• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Inovasi Usaha Untuk Meningkatkan Kinerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Konsep Inovasi Usaha Untuk Meningkatkan Kinerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

65 | Y u l i a n i

Konsep Inovasi Usaha Untuk Meningkatkan Kinerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah

Yuliani

1

, Anwar Ramli

2

, Muhammad Rakib

3

1,2,3Universitas Negeri Makassar

Email :yuli020873@gmail.com1, anwar288347@yahoo.com2, m.rakib@unm.ac.id3

Abstract: In improving the performance of MSMEs in order to be an effective solution in improving the welfare of their managers, efforts are needed to innovate in order to improve the performance of MSMEs, especially in increasing sales, customer loyalty and increasing profits. This study is a literature review to examine the concept of innovation in improving the performance of MSMEs by conducting an analysis in the journal of research results then describing and drawing conclusions. From the results of the study, an overview of innovations that must be carried out in improving performance is obtained, namely 1) innovation in creating product uniqueness, 2) innovation in carrying out efficient product processes, 3) Innovation in marketing and 4) innovation in the management of MSMEs

Keywords: Business Innovation, Business Performance, MSME

PENDAHULUAN

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan solusi yang efektif bagi permasalahan ekonomi masyarakat khususnya bagi kelas kecil dan menengah (Kwa, 2021).

UMKM memiliki peran strategis dalam pertumbuhan ekonomi dan mengurangi pengangguran di Indonesia. UMKM merupakan usaha yang mampu memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat dengan adanya ketersediaan lapangan kerja yang luas serta memberikan pendapat bagi pengelola UMKM yang dapat meningkatkan tarap ekonomi keluarga dan individu (Distanont &

Khongmalai, 2020).

Dengan pengembangan UMKM akan dapat memberikan basis perluasan usaha yang signifikan dalam mempercepat perubahan ekonomi masyarakat, secara tidak langsung akan menyerap tenaga kerja dalam pembentukan pendapatan bruto (PDB). Usaha UMKM dengan modal yang kecil memiliki resiko yang kecil sehingga memiliki daya tahan serta fleksibital dalam kegiatan sehingga dapat menjadi usaha yang menopang pemenuhan kebutuhan hidup bagi pengelolahnya (Abbas, 2018).

Untuk dapat bersaing dan memiliki pelanggan yang loyal maka UMKM harus dapat

menghadirkan produk yang dapat memberikan kepuasan pada pelanggan. Kejelian pengelola UMKM harus melihat peluang dan berani dalam melakukan inovasi, mengelola UMKM dengan cara kreatif, disiplin sehingga menghadirkan produk yang berkualitas (Dahmiri et al., 2021).

Dengan menghadirkan produk yang berkualitas akan menarik loyalitas pelanggan untuk tetap selalu membeli produk. Kunci pokok dalam melakukan inovasi yaitu kreativitas dalam pemasaran serta kemampuan dalam melakukan perubahan dalam memperluas market pasar yang dapat meningkatkan penjualan yang berujung pada peningkatan pendapatan perusahaan (Siswati

& Alfiansyah, 2020). UMKM harus mandiri, dan beradaptasi dan siap menghadapi perubahan ekonomi yang akan datang, yang akan terjadi tidak hanya di tingkat global tetapi juga di tingkat regional dan negara (Distanont

& Khongmalai, 2020).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis deskriptif kualitatif dengan pendekatan kajian literatur dari berbagai sumber jurnal hasil penelitian kemudian dianalisis untuk mendeskripsikan

(2)

P r o s i d i n g S e m i n a r N a s i o n a l D i e s N a t a l i s U N M - 6 1| 66 informasi yang diperoleh berkaitan dengan

inovasi untuk meningkatkan kinerja UMKM.

PEMBAHASAN

1. Konsep Inovasi Usaha UMKM a. Pengertian Inovasi Usaha UMKM

Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan atau untuk memperkaya kehidupan manusia (Scarborough, N. M., & Cornwall, J. R., 2016) hal ini berarti bahwa dengan inovasi akan membuat sebuah usaha untuk selalu siap dengan perubahan dan tantangan untuk memperoleh keuntungan. Melakukan inovasi bukan semata-mata hanya menjadi berbeda saja tetapi harus memiliki nilai lebih, menarik, unik dan sesuai dengan selera konsumen.

UMKM sebagai pelaku bisnis harus menyusun perencanaan yang matang dan memperkirakan untuk jangka panjang, karena nyatanya banyak pelaku bisnis yang tertarik membuka suatu usaha melihat antusiasme konsumen terhadap sesuatu yang baru tanpa perencanaan yang matang sehingga hanya bertahan sementara.

(Claudya et al., 2020).

Dalam menjaga kelangsungan hidup perusahaan dan mencapai keberhasilan diperlukan pengembangan produk baru dan strategi yang lebih efektif. Pengembangan produk baru memerlukan pengorbanan sumber daya berupa waktu dan biaya serta besarnya resiko kegagalan yang harus ditanggung oleh perusahaan. (Cooper, 2000) menjelaskan bahwa keunggulan produk baru sangat penting dalam lingkaran pasar global yang sangat bersaing. Keunggulan tersebut tidak lepas dari pengembangan inovasi produk yang dihasilkan, sehingga akan mempunyai keunggulan dipasar yang selanjutnya akan memenangkan persaingan. Keunikan pada produk diartikan sebagai atribut penting dari keunggulan produk tersebut, yang dipengaruhi

daya inovatif serta teknologi yang tinggi, sehingga dapat keinginan konsumen (Li &

Calantone, 1998). Inovasi berkelanjutan dalam suatu perusahaan merupakan kebutuhan dasar di mana pada gilirannya akan mengarah pada terciptanya keunggulan kompetitif. Produk inovasi pada dasarnya untuk memenuhi permintaan pasar sehingga produk inovasi merupakan salah satu yang dapat digunakan sebagai keunggulan bersaing bagi perusahaan (Han et al., 1998).

Inovasi mengacu pada penciptaan dan aplikasi pengetahuan baru dan untuk pengembangan teknologi baru, proses baru, produk baru, layanan baru, Semakin kuat UMKM melakukan inovasi, akan semakin efektif kinerja inovasinya yang mengarah ke inovasi kinerja bisnis yang sangat baik (Chuluun et al., 2017; Wang et al., 2020).

Inovasi tidak hanya terbatas pada pengembangan produk-produk atau jasa-jasa baru. Inovasi juga termasuk pada pemikiran bisnis baru dan proses baru. Inovasi juga dipandang sebagai mekanisme perusahaan untuk beradaptasi dalam lingkungan yang dinamis. Oleh sebab itu maka perusahaan diharapkan menciptakan pemikiran-pemikiran baru, gagasan baru yang menawarkan produk inovatif serta memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan. Inovasi semakin memiliki arti penting bukan saja sebagai suatu alat untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan melainkan juga untuk unggul dalam persaingan (Sinurat et al., 2017).

b. Tujuan Inovasi Usaha UMKM

Inovasi menjadi kunci untuk memperkaya daya saing UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) (Baghel, 2020). Inovasi merupakan salah satu cara untuk bertahan dan bersaing dalam lingkungan bisnis yang terus berkembang. Menurut (Dereli, 2015) UMKM dituntut untuk dapat mempertahankan daya saing, meningkatkan kinerja mereka dan pertumbuhan ekonomi, dan berkontribusi pada

(3)

67 | Y u l i a n i

pembangunan ekonomi melalui inovasi.

Melalui inovasi membuat UMKM untuk selalu berusaha untuk mencapai keunggulan kompetitif melalui kegiatan membuat produk baru, memasarkan dan mengelola dengan strategi yang sesuai dengan tuntutan masyarakat.

Menurut (Keh et al., 2007) menjelaskan inovasi sangat penting karena terdapat alasan berikut:

1) Teknologi berubah sangat cepat seiring adanya produk baru, proses dan layanan baru dari pesaing, dan ini mendorong usaha entrepreneurial untuk bersaing dan sukses. Yang harus dilakukan adalah menyesuaikan diri dengan inovasi teknologi baru.

2) Efek perubahan lingkungan terhadap siklus hidup produk semakin pendek, yang artinya bahwa produk atau layanan lama harus digantikan dengan yang baru dalam waktu cepat, dan ini bisa terjadi karena ada pemikiran kreatif yang menimbulkan inovasi.

3) Konsumen saat ini lebih pintar dan menuntut pemenuhan kebutuhan. Harapan dalam pemenuhan kebutuhan mengharap lebih dalam hal kualitas, pembaruan, dan harga. Oleh karena itu skill inovatif dibutuhkan untuk memuaskan kebutuhan konsumen sekaligus mempertahankan konsumen sebagai pelanggan.

4) Dengan pasar dan teknologi yang berubah sangat cepat, ide yang bagus dapat semakin mudah ditiru, dan ini membutuhkan metode penggunaan pro- duk, proses yang baru dan lebih baik, dan layanan yang lebih cepat secara kontinyu.

5) Inovasi bisa menghasilkan pertumbuhan lebih cepat, meningkatkan segmen pasar, dan mencipta-kan posisi korporat yang lebih baik.

Pengenalan produk baru berperan penting dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan,

Inovasi memang mengandung risiko, tapi jika prosesnya ditangani dengan penuh perhitungan maka akan menguntungkan di kemudian hari karena inovasi sangat penting dalam pemasaran, karena pasar selalu berubah.

Inovasi memegang peranan penting untuk memutus hambatan-hambatan, meningkatkan perhatian, dan dukungan pasar. Dengan berinovasi perusahaan akan lebih berhasil merespon lingkungannya dan mengembangkan kemampuan dimana hal ini dapat menghasilkan keunggulan kompetitif dan akan berdampak pada kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Inovasi merupakan sebuah mekanisme perusahaan untuk beradaptasi dalam lingkungan yang dinamis. Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk mampu menciptakan penilaian-penilaian baru, ide-ide baru dan menawarkan produk yang inovatif serta peningkatan kinerja layanan yang memuaskan pelanggan. Inovasi merupakan cara untuk terus membangun dan mengembangkan organisasi yang dapat dicapai melalui introduksi teknologi baru, aplikasi baru dalam bentuk produk-produk baru organisasi perpaduan berbagai aspek inovasi tersebut pada gilirannya membentuk arena inovasi. Inovasi yang berkelanjutan dalam suatu perusahaan merupakan kebutuhan mendasar yang akan mampu menciptakan keunggulan kompetitif, sehingga inovasi merupakan sebuah fungsi penting dari manajemen karena inovasi akan menentukan suatu kinerja bisnis yang superior. Inovasi menjadi semakin bertambah penting sebagai satu alat untuk kelangsungan hidup, bukan hanya pertumbuhan tetapi juga dalam persaingan yang semakin hebat dan ketidakpastian lingkungan, selanjutnya inovasi teknis memiliki pengaruh kuat dan positif terhadap kinerja perusahaan (Utaminingsih, 2016).

(4)

P r o s i d i n g S e m i n a r N a s i o n a l D i e s N a t a l i s U N M - 6 1| 68 Dari beberapa pengertian diatas Baregheh

et al dalam (Hamali, 2014) menyebutkan atribut kunci dari inovasi dalam bisnis UMKM sebagai berikut:

1) Sifat inovasi, mengacu pada bentuk inovasi sebagai sesuatu yang baru atau yang ditingkatkan, terdiri dari Baru (New), Berubah (Change), Peningkatan (Improve).

2) Jenis inovasi, mengacu pada jenis inovasi seperti dalam jenis output atau hasil dari inovasi, misalnya produk atau jasa, terdiri dari produk, service, proses, teknik.

3) Tahapan inovasi, mengacu pada semua langkah yang diambil selama proses inovasi yang biasanya mulai dari generasi ide dan diakhiri dengan komersialisasi, terdiri dari adopsi, pengembangan, kreasi, implementasi dan komersialisasi.

4) Konteks sosial, mengacu pada entitas sosial, sistem atau sekelompok orang yang terlibat dalam proses inovasi atau

faktor lingkungan yang

mempengaruhinya, terdiri dari organisai, perusahaan, pelanggan, grup. Unit, pengembang, karyawan, lingkungan luar, sistem sosial, tenaga kerja, dan konsumen.

5) Sarana inovasi, mengacu pada sumber daya yang diperlukan (misalnya teknis, kreatif, keuangan) yang perlu berada di tempat untuk inovasi, terdiri dari ide, penemuan, teknologi, pasar dan kreativitas.

6) Tujuan inovasi adalah hasil keseluruhan bahwa organisasi ingin dicapai melalui inovasi, terdiri dari kompetisi, sukses, ekonomi, superiority, diferensiasi, keunggulan, dan nilai.

c. Jenis Inovasi Usaha UMKM

UMKM dapat melakukan inovasi dalam bidang, (1) Inovasi produk (barang, jasa, ide dan tempat), (2) Inovasi manajemen (proses

kerja, proses produksi, keuangan pemasaran, dll). Dalam melakukan inovasi perlu memperhatikan prinsip-prinsip yaitu 1) menganalisis peluang,, 2) apa yang harus dilakukan untuk memuaskan peluang,, 3) sederhana dan terarah, 4) dimulai dari yang kecil, 5) kepemimpinan (Hadiyati, 2011).

Berdasarkan tingkat kebaruannya, inovasi dibagi menjadi empat jenis, yaitu: inovasi inkremental, inovasi arsitektur, inovasi modular dan inovasi radikal (Henderson &

Clark, 1990).

1) Inovasi inkremental adalah inovasi dengan memperbaiki komponen- komponen yang ada. Dengan kata lain, inovasi inkremental menekankan perbaikan, bukan perubahan. Misalnya:

layanan yang ada terus ditingkatkan kualitasnya.

2) Inovasi radikal adalah inovasi dengan melakukan perubahan secara menyeluruh, baik komponen maupun sistem yang ada.

Inovasi radikal jarang ditemukan di lapangan.

3) Inovasi modular adalah inovasi dengan melakukan perubahan pada komponen, tetapi sistem yang digunakan tetap sama.

4) Inovasi arsitektural adalah inovasi dengan melakukan perubahan pada sistem yang ada dengan cara baru dan memperbaiki komponen yang sudah ada tanpa mengubahnya.

d. Dimensi Inovasi UMKM

Peningkatan kinerja bisnis dapat dilakukan dengan meningkatkan kompetensi kewirausahaan, melalui kewirausahaan proses belajar berdasarkan pengalaman yang diperoleh, pengembangan zaman, pelatihan yang mengakibatkan seseorang memiliki prosedur kerja sehingga agar usaha yang dilakukan dapat berjalan dengan efisien. Bisnis tinggi kinerja dapat ditingkatkan ke arah yang lebih tinggi melalui penjualan pertumbuhan dari tahun ke tahun (Aisyah et al., 2017).

(5)

69 | Y u l i a n i

Dalam mengukur inovasi dapat menggunakan tiga sub variabel yaitu pengembangan produk, inovasi teknis, dan perubahan desain (Ludiya & Maulana, 2020).

Untuk mengembangkan produk inovasi dapat digunakan indikator untuk mengukur variabel inovasi yang dikembangkan oleh (Johnson et al., 2009; Marshella, 2022; Putri et al., 2016;

Suliyanto & Rahab, 2011), yaitu:

1) Memiliki standar kualitas produk 2) Mengembangkan kualitas produk 3) Mengembangkan produk baru

4) Meningkatkan penampilan dan kinerja produk yang ada

5) Memproduksi produk khusus 6) Inovasi dalam proses produksi 7) Inovasi dalam teknik pemasaran

8) Berusaha menjadi yang pertama memasarkan produk

Sementara itu (Kalil & Aenurohman, 2020) menyebutkan untuk menilai inovasi produk dengan menggunakan indikator yaitu, 1) kelebihan produk baru, 2) produk mudah dikenali, 3) produk diterima oleh konsumen, 4) pengembangan produk baru. Inovasi produk merupakan upaya untuk membuat produk yang memiliki kelebihan dibandingkan dengan produk UMKM lain, kemudahan mengenali produk juga merupakan bagian dari inovasi sehingga konsumen sangat familiar dengan produk yang dibuat, dalam inovasi juga diperlukan membuat produk yang baru atau sesuai dengan tuntutan konsumen dan produk tersebut mudah untuk diterima baik dari segi rasa dan harga terjangkau sehingga berdampak pada peningkatan kinerja UMKM.

Inovasi produk adalah pengembangan dari produk yang dimiliki oleh perusahaan untuk meningkatkan nilai guna barang. Inovasi produk dibentuk dengan empat indikator Keunggulan produk, 1) keunikan produk, 2) kemasan produk, 3) efisiensi biaya. (Elfahmi

& Jatmika, 2019).

Lebih lanjut (Bahren et al., 2018; Hamali, 2014) menyebutkan dimensi inovasi yang dapat dijadikan indikator dalam mengukur inovasi dalam UMKM sebagai berikut:

1) Inovasi Produk

Inovasi produk adalah pengenalan barang atau jasa yang benar-benar baru atau peningkatan dari yang sudah ada secara signifikan berkaitan dengan karakteristik fungsional atau penggunaannya, peningkatan dalam hal spesifikasi teknik, komponen dan bahan, keramahan dalam penggunaan atau karakteristik fungsional lainnya. Inovasi produk merupakan salah satu faktor kunci terhadap keberhasilan organisasi dan merupakan strategi yang penting bagi peningkatan market share dan kinerja bisnis.

Inovasi ini terdiri dari: (a) Mengembangkan produk baru dengan teknik yang secara total berbeda dengan sebelumnya, (b) Mengembangkan produk dengan bahan baku yang secara total berbeda dengan sebelumnya, (c) Memodifikasi produk yang sudah ada, (d) Memodifikasi bahan baku yang sudah ada.

2) Inovasi Proses

Inovasi proses adalah implementasi produksi atau metode pengiriman yang benar- benar baru atau peningkatan secara signifikan.

Perubahan signifikan dalam hal teknik, peralatan dan/atau perangkat lunak. Metode Pengiriman dalam hal logistik perusahaan dan mencakup peralatan, perangkat lunak dan teknik untuk sumber input, mengalokasikan pasokan dalam perusahaan, atau pengiriman produk akhir. Inovasi proses berguna untuk mengurangi biaya produksi dan juga untuk memuaskan para pelanggannya. Inovasi ini terdiri dari : (a) Mengembangkan proses produksi yang baru, (b) Menentukan dan mengeliminasi aktivitas dalam proses produksi yang tidak memberikan nilai tambah, (c) Meningkatkan kecepatan penyajian.

(6)

P r o s i d i n g S e m i n a r N a s i o n a l D i e s N a t a l i s U N M - 6 1| 70 3) Inovasi Pemasaran

Inovasi Pemasaran adalah implementasi suatu metode pemasaran baru dalam hal pengepakan, desain, penempatan dan promosi produk serta penetapan harga. Dalam hal desain produk, yang berubah dalam hal bentuk dan penampilan bukan merubah fungsi dan karakteristiknya. Sasaran dari inovasi ini adalah meningkatkan penjualan, market share dan membuka pasar baru. Terdiri dari (a) Memperbarui channel distribusi, (b) Memperbarui teknik penentuan harga, (c) Memperbarui teknik promosi.

4) Inovasi Organisasi

Inovasi Organisasi merupakan implementasi metode organisasional baru dalam praktek bisnis perusahaan, organisasi tempat bekerja atau hubungan eksternal.

Inovasi organisasi dapat meningkatkan kinerja perusahaan melalui mengurangi biaya administrasi atau biaya transaksi, meningkatkan kepuasan kerja, reduksi biaya pasokan. Terdiri dari, (a) Memperbarui struktur organisasi, (b) Memperbarui sistem koordinasi, (c) Memperbarui sistem SDM, (d) Memperbarui sistem informasi manajemen.

2. Kinerja UMKM

Kinerja usaha merupakan hasil kerja yang dicapai secara keseluruhan dan dibandingkan dengan hasil kerja, target, sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama pada sebuah entitas usaha dengan kriteria aset dan omzet yang telah ditentukan dalam undang-undang (Rakib, 2016). Kinerja bisnis (Business Performance) adalah upaya yang dilakukan oleh perusahaan dalam melakukan penjualan dan pemenuhan selera konsumen yang sesuai dengan situasi dan kondisi agar dapat menguasai pasar dan memperoleh keuntungan dari perluasan jaringan pasar. Kinerja ini meliputi bagaimana perusahaan mengalami pertumbuhan penjualan, pertumbuhan aset, pertumbuhan

laba dan pertumbuhan pangsa pasar (Bahren et al., 2018).

Kinerja merupakan sistem yang berhubungan dengan aktivitas jual beli dalam sebuah usaha. Hal ini berarti bahwa kinerja berkaitan dengan bagaimana UMKM melakukan penetrasi pasar sebagai usaha pengukuran tingkat kinerja yang dikukur dengan melihat volume penjualan, jumlah pelanggan, keuntungan dan pertumbuhan penjualan. Kinerja digunakan untuk mengukur prestasi perusahaan dalam pasar terhadap suatu produk. Setiap perusahaan berkepentingan untuk mengetahui prestasinya sebagai cermin dari keberhasilan usahanya dalam persaingan bisnis (Utaminingsih, 2016).

Kinerja mencakup berbagai pengertian yang berbeda, seperti : pertumbuhan, profitabilitas (laba), pengembalian, produktivitas, efisiensi dan daya saing. Kinerja merupakan pilar utama keberlangsungannya suatu usaha (Achidi Ndofor & Priem, 2011).

Kinerja usaha adalah konstruk multidimensi yang mencakup hasil operasional dan keuangan perusahaan. Orientasi utama dari kinerja adalah penjualan mengacu pada pengusaha yang terlibat dalam kegiatan penjualan yang membutuhkan "mendapatkan penjualan" dari setiap pelanggan dalam bentuk laba (Rizan & Utama, 2020).

Kinerja perusahaan adalah keberhasilan seseorang secara keseluruhan dalam waktu tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan seperti standar hasil kerja, target yang telah ditentukan terlebih dahulu dan sudah disepakati bersama. Kinerja usaha pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sangat dipengaruhi oleh keunggulan kompetitif.

Keunggulan kompetitif adalah kemampuan yang dimiliki melalui karakteristik dan sumber daya di suatu perusahaan untuk memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan

(7)

71 | Y u l i a n i

perusahaan lainnya pada industri atau pasar yang sama (Sumiati, 2015).

Menurut (Nasir et al., 2017) menyebutkan bahwa kinerja UMKM merupakan kemampuan untuk mengenali dan memanfaatkan peluang sebagai penentu signifikan kinerja pemasaran UMKM. Kinerja pemasaran merupakan bagian dari kinerja organisasi. Kinerja organisasi terdiri atas kinerja pemasaran, kinerja keuangan, dan kinerja sumber daya manusia.

Strategi perusahaan selalu diarahkan untuk menghasilkan kinerja pemasaran yaitu volume penjualan, market share, (Abbas, 2018; Kalil

& Aenurohman, 2020). Faktor yang mempengaruhi kinerja usaha adalah kemampuan wirausaha dalam hal pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang berharga dapat memfasilitasi kinerja usaha (Tehseen &

Ramayah, 2015).

SIMPULAN

Berdasarkan hasil kajian literatur diperoleh kesimpulan bahwa untuk dapat meningkatkan kinerja UMKM inovasi yang dapat dilakukan adalah 1) inovasi menciptakan keunikan produk, 2) inovasi dalam melakukan proses produk yang efisien, 3) Inovasi dalam pemasaran dan 4) inovasi dalam pengelolaan UMKM.

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, D. (2018). Pengaruh Modal Usaha, Orientasi Pasar, dan Orientasi Kewirausahaan Terhadap Kinerja UKM Kota Makassar. Jurnal Minds:

Manajemen Ide dan Inspirasi, 5(1), 95–112.

https://doi.org/10.24252/minds.v5i1.49 91

Achidi Ndofor, H., & Priem, R. L. (2011).

Immigrant Entrepreneurs, the Ethnic Enclave Strategy, and Venture Performance. Journal of Management,

37(3), 790–818.

https://doi.org/10.1177/014920630934 5020

Aisyah, S., Musa, C. I., & Ramli, A. (2017).

Effect of characteristics and entrepreneurial orientation towards entrepreneurship competence and crafts and arts smes business performance in Makassar.

International Review of Management and Marketing, 7(2), 166–173.

Baghel, D. (2020). Interdependence of social and technical indicators of innovation:

The case of cosmetic MSMEs in India.

Innovation and Development, 0(0), 1–

19.

https://doi.org/10.1080/2157930X.202 0.1815289

Bahren, B., Ramadhani, I., & Suroso, E.

(2018). MEMBANGUN

KEUNGGULAN BERSAING

MELALUI INOVASI PRODUK, INOVASI PROSES, INOVASI

MARKETING DAN INOVASI

ORGANISASI UNTUK

MENINGKATKAN KINERJA

PERUSAHAAN. Jurnal Ekonomi Manajemen, 4(1), 8–18.

https://doi.org/10.37058/jem.v4i1.689 Chuluun, T., Prevost, A., & Upadhyay, A.

(2017). Firm network structure and innovation. Journal of Corporate

Finance, 44, 193–214.

https://doi.org/10.1016/j.jcorpfin.2017.

03.009

Claudya, M., Suryani, W., & Parulian, T.

(2020). PENGARUH SISTEM PEMASARAN KEWIRAUSAHAAN

TERHADAP KEUNGGULAN

BERSAING DAN INOVASI PADA UKM KULINER KOTA MEDAN.

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis (JIMBI), 1(2), Article 2.

https://doi.org/10.31289/jimbi.v1i2.39 7

Cooper, R. G. (2000). Product Innovation and Technology Strategy. Research- Technology Management, 43(1), 38–

41.

https://doi.org/10.1080/08956308.200 0.11671329

(8)

P r o s i d i n g S e m i n a r N a s i o n a l D i e s N a t a l i s U N M - 6 1| 72 Dahmiri, D., Bhayangkari, S. K. W., & Khalik,

I. (2021). Pengaruh Kualitas Produk dan Inovasi Terhadap Keunggulan Bersaing UMKM Kuliner di Masa Pandemi Covid-19. Ekonomis: Journal of Economics and Business, 5(2), 434–

438.

https://doi.org/10.33087/ekonomis.v5i 2.401

Dereli, D. D. (2015). Innovation Management in Global Competition and Competitive Advantage. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 195, 1365–1370.

https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.0 6.323

Distanont, A., & Khongmalai, O. (2020). The role of innovation in creating a competitive advantage. Kasetsart Journal of Social Sciences, 41(1), 15–

21.

Elfahmi, S. H., & Jatmika, D. (2019).

PENGARUH INOVASI TERHADAP UKM NAIK KELAS MELALUI DAYA SAING PRODUK: (Studi UKM Kuliner Rahajeng Catering Pati dan Indoburger Rembang). Media Mahardhika, 17(3), 481–487.

https://doi.org/10.29062/mahardika.v1 7i3.106

Hadiyati, E. (2011). Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan Usaha Kecil. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 13(1), 8–16.

https://doi.org/10.9744/jmk.13.1.8-16 Hamali, S. (2014). PENGARUH INOVASI

TERHADAP KINERJA BISNIS PADA INDUSTRI KECIL PAKAIAN JADI KOTA BANDUNG. Sustainable Competitive Advantage (SCA), 4(1),

Article 1.

http://jp.feb.unsoed.ac.id/index.php/sc a-1/article/view/686

Han, J. K., Kim, N., & Srivastava, R. K.

(1998). Market Orientation and Organizational Performance: Is Innovation a Missing Link? Journal of Marketing, 62(4), 30–45.

https://doi.org/10.1177/002224299806 200403

Henderson, R. M., & Clark, K. B. (1990).

Architectural Innovation: The Reconfiguration of Existing Product Technologies and the Failure of Established Firms. Administrative Science Quarterly, 35(1), 9.

https://doi.org/10.2307/2393549 Johnson, A. J., Dibrell, C. C., & Hansen, E.

(Eds.). (2009). Market Orientation, Innovativeness, and Performance of Food Companies. Journal of Agribusiness.

https://doi.org/10.22004/ag.econ.9065 9

Kalil, K., & Aenurohman, E. A. (2020).

DAMPAK KREATIVITAS DAN INOVASI PRODUK TERHADAP

KINERJA UKM DI KOTA

SEMARANG. Jurnal Penelitian Humaniora, 21(1), 69–77.

https://doi.org/10.23917/humaniora.v2 1i1.8581

Keh, H. T., Nguyen, T. T. M., & Ng, H. P.

(2007). The effects of entrepreneurial orientation and marketing information on the performance of SMEs. Journal of Business Venturing, 22(4), 592–

611.

https://doi.org/10.1016/j.jbusvent.2006 .05.003

Kwa, L. S. (2021). Tantangan dan Strategi UMKM Milik Keluarga (Bisnis Keluarga) Bidang Makanan dan Minuman dalam Menghadapi Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar selama Pandemi Virus Corona (Covid-19) di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Ekonomi Dan

Bisnis, 1, 34–46.

https://doi.org/10.33479/sneb.v1i.126 Li, T., & Calantone, R. J. (1998). The Impact

of Market Knowledge Competence on New Product Advantage:

Conceptualization and Empirical Examination. Journal of Marketing,

62(4), 13–29.

https://doi.org/10.1177/002224299806 200402

Ludiya, E., & Maulana, A. R. (2020).

Pengaruh karakteristik wirausaha dan

(9)

73 | Y u l i a n i

inovasi terhadap kinerja usaha pada UMKM fashion di kota cimahi.

KINERJA, 17(1), 113–120.

https://doi.org/10.29264/jkin.v17i1.65 28

Marshella, M. (2022). PENGARUH ORIENTASI PASAR TERHADAP KINERJA BISNIS SELAMA MASA PANDEMI MELALUI INOVASI (STUDI UMKM KULINER LEGO- LEGO CPI KOTA MAKASSAR)= THE

EFFECT OF MARKET

ORIENTATION ON BUSINESS PERFORMANCE DURING THE

PANDEMIC ERA THROUGH

INNOVATION (A STUDY ON CULINARY MSMEs OF LEGO-LEGO CPI OF MAKASSAR CITY) [PhD Thesis]. Universitas Hasanuddin.

Nasir, W. M. N. bin W. M., Al Mamun, A., &

Breen, J. (2017). Strategic Orientation and Performance of SMEs in Malaysia. SAGE Open, 7(2), 215824401771276.

https://doi.org/10.1177/215824401771 2768

Putri, P. I. P. P., Yasa, N. N. K., & Rahyuda, I.

K. (2016). The Role of Innovation in Mediating Market Orientation to Company Performance. JDM (Jurnal Dinamika Manajemen), 7(2), 105–116.

Rakib, M. (2016). MODEL KOMUNIKASI WIRAUSAHA, PEMBELAJARAN

WIRAUSAHA, SIKAP

KEWIRAUSAHAAN, DAN

KINERJA USAHA KECIL. Jurnal Ilmu Pendidikan, 17(2), Article 2.

https://doi.org/10.17977/jip.v17i2.263 0

Rizan, J., & Utama, L. (2020). Pengaruh Keterampilan Kewirausahaan, Orientasi pasar dan Orientasi Penjualan terhadap Kinerja Usaha UMKM. Jurnal Manajerial Dan Kewirausahaan, 2(4), 961–968.

https://doi.org/10.24912/jmk.v2i4.987 8

Scarborough, N. M., & Cornwall, J. R. (2016).

Essentials of entrepreneurship and

small business management. (Eighth Edition). London: Pearson.

Sinurat, E. S. M., Lumanauw, B., & Roring, F.

(2017). PENGARUH INOVASI PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN KUALITAS PELAYANAN

TERHADAP LOYALITAS

PELANGGAN MOBIL SUZUKI ERTIGA. Jurnal EMBA : Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 5(2), Article 2.

https://doi.org/10.35794/emba.v5i2.16 522

Siswati, E., & Alfiansyah, R. (2020).

KEUNGGULAN BERSAING

UMKM KULINER BERBASIS

INOVASI (STUDI PADA UMKM KERIPIK SAMILER KASPER DI SIDOARJO). IDEI: Jurnal Ekonomi

& Bisnis, 1(2), 84–90.

https://doi.org/10.38076/ideijeb.v1i2.1 8

Suliyanto, S., & Rahab, R. (2011). The Role of Market Orientation and Learning Orientation in Improving Innovativeness and Performance of Small and Medium Enterprises. Asian Social Science, 8(1), p134.

https://doi.org/10.5539/ass.v8n1p134 Suliyanto, S., & Rahab, R. (2012). The Role of

Market Orientation and Learning Orientation in Improving Innovativeness and Performance of Small and Medium Enterprises. Asian Social Science, 8(1), p134.

https://doi.org/10.5539/ass.v8n1p134 Sumiati, S. (2015). Pengaruh Strategi Orientasi

Wirausaha dan Orientasi Pasar Pengaruhnya Terhadap Kinerja Perusahaan UMKM di Kota Surabaya.

JMM17 : Jurnal Ilmu Ekonomi Dan

Manajemen, 2(01).

https://doi.org/10.30996/jmm17.v2i01.

421

Tehseen, S., & Ramayah, T. (2015).

Entrepreneurial Competencies and SMEs Business Success: The Contingent Role of External Integration. Mediterranean Journal of

Social Sciences.

(10)

P r o s i d i n g S e m i n a r N a s i o n a l D i e s N a t a l i s U N M - 6 1| 74 https://doi.org/10.5901/mjss.2015.v6n

1p50

Utaminingsih, A. (2016). Pengaruh Orientasi Pasar, Inovasi, Dan Kreativitas Strategi Pemasaran Terhadap Kinerja Pemasaran Pada UKM Kerajinan Rotan Di Desa Teluk Wetan, Welahan, Jepara. Media Ekonomi dan Manajemen, 31(2), Article 2.

https://doi.org/10.24856/mem.v31i2.4 11

Wang, L., Li, S., & You, Z. (2020). The effects of knowledge transfer on innovation capability: A moderated mediation model of absorptive capability and network reliance. The Journal of High Technology Management Research,

31(1), 100372.

https://doi.org/10.1016/j.hitech.2020.1 00372

Referensi

Dokumen terkait

Tingginya indeks korupsi Indonesia di peringkat ke -100 dari 183 dengan indeks 3,0 (2011) 7 serta masih maraknya kecurangan pada saat diselenggrakannya ujian nasional di

Nilai rata - rata tinggi pohon mangrove di kawasan pesisir Pulau Sebatik, kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur lebih tinggi jika dibandingkan dengan nilai rata - rata tinggi

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah senantiasa melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

Untuk masyarakat dan desa sebagai pemegang hak atas tanah Kalakeran, untuk memperoleh jaminan kepastian hukum serta tetap menjaga prinsip kebersamaan sebagai

Kesalahan ortografi atau kesalahan pada tata tulis ini masih banyak dilakukan oleh peserta didik karena adanya faktor interferensi dari bahasa ibu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Guru IPA SMP Negeri se-Kecamatan Stabat dinyatakan siap dalam menyiapkan pembelajaran kurikulum 2013, hal ini dapat dilihat dari

Dengan ditambahnya program Tahfidz bagi para mahsiswa yang ingin menghafalkan Al qur’an, maka bertambahlah kurikulum di Pesantren Nurul Huda ini.. Perbedaan antara santri Tahfidz

Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran pelaksanaan pembelajaran kursus menjahit ditinjau dari aspek sumber belajar pada indikator kelengkapan, penampilan,