ABSTRAK
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA GURU DI SMP “X” DI KOTA
CIMAHI TAHUN 2010
Lucas Haryono, 2010; Pembimbing I : dr. Dani, M.Kes
Pembimbing II : dr. Rimonta F. Gunanegara, Sp.OG
Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak dan masa dewasa yang dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual. Berkaitan dengan masalah seksual, khususnya remaja, sangat penting untuk mengetahuinya mengingat remaja berada dalam potensi seksual yang aktif dan sering tidak memiliki informasi yang cukup mengenai aktifitas seksual mereka sendiri. Untuk itu diharapkan guru di sekolah dapat membantu memberikan pelajaran mengenai kesehatan reproduksi remaja. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku guru mengenai kesehatan reproduksi remaja.
Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan rancangan cross sectional dan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Sampel menggunakan kriteria whole sampling dan diperoleh 53 responden sebagai sampel.
Dari hasil penelitian didapatkan pengetahuan sebesar 96,23% baik, sikap 90,50% baik, dan perilaku 49,05% baik.
Kesimpulan pengetahuan, sikap, dan perilaku adalah baik dan perlu dipertahankan.
v
ABSTRACT
DESCRIPTIVE OF KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND BEHAVIOR ABOUT ADOLESCENTS REPRODUCTIVE HEALTH ON TEACHERS AT JUNIOR HIGH
SCHOOL IN CIMAHI CITY 2010
Lucas Haryono, 2010; Tutor I : dr. Dani, M.Kes
Tutor II : dr. Rimonta F. Gunanegara, Sp.OG
Adolescence is a time of transition between childhood and adulthood that began at the time of sexual maturity. Associated with sexual problems, especially adolescents, are very important to know given the teenagers were sexually active in the potential and often do not have enough information about their own sexual activity. I hope the
school’s teacher can give the lesson about adolescents reproductive health. The purpose of this research is to know the description of knowledge, attitudes, and behavior of teachers on adolescent reproductive health.
Research method use descriptive method with device research of cross sectional and especially selected is quesioner as a means of data collecting. For sample criteria using whole sampling with 53 responders as a sample.
The result of this research show that 96,23% of the knowledge were good, 90,50%, of the attitude were good, and 52,83% of the behavior were good.
Conclusion, the knowledge, attitude, and behavior were good and need to keep handle.
DAFTAR ISI
JUDUL……….i
LEMBAR PERSETUJUAN...….………..………ii
SURAT PERNYATAAN……….…….iii
ABSTRAK………...…..iv
ABSTRACT……….………v
KATA PENGANTAR………..…………vi
DAFTAR ISI………..……….viii
DAFTAR TABEL………..………...xv
DAFTAR GAMBAR………...………….xviii
DAFTAR LAMPIRAN………..………….xix
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………...1
1.2 Identifikasi Masalah………..…...4
1.3 Maksud dan Tujuan ………...5
1.4 Manfaat Penelitian………...……….5
1.5 Kerangka Pemikiran ………5
1.6 Metodologi Penelitian………..7
1.7 Lokasi dan Waktu ………7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Populasi Remaja……….8
2.2 Masa Remaja………..8
2.2.1 Definisi………8
2.2.2 Ciri-ciri dan Karakteristik Masa Remaja………..10
2.2.3 Perkembangan Pada Masa Remaja………...11
ix
2.3 Pubertas………13
2.3.1 Definisi………..13
2.3.2 Ciri-Ciri Pubertas………..13
2.3.3 Penyebab Munculnya Pubertas……….14 2.4 Kesehatan Reproduksi Remaja………14
2.5 Sistem Reproduksi Laki-Laki………..16
2.5.1 Anatomi Alat Reproduksi Laki-Laki………16
2.5.2 Fisiologi Alat reproduksi Laki-Laki……….19
2.5.2.1 Ereksi……….20
2.8.1 Anatomi Sistem Reproduksi Wanita……….24
2.8.2 Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita……….25
2.8.2.1 Mensturasi………..26
2.8.2.2 Siklus Mensturasi………...27
2.8.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Menstruasi...28
2.9 Pengetahuan, Sikap, Perilaku………...29
2.9.1 Pengetahuan………..29
2.9.1.1 Proses Adopsi Perilaku………..29
2.9.1.2 Tingkatan Pengetahuan………..30
2.9.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan………..31
2.9.2 Sikap………..32
2.9.2.1 Komponen Pokok Sikap……….32
2.9.2.2 Tingkatan Sikap………..32
2.9.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap...33
2.9.3 Perilaku………..34
BAB III METODE PENELITIAN
3.1Instrumen/Subjek Penelitian………36
3.1.1 Instrumen Penelitian………...36
3.1.2 Subjek Penelitian………36
3.2Tempat dan Waktu Penelitian………..36
3.3Metode Penelitian……….36
3.3.1 Jenis Penelitian………...36
3.3.2 Rancangan Penelitian……….37
3.3.3 Variabel Penelitian……….37
3.3.4 Definisi Operasional………...37
3.4Populasi dan Sampel………38
3.5Kriteria Pemilihan Subjek………38
3.6Prosedur Kerja………..39
3.7Teknik Analisis Data………39
3.7.1 Analisis Data Univariat………..39
3.7.1.1Identitas Responden………...39
3.7.1.2Pengetahuan………...40
3.7.1.3Sikap………..40
3.7.1.4Perilaku………..41
3.8Aspek Etik Penelitian………..42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Univariat………...44
4.1.1 Identitas responden………44
4.1.1.1 Distribusi Responden Menurut Usia………..44
4.1.1.2 Distribusi Responden Menurut Status Pernikahan………44
4.1.2 Pengetahuan………..45
4.1.2.1 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Definisi Reproduksi……….45
xi
4.1.2.3 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Alat
Reproduksi Laki-laki………..47
4.1.2.4 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Alat
Reproduksi Perempuan………..47
4.1.2.5 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Pubertas…..48
4.1.2.6 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Tanda Pubertas
Sekunder pada Perempuan……….49
4.1.2.7 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Tanda Pubertas
Sekunder pada Laki –laki……….49
4.1.2.8 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Faktor yang
Mempengaruhi Pubertas………50
4.1.2.9 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Penyakit
Menular Seksual………51
4.1.2.10 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Definisi
Mimpi Basah………52
4.1.2.11 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Mimpi
Basah………53
4.1.2.12 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Definisi
Pengeluaran Sperma oleh Penis………...54
4.1.2.13 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Definisi
Masturbasi………54
4.1.2.14 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Definisi
Menarche………..55
4.1.2.15 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Apa yang
Dikeluarkan saat Menarche ……….56
4.1.2.16 Distribusi Singkat Pengetahuan Responden Secara Keseluruhan...56 4.1.3 Sikap... 57
4.1.3.1 Distribusi Sikap Responden Terhadap Perlu Tidaknya Dilakukan Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Di
4.1.3.2 Distribusi Sikap Responden Terhadap Tayangan TV dan Media Massa Sekarang Banyak Mengandung Unsur
Pornografi...57 4.1.3.3 Distribusi Sikap Responden Terhadap Majalah, Internet,
dan Film Porno Yang Dapat Menambah Pengetahuan Tentang Seks ...58 4.1.3.4 Distribusi Sikap Responden Terhadap Kurikulum di
Sekolah Untuk Memberikan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi...59 4.1.3.5 Distribusi Sikap Responden Tentang Pernah Tidaknya
Membicarakan Kesehatan Reproduksi Kepada Orang Tua...60 4.1.3.6 Distribusi Sikap Responden Tentang Membicarakan
Seksualitas Pada Remaja Merupakan Hal yang Tabu...60 4.1.3.7 Distribusi Sikap Responden Tentang Dorongan Seksual
Merupakan Hal yang Normal di Kalangan Remaja...61 4.1.3.8 Distribusi Sikap Responden Terhadap Pergaulan Bebas
Saat ini Disebabkan Kurangnya Pendidikan Tentang
Kesehatan Reproduksi...62 4.1.3.9 Distribusi Sikap Responden Tentang Mimpi Basah
Merupakan Hal yang Normal di Kalangan Remaja...62 4.1.3.10 Distribusi Sikap Responden Tentang Mimpi Basah Sering
Terjadi Pada Orang yang Perilaku Seksualnya Buruk...63 4.1.3.11 Distribusi Sikap Responden Tentang Berbahayanya jika
Seorang Remaja Suka Melakukan Masturbasi...64 4.1.3.12 Distribusi Sikap Responden Tentang Masturbasi
Merupakan Hal Yang Normal...64 4.1.3.13 Distribusi Sikap Responden Tentang Menarche
Merupakan Hal yang Normal di Kalangan Remaja...65 4.1.3.14 Distribusi Sikap Responden Mengenai Setiap Wanita
xiii
4.1.3.15 Distribusi Sikap Responden Tentang Seorang Wanita Dapat Dikatakan Dewasa Setelah Mengalami Menarche 66 4.1.3.16 Distribusi Tingkat Sikap Responden Secara
Keseluruhan...67 4.1.4 Perilaku67
4.1.4.1 Distribusi Perilaku Responden Terhadap Perolehan
Informasi Tentang Kesehatan Reproduksi...67 4.1.4.2 Distribusi Perilaku Responden Mengenai Nasehat Orang
Tua Mengenai Pubertas...68 4.1.4.3 Distribusi Perilaku Responden Tentang Dari Mana
Mendapatkan Informasi Tentang Pornografi...69 4.1.4.4 Distribusi Perilaku Responden Mengenai Frekuensi
Melihat atau Membaca Hal yang Mengandung Unsur Pornografi...70 4.1.4.5 Distribusi Perilaku Responden Mengenai Alasan Melihat
Sesuatu Tentang Pornografi...71 4.1.4.6 Distribusi Perilaku Responden Tentang Cara Untuk
Membatasi Hal yang Berhubungan Tentang Pornografi....72 4.1.4.7 Distribusi Perilaku Responden Tentang Dari Mana
Mengetahui Tentang Mimpi Basah...73 4.1.4.8 Distribusi Perilaku Responden Terhadap Cara yang
Dilakukan Waktu Mengalami Mimpi Basah Pertama Kali74 4.1.4.9 Distribusi Perilaku Responden Terhadap Perasaan
Responden Setelah Mengalami Mimpi Basah...75 4.1.4.10 Distribusi Perilaku Responden Terhadap Asal Dorongan
Masturbasi...76 4.1.4.11 Distribusi Perilaku Responden Tentang Frekuensi
Melakukan Masturbasi Dalam Seminggu...77 4.1.4.12 Distribusi Perilaku Responden Terhadap Alasan Ingin
Melakukan Masturbasi...78 4.1.4.13 Distribusi Perilaku Responden Tentang Dari Mana
4.1.4.14 Distribusi Perilaku Responden Tentang Yang Dilakukan
Setelah Mengalami Menarche ...80
4.1.4.15 Distribusi Perilaku Responden Terhadap Perasaan Responden Setelah Mengalami Menarche ...81
4.1.4.16 Distribusi Tingkat Perilaku Responden Secara Keseluruhan………..82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan……….………..83
5.2 Saran……….83
DAFTAR PUSTAKA………...84
LAMPIRAN………..89
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Distribusi responden menurut usia……….44 Tabel 4.2 Distribusi responden menurut status pernikahan………...44 Tabel 4.3 Distribusi pengetahuan responden tentang defisini reproduksi………45
Tabel 4.4 Distribusi pengetahuan responden tentang defisini kesehatan
reproduksi………..……46
Tabel 4.5 Distribusi pengetahuan responden tentang alat reproduksi laki-laki …47 Tabel 4.6 Distribusi pengetahuan responden tentang alat reproduksi perempuan.47
Tabel 4.7 Distribusi pengetahuan responden tentang pubertas………..48
Tabel 4.8 Distribusi pengetahuan responden tentang tanda pubertas pada
perempuan………..49
Tabel 4.9 Distribusi pengetahuan responden tentang tanda pubertas pada
laki-laki………..49
Tabel 4.10 Distribusi pengetahuan responden tentang factor yang mempengaruhi
pubertas………50
Tabel 4.11 Distribusi pengetahuan responden tentang penyakit menular seksual.51
Tabel 4.12 Distribusi pengetahuan responden tentang definisi mimpi basah……52
Tabel 4.13 Distribusi pengetahuan responden tentang mimpi basah……….53
Tabel 4.14 Distribusi pengetahuan responden tentang definisi pengeluaran sperma
oleh penis………..54
Tabel 4. 15 Distribusi pengetahuan responden tentang definisi masturbasi……..54
Tabel 4.16 Distribusi pengetahuan responden tentang definisi menarche ………55
Tabel 4.17 Distribusi pengetahuan responden tentang apa yang dikeluarkan saat
menarche ……….56
Tabel 4.18 Distribusi tingkat pengetahuan responden secara keseluruhan...56 Tabel 4.19 Distribusi sikap responden Terhadap Perlu Tidaknya Dilakukan
Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Di Sekolah………...57
Tabel 4.20 Distribusi sikap responden terhadap tayangan tv dan media massa
Tabel 4.21 Distribusi Sikap Responden Terhadap Majalah, Internet, dan Film
Porno Yang Dapat Menambah Pengetahuan Tentang Seks …………58
Tabel 4.22 Distribusi sikap responden terhadap kurikulum di sekolah untuk
memberikan pengetahuan kesehatan reproduksi………..59
Tabel 4.23 Distribusi sikap responden tentang pernahnya membicarakan
kesehatan reproduksi kepada orang tua………60
Tabel 4.24 Distribusi sikap responden tentang membicarakan seksualitas pada
remaja merupakan hal yang tabu………..60
Tabel 4.25 Distribusi sikap responden tentang dorongan seksual merupakan hal
yang normal di kalangan remaja………..61
Tabel 4.26 Distribusi sikap responden terhadap pergaulan bebas saat ini
disebabkan kurangnya pendidikan tentang kesehatan reproduksi……62
Tabel 4.27 Distribusi sikap responden tentang mimpi basah merupakan hal yang
normal di kalangan remaja………...62
Tabel 4.28 Distribusi sikap responden tentang mimpi basah sering terjadi pada
orang yang perilaku seksualnya buruk……….63
Tabel 4.29 Distribusi sikap responden tentang bahayanya jika seorang remaja suka
melakukan masturbasi………..64
Tabel 4.30 Distribusi sikap responden tentang masturbasi merupakan hal yang Normal...64 Tabel 4.31 Distribusi sikap responden tentang menarche merupakan hal yang
normal di kalangan remaja………...65
Tabel 4.32 Distribusi sikap responden mengenai setiap wanita harus mengalami menarche
………..65
Tabel 4.33 Distribusi sikap responden tentang seorang wanita dapat dikatakan
dewasa setelah mengalami menarche ……….66
Tabel 4.34 Distribusi tingkat sikap responden secara keseluruhan...67 Tabel 4.35 Distribusi perilaku responden tentang darimana mendapatkan
informasi tentang kesehatan reproduksi………..67
Tabel 4.36 Distribusi perilaku responden tentang apa yang dilakukan responden
xvii
Tabel 4.37 Distribusi perilaku responden tentang darimana mendapatkan
informasi tentang pornografi………69
Tabel 4.38 Distribusi perilaku responden mengenai frekuensi melihat atau
membaca hal yang mengandung unsur pornografi………..70
Tabel 4.39 Distribusi perilaku responden mengenai alasan melihat sesuatu tentang
pornografi……….71
Tabel 4.40 Distribusi perilaku responden tentang cara untuk membatasi hal yang
berhubungan tentang pornografi………..72
Tabel 4.41 Distribusi perilaku responden tentang darimana mengetahui tentang
mimpi basah……….73
Tabel 4.42 distribusi perilaku responden terhadap cara yang dilakukan waktu
mengalami mimpi basah pertama kali……….74
Tabel 4.43 Distribusi perilaku responden terhadap perasaan responden setelah
mengalami mimpi basah………...75 Tabel 4.44 Distribusi perilaku responden terhadap asal dorongan masturbasi…..76
Tabel 4.45 Distribusi perilaku responden tentang frekuensi melakukan masturbasi
dalam seminggu………77
Tabel 4.46 Distribusi perilaku responden terhadap alasan ingin melakukan
masturbasi……….78
Tabel 4.47 Distribusi perilaku responden tentang darimana mengetahui tentang
menarche ……….79
Tabel 4.48 Distribusi perilaku responden tentang yang dilakukan setelah
mengalami menarche……….. 80
Tabel 4.49 Distribusi perilaku responden terhadap perasaan responden setelah
mengalami menarche ………..81
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Amatomi Reproduksi Laki-Laki……….19
Gambar 2.2 Anatomi Alat Reproduksi Wanita………...25
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Persetujuan Komisi Etik Penelitian ……….…89
Lampiran 2 Informed Consent………...90
Lampiran 3 Kuesioner………91
Lampiran 4 Hasil Kuesioner Pengetahuan Responden……….99
Lampiran 5 Hasil Kuesioner Sikap Responden………100
Email: ethic_fkukmrsi@
med.maranatha. edu
KOMISI ETIK PENELITIAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UK MARANATHA - R.S. IMMANUEL
BANDUNG UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
Yang bertanda tangan dibawah ini:
N a m a :
U s i a :
Alamat :
Pekerjaan :
No. KTP/lainnya:
Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:
setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul :
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.
Bandung,
Mengetahui, Yang menyatakan
Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,
Kuesioner
Tanggal Pengisian :
Inisial Nama :
Usia :
Pekerjaan ayah :
Pekerjaan ibu :
Pendidikan ayah :
Pendidikan ibu :
Anak ke :
Pengetahuan
1. Menurut anda, apakah yang dimaksud dengan reproduksi ?
a. Onani
b. Proses melanjutkan keturunan
c. Tidak berdarah saat malam pertama
d. Mimpi basah
2. Apakah yang dimaksud dengan kesehatan reproduksi ?
a. Kebersihan menjaga alat reproduksi b. Bebas dari penyakit menular seksual c. Sehat jasmani dan rohani
d. Kesehatan mental, fisik, sosial sistem reproduksi serta fungsi dan prosesnya
3. Apa alat reproduksi bagi laki-laki ? a. Saluran sperma
b. Penis
c. Anus
92
4. Apa alat reproduksi bagi perempuan ?
a. Anus
b. Payudara
c. Kandung kencing
d. Vagina
5. Pernyataan mana mengenai pubertas berikut yang benar? (jawaban boleh
>1)
a. Merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa.
b. Pada masa pubertas terjadi perubahan fisik c. Pada masa pubertas terjadi perubahan psikis
d. Pubertas terjadi karena mulai berfungsinya sistim reproduksi.
6. Apa tanda-tanda pubertas sekunder pada perempuan ?
a. Cantik
b. Badan tinggi dan langsing c. Kulit menjadi halus
d. Payudara membesar
7. Apa tanda-tanda pubertas sekunder pada laki-laki ?
a. Tampan
b. Punya pacar
c. Tumbuh kumis
d. Badan tinggi
8. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pubertas? (jawaban boleh >1) a. Genetik.
b. Nutrisi.
c. Lingkungan.
d. Hormon.
9. Yang termasuk penyakit menular seksual ? (jawaban boleh >1)
a. HIV AIDS.
b. Herpes.
c. Sifilis
93
10.Apa yang dimaksud dengan mimpi basah?
a. Mengompol sewaktu tidur.
b. Keluarnya air mani sewaktu tidur
c. Mimpi kecebur ke kolam.
d. Tidur di tempat yang basah.
11.Yang mana dari pernyataan berikut yang benar? (jawaban boleh >1) a. Mimpi basah terjadi lebih dari sekali seumur hidup.
b. Mimpi basah dipengaruhi faktor fisik dan psikis seseorang.
c. Waktu terjadinya mimpi basah pertama kali pada setiap anak
berbeda-beda.
d. Mimpi basah merupakan salah satu ciri pubertas anak laki-laki. 12.Pada saat penis mengeluarkan sperma disebut apa ?
a. Menstruasi
b. Mimpi basah
c. Ejakulasi d. Ereksi
13.Apakah yang dimaksud dengan masturbasi ?
a. Rangsangan disengaja pada alat kelamin untuk memperoleh
kenikmatan dan kepuasan seksual b. Menstruasi
c. Mimpi basah
d. Berhubungan intim
14.Apa yang Anda ketahui tentang menarche ?
a. Keluarnya air mani sewaktu tidur
b. Mensturasi pertama pada seorang wanita c. Berhentinya mensturasi pada seorang wanita
94
15.Apa yang keluar saat menarche? a. Air mani
b. Darah dan lendir
c. Air kencing d. Lendir
Sikap
1. Apakah perlu dilakukan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi di sekolah anda?
a. Perlu
b. Tidak perlu
2. Setujukah anda dengan tayangan tv dan media massa sekarang banyak mengandung unsur pornografi?
a. Setuju. b. Tidak setuju.
3. Apakah majalah , Koran dan film porno dapat menambah pengetahuan tentang seks?
a. Ya b. Tidak
4. Setujukah anda setuju dengan diadakannya pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja di sekolah?
a. Setuju. b. Tidak setuju.
5. Apakah anda pernah membicarakan kesehatan reproduksi kepada orang tua ?
a. Pernah
b. Tidak pernah
6. Setujukah anda membicarakan seksualitas pada remaja merupakan hal yang tabu?
95
7. Setujukah anda dorongan seksual merupakan hal yang normal di kalangan remaja?
a. Setuju. b. Tidak setuju.
8. Maraknya pergaulan bebas dewasa ini disebabkan karena kurangnya pendidikan kesehatan reproduksi?
a. Setuju. b. Tidak setuju.
9. Setujukah anda kalau mimpi basah merupakan hal yang normal? a. Setuju.
b. Tidak setuju
10.Setujukah anda mengenai pendapat mimpi basah sering terjadi pada orang yang perilaku seksualnya buruk?
a. Setuju. b. Tidak setuju.
11.Apakah berbahaya jika seorang remaja suka melakukan masturbasi ?
a. Ya
b. Tidak
12.Apakah masturbasi menyebabkan dampak yang buruk terhadap remaja ?
a. Ya
b. Tidak
13.Setujukah anda kalau menarche merupakan hal yang normal? a. Setuju.
b. Tidak setuju
14.Apakah anda setuju setiap wanita harus mengalami menarche? a. Setuju
b. Tidak setuju
15.Apakah anda setuju bahwa setelah mengalami menarche seorang perempuan dapat dikatakan sudah dewasa ?
a. Setuju
96
Perilaku
1. Darimana anda mengetahui tentang kesehatan reproduksi ? (Jawaban
boleh ≥ 1)
a. Keluarga b. Sekolah c. Media cetak d. media elektronik
2. Apa yang anda lakukan saat orangtua memberikan nasehat mengenai
pubertas?
a. Mendengarkan dan berusaha mematuhi.
b. Tidak memperdulikanya
c. Langsung membantah.
d. Mematuhi beberapa nasehat yang mudah saja
3. Darimana anda mengetahui tentang pornografi ? (Jawaban boleh ≥ 1) a. Keluarga
b. Sekolah c. Media cetak d. media elektronik
4. Seberapa sering anda melihat atau membaca hal yang mengandung unsur
pornografi? a. Tidak pernah.
b. Beberapa kali setahun. c. Sebulan sekali.
d. Lebih dari 1 bulan sekali.
5. Apa alasan anda melihat tentang pornografi ? (Jawaban boleh ≥ 1) a. Iseng .
97
6. Apa yang anda lakukan untuk membatasi hal-hal tersebut?
a. Tidak ada, karena menyenangkan.
b. Banyak bermain .
c. Mencari kegiatan lain seperti olahraga dan belajar.
d. Mengikuti ajakan teman untuk berkelahi atau berbuat usil.
7. Darimana anda mengetahui tentang mimpi basah ? (Jawaban boleh ≥ 1) a. Keluarga
b. Sekolah c. Media cetak d. media elektronik
8. Apakah saat anda pertama kali mengalami mimpi basah apa yang anda lakukan?
a. Memberitahu pada orangtua.
b. Menanyakan pada teman.
c. Menangis dan cemas.
d. Tidak melakukan apa-apa.
9. Apa yang terjadi setelah anda mengalami mimpi basah?
a. Menjadi semakin percaya diri dan dewasa. b. Tidak ada perubahan yang berarti.
c. Menjadi aktif secara seksual. d. Menjadi sering melihat film porno.
10.Kapan dorongan masturbasi timbul ? (Jawaban boleh ≥ 1)
a. Mengkhayal tentang film porno
b. Nonton film porno
c. Membaca majalah porno
d. Melihat gambar porno di internet
11.Berapa kali biasanya anda melakukan masturbasi dalam seminggu ? a. < 2 kali seminggu
98
11.Mengapa anda ingin melakukan masturbasi ? (Jawaban boleh ≥ 1)
a. Dipaksa oleh teman
b. Terpengaruh dari media cetak
c. Ingin melakukan sesuatu yang baru
d. Terpengaruh oleh media elektronik
13. Darimana anda mengetahui tentang menarche ? (Jawaban boleh ≥ 1)
a. Keluarga b. Sekolah c. Media cetak d. Media elektronik
14. Saat anda pertama kali mengalami menarche apa yang anda lakukan? a. Beli pembalut
b. Memakai celana yang tebal c. Berobat ke dokter
d. Memakai tampon
15. Apa yang terjadi setelah anda mengalami menarche? a. Menjadi semakin percaya diri dan dewasa. b. Tidak ada perubahan yang berarti.
min 21 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 x1 pengetahuan usia status pernikahan
1 10 10 10 10 10 10 10 2,5 2,5 10 10 10 10 10 7 132 baik 37 menikah
2 10 10 10 10 5 10 10 2,5 5 10 10 10 10 10 10 132,5 baik 49 menikah
3 10 10 10 10 7,5 10 10 5 2,5 10 2,5 10 10 10 10 127,5 baik 40 menikah
4 10 10 10 10 5 10 10 5 5 10 2,5 10 10 10 10 127,5 baik 50 menikah
5 4 4 10 10 5 10 4 5 2,5 10 2,5 10 10 1 4 97 cukup 42 menikah
6 10 4 10 10 7,5 10 10 5 5 10 7,5 10 10 10 10 124 baik 47 menikah
7 7 10 10 10 5 10 10 7,5 2,5 10 5 10 10 10 10 127 baik 52 menikah
8 10 7 10 10 7,5 10 10 2,5 5 10 5 10 10 10 10 127 baik 50 menikah
9 10 10 10 10 7,5 10 7 10 2,5 10 5 10 10 10 10 132 baik 52 menikah
10 10 10 10 10 7,5 10 7 5 2,5 10 5 10 10 10 10 127 baik 45 menikah
11 10 10 10 10 7,5 10 7 5 5 10 5 10 10 10 10 129,5 baik 54 menikah
12 10 10 10 10 7,5 10 10 10 5 10 2,5 10 10 4 10 129 baik 55 menikah
13 10 10 10 10 7,5 10 10 7,5 7,5 10 7,5 10 10 10 10 140 baik 45 menikah
14 10 10 10 10 7,5 10 10 2,5 5 10 7,5 10 10 10 10 132,5 baik 43 menikah
15 10 10 10 10 7,5 10 10 5 5 10 5 10 10 10 10 132,5 baik 38 menikah
16 10 10 10 10 7,5 10 10 7,5 5 10 7,5 10 10 10 10 137,5 baik 36 menikah
17 10 10 10 10 7,5 10 10 10 5 10 5 10 10 10 10 137,5 baik 46 menikah
18 10 10 10 10 7,5 10 10 5 5 10 7,5 10 10 10 10 135 baik 39 menikah
19 10 10 10 10 5 10 10 5 5 10 5 10 10 10 10 130 baik 39 menikah
20 10 4 10 10 5 10 10 7,5 7,5 10 5 10 10 10 10 129 baik 58 menikah
21 10 10 10 10 7,5 10 10 2,5 7,5 10 10 10 10 10 10 137,5 baik 44 menikah
22 10 4 10 10 10 10 10 7,5 5 10 7,5 10 10 10 10 134 baik 40 menikah
23 10 4 10 10 7,5 10 10 5 2,5 10 5 10 10 10 10 124 baik 36 menikah
24 10 10 10 10 7,5 10 10 7,5 5 10 2,5 10 10 10 10 132,5 baik 47 menikah
25 10 4 7 10 2,5 10 10 2,5 2,5 10 2,5 10 10 4 4 99 cukup 42 menikah
26 10 10 10 10 7,5 10 10 7,5 5 10 10 10 10 10 10 140 baik 39 menikah
27 10 10 10 10 5 10 10 7,5 2,5 10 7,5 10 10 10 10 132,5 baik 42 menikah
29 10 10 10 10 7,5 10 10 5 5 10 10 10 10 10 10 137,5 baik 34 belum menikah
30 10 10 10 10 7,5 10 4 5 2,5 10 10 10 10 10 10 129 baik 42 menikah
31 10 10 10 10 5 10 10 7,5 7,5 10 2,5 10 10 10 10 132,5 baik 57 menikah
32 10 10 10 10 5 10 10 10 5 10 5 10 10 1 4 120 baik 52 menikah
33 10 4 10 10 5 10 10 5 7,5 10 5 10 10 10 10 126,5 baik 46 menikah
34 10 10 10 10 2,5 10 10 5 5 10 2,5 10 10 10 10 125 baik 41 menikah
35 10 10 10 10 7,5 10 10 7,5 7,5 10 5 10 10 1 4 122,5 baik 47 menikah
36 10 10 10 10 10 10 10 7,5 7,5 10 7,5 10 10 10 10 142,5 baik 44 menikah
37 10 10 10 10 7,5 10 10 5 7,5 10 5 10 10 10 10 135 baik 41 menikah
38 10 10 10 10 7,5 10 10 10 5 10 5 10 10 10 10 137,5 baik 46 menikah
39 10 1 10 10 2,5 10 10 5 2,5 10 2,5 10 10 10 10 113,5 baik 42 menikah
40 10 10 10 10 7,5 10 10 5 5 10 2,5 10 1 10 10 121 baik 46 menikah
41 10 10 10 10 7,5 10 10 10 7,5 10 7,5 10 10 10 10 142,5 baik 46 menikah
42 10 10 10 10 7,5 10 10 10 5 10 2,5 10 10 10 10 135 baik 43 menikah
43 10 10 10 10 7,5 10 10 5 5 10 7,5 10 10 4 4 123 baik 30 belum menikah
44 10 10 10 10 7,5 10 10 7,5 2,5 10 5 10 10 10 10 132,5 baik 45 menikah
45 10 10 10 10 7,5 10 10 10 5 10 10 10 10 10 10 142,5 baik 29 belum menikah
46 10 10 10 10 7,5 10 10 7,5 7,5 10 10 10 10 10 10 142,5 baik 34 menikah
47 10 10 7 10 5 10 10 5 2,5 10 2,5 4 10 10 10 112 baik 45 menikah
48 10 7 10 10 2,5 10 10 5 5 10 10 10 10 10 10 129,5 baik 32 menikah
49 10 4 10 10 5 10 10 5 2,5 10 2,5 10 10 10 10 119 baik 37 menikah
50 10 10 10 10 7,5 10 10 7,5 5 10 5 10 10 10 10 135 baik 37 menikah
51 10 10 10 10 5 10 10 2,5 7,5 10 7,5 10 10 10 10 132,5 baik 30 menikah
52 10 10 10 10 5 10 10 7,5 5 10 7,5 10 10 10 10 135 baik 34 menikah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 x2 sikap usia status pernikahan
1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 10 cukup 37 menikah
2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 baik 49 menikah
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik 40 menikah
4 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 baik 50 menikah
5 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 13 baik 42 menikah
6 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 9 cukup 47 menikah
7 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 baik 52 menikah
8 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 baik 50 menikah
9 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 baik 52 menikah
10 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 baik 45 menikah
11 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 baik 54 menikah
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik 55 menikah
13 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 baik 45 menikah
14 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 baik 43 menikah
15 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 baik 38 menikah
16 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 baik 36 menikah
17 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 baik 46 menikah
18 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 baik 39 menikah
19 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 baik 39 menikah
20 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 baik 58 menikah
21 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 baik 44 menikah
22 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 baik 40 menikah
23 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 baik 36 menikah
24 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 baik 47 menikah
25 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 11 baik 42 menikah
26 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 baik 39 menikah
27 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 baik 42 menikah
29 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14 baik 34 belum menikah
30 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 12 baik 42 menikah
31 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 baik 57 menikah
32 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 10 baik 52 menikah
33 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 13 baik 46 menikah
34 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 10 cukup 41 menikah
35 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 5 kurang 47 menikah
36 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 baik 44 menikah
37 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13 baik 41 menikah
38 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 baik 46 menikah
39 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 12 baik 42 menikah
40 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 13 baik 46 menikah
41 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 11 baik 46 menikah
42 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 baik 43 menikah
43 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 10 cukup 30 belum menikah
44 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 baik 45 menikah
45 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 baik 29 belum menikah
46 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 baik 34 menikah
47 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 12 baik 45 menikah
48 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 baik 32 menikah
49 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 baik 37 menikah
50 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13 baik 37 menikah
51 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 11 baik 30 menikah
52 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12 baik 34 menikah
min 25 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 x3 perilaku usia status pernikahan
1 10 10 5 4 10 10 10 1 7 5 10 5 7,5 7 7 108,5 baik 37 menikah
2 5 7 2,5 7 1 7 5 4 7 2,5 1 2,5 5 4 4 64,5 kurang 49 menikah
3 10 10 10 7 4 10 10 10 10 5 10 7,5 10 10 10 133,5 baik 40 menikah
4 2,5 10 5 7 10 10 2,5 7 10 5 10 10 2,5 10 10 111,5 baik 50 menikah
5 10 10 7,5 7 10 10 10 10 10 2,5 1 5 2,5 10 10 115,5 baik 42 menikah
6 5 10 5 7 10 10 2,5 7 7 10 10 10 5 10 10 118,5 baik 47 menikah
7 7,5 10 5 7 10 10 5 10 10 10 10 7,5 5 10 7 123,5 baik 52 menikah
8 10 10 5 1 10 10 2,5 10 10 7,5 10 10 2,5 10 10 118,5 baik 50 menikah
9 7,5 10 5 7 4 10 5 7 7 5 1 5 5 10 7 95,5 cukup 52 menikah
10 7,5 10 5 7 7 10 5 1 7 2,5 1 2,5 5 10 7 87,5 cukup 45 menikah
11 7,5 10 5 7 4 10 5 7 7 5 1 2,5 5 10 7 93 cukup 54 menikah
12 5 10 5 7 10 10 5 7 10 7,5 10 2,5 7,5 10 10 116,5 baik 55 menikah
13 10 10 5 7 10 10 5 10 10 10 10 2,5 7,5 10 10 127 baik 45 menikah
14 10 10 5 7 10 10 5 10 10 10 10 2,5 7,5 10 10 127 baik 43 menikah
15 10 10 5 7 1 10 5 10 10 10 10 2,5 7,5 10 10 118 baik 38 menikah
16 10 10 10 1 10 10 10 4 7 5 10 2,5 10 10 10 119,5 baik 36 menikah
17 2,5 10 10 7 10 10 10 4 7 5 10 2,5 10 10 10 118 baik 46 menikah
18 10 10 10 1 10 10 10 7 10 5 10 2,5 10 10 10 125,5 baik 39 menikah
19 7,5 10 5 7 1 10 10 4 7 2,5 10 10 10 10 10 114 baik 39 menikah
20 5 10 5 10 1 1 2,5 4 7 2,5 1 2,5 5 10 4 70,5 cukup 58 menikah
21 10 10 10 1 1 1 2,5 4 7 2,5 10 2,5 2,5 1 1 65,5 buruk 44 menikah
22 10 10 5 7 1 10 7,5 10 10 5 1 2,5 2,5 1 10 92,5 cukup 40 menikah
23 10 10 2,5 7 1 10 5 10 10 5 10 2,5 2,5 1 10 96,5 cukup 36 menikah
24 2,5 10 2,5 7 1 10 2,5 10 10 7,5 10 2,5 2,5 1 10 89 cukup 47 menikah
25 10 7 7,5 1 1 10 5 4 7 7,5 1 10 5 10 7 92 cukup 42 menikah
26 10 10 5 7 10 10 2,5 4 7 10 1 5 10 10 7 108,5 baik 39 menikah
27 10 10 10 7 10 10 7,5 4 7 2,5 1 5 7,5 10 10 111,5 baik 42 menikah
29 10 10 10 7 10 10 10 4 10 10 1 2,5 10 10 10 124,5 baik 34 belum menikah
30 7,5 10 2,5 7 10 10 5 4 7 7,5 1 2,5 2,5 4 10 90,5 cukup 42 menikah
31 7,5 10 5 7 1 10 2,5 4 7 10 10 2,5 2,5 10 4 93 cukup 57 menikah
32 2,5 1 2,5 1 1 10 2,5 10 10 2,5 1 2,5 2,5 1 4 51,5 kurang 52 menikah
33 10 10 5 7 1 10 5 4 7 2,5 1 2,5 5 10 7 87 kurang 46 menikah
34 5 10 5 1 10 10 5 10 10 10 10 2,5 2,5 10 10 111 baik 41 menikah
35 2,5 10 2,5 10 7 10 5 4 10 2,5 1 2,5 2,5 1 4 74,5 cukup 47 menikah
36 10 10 5 7 10 10 10 7 10 10 10 2,5 10 10 10 131,5 baik 44 menikah
37 5 10 5 10 7 10 2,5 4 7 2,5 1 2,5 5 10 10 91,5 cukup 41 menikah
38 5 10 5 10 1 10 2,5 4 7 2,5 1 2,5 2,5 10 10 83 cukup 46 menikah
39 7,5 7 5 7 1 10 10 4 10 5 1 2,5 7,5 10 10 97,5 cukup 42 menikah
40 2,5 10 2,5 10 1 10 2,5 10 10 7,5 1 2,5 2,5 4 10 86 cukup 46 menikah
41 10 10 10 7 10 10 7,5 4 7 10 1 10 10 4 10 120,5 baik 46 menikah
42 10 10 5 7 10 10 10 4 7 10 1 2,5 10 10 7 113,5 baik 43 menikah
43 10 10 10 7 10 10 2,5 10 10 2,5 1 2,5 2,5 1 10 99 cukup 30 belum menikah
44 7,5 7 7,5 1 1 10 7,5 4 7 7,5 1 2,5 7,5 4 4 79 cukup 45 menikah
45 10 10 2,5 1 10 10 10 10 10 2,5 1 2,5 10 10 10 109,5 baik 29 belum menikah
46 7,5 10 5 1 10 10 7,5 4 7 2,5 1 2,5 5 10 7 90 cukup 34 menikah
47 7,5 10 7,5 7 1 10 2,5 10 10 7,5 1 2,5 2,5 1 4 84 cukup 45 menikah
48 7,5 10 7,5 7 10 10 5 7 7 2,5 1 2,5 5 10 1 93 cukup 32 menikah
49 5 10 5 7 10 10 5 7 7 10 1 7,5 7,5 10 7 109 baik 37 menikah
50 7,5 10 5 7 10 10 5 10 10 2,5 1 2,5 10 10 10 110,5 baik 37 menikah
51 5 10 5 7 10 10 5 7 7 2,5 1 2,5 2,5 1 4 79,5 cukup 30 menikah
52 5 10 5 7 1 7 2,5 4 7 2,5 1 2,5 2,5 4 4 71 kurang 34 menikah
RIWAYAT HIDUP
Nama : Lucas Haryono
Nomor Pokok Mahasiswa : 0610020
Tempat, Tanggal Lahir : Purwokerto, 23 Maret 1989
Alamat : Jl. Jend. Suprapto 68 Purwokerto
Riwayat Pendidikan :
TK Kristen II, Purwokerto, 1994
SD Santa Maria, Purwokerto, 2000
SMP Santa Maria, Purwokerto , 2003
SMA Bruderan, Purwokerto , 2006
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung,
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Sampai saat ini masalah seksualitas selalu menjadi topik yang menarik untuk dibicarakan. Hal ini dimungkinkan karena permasalahan seksual telah menjadi suatu hal yang sangat melekat pada diri manusia. Seksualitas tidak bisa dihindari oleh makhluk hidup, karena dengan seks makhluk hidup dapat terus bertahan menjaga kelestarian keturunannya (Zainun Mutadin, 2008). Kehidupan manusia dimulai sejak konsepsi, dimana terjadi pertemuan antara spermatozoa dan ovum membentuk zigot. Kemudian terjadi serangkaian proses perkembangan dari janin, bayi, anak-anak, remaja, dewasa lalu tua dan meninggal. Salah satu tahap yang cukup penting adalah sewaktu masa remaja, karena pada saat tersebut terjadi perubahan yang cukup signifikan yang semakin membedakan antara laki-laki dan perempuan. Perubahan yang terjadi tidak hanya dari segi fisik tapi juga emosional (Sri Rumini dan Siti Sundari, 2004).
2
Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun. Remaja tidak mempunyai tempat yang jelas, mereka tidak termasuk golongan anak-anak tetapi tidak juga termasuk golongan orang dewasa. Menurut WHO batasan usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun. Sementara menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional/ BKKBN (Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak Reproduksi) batasan usia remaja adalah 10 sampai 21 tahun.
Masalah seksualitas, sangat penting untuk diketahui oleh para remaja. Pemberian informasi masalah seksual menjadi lebih penting, terlebih lagi mengingat remaja berada dalam potensi seksual yang aktif dan sering tidak memiliki informasi yang cukup mengenai aktivitas seksual mereka sendiri. Tentu saja hal tersebut akan sangat berbahaya bagi perkembangan jiwa remaja bila ia tidak memiliki pengetahuan dan informasi yang tepat. (Rois Husnur Ridho, 2008).
Remaja merasa tidak nyaman atau tabu untuk membicarakan masalah seksualitas dan kesehatan reproduksinya. Akan tetapi karena faktor keingintahuannya mereka akan berusaha untuk mendapatkan informasi ini. Seringkali remaja merasa bahwa orang tuanya menolak membicarakan masalah seks dan kesehatan reproduksi sehingga mereka kemudian mencari alternatif sumber informasi lain seperti teman atau media massa (Siti Rokhmawati Darwisyah, 2008).
Informasi yang semakin mudah diakses justru memancing anak dan remaja untuk meniru perilaku yang dilihat. Pada akhirnya secara kumulatif kebiasaan-kebiasaan tersebut akan mempercepat usia awal seksual serta menghantarkan mereka pada kebiasaan berperilaku seksual yang beresiko tinggi karena kebanyakan remaja tidak memiliki pengetahuan yang akurat mengenai kesehatan reproduksi dan seksualitas (Kesrepro info, 2008).
3
mereka memasuki masa pubertas menentukan sikap dan perasaan mereka terhadap peristiwa yang terjadi pada masa tersebut. Selain itu ketika kita membicarakan pubertas, anak perempuan cenderung untuk memperoleh perhatian yang lebih besar. Ini terlihat dari penelitian ataupun pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan pubertas remaja putra yang hampir tidak ada (Kuther, 2000).
Masa remaja merupakan suatu masa yang menjadi bagian dari kehidupan manusia yang di dalamnya penuh dengan dinamika. Dinamika kehidupan remaja ini akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan diri remaja itu sendiri. Masa remaja dapat dicirikan dengan banyaknya rasa ingin tahu pada diri seseorang dalam berbagai hal, tidak terkecuali bidang seks. Seiring dengan bertambahnya usia seseorang, organ reproduksi pun mengalami perkembangan dan pada akhirnya akan mengalami kematangan. Kematangan organ reproduksi dan perkembangan psikologis remaja yang mulai menyukai lawan jenisnya serta arus media informasi baik elektronik maupun non elektronik akan sangat berpengaruh terhadap perilaku penyimpangan seksual individu remaja tersebut (Catherine, 2009).
Sejalan dengan tantangan global, peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian kemampuan professional. Guru harus lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan proses pembelajaran
4
agama agar tidak terjadi penyalahgunaan terhadap organ reproduksi (Riyanto M. Taruna, 2008).
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui tentang
“Bagaimana Gambaran Pengetahuan, sikap dan perlaku Para Guru Tentang Kesehatan Reproduksi di SMP “X” Kota Cimahi Tahun 2009- 2010”. Alasan penulis memilih penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku para guru tentang kesehatan reproduksi remaja di suatu sekolah. Alasan dilakukan penelitian di lokasi tersebut karena sudah ada persetujuan dari pihak sekolah serta kesediaan guru di sekolah tersebut menjadi responden. Diharapkan pula hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan penelitian dalam mengembangkan upaya komunikasi, informasi dan edukasi yang lebih tepat untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku para guru mengenai kesehatan reproduksi remaja.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang penelitian, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
Bagaimanakah gambaran pengetahuan para guru SMP “X” terhadap Kesehatan Reproduksi Remaja di Kota Cimahi tahun 2010
Bagaimanakah gambaran sikap para guru SMP “X” terhadap Kesehatan
Reproduksi Remaja di Kota Cimahi tahun 2010
5
1.3Maksud dan Tujuan
Maksud penelitian ini adalah memberikan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya kesehatan reproduksi
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku para guru SMP “X” terhadap Kesehatan Reproduksi Remaja di Kota Cimahi tahun 2010
1.4Manfaat Penelitian
Manfaat Akademik
Menambah wawasan penulis dan mahasiswa lainnya mengenai kesehatan reproduksi remaja pada umumnya, khususnya mengenai menarche, mimpi basah dan masturbasi.
Manfaat Praktis
Masyarakat dapat mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku mengenai Kesehatan Reproduksi Remaja
1.5Kerangka Pemikiran
Menurut Turner dan Helms menyatakan bahwa masa remaja sebagai suatu
masa di mana terjadi perubahan besar yang memberikan suatu tantangan pada individu remaja untuk dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya dan mampu mengatasi perubahan fisik dan seksual yang sedang dialaminya, juga sedang mengalami apa yang dinamakan proses pencarian identitas diri dan berusaha membangun suatu hubungan interaksi yang sifatnya baru. (Mukhtar, 2003)
6
Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi yang demikian cepat, ia akan terpuruk secara professional. Kalau hal ini terjadi, akan kehilangan kepercayaan baik dari pesrta didik,orang tua maupun masyarakat. Untuk menghadapi tantangan profesionalitas tersebut, perlu berfikir secara antisipatif dan proaktif, artinya guru harus melakukan pembaruan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus.
Disamping itu, guru masa depan harus paham penelitian guna mendukung terhadap efektifitas pengajaran yang dilakanakannya, sehingga dengan dukungan hasil penelitian guru terjebak pada praktek pengajaran yang menurut asumsi mereka sudah efektif, namun kenyataan justru mematikan kreatifias para peserta didiknya. Begitu juga dengan dukungan hasil penelitian yang mutakhir memungkinkan guru untuk melakukan pengajaran yang bervariasi dari tahun ke tahun, disesuaikan dengan konteks perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berlangsung.
Peran guru sebagai pendidik (nurturer) merupakan peran-peran yang berkaitan dengan tugas-tugas membri bantuan dan dorongan (supporter) tugas-tugas pengawasan dan pembinaan (supervisor) serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan masyarakat. Tugas-tugas ini berkaitan dengan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak untuk memperoleh pengalaman-pengalaman lebih lanjut seperti penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari orang tua dan orang dewasa lain, moralitas dan tanggung jawab
kemasyarakatan, pengetahuan dan keterampilan dasar.
7
penanaman moral, etik, dan komitmen agama agar tidak terjadi penyalahgunaan terhadap organ reproduksi (Riyanto M. Taruna, 2008).
1.6Metodologi
Metodologi penelitian yang penulis gunakan adalah sebagai berikut
- Rancangan penelitian : Cross sectional
- Metode penelitian : Deskriptif
- Teknik pengumpulan data : Survei, melalui wawancara langsung
terhadap responden
- Instrumen pokok penelitian : Kuesioner
- Populasi : Para guru SMP “X” di kota Cimahi tahun
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn2010
- Teknik sampling : Whole sampling
1.7Lokasi dan Waktu
- Lokasi Penelitian
SMP “X” di Kota Cimahi
- Waktu Penelitian
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Hasil penelitian di sekolah SMP “X”, Cimahi didapatkan:
Tingkat pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi remaja pada guru
SMP “X” adalah baik.
Tingkat sikap mengenai kesehatan reproduksi remaja pada guru SMP
“X” adalah baik.
Tingkat perilaku mengenai kesehatan reproduksi remaja pada guru
SMP “X” adalah baik.
Berdasarkan hasil penelitian di sekolah SMP “X”, Cimahi maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku responden sudah baik.
5.2Saran
Dilakukan tindakan untuk meningkatkan dan memperbaiki persepsi masyarakat mengenai masturbasi dengan cara edukasi, konseling, dan tindakan-tindakan yang lain yang melibatkan praktisi kesehatan.
Sekolah dapat mengadakan berbagai penyuluhan tentang kesehatan reproduksi sehingga dapat meningkatkan dan memperbaiki pengetahuan, sikap, dan perilaku siswa.
Sekolah dapat memasukkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi ke dalam kurikulum di sekolah.
84
DAFTAR PUSTAKA
Aden R. 2010. Ketika remaja & pubertas tiba. Yogyakarta: Hanggar Kreator.
Adek Ratna Jameela. 2008. Remaja indonesia masih sangat membutuhkan informasi kesehatan reproduksi. http://www.kesrepro.info/?q=node/407. 15 Oktober 2010.
Afandi Kusuma. 2009. Pengertian sehat.
http://www.afand.cybermq.com/post/detail/2456/pengertian-sehat. 23 Agustus 2010.
Agus Rahmadi .2009.siklus mimpi basah.
http://www.eramuslim.com/konsultasi/sehat/siklus-mimpi-basah.htm. 15 oktober 2010.
Agus Sudibyo. 2010. Tersandera urusan privat....
http://nasional.kompas.com/read/2010/06/23/08540883/Tersandera.Urusan.Pri vat.... 15 Oktober 2010.
Alderman, E. M. 1999. Contemporary Adolescent Gynocology.
http://www.einstein.yu.edu/home/faculty/profile.asp?id=5724&O=1, 10 November 2010
Arfi Bambani Amri.2006. Dewasanya Anak-anak Sekarang, Kelas 4 Sudah Haid & Mimpi Basah.
http://www.detiknews.com/read/2006/06/16/120015/617550/10/dewasanya-anak-anak-sekarang-kelas-4-sudah-haid-mimpi-basah?nd992203605. 20 oktober 2010.
Bambang W. 2006. Ilmu Ginekologi Dasar. Jakarta : Bagian Obstetri Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Atma Jaya.
Cholil. 1994. Konsep pemikiran tentang kesehatan reproduksi wanita. http://creasoft.wordpress.com/2008/04/18/kesehatan-reproduksi-wanita/10 November 2010.
Data Statistik Indonesia. 2009. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin. http://www.datastatistik-indonesia.com/component/
85
Dharma Eka Adji, 2008. Peranan sekolah dalam pendidikan seks.
http://dharmaeka.blogspot.com/2008/09/peranan-sekolah-dalam-pendidikan- seks.html. 13 Oktober 2010.
Dorland W.A.N. 2006. Kamus kedokteran dorland. Huriawati Hartanto, dkk. Edisi 29. Jakarta: EGC.
Eko Prasetyo Agustian. 2008. Pengaruh masturbasi terhadap kesehatan mental. http://els.fk.umy.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=3567. 13 Desember 2009.
Family Care International (FCI). 2000. Sexual & Reproductive Health Briefing Cards. New York: FCI, dari www.familycareintl.org. 12 oktober 2010
Felicia Kurniawan. 2002. Sikap dan perilaku seksual mahasiswa disalah satu perguruan tinggi swasta di jakarta. Atma Jaya, 2(1): 201-211.
Guyton A.C., Hall J.E. 2007. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 10. Terjemahan Irawati S. Jakarta: EGC.
Indah Rachma Murti. 2008. Hubungan antara frekuensi paparan pornografi melalui media massa dengan tingkat perilaku sekual pada siswa SMU
muhammadiyah 3 tahun 2008.
http://www.digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=126617&lokasi=lo kal. 25 Desember 2009.
International Data Base (IDB). 2010. World midyear population by age and sex for 2010. http://www.census.gov/cgi-bin/broker. 11 Oktober 2010.
Johar. 2010. Cara ampuh menghilangkan kebiasaan onani & masturbasi.
http://khalisjohar.blogspot.com/2010/09/cara-ampuh-menghilangkan-kebiasaan.html. 16 Oktober 2010.
Kesrepro info. 2008. Definisi kesehatan reproduksi remaja.
http://www.kesrepro.info/?q=node/380. 30 Desember 2009.
Komisi Penanggulan Aids (KPA) .2010. Laporan Kementerian Kesehatan Triwulan Kedua 2010. http://www.aidsindonesia.or.id/laporan-kementerian-kesehatan-triwulan-kedua-2010.html. 12 oktober 2010.
86
Kesrepro info. 2008. Definisi kesehatan reproduksi remaja.
http://www.kesrepro.info/?q=node/380. 30 Desember 2009.
Mbonk. 2010. Masturbasi, cukup dua kali seminggu.
http://kesehatan.kompas.com/read/2010/04/18/18364937/Masturbasi..Cukup.D ua.Kali.Seminggu. 13 Oktober 2010.
Meita Dhamayanti. 2009. Overview adolescent health problems and services. http://www.idai.or.id/remaja/artikel.asp?q=200994155149. 20 Januari 2010.
Mukhtar. 2003. Konsep diri remaja menuju remaja pribadi. Jakarta: PT. Rakasta Samasta
Outlook.2000. Kesehatan Reproduksi Remaja: Membangun Perubahan yang Bermakna ; Vol. 16. www.path.org/files/Indonesian_16-3.pdf. 25 oktober 2010
Pacarada, M. et al. 2007. Impact of socio-economic factors on onset of menarche in girl. BMJ.
http://www.cjmed.net/journal/articleinfo/id/291?PHPSESSID=472024dcc8dda cb7185cf1a8157560a2 29 September 2010
Pasquino, A.M. et al. 2008. Long-term observation of girl with idiopathic central precocious puberty treated with gonadotropih-releasing hormone analogs: impact on adult height, body mass index, bone mineralcontent and
reproductive function. J Clin Endocrinol Metab Vol. 93, No1.
http://jcem.endojurnals.org/cgi/content/full/93/1/190 23 September 2010.
Papalia, D.E, Olds, S. W., & Feldman, D. 2001. Human development (8th ed). Boston: McGraw-Hill
Riyanto M. Taruna, 2008. Peran Guru Sebagai Pengajar.
http://blog.unila.ac.id/hairuddin/2009/10/29/peran-guru-dalam-proses-pendidikan/ 12 Februari 2011.
Rois Husnur Ridho. 2008. Hubungan antara harga diri dan dukungan sosial
dengan intensi perilaku onani pada remaja laki-laki.
etd.eprints.ums.ac.id/1961/1/F100040008.pdf. 15 Desember 2009.
Saifuddin Azwar. 2000. Sikap manusia teori dan pengukurannya. Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
87
Sarah Dessy Oktavia. 2009. Hubungan karakteristik, faktor predisposisi, dan sumber informasi dengan perilaku seksual pada warga binaan sosial di panti
sosial asuhan anak putra utama 5 duren sawit tahun 2009.
http://www.digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=124301&lokasi=lo kal. 26 Desember 2009.
Saroj Pachauri.“Youth Across Asia: Issues and Challenges.” Makalah pada
konferensi Youth Across Asia: Growing Up, Growing Needs. Diselenggarakan oleh Population Council di Kathmandu-Nepal, 22-25 September 1997.
Sarwono, SW. 2004. Psikologi remaja. Cetakan VII. Jakarta : PT Grafindo
Siti Nurul Qomariyah. 2007. Penyakit menular seksual.
http://www.kesrepro.info/?q=node/312. 15 Oktober 2010.
Siti Rokhmawati Darwisyah. 2008. Seksualitas remaja Indonesia.
http://www.kesrepro.info/?q=node/366. 15 Oktober 2010.
Siti Rokhmawati Darwisyah. 2008. Tinjauan umum kesehatan reproduksi remaja. http://www.kesrepro.info/?q=node/367. 25 Januari 2010.
Snell R.S. 2006. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi 6. Terjemahan Liliana Sugiharto. Jakarta : EGC.
Soekidjo Notoatmodjo.2007. Promosi kesehatan & ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta
Sri Esti Wuryani D. 2008. Pendidikan Seks Keluarga. Jakarta : Indeks
Sri Rumini, Siti Sundari. 2004. Perkembangan anak dan remaja. Jakarta: Rineka Cipta.
Taubat. 2010. Pornografi salah satu penyebab pikun.
http://novelindo.blogspot.com/2010/01/pornografi-salah-satu-penyebab-pikun.html. 16 Oktober 2010.
Tri Handayani. 2008. Hubungan antara sikap terhadap hubungan seksual, masturbasi, pornografi, dan homoseksual dengan religiusitas pada dewasa muda muslim. http://www.digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/. 26 Desember 2009.
88
U.S. Census Bureau. 2009 .Population Estimates.
http://www.census.gov/prod/www/abs/p20.html.15 desember 2009.
Warih Andan Puspitosari. 2002. Peranan orang tua dalam pendidikan sex pada remaja. Jakarta : Mutiara Medika.
Wawan A., Dewi M. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika
Wikipedia. 2010. Ereksi. http://id.wikipedia.org/wiki/Ereksi. 1 Agustus 2010.