapai 337 hektar. Pantai ini memiliki latar belakang Cagar Alam Pananjung yang kaya akan Flora dan Fauna. Pantai ini
mempunyai pemandangan yang indah dengan area yang sangat luas, memiliki pasir halus dan air yang bersih. Karakteristik pantai lain yang paling menonjol adalah
kawasan pantai yang landai dengan air yang jernih serta jarak antara pasang dan surut relatif lama, sehingga memungkinkan para pengunjung untuk berenang dengan aman. Pantai ini juga memberikan kesempatan kepada para pengunjungnya untuk
melihat terbit dan terbenamnya matahari dari satu tempat yang sama. Pantai ini
merupakan salah satu objek wisata yang sudah terkenal sejak jaman Belanda. Bahkan
di zaman Jepang, pantai ini pernah dijadikan tempat pendaratan tentara Jepang. Penggunaan pantai oleh tentara jepang ini masih meninggalkan gua Jepang yang dulu
dijadikan tempat-tempat pemukiman atau persembunyian tentara Jepang yang berniat menyerang tentara Belanda, menurut Studi Invertasi Pariwisata Daerah (2010:2-3). Dalam hal ini Pantai Pangandaran bisa memasarkan atau mempromosikan keindahan
alamnya pada masyarakat yang masih belum mengetahui. Pada dasarnya pemasaran pariwisata adalah usaha yang dilakukan untuk menarik wisatawan lebih banyak
3 Universitas Kristen Maranatha Pangandaran, hal ini akan mampu menarik wisatawan untuk mengunjungi
Pangandaran dan menghabiskan waktu untuk bermalam di Pangandaran.
Karena Pangandaran adalah salah satu kota wisata yang banyak dikunjungi, maka salah satu penunjang agar para wisatawan bisa menikmati keindahan alamnya
lebih lama adalah dengan menawarkan jasa perhotelan. Hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk
memperoleh pelayanan penginapan berikut makan dan minum (Dimyanti, 1993:31) disadur oleh (Sudiarta,2009). Menurut SK. Menparpostel No. KM 37/PW 340/
MPPT-86 hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan, dan minuman serta lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial. Keberadaan suatu hotel
sebenarnya tidak hanya dilihat dalam keterkaitannya dengan sektor pariwisata semata-mata, lebih dari pada itu eksistensi hotel lebih luas dari sekedar menjadi
tempat menginap wisatawan. Saat ini hotel juga menjadi tempat diadakannya berbagai pertemuan berskala besar seperti seminar, lokakarya, diskusi panel dan sebagainya, dan lain-lain. Itu berarti ada hubungan erat antara promosi yang
bertujuan memperkenalkan keunggulan-keunggulan hotel dan tingkat hunian kamar yang pada akhirnya berpengaruh pada tingkat pendapatan hotel dan kontribusinya
bagi keuangan daerah.
4 Universitas Kristen Maranatha
Tabel 1.1 Tingkat Penghunian Kamar pada Hotel Bintang di Empat Belas
5 Universitas Kristen Maranatha Dari tabel diatas bisa dilihat bahwa tahun 2009 rata-rata tingkat okupansi pada
setiap bulannya mengalami penurunan namun tidak cukup drastis dan peningkatan yang berlanjut tinggi pada bulan-bulan seterusnya. Pada bulan januari yang dikatakan tingkat okupansi seluruh 14 provinsi adalah 45.10%, mengalami sedikit penurunan
0,56% di bulan Febuari menjadi 44,54%, juga bertambah 2,73 % pada bulan Maret menjadi 47,27%. Di bulan april tingkat okupansi menurun sebesar 1,57% menjadi
45,70%. 47,81% terjadi pada bulan Mei, yaitu mengalami kenaikan okupansi dari bulan April sebesar 2,11%. Kenaikan terus terjadi hingga bulan Juni sebesar 4,84%
6 Universitas Kristen Maranatha
Tabel 1.2
Tingkat Penghunian Kamar pada Hotel Bintang di Tujuh Belas Provinsi, Tahun 2010
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat
Source : BPS-Statistics of jawa Barat
Tingkat hunian kamar pada tahun 2010 di 17 provinsi pada setiap bulannya mengalami sedikit penurunan dan kenaikan. Pada bulan januari yang dikatakan
tingkat okupansi seluruh 17 provinsi adalah 46,16%, mengalami kenaikan 1,01% di
7 Universitas Kristen Maranatha bulan Febuari menjadi 47,15%, dengan demikian bertambah lagi sebesar 2,89% pada
bulan Maret menjadi 50,04%, lalu mengalami penurunan tingkau okupansi kembali di bulan April sebesar 0,27% menjadi 49,77%. Kenaikan sebesar 1,45% terjadi pada bulan Mei menjadi 51,22%.
Tabel 1.3Statistik Hotel Di Kawasan Pantai Pangandaran
Keterangan Bintang Non-Bintang
Jumlah 5 214
Untuk lokasi penginapan, pengunjung dapat menyesuaikan dengan berbagai pilihan. Kebanyakan penginapan seperti hotel mewah menawarkan pemandangan
pantai sebagai daya tarik. Biaya penginapan di Pangandaran cukup terjangkau. Berbagai jenis penginapan cukup mudah didapat. Harganya pun cukup bervariasi. Untuk ukuran losmen dan hotel kecil, pengunjung masih bisa mendapatkan kamar
dengan harga Rp50.000 sampai Rp100.000. Bagi kelas kamar menengah, pengunjung cukup membayar Rp100.000 sampai Rp250.000. Sedangkan untuk hotel
berbintang, tariff yang dikenakan mencapai lebih dari Rp500.000,- .
8 Universitas Kristen Maranatha 2006. Lokasi tempat yang tepat untuk berenang, berjemur, dan kegiatan wisata pantai
lainya yang hanya berjarak 5 meter dari bibir Pantai Pangandaran.
Dengan peluang lokasi diatas yang sudah sangat dekat dengan akses wisata pantai, peluang ini tentu tidak dibiarkan begitu saja oleh Hotel Laut Biru untuk
menarik minat pembeli dalam penyewaan kamar, salah satunya adalah dengan promosi penjualan (sales promotion) sebagai suatu alat untuk merangsang pembeli
untuk mempercepat pembelian/transaksi menurut Foster (2008:68). Dengan promosi penjualan (sales promotion) yang berfungsi untuk mengajak pelanggan agar membeli
sekarang bisa menjadi alat untuk menambah tingkat hunian hotel, contohnya pada hotel yang akan diteliti oleh peneliti. Telkomsel, BCA, dan acara-acara pada Trans 7 sering menggunakan Hotel Laut Biru untuk membuat acara. Juga dengan penetapan
harga yang berbeda-beda pada hari-hari tertentu seperti low season, weekend, high season, pemberian kupon breakfast pada setiap kamar, promosi dari internet atau
website. Sales promotion dapat dilakukan dalam bentuk seperti: sale (harga diskon), demonstrasi, harga premi, kupon, atau voucher games, undian dan kontes, frequent shopper programs, fashion show, kue ulang tahun, atau kartu ucapan. Banyak sekali
cara kreatif yang bisa dilakukan dengan program promosi penjualan menurut Foster (2008:68-69).
9 Universitas Kristen Maranatha
Tabel 1.4 Statistik Tingkat Okupansi Hotel Laut Biru Pangandaran tahun
2008-2010 (total 50 kamar)
Sumber: Data Hotel Laut Biru Pangandaran
Diatas telah disajikan tabel tingkat okupansi Hotel Laut Biru Pangandaran dari tahun 2008-2010. Bisa terlihat dari tabel diatas bahwa setiap bulannya dari tahun
2008 sampai 2010 tingkat okupansi Hotel Laut Biru mengalami kenaikan atau penurunan yang stabil bahkan kenaikan atau penurunan yang cukup melesat. Tingkat
okupansi yang stabil terlihat pada rentang bulan Januari sampai Febuari, dengan Bulan Maret sebagai bulan dengan tingkat okupansi paling rendah, kemudian tingkat okupansi yang stabil berlanjut dari bulan April hingga bulan Oktober dengan bulan
10 Universitas Kristen Maranatha hari-hari libur nasional atau hari libur panjang yang menyebabkan pengunjung tidak
begitu banyak berlibur, mereka yang menginap biasanya adalah orang-orang yang mengadakan acara dari perusahaannya lalu memborong kamar di Hotel Laut Biru atau hari libur kenaikan kelas. Sedangkan tingkat okupansi yang cukup melesat
terlihat pada rentang November-Desember kebalikannya yaitu bulan dengan tingkat okupansi terendah yakni bulan maret disebabkan oleh bulan Maret merupakan bulan
pertengahan antar masa liburan Natal dengan liburan sekolah sehingga tingkat okupansi pada bulan ini jadi menurun.
Sedangkan konsumen dalam memilih keputusan pembelian pada hotel, konsumen akan mencari informasi dan membuat perbandingan dari apa yang telah ditawarkan dari promosi penjualan masing-masing hotel. Maka jasa hotel ini,
berlomba-lomba untuk menawarkan fasilitas-fasilitas dan promosi-promosi kepada konsumen agar tertarik untuk membeli.
Hal ini membuat peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana promosi penjualan yang dilakukan oleh Hotel Laut Biru Pangandaran dan seberapa besar pengaruhnya terhadap keputusan pembelian. Maka dari itu berdasarkan uraian diatas, maka
penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan memilih judul:
“ PENGARUH PROMOSI PENJUALAN TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN KONSUMEN UNTUK MENGINAP PADA HOTEL LAUT
11 Universitas Kristen Maranatha
1.2Identifikasi masalah
Dari judul penelitian tersebut, maka penyusun akan mencoba untuk merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan promosi penjualan yang dilaksanakan oleh Hotel
Laut Biru?
2. Bagaimana tanggapan responden mengenai sistem promosi penjualan di
Hotel Laut Biru?
3. Seberapa besar pengaruh promosi penjualan terhadap keputusan pembelian
konsumen untuk menginap?
1.3Tujuan dan Maksud Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan promosi penjualan yang dilaksanakan oleh Hotel Laut Biru.
2. Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai promosi penjualan di Hotel Laut Biru.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh promosi penjualan terhadap
keputusan pembelian konsumen untuk menginap
Maksud penelitian ini adalah:
Agar perusahaan bisa mengetahui program promosi penjualan apa yang
12 Universitas Kristen Maranatha
1.4Kegunaan Penelitian
Manfaat bagi akademisi
Dapat menambah pengetahuan dari teori-teori yang didapatkan dengan praktik sesungguhnya pada perusahaan dan sebagai bahan referensi bagi mahasiswa untuk menambah wawasan mengenai promosi penjualan.
Manfaat bagi praktisi bisnis
Dapat memberikan pandangan sejauh mana promosi penjualan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian.
1.5 Lokasi Penelitian
107 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan judul “ PENGARUH PROMOSI
PENJUALAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN
UNTUK MENGINAP PADA HOTEL LAUT BIRU “ maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan program pelaksanaan promosi
penjualan pada Hotel Laut Biru adalah sebagai berikut:
- Kupon: memberikan kupon breakfast maksimal dalam 1 kamar adalah 4
orang, namun jika dalam 1 kamar berisi lebih dari 4 orang (5-6 orang)
tetap mendapatkan kupon breakfast.
- Kepiawaian receptionist (self talk) : bagian recepsionis ramah, dapat
memberikan pelayanan secara maksimal kepada tamu hotel ataupun
calon penginap atas persetujuan pemilik hotel, namun dalam memberikan
keputusan mengenai negosiasi harga (harga yang disepakati antara
konsumen dan pemilik hotel), pemesanan kamar, harga diskon biasanya
lebih banyak diambil alih oleh pemilik hotel itu sendiri.
- Paket harga dan Potongan harga: paket harga yang diberikan Hotel Laut
Biru adalah Rp 1.000.000,-. Pada saat low season diberikan diskon 50%,
108 Universitas Kristen Maranatha
pemberian potongan harga akan berbeda jika konsumen memesan kamar
dalam jumlah yang banyak (rombongan) atau rombongan yang membuat
acara pada Hotel laut Biru.
- Barang gratis: barang gratis yang diberikan adalah stiker Laut Biru,
stiker ini dapat ditempel di kaca-kaca maupun mobil sebagai promosi
untuk memperkenalkan Hotel Laut Biru kepada orang-orang yang
belum mengetahui Hotel Laut Biru.
- In-house display: dalam hal ini, perusahaan lain membuat acara atau
event di Hotel Laut Biru. Seperti acara sekolah, acara tim olahraga,
maupun stasiun televisi yang pada akhirnya Hotel Laut Biru akan diingat
oleh konsumen sebagai hotel yang akan dituju pertama kali jika
konsumen akanmelakukan event atau acara lagi di kota Pangandaran.
2. Berdasarkan hasil persentase dari data tanggapan responden terhadap
variabel-variabel promosi penjualan yang ada, persentase terbesar
dinyatakan pada promosi penjualan kupon dan kepiawaian receptionist
(63,5%), lalu diikuti barang gratis dan in- house display (52,4%), potongan
harga (50,8%), lalu yang terakhir adalah paket harga Low Season (47,6 %),
paket harga weekend (38,1%), High season (30,2%). Dalam hal ini
pelaksanaan promosi penjualan yang diminati atau dirasa puas dalam
keputusan konsumen untuk menginap adalah kupon breakfast dan
109 Universitas Kristen Maranatha
2. Berdasarkan uji anova dan uji koefisien determinasi yang sudah dilakukan,
maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh variabel promosi penjualan
terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 0,234 atau 34,4%, dengan kata
lain 76,6 % dipengaruhi oleh faktor- faktor lain.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis dapat memberikan ide atau
masukan kepada Hotel Laut Biru yaitu:
1. Disarankan Hotel Laut Biru menambah jumlah hunian kamar, karena dilihat
dari Tabel 1.4 pada saat musim High Season ( Libur natal, libur tahun baru,
libur anak sekolah) presentase tingkat okupansi sangat tinggi. Jadi hal ini
dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan tingkat pesanan hotel pada saat
musim liburan, karena fasilitas Hotel laut Biru sudah sangat memadai dan
layak untuk ditempati para pengunjung.
2. Pihak Hotel LB melakukan In-House Competitions seperti yang dikatakan
oleh Yoeti (2006:293), yaitu pada bulan-bulan non liburan pihak Hotel Laut
Biru memberikan promosi paket harga kamar special untuk para backpacker
atau pecinta travelling dengan memberikan paket harga menarik seperti satu
110 Universitas Kristen Maranatha
3. Melakukan Theme Events pada bulan tersebut dengan menggunakan slogan
seperti Laut Biru Food Festival. Dengan kepiawaian juru masak Hotel Laut
Biru, pihak manajemen bisa membuatkan program promosi untuk
meningkatkan daya tarik calon pengunjung dengan membuat beberapa
macam masakan khas hotel, masakan-masakan laut yang diberikan citra rasa
111 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Anandya dan Suprihhadi. 2005. Riset Pemasaran, prospektif dan Terapan, Bayumedia Publishing.
Asrini. 2005. Teknik Promosi Pemasaran Pariwisata Pada PT Armina Jhanta Buana Semarang. Tugas Akhir Bahasa dan Sastra Asing, Program Studi Diploma III Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Belch & Belch. (2007), Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communications Perspective, Seventh Edition, Mc Graw-Hill.
Fadjar,AD., Muhammad, H., Susan, M., Ronald, S. 2010. Bangkitnya Pantai Pangandaran.
Foster. 2008. Manajemen Ritel. Edisi Pertama, Bandung; Alfabeta
Hendry Ma’ruf, 2006, Pemasaran Ritel (cetakan kedua), Jakarta ; PT SUN
Kotler, Phillip. 2007, Edisi 12, Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Jakarta; Index
Kotler, Phillip and Kevin L.Keller. 2009, 13th Edition. Marketing Management. New Jersey: Prentice Hall.,Inc.
Kotler, Philip, dan Gary Amstrong. 2008, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 12, Jilid1, Jakarta ; Erlangga
Sekaran, Uma, 2003, Research Methods for Business : A Skill Building Approach, John Wiley and Sons Inc, New York
---, 2006, Research Methods for Business, Edisi 4, Jakarta : Penerbit Salemba Empat
Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Kuantitatif dan R &D, Bandung: Alfabeta.
---, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta
Suharsimi Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.
Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis, Yogyakarta; ANDI
112 Universitas Kristen Maranatha Website:
Anisa Nur Aini. 2011. Skewness dan Kurtosis.
http://ilerning.com/index.php?option=com_content&view=article&id=198:skewness
-dan-kurtosis&catid=36:statistika-deskriptif&Itemid=70. 8 Mei 2011.
Point of Purchase Communication .
http://classof1.com/homework_answers/marketing/retail_marketing/point_of_purcha
se_communication/.
Susantu, Sudiarta. 2009. Analisis Pariwisata, Dikotomi Pariwisata dan Lingkungan Hidup. http://www.scribd.com/doc/50629381/6-analisis-pariwisata-vol-9-no-1-2009 www.bps.go.id
http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/fupload/Kawasan%20Wisata%20Ungg ulan%20Priangan.pdf