• Tidak ada hasil yang ditemukan

Motor Induksi 3 Phasa. Awan Asmara Frima Nugroho Nandar Dyto Ellan S Siregar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Motor Induksi 3 Phasa. Awan Asmara Frima Nugroho Nandar Dyto Ellan S Siregar"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Motor Induksi 3 Phasa

Awan Asmara Frima

Nugroho Nandar Dyto

Ellan S Siregar

(2)

Agenda

 Overview

 Konstruksi Motor 3 Phasa

 Keuntungan

 Kerugian

 Rugi-rugi

 Prinsip Kerja

 Arah Putaran Motor Induksi

 Karakteristik Motor Induksi

 Perbedaan Rotor

 Contoh Soal

(3)

Overview

 Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang merubah energi listrik menjadi energi gerak dengan menggunakan gandengan medan listrik dan mempunyai slip antara

medan stator dan medan rotor.

 Motor induksi merupakan motor yang paling banyak kita jumpai dalam industri.

(4)

Konstruksi Motor 3 Phasa

(5)

Konstruksi Motor 3 Phasa

 Stator

Bagian dari mesin yang tidak berputar dan terletak pada bagian luar. Dibuat dari besi bundar berlaminasi dan

mempunyai alur-alur sebagai tempat meletakkan kumparan

(6)

Konstruksi Motor 3 Phasa

 Rotor Sangkar

 Rotor Kumparan / Belit

(7)

Konstruksi Motor 3 Phasa

(8)

Konstruksi Motor 3 Phasa

 Rotor Sangkar

Bagian dari mesin yang berputar bebas dan letaknya di

bagian dalam. Terbuat dari besi laminasi yang mempunyai slot dengan batang alumunium / tembaga.

(9)

Konstruksi Motor 3 Phasa

 Rotor Kumparan

Kumparan dihubungkan bintang di bagian dalam dan ujung yang lain dihubungkan dengan slipring ke tahanan luar. Kumparan dapat dikembangkan menjadi pengaturan kecepatan putaran motor.

Pada kerja normal slipring hubung singkat secara

otomatis, sehingga rotor bekerja seperti rotor sangkar.

(10)

Perbedaan Rotor Sangkar dan Belit

 Perbedaan mendasar dari rotor belit dengan rotor sangkar bajing adalah terdapat pada konstruksi rotor.

 Rotor sangkar bajing mempunyai:

 Tahanan rotor tetap

 Arus starting tinggi

 Torsi starting rendah

 Rotor belit

 Memungkinkan tahanan luar dihubungkan ke tahanan rotor melalui slip ring yang terhubung ke sikat.

 Arus starting rendah

 Torsi starting tinggi

(11)

Keuntungan Motor 3 Phasa

Konstruksi sangat kuat dan sederhana terutama bila motor dengan rotor sangkar.

Harganya relatif murah untuk industri dan kehandalannya tinggi.

Effisiensi relatif tinggi pada keadaan normal dan tidak ada sikat sehingga rugi gesekan kecil.

Biaya pemeliharaan rendah.

(12)

Kerugian Motor 3 Phasa

Kecepatan tidak mudah dikontrol

Power faktor rendah pada beban ringan

Arus start biasanya 5 – 7 kali dari arus nominal

(13)

Rugi-Rugi Motor 3 Phasa

 Rugi-rugi Tembaga

 Rugi-rugi Inti

 Rugi-rugi Gesekan

 Rugi-rugi Hambatan Angin

(14)

Prinsip Kerja Motor

 F = Gaya

 B = Kerapatan fluks

 I = Arus

 L = Konduktor

Arus listrik (i) yang dialirkan di dalam suatu medan

magnet dengan kerapatan Fluks (B) akan menghasilkan suatu gaya (F).

(15)

Prinsip Kerja Motor

Nilai F dipengaruhi banyaknya lilitan

(16)

Prinsip Kerja 3 Phasa

Bila sumber tegangan tiga phasa dipasang pada kumparan stator, maka pada kumparan stator akan timbul medan putar dengan kecepatan :

P ns 120 f

=

ns = kecepatan sinkron f = frekuensi sumber p = jumlah kutub

(17)

Prinsip Kerja 3 Phasa

Medan putar stator akan memotong konduktor yang terdapat pada sisi rotor, akibatnya pada kumparan rotor akan timbul tegangan induksi ( ggl ) sebesar :

φ

fN E

2s

= 44 , 4

E = tegangan induksi ggl f = frekkuensi

N = banyak lilitan Q = fluks

(18)

Prinsip Kerja 3 Phasa

Karena kumparan rotor merupakan kumparan rangkaian tertutup, maka tegangan induksi akan menghasilkan arus ( I ).

Adanya arus dalam medan magnet akan menimbulkan gaya ( F ) pada rotor.

Bila torsi awal yang dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor cukup besar untuk memikul torsi beban, maka rotor akan berputar searah dengan arah medan putar stator.

(19)

Prinsip Kerja 3 Phasa

 Untuk membangkitkan tegangan induksi E2s agar tetap ada, maka diperlukan adanya perbedaan relatif antara

kecepatan medan putar stator ( ns )dengan kecepatan putar rotor ( nr ).

 Perbedaan antara kecepatan nr dengan ns disebut dengan slip ( S ) yang dinyatakan dengan persamaan:

% n 100

n S n

s r

s

− ×

=

(20)

Prinsip Kerja 3 Phasa

 Jika ns = nr tegangan akan terinduksi dan arus tidak mengalir pada rotor, dengan demikian tidak ada torsi yang dapat dihasilkan. Torsi suatu motor akan timbul apabila ns > nr.

 Dilihat dari cara kerjanya motor tiga phasa disebut juga dengan motor tak serempak atau asinkron.

(21)

Arah Putaran Motor Induksi

(22)

Karakteristik Motor Induksi

Untuk mempersingkat perhitungan dan penjelasan maka dari Gambar karakteristik motor induksi dipilih kondisi- kondisi ekstrim yaitu :

 Kondisi starting

 Kondisi puncak

 Kondisi beban nominal

(23)

Active Power Flow

 ROTOR POWER INPUT (RPI)

 ROTOR COPPER LOSS (RCL)

 ROTOR POWER DEVELOPED (RPD)

 OUT-PUT POWER

(24)

Active Power Flow

Menyatakan perbandingan daya output dengan daya input

in loos in

loos in

in out

P P P

P P

P

P − = −

=

= 1

η

Bila dinyatakan dalam persentase maka

% x 100

P P

in

=

out

η

 EFISIENSI (ηηηη)

(25)

Active Power Flow

 ROTOR COPPER LOSS (RCL)ROTOR COPPER LOSS (RCL)ROTOR COPPER LOSS (RCL)ROTOR COPPER LOSS (RCL)

R

R

R

I RCL =

2

s I R

RPI =

R 2 R

Hubungan Antara Rotor Power Input (RPI) dengan Rotor Copper Loss (RCL)

R

R

R

I sRPI =

2

RCL

sRPI = RCL = sRPI

(26)

Active Power Flow

 ROTOR POWER DEVELOPED

) 1 1

2

(

= I R s RPD

R R

Hubungan Antara Rotor Power Input (RPI) dengan Rotor Power Developed (RPD)

1 )

2

(

s R s

I

RPD

R R

=

) 1

(

2

s s R

RPD = I

R R

s I R

RPI =

R 2 R

) 1

( s RPI

RPD = −

(27)

Active Power Flow

 MOTOR TORQUE

 Torsi poros (Td) adalah torsi yang dibangkitkan di poros rotor yang dapat dinyatakan dengan persamaan:

R out d

T P

= ω

60

2

r

r

π n

ω =

Dimana,

 ROTASIONAL LOSS (PR)

 OUTPUT POWER (PO) Pout = RPD - PR

Rugi-rugi yang disebabkan oleh gesekan dan angin

(28)

Active Power Flow

 Torsi elektromekanik Te adalah torsi yang dibangkitkan di celah udara yang dapat dinyatakan dengan

persamaan:

s e

T RPI

= ω

60 2

s

s

π n ω =

Bila rugi Protasional diabaikan maka Td dapat dinyatakan dengan persamaan:

R d

T RPD

=

ω

(29)

Karakteristik Motor Induksi

Motor kelas A

Motor kelas B

Motor kelas C

Motor kelas D

(30)

Karakteristik Motor Induksi

Class

Class Maximum Maximum Allowed Allowed

Temperature Temperature

(*) (*)

A A 105 105 º º C C 221º 221 º F F

B B 130 130 º º C C 266 266 º º F F

F F 155 155 º º C C 311 311 º º F F

H H 180 180

oo

C C 356 356

oo

F F

(31)

Plat Nama Pada Motor Induksi

(32)

Contoh Soal 1

Motor enam kutub disuplai dari sumber 60 Hz fasa tiga. Kecepatan rotor pada beban penuh adalah 1140 rpm. Tentukan:

a) kecepatan sinkron dari medan magnet b) slip per unit

c) kecepatan rotor untuk sebuah hasil

beban yang dikurangi di slip s = 0,02

(33)

Contoh Soal 1

Diketahui : p = 6

f = 60 Hz

nr = 1140 rpm

a. Kecepatan Sinkron :

rpm x

p n

s

f

6 1200 7200

6

60 120

120

=

=

=

=

(34)

Contoh Soal 1

b. Slip per unit :

% 5 05

, 1200 0

60

1200

1140 1200

atau n

n s n

s r s

=

=

= −

= −

(35)

Contoh Soal 1

c. kecepatan rotor untuk sebuah hasil beban yang dikurangi di slip s = 0,02

rpm x n

n

n n n

n s n

r

r

s r s

r s

1176

1200 )

02 , 0 1 (

1 1200 02

, 0

1

=

=

=

− =

=

(36)

Contoh Soal 2

Diketahui motor 3-phasa 50 Hz ns = 1200 r/min

Hitung frekuensi arus rotor saat : a. standstill (nr = 0 )

b. putaran motor sebesar 500 r/min searah

c. putaran motor sebesar 500 r/min tidak searah

d. putaran motor sebesar 2000 r/min searah

(37)

Contoh Soal 2

a. Ketika Standstill nr = 0 maka,

Frekuensinya

f2 = sf = 1 x 50 = 50 Hz

(38)

Contoh Soal 2

b. Ketika Standstill nr = 500 maka,

Frekuensinya

f2 = sf = 0.583 x 50 = 29 Hz

(39)

Contoh Soal 2

c. Ketika Standstill nr = -500 maka,

Frekuensinya

f2 = sf = 1.417 x 50 = 71 Hz

(40)

Contoh Soal 2

d. Ketika Standstill nr = 2000 maka,

Frekuensinya

f2 = sf = -0.667 x 50 = -33 Hz

(41)

Referensi



Seifer, Marc J., "Wizard, the Life and Times of Nikola Tesla," 1998. ISBN (HC), ISBN (SC)



Tesla's Autobiography, III. My Later Endeavors; The Discovery of the Rotating Magnetic Field



Abdurrahman, Sutedjo. “Motor Induksi Tiga Phasa”.



http://www.scribd.com/doc/11026244/Motor-

Induksi-Tiga-Phase

Referensi

Dokumen terkait

Jika pada belitan stator diberi tegangan tiga phasa, maka pada stator akan dihasilkan arus. tiga phasa, arus ini menghasilkan medan magnetik yang berputar dengan

pada kumparan tersebut akan timbul medan magnet putar dengan kecepatan.. Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor

menggerakan rotor, maka rotor akan berputar searah dengan medan putar stator.. Tegangan induksi timbul akibat terpotongnya batang konduktor pada

Rotor akan berputar dalam arah yang sama dengan arah medan putar stator, untuk mengurangi beda kecepatan diatas.. 2.3.2.1 Motor

Jika kedua kumparan utama dan kumparan bantu pada motor induksi satu phasa kapasitor run dieksitasi, maka kedua kumparan akan menghasilkan sepasang medan putar arah maju dan

Pada keadaan motor bekerja normal, rotor berputar pada arah putaran medan magnetik yang dihasilkan oleh arus stator, kecepatannya diantara nol sampai kecepatan serempak dan

Medan putar stator akan memotong konduktor yang terdapat pada sisi rotor, akibatnya pada kumparan rotor akan timbul tegangan induksi ggl sebesar E2s = 44,4fnØ.. Karena kumparan

Dimana Harmonisa urutan positif menghasilkan arah medan putar dan torsi yang searah komponen fundamental, sedangkan Harmonisa urutan negatif menghasilkan arah medan putar dan torsi yang