• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

35 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Paradigma dan Pendekatan Penelitian

Paradigma penelitian kuantitatif bersifat Positivistik, dan penelitian ini didasarkan pada hipotesis sebagai gejala yang dapat diklasifikasikan dan peneliti hanya dapat fokus pada beberapa variabel. Peneliti menggunakan penelitian ini untuk penelitian kuantitatif. Disebut metode kuantitatif karena data penelitian berbentuk angka, sehingga analisisnya menggunakan data statistik (Sugiyono, 2019).

3.2 Tipe dan Dasar Penelitian

Tipe dan Dasar yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah deskriptif dan menggunakan dasar analisis isi. Di dalam buku Tuntunan Penulisan Tugas Akhir (Machmud, 2018) dijelaskan jika deskriptif adalah penelitian yang menggambar suatu fenomena yang telah ada dan berlangsung pada masa sekarang atau pada masa lalu. Analisis isi merupakan penelitian yang dilakukan secara mendalam terhadap isi dalam suatu informasi baik berupa cetak, tertulis dalam menyusun struktur klasifikasi di media massa sebelum memasukkannya dijadikan sebuah landasan dalam menguraikan sebuah fenomena (Machmud, 2018).

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian akan dilakukan di Malang Provinsi Jawa Timur. Dasar pemilihan ini karena penulis itu sendiri akan menonton dan mengamati film Orang Kaya Baru dan mewawancarai koder 1 dan koder 2 dengan menonton film Orang Kaya Baru, Waktu yang dibutuhkan dalam penelitian yaitu selama 1 bulan pada bulan September dikarenakan waktu pembuatan proposal ini yang selesai pada bulan September dan akan langsung dilanjutkan dengan melakukan penelitian.

(2)

36 3.4 Ruang Lingkup Penelitian

Film Orang Kaya Baru Karya Ody Chandra Harahap yang berdurasi 99 menit. Fokus penelitian ini adalah pada adegan-adegan yang diperlihatkan oleh para aktor dan aktris dalam film Orang Kaya Baru yang berkaitan dengan unsur pesan hedonisme sesuai kategorisasi yang telah ditentukan.

3.5 Unit Analisis

Unit analisis yang digunakan adalah adegan dalam film Orang Kaya Baru yang akan masuk dalam kategori yang sudah ditentukan. Oleh karena itu peneliti disini menggunakan unit analisis yang terbagi menjadi dua untuk membatasi penelitian yang ada pada lingkup klasifikasi.

Jadi dalam studi analisis isi yang digunakan yaitu :

a. Unit analisis dialog adalah sebuah bentuk dialog atau kata-kata yang mengandung informasi hedonisme, pemain akan mengucapkan unsur hedonisme ketika memerankan tokoh-tokoh dalam film tersebut

b. Unit analisis adegan atau akting adalah gambaran keseluruhan dari aktor dan aktris dalam film yang mengandung unsur pesan hedonisme. Akting merupakan kegiatan mendeskripsikan atau membentuk cerita dalam setiap adegan film.

3.6 Satuan Ukur

Dalam hal ini yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah berapa jumlah frekuensi kemunculan kategori-kategori yang ada pada setiap scene dalam film Orang Kaya Baru karya Ody C. Harahap. Perhitungan tersebut didasarkan pada banyaknya kemunculan pesan hedonisme pada setiap adegan dalam film dan untuk pengukuran tersebut menggunakan struktur kategori yang sudah ditentukan.

(3)

37 3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penggunakan alat penelitian atau alat yang digunakan untuk mengumpulkan data seperti Angket, Kuesioner, Draf Wawancara, Pedoman Observasi, Diskusi kelompok terfokus dan Dokumentasi (Machmud, 2018). Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data Dokumentasi, yang dimana dokumentasi ini adalah data yang utama yang langsung diperoleh dari objek penelitian melalui observasi dan analisis data dari film Orang Kaya Baru karya Ody C. Harahap.

Di dalam pengumpulan data ini, peneliti akan dibantu dua koder untuk mengamati dan menonton dokumentasi film Orang Kaya Baru dan melihat secara langsung setiap adegan di dalam scene dengan kategorisasi yang sudah ditentukan sesuai dengan gambaran pesan hedonism dalam film. Peneliti memilih dua orang atau koder yang bernama Indra Darma Laksana dan Millah Hanifah, Pemilihan dua koder ini di dasari oleh kedua orang dengan latar belakang akademis di bidang audio visual. Dua koder ini pernah membuat film dan juga paham mengenai proses pembuatan film dari pra produksi hingga pasca produksi. Atas dasar ini peneliti meyakini bahwa mereka paham dengan perfilman dan dapat membantu dalam proses menyusun lembar koding.

Setelah melakukan pengamatan, peneliti akan meng capture scene dalam adegan yang sudah terpilih oleh peneliti, koder 1 dan koder 2. Setelah mengamati film Orang Kaya Baru, data dimasukkan ke dalam klasifikasi kategori pesan hedonisme. Untuk mempermudah klasifikasi dan pengolahan data maka dibuat tabel koding dalam bentuk gambar seperti ini :

Lembar Koding Kategori Pesan Hedonisme

(4)

38 Tabel 3.1 Lembar Koding

Keterangan :

A : Suka mencari perhatian B : Boros

C : Memilih-milih teman

D : Menghabiskan waktu luang untuk bersenang-senang

A1 : Melakukan kegiatan yang instan agar cepat viral atau terkenal A2 : Menciptakan sebuah masalah agar orang lain memperhatikan B1 : Membeli barang secara berlebihan

B2 : Berganti-ganti kendaraan mewah

C1 : Suka berteman dengan golongan sosialita yang sama C2 : Memiliki tujuan dan gaya hidup sosialita yang sama D1 : Berpesta di tempat hiburan malam

D2 : Berlibur di tempat mewah

Tabel di atas diisi dengan tanda sebagai berikut :

√ = memberi tanda jika ada pesan hedonisme dalam scene

(5)

39

− = memberi tanda jika tidak ada pesan hedonism dalam scene

3.8 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kali ini untuk menjelaskan hasil dari film Orang Kaya Baru merupakan analisis isi yang menggunakan deskripsi kuantitatif jenis penelitiannya. Untuk mempermudah peneliti menganalisis data maka peneliti membuat kategori. Untuk menganalisis data penulis menggunakan alat ukur sebagai alat bantu dengan lembar coding yang digunakan. Dalam hal ini peneliti diwajibkan jika alat ukur yang digunakan dapat dipercaya (Eriyanto, 2011)

Selanjutnya untuk mengetahui hasil analisis isi akan dideskripsikan dalam bentuk tabel frekuensi. Di dalam tabel terdapat kategorisasi yang telah ditentukan dan persentase. Berikut tabel frekuensi yang peneliti gunakan :

Tabel Frekuensi Kategori Pesan Hedonisme

Kategori Sub Kategori Frekuensi Kemunculan

Scene (∑)

Persentase Scene yang Diteliti

Suka Mencari Perhatian

(A)

Melakukan kegiatan instan

(A1) Menciptakan sebuah masalah

(A2) Membeli barang

(6)

40 Boros

(B)

secara berlebih (B1) Berganti-ganti kendaraan mewah

(B2)

Memilih-milih teman

(C)

Suka berteman dengan golongan

sosialita (C1) Memiliki tujuan

dan gaya hidup sosialita yang

sama (C2)

Menghabiskan waktu luang untuk

bersenang-senang (D)

Berpesta di tempat hiburan malam

(D1) Berlibur di tempat

mewah (D2)

Tabel 3.2 Frekuensi Kategori Hedonisme

(7)

41 3.9 Uji Reliabilitas Data

Dalam memperkuat reliabilitas melalui uji reliabilitas kategori. Maka dalam hal ini peneliti dibantu dua orang pengkode untuk meneliti dan menguji keriablean data dan mengukur keakuratan peneliti dalam menguji pesan-pesan hedonisme dalam film Orang Kaya Baru karya Ody C. Harahap. Disinilah peneliti akan menggunakan rumus Holsti yaitu :

𝑅𝑒𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟 𝑐𝑜𝑑𝑒𝑟= 2𝑀

𝑁1=𝑁2

Gambar 3.1 Keterangan Uji Reliabilitas Data

Reliabilitas akan bergerak diantara angka 0 hingga 1, dimana 0 berarti tidak ada satupun kategori yang disetujui para koder dan 1 berarti persetujuan sempurna diantara para koder.

Makin tinggi angka persentase, makin tinggi pula angka reliabilitas. Dalam formula Holsti, angka reliabilitas minimum yang diperbolehkan adalah 0,7 atau sama dengan 70% berarti alat ukur bukan alat yang reliable. Apabila dalam penelitian hasil perhitungan menunjukan angka di atas 0,7

Reliabilitas akan berpindah antara angka 0 ke 1, dimana 0 berarti tidak ada kategori yang disetujui oleh pembuat koder dan 1 berarti kesepakatan yang sempurna antar pembuat koder.

Semakin tinggi angka persentasenya, semakin tinggi angka reliabilitasnya. Pada rumus holsti angka reliabilitas minimum yang diperbolehkan adalah 0,7 atau sama dengan 70%, artinya alat ukur tersebut bukan merupakan alat yang reliable. Jika dalam penelitian hasil perhitungan menunjukkan angka di atas 0,7 maka bisa dianggap reliable sedangkan jika di bawah 0,7 maka dianggap tidak reliable (Eriyanto, 2011).

Untuk mengatasi kelemahan dalam hal ini, Scot membuat indeks reliabilitas. Rumus ini sering disebut rumus Scott. Dalam rumus scoot ini, probabilitas persamaan yang terjadi antara

(8)

42 pembuat koder akan diperhitungkan. Apabila kategori yang muncul semakin besar, semakin kecil pula kemungkinan kemiripan akan terjadi di antara koder yang sudah dipertimbangkan.

Jika hal ini dibandingkan dengan rumus Holsty dan persentase persetujuan, rumus Scott akan dinyatakan valid untuk menghitung angka pengukuran reliabilitas. Berikut rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas antara pembuat koder dari Scott yaitu :

Rumus Scott Pi :

𝑅𝑒𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟 𝑐𝑜𝑑𝑒𝑟 = % 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑎𝑡𝑖 − % 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛 1 − % 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛

Selanjutnya dalam menghitung kesepakatan yang telah diamati, prosesnya dapat digunakan seperti pada perhitungan persentase persetujuan. Peneliti hanya perlu membagi unit yang disepakati dengan total dari unit yang sudah didapat. Jika dalam menghitung total persetujuan yang diharapkan bisa dihitung dengan bagian dari persentase kategori-kategori kemudian dikuadratkan. Jika kedua angka sudah didapat masukkan ke dalam rumus. Bilangan reliabilitas bergerak dari 0 ke 1. Semakin angkanya menunjukkan semakin besar maka semakin tinggi reliabilitas alat ukur tersebut (Eriyanto, 2011)

Referensi

Dokumen terkait

Pada PLTGU, sistem kontrol SPEEDTRONIC TM MARK V dapat melakukan kontrol, proteksi dan monitoring pada Gas Turbin Generator (GTG), salah satunya yaitu untuk

20. Selain menilai risiko bawaan dan risiko pengendalian, pemeriksaa juga harus menilai risiko salah saji material yang mungkin timbul karena kecurangan dari informasi dalam

DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN, DAN KONSERVASI ENERGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL.. DIREKTUR PANAS BUMI - DIREKTUR BIOENERGI

Kebutuhan air selalu meningkat sesuai dengan pertambahan penduduk, mengakibatkan terjadinya penyedotan air tanah termasuk sumur bor secara besar-besaran yang

Berdasarkan 5 kali uji coba yang telah dilakukan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam segmentasi untuk identifikasi pola menggunakan analisis tekstur

Pada tahap ini data yang telah diperoleh dari observasi, wawancara, dokumentasi dan kuesioner dikajian kelayakannya dan dilakukan pemilih hal-hal yang fokus sesuai

Tugas akhir ini saya beri judul “Analisa Beban Kalor Pada Ruangan Server Sebuah Gedung Perkantoran”, ini merupakan studi kasus yang dilakukan pada sebuah

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kristanti (2017) lingkungan kerja non fisik terbagi menjadi 2 faktor yaitu hubungan kerja dengan atasan dan hubungan antar