PENGADILAN TINGGI MEDAN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :
Nama lengkap : ILHAM Tempat lahir : Medan
Umur/ tanggal lahir : 22 Tahun/9 Desember 1993 Jenis kelamin : laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Jl. Jati Dsn I-A Desa Sei Mencirim Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang
Agama : Islam
Pekerjaan : Tidak Ada
Terdakwa ditangkap tanggal 15 Januari 2016;
Terdakwa ditahan oleh :
1. Penyidik, sejak tanggal 16 Januari 2016 sampai dengan tanggal 4 Februari 2016 ;
2. Perpanjangan Penuntut Umum, sejak tanggal 5 Februari 2016 sampai dengan tanggal 15 Maret 2016 ;
3. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Medan, sejak tanggal 16 Maret 2016 sampai dengan tanggal 14 April 2016 ;
4. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Medan, sejak tanggal 15 April 2016 sampai dengan tanggal 14 Mei 2016;
5. Penuntut Umum, sejak tanggal 13 Mei 2016 sampai dengan tanggal 1 Juni 2016 ;
6. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Medan, sejak tanggal 2 Juni 2016 sampai dengan tanggal 1 Juli 2016 ;
7. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan, sejak tanggal 21 Juni 2016 sampai dengan tanggal 20 Juli 2016 ;
8. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Medan, sejak tanggal 21 Juli 2016 sampai dengan tanggal 18 September 2016 ;
9. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan, sejak tanggal 19 September 2016 sampai dengan tanggal 18 Oktober 2016.
PENGADILAN TINGGI MEDAN
10. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan, sejak tanggal 19 Oktober 2016 sampai dengan tanggal 17 Nopember 2016.
11. Hakim Pengadilan Tinggi Medan, sejak tanggal 11 Nopember 2016 sampai dengan tanggal 10 Desember 2016.
12. Perpanjangan Penahanan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan, sejak tanggal 11 Desember 2016 sampai dengan tanggal 08 Februari 2017.
Pengadilan Tinggi tersebut;
Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang bersangkutan serta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Medan nomor : 2036/Pid.B/2016/PN.Mdn, tanggal 10 Nopember 2016;
Membaca surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Medan, yang mendakwa Terdakwa dengan dakwaan sebagai berikut :
Bahwa dia Terdakwa ILHAM bersama-sama saksi DONALD RICARDO TAMPUBOLON dan, saksi RUDINI SYAHPUTRA ALS ACONG, saksi OBY RIVALDI LUBIS, saksi WIRDIANSYAH ADINATA ALS IMAM (masing – masing dituntut dalam berkas terpisah) serta DONY ALS TOKE dan DEDI IRWANSYAH ALS BETONG (MASING-MASING DPO), pada hari Jumat tanggal 10 Mei 2013 sekira pukul 02.00 wib ataupun setidak-tidaknya pada waktu lain masih dalam bulan Mei tahun 2013 ataupun setidak-tidaknya masih dalam tahun 2013 bertempat di Jalan Sei Serayu Depan Gudang Pentaswara Kel.Tanjung Rejo Kec.Medan Sunggal, atau setidak-tidaknya di suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Medan, pencurian yang didahului atau disertai dengan kekerasan atau ancaman kekerasan pada orang, dengan maksud untuk menyediakan atau memudahkan pencurian itu, atau jika tertangkap tangan, supaya ada kesempatan bagi dirinya sendiri atau bagi yang turut serta melakukan kejahatan itu untuk melarikan diri atau supaya barang yang dicurinya tetap tinggal ditangannya yang dilakukan pada waktu malam hari di dalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya atau di Jalan Umum atau di dalam kereta api, atau tram yang sedang berjalan dan dilakukan bersama-sama oleh dua orang atau lebih yang mengakibatkan orang luka berat atau mati dan perbuatan itu dilakukan yang dilakukan terdakwa antara lain dengan cara sebagai berikut :
Bermula pada hari Jumat tanggal 10 Mei 2013 saksi FIKRI EKO KURNIAWAN ketika melintas di Jalan Sei Serayu tepatnya di depan Gedung Pentaswara saksi FIKRI EKO KURNIAWAN melihat korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILEAN telentang di Jalan dengan berpakaian Dinas Brimob dengan posisi korban kepala kearah pinggir jalan sedangkan kaki korban
PENGADILAN TINGGI MEDAN
ke arah jalan dan pada bagian kepala belakang mengeluarkan banyak darah melihat hal tersebut kemudian saksi FIKRI EKO KURNIAWAN langsung memberitahukan kepada saksi HENDRA SAHPUTRA dengan mengatakan,
”Bang Aku Jumpa Mayat di Jalan Sei Serayu” kemudian saksi HENDRA SAHPUTRA berangkat menjumpai IWAN kemudian saksi HENDRA SAHPUTRA dan IWAN berangkat ke Jalan Sei Serayu tepatnya di depan Gedung Pentaswara saksi HENDRA SAHPUTRA dan IWAN melihat korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILEAN dengan berpakaian Dinas Brimob lengkap dalam keadaan telentang dan saksi HENDRA SAHPUTRA melihat korban sempat terbatuk – batuk kemudian saksi HENDAR SAHPUTRA dan IWAN pergi ke Markas Brimob yang terletak di Jalan Sei Wampu Medan dan melaporkan ke Piket Brimob kemudian saksi HENDAR SAHPUTRA mengatakan kepada saksi GIMBA LANGGA dan saksi LILIK PRANOTO (Anggota Brimob), ”Bang Ada Anggota Brimob yang terkapar di Jalan Sei Serayu Medan” mendengar perkataan tersebut kemudian saksi HENDRA SAHPUTRA bersama-sama dengan saksi GIMBA LANGGA dan saksi LILIK PRANOTO (Anggota Brimob) pergi menuju ke Jalan Sei Serayu Medan tepatnya di depan Gudang Pentaswara melihat korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILEANtergeletak di aspal mengenakan pakaian PDL Brimob dengan posisi terlentang kepala kearah pinggir jalan sedangkan kaki korban ke arah jalan dan muka berdarah serta mulut hancur dan terdengar hanya suara nafas korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILEAN dan sekitar 7 meter dari posisi korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILEAN ada sebuah broti yang masih berlumaran darah kemudian saksi GIMBA LANGGA dan saksi LILIK PRANOTO mencoba mengangkat kepala korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILEAN namun pada saat saksi GIMBA LANGGA dan saksi LILIK PRANOTO mengangkat kepala korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILEAN dari belakang kepala belakang korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILEAN banyak keluar darah sehingga saksi GIMBA LANGGA dan saksi LILIK PRANOTO kembali meletakan kepala korban ke aspal kemudian saksi GIMBA LANGGA pergi mencari alat transportasi untuk membawa korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILEAN ke rumah sakit sedangkan saksi LILIK PRANOTO tetap ditempat untuk menjaga korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILEAN tetapi karena situasi sepi saksi GIMBA LANGGA tidak menemukan alat transportasi untuk membawa korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILEAN ke rumah sakit sehingga saksi GIMBA LANGGA kembali ke Jalan Sei Serayu kemudian sekitar 15 (limabelas) menit melintas 1 (satu) unit mobil Toyota Avanza warna hitam di Jalan Sei Serayu
PENGADILAN TINGGI MEDAN
kemudian saksi GIMBA LANGGA dan saksi LILIK PRANOTO langsung menyetop mobil tersebut dan meminta tolong untuk membawakan korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILEAN ke rumah sakit Brimob dan setelah itu saksi GIMBA LANGGA dan saksi LILIK PRANOTO mengangkat korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILEAN ke dalam mobil avanza tersebut dengan ditemani oleh saksi LILIK PRANOTO di dalam mobil tersebut sedangkan saksi GIMBA LANGGA mengikuti dari belakang dan setelah tiba di Rumah Sakit Brimob di Jalan Sei Wampu saksi LILIK PRANOTO dan saksi GIMBA LANGGA langsung membawa korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILEAN ke ruangan IGD dan kurang lebih dari 15 (limabelas) menit kemudian petugas Rumah Sakit memberitahukan kepada saksi LILIK PRANOTO dan saksi GIMBA LANGGA bahwasanya korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILEAN sudah meninggal dunia.
Bahwa kemudian pada hari Kamis tanggal 14 Januari 2016 sekira pukul 09.00 WIB TEGUH IMAM SUSANTO, saksi T. SIMANJORANG, saksi MISRIANTO, saksi A. SINULINGGA, saksi MAJU SIHITE, saksi RUDI SETIAWAN, saksi M. IRWANSYAH, saksi MARWAN DERMAWAN (Masing-Masing Anggota Kepolisian Polsek Sunggal) melakukan penangkapan terhadap saksi 2. RUDINI SYAHPUTRA Als. ACONG di rumahnya yang terletak di Jalan Sei Serayu Gang Buntu No. 13 Kelurahan Babura Kecamatan Medan Sunggal-Medan kemudian saksi-saksi dari Anggota Kepolisian Sunggal melakukan penangkapan terhadap saksi DONAL RICARDO TAMPUBOLON di Jalan Setia Budi Gang Budi Nomor 25 Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal-Medan dimana saksi- saksi anggota kepolisian Polsek Sunggal melakukan penangkapan terhadap saksi RUDINI SYAHPUTRA Als. ACONG dan saksi DONAL RICARDO TAMPUBOLON karena ada laporan bahwasanya saksi RUDINI SYAHPUTRA Als. ACONG dan saksi DONAL RICARDO TAMPUBOLON melakukan tindak pidana Pencurian Dengan Kekerasan terhadap seorang pelajar laki-laki kemudian setelah saksi- saksi dari Pihak Kepolisian menangkap saksi RUDINI SYAHPUTRA Als. ACONG dan saksi DONAL RICARDO TAMPUBOLON kemudian saksi-saksi dari Anggota Kepolisian Polsek Sunggal melakukan introgasi terhadap saksi RUDINI SYAHPUTRA Als. ACONG dan saksi DONAL RICARDO TAMPUBOLON dimana saksi RUDINI SYAHPUTRA Als. ACONG dan saksi DONAL RICARDO TAMPUBOLON mengaku telah melakukan pencurian dengan kekerasan terhadap korban seorang pelajar laki-laki di Jalan Sei Mencirim Kelurahan Babura Kecamatan Medan Sunggal-Medan kemudian saksi-saksi dari Anggota Kepolisian Polsek Sunggal menanyakan kembali kepada saksi RUDINI SYAHPUTRA Als.
PENGADILAN TINGGI MEDAN
ACONG dan saksi DONAL RICARDO TAMPUBOLON apakah pernah melakukan pencurian selain di Jalan Sei Mencirim tersebut dan di jawab oleh saksi RUDINI SYAHPUTRA Als. ACONG dan saksi DONAL RICARDO TAMPUBOLON bahwasanya mereka telah beberapa kali melakukan pencurian salah satu diantaranya yaitu pada tanggal 10 Mei 2015 di Jalan Sei Serayu Tepat di Depan Gedung Pentaswara dengan korban seorang Anggota Brimob dimana saksi RUDINI SYAHPUTRA Als. ACONG dan saksi DONAL RICARDO TAMPUBOLON melakukannya bersama-sama dengan saksi OBY RIVALDI LUBIS dan saksi WIRDIANSYAH DINATA Als. IMAM, terdakwa ILHAM, DEDI IRWANSYAH Als.
BETONG dan DONI Als. TOKEK (DPO) kemudian saksi-saksi Anggota Kepolisian Polsek Sunggal melakukan pengembangan atas pengakuan saksi RUDINI SYAHPUTRA Als. ACONG dan saksi DONAL RICARDO TAMPUBOLON dan kemudian saksi-saksi Anggota Kepolisian Polsek Sunggal melakukan penangkapan terhadap saksi OBY RIVALDI LUBIS dan saksi WIRDIANSYAH DINATA Als. IMAM, terdakwa ILHAM pada tanggal 15 Mei 2016 dan ketika saksi OBY RIVALDI LUBIS dan saksi WIRDIANSYAH DINATA Als. IMAM, terdakwa ILHAMditangkap dan langsung mengakui bahwasanya saksi OBY RIVALDI LUBIS dan saksi WIRDIANSYAH DINATA Als. IMAM, terdakwa ILHAM, saksi. RUDINI SYAHPUTRAAls. ACONG dan saksi DONAL RICARDO TAMPUBOLON, terdakwa ILHAM, DEDI IRWANSYAH Als. BETONG dan DONI Als. TOKEK melakukan pencurian bersama-sama pada tanggal 10 Mei 2015 di Jalan Sei Serayu Tepat di Depan Gedung Pentaswara dengan korban seorang Anggota Brimob. Bahwa terhadap DEDI IRWANSYAH Als. BETONG belum dilakukan penangkapan karena sedang menjalankan hukuman di Rutan Tanjung Gusta ;
Bahwa saksi RUDINI SYAHPUTRA Als. ACONG dan saksi DONAL RICARDO TAMPUBOLON bersama-sama dengan saksi OBY RIVALDI LUBIS, saksi WIRDIANSYAH DINATA Als. IMAM, terdakwa ILHAM mengakui bahwasnya mereka melakukannya dengan cara saksi RUDINI SYAHPUTRA Als. ACONG dan saksi DONAL RICARDO TAMPUBOLON bersama-sama dengan saksi OBY RIVALDI LUBIS, saksi WIRDIANSYAH DINATA Als. IMAM, terdakwa ILHAM, DEDI IRWANSYAH Als. BETONG dan DONI Als. TOKEK dimana berawal pada hari Jumat tanggal 10 Mei 2013 sedang berkeliling mencari sasaran dimana saksi DONALD RICARDO TAMPUBOLON berboncengan dengan saksi RUDINI SYAHPUTRA ALS ACONG dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat warna hitam sedangkan saksi OBY RIVALDI LUBIS dengan saksi WIRDIANSYAH DINATA Als. IMAM mengendarai sepada motor Satria FU warna hitam, sedangkan terdakwa ILHAM berboncengan dengan DEDI IRWANSYAH Als. BETONG dan
PENGADILAN TINGGI MEDAN
DONI Als. TOKEK dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat warna biru dan pada saat terdakwa ILHAM bersama-sama dengan saksi OBY RIVALDI LUBIS, saksi WIRDIANSYAH DINATA Als. IMAM, saksi DONALD RICARDO TAMPUBOLON berboncengan dengan saksi RUDINI SYAHPUTRA ALS ACONG , terdakwa ILHAM, DEDI IRWANSYAH Als. BETONG dan DONI Als. TOKEK melintas di Jalan Sei Serayu melihat korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILEAN seorang diri dengan mengendarai 1 (satu) unit sepada motor Jupiter z warna kuning orange kemudian saksi OBY RIVALDI LUBIS dan saksi WIRDIANSYAH DINATA Als. IMAM, terdakwa ILHAM bersama-sama dengan saksi DONALD RICARDO TAMPUBOLON berboncengan dengan saksi RUDINI SYAHPUTRA ALS ACONG , terdakwa ILHAM, DEDI IRWANSYAH Als. BETONG dan DONI Als. TOKEK mengikuti korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILEAN dan tepat di depan Gendung Pentaswara yang situasinya sepi kemudian saksi DONALD RICARDO TAMPUBOLON berboncengan dengan saksi RUDINI SYAHPUTRA ALS ACONG memepet sepeda motor korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILEAN dengan mengatakan ”Minggir” dan saat itu saksi RUDINI SYAHPUTRA AlS. ACONG yang berada diboncengan langsung memukul punggung korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILEAN dengan broti yang telah dibawa sebelumnya oleh saksi RUDINI SYAHPUTRA AlS. ACONG sehingga korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILEAN terjatuh dari sepeda motor yang dikendarai korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILEAN selanjutnya terdakwa ILHAM berboncengan dengan DEDI IRWANSYAH Als. BETONG dan DONI Als. TOKEK dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat warna biru langsung berhenti kemudian DONI Als. TOKEK (DPO) dan DEDI IRWANSYAH Als. BETONG turun dari sepeda motor setelah itu DONI Als.
TOKEK (DPO) memukul kepala, muka dan badan korban dengan mengunakan kayu broti yang telah disiapkan terlebih dahulu kemudian DEDI IRWANSYAH Als.
BETONG menendang korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILEAN dengan kakinya melihat kondisi korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILEAN yang sudah tidak daya lagi kemudian sepeda motor korban tersebut dibawa oleh DONI Als. TOKEK (DPO) sedangkan terdakwa ILHAM berada diatas sepeda motor Honda Beat Biru dan saksi OBY RIVALDI LUBIS dengan saksi WIRDIANSYAH DINATA Als. IMAM mengendarai sepada motor Satria FU warna hitam berada diatas sepeda motor untuk berjaga – jaga mengawasi situasi jalan.
Kemudian sepeda motor milik korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILEAN dijual oleh DONY ALS TOKE seharga Rp.1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) dan dari hasil penjualan sepeda motor tersebut uangnya dibagi tujuh
PENGADILAN TINGGI MEDAN
masing-masing mendapat bagian Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah). Bahwa akibat perbuatan saksi DONAL RICARDO TAMPUBOLON dan saksi RUDINI SYAHPUTRA Als. ACONG bersama-sama dengan saksi OBY RIVALDI LUBIS, saksi WIRDIANSYAH DINATA Als. IMAM, terdakwa ILHAM, DEDI IRWANSYAH Als. BETONG dan DONI Als. TOKEK mengakibatkan korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILEAN meninggal dunia sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor : 01/V/IKK/VER/2013 tertanggal 10 Mei 2013 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Surjit Singh, Sp.F, DFM Dokter pada RS Polri Bhayangkara Medan telah melakukan pemeriksaan terhadap korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILEAN, dengan hasil :
Pemeriksaan Umum :
Label mayat : tidak ada Pembungkus mayat : tidak ada Penutup mayat :tidakada
Pakaian mayat : - Memakai celana panjang warna biru, bahan keeper, tanpa merk dan ukuran;
- Memakai celana dalam segitiga, bahan kaos, warna abu-abu merk GT-MAN tanpaukuran ;
- Memakai sepasang kaus kaki, warna hitam tanpa merk dan ukuran ;
Perhiasan mayat : - Dijumpai tali pinggang, bahan kain, warna hitam bertuliskan BRIMOB pada salah satu bagian ujung sebelah depan tali pinggang ;
Benda di tubuh mayat : - Dijumpai 2 kain kasa yang berlumuran darah dan menutupi kedua lubang hidung ;
- Dijumpai dua kain kasa yang berlumuran darah di dalam rongga mulut ;
Tanda-tanda kematian : - Dijumpai lebam mayat pada leher bagian belakang, punggung pinggang, tungkai atas bagian belakang, yang tidak hilang pada penekanan ;
- Dijumpai kaku mayat pada persendian rahang, leher, anggota gerak atas dan bawah, yang mudah dilawan ; Identifikasi umum : - Dijumpai sesosok mayat dikenal, jenis kelamin laki-laki
tidak berkhitan, umur 34 tahun, panjang badan 168 cm, perawakan sedang, warna kulit sawo matang dan rambut pendek, warna hitam serta bentuk lurus ;
PENGADILAN TINGGI MEDAN
Identifikasi Khusus : - Dijumpai tato pada dada atas sebelah kiri, warna biru merah bergambar burung layang-layang, ukuran panjang 5 cm, lebar 4 cm jarak dari garis tengah tubuh 5 cm, jarak dan ketiak kiri 9 cm ;
PemeriksaanLuar
Kepala : - Bentuk Simetris ;
- Rambut bentuk lurus, wrana hitam dan sukar dicabut, panjang rambut depan 1 cm, rambut samping kanan 0,5 cm, rambut samping kiri 0,5 cm dan rambut belakang 0,5 cm ;
- Dijumpai luka lecet pada kepala belakang sebela kiri, betuk luka tidak beraturan, warna luka kemerahan, ukuran panjang 8 cm, lebar 5 cm, jarak dari garis tengah tubuh 4,5 cm dan jarak dari telinga kiri 8 cm ; - Dijumpai luka memar pada kepala belakang sebelah
kiri setentang luka lecet, bentuk luka tidak beraturan, warna luka keunguan, permukaan teraba bengkak, ukuran panjang 5 cm, lebar 2,5 cm, jarak dari garis tengah tubuh 5 cm, jarak dari telinga sebelah kiri 10 cm ;
- Pada peradaban tidak dijumpai tanda-tanda patah tulang ;
Dahi : - Dijumpai luka lecet pada dahi sebelah kiri, bentuk luka tidak beraturan, warna luka merah keunguan, ukuran panjang 10,5 cm, lebar 2,8 cm, jarak dari garis tengah tubuh 4,5 cm, jarak dari telinga kiri 10 cm ;
- Pada peradaban tidak dijumpai tanda-tanda patah tulang ;
Mata : - Dijumpai luka memar pada kelopak mata sebelah kiri bagian luar, bentuk luka tidak beraturan, warna luka keunguan, ukuran panjang 6 cm dan lebar 4 cm ; : - Dijumpai resapan darah pada bola mata sebelah kiri
bagian luar ;
- Dijumpai kedua kelopak mata bagian dalam berwarna kemerahan ;
- Pada peradaban tidak dijumpai tanda-tanda pata tulang ;
PENGADILAN TINGGI MEDAN
Hidung : - BentukSimetris ;
- Dijumpai 2 kain kasa yang berlumuran darah dan menutupi kedua lubang hidung ;
- Setelah kedua kain kasa dibuka dijumpai keluar buih halus sukar pecah, bercampur darah dari kedua lubang hidung ;
- Pada peradaban tidak dijumpai tanda-tanda patah tulang ;
Pipi : - Bentuksimetris ;
- Dijumpai luka robek pada pipi sebelah kiri, bentuk luka tidak beraturan, tepi luka tida rata, warna dasar luka kemerahan, ukuran panjang 3 cm, lebar 0,5 cm, dalam 0,5 cm, jarak dari garis tengah tubuh 6 cm dan jarak dari telinga kiri 8 cm ;
- Pada peradaban tidak dijumpai tanda-tanda patah tulang ;
Telinga : - Bentuksimetris ;
- Pada peradaban tidak dijumpai tanda-tanda patah tulang ;
Mulut : - Bentuk simetris ;
- Dijumpai 2 kain kasa yang berlumuran darah di dalam rongga mulut ;
- Setelah kain kasa dilepas dijumpai luka robek pada bibir bagian atas sebelah kiri, bentuk luka tidak beraturan, tepi luka tidak rata, warna dasar luka kemerahan, dasar luka rongga mulut, ukuran panjang 3 cm, lebar 1,5 cm dan dalam 1 cm, jarak dari garis tengah tubuh 0,5 cm, dan jarak dari sudut bibir kiri 0,6 cm ;
- Dijumpai luka robek serta hilangnya sebagian kulit dan otot bibir bagian bawah sebelah kiri di sekitar luka robek, bentuk luka tidak beraturan, tepi luka tidak rata, warna dasar luka kemerahan, ukuran panjang 4 cm, lebar 1,5 cm dan dalam 1 cm, jarak dari sudut mulut kiri 0,5 cm dan jarak dari garis tengah tubuh 0,3 cm ; Gigi : - Jumlah gigi-geligi 32 gigi (gigi lengkap)
NOMENKLATUR GIGI
PENGADILAN TINGGI MEDAN
Rahang kanan atas Rahang kiri atas 8 7 6 5 4 3 2 1 3 4 5 6 7 8 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 Rahang kanan bawah Rahang kiri bawah Ket = gigi patah
- Dijumpai gigi seri 1 dan 2 pada rahang atas kiri patah gigi disertairesapan darah pada pinggir patahan gigi ; - Dijumpai patah tulang rahang bawah kiri antara gigi
taring dan gigigeraham satu ;
Rahang : - Djumpai luka lecet pada rahang depan, jarak tepat pada garis tengah tubuh, bentuk luka tidak benturan, warna luka kemerahan, ukuran panjang 4,5 cm, lebar 0,5 cm ;
- Pada peradaban tidak dijumpai tanda-tanda patah tulang ;
Leher : - Bentuk Simetris ;
- Pada peradaban tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan dan patah tulang ;
Dada : - Bentuk Simetris ;Pada peradaban tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan dan patah tulang ;
Perut : - Bentuk Simetris ; Pada peradaban tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan dan patah tulang ;
Jenis kelamin : - jenis kelamin laki-laki, tidak berkhitan ;
- Dijumpai keluarnya cairan kental berwarnah putih keruh (cairan mani) dari ujung alat kelamin ;
- Pada peradaban tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan
;
Dubur : - Bentuk Simetris ;Pada pencolokan dubur dijumpai 2 jari sempit ;
Punggung : - Bentuk Simetris ;
- Pada peradaban tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan dan patah tulang ;
Pinggang : - Bentuk Simetris ;
- Pada peradaban tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan dan patah tulang ;
Pinggul : - Bentuk Simetris ;
- Pada peradaban tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan dan patah tulang ;
PENGADILAN TINGGI MEDAN
Anggota gerak atas
Kiri : - Dijumpai luka lecet pada punggung tangan sebelah kiri, bentuk luka tidak beraturan, warna luka kemerahan, ukuran panjang 1,5 cm, lebar 1 cm, jarak dari pergelangan tangan kiri 10 cm, jarak dari ujung jari ke-3 tangan kiri 11 cm ;
- Pada peradaban tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan dan patah tulang ;
- Dijumpai ujung-ujung jari tangan berwarna kebiruan ; Kanan : - Dijumpai luka lecet pada punggung tangan sebeah
kanan, bentuk luka tidak beraturan, warna luka kemerahan, ukuran panjang 2 cm, lebar 1 cm, jarak dari pergelangan tangan 10 cm, jarak dari ujung kari ke-4 tangan sebelah kanan 11 cm ;
- Pada peradaban tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan dan patah tulang ;
- Dijumpai ujung-ujung jari tangan berwarna kebiruan ; Anggota gerak bawah
Kiri :- Dijumpai luka lecet pada lutut sebelah kiri, bentuk luka tidak beraturan, warna luka kemerahan, ukuran panjang 3 cm, lebar 1 cm ;
- Pada peradaban tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan dan patah tulang ;
- Dijumpai ujung-ujung jari tangan berwarna kebiruan ; Kanan : - Pada peradaban tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan
dan patah tulang ;
- Dijumpai ujung-ujung jari tangan berwarna kebiruan ; Pemeriksaan dalam :- Pada pembukaan kulit dan itit kepala, dijumpai
resapan darah yang luas pada permukaan kepada mulai dari bagian depan samsi belakang sebelah kiri, ukuran panjang 17 cm, lebar 13 cm, jarak dari mata kiri cm, jarak dari telinga kiri 1 cm dan jarak dari pangkal leher bagian atas 1 cm ;
- Dijumpai patah tulang kepala setentang resapan darah pada permukaan tulang tengkorak kepala kiri, dengan resapan darah pada pinggir patahan tulang, ukuran pajang 13 cm, lebar 6 cm, jarak dari garis tengah tubuh 11 cm dan jarak dari telinga kiri 8 cm ;
PENGADILAN TINGGI MEDAN
- Pada pembukaan tulang kepala tidak dijumpai pendarahan diatas selaput tebal otak ;
- Tidak dijumpai resapan darah pada permukaan selaput tebal otak ;
- Pada permukaan selaput tebal otak dijumpai resapan darah yang luas pada hampir seluruh permukaan selaput tipis otak;
-Dijumpai pendarahan yang luas dibawah selaput tipis otak pada daerah seluruh permukaan otak besar dan otak kecil ;
- Pada pemotongan otak tidak dijumpai resapan darah ; - Pada pemeriksaan dasar tulang kepala, dijumpai patah
3 tulang dasar kepala :
1. Pada dasar tengkorak kepala depan sebelah kiri, bentuk garis, ukuran panjang 5 cm, jarak dari garis tengah tubuh 0,3 cm dan jarak dari telinga kiri 13 cm ; 2. Pada dasar tulang tengkorak kepala tengah sebelah
kiri, bentuk garis, ukuran panjang 4,5 cm, jarak dri garis tengah tubuh 3 cm dan jarak dari telinga kiri 3 cm
;
3. Pada dasar tulang tengkorak kepala belakang sebeah kiri, bentuk garis, ukuran panjang 10 cm, jarak dari garis tengah tubuh 2 cm dan jarak dari telinga kiri 8 cm
;
Leher :- Pada pembukaan kulit dan otot leher, tidak dijumpai kelainan;
Saluran nafas :- Pada pembukaan saluran nafas, dijumpai buih halus sukarpecah ;
- Tidak dijumpai kelainan ;
Saluran makanan : - Pada pembukaan saluran makan tidak dijumpai kelainan ;
Dada : - Pada pembukaan kulit dan otot dada dijumpai tebal lemak dada 0,6 cm ;
- Pada pengangkatan tulang dada, tidak dijumapi kelainan pada tulang dada sebelah dalam ;
- Tidak dijumpai perlengketan paru-paru dengan dinding rongga dada ;
PENGADILAN TINGGI MEDAN
Paru :- Dijumpai berat organ paru kanan 650 gr, paru kiri 650 gr ;
- Dijumpai paru berwarna kecoklatan, permukaan rata dan teraba derik udara (seperti spons) ;
- Dijumpai bintik perdarahan pada permukaan paru-paru bagian bawah ;
- Pada pemotongan jaringan paru, dijumpai buih halus sukar pecah bercampur darah warna hitam ;
Jantung :- Pada pembukaan kantung jantung, dijumpai cairan kantong jantung berwarna kemerahan isi 20 ml ; - Dijumpai organ jantung berwarna kecoklatan dan
sebagian permukaan jantung tertutup lemak, berat jantung 300 gram ;
- Pada pembukaan organ jantung dijumpai keliling katup tiga daun 12 cm, keliling katup dua daun 9,5 cm, keliling katub jantung paru 8 cm, keliling katub pembuluh nadi besar 7 cm, tebal otot jantung kiri 1,2 cm, dan tebal otot jantung kanan 0,4 cm ;
- Pada pemotongan jaringan jantung tidak dijumpai kelainan ;
Perut : - Pada pembukaan kulit dan otot perut dijumpai tebal lemak perut 2,5 cm ;
- Tidak dijumpai kelainan ;
Lambung :- Pada pembukaan kantung lambung dijumpai sisa makanan lunak, warna putih kekuningan dan tidak berbau merangsang;
Hati :- Dijumpai permukaan organ hati berwarna kecoklatan, berat 1700 gram ;
- Tidak dijumpai kelainan ;
- Pada pemotongan hati dijumpai darah hitam encer ; Limpa : - Dijumpai organ limpa berwarna kecoklatan, berat limpa
120 gram ;
- Tidak dijumpai kelainan ;
- Pada pemotongan limpa dijumpai darah hitam encer ; Ginjal : - Dijumpai kapsul kedua ginjal nudah dilepas ;
- Dijumpai ginjal berwarna kecoklatan, berat ginjal kiri 120 gram dan dan ginjal kanan 110 gram ;
PENGADILAN TINGGI MEDAN
- Pada pemotongan kedua ginjal dijumpai darah hitam encer ;
- Tidak dijumpai kelainan ;
Usus :- Dijumpai usus berwarna coklat pucat ; - Tidak dijumpai kelainan ;
RINGKASAN PEMERIKSAAN LUAR
- Rambut lurus, warna hitam dan sukar dicabut ;
- Dijumpai luka lecet pada kepala belakang sebelah kiri ;
- Dijumpai luka memar pada kepala belakang sebelah kiri setentang luka lecet ; - Dijumpai luka lecet pada dahi kiri ;
- Dijumpai luka memar pada kelopak mata bagian luar mata kiri ; - Dijumpai perdarahan pada sisi kiri luar putih bola mata kiri ;
- Dijumpai kelopak mata bagian dalam pada kedua mata berwarna kemerahan ; - Dijumpai 2 kain kasa yang berlumuran darah dan menutupi kedua lubang hidung;
- Setelah kedua kain kasa dibuka dijumpai keluar buih halus sukar pecah bercampur
darahpada kedua lubang hidung ; - Dijumpai luka robek pada pipi kiri ;
- Dijumpai 2 kain kasa berlumuran darah di dalam rongga mulut ;
- Setelah kain kasa dilepas dijumpai luka robek pada bibir atas sebelah kiri ;
- Dijumpai luka robek dan hilang sebagian jaringan bibir bawah sebeah kiri di sekitar luka
robek ;
- Jumlah gigi-geligi 32 gigi (gigi lengka) ;
- Dijumpai gigi seri 1 dan 2 pada rahang atas kiri patah gigi disertai resapan darah pada
pinggir patahan gigi ;
- Dijumpai patah tulang rahang bawah kiri antara gigi taring dan gigi geraham kecil satu ;
- Dijumpai luka lecet pada rahang depan ; - Jenis kelamin laki-laki, tidak berkhitan ;
- Dijumpai keluarnya cairan kental berwarna putih keruh (cairan mani) dari ujung alat
Kelamin ;
- Dijumpai ujung-ujung jari tangan dan kaki berwarna kebiruan ; - Dijumpai luka lecet pada punggung tangan kiri-kanan dan lutut kiri ; RINGKASAN PEMERIKSAAN DALAM
PENGADILAN TINGGI MEDAN
- Pada pembukaan kulit dan otot kepala, dijumpai resapan darah yang luas pada permukaankepala mulai depan sampai belakang sebelah kiri ;
- Dijumpai patah tulang tengkorak kepala setentang resapan darah pada permukaan
tulang tengkorak kepala kiri ;
- Pada pembukaan selaput tebal otak, dijumpai resapan darah yang luas pada hampir
seluruh permukaan selaput tipis otak ;
- Dijumpai pendarahan yang luas di bawah selaput tipis otak pada daerah seluruh Permukaanotak besar dan otak kecil ;
- Pada pemeriksaan dasar tulang kepala, dijumpai patah 3 tulang dasar kepala ; - Pada pembukaan saluran nafas, dijumpai buih halus sukar pecah ;
- Pada pembukaan saluran nafas, dijumpai buih halus sukar pecah ;
- Dijumpai paru berwarna kecoklatan, permukaan rata, dan teraba derik udara (seperti
spons) ;
- Dijumpai bintik perdarahan pada permukaan paru-paru bagian bawah ;
- Pada pemotongan jaringan paru, dijumpai buih halus sukar pecah bercampur darah
warna hitam ;
- Pada permukaan kantung jantung, dijumpai cairan kantung jantung berwarna kemerahan
isi 20 ml ;
- Dijumpai organ jantung berwarna kecoklatan dan sebagian permukaan jantung tertutup
lemak ;
- Pada pembukaan kulit dan otot perut dijumpai tebal lemak 2,5 cm ;
- Pada pembukaan kantung lambung dijumpai sisa makanan lunak, warna putih kekuningan dan tidakberbau merangsang ;
- Dijumpai permukaan organ hati berwarna kecoklatan ; - Pada pemotongan hati dijumpai darah hitam encer ; - Dijumpai organ limpa berwarna kecoklatan ;
- Pada pemotongan limpa dijumpai darah hitam encer ;
- Dijumpai kapsul kedua ginjal mudah dilepas dan berwarna kecoklatan ; - Pada pemotongan kedua ginjal dojumpai darah hitam encer ;
KESIMPULAN :
Telah diperiksa sesosok mayat jenis kelamin laki-laki tidak berkhitan, umur 34
PENGADILAN TINGGI MEDAN
tahun, panjang badan 168 cm, perawakan sedang, warna kulit sawo matang dan rambut pendek, bentuk lurus, warna hitam, sukar dicabut serta berkebangsaan Indonesia.
Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam dapat diambil kesimpulan bahwa penyebab kematian korban oleh karena perdarahan yang banyak pada rongga kepala dan patahnya tulang tengkorak kepala akibat trauma tumpul pada kepala ;
Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana Pasal 365 ayat (4) KUHP;
Membaca surat tuntutan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Medan, bahwa Terdakwa telah dituntut sebagai berikut :
1. Menyatakan Terdakwa ILHAM telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindakpidana“PENCURIAN DENGAN KEKERASAN YANG MENGAKIBATKAN MATI” sebagaimana dalam dakwaan kami Pasal 365 ayat (4)KUHPidana.
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa ILHAM dengan pidana penjara selama 20 (dua puluh) tahun dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah Terdakwa tetap ditahan.
3. Barang bukti berupa:
- 1 (satu) potong kayu broti ukuran panjang sekira 75 cm ukuran 2x 2 inchi;
- 1 (satu) unit helm warna silver hitam merek Tsunami;
- 2 (dua) buah gigi lengkap dengan gusinya;
- 1 (satu) buah chasing penutup belakang telepon genggam;
- 1 (satu) buah batere telepon genggam;
- 1 (satu) Stel pakain dinas brimob warna biru dongker;
- 1 (satu) keping DVD rekaman introgasi tersangka RUDINISYAHPUTRA Als.
ACONG;
- 1 (satu) keping DVD rekaman introgasi tersangka DONALD RICARDO TAMPUBOLON;
- 1 (satu) keping DVD rekaman introgasi tersangka RUDINI SYAHPUTRA ALS. ACONG;
- 1 (satu) keping DVD rekaman introgasi tersangka ILHAM;
- 1 (satu) keping DVD rekaman introgasi tersangka OBY RIVALDI SYAHPUTRA;
- 1 (satu) keping DVD rekaman introgasi tersangka WIRDIANSYAH ADINATA ALS. IMAM;
- 1 (satu) keping DVD rekaman PRA REKONTRUKSI;
- 1 (satu) keping DVD rekaman REKONTRUKSI;
PENGADILAN TINGGI MEDAN
Dipergunakan dalam Berkas Perkara DONALD RICARDO TAMPUBOLON, DKK;
4. Menetapkan agar Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah);
Membaca putusan Pengadilan Negeri Medan nomor : 2036/Pid.B/2016/PN.Mdn, tanggal 10 Nopember 2016, yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
1. Menyatakan Terdakwa ILHAM telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindakpidana “Pencurian Dengan Kekerasan Dalam Keadaan Memberatkan Yang Mengakibatkan Mati” sebagaimana dalam Dakwaan Tunggal;
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjaraselama15 (lima belas) Tahun;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
5. Menetapkan barang bukti berupa :
1 (satu) potong kayu broti ukuran panjang sekira 75 cmukuran 2 x 2 inchi;
1 (satu) unit helm warna silver hitam merek Tsunami;
2 (dua) buah gigi lengkap dengan gusinya;
1 (satu) buah chasing penutup belakang telepon genggam;
1 (satu) buah batere telepon genggam;
1 (satu) Stel pakain dinas brimob warna biru dongker;
1 (satu) keping DVD rekaman introgasi tersangka RUDINI SYAHPUTRA Als.
ACONG;
1 (satu) keping DVD rekaman introgasi tersangka DONALDRICARDO TAMPUBOLON;
1 (satu) keping DVD rekaman introgasi tersangka RUDINI SYAHPUTRA Als.
ACONG;
1 (satu) keping DVD rekaman introgasi tersangka ILHAM;
1 (satu) keping DVD rekaman introgasi tersangka OBYRIVALDISYAHPUTRA;
1 (satu) keping DVD rekaman introgasi tersangka WIRDIANSYAH ADINATA Als. IMAM;
1 (satu) keping DVD rekaman PRA REKONTRUKSI;
1 (satu) keping DVD rekaman REKONTRUKSI;
PENGADILAN TINGGI MEDAN
Dipergunakan dalam Berkas Perkara DONALD RICARDO TAMPUBOLON, DKK.
6. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.
5.000,- (lima ribu rupiah);
Telah membaca :
1. Akta Permintaan Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Medan bahwa pada tanggal 11 Nopember 2016, Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan permintaan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Medan nomor : 2036/Pid.B/2016/PN.Mdn, tanggal 10 Nopember 2016;
2. Akta Permohonan Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Medan bahwa pada tanggal 16 Nopember 2016, Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan permintaan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Medan nomor : 2036/Pid.B/2016/PN.Mdn, tanggal 10 Nopember 2016;
3. Relaas Pemberitahuan Pernyataan Banding yang disampaikan oleh Jurusita Pengadilan Negeri Medan, bahwa masing-masing permintaan banding tersebut telah diberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum tanggal 22 Nopember 2016 dan kepada Penasihat Hukum Terdakwa pada tanggal 28 Nopember 2016;
4. Memori banding yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum tertanggal 28 Nopember 2016, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan tanggal 28 Nopember 2016, dan memori banding tersebut telah diserahkan kepada Penasihat Hukum Terdakwa pada tanggal 30 Nopember 2016, yang pada pokoknya mengemukakan sebagai berikut :
1. Bahwa pada prinsipnya kami selaku Penuntut Umum dalam perkara ini sependapat dengan Majelis hakim Pengadilan Negeri Medan berkenaan dengan pertimbangan hukum dimana yang kami nilai semua pertimbangan hukum kami diambil alih seluruhnya oleh majelis Hakim.
2. Bahwa pada prinsipnya kami selaku Penuntut Umum dalam perkara ini tidak sependapat dengan Majelis hakim Pengadilan Negeri Medan berkenaan dengan PUTUSAN pidana yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim dengan pidana pidana penjara selama 15 (lima belas) tahun terhadap terdakwa ILHAM sehingga tidak mencerminkan rasa keadilan bagi masyarakat khususnya terhadap saksi IMELDA ELIA NORA SINAMBELA (isteri dari korban BRIPTU MARISI ROBERT PARULIAN SILAEN)
3. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan tidak mempertimbangkan program pemerintah dalam memberantas BEGAL di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
PENGADILAN TINGGI MEDAN
Berdasarkan hal-hal yang kami uraikan diatas, kami Penuntut Umum mohon dengan hormat agar Pengadilan Tinggi Sumatera Utara :
1. Menerima permohonan banding dari Jaksa Penuntut Umum.
2. Menghukum terdakwa dengan Pidana penjara selama 20 (dua puluh) tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah terdakwa tetap ditahan sebagaimana dalam tuntutan Pidana yang telah kami sampaikan pada persidangan di Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 24 Oktober 2016.
5. Memori banding yang diajukan oleh Penasihat Hukum Terdakwa tertanggal 09 Desember 2016, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Tinggi Medan tanggal 09 Desember 2016, yang pada pokoknya mengemukakan sebagai berikut :
1. Bahwa putusan Majelis Hakim tingkat pertama pada Pengadilan Negeri Medan telah salah dalam pertimbangan hukumnya mengenai unsur Ad. 1.
Barang Siapa, yaitu bahwa dipersidangan telah pula membenarkan bahwa Terdakwa oleh Penuntut Umum telah didakwa melakukan tindak pidana sebagaimana dalam surat dakwaan Penuntut Umum tersebut, sehingga dengan demikian identitas dari orang yang didakwakan Penuntut Umum tersebut, sehingga dengan demikian identitas dari orang yang diajukan dalam persidangan ini adalah Terdakwa Ilham. Bahwa dengan segakla identitasnya sebagaimana tersebut dalam Surat Dakwaan dan di awal tuntutan pidana ini dan pada awal persidangan identitas Terdakwa telah diteliti secara seksama dan identitas tersebut telah dibenarkanb oleh Terdakwa sebagai jati dirinya bernama Ilham yang diajukan ke persidangan ini dan telah dicocokkan ternyata sesuai dan benar dengan identitas terdakwa Ilham dalam perkara ini sehingga dengan demikian Majelis Hakim berpendapat tidak terdapat adanya eror in persona pada diri Terdakwa;
2. Bahwa yang dimaksud dengan setiap orang adalah mengandung pengertian yang sama dengan “barang siapa” yang mengandung arti “setiap orang yang menjadi pendukung hak dan kewajiban, melakukan tindak pidana yang dapat dipertanggungjawabkan kepadanya”. Pembuktian unsur
“setiap orang” sebagai objek hukum yang diduga atau didakwa melakukan tindak pidana tergantung pada pembuktian delik intinya, sebab unsur “setiap orang” merupakan suatu elemen delik yang tidak dapat berdiri sendiri dan tidak dapat ditempatkan sebagai unsur pertama atas perbuatan sebagaimana yang dimaksudkan oleh Sdr. Jaksa Penuntut Umum dalam dakwaannya. Bahwa tentang identitas Terdakwa Ilham sebagaimana
PENGADILAN TINGGI MEDAN
tersebut dalam dakwaan Sdr. Jaksa Penuntut Umum, adalah kewajiban Hakim Ketua sidang untuk menanyakan kepada Terdakwa tentang identitasnya, hal tersebut adalah perintah Hukum Acara Pidana sebagaiman dimaksud dalam Pasal 155 KUHAP, agar menghindari terjadinya salah identitas terhadap Terdakwa
3. Bahwa dengan demikian, untuk menentukan “setiap orang” dalam dakwaan Sdr. Jaksa Penuntut Umum yang ditujukan kepada Terdakwa ILHAM sebagai subjek hukum yang melakukan tindak pidana, maka tidak secara otomatis terbukti, hanya dengan mengajukan Terdakwa ILHAM dalam persidangan ini, melainkan harus dibuktikan terlebih dahulu unsur dari dakwaan tersebut yang merupakan delik inti atau bestanddeel delict.
Dengan terbuktinya seluruh unsur dari perbuatan yang didakwakan tersebut, barulah dapat membahas lalu menyatakan bahwa unsur “setiap orang” atau barang siapa yang ditujukan kepada Terdakwa ILHAM sebagai subjek hukum yang melakukan tindak pidana dapat dimintai pertanggungjawabannya, namun jika unsur-unsur dalam Pasal 365 ayat (4) yang merupakan delik inti dari suatu tindak pidana yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum tidak terbukti, maka unsur “setiap orang” yang ditujukan kepada Terdakwa ILHAM sebagai subjek hukum tidak dapat dimintai pertanggungjawabnnya;
4. Bahwa hal ini sesuai dengan Yurisprudensi Putusan Mahmakah Agung RI No. 951/K/Pid/1982 Tanggal 10 Agustus 1983 dalam perkara YOJIRO KITAJIMA, yamg antara lain menerangkan bahwa “unsur setiap orang hanya merupakan kata ganti orang, dimana unsur ini baru mempunyai makna jika dikaitkan dengan unsur-unsur pidana lainnya, oleh karenanya harus dibuktikan secara bersamaan dengan unsur-unsur lain dalam perbuatan yang didakwakan dalam kaitan dengan setiap orang” dan dalam Putusan Mahkamah Agung No. 951 K/Pid/1982 Tanggal 10 Agustus 1983 jo Putusan Mahkamah Agung No. 868 K/Pid.Sus/2008 Tanggal 28 Juli 2008 (Vide Varia Peradilan No. 284 Juli 2009, Halaman : 125) yang menyebutkan
“unsure setiap orang ini bermakna apabila dikaitkan dengan pembuktian unsur-unsur pidana lainnya yang terkandung didalam dakwaan primer atau subsidair tersebut”
5. Bahwa putusan Majelis Hakim pada tingkat pertama pada Pengadilan Negeri Medan telah salah dalam pertimbangan hukumnya mengenai unsur Ad. 2. Unsur Pencurian yang didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap orang, dengan maksud akan
PENGADILAN TINGGI MEDAN
menyiapkan atau memudahkan pencurian itu atau jika tertangkap tangan (terpergok) supaya ada kesempatan bagi dirinya sendiri atau bagi kawannya yang turut melakukan kejahatan itu akan melarikan diri atau supaya barang yang di curi itu tetap ada ditangannya, dilakukan pada waktu malam di dalam sebuah rumah atau pekarangan yang tertutup, yang ada rumahnya atau di jalan umum atau di dalam kereta api atau trem yang sedang berjalan;
6. Bahwa pertimbangan Majelis Hakim terhadap unsur Ad. 2 tersebut, unsur pencurian haruslah dibuktikan terlebih dahulu apakah memang ada atau tidak terjadinya peristiwa pencurian tersebut, sehingga unsur pencurian adalah yang menjadi dasar untuk membuktikan unsur selanjutnya sebagaimana dalam dakwaan Sdr. Jaksa Penuntut Umum. Bahwa unsur pencurian adalah sebagaimana diatur dalam Pasal 362 KUHPidana (R.
Soesilo) yang menjelaskan : a) Perbuatan Mengambil; b) Yang diambil harus sesuatu barang; c) Barang itu harus seluruhnya atau sebahagian kepunyaan orang lain; d) Pengambilan itu harus dilakukan dengan maksud untuk memiliki barang itu dengan melawan hukum.
Bahwa berdasarkan fakta persidangan , keterangan saksi Imelda Elia Nora Sinambela menerangkan :
“Bahwa saksi ada memberikan STNK kepada penyidik karena diminta tetapi tanpa ada surat berita acara penyitaannya” dan JPU tidak dapat menunjukkan Berita Acara Surat Penyitaannya;
“Bahwa saksi menerangkan, STNK Sepeda Motor yang di pakai korban adalah bukan milik korban, melainkan milik orang lain yang korban pakai, karena orang tersebut meminjam uang kepada mertua saksi dan sebagai jaminannya adalah Sepeda Motor Jupiter Z yang dipakai korban pada saat peristiwa terjadi”
Bahwa Majelis Hakim dalam pertimbangannya, ”sepeda motor milik korban dijualkan oleh Dony Als. Toke dan uangnya di bagi bertujuh”. Bahwa pertimbangan Majelis Hakim tersebut haruslah berdasarkan keterangan langsung dari Dony Als Toke dipersidangan sebagai saksi Fakta untuk Terdakwa Ilham, guna menerangkan keberadaan Sepeda Motor Jupiter Z milik korban tersebut, apakah memang benar dijual oleh Dony Als Toke? dan uang hasil penjualan Sepeda Motor Jupiter Z milik korban apakah memang dibagi bertujuh? dan kalaupun dijual kepada siapa sepeda motor Jupiter Z milik korban tersebut dijual?. Oleh karena di dalam persidangan Dony Als Toke masuk Dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) dan tidak ada satupun saksi A
PENGADILAN TINGGI MEDAN
Charge yang menerangkan kepada siapa Sepeda Motor Jupiter Z milik korban tersebut di jual, serta bukti kepemilikan Sepeda Motor Jupiter Z milik korban tidak dapat diperlihatkan oleh Jaksa Penuntut Umum pada persidangan, dan Terdakwa membantah bahwa tidak tahu tentang peristiwa tersebut serta mencabut semua keterangan yang ada di BAP. Oleh sebab itu unsur Pencurian tidak dapat dibuktikan, dan putusan Majelis Hakim patut untuk dibatalkan;
7. Bahwa Mejelis Hakim pada Pengadilan Tingkat pertama telah salah dalam mempertimbangkan unsur Ad. 2, didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap orang, dengan maksud akan menyiapkan atau memudahkan pencurian itu atau jika tertangkap tangan (terpergok) supaya ada kesempatan bagi dirinya sendiri atau bagi kawannya yang turut melakukan kejahatan itu akan melarikan diri atau supaya barang yang di curi itu tetap ada ditangannya, dilakukan pada waktu malam di dalam sebuah rumah atau pekarangan yang tertutup, yang ada rumahnya atau di jalan umum atau di dalam kereta api atau trem yang sedang berjalan, bahwa unsure ini harus dibuktikan lebih lanjut, yaitu : - Bahwa bermula pada hari Jum’at tanggal 10 Mei 2013, sekira pukul 02.30,
telah ditemukan seseorang yang tergeletak di Jalan Sei Serayu tepatnya 30 meter dari Gedung Pentaswara, yang kemudian dikenal bernama Brigadir.
MARIS ROBERT LONGKOT PARULIAN SILAEN adalah anggota Brimob Kepolisian Daerah Sumatera Utara yang bertugas di Asrama Brimob Jalan K.H. Wahid Hasyim dan yang pertama kali melihat korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILAEN tergeletak di Jalan Sei Serayu adalah saksi FIKRI EKO KURNIAWAN dan saksi FIKRI EKO KURNIAWAN tidak melihat peristiwa tindak pidananya. Saksi FIKRI EKO KURNIAWAN pada saat perjalanan pulang dari tempat billiard di Jalan Setia Budi menuju Jalan Abdulah Lubis, melintasi Jalan Sei Serayu, sekira pukul 02.00 Wib hari Jumat, tanggal 10 Mei 2013, pada saat itu saksi FIKRI EKO KURNIAWAN mengira korban adalah polisi tidur, setelah saksi berhenti dan memastikan dengan mengarahkan lampu sepeda motor saksi FIKRI EKO KURNIAWAN kearah polisi tidur yang dimaksud ternyata adalah seseorang yang sedang tergeletak yang tidak saksi kenal, kemudian saksi FIKRI EKO KURNIAWAN menuju ke Warnet Olla Net di Jalan D.I.Panjaitan kemudian bertemu dengan saksi HENDRA SYAHPUTRA serta menyampaikan bahwa saksi FIKRI EKO KURNIAWAN ada melihat seseorang tergeletak di Jalan Sei
PENGADILAN TINGGI MEDAN
Serayu dan saksi HENDRA SYAHPUTRA lekas menuju ke tempat yang di maksud saksi FIKRI EKO KURNIAWAN yaitu di Jalan Sei Serayu;
- Bahwa saksi HENDRA SYAHPUTRA tidak ada melihat peristiwa kenapa sampai tergeletaknya seseorang tersebut yang kemudian saksi HENDRA SYAHPUTRA tahu namanya adalah MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILAEN. Bahwa saksi HENDRA SYAHPUTRA menuju ke Jalan Sei Serayu, harus memutar melalui Jalan Sei Belutu terlebih dahulu kemudian melewati Jalan Setia Budi dan masuk ke Jalan Sei Serayu, karena Jalan Sei Serayu adalah Jalan satu arah yang di lalui Kendaraan Bermotor. Pertama kali sesampainya saksi HENDRA SAHPUTRA melihat korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILAEN tergeletak, saksi dengan mengendarai sepedamotornya berhenti dekat korban dengan jarak 1 (satu meter) untuk memastikan bahwa itu bukanlah orangtua korban, dengan mengarahkan lampu sepeda motornya kearah tubuh MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILAEN karena saksi HENDRA SYAHPUTRA mengira orang yang tergeletak itu adalah orangtua saksi HENDRA SYAHPUTRA dan saksi HENDRA SYAHPUTRA pada saat pertama kali melihat MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILAEN tergeletak tidak ada melihat barang-barang korban berupa Sepeda Motor Jupiter Z Warna Kuning (tidak ada dilakukan Penyitaan Surat-surat Sepeda Motor Korban oleh penyidik), Helm, kayu Balok, Casing Hp dan Baterai Hp.
Sepeda motor Jupiter Z milik korban yang kemudian di jual oleh DONI Alias TOKE yang saat ini masih masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO), saksi HENDRA SYAHPUTRA dalam persidangan menjelaskan bahwa DONI Als TOKE masih sering dijumpainya dan kadang masih singgah di Jualan Mie Aceh Saksi HENDRA SYAHPUTRA sekitar 2 atau 3 bulan yang lalu. Saksi HENDRA SYAHPUTRA melihat orang yang tergeletak itu adalah anggota Brimob bernama MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILAEN, karena saksi HENDRA SYAHPUTRA melihat MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILAEN memakai Baju dinas yang bertuliskan Anggota Brimob berwarna hitam dengan memakai sepatu PDL, dengan kondisi wajah dibagian mulut mengeluarkan darah dan pada saat itu kondisi MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILAEN masih bernafas. Saksi HENDRA SYAHPUTRA kemudian pergi dan berjumpa dengan seorang Ibu yang pada saat itu berdiri dipinggir Jalan, dan bertanya dimana rumah Kepling karena ada seorang Anggota Brimob tergeletak berlumuran darah dan Ibu tersebut menunjuk ke arah gang dimana tempat tinggal Rumah
PENGADILAN TINGGI MEDAN
Kepling, dan saksi HENDRA SYAHPUTRA langsung pergi dan memutar kembali dari Jalan Sei Belutu kemudian ke Jalan Setia Budi dan kembali ke Jalan Sei Serayu di tempat tergeletaknya MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILAEN;
- Bahwa saksi HENDRA SYAHPUTRA kedua kalinya ke tempat tergeletaknya MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILAEN, tidak ada melihat barang-barang milik korban yaitu berupa Sepeda Motor Jupiter Z Warna Kuning (tidak ada dilakukan penyidik Penyitaan BPKB atau STNK Sepeda Motor milik Korban), Helm, kayu Balok, Casing Hp dan Baterai Hp, ataupun serpihan-serpihan kaca atau cap sepeda motor. Saksi HENDRA SYAHPUTRA ada melihat 3 orang yang berdiri-diri di pingir Jalan yang tidak saksi kenal, berjarak sekitar kurang lebih 30 meter dari jarak korban tergeletak. kemudian saksi HENDRA SYAHPUTRA, pergi melapor ke piket Asrama Brimob dan berjumpa dengan beberapa Anggota-Anggota Brimob yang pada saat itu tidak saksi kenal namanya, kemudian Saksi HENDRA SYAHPUTRA (untuk ketiga kalinya) bersama dengan kedua Anggota Brimob menuju ke TKP untuk melihat kondisi MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILAEN yang tergeletak di Jalan Sei Serayu, Kec. Medan Sunggal, Kota Medan. Dua Anggorta Brimob yang ikut dengan saksi HENDRA SYAHPUTRA menuju ke lokasi tergeletaknya korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILAEN di Jalan sei Serayu, dikenal dengan nama saksi Bripda. GIMBA LANGGA dan saksi Bripka. LILIK PRANOTO. Saksi HENDRA SYAHPUTRA, saksi GIMBA LANGGA dan saksi LILIK PRANOTO dengan mengendarai sepeda motor masing-msing, tiba di tempat korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILAEN tergeletak yaitu di Jalan Sei Serayu dekat dengan Gedung Pentaswara dengan jarak 30 Meter dari tempat korban tergeletak. Saksi GIMBA LANGGA, saksi LILIK PRANOTO dan saksi HENDRA SYAHPUTRA (ketiga kalinya saksi HENDRA SYAHPUTRA ke tempat korban tergeletak) melihat korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILAEN masih dalam keadaan bernafas dengan kondisi Wajah korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILAEN berlumuran darah, dari mulut keluar darah dan kondisi mulut hancur, 2 (dua) gigi tanggal, hidung dan telinga mengeluarkan darah; saksi LILIK PRANOTO pada saat itu memegang kepala korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILAEN, dan melihat ada luka lobang di bagian kepala belakang sedalam jari telunjuk, karena tangan saksi masukkan kedalam luka lubang kepala korban;
PENGADILAN TINGGI MEDAN
- Bahwa ditemukan oleh Saksi LILIK PRANOTO, saksi GIMBA LANGGA dan saksi HENDRA SYAHPUTRA, barang-barang berupa helm korban dalam kondisi utuh tidak pecah dan tidak ingat pasti warna helem korban yang berjarak 7 langkah dari kepala korban, kayu broti tidak berlumuran darah panjang kurang lebih 1 meter lebar 10 Centimeter berjarak 7 langkah dari kaki korban dan casing serta batre Hp milik korban di temukan dekat dengan kepala korban; Saksi GIMBA LANGGA kemudian menyetop 1 unit mobil jenis Avanza Warna Hitam pada saat itu sedang melintas, yang di dalamnya mobil Avanza warna hitam hanya ada 1 supir (keterangan saksi GIMBA LANGGA bertentangan dengan di BAP menerangkan ada 2 penumpang dan 1 supir) dan saksi LILIK PRANOTO lupa berapa orang di dalam mobil tersebut, kemudian Saksi GIMBA LANGGA, Saksi LILIK PRANOTO dan Saksi HENDRA SYAHPUTRA mengangkat korban ke dalam mobil, dan serta mengamankan barang-barang yang ada disekitar korban yaitu helm milik korban, kayu broti, dan casing serta baterai Hp, kemudian Saksi GIMBA LANGGA, Saksi LILIK PRANOTO dan Saksi HENDRA SYAHPUTRA membawa korban ke Rumah Sakit Bayangkara Poldasu di Jalan Sei Wampu; Setibanya di Rumah Sakit Bayangkara Poldasu, saksi GIMBA LANGGA dan saksi LILIK PRANOTO langsung membawa korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILAEN ke ruangan IGD dan 20 menit kemudian dokter pada ruangan IGD tersebut memberitahukan bahwa korban MARISI ROBERT LONGKOT PARULIAN SILAEN telah meninggal dunia pada Pukul 04.00 Wib, tanggal 10 Mei 2013 Wib. Berita Acara Pemeriksaan Lanjutan saksi GIMBA LANGGA dan saksi LILIK PRANOTO, hari Jumat tanggal 26 Februari 2016, saksi GIMBA LANGGA dan saksi LILIK PRANOTO pada persidangan mengatakan tidak pernah memberikan keterangan Berita Acara Pemeriksaan Lanjutan di hadapan penyidik. Saksi GIMBA LANGGA dan saksi LILIK PRANOTO memberikan keterangan mengatakan di persidang ini lah yang benar;
- Bahwa pada hari Jumat, tanggal 15 Januari 2016, sekira Pukul 04.00 Wib, di rumah orangtua Terdakwa Ilham di Jalan Jati Dusun I-A, Desa Sei Mencirim, Kec. Sunggal, Kab. Deli Serdang, datang beberapa Anggota Kepolisian dari Polsek Sunggal ke rumah Terdakwa yang kemudian dikenal bernama Teguh Imam Susanto, Maju Sihite dan T. Simanjorang, kemudian menangkap Terdakwa dengan tuduhan melakukan pencurian dengan kekerasan, yang lebih dahulu telah berbincang dengan orangtua dan abang Terdakwa saat itu. Terdakwa di bawa dengan tangan diborgol kemudian
PENGADILAN TINGGI MEDAN
dimasukkan ke dalam mobil bersama dengan saksi Teguh Imam Susanto, saksi Maju Sihite dan saksi T. Simanjorang, di bawa keliling-keliling Kota Medan sebelum di bawa ke Markas Polsek Sunggal untuk di lakukan pemeriksaan. Selama Terdakwa di bawa di dalam mobil, mata terdakwa di tutup dan Terdakwa dipukuli bagian perut dan dada serta kepala, dan Terdakwa juga diancam akan ditembak agar mengakui perbuatan yang dituduhkan kepada Terdakwa Ilham. Sekitar pukul 08.00 Wib, Terdakwa diserahkan oleh Teguh Imam Susanto, Maju Sihite dan T. Simanjorang kepada penyidik untuk dilakukan pemeriksaan atas peristiwa yang dituduhkan kepada Terdakwa dan selama proses pemeriksaan Terdakwa, tidak pernah didampingi oleh Pengacara / Penasehat Hukum selama dalam proses pemeriksaan penyidikan di Kepolsian Sektor Sunggal;
- Bahwa selama proses pemeriksaan Terdakwa tidak pernah diberikan pertanyaan ataupun disuruh membaca BAP Terdakwa, Terdakwa langsung di paksa untuk menandatangani dan mencap jempol BAP dengan tekanan dan siksaan yang dilakukan oleh Penyidik bernama Alam Surya Wijaya dengan cara memukul tongkat bisbol ke kedua lutut kaki Terdakwa dan menginjak Jempol tangan Terdakwa hingga tulang jempol tangan terdakwa bergeser. Hal ini disaksikan oleh Saksi Split Donal Ricardo Tampubolon, Oby Rivaldi Lubis, Wirdiasyah Dinata Als Imam;
- Bahwa pada saat peristiwa terjadi Terdakwa berada di Jakarta sejak Januari 2013 sampai dengan Desember 2014, untuk melanjutkan Sekolah Menengah Atas dengan pendidikan kesetaraan Program Paket C di PKBM Putra Kusuma Desa Penggilingan, Cakung Jakarta Timur, dan keguiatan belajar mengajar berlangsung selama 6 bulan dari hari senin sampai dengan jumat, dimulai dari bulan Maret 2013 dan Terdakwa lulus dalam mengikuti Ujian Nasional pendidikan kesetaraan Program Paket C di PKBM Putra Kusuma serta mendapatkan Ijazah Paket C dan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional pada tanggal September 2014; (Bukti T-1; T-2; T-3);
- Bahwa Terdakwa pernah kembali ke Medan sekitar bulan Februai 2014 dan pada bulan Februari 2014 itu juga kembali lagi ke Jakarta. Selama di Jakarta pada awal Tahun 2013 sampai dengan akhir Tahun 2014 Terdakwa tinggal di rumah Abang sepupu Terdakwa bernama Suhartono bekerja sebagai Kopasus Tentara Nasional Indonesia dan tinggal di Jalan Dharma Komplek Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta. Kegiatan Terdakwa selain melanjutkan Sekolah Menengah Atas dengan pendidikan kesetaraan Program Paket C di PKBM Putra Kusuma, Terdakwa juga melakukan
PENGADILAN TINGGI MEDAN
latihan fisik untuk mempersiapkan ikut seleksi masuk sebagai Anggota Tentara Nasional Indonesia apabila telah selesai mengikuti pendidikan kesetaraan Program Paket C di PKBM Putra Kusuma. Terdakwa pernah bertemu dengan saksi DEFIT SARACH di rumah Pak Suhartono pada tanggal 3 bulan April 2013, saat itu saksi DEFIT SARACH bersama dengan kakak kandungnya sedang mengantar undangan resepsi pernikahan untuk istri Pak Suahrtono dan saksi berbincang kepada Terdakwa dengan menanyakan Terdakwa “gimana kabar Ilham, ngapain disini dek” Terdakwa Ilham menjawab “kabar sehat bg, lagi lanjut sekolah bang”; dan Terdakwa kembali lagi bertemu dengan saksi pada saat acara resepsi pernikahan kakak saksi pada tanggal 7Arpil 2013 di Cipinang Muara Jakarta. DEFIT SARACH selain tanggal 3 Arpil 2013 dan 7 April 2013 saat bertemu dengan Terdakwa di Jakarta, juga pernah bertemu kembali dengan Terdakwa di Medan pada akhir tahun 2014 berdekatan dengan momen pergantian tahun 2014 ke tahun 2015. Pada saat itu saksi DEFIT SARACH sedang berkunjung ke rumah Nenek saksi yang sedang sakit dan berpapasan dengan Terdakwa ILHAM di Jalan;
- Bahwa saksi NURHAYATI bekerja di rumah orangtua Terdakwa sejak Tahun 2010, sehari-hari pekerjaan saksi NURHAYATI di rumah orangtua Terdakwa adalah membersikhkan rumah dan memasak di dapur. Saksi NURHAYATI sejak tahun 2013 tidak pernah bertemu dengan Terdakwa, saksi NURHAYATI bertanya kepada ibu Terdakwa kemana Terdakwa pergi, dan Ibu Terdakwa mengatakan bahwa Terdakwa ke Jakarta untum melanjutkan sekolah, dan kemudian saksi Nurhayati bertemu kembali dengan Terdakwa di awal tahun 2015 saat itu saksi sedang menerima gaji setiap awal bulan atau pertanggal 1 setiap bulannya;
- Bahwa saksi yang diajukan dipersidangan adalah 5 (Lima) orang saksi de audito, 8 (delapan) orang saksi verbalisan dari Jaksa Penuntut Umum yang memberikan keterangan sebagai saksi korban yang memberatkan (a charge) dan 2 (dua) saksi menguntungkan Terdakwa (a de charge).
Menurut KUHAP saksi adalah yang mengetahui langsung terjadinya suatu peristiwa (circumstance) sehingga keterangan saksi tersebut dapat bernilai sebagai alat bukti, sebagaimana yang diinginkan Pasal 1 ayat 27 KUHAP.
- Bahwa dari keterangan saksi IMELDA ELIA NORA SINAMBELA, mengetahui kematian korban MARISI ROBERT LONGKOT PANDAPOTAN SILAEN dari “menonton reka ulang” atau adegan rekonstruksi yang dilakukan terdakwa dibawah tekanan penyidik, sedangkan saksi GIMBA
PENGADILAN TINGGI MEDAN
LANGGA, saksi LILIK PRANOTO, saksi HENDRA SYAHPUTRA dan saksi FRIKRI EKO KURNIAWAN tidak pernah ikut “menonton reka ulang” atau adegan rekontruksi atau melihat fakta peristiwa pidananya. Bahkan pada fakta persidangan Saksi GIMBA LANGGA dan Saksi LILIK PRANOTO sama sekali tidak pernah memberikan Berita Acara Pemeriksaan Lanjutan sebagai Saksi tanggal 26 Februari 2016 di hadapan penyidik Kepolsian Sektor Sunggal, akan tetapi pada fakta persidangan Berita Acara Pemeriksaan Lanjutan Saksi GIMBA LANGGA dan Saksi LILIK PRANOTO ada Berita Acara Pemeriksaan Lanjutan Saksi telah dinyatakan tidak benar oleh Saksi GIMBA LANGGA dan Saksi LILIK PRANOTO.
- Bahwa Keterangan saksi IMELDA ELIA NORA SINAMBELA merupakan keterangan ulangan yang diperoleh dari peragaan orang lain, atau disebut saksi de audito. Karenanya keterangan (testimonium de audito) saksi de audito mestilah dikesampingkan. Ini dikuatkan dengan putusan jurisprudence MA RI. No. 18K/Kr/1977 tanggal 17 April 1978 menjatuhkan putusan bebas kepada terdakwa dengan alasan Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri telah salah menerapkan hukum pembuktian :
“Pengadilan telah mendasarkan putusannya semata-mata atas keterangan seorang saksi saja, sedangkan keterangan saksi-saksi yang lain tidak memberi petunjuk atas keterbuktian kejahatan yang didakwakan”.
- Bahwa demikian pula dengan saksi T. SIMANJORANG, TEGUH IMAM SUSANTO, A. SINULINGGA, MISRIANTO, MAJU SIHITE, RUDI SETIAWAN, dan M. IRWANSYAH (Para Penyelidik) yang menangkap TERDAKWA ILHAM, memberikan keterangan berdasarkan dugaan atau rekaan, sedangkan ALAM SURYA WIJAYA selaku Penyidik atau sebagai saksi Verbalisan Terdakwa ILHAM tidak dihadirkan sebagai saksi verbalisan dalam persidangan. Para Penyelidik yaitu saksi T. SIMANJORANG, saksi TEGUH IMAM SUSANTO, saksi A. SINULINGGA, saksi MISRIANTO, saksi MAJU SIHITE, saksi RUDI SETIAWAN, dan saksi M. IRWANSYAH yang menerima laporan kematian korban MARISI ROBEERT LONGKOT PANDAPOTAN SILAEN dari saksi IMELDA ELIA NORA SINAMBELA sebagai Pelapor, menduga kematian korban MARISI ROBEERT LONGKOT PANDAPOTAN SILAEN akibat “Pencurian dengan Kekerasan” yang mengakibatkan korban MARISI ROBEERT LONGKOT PANDAPOTAN SILAEN meninggal dunia, dan karenanya dilakukan penangkapan dan penahanan terhadap Terdakwa ILHAM. Terhadap keterangan yang bersifat rekaan dapat dilihat dalam putusan MA tanggal 15 Maret 1984 Reg. No.
PENGADILAN TINGGI MEDAN
20PK/Pid/1983, dalam putusan ini ditegaskan bahwa: orang tua terdakwa, Polisi, atau Jaksa yang hanya menduga, tapi dugaan itu semua tidak didasarkan pada alat bukti yang sah……, karenanya keterangan saksi Para Penyelidik yang menangkap Terdakwa mestinya dikesampingkan sebab tidak dapat digunakan sebagai alat bukti. Seharusnya saksi Verbalisan yaitu ALAM SURYA WIJAYA selaku penyidik yang memeriksa Terdakwa ILHAM dalam Berita Acara Peemeriksaan (BAP) juga wajib dihadirkan dan didengar keterangannya di persidangan, untuk mengkonfrontir keterangan Saksi GIMBA LANGGA dan Saksi LILIK PRANOTO yang menjelaskan pada fakta persidangan, bahwa tidak pernah memberikan BAP Lanjutan sebagai saksi pada tanggal 26 Februari 2016;
- Bahwa Jika dihubungkan dengan pasal 185 ayat (1) KUHAP, diketahui dari keterangan saksi NURHAYATI dan saksi DEFIT SARACH merupakan saksi fakta (a de charge) yang keterangannya menguntungkan terdakwa ILHAM.
Kedua saksi yaitu 1). saksi NURHAYATI yang pada pokoknya menerangkan bahwa Tahun 2013 Terdakwa ILHAM berada di Jakarta untuk melanjutkan sekolah dan saksi NURHAYATI baru bertemu kembali dengan Terdakwa pada awal tahun 2015 di rumah orangtua Terdakwa dan 2) saksi DEFIT SARACH yang pada pokoknya menerangkan pernah bertemu dengan Terdakwa tanggal 3 April 2013 pada saat mengantar undangan ke rumah sepupu Terdakwa bernama Suhartono di Komplek Kopasus Cijantung, Pasar Rebo dan saksi DEFIT SARACH bertemu kembali dengan Terdakwa pada tanggal 7 April 2013 pada saat resepsi acara pernikahan kakak saksi DAFIT SARACH. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pada saat peristiwa terjadi pada hari Jumat tanggal 10 Mei 2013, Terdakwa tidak melakukan tindak pidana “pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan matinya” korban MARISI ROBEERT LONGKOT PANDAPOTAN SILAEN karena saat peristiwa terjadi Terdakwa ILHAM berada di Jakarta.
- Bahwa supaya keterangan saksi bernilai sebagai alat bukti yang sah, maka keterangan itu harus dinyatakan di sidang pengadilan, baik berupa pernyataan yang diutarakan sendiri oleh saksi maupun jawaban dari yang diajukan kepada saksi di persidangan. Keterangan saksi sehubungan dengan tindak pidana yang berkaitan dengan perbuatan yang dilakukan terdakwa, yang saksi ketahui sendiri dan bukan suatu pendapat atau rekaan kecuali mengenai “pengalamannya sendiri” terkait pidana yang diperkarakan;
PENGADILAN TINGGI MEDAN
- Bahwa untuk menggali kebenaran materil dan keterangan terdakwa diluar sidang tadi dianggap tidak cukup, maka dalam perkara ini Penyidik telah melakukan split berkas perkara Terdakwa ILHAM, OBY RIVALDI LUBIS, WIRDIANSYAH DINATA Als IMAM, DONAL RICARDO TAMPUBOLON, RUDINI SYAHPUTRA Als ACONG dan DEDI Als BETONG, namun tidak diambil keterangannya sebagai saksi-saksi yang saling menyaksikan dipersidangan dalam perkara terdakwa ILHAM. Keterangan Terdakwa OBY RIVALDI LUBIS dan Terdakwa WIRDIANSYAH DINATA Als IMAM dalam persidangan perkara OBY RIVALDI LUBIS dan WIRDIANSYAH DINATA Als IMAM yang juga sebagai Terdakwa adalah sebagai alat bukti tambahan atau “petunjuk” yang menguatkan keterangan terdakwa ILHAM bahwa keterangan terdakwa ILHAM yang diberikan ditingkat penyidikan “tidak benar”, karena OBY RIVALDI LUBIS dan WIRDIANSYAH DINATA Als IMAM pada persidangan perkara meraka, OBY RIVALDI LUBIS dan WIRDIANSYAH DINATA Als IMAM melihat Terdakwa ILHAM pada saat dilakukan penyididikan di Kepolisian mendapat paksaan, ancaman, pukulan dengan menggunakan tongkat bisbol dan kekerasan fisik dari penyidik. Oleh karena itu pencabutan keterangan Terdakwa ILHAM di dalam persidangan adalah sah karena berdasarkan paksaan, ancaman dan kekerasan;
- Bahwa dua alat bukti yang sah adalah pertimbangan hukum Majelis Hakim memperoleh keyakinan bahwa seorang terdakwa benar-benar bersalah.
Dari alat bukti keterangan saksi, surat, petunjuk dan keterangan terdakwa yang tidak berdasar (unfounded) untuk digunakan sebagai alat bukti yang tidak memiliki nilai kekuatan pembuktian (bewijs kracht) sebagaimana rumusan surat tuntutan dakwaaan penuntut umum yang menerangkan kesalahan dari perbuatan terdakwa maka pembuktian Jaksa Penuntut Umum tidaklah memenuhi batas minimum pembuktian yang dikehendaki KUHAP dan karenaya tidak dapat diterima;
- Bahwa merujuk pada barang bukti tidak membawa petunjuk pembuktian.
Barang bukti yang diajukan ke persidangan yaitu : 1 buah helm warna cream dalam kondisi utuh, 1 buah kayu balok, 1 buah casing hp dan 1 buah baterai hp, 1 set baju dan celana korban,. Dari ke enam buah barang bukti yang diajukan di persidangan ada bukti Buku Kepemilikikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dan STNK sepeda motor Yamaha Jupiter Z warna kuning milik korban MARISI ROBERT LONGKOT PANDAPOTAN SILAEN tidak dilakukan penyitaan oleh penyidik pada saat pemeriksaan BAP saksi IMELDA ELIA NORA SINAMBELA. Bahwa bukti Buku Kepemilikikan