• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Kampanye Pertolongan Pertama pada Anak Saat Terkena Demam.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Kampanye Pertolongan Pertama pada Anak Saat Terkena Demam."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Banyak orang sering melakukan hal yang sudah menjadi kebiasaan yang secara sadar dilakukan untuk menjadikan hal tersebut tradisi yang akan dilakukan secara turun temurun. Demam pada anak seringkali diredam dengan cara penanggulangan yang secara medis tidak diperkenankan kembali untuk diterapkan menggunakan air es dan alkohol untuk menyembuhkan anak yang terkena demam, tanpa disadari hal tersebut menjadikan kebiasaan cara penanggulangan, akan tetapi karena seiring dengan berjalannya waktu hal tersebut mulai ditinggalkan sejalan dengan ilmu kesehatan yang semakin berkembang jauh lebih baik cara mengompres dengan menggunakan air dingin dan es batu justru menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan anak. Anak yang terkena demam juga merasakan ketidaknyamanan dari cara yang diberikan untuk menurunkan panas demam, hal tersebut memprihatinkan bagi anak karena cara yang salah justru dapat meinmbulkan akibat yang cukup besar. Oleh karena itu kampanye ini dimaksudkan untuk meluruskan kesalahan paham yang selama ini beredar di sekitar Jawa Barat.

(2)

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahaan………. i

Pernyataan Orisinalitas Laporan……….... ii

Pernyataan Publikasi Laporan Penelitian………...……… iii

Abstrak………...… iv 1.1 Latar Belakang……….… 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup………..… 2

1.2.1 Rumusan Masalah……….… 2

1.2.2 Ruang Lingkup………. 2

1.3 Tujuan Perencanaan……….… 3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data……….. 3

1.5 Skema Perancangan………. 5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kampanye……… 6

2.1.1 Jenis-jenis Kampanye………... 6

2.1.2 Tahapan Kampanye……….. 8

2.1.3 Teori Kampanye……….... 8

2.1.4 Strategi Kampanye……… 9

2.1.5 Media Kampanye……….. 10

(3)

2.2.1 Proses Terjadinya Demam……… 13

2.2.2 Penyebab Umum Demam………. 15

2.2.3 Penanggulangan Demam……….. 15

2.2.3.1 Non Farmakologis (Mengompres)………. 16

2.2.3.2 Farmakologis (Obat Penurun Panas)……….… 18

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta………... 20

3.1.1 Perusahan dan Lembaga Terkait………... 21

3.1.1.1 Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat………..………. 21

3.1.1.2 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)………...… 25

3.1.1.3Badan Pengawasan Obat dan Makanan………..… 28

3.1.2 Wawancara………..…….. 31

3.1.2.1 Wawancara dengan Balai POM Bandung………..…… 31

3.1.2.2 Wawancara dengan Dokter………..….. 32

3.1.3 Kuesioner……….…. 38

3.1.4 Tinjauan Terhadap Karya Sejenis………...… 40

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta………...… 41

3.3 Mengidentifikasiakan Sasaran………...… 43

3.3.1 STP………...………. 43 4.1 Konsep Komunikasi………... 46

(4)

4.2.1 Gaya Gambar………...….. 49

4.2.2 Layout………..…. 49

4.2.3 Tipografi………... 50

4.2.4 Warna……….…….….. 51

4.3 Konsep Media……….…. 53

4.3.1 Strategi Media………..…….…..53

4.4.16 Iklan di radio………..……. 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan……….……. 85

5.2 Saran……… 86

(5)

5.2.2 Saran Kepada Pihak FSRD UK Maranatha………..……… 86

DAFTAR PUSTAKA……….…….….. xv

DAFTAR ISTILAH……….…….. xvi

LAMPIRAN………..……. xvii

DATA PENULIS……….…….. xxiv

(6)

DAFTAR TABEL

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2.1.1Proses Demam………...13

Gambar 2.2.1.2 Pineal……… 14

Gambar 2.2.3.1.1 Bye Bye Fever………...……… 18

Gambar 2.2.3.2.1 Paracetamol...………..…… 18

Gambar 2.2.3.2.2 Ibuprofen………...….... 19

Gambar 3.1.1.1.1 Logo Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat………...….. 21

Gambar 3.1.1.1.2 Logo Ikatan Dokter Anak Indonesia……….… 25

Gambar 3.1.1.1.3 Logo Badan Pengawasan Obat dan Makanan…………..……... 28

Gambar 3.1.4.1 Promosi Kesehatan Untuk Puskesmas………...….…... 40

Gambar 3.1.4.2 Poster Kesehatan Anak………..……….. 41

Gambar 4.2.2.1 Stilasi Uap dan Air………..……….……… 49

Gambar 4.2.4.1 Warna Conditioning………...…….. 51

Gambar 4.2.4.2 Warna Informing………...……... 52

Gambar 4.2.4.3 Warna Reminding………..….. 53

Gambar 4.4.1 Logo Gerakan Reda………...……. 63

Gambar 4.4.2.1 Baligo Gerakan Reda………...…… 66

Gambar 4.4.2.2 Aplikasi Baligo Gerakan Reda………...…. 67

Gambar 4.4.3.1 Poster Imunisasi Gerakan Reda………...…… 67

Gambar 4.4.3.2 Aplikasi Poster Imunisasi Gerakan Reda……….…… 68

Gambar 4.4.3.3 Poster Gerakan Reda……… 68

Gambar 4.4.3.4 Aplikasi Poster Gerakan Reda………. 69

Gambar 4.4.4.1 Spanduk Warung Gerakan Reda………...….. 69

Gambar 4.4.4.2 Aaplikasi Spanduk Warung Gerakan Reda……….……. 70

Gambar 4.4.4.3 Spanduk Jalan Gerakan Reda………..…. 70

Gambar 4.4.4.4 Aplikasi Spanduk Jalan Gerakan Reda…… …………..…..…….71

Gambar 4.4.5.1 Brosur Penyuluhan Demam Gerakan Reda………. ……….….…71

Gambar 4.4.5.2 Brosur Stand Gerakan Reda………...72

Gambar 4.4.6.1 Flyer Penyuluhan Deman & Stand Gerakan Reda…..……….…… 72

(8)

Gambar 4.4.8.1 X banner Gerakan Reda………...…….... 74

Gambar 4.4.8.2 Aplikasi X banner Gerakan Reda……….… 74

Gambar 4.4.9.1 Mug Gerakan Reda……….. 75

Gambar 4.4.9.2 Aplikasi Mug Gerakan Reda……… 75

Gambar 4.4.10.1 T-shirt Gerakan Reda………. 76

Gambar 4.4.10.2 Aplikasi T-shirt Gerakan Reda………...………... 76

Gambar 4.4.11.1 Pin Gerakan Reda………... 77

Gambar 4.4.11.2 Aplikasi Pin Gerakan Reda……… 78

Gambar 4.4.12.1 Sticker Angkot Gerakan Reda dan Aplikasinya………….……... 78

Gambar 4.4.13.1 Kalender Gerakan Reda……….………… 79

Gambar 4.4.13.2 Aplikasi Kalender Gerakan Reda……….. 79

Gambar 4.4.14.1 Stand Gerakan Reda Skala 1:10………...…... 80

(9)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1.5.1 Skema Perancangan………... 5

Diagram 2.2.3.1.1 Struktur Penurunan Suhu Tubuh………..……... 17

Diagram 3.1.1.2.1 Struktur Organisasi Badan POM……….…… 30

Diagram 3.1.2.2.1 Cara Kerja Air Dingin dan Es Batu……….……… 36

Diagram 3.1.2.2.2 Cara Kerja Alkohol……….………. 36

(10)

DAFTAR ISTILAH

1. Abnormal : sesuai dengan keadaan yang biasa, mempunyai kelainan tidak normal

2. Analgesik : obat untuk meredakan rasa nyeri tanpa mengakibatkan hilangnya kesadaran

3. Antibodi : zat yg dibentuk dalam darah untuk memusnahkan bakteri virus atau untuk melawan toksin yang dihasilkan oleh bakteri 4. Antipiretik : obat penurun demam

5. Farmakologis : berkenaan dengan farmokologi

6. Fasilitator : orang yg menyediakan fasilitas, penyedia

7. Hipotermia : keadaan suhu tubuh yang sangat mengalami penurunan turun hingga di bawah 35o C

8. Infeksi : terkena hama, kemasukan bibit penyakit, ketularan penyakit, peradangan

9. Internal : menyangkut bagian dalam (tubuh, diri, mobil, dsb) 10.Klinis : ilmu-ilmu kedokteran dasar

11.Lisensi : surat izin untuk mengangkut barang dagangan, usaha. 12.Overdosis : ukuran (obat dsb) yang berlebihan

13.Pneumonia : penyakit radang paru-paru

14.Virus : mikroorganisme yg tidak dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop biasa, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron, penyebab dan penular penyakit, seperti cacar, influenza, dan rabies.

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Panas, pada dasarnya berguna untuk tubuh, karena pada saat tubuh panas, terjadi pergerakan beberapa zat penting untuk melawan kuman, namun panas yang berlebihan memberikan efek negative terhadap kesehatan tubuh. Oleh karena hal tersebut penanganan panas sangat beraneka ragam. Pemberian obat penurun panas acap kali belum cukup menunjukkan efek yang diinginkan. Maka dari itu kompres merupakan cara yang patut dicoba, untuk mendinginkannya tentu secara logika berpikiran menggunakan sesuatu yang dingin, misalkan air dingin atau air es. Tidak heran nenek moyang kita dulu selalu menggunakan kompres air dingin atau air es. Kebiasaan ini sempat dianut pula oleh dunia medis menurut dr. Waldin Nurhamzah, Sp. A, dari Fakultas Kedokteran UI/RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta. (Dwi Prayoga : 31 Maret 2010 : http://yogasecang. com/2010/03/31/anak-panas-mandikan-air-hangat/). Kompres meski kurang praktis dibandingkan obat-obatan tetapi efek yang diharapkan dapat segera terlihat, begitu pula efek sampingnya yang minimal.

Beraneka macam alat dan obat penurun panas berikut dengan juga cara-cara tradisional yang sering diterapkan menjadikan tingkatan efektifitas mana yang lebih berpengaruh penting dan juga aman bagi kesehatan. Pengarahan dan cara penanggulangan untuk mengesampingkan pemikiran orang jaman dahulu dengan cara pemikiran yang jauh berbeda pada jaman modern seperti sekarang ini karena jauh lebih berkembang, sehingga perlu pembuktian banyaknya pemberitaan tentang penanggulangan menurunkan panas/demam pada anak dengan cara awam memiliki efek samping yang negative yang secara langsung berdampak buruk, karena terpatok dengan mitos dan pemikiran yang masih terbatas di masa itu.

(12)

dalam cara penanganan panas yang dilakukan oleh orang tua, dalam hal ini khususnya ibu-ibu muda. Oleh karena itu pemecahan dari permasalahan tersebut dilakukan berupa kampanye.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup 1.2.1 Rumusan Masalah

Beberapa faktor permasalahan utama :

• Bagaimana cara mengesampingkan pola pikir orang di jaman dahulu yang masih sangat erat kaitannya dengan mitos, terkait dengan cara menurunkan panas tubuh dengan menggunakan air dingin atau air es?

• Bagaimana cara memaparkan dampak buruk bagi kesehatan dan juga cara menyampaikan bahaya mengompres menggunakan air dingin dan alkohol untuk menurunkan panas badan?

• Bagaimana cara menimbulkan kesadaran kepada setiap orang tentang pentingnya kesehatan?

1.2.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup atau batasan permasalahan ditujukan bagi ibu-ibu muda yang memiliki usia berkisar 25-35thn dan mempunyai anak usia balita, karena anak dalam usia balita memiliki kecenderungan sangat rentan dengan muculnya pernyakit, dalam hal ini khususnya demam, penyakit dengan gejala meningkatnya suhu panas tubuh.

Menurut survei yang telah terdahulu dilakukan sebelum mengangkat topik ini, kalangan menengah ke bawah di daerah Bandung yang menjadi tujuan penyampaian dari kampanye, karena pemahaman tentang menurunkan panas anak dengan menggunakan air hangat sudah banyak diterapkan oleh kalangan menengah ke atas yang mungkin dalam hal ini status pendidikan dan sosialisasi pun menjadi salah satu faktor yang mendorong hal tersebut.

1.3Tujuan Perencanaan

(13)

• Menjelaskan sebagaimana besar pengaruh pola pikir yang tidak berkembang mengikuti zaman dalam kehidupan di bidang kesehatan khususnya peranan air panas, air dingin, dan juga alkohol dengan suhu tubuh.

• Memaparkan bagaimana dampak dan juga nilai efektifitas air dingin, alkohol dan juga air hangat dalam menyelaraskan suhu tubuh.

• Memotivasi siapapun untuk lebih peduli terhadap cara penanggulangan menurunkan suhu tubuh yang efektive.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Usaha yang dilakukan untuk pengumpulan data diantaranya :

Wawancara, adalah tanya jawab dengan seseorang (pejabat dan sebagainya) yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dibuat dalam suatu kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pada layar televisi; tanya jawab dieksi (kepala personalia, kepala humas) perusahaan dengan melamar pekerjaan; tanya jawab peneliti dengan manusia sumber.

Adapun yang dilakukan adalah wawancara terpimpin yaitu wawancara yang memakai pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya.

(Kamus Besar Bahasa Indonesia http://pusatbahasa.diknas.go.id)

Pada penelitian yang akan dilaksanakan ini, wawancara akan dilakukan kepada para pakar-pakar yang ahli (dokter). Proses yang dilakukan secara terstruktur untuk mendapatkan data yang benar-benar terpecaya tentang efektivitas air hangat sebagai penyelaras suhu tubuh bagi anak.

(14)
(15)

1.5Skema Perancangan

Efektivitas penggunaan air hangat dibandingkan sebagai penyelaras suhu tubuh

Diagram 1.5.1 Nama : Skema Perancangan Sumber : Dokumentasi Pribadi Tindakan

Pengumpulan Permasalahan

(Banyak ibu muda yang tidak mengetahui bahaya mengompres anak dengan menggunakan air dingin dan alkohol)

Survei & Wawancara

Kuesioner Daftar pustaka

Dokter anak IDAI & Dikes

Hasil

Lebih banyak ibu muda yang mulai meninggalkan mengompres anak dengan air dingin dan alkohol

Kampanye

Solusi pemecahan masalah secara DKV Hipotesis Awal

Masih banyak ibu-ibu muda yang mengompres anaknya dengan air dingin, oleh karena itu diperlukan kesadaran tiap orang tua khususnya ibu muda untuk lebih memperhatikan tata cara penanggulangan menurunkan suhu tubuh anak yang efektive dan aman diterapkan, maka akan

dibuat perencanaan untuk memecahkan masalah.

Tujuan Kampanye

(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Permasalahan yang ada berdasarkan pada pola pikir masyarakat yang masih terpaku pada mitos menggunakan air dingin untuk menurunkan panas demam anak dan juga kentalnya tradisi yang dilakukan secara turun temurun justru menimbulkan tingginya angka kematian anak. Demam menjadi peringkat ke 4 dari 21 penyebab kematian anak, oleh karena itu perubahan tingkah laku dan perilaku yang diharapkan menjadi salah satu alasan diadakannya suatu pemecahan permasalahan berupa kampanye.

Pemecahan masalah berupa kampanye mengenalkan kompres air hangat sebagi pengganti air dingin yang dilakukan selama satu tahun lebih mendominan dengan terselenggarkannya stand Gerakan Reda yang berjalan selama 6 bulan. Stand tersebut selain untuk lebih mendekatkan diri kepada target audience juga berperan sebagai media Reminding untuk menghimbau kembali penggunaan air hangat yang efektif. Selain itu media yang digunakan berupa photography yang merupakan gambaran keseharian ibu dan anak saat anak terkena demam, hal ini digunakan untuk memudahkan arti dari pesan yang ingin disampaikan. Photography juga digunakan berdasarkan hasil survey yang sudah dilakukan sebelumnya dengan menghasilkan saatu gambaran bahwa kalangan menengah kebawah dengan tingkat pendidikan tertinggi SMA lebih memahami pesan yang disampaikan berupa tingkah laku dalam keseharian.

(17)

5.2 Saran

5.2.1 Saran Penguji

Penguji memberikan masukan agar pemikiran yang sempit menjadi lebih terbuka, tidak tertuju dan terpatok hanya dengan suatu hal yang belum tentu didasari dengan kebenaran yang ada, dalam hal ini penguji menekankan pentingnya melewati dan menghargai tiap proses dari suatu proyek, pentingnya bersosialisasi satu sama lain untuk membuka, dan bertukar pikiran, karena pada dasarnya seorang desainer bekerja secara team work dengan beraneka macam pemikiran tentu akan menimbulkan beraneka macam jalan keluar yang berbeda, sehingga satu sama lain bisa lebih terbantu dan mendapatkan masukan yang secara tidak langsung mempercepat proses pengerjaan suatu proyek.

Pendekatan terhadap proyek atau kegiatan harus dengan sungguh-sungguh dirasakan untuk mendapatkan hasil yang maksimal nantinya, lebih merasa peka dan peduli dengan keadaan sekitar bukan hanya menetapkan pada pemikiran diri sendiri saja. Melakukan sesuatu yang dijalankan dengan sepenuh hati tentu akan mendapatkan hasil yang maksimal, oleh karena itu disarankan untuk melakukan suatu pekerjaan yang memang sudah menjadi kegemaran atau

hobby yang sudah benar-benar dipahami dan dimengerti sehingga segala sesuatu yang dikerjakannya nanti menjadi selaras dengan keinginannya karena sudah tidak terbebani melainkan menjadi suatu rutinitas yang menyenangkan.

5.2.2 Saran Kepada Pihak FSRD UK Maranatha

Selama kegiatan mata kuliah Mayor Desain Grafis 6 ini terlaksana kesulitan yang dirasa perlu menjadi pertimbangan untuk pihak FSRD UK Maranatha khususnya diharapkan bisa lebih memberikan kemudahan fasilitas untuk terlaksanakannya proses tersebut. Baik dalam hal informasi yang lebih seringkali diberitahukan terlebih dahulu secara langsung sehingga peserta dapat mengatur kembali jadwal yang mungkin terganggu, dengan ini juga di himbau kepada pihak FSRD UK Maranatha untuk lebih memberikan pengarahan yang kiranya berguna bagi terselenggarakannya tugas akhir ini sebaik mungkin, merencanakan segala sesuatu yang diperlukannya dari jauh-jauh hari.

(18)

PERANCANGAN KAMPANYE PERTOLONGAN PERTAMA PADA

ANAK SAAT TERKENA DEMAM

SG-402/MDKV 6/Semester IIX/2011

Penulis:

Cyrenia Galuh Pravita Louwaars

0764168

Dosen Pembimbing:

Dodi Rahadian, S.Sn

Elizabeth Wianto, S.Sos, S.Sn

MAYOR DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

PROGRAM STRATA 1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(19)

LEMBAR PENGESAHAN

Perancangan Kampanye Pertolongan Pertama Pada Anak Saat Demam

Dengan ini, saya menyatakan bahwa

Isi CD-ROM Laporan Penelitian sama dengan hasil revisi akhir

Bandung 10 Juni 2011

(Cyrenia Galuh P. L.)

0764168

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dodi Rahadian, S. Sn Elizabeth Wianto, S.Sos., S.Sn

NIK : 640022L NIK : 640041L

Mengetahui,

Ketua Jurusan S1 Desain Komunikasi Visual

Dra. Christine Claudia Lukman, M. Ds

(20)

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN

Dengan ini, saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Cyrenia Galuh Pravita Louwaars

NRP : 0764168

Fakultas / Jurusan : Seni Rupa dan Desain / Desain Komunikasi Visual

Dengan ini menyatakan sesungguhnya bahwa Laporan penelitian ini adalah benar merupakan hasil karya saya sendiri dan bukan duplikasi dari orang lain.

Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila dikemudian hari diketahui pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi yang telah ditetapkan.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat.

Bandung, 10 Juni 2011

(Cyrenia Galuh Pravita Louwaars)

(21)

Dengan ini, saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Cyrenia Galuh Pravita Louwaars

NRP : 0764168

Fakultas / Jurusan : Seni Rupa dan Desain / Desain Komunikasi Visual

Dengan ini, saya menyatakan bahwa

1. Demi perngembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Kristen Maranatha Hak Bebas Royalti noneksklusif (Non- Ekslusive Royalti – Free Right) atas laporan penelitian saya yang berjudul “Perancangan Kampanye Pertolongan Pertama Pada Anak Saat Terkena Demam”

2. Universitas Kristen Maranatha Bandung berhak menyimpan, mengalihkan

mediakan / mengalihkan formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database). Mendistribusikannya, serta menampilkannya dalam bentuk

softcopy untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penuli / pecipta.

3. Saya bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi, tanpa

melibatkan pihak Universitas Kristen Maranatha Bandung, segala bentuk tuntutan hokum yang timbul atas pelanggaran Hak cipta dalam karya ilmiah saya ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bandung, 10 Juni 2011

Yang menyatakan,

(22)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dihaturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa menuntun

memberikan bimbingan, kemudahan dan kelancaraan sehingga pada akhirnya

terselesaikanlah Laporan Tugas Akhir semester genap dengan judul Perancangan

Kampanye Pertolongan Pertama Pada Anak Saat Terkena Demam. Laporan ini

disusun untuk menjadikan syarat mencapai gelar sarjana strata satu, Fakultas Seni

Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranata, Bandung.

Banyaknya keterbatasan kemampuan yang tersusun masih memilki

ketidaksempurnaan, atas apa yang telah diberikan baik dukungan dan bantuan moril

dari berbagai pihak, akan terasa sulit dan berat agar laporan ini dapat terselesaikan

dengan baik, oleh karena itu rasa terimakasih yang sebesar-sebesarnya ingin

dihaturkan kepada :

1. Bapak Gai Suharja, P.Hd selaku Dekan Fakultas Universitas Kristen

Maranatha.

2. Ibu Dra. Christine Claudia Lukma, M. Ds selaku ketua jurusan Desain

Komunikasi Visual Universitas Kristen Maranatha.

3. Bapak Hendra Setiawan, BFA, MA selaku ketua Koordinator Mayor

Desain Grafis 6 / TA.

4. Bapak Dodi Rahadian, S. Sn selaku dosen pembimbing yang telah

berkenan meluangkan waktu, pikiran dan tenaga dalam tersusunnya

laporan tugas akhir dari awal sampai akhir.

5. Ibu Elizabeth, S. Sos., S. Sn selaku dosen pembimbing yang dengan sabar

memberikan masukan dan pendapat agar terus mengembangkan karya

yang lebih baik lagi agar mendapat hasil yang memuaskan.

6. Ibu Safa, selaku salah satu perwakilan untuk narasumber dari Balai POM.

7. Bapak Sumanto, selaku perwakilan dari Dinas Kesehatan Jawa Barat

(23)

8. Bapak dr. Adrian Suhendra, Sp.PK, M.Kes, selaku dosen Patologi

kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

9. Bapak dr. Sugiarto Purwadisastra, M. Kes, selaku dosen ahli Farmakologi

Universitas Kristen Maranatha.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati tidak ada gading yang tak retak, hasil

karya yang jauh dari kesempurnaan ini kiranya apabila ada kesalahan dan

kekurangan dengan tangan terbuka menerima semua masukan juga kritikan,

disamping itu pula sekiranya harapan dengan selesainya tugas akhir ini menjadikan

suatu pembelajaran baru bagi semua orang yang memerlukannya.

Bandung, 19 Mei 2011

(Cyrenia Galuh P. L.)

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Ruslan, Rosady. (1997). Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Venus, Antar. (2004). Manajemen Kampanye, Bandung, Simbiosa Media.

Website :

Badan POM 23 February (2011). http://www.pom.go.id/ 2011. Diunduh tanggal 2Maret Pukul 20.59 WIB.

Badan POM (2011). http://www.pom.go.id/profile/visi_misi.asp. Diunduh tanggal 2 Maret Pukul 21.10 WIB.

Badan POM (2011). http://www.pom.go.id/profile/fungsi_badan_POM.asp. Diunduh tanggal 2 Maret 2011 Pukul 21.30 WIB.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (2011) http://www.diskes.jabarprov.go.id/) . Diunduh tanggal 25 Februari Pukul 20.30 WIB.

Galeri Kegiatan IKM (2010). http://ikmuii.wordpress.com. Diunduh tanggal 2 Maret 2011. Pukul 07.55 WIB.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (2009). http://www.idai.or.id/ppidai.asp. Diunduh tanggal 14 Maret Pukul 17.54 WIB.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011). http://pusatbahasa.diknas.go.id. Diunduh tanggal 3 Februari Pukul 28.58 WIB.

Prayoga, Dwi (2010) http://yogasecang.com/2010/03/31/anak-panas-mandikan-air-hangat/. Diunduh tanggal 5 Februari 2011. Pukul 20.00 WIB.

Unsur Komunikasi (2010). http://organisasi.org/analisis-pengertian-komunikasi-dan-5-lima-unsur-komunikasi-menurut-harold-lasswell. Diunduh tanggal 2 Maret Pukul 18.00 WIB. Wibowo, Suryo (2010) http://suryo-wibowo.blogspot.com/2006/05/demam.html. Diunduh

tanggal 6 Februari Pukul 18.38 WIB.

Referensi

Dokumen terkait

Di sisi lain, mereka juga menggunakan produk perawatan wajah agar tetap terlihat segar dan demi menambah rasa percaya diri sehingga jelas bahwa lelaki masa kini

Dalam proposal skripsi ini penulis menggunakan model analisis kuantitatif yaitu suatu model analisis yang dipakai untuk mengetahui dan menguji bauran pemasaran

Kegiatan pertunjukan ini akan sering diadakan untuk mendukung proses pembelajaran musik itu sendiri karena pada dasarnya musik adalah seni pertunjukan dan banyak hal yang tidak

NAMA INSTANSI NAMA BARANG JUMLAH KETERANGAN... Dinas

Menurut Lake (2009, p86), konsumen mengambil keputusan berdasarkan apa yang mereka artikan, bukannya berdasarkan kenyataan objek, oleh karena itu, investasi untuk persepsi

Pengujian yang dilakukan untuk menjaring opini awal dari pengunjung museum geologi terhadap alat peraga sesuai dengan prasayarat desain yang telah

Proses penelitian diawali dengan persiapan bahan baku kemudianTempurung kelapa dibakar menggunakan kompor pirolisis atau dibakar secara tidak langsung untuk memperoleh

Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian yang bersifat preskriptif dan terapan.Sebagai suatu ilmu yang bersifat preskriptuf, ilmu hukum mempelajari tujuan hukum,