89 Teknik Informatika Fakultas Teknik UIM
RANCANG BANGUN JARINGAN HOTSPOT BERBASIS MIKROTIK DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
Andi Haslindah1, Kamal2, Suratno3, Muh.Mahatir Munir4
1)Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Islam Makassar
2,3,4)Jurusan Teknik Informatika, Fakults Teknik, Universitas Islam Makassar Jalan Perintis Kemerdekaan Km. 9 No. 29 Makassar, Indonesia 90245
Email : kamal.dty@uim-makassar.ac.id
Email : suraratno483@gmail.com, mahatirmunirmuhammad@gmail.com ABSTRAK
Fakultas Teknik UIM memiliki bandwith sebanyak 190 Mbps, dimana bandwith tersebut dibagi ke 6 ruangan yaitu ruangan dekan, wakil dekan, tata usaha, kaprodi, dosen dan laboratorium. Rata-rata setiap ruangan mendapatkan bandwith sebesar 32 Mbps, jika tiap ruangan terdapat 10 user dengan kecepatan sebesar 3Mbps, tentunya sangat kurang yang mengakibatkan jaringan sering terputus serta kecepatan akses jaringan lambat.
merancang dan membangun jaringan hotspot berbasis MikroTik RouterOS untuk, mereparasi masalah koneksi jaringan yang masih lambat akibat limitasi bandwith peruser yang sangat kecil. Metode penelitian yang digunakan Research and Development (R&D) dimana penelitian dilakukan pada jaringan dan dikembangkan menjadi jaringan hotspot berbasis MikroTik RouterOS. Mikrotik dikonfigurasi akan menampilkan jaringan hotspot pada interface user kemudian memberikan ip secara dhcp kepada user yang akan login agar bisa dibawa kehalaman login hotspot. User yang berhasil login akan secara otomatis terbagi kedalam beberapa user profile sesuai dengan ip dan user profile yang digunakan saat login. Tiap user akan mendapatkan limitasi bandwith dan proteksi firewall yang telah dikonfigurasi. Kesimpulan tidak ditemukan masalah selama konfigurasi mikrotik dan konfigurasi berjalan sesuai dengan yang diharapkan serta pendistribusian jaringan menjadi lebih baik.
Kata Kunci : Jaringan, Hotspot, Mikrotik, Bandwith, Research and Development (R&D) ABSTRACT
The UIM Faculty of Engineering has a bandwidth of 190 Mbps, where the bandwidth is divided into 6 rooms, namely the dean's room, vice dean, administration, head of study programs, lecturers and laboratories.
On average, each room gets a bandwidth of 32 Mbps, if there are 10 users in each room with a speed of 3Mbps, of course it is very less which results in frequent network disconnections and slow network access speeds. The research aims to design and build a hotspot network based on MikroTik RouterOS to repair problems with slow network connections due to very small user bandwidth limitations. The research method used is Research and Development (R&D) where research is carried out on a network and developed into a hotspot network based on MikroTik RouterOS. Mikrotik is configured to display a hotspot network on the user interface and then assigns DHCP IP to users who will log in so they can be brought to the hotspot login page. Users who successfully login will be automatically divided into several user profiles according to the IP and user profile used when logging in.
Each user will get a bandwidth limitation and firewall protection that has been configured. In conclusion, no problems were found during the configuration of the proxy and the configuration went as expected and the distribution of the network became better.
Keywords : Network, Hotspot, Mikrotik, Bandwidth, Research and Development (R&D)
1. Pendahuluan
Jaringan komputer merupakan suatu interkoneksi sejumlah komputer dalam bahasa populer dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer dan perangkat lain seperti router, switch dan sebagainya.
Jaringan komputer ini dapat dihubungkan secara bersama-sama untuk kepentingan yang berbeda dan menggunakan berbagai jenis kabel yang terpisah. (Sianipar, 2018)
Fakultas Teknik UIM memiliki bandwith sebanyak 190 Mbps dimana bandwith tersebut dibagi ke 6 ruangan yaitu ruangan dekan, wakil dekan, tata usaha, kaprodi, dosen dan laboratorium. Rata-rata setiap ruangan mendapatkan bandwith sebesar 32 Mbps, jika tiap ruangan terdapat 10 user dengan kecepatan sebesar 3Mbps, tentunya sangat kurang yang mengakibatkan jaringan sering terputus serta kecepatan akses jaringan lambat.
MikroTik RouterOS tipe RB941-2nD merupakan router network yang handal, dilengkapi dengan berbagai fitur dan tool baik untuk jaringan kabel maupun jaringan tanpa kabel (wireless). Salah satu fitur yang disediakan oleh MikroTik yang akan di bahas adalah Hotspot Server. (Maulana &
Sarmidi, 2018)
Hotspot server dikonfigurasi melalui mikrotik untuk menampilkan jaringan hotspot pada interface user kemudian memberikan ip secara dhcp kepada user yang akan login agar bisa dibawa kehalaman login hotspot. User yang berhasil login akan secara otomatis terbagi kedalam beberapa user profile sesuai dengan ip dan user profile yang digunakan saat login. Selain untuk memudahkan di dalam pengaturan bandwidth dan user, mikrotik juga lebih mudah dalam pengoperasiannya bila dibandingkan dengan router jenis lain, serta pengelolaan bandwidth management dan user management lebih praktis karena terdapat dalam satu perangkat saja.
merancang dan membangun jaringan hotspot berbasis MikroTik RouterOS untuk, mereparasi masalah koneksi jaringan yang masih lambat akibat limitasi bandwith peruser yang sangat kecil.
2. Tinjauan Pustaka
Personal Area Network (PAN)
Jenis jaringan ini mencakup wilayah yang lebih kecil, misalnya saja pada kantor, dan rumah. Biasanya, banyak digunakan hanya untuk keperluan internet, serta printer dwnan tidak memerlukan resource yang besar untuk menggunakan jaringan PAN (Aini, 2019).
Gambar 1. Personal Area Network Local Area Network ( LAN )
Jaringan komputer dengan lingkup terbatas, meliputi lokasi seperti gedung, kampus, cafe, atau pabrik. LAN dapat juga didefinisikan berdasarkan pada penggunaan alamat IP komputer pada jaringan. Suatu komputer atau host dapat dikatakan satu LAN bila memiliki alamat IP yang masih dalam satu alamat jaringan, sehingga tidak memerlukan router untuk dapat berkomunikasi (Dewi & Putra, 2021).
Gambar 2. Personal Area Network
Metropolitan Area Network ( MAN ) Jaringan yang prinsipnya sama seperti LAN, hanya saja ukurannya lebih luas daripada LAN. Alasan utama memisahkan MAN sebagai kategori khusus adalah telah ditentukannya standart untuk MAN, dan standar ini yang sekarang sedang diimplementasikan (Rismawati & Mulya, 2020).
Gambar 3. Metropolitan Area Newtwork Wide Area Network (WAN)
Jaringan terbesar karena mencakup radius antar Negara bahkan antar benua tanpa batasan geografis seperti jenis jaringan komputer lainnya. WAN terdiri dari kumpulan LAN, MAN, dan mesin- mesin yang bertujuan untuk menjalankan progam aplikasi pemakai (Leksono &
Sandi, 2019).
Gambar 4. Wide Area Network Virtual Private Network (VPN)
Layanan koneksi yang memberikan akses ke website secara aman (secure) dan pribadi (private) dengan mengubah jalur melalui koneksi pada server dan menyembunyikan pertukaran data yang terjadi. (Musril, 2019)
Gambar 5. Virtual Private Network Wireless Fidelity (Wi-Fi)
Teknologi yang memanfaatkan peralatan elektronik untuk bertukar data secara nirkabel (menggunakan gelombang radio) melalui sebuah jaringan komputer, termasuk 4 koneksi Internet berkecepatan tinggi. Wi-Fi Alliance mendefinisikan Wi- Fi sebagai "produk jaringan wilayah lokal nirkabel (WLAN) apapun yang didasarkan pada standar Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) 802.11".
(Pusvita & Huda, 2019)
Gambar 6. Wireless Fidelity (Wi-Fi) Wireless Distribution System (WDS)
Sistem untuk memperluas jangkauan jaringan wireless dengan menggunakan dua atau lebih Access Point. Wireless Distribution System (WDS) yang disebut juga sebagai Wireless Repeater merupakan sistem untuk mengembangkan jaringan nirkabel tanpa harus menggunakan kabel sebagai backbone untuk access point, melainkan memanfaatkan jalur nirkabel dari access point. (Rusdan & Sabar, 2020)
Gambar 7. Topologi WDS 3. Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan Research and Development (R&D) dimana penelitian dilakukan pada jaringan dan dikembangkan menjadi jaringan hotspot berbasis MikroTik RouterOS.
Alat dan bahan penelitian
Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini dibedakan menjadi 2, yaitu perangkat keras (Laptop/PC (Processor : AMD Athlon Gold 3150, 2,40 GHz) Penyimpanan : 8 GB RAM, 512 SSD, Router Mikrotik (RB941-2nD /MikroTik RouterOS Level 4), Access Point, Kabel UTP) dan perangkat lunak (Operating System, Winbox, Google Chrome, Wireshark).
Flowchart Penelitian
Analisa Jaringan Hotspot Yang Te lah Ada
Mengumpulkan Data
Data Lengkap ?
Peranc angan Hotspot
Implementas i
Jaringan Bekerja ?
Jaringan Optimal
Sele sai Mulai
Ya Tidak
Ya
Tidak
Gambar 8. Flowchart Penelitian
Start
Input Username &
Password
Valid ?
Choose Menu
Menu Status Menu Routers Menu User Menu Session Menu Reports Menu Logs
View Menu Status
View Menu Routers
View Menu User
View Menu Session
View Menu Reports
View Menu Logs
Logout ?
End Y
N
Y
N N N N N
Y Y Y Y Y
N
N
Y
Gambar 9. Flowchart Admin Hotspot
Start
Input Username &
Password
Server Respon Send To Server
Valid ?
Browsing
Logout
End Yes
No
Gambar 10. Flowchart Client Hotspot
4. Hasil Dan Pembahasan
Implementasi Antarmuka (Interface) Implementasi antarmuka (interface) merupakan pemaparan mengenai tampilan halaman login oleh admin melalui winbox dan halaman login jaringan hotspot oleh user. Bentuk dari implementasi antarmuka dari perancangan jaringan hotspot berbasis mikrotik ini, ada 2 jenis pengguna sistem, yaitu admin dan user, berikut pemaparan dari halaman login oleh admin melalui winbox dan halaman login jaringan hotspot melalui browser oleh user.
Gambar 11. Halaman Login Winbox
Gambar 12. Halaman Login User Pengelolaan Bandwith
Pengelolaan bandwith pada penelitian ini menggunakan metode queue (simple queue) untuk manajemen bandwith yang ada pada fakultas Teknik UIM, dimana bandwith yang di distribusikan ke fakultas Teknik UIM sebanyak 190 Mbps. Selanjutnya peneliti membagi bandwith tersebut kadalam tiga user profile hotspot yang nantinya akan digunakan saat login ke jaringan hotspot mikrotik yaitu user profile Mahasiswa, Dosen dan Lab.Komputer.
Konfigurasi untuk pembagian bandwith
pada setiap user profile dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Pembagian Bandwith User
Queue
User Profile
Mahasiswa Dosen Lab.Komputer
Rx Tx Rx Tx Rx Tx
Max-
Limit 5M 10M 5M 10M 15M 20M Burst-
Limit 10M 20M 10M 20M - -
Burst-
Threshold 8M 15M 8M 15M - -
Limit-At 2M 5M 2M 5M - -
Priority 1 1 -
Burst-
Time 8/8 8/.8 -
Limit
Uptime - - 1:00:00
Respon Pengguna Terhadap Jaringan Hotspot Berbasis Mikrotik
Peneliti menggunakan metode kuisioner responden untuk mengetahui respon pengguna terhadap jaringan hotspot berbasis mikrotik, dimana dalam melakukan metode kuisioner, peneliti meminta 20 orang mahasiswa secara random untuk menjadi responden dan mengisi Soal Kuisioner (SK) sebanyak 10 soal dimana setiap soal memiliki 4 indikator penilaian yaitu, Sangat Baik (4), Baik (3), Cukup (2) dan Kurang (1). Berikut ini hasil dari kuisioner yang disajikan dalam bentuk diagram.
Gambar 13. Persentase Jawaban Kuisioner Implementasi Jaringan Hotspot Berbasis Mikrotik di Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar
(28) 14%
(24) 12%
(46) 23%
(102) 51%
PERSENTASE JAWABAN KUISIONER
PENILAIAN KURANG
PENILAIAN CUKUP
PENILAIAN BAIK
PENILAIAN SANGAT BAIK
a. Pemasangan Mikrotik
Mikrotik yang telah dikonfigurasi kemudian dipasang di Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar, tepatnya di ruangan dekan Fakultas Teknik.
b. Pengujian konfigurasi Jaringan Pengujian konfigurasi jaringan hotspot dilakukan yang menggunakan 3 user profile yang telah dibuat sebelumnya yaitu user profile mahasiswa, dosen dan lab.komputer.
Gambar 14. Hasil Pengujian Profile Mahasiswa
Gambar 15. Hasil Pengujian Profile Dosen
Gambar 16. Hasil Pengujian Profile Lab
c. Monitoring jaringan
Gambar 17. Monitoring Melalui Queue List
Gambar 18. Monitoring Active User Hotspot
DAFTAR PUSTAKA
Aini, N. (2019). Analisis Jaringan Local
Area Network. 5(1).
https://doi.org/10.31219/osf.io/htxwe Dewi, N. K., & Putra, A. S. (2021).
Pengembangan Sistem Jaringan Menggunakan Local Area Network Untuk Meningkatkan Pelayanan (Studi Kasus di PT . ARS Solusi Utama ).
TEKINFO Vol. 22, No. 1, April 2021, 22(1), 66–81.
Leksono, I. N., & Sandi, T. A. A. (2019).
Optimalisasi Jaringan Wan Berbasis Mikrotik (Studi Kasus : Robotic Laboratory Bogor). Jusikom : Jurnal Sistem Komputer Musirawas, 4(02), 100–110.
https://doi.org/10.32767/jusikom.v4i2 .628
Maulana, R. A., & Sarmidi. (2018).
Perancangan jaringan hotspot server berbasis mikrotik digedung kuliah stmik dci tasikmalaya. Jumantaka, 1(1), 41–50.
Musril, H. A. (2019). Desain Virtual Private
Network (VPN) Berbasis Open Shortest Path First (OSPF). InfoTekJar (Jurnal Nasional Informatika Dan Teknologi Jaringan), 3(2), 83–88.
https://doi.org/10.30743/infotekjar.v3i 2.1055
Pusvita, W. Y., & Huda, Y. (2019). Analisis Kualitas Layanan Jaringan Internet Wifi.Id Menggunakan Parameter Qos (Quality Of Service). Voteteknika (Vocational Teknik Elektronika Dan Informatika), 7(1), 54.
https://doi.org/10.24036/voteteknika.v 7i1.103643
Rismawati, N., & Mulya, M. F. (2020).
Analisis dan Perancangan Simulasi Jaringan MAN (Metropolitan Area Network) dengan Dynamic Routing EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) dan Algoritma DUAL (Diffusing Update Algorithm) Menggunakan Cisco Packet Tracer.
Jurnal SISKOM-KB (Sistem Komputer Dan Kecerdasan Buatan), 3(2), 55–62.
https://doi.org/10.47970/siskom- kb.v3i2.147
Rusdan, M., & Sabar, M. (2020). Desain Jaringan Wireless Menggunakan Distribution System (Wds) Dan Pengujian Berdasarkan Quality of Service (Qos). Jurnal Ilmiah Teknologi Infomasi Terapan, 6(1), 23–
39.
https://doi.org/10.33197/jitter.vol6.iss 1.2019.318
Sianipar, R. K. (2018). Implementasi Sistem Keamanan Koneksi Wireless Distribution Sisytem ( Wds ). 14(2), 33–38.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Dan Pengembangan/R&D (Research And Development). In Sugiyono (Ed.), Bandung : Alfabeta, 2017 (Cet. 3).
Bandung : Alfabeta, 2017.