ii DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang ... ... 2
II. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis KPU Kabupaten Klaten ... 5
III. Prinsip-Prinsip Dasar Kode Etik Penyelenggara Pemilu ... 7
IV. Maksud dan Tujuan ... 11
V. Arah Kebijakan Dan Strategi Nasional ... 11
VI. Struktur Organisasi, Uraian Tugas, dan Pejabat Struktural Sekretariat KPU Kabupaten Klaten ... 14
VII. Dasar Hukum ... 16
BAB II PROGRAM KEGIATAN DAN REALISASI I. Program Kegiatan ... 19
II. Realisasi Program Kegiatan ... 26
BAB III REFORMASI BIROKRASI DI KPU KABUPATEN KLATEN I. Kerangka Umum Reformasi Birokrasi ... 97
II. Penguatan Program Reformasi Birokrasi ... 99
III. Area Perubahan ... 99
IV. Tim Reformasi Birokrasi dan Agen Perubahan Dan Sekretariat Tim Agen Perubahan di Lingkungan KPU Kabupaten Klaten ... 102
V. Hasil Yang Diharapkan Dari Reformasi Birokrasi di KPU ... 104
VI. Permasalahan Kritis Terkait 8 Area Perubahan ... 105
VII. Rencana Aksi Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi ... 105
BAB IV PENUTUP ... 130
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan dukungan semua pihak dan partisipasi seluruh masyarakat, sehingga KPU Kabupaten Klaten telah menyelesaikan kegiatan-kegiatan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang nomor 15 tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum.
Secara umum Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten telah melaksanakan program dan kegiatan Tahun 2016 secara efektif dan efisien. Dari 2 (dua) program yang dijabarkan menjadi 8 (delapan) kegiatan, 28 (dua puluh delapan) output, sesuai yang tercantum dalam DIPA KPU Kabupaten Klaten BA (076) Nomor: SP DIPA-076.01.2.657480/2016 tanggal 7 Desember 2015. Semua kegiatan telah dilaksanakan, kecuali sub output yang tidak dilaksanakan yaitu tuntutan ganti rugi, dikarenakan tidak ada hasil rekomendasi TP TGR dari BPK.
Disamping melaksanakan program dan kegiatan yang tercantum dalam DIPA KPU Kabupaten Klaten Tahun 2016, juga melaksanakan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Klaten periode tahun 2015-2020.
Keberhasilan dalam pencapaian sasaran yang ditargetkan adalah berkat kerja keras semua pihak baik secara internal maupun eksternal. Meskipun demikian masih terdapat hal–hal yang belum tercapai secara maksimal, sehingga ini menjadi bahan evaluasi pada tahun-tahun yang akan datang agar lebih baik dalam meningkatkan kinerja dan produktivitasnya.
Sebagai akhir prakata, KPU Kabupaten Klaten menyadari bahwa penyusunan buku ini masih banyak kekurangan dan belum memenuhi harapan.
Untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi baiknya penyusunan buku ini dalam rangka meningkatkan kinerja Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten untuk mewujudkan good governance.
Klaten, 10 Januari 2017
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLATEN,
TTD SITI FARIDA
- 2 -
Laporan Kegiatan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten 2016
BAB I PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan bahwa rakyat memiliki kedaulatan, tanggung jawab, hak, dan kewajiban untuk secara demokratis memilih pemimpin yang akan membentuk pemerintahan guna mengurus dan melayani seluruh lapisan masyarakat. Salah satu perwujudan kedaulatan rakyat dilaksanakan melalui Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota; Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden; serta Pemilihan Kepala Daerah secara demokratis.
Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) sesungguhnya merupakan tradisi politik dan manifestasi dianutnya paham demokrasi dalam sistem pemerintahan negara kita. Sebuah kehidupan bangsa yang demokratis selalu dilandasi prinsip bahwa rakyatlah yang berdaulat sehingga berhak terlibat dalam aktivitas politik. Salah satu perwujudan keterlibatan rakyat dalam proses politik adalah pemilihan umum. Pemilu merupakan sarana bagi rakyat untuk ikut menentukan figur dan arah kepemimpinan dalam periode waktu tertentu. Ide demokrasi yang menyebutkan bahwa dasar penyelenggaraan negara adalah kehendak rakyat merupakan dasar bagi penyelenggaraan pemilu.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum dinyatakan bahwa pemilihan umum adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Berlakunya undang-undang tersebut menandai berakhirnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu.
Perubahan tersebut merupakan keniscayaan dalam dinamika kehidupan demokrasi di Indonesia. Dalam peraturan per undang-undangan ditegaskan mengenai penyelenggara Pemilihan Umum yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri. Sifat nasional mencerminkan bahwa wilayah kerja dan tanggung jawab KPU sebagai penyelenggara Pemilihan umum mencakup seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sifat tetap menunjukkan KPU sebagai lembaga yang menjalankan tugas secara berkesinambungan meskipun dibatasi oleh masa jabatan tertentu. Sifat mandiri menegaskan KPU dalam menyelenggarakan pemilihan umum bebas dari pengaruh pihak mana pun.
Penyelenggaraan pemilihan umum secara berkala merupakan kebutuhan mutlak sebagai sarana demokrasi yang menjadikan kedaulatan rakyat sebagai inti dalam kehidupan bernegara. Proses kedaulatan rakyat yang diawali dengan pemilihan umum, dimaksudkan untuk menentukan asas legalitas, asas
- 3 -
Laporan Kegiatan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten 2016
legitimasi dan asas kredibilitas bagi pemerintahan yang didukung oleh rakyat.
Pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat akan melahirkan penyelenggara pemerintahan yang demokratis. Untuk itu pemahaman masyarakat dalam memperjuangkan aspirasi dan kepentingannya sangat diperlukan, sehingga diharapkan dapat menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Untuk dapat menjadi sebuah pilar demokrasi, pemilu harus memenuhi beberapa persyaratan. Sesuai dengan prinsip-prinsip pemilu demokratis, pemilu harus mampu menjadi sebuah saluran sirkulasi kekuasaan secara damai yang kompetitif. Beberapa kata kunci dalam kalimat ini adalah sirkulasi kekuasaan, damai, dan kompetitif. Sirkulasi kekuasaan mengindikasikan terbukanya kesempatan untuk melakukan pergantian pejabat secara periodik, memberhentikan pejabat-pejabat yang dianggap tidak kapabel dan menggantikannya dengan kandidat-kandidat yang dipandang lebih mampu menggunakan periodisasi tertentu yang berjalan secara regular.
Pemilu damai menunjukkan terciptanya sebuah mekanisme yang memiliki aturan main tertentu yang ditaati oleh pihak-pihak yang terlibat sehingga menjadi saluran perebutan kekuasaan maupun penyelesaian konflik yang nir- kekerasan dan dijalankan dengan cara-cara damai yang sistemik.
Kompetitif mensyaratkan pelaksanaan pemilu baik kandidat maupun rakyat pemilih mendapatkan kesempatan dan hak yang sama untuk terlibat dan berpartisipasi dalam perebutan kekuasaan. Prinsip ini menegaskan hak-hak istimewa yang dapat menyebabkan marjinalisasi kesempatan pihak lain mengikuti kompetisi perebutan jabatan secara fair, tidak dibenarkan. Sistem kompetitif mensyaratkan setiap orang memiliki kedudukan dan hak yang sama di depan hukum. Secara konseptual, prinsip-prinsip ini diimplementasikan dalam seluruh proses pemilu (electoral process) sehingga didapatkan proses pemilu yang berkualitas dan efisien yang menjadi batu pijakan terwujudnya pemerintahan yang efektif.
Setiap unsur dalam proses elektoral tersebut memiliki fungsi krusial yang akan menentukan keberhasilannya secara keseluruhan sebagai sebuah proses elektoral yang berkualitas. Oleh karena itu, mengingat arti penting pemilu pada masa transisi, maka semua penggerak demokrasi serta warga yang peduli akan tercapainya konsolidasi demokrasi di Indonesia, perlu meneguhkan komitmen untuk menjadikan pemilu di Indonesia dan di Kabupaten Klaten khususnya sebagai
pemilu yang demokratis. Sebuah pemilu yang demokratis memiliki beberapa persyaratan.
Pertama, pemilu harus bersifat kompetitif, artinya peserta pemilu baik partai politik maupun calon
- 4 -
Laporan Kegiatan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten 2016
perseorangan harus bebas dan otonom. Baik partai politik yang sedang berkuasa, maupun partai-partai oposisi memperoleh hak-hak politik yang sama dan dijamin oleh undang-undang, seperti kebebasan berbicara, mengeluarkan pendapat, berkumpul dan berserikat. Syarat kompetitif juga menyangkut perlakuan yang sama dalam menggunakan sarana dan prasarana publik, dalam melakukan kampanye, yang diatur dalam undang-undang.
Kedua, pemilu harus diselenggarakan secara berkala.
Artinya pemilihan harus diselenggarakan secara teratur dengan jarak waktu yang jelas. Pemilihan berkala merupakan mekanisme sirkulasi elit, di mana pejabat yang terpilih bertanggung jawab pada pemilihnya dan memperbaharui mandat yang diterimanya pada pemilu sebelumnya. Pemilih dapat kembali memilih pejabat yang bersangkutan jika merasa puas dengan kerja selama masa jabatannya. Tetapi dapat pula menggantinya dengan kandidat lain yang dianggap lebih mampu, lebih bertanggung jawab, lebih mewakili kepemimpinan, suara atau aspirasi dari pemilih bersangkutan. Selain itu dengan pemilihan berkala maka kandidat perseorangan atau kelompok yang kalah dapat memperbaiki dan mempersiapkan diri lagi untuk bersaing dalam pemilu berikutnya.
Ketiga, pemilu haruslah inklusif.
Artinya semua kelompok masyarakat baik kelompok ras, suku, jenis kelamin, penyandang cacat, lokalisasi, aliran ideologis, pengungsi dan lain-lain, harus memiliki peluang yang sama untuk berpartisipasi dalam pemilu. Tidak ada satu kelompok pun yang didiskriminasi oleh proses maupun hasil pemilu. Hal ini
diharapkan akan tercermin dalam hasil pemilu yang menggambarkan keanekaragaman dan perbedaan- perbedaan di masyarakat.
Keempat, pemilih harus diberi keleluasaan untuk mempertimbangkan dan mendiskusikan alternatif pilihannya dalam suasana yang bebas, tidak di bawah tekanan, dan akses memperoleh informasi yang luas. Keterbatasan memperoleh informasi membuat pemilih tidak memiliki dasar pertimbangan yang cukup dalam menentukan pilihannya. Suara pemilih adalah kontrak yang (minimal) berusia sekali
- 5 -
Laporan Kegiatan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten 2016
dalam periode pemilu (bisa empat, lima, atau tujuh tahun). Maka agar suara pemilih dapat diberikan secara baik, keleluasaan memperoleh informasi harus benar-benar dijamin.
Kelima, penyelenggara pemilu yang tidak memihak dan independen. Penyelenggaraan pemilu sebagian besar adalah kerja teknis.
Seperti penentuan peserta pemilu, desain surat suara, penghitungan suara, penetapan pasangan calon terpilih dan lain-lain. Kerja teknis tersebut di koordinasi oleh sebuah penyelenggara pemilu. Maka keberadaan penyelenggara pemilu yang tidak memihak, independen, dan profesional sangat menentukan jalannya proses pemilu yang demokratis.
Sejalan dengan gagasan di atas, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai lembaga yang mendapatkan amanat dari konstitusi sebagai penyelenggara pemilihan umum, berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Komisi Pemilihan Umum Tahun 2010-2014, KPU telah menetapkan visi, misi, dan tujuan.
II. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis KPU Kabupaten Klaten A. Visi
Menjadi penyelenggara pemilihan umum yang mandiri, profesional, dan berintegritas untuk terwujudnya pemilu yang LUBER dan JURDIL.
B. Misi
1. Membangun sumber daya manusia (SDM) yang kompeten sebagai upaya menciptakan penyelenggara pemilu yang profesional;
2. Menyusun regulasi di bidang pemilu yang memberikan kepastian hukum, progresif, dan partisipatif;
3. Meningkatkan kualitas pelayanan Pemilu, khususnya untuk para pemangku kepentingan dan umumnya untuk seluruh masyarakat;
4. Meningkatkan partisipasi dan kualitas pemilih melalui sosialisasi dan pendidikan pemilih yang berkelanjutan;
5. Memperkuat kedudukan organisasi dalam ketatanegaraan;
6. Meningkatkan integritas penyelenggara pemilu dengan memberikan pemahaman secara intensif dan komprehensif khususnya mengenai kode etik penyelenggara pemilu;
7. Mewujudkan penyelenggara pemilu yang efektif dan efisien, transparan, akuntabel, serta aksesable.
C. Tujuan
1. Terwujudnya lembaga KPU yang memiliki integritas, kompetensi, kredibilitas, dan kapabilitas dalam menyelenggarakan pemilu;
- 6 -
Laporan Kegiatan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten 2016
2. Terselenggaranya pemilu sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;
3. Meningkatnya partisipasi politik masyarakat dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia;
4. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemilu;
5. Terselenggaranya pemilu yang efektif dan efisien, transparan, akuntabel, dan aksesable.
D. Sasaran Strategis
1. Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan pemilu, dengan indikator kinerja sasaran strategis sebagai berikut :
a. Persentase partisipasi pemilih dalam pemilu;
b. Persentase partisipasi pemilih perempuan dalam pemilu;
c. Persentase pemilih disabilitas yang terdaftar dalam DPT yang menggunakan hak pilihnya;
d. Persentase pemilih yang berhak memilih tetapi tidak masuk dalam daftar pemilih;
e. Persentase KPPS yang telah menerima perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara paling lambat 1 hari sebelum hari pemungutan suara tepat jumlah dan kualitas.
2. Meningkatnya Kapasitas Penyelenggara Pemilu, dengan indikator kinerja sasaran strategis sebagai berikut:
a. Persentase terpenuhinya jumlah pegawai organik kesekretariatan KPU;
b. Persentase ketepatan waktu penyelesaian administrasi kepegawaian;
c. Persentase pelanggaran kode etik terhadap penyelenggara pemilu;
d. Opini BPK atas LHP;
e. Persentase ketepatan waktu dalam verifikasi partai politik pasca Pemilu;
f. Persentase ketepatan waktu dalam verifikasi pencalonan Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur, Bupati, dan Walikota.
3. Meningkatnya Kualitas Regulasi Kepemiluan, dengan indikator kinerja sasaran strategis sebagai berikut:
a. Persentase partisipasi pemangku kepentingan dalam penyusunan regulasi;
b. Persentase sengketa hukum yang dimenangkan oleh KPU .
Penyelenggaraan pemilihan umum yang berkualitas diperlukan sebagai sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dalam pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemilihan umum yang dapat menjamin pelaksanaan hak politik masyarakat dibutuhkan penyelenggara pemilihan umum yang profesional serta mempunyai integritas, kapabilitas, dan akuntabilitas. KPU adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum yang bersifat nasional, tetap
- 7 -
Laporan Kegiatan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten 2016
dan mandiri yang mempunyai tugas, wewenang dan kewajiban menyelenggarakan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD, Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden dan Pemilihan Gubernur dan Bupati/Walikota. Sedangkan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota adalah lembaga penyelenggara pemilu di provinsi dan kabupaten/kota.
III. Prinsip-Prinsip Dasar Kode Etik Penyelenggara Pemilu
Untuk mewujudkan Komisi Pemilihan Umum sebagai lembaga penyelenggara pemilu yang memiliki integritas dan kredibilitas dengan berpedoman kepada asas mandiri, jujur, adil, kepastian hukum, tertib penyelenggara pemilu, kepentingan umum, keterbukaan, proporsionalitas, profesionalitas, akuntabilitas, efisiensi, dan efektivitas.
KPU sebagai lembaga penyelenggara pemilu wajib mematuhi prinsip-prinsip dasar kode etik penyelenggara pemilu, yaitu:
a. Menggunakan kewenangan berdasarkan hukum;
Prinsip dasar kode etik menggunakan kewenangan berdasarkan hukum dilaksanakan dengan:
1) melakukan tindakan dalam rangka penyelenggaraan pemilu yang secara tegas diperintahkan oleh peraturan perundangan-undangan;
2) melakukan tindakan dalam rangka penyelenggaraan pemilu sesuai dengan yang didelegasikan atau sesuai dengan yurisdiksi otoritasnya;
3) melakukan tindakan dalam rangka penyelenggaraan pemilu mengikuti prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang- undangan; dan
4) menjamin pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pemilu, sepenuhnya diterapkan secara tidak berpihak dan adil.
b. Bersikap dan bertindak nonpartisan dan imparsial;
Prinsip dasar kode etik bersikap dan bertindak nonpartisan serta imparsial dilaksanakan dengan:
1) bertindak netral dan tidak memihak di dalam penyikapan yang berkaitan dengan partai politik, calon dan pemilih;
2) bersikap netral dan tidak memihak terhadap media massa;
3) bersikap independen dan nonpartisan terhadap partai politik, calon, aktor politik, atau kecenderungan politik tertentu;
4) bertindak konsekuen, adil, dan memiliki pertimbangan yang matang;
5) setiap partai politik peserta Pemilu, calon pemilih, dan pihak lain yang terlibat dalam proses Pemilu diperlakukan secara adil dan jujur, dengan mempertimbangkan semua kondisi yang berlaku;
6) menolak segala sesuatu yang dapat menimbulkan pengaruh buruk terhadap pelaksanaan tugas, dan menghindarkan diri dari intervensi pihak lain;
- 8 -
Laporan Kegiatan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten 2016
7) tidak terlibat dalam kegiatan pribadi yang dapat menimbulkan rasa simpati atau antipati terhadap calon, partai politik, dan aktor politik, atau kecenderungan politik tertentu;
8) tidak mengemukakan pandangan atau pernyataan yang bersifat partisan atas masalah-masalah yang akan atau sedang menjadi isu dalam proses pemilu;
9) tidak mempengaruhi atau melakukan komunikasi yang bersifat partisan dengan pemilih;
10) tidak memakai, membawa, atau mengenakan simbol, lambang atau atribut yang secara jelas menunjukkan sikap partisan kepada partai atau peserta Pemilu atau pemilih;
11) tidak memberitahukan pilihan politiknya kepada orang lain dan tidak menanyakan pilihan politik orang lain;
12) tidak mengemukakan pernyataan terbuka kepada umum berupa serangan pribadi terhadap pejabat, politisi ataupun peserta pemilu;
13) memberitahukan kepada seseorang atau peserta pemilu selengkap dan secermat mungkin tentang tuduhan yang diajukan atau keputusan yang dikenakan kepadanya;
14) menjamin kesempatan yang sama bagi seseorang atau peserta pemilu yang dituduh untuk menyampaikan pandangannya tentang kasus yang dituduhkan atau keputusan yang dikenakan kepadanya;
15) mendengarkan semua pihak yang berkepentingan dengan kasus tersebut dan mempertimbangkan semua alasan yang diajukan bilamana keputusan yang diambil menyangkut kepentingan yang berbeda; dan
16) melakukan tindakan secara adil dalam membuat keputusan.
c. Bertindak transparan dan akuntabel;
Prinsip dasar kode etik bertindak transparan dan akuntabel, dilaksanakan dengan:
1) menjelaskan keputusan yang diambil berdasarkan undang-undang yang berlaku,tata tertib, dan prosedur yang telah ditetapkan;
2) membuka akses publik mengenai informasi dan data yang berkaitan dengan keputusan yang telah diambil sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
3) menata akses publik secara efektif dan masuk akal terhadap dokumen dan informasi yang relevan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
4) mempertanggungjawabkan penerimaan dan penggunaan keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau aturan tertentu yang diberlakukan oleh sumber dana;
5) bersedia menjelaskan kepada publik bila terjadi penyimpangan dalam proses kerja lembaga penyelenggara pemilu serta upaya Perbaikan;
6) melakukan konsultasi secara reguler dengan berbagai pihak yang berkepentingan dengan seluruh proses atau hal-hal tertentu yang berkaitan dengan pemilu;
- 9 -
Laporan Kegiatan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten 2016
7) menjelaskan alasan setiap penggunaan kewenangan publik;
8) memberikan penjelasan terhadap pertanyaan yang diajukan perihal keputusan yang telah diambil tentang proses pemilu;
9) merespons kritik dan pernyataan publik secara arif dan bijaksana;
10) membangun sistem yang memungkinkan peserta pemilu memiliki akses sesegera mungkin terhadap semua informasi, dokumen, dan data baku yang digunakan dalam proses pemilu; dan
11) bersikap terbuka, terus terang, dan bekerja sama dengan lembaga pengawasan yang dibentuk berdasarkan peraturan perundang- undangan.
d. Melayani pemilih menggunakan hak pilihnya;
Prinsip dasar kode etik melayani pemilih menggunakan hak pilihnya, dilaksanakan dengan:
1) memberi informasi dan pendidikan pemilih yang mencerahkan pikiran dan kesadaran pemilih;
2) memastikan bahwa pemilih memahami secara tepat langkah dan proses pemilu;
3) membuka akses yang lebih luas bagi pemilih untuk berpartisipasi dalam proses penyelenggaraan Pemilu;
4) melakukan segala upaya yang dibenarkan peraturan perundangan- undangan untuk memungkinkan setiap penduduk yang berhak memilih terdaftar sebagai pemilih;
5) menciptakan kondisi yang kondusif bagi pemilih untuk memberikan suaranya;
6) memastikan setiap kemungkinan untuk menyediakan segala langkah yang mungkin dilaksanakan bagi pemilih yang membutuhkan perlakuan khusus, seperti penyandang cacat, buta huruf, lanjut usia, dan pemilih yang karena tugasnya tidak dapat memberikan suara pada hari pemungutan suara, untuk tidak hanya terdaftar sebagai pemilih tetapi juga menggunakan hak pilih.
- 10 -
Laporan Kegiatan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten 2016
e. Tidak melibatkan diri dalam konflik kepentingan;
Prinsip dasar kode etik tidak melibatkan diri dalam konflik kepentingan, dilaksanakan dengan:
1) wajib mengumumkan adanya hubungan atau keterkaitan pribadi yang dapat memberi peluang bagi situasi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugas sebagai penyelenggara pemilu;
2) menjamin agar tidak ada penyelenggara pemilu yang menjadi penentu keputusan yang menyangkut kepentingan sendiri secara langsung ataupun tidak langsung;
3) tidak menerima hadiah dalam bentuk apapun dari peserta pemilu, calon, perusahaan/pengusaha atau individu yang dapat menarik keuntungan dari keputusan lembaga penyelenggara pemilu; dan 4) tidak terlibat dalam setiap bentuk kegiatan yang resmi ataupun tidak
resmi termasuk kegiatan pribadi, yang dapat menimbulkan konflik kepentingan.
f. Bertindak profesional
Prinsip dasar kode etik bertindak profesional, dilaksanakan dengan:
1) menjamin kualitas pelayanan kepada pemilih dan peserta pemilu sesuai dengan standar profesional administrasi penyelenggara pemilu;
2) bertindak berdasarkan prosedur standar dan substansi profesi administrasi pemilu yang mutakhir;
3) menghindarkan diri dari kegiatan merencanakan dan menggunakan anggaran yang berakibat pemborosan dana publik;
4) memperlakukan pekerjaan sebagai panggilan profesi;
5) melaksanakan tugas sebagai penyelenggara pemilu dengan komitmen tinggi;
6) menggunakan waktu secara efisien sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan oleh organisasi penyelenggara Pemilu; dan
7) tidak melalaikan pelaksanaan tugas yang diatur dalam struktur organisasi penyelenggara pemilu.
g. Administrasi pemilu yang akurat
Prinsip dasar kode etik administrasi pemilu yang akurat, dilaksanakan dengan :
1) memastikan bahwa seluruh informasi yang disampaikan kepada publik berdasarkan fakta;
2) memastikan bahwa informasi dikumpulkan, di susun, dan dipublikasikan dengan cara yang sistematis, jelas, dan tidak rancu;
3) memberikan informasi mengenai pemilu kepada publik secara lengkap, rinci, dan dapat dipertanggungjawabkan; dan
4) memberitahu publik perihal bagian tertentu dari suatu informasi yang belum sepenuhnya dapat diandalkan atau masih berupa laporan sementara.
Secara umum seluruh tahapan serta kinerja di Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten pada periode tahun 2016 dapat berjalan lancar, masalah-
- 11 -
Laporan Kegiatan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten 2016
masalah yang timbul sebagai perkembangan dinamika dalam setiap penyelenggaraan kegiatan dapat diselesaikan secara baik dengan mengedepankan langkah koordinasi secara internal maupun dengan semua pihak terkait. Bagi instansi setiap selesai melaksanakan kegiatan mempunyai kewajiban membuat laporan pertanggungjawaban tentang pelaksanaan kegiatan, hal itu pun berlaku bagi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten. Agar setiap kegiatan yang diselenggarakan dapat berdaya dan berhasil guna, transparan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten selalu berupaya menjalin komunikasi, koordinasi dengan semua pihak yang terkait sehingga semua kegiatan dapat terlaksana dengan baik, transparan dan akuntabel.
IV. Maksud dan Tujuan
Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka KPU juga wajib untuk menyusunan laporan pelaksanaan kegiatan KPU sebagai laporan pelaksanaan dari visi, misi, tujuan, dan sasaran dalam perencanaan strategis yang telah ditetapkan. Laporan ini menggambarkan tingkat pencapaian kinerja, keberhasilan dan/atau kendala di dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan visi dan misi KPU.
Selanjutnya berkaitan dengan perkembangan masalah dan dinamika masyarakat yang dihadapi, tentu ada beberapa penyesuaian program-program. Namun demikian sasaran, tujuan, misi maupun visi yang diemban tetap harus mengacu kepada dokumen perencanaan KPU.
Penyusunan laporan kegiatan ini juga merupakan salah satu perwujudan tekad untuk senantiasa bersungguh-sungguh mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan negara dan pembangunan yang didasarkan pada prinsip-prinsip
“good governance”. Mendokumentasikan Laporan Kegiatan KPU Kabupaten Klaten Tahun 2016 dalam bentuk buku menjadi penting dilakukan dengan tujuan agar pokok-pokok kegiatan di tahun 2016 dapat disebarkan dan dibaca dengan lebih baik oleh berbagai kalangan di masyarakat, khususnya di Kabupaten Klaten, yang berkepentingan dan/atau peduli tentang persoalan pemilihan umum.
V. Arah Kebijakan Dan Strategi Nasional
1. Melanjutkan konsolidasi demokrasi untuk memulihkan kepercayaan publik
a . Meningkatkan peran kelembagaan demokrasi dan mendorong kemitraan lebih kuat antara Pemerintah, swasta dan masyarakat sipil yang akan ditempuh dengan strategi:
1) Pengembangan kebijakan kepemiluan yang demokratis termasuk yang terkait dengan pembiayaan kampanye Pemilu dan pengawasan Pemilu yang partisipatif;
2) Pengaturan yang mendorong netralitas birokrasi melalui sanksi yang lebih keras;
3) Penyelenggaraan Pemilu 2019 yang aman, damai, jujur, adil dan demokratis;
- 12 -
Laporan Kegiatan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten 2016
4) Peningkatan kapasitas lembaga penyelenggara Pemilu;
5) Fasilitasi peningkatan peran Parpol;
6) Penguatan dan pemberdayaan organisasi kemasyarakatan untuk keberlanjutan perannya dalam mendorong proses demokratisasi;
7) Penguatan koordinasi pemantapan pelaksanaan demokrasi pada lembaga pemerintah;
8) Penguatan kerja sama masyarakat politik, sipil, serta ekonomi, dan media dalam mendorong proses demokratisasi;
9) Pembentukan lembaga riset kepemiluan sebagai bagian dari lembaga penyelenggara Pemilu yang dapat melaksanakan fungsi pengkajian, pendidikan kepemiluan dan pengawasan partisipatif, dan fasilitasi dialog;
b. Memperbaiki perundang-undangan bidang politik, yang ditempuh melalui strategi sebagai berikut: (1) Perubahan Undang-Undang Pemilu yang dapat memberikan pembatasan pengeluaran partai bagi kepentingan Pemilu; (2) Perubahan Undang-Undang Parpol untuk mendorong pelembagaan partai politik dengan memperkuat sistem kaderisasi, rekrutmen, pengelolaan keuangan partai, pengaturan pembiayaan partai politik melalui APBN/APBD untuk membangun Parpol sebagai perangkat dasar bangunan demokrasi;
(3) Pelaksanaan pengkajian yang terkait dengan sistem kepemiluan, sistem kepartaian, dan sistem presidensial.
2. Membangun transparansi dan akuntabilitas kinerja Pemerintahan a. Penyempurnaan sistem manajemen dan pelaporan kinerja instansi
pemerintah secara terintegrasi, kredibel, dan dapat diakses publik yang akan ditempuh melalui strategi antara lain:
1) penguatan kebijakan Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP);
2) penguatan pengawasan terhadap kinerja pembangunan nasional;
pemantapan implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) pada seluruh instansi pusat dan daerah.
b. Penerapan e-government untuk mendukung bisnis proses pemerintahan dan pembangunan yang sederhana, efisien dan transparan, dan terintegrasi yang dilaksanakan melalui strategi, antara lain:
1 ) penguatan kebijakan e-government yang mengatur kelembagaan e-government;
2 ) penguatan sistem dan infrastruktur e-government yang terintegrasi;
3 ) penyempurnaan/penguatan sistem pengadaan secara elektronik serta pengembangan sistem katalog elektronik; dan
4) penguatan sistem kearsipan berbasis teknologi informasi;
c. Penerapan open government merupakan upaya untuk mendukung terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang terbuka, partisipatif dan akuntabel dalam penyusunan kebijakan publik,
- 13 -
Laporan Kegiatan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten 2016
serta pengawasan terhadap penyelenggaraan negara dan
Pemerintahan. Strategi pelaksanaannya ditempuh antara lain:
1 ) pembentukan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) pada setiap badan publik negara;
2) peningkatan kesadaran masyarakat tentang keterbukaan informasi publik;
3) publikasi semua proses perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan anggaran ke dalam website masing-masing K/L/D/I;
4) penyediaan ruang partisipasi publik dalam menyusun dan mengawasi pelaksanaan kebijakan publik;
5) pengembangan sistem publikasi informasi proaktif dan interaktif yang dapat diakses publik;
6) diterbitkannya Standard Operating Procedure (SOP) layanan publik;
7) pengelolaan Sistem dan Jaringan Informasi Kearsipan Nasional;
penguatan lembaga pengarsipan karya fotografi Indonesia.
3. Penyempurnaan dan peningkatan kualitas reformasi birokrasi nasional (RBN)
a. Restrukturisasi kelembagaan birokrasi Pemerintah agar efektif, efisien, dan sinergis, yang ditempuh melalui strategi:
1) penyempurnaan desain kelembagaan pemerintah;
2) penataan kelembagaan internal Pemerintah pusat dan daerah yang mencakup evaluasi/audit organisasi, penataan tugas, fungsi dan kewenangan, penyederhanaan struktur secara vertikal dan/atau horizontal; dan
3) penguatan sinergisitas antar lembaga, di pusat maupun daerah;
b. Penguatan kapasitas pengelolaan reformasi birokrasi nasional yang ditempuh dengan strategi antara lain:
1 ) penguatan kelembagaan dan tata kelola pengelolaan RBN;
2) penataan regulasi dan kebijakan di bidang aparatur negara;
3) perluasan dan fasilitasi pelaksanaan RB;
4) penyempurnaan sistem evaluasi pelaksanaan RBN;
c. Penerapan manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang transparan, kompetitif, dan berbasis merit yang dilaksanakan melalui strategi antara lain:
1) penetapan formasi dan pengadaan CPNS dilakukan dengan sangat selektif sesuai prioritas;
2) penerapan sistem rekrutmen dan seleksi pegawai yang transparan, kompetitif, berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK);
3) penguatan sistem dan kualitas penyelenggaraan Diklat;
4) penerapan sistem promosi secara terbuka, kompetitif, dan berbasis kompetensi didukung oleh makin efektifnya pengawasan oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN);
- 14 -
Laporan Kegiatan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten 2016
5) penerapan sistem manajemen kinerja pegawai; dan 6) penguatan sistem informasi kepegawaian nasional;
d. Peningkatan kualitas pelayanan publik yang ditempuh melalui strategi, antara lain:
1) memastikan implementasi Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik secara konsisten;
2) mendorong inovasi pelayanan publik;
3) peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelayanan publik;
4) penguatan kapasitas dan efektivitas pengawasan pelayanan publik.
VI. Struktur Organisasi, Uraian Tugas, dan Pejabat Struktural Sekretariat KPU Kabupaten Klaten
1. Struktur Organisasi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten
Penamaan dan Pembagian Divisi KPU Kabupaten Klaten, adalah:
A. Divisi Umum, Keuangan dan Logistik
Ketua : Kartika Sari Handayani, SE Wakil Ketua : Siti Farida
B. Divisi Teknis
Ketua : Joko Hadi Siswanto Wakil Ketua : Muhammad Ismail, SE C. Divisi Perencanaan dan Data
Ketua : H. Muhammad Ismail, SE Wakil Ketua : Kartika Sari Handayani, SE D. Divisi Hukum
Ketua : Siti Farida
Wakil Ketua : Muhammad Ansori, S.Pd.I E. Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat :
Ketua : Muhammad Ansori, S.Pd.I Wakil Ketua : Joko Hadi Siswanto
KETUA
ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA
SEKRETARIS
KASUBBAG PROGRAM
DAN ANGGARAN
KASUBBAG TEKNIS PEMILU DAN
HUPMAS
KASUBBAG HUKUM
KASUBBAG KEUANGAN,
UMUM, LOGISTIK
- 15 -
Laporan Kegiatan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten 2016
2. Tugas KPU Kabupaten Klaten:
a. Divisi Umum, Keuangan, dan logistik bertugas terkait dengan kebijakan administrasi perkantoran, kearsipan, protokol dan persidangan, pengelolaan dan pelaporan Barang Milik Negara, kerumahtanggaan kantor, keamanan, pelaksanaan pertanggungjawaban dan pelaporan keuangan, logistik, dan pengadaan barang dan jasa;
b. Divisi Teknis bertugas terkait dengan kebijakan penentuan daerah pemilihan dan alokasi kursi, pencalonan, pemungutan penghitungan dan rekapitulasi suara serta penetapan hasil pemilu, dan pergantian antar waktu DPRD;
c. Divisi Perencanaan dan Data bertugas terkait dengan kebijakan penyusunan program dan anggaran, kemutakhiran data pemilih, sistem informasi yang berkaitan dengan tahapan pemilihan, pengelolaan jaringan IT, scan hasil pemilu, pelaporan dan evaluasi tahapan pemilu;
d. Divisi Hukum bertugas terkait dengan kebijakan pembuatan rancangan keputusan, verifikasi partai politik, verifikasi DPD, pelaporan dana kampanye, telaah hukum, advokasi hukum, sengketa pemilu, dokumentasi hukum, dan pengawasan/pengendalian internal;
e. Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat bertugas terkait dengan kebijakan administrasi dan rekruitmen kepegawaian, rekruitmen dan PAW anggota KPU dan Badan Ad-hock, diklat dan pengembangan SDM, pengembangan budaya kerja organisasi, penegakan disiplin organisasi, kampanye, sosialisasi, publikasi dan kehumasan, partisipasi masyarakat dan pendidikan pemilih, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID).
3. Pejabat Struktural Sekretariat KPU Kabupaten Klaten
a. Nama dan Jabatan Struktural Sekretariat KPU Kabupaten Klaten
NO N A M A JENIS
KELAMIN J A B A T A N 1. Thomas Sunarno, S.H. Laki - laki Sekretaris
2. Dra. Eka Susilawati, M.Si.
Perempuan Kepala Sub Bagian Program dan Anggaran 3. Yuyun Sri AP, S.STP,
M.Si.
Laki-laki Kepala Sub Bagian Teknis Penyelenggaraan dan Hubungan
Partisipasi Masyarakat 4. Dra. Wahyu Agustini,
M.Si.
Perempuan Kepala Sub Bagian Hukum
5. Tatiek Sri Haryatie, S.Sos.
Perempuan Kepala Sub Bagian Umum, Keuangan dan Logistik
- 16 -
Laporan Kegiatan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten 2016
b. Data Pegawai KPU Kabupaten Klaten Menurut Pendidikan Formal
N
O PENDIDIKAN FORMAL JML RINCIAN
Lk Pr
1 S-2 3 1 2
2 S-1 10 6 4
3 D-III 1 1 -
4 SMA 2 2 -
5 SMP 1 1 -
Jumlah (s/d Desember 2016) 17 11 6
c. Data Pegawai Kontrak KPU Kabupaten Klaten Menurut Pendidikan Formal
N
O PENDIDIKAN FORMAL JML RINCIAN
Lk Pr
1 S-1 2 1 1
2 D-III 1 1 -
3 SMA 2 2 -
4 SMP 1 1 -
Jumlah (s/d Desember 2016) 6 5 1
VII. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Dasar 1945 Bab VIIB Pasal 22E ayat 5;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 75);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 Tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 146);
6. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2008;
7. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 04 Tahun 2010 tentang Uraian Tugas Staf Pelaksana Pada Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota;
- 17 -
Laporan Kegiatan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten 2016
8. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 01 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 21 Tahun 2008 dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 37 Tahun 2008;
9. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota.
- 18 -
Laporan Kegiatan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten 2016
- 19 -
Laporan Kegiatan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten 2016
BAB II
PROGRAM KEGIATAN DAN REALISASI
I. PROGRAM KEGIATAN
Jumlah pagu anggaran KPU Kabupaten Klaten Tahun 2016 mengalami beberapa kali revisi, sesuai dengan DIPA KPU Kabupaten Klaten BA (076) Tahun Anggaran 2016 Nomor: SP DIPA-076.01.2.657480/2016 pagu awal sebesar Rp. 2.018.051.000 (dua milyar delapan belas juta lima puluh satu ribu rupiah). Pada tanggal 30 Maret 2016 terdapat revisi kesatu sebesar Rp.
2.068.441.000 (dua milyar enam puluh delapan juta empat ratus empat puluh satu ribu rupiah). Pada tanggal 20 April 2016 KPU Kabupaten Klaten mengajukan revisi ke Kanwil DJA terkait konversi dana hibah Pilkada Tahun 2015 sehingga pagu DIPA menjadi sebesar Rp. 5.097.589.000 (lima milyar sembilan puluh tujuh juta lima ratus delapan puluh sembilan ribu rupiah). Pada bulan Juli terdapat revisi ketiga sebesar Rp. 5.573.704.000 (lima milyar lima ratus tujuh puluh tiga juta tujuh ratus empat ribu rupiah).
Berdasarkan DIPA tahun anggaran 2016 terdapat dua program kegiatan yang harus dilaksanakan oleh KPU Kabupaten Klaten yaitu:
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya.
2. Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan Perbaikan Proses Politik.
Dari 2 program tersebut dijabarkan menjadi 8 kegiatan, 27 output yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya (076.01.01)
a. Pelaksanaan Akuntabilitas Pengelolaan Administrasi Keuangan di lingkungan Setjen KPU (3355)
1) Laporan Permasalahan Pengelolaan Keuangan (3355.003)
Pada output ini KPU Kabupaten Klaten merencanakan serta melakukan pengelolaan keuangan dengan berdasar pada peraturan perundang- undangan yang berlaku. Sehingga telah tersusun Laporan Keuangan berbasis aktual untuk periode Triwulanan maupun Semesteran sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PMK177/PMK 05/2015 tentang Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementrian Negara/Lembaga.
2) Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Anggaran (LPPA) (3355.007) Output yang ingin dicapai oleh KPU Kabupaten Klaten adalah tersusunnya Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Anggaran (LPPA) untuk disampaikan ke KPU RI dan KPU Provinsi Jawa Tengah.
3) Layanan Perkantoran. (3355.994)
Sifat kegiatan dari program ini merupakan kegiatan rutinitas pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran yang terdiri dari sarana dan prasarana sebagai penunjang pelayanan administrasi perkantoran di KPU Kabupaten Klaten. Layanan perkantoran dalam output ini dilaksanakan dengan melakukan Pembayaran gaji, tunjangan, uang makan, uang
- 20 -
Laporan Kegiatan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten 2016
lembur bagi Komisioner dan Pegawai Sekretariat KPU Kabupaten Klaten yang dibayarkan rutin tiap bulan pada Minggu I.
Program ini bertujuan sebagai media pendukung pelaksanaan seluruh program dan kegiatan yang mana kebijakannya mengarah pada peningkatan kualitas pelayanan prima bidang administrasi perkantoran di KPU Kabupaten Klaten.
Indikator hasil dari program ini adalah terwujudnya suatu pelayanan administrasi perkantoran yang sesuai dengan pelayanan prima dan peningkatan pengolahan administrasi barang.
b. Pengelolaan Data, Dokumentasi, Pengadaan, Pendistribusian, dan Inventarisasi Sarana dan Pra Sarana Pemilu. (3356)
1) Perencanaan kebutuhan logistik, pedoman dan evaluasi manajemen logistik Pemilu (3356.008)
Pelaksanaan kegiatan ini berupa pengelolaan Sistem Informasi Logistik (SILOG) dengan melakukan pemeliharaan data dan informasi oleh operator SILOG KPU Kabupaten Klaten. Apilkasi SILOG juga dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi KPU Kabupaten/Kota dan Provinsi terkait adanya kebijakan-kebijakan dari KPU RI/KPU Provinsi Jawa Tengah tentang logistik kepemiluan.
2) Fasilitasi pengadaan logistik Pemilu. (3356.009) KPU Kabupaten
Klaten
mengumumkan Rencana Umum Pengadaan (RUP)
yang akan
dilaksanakan pada tahun anggaran 2016 berdasarkan DIPA TA. 2016.
Penayangan RUP ini dilakukan melalui aplikasi SIRUP LKPP oleh operator SIRUP KPU Kabupaten Klaten sehingga publik dapat mengetahui dan
mengakses informasi tentang RUP KPU Kabupaten Klaten TA. 2016.
3) Inventarisasi logistik Pemilu (3356.011)
Pelaksanaan inventarisasi logistik eks Pemilu 2014 dilakukan oleh tim
- 21 -
Laporan Kegiatan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten 2016
yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Sekretaris KPU Kabupaten Klaten. Hasil inventarisasi ini dilaporkan kepada KPU Provinsi Jawa Tengah dan KPU RI.
c. Pelaksanaan Manajemen Perencanaan dan Data (3357)
1) Dokumen Perencanaan dan penganggaran, koordinasi antar lembaga, data dan informasi serta hasil monitoring dan evaluasi (3357.001)
Penyusunan Rencana Strategis KPU Kabupaten Klaten dilakukan pada awal tahun anggaran dan telah disampaikan kepada KPU Provinsi dan KPU . Untuk menjabarkan Renstra dalam kegiatan yang lebih konkrit maka disusunlah Rencana Kerja Anggaran.
2) Sistem administrasi penyelenggara Pemilu yang tertib, efektif dan efisien (3357.003)
Untuk mendukung kinerja dan jaringan komunikasi data kantor dibutuhkan adanya pemeliharaan jaringan internet dan kapling jaringan yang aksesible. Sehingga dilakukan kegiatan pemeliharaan jaringan internet dan kapling jaringan di kantor KPU Kabupaten Klaten.
3) Data dan informasi kepemiluan (3357.004)
Diperlukan monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan program dan kegiatan serta anggaran agar capaian kinerjanya dapat terukur. Kegiatan monitoring dan evaluasi ini dilakukan melalui beberapa instrument yaitu:
Penyusunan Laporan Capaian Keuangan dan Fisik dari Triwulan I s.d. IV berdasarkan PP Nomor 39
Tahun 2006, Penyusunan Laporan Capaian Output berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249 Tahun 2011, Penyusunan Laporan Kinerja (LAKIP tahun 2015) dan penyusunan Perjanjian Kinerja tahun 2016 dan menyampaikan Dokumen LAKIP dan Dokumen SAKIP ke KPU Provinsi Jawa Tengah.
4) Dokumen pemutakhiran data pemilih (3357.010)
KPU Kabupaten Klaten juga senantiasa melakukan pemutakhiran data pemilih berkelanjutan, sebagai tindak lanjut instruksi KPU RI untuk senantiasa melakukan pemeliharaan maupun update data pemilih secara berkelanjutan.
Dalam melaksanakan pemutakhiran data pemilih tahun 2016, KPU Kabupaten Klaten juga akan koordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Klaten maupun dinas/instansi terkait.
5) Sistem aplikasi Pemilu (3357.023)
Untuk Peningkatan kapasitas sumber daya manusia khususnya operator
- 22 -
Laporan Kegiatan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten 2016
aplikasi kepemiluan maka pada tahun 2016 akan dimaksimalkan penggunaan seluruh aplikasi penunjang serta akan ditetapkan operator dari masing-masing aplikasi tersebut, yang kemudian akan diselenggarakan bimbingan teknis aplikasi kepemiluan.
d. Pembinaan Sumber Daya Manusia, Pelayanan dan Administrasi Kepegawaian (3358)
1) Tingkat ketepatan tertib adinistrasi dan pengelolaan SDM (3358.001) Dalam rangka pengelolaan SDM dan tertib administrasi kepegawaian KPU Kabupaten Klaten menyusun laporan rutin bulanan kepegawaian ke KPU Provinsi Jateng. Pengajuan kenaikan pangkat PNS ke KPU Provinsi Jawa Tengah. Pembinaan PNS sampai dengan pemberian sanksi sesuai pelanggaran dan memproses PNS berprestasi Tahun 2016 di lingkungan Sekretariat KPU Kabupaten Klaten.
Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara pemilu yang bersifat nasional, tetap, independen, dan mandiri, harus senantiasa meningkatkan kemampuan dan kapasitas para pegawainya. Kelancaran penyelenggaraan program dan kegiatan memerlukan suatu pembinaan terhadap para pegawai sebagai aparatur Negara. Oleh karena itu tidak dapat disangkal lagi bahwa faktor manusia merupakan modal utama yang perlu diperhatikan dalam suatu instansi pemerintahan.
Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai suatu tujuan ditentukan oleh kualitas dan kemampuan orang-orang yang berada di dalamnya.
Kelancaran penyelenggaraan program dan kegiatan yang telah ditetapkan memerlukan suatu pembinaan terhadap aparatur Negara. Ditinjau dari sudut organisasi, manusia adalah sumber daya yang dinamis, bukan sumber daya yang statis seperti halnya tanah dan modal. Aparatur Negara merupakan keseluruhan lembaga dan pejabat Negara serta pemerintah Negara yang meliputi aparatur kenegaraan dan pemerintahan sebagai abdi Negara dan abdi masyarakat, bertugas dan bertanggungjawab atas penyelenggaraan Negara dan pembangunan serta senantiasa mengabdi dan setia kepada kepentingan,nilai-nilai dan cita- cita perjuangan bangsa dan Negara berdasar Pancasila dan undang- undang Dasar 1945.
PNS Sebagai sumber daya manusia yang berada di sektor pemerintahan turut bertanggung jawab atas keberhasilan dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan nasional sehingga kedudukan dan peranan PNS sangat penting sebagai pelaksana dari usaha kegiatan pemerintah. Adapun sosok PNS yang diharapkan dalam rangka upaya mencapai tujuan nasional menurut UU No.43 Tahun 1999 pasal 1 tentang pokok-pokok kepegawaian PNS adalah setiap warga Negara Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri
- 23 -
Laporan Kegiatan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten 2016
atau diserahi tugas Negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2) Seleksi PNS secara transparan dan akuntabel (3358.003)
Seleksi PNS secara transparan dan akuntabel merupakan salah satu syarat guna meningkatkan kapasitas SDM di lingkungan KPU Kabupaten Klaten. Terkait hal tersebut, maka KPU Kabupaten Klaten akan mengirimkan Kasubbag Umum untuk mengikuti Diklat Teknis Kepegawaian yang diselenggarakan oleh KPU Provinsi Jawa Tengah.
3) Bimtek SIPP (3358.006)
Dalam rangka penatalaksanaan kepegawaian KPU Kabupaten Klaten akan mengirimkan pegawainya untuk mengikuti bimbingan teknis Sistem Informasi Penyelenggara Pemilu (SIPP).
Aplikasi SIPP berguna untuk menyimpan data dan memberikan informasi tentang data penyelenggara pemilu.
e. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran KPU (3360) 1) Penerapan elektronik sistem kearsipan di KPU (3360.008)
Terdapat 3 sub output yang harus dilaksanakan yaitu penatausahaan Barang Milik Negara (BMN), penghapusan BMN, dan tuntutan ganti rugi. Kegiatan penatausahaan BMN telah dilakukan dengan tertib dan berkesinambungan melalui aplikasi SIMAK BMN oleh operator.
Laporan BMN tingkat satuan kerja (UAKPB) telah disusun.
Penghapusan BMN dilakukan untuk barang yang telah rusak berat.
Proses inventarisasi barang akan dilakukan setelah mengajukan ijin penghapusan BMN kepada KPU, penghapusan barang dilakukan setelah mendapat ijin dari eselon I KPU .
2) Penataan, pendataan dan penilaian arsip (pengelolaan BMN) (3360.009) Kegiatan stock opname barang persediaan untuk mengetahui kebenaran catatan pembukuan dengan yang ada di gudang, Kegiatan ini dilakukan satu kali dalam satu tahun di akhir tahun.
3) Penataan, pendataan dan penilaian arsip (3360.015)
KPU Kabupaten Klaten akan membentuk tim tata kelola kearsipan untuk menata dan mengelola arsip dinamis baik aktif maupun inaktif, dan tim penilaian arsip untuk menilai arsip sesuai dengan jangka simpan arsip berdasarkan jadwal retensi arsip (JRA) atau berdasarkan nilai guna arsip.
Dalam melaksanakan kegiatan ini KPU Kabupaten Klaten berkoordinasi dengan Kantor Arsip Kabupaten Klaten, maupun pihak terkait.
4) Layanan perkantoran (3360.994)
Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran dilakukan secara rutin setiap bulan meliputi langganan daya dan jasa, pembayaran honor satpam dan pramubhakti, pemeliharaan alat-alat kantor, gedung, dan kendaraan dinas. Pembayaran terkait pelaksanaan operasional kantor digunakan untuk pembayaran belanja pakaian dinas pegawai, satpam, dan pramubhakti, dan pembayaran honor operasional satuan kerja.
- 24 -
Laporan Kegiatan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten 2016
Program ini bertujuan sebagai media pendukung pelaksanaan seluruh program dan kegiatan yang mana kebijakannya mengarah pada peningkatan kualitas pelayanan prima bidang administrasi perkantoran di KPU Kabupaten Klaten. Indikator hasil dari program ini adalah terwujudnya suatu pelayanan administrasi perkantoran yang sesuai dengan pelayanan prima dan peningkatan pengolahan administrasi barang. Sifat kegiatan dari program ini merupakan kegiatan rutinitas pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran yang terdiri dari sarana dan prasarana sebagai penunjang pelayanan administrasi perkantoran di KPU Kabupaten Klaten.
f. Pemeriksaan di lingkungan Sekjen KPU, Sekretariat KPU Provinsi, dan Sekretariat KPU Kabupaten/Kota (3361)
1) Laporan hasil evaluasi LAKIP (3361.004)
Evaluasi atas Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2015 telah dilaksanakan oleh KPU Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah. Hasil evaluasi yang dilakukan masih terdapat beberapa hal yang perlu disempurnakan sebagai acuan penyusunan LAKIP tahun 2016.
2) Laporan hasil rivew laporan keuangan KPU (3361.005)
KPU Kabupaten Klaten telah menyusun Laporan Keuangan tahun 2015 dan telah mengikuti riview atas laporan keuangan yang diselenggarakan oleh KPU Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan BPKP.
2. Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan Perbaikan Proses Politik. (076.01.06)
a. Penyiapan Penyusunan Rancangan Peraturan KPU, Advokasi, Penyelesaian Sengketa dan Penyuluhan Peraturan Perundang-undangan yang berkaitan dengan Penyelenggaraan Pemilu (3363)
Penanggung jawab kebijakan adalah Ketua KPU Kabupaten Klaten dan Anggota KPU Divisi Hukum, sedangkan penanggung jawab kegiatan adalah Sekretaris KPU Kabupaten Klaten dan pelaksana kegiatan adalah Sub Bagian Hukum.
1) Advokasi dan sengketa hukum (3363.010)
Di antara tugas KPU Kabupaten Klaten di bidang advokasi adalah melaksanakan inventarisasi, pengkajian, dan penyelesaian hukum, penyuluhan peraturan yang berkaitan dengan Pemilu. Hal ini bertujuan agar permasalahan hukum bisa diantisipasi maupun diselesaikan secara cepat dan tepat sesuai dengan peraturan dan Undang-undang yang berlaku.
Adapun maksud kegiatan Advokasi dan Sengketa Hukum dimaksudkan:
a) Meningkatkan kualitas pertimbangan hukum, pendapat hukum;
b) Meningkatkan pemahaman dan kapasitas serta kompetensi pelayanan advokasi hukum, penyelesaian sengketa hukum dan proses legalisasi hukum.
2) Layanan administrasi kepemiluan (3363.011)
- 25 -
Laporan Kegiatan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten 2016
Untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan dan pendokumentasian produk hukum KPU Kabupaten Klaten memprogramkan adanya koordinasi dengan KPU RI dan KPU Provinsi maupun instansi terkait.
3) Penyuluhan Peraturan perundang-undangan Pemilu dan Pemilukada.
(3363.013)
Program ini dilakukan dengan mengikuti Penyuluhan Peraturan perundang-undangan Pemilu dan Pemilukada yang diselenggarakan oleh KPU dan KPU Provinsi Jawa Tengah dalam upaya meningkatkan kompetensi dan kapasitas penyusunan keputusan KPU Kabupaten/Kota.
b. Pedoman, Petunjuk Teknis & Bimbingan Teknis/Supervisi/Publikasi/
Sosialisasi Penyelenggaraan Pemilu dan Pendidikan Pemilih (3364)
1) PAW anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota (3364.004)
Program ini sangat tentatif dan menyesuaikan perkembangan situasi politik maupun partai politik di Kabupaten Klaten. Dalam pelaksanaan tahapan pelaksanaan kegiatan PAW anggota DPRD, hal yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Klaten yaitu:
a) Mencatat dokumen surat permintaan PAW dari Pimpinan DPRD serta mengunggah (upload) dokumen surat dari pimpinan DPRD ke dalam Aplikasi SIMPAW DPR, DPD, dan DPRD;
b) Melakukan verifikasi/penelitian pemenuhan syarat calon pengganti antar waktu anggota DPRD Kabupaten Klaten serta mengunggah (upload) dokumen pendukungnya ke dalam Sistem Informasi Manajemen PAW (SIMPAW) DPR, DPD dan DPRD;
c) Melaksanakan rapat pleno KPU Kabupaten Klaten mengenai penetapan calon pengganti antar waktu anggota DPRD;
d) Menyampaikan calon pengganti anggota DPRD Kabupaten Klaten hasil pleno KPU Kabupaten Klaten kepada Pimpinan DPRD Kabupaten Klaten dengan tembusan kepada KPU Provinsi Jawa Tengah.
e) Melakukan konsultasi dengan KPU/KPU Provinsi dan koordinasi/
klarifikasi kepada partai politik/Instansi/stakeholder lainnya terkait dengan kegiatan PAW anggota DPR, DPD, dan DPRD.
f) Menyusun laporan evaluasi terhadap pelaksanaan penggantian antar waktu anggota DPRD Provinsi ke dalam Sistem Informasi Manajemen PAW (SIMPAW) DPR, DPD dan DPRD.
g) Menyampaikan laporan evaluasi hasil pelaksanaan penggantian antar waktu anggota DPRD Kabupaten Klaten tepat waktu dalam bentuk soft file melalui aplikasi Sistem Informasi Manajemen PAW (SIMPAW) dan dalam bentuk hard file kepada KPU Provinsi Jawa Tengah.
Kegiatan ini bertujuan agar dapat terbentuknya pengetahuan dan pemahaman KPU Kabupaten/Partai Politik/Instansi/Stakeholder lainnya terkait proses pelaksanaan PAW anggota DPR, DPD, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten.
- 26 -
Laporan Kegiatan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten 2016
2) Dokumen Teknis Pemilu Legislatif, Pilpres dan Wapres serta Pilkada (3364.030)
KPU Kabupaten Klaten melakukan pengumpulan data dan dokumen tahapan teknis Pilkada Tahun 2015 dan mengelolanya menjadi informasi yang dapat disampaikan kepada publik dengan menggunakan instrument yang telah disusun.
3) Bimbingan teknis penyelenggaraan Pemilukada (3364.006)
Dikarenakan pada tahun 2016 Klaten tidak menyelenggarakan pemilu, maka untuk program ini direvisi untuk mensupport kegiatan kepemiluan lainnya.
4) Informasi dan publikasi serta sosialisasi Pemilu dan Pemilukada (3364.033)
KPU Kabupaten Klaten melakukan pengumpulan data dan dokumen tahapan teknis Pilkada Tahun 2015 dan mengelolanya menjadi informasi yang dapat disampaikan kepada publik dengan menggunakan instrument yang telah disusun. Mulai dari evaluasi, pelaksanaan sosialisasi pasca penyelenggaraan pemilukada, maupun giat lain baik yang bersifat kegiatan fisik maupun melalui informasi media maupun elektronik.
II. REALISASI PROGRAM KEGIATAN
Pada tahun 2016 KPU Kabupaten Klaten telah melaksanakan program dan kegiatan. Sasaran ini dicapai dengan dukungan anggaran sebesar Rp.5.582.676.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp. 5.577.904.822 atau 99,91%
dari pagu anggaran. Pelaksanaan program dan kegiatan adalah:
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya ( 076.01.01)
a. Pelaksanaan Akuntabilitas Pengelolaan Administrasi Keuangan di lingkungan Sekjen KPU (3355)
1) Laporan Permasalahan Pengelolaan Keuangan (3355.003)
Pada output ini KPU Kabupaten Klaten telah melaksanakan pengelolaan keuangan dengan berdasar pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sehingga telah tersusun Laporan Keuangan berbasis aktual untuk periode Triwulan dan Semesteran sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PMK177/PMK.05/2015 tentang Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementrian Negara/Lembaga.
2) Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Anggaran (LPPA).
(3355.007)
Output yang telah dicapai adalah KPU Kabupaten Klaten telah menyusun dan menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Anggaran (LPPA) ke KPU dan KPU Provinsi Jawa Tengah.
- 27 -
Laporan Kegiatan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten 2016
3) Layanan Perkantoran. (3355.994)
Layanan perkantoran dalam output ini dilaksanakan dengan melakukkan Pembayaran gaji, tunjangan, uang makan, uang lembur bagi Komisioner dan Pegawai Sekretariat KPU Kabupaten Klaten yang dibayarkan rutin tiap bulan pada Minggu I.
Terwujudnya pelayanan administrasi perkantoran yang sesuai dengan pelayanan prima dan peningkatan pengolahan administrasi barang.
Sifat kegiatan dari program ini merupakan kegiatan rutinitas pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran yang terdiri dari sarana dan prasarana sebagai penunjang pelayanan administrasi perkantoran di KPU Kabupaten Klaten.
Kegiatan layanan perkantoran KPU Kabupaten Klaten adalah:
a) Penyedia jasa surat menyurat
Kegiatan penyediaan jasa surat menyurat ini merupakan kegiatan antar instansi yang mengarah pada administrasi pelayanan internal &
eksternal yang tercatat dalam bentuk surat sebagai dokumen komunikasi resmi arsip dinamis dan statis.
- 28 -
Laporan Kegiatan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten 2016
REKAP SURAT MENYURAT
KPU KABUPATEN KLATEN TAHUN 2016
NO ASAL/TUJUAN SURAT
MASUK
SURAT KELUAR
1. KPU RI 52 bendel 3 bendel
2. SEKJEN KPU RI 63 bendel 7 bendel
2. KPU PROVINSI JATENG 41 bendel 29 bendel 3. SEKRETARIAT KPU
PROVINSI JAWA TENGAH
77 bendel 32 bendel
4. PARTAI POLITIK 14 bendel 10 bendel 5. DINAS INSTANSI 217 bendel 119 bendel
6. PERORANGAN 3 bendel 18 bendel
JUMLAH 467 bendel 208 bendel
b) Penyediaan jasa pemeliharaan kendaraan operasional/dinas
Kegiatan ini selain terdapat kegiatan tindakan pengamanan serta penertiban administrasi aset bergerak milik KPU Kabupaten Klaten.
Indikator hasil dari kegiatan ini adalah kendaraan operasional/dinas dan peningkatan tertib administrasi bidang aset bergerak pada aset kendaraan bermotor milik KPU Kabupaten Klaten.
c) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik.
Kegiatan ini merupakan kegiatan pendukung administrasi perkantoran dalam memenuhi kebutuhan biaya penggunaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik KPU Kabupaten Klaten yang disediakan pihak pemberi jasa.
d) Penyediaan jasa administrasi keuangan.
Kegiatan ini mengarah pada belanja pegawai yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan jasa administrasi keuangan dalam pelaksanaan kegiatan KPU Kabupaten Klaten untuk satu tahun anggaran berjalan yaitu TA.2016.
e) Penyediaan jasa kebersihan kantor.
Untuk pelaksanaan administrasi perkantoran yang dinamis diperlukan kenyamanan dalam pelaksanaan administrasi perkantoran.
Oleh karena itu pemenuhan kebersihan kantor sebagai pendukung program pelayanan administrasi perkantoran merupakan tujuan kegiatan ini.
f) Penyediaan jasa Perbaikan peralatan kerja.
Dalam pelaksanaan rutinitas perkantoran diperlukan peralatan kerja yang memadahi dan siap pakai sebagai penunjang pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran. Maka berkenaan hal tersebut indikator hasil yang diinginkan adalah pemenuhan jasa perawatan peralatan alat kerja sebagai sarana pendukung rutinitas administrasi perkantoran di KPU Kabupaten Klaten.
g) Penyediaan alat tulis Kantor.
Indikator hasil dari kegiatan ini adalah pemenuhan kebutuhan alat tulis Kantor untuk personil KPU Kabupaten Klaten dalam pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran.
- 29 -
Laporan Kegiatan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten 2016
h) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan.
Indikator hasil dari kegiatan ini adalah terpenuhinya kebutuhan barang cetakan kebutuhan administrasi perkantoran dalam pengelolaan pendapatan dan belanja di KPU Kabupaten Klaten sesuai standar akuntansi pemerintah dan pemenuhan kebutuhan penggandaan beberapa dokumen sesuai kebutuhan.
i) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan Kantor.
Kegiatan ini berhubungan dengan kebutuhan pelayanan administrasi perkantoran KPU Kabupaten Klaten yang memadahi. Indikator hasil dari kegiatan ini adalah terpenuhinya kebutuhan instalasi kelistrikan dan penerangan dalam gedung perkantoran.
j) Penyediaan peralatan dan perlengkapan Kantor.
Indikator hasil kegiatan ini adalah tersedianya peralatan dan perlengkapan Kantor sebagai pendukung sarana peralatan administrasi perkantoran di KPU Kabupaten Klaten.
k) Penyediaan bahan bacaan dan Peraturan Perundang-undangan.
Indikator hasil dari kegiatan ini adalah pemenuhan kebutuhan bahan bacaan dan buku-buku literatur sebagai media informasi dan merupakan pendukung nilai-nilai strategis pelaksanaan program kegiatan KPU Kabupaten Klaten.
Selain kegiatan layanan perkantoran seperti tersebut diatas, untuk mendukung serta untuk memaksimalkan layanan perkantoran, maka KPU Kabupaten Klaten juga melakukan kegiatan layanan dukungan administrasi perkantoran lain, di antaranya adalah:
1) Penyelenggaraan rapat-rapat koordinasi/kerja/dinas/pimpinan kelompok kerja/konsultasi.
Kegiatan rapat-rapat koordinasi/kerja/dinas/pimpinan kelompok kerja/
konsultasi yang diselenggarakan KPU Kabupaten Klaten selama tahun 2016 sebagai berikut:
a) Melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) pada 22 Maret 2016 dengan menghadirkan Bapak Handoko Agung Saputro - selaku Komisioner Komisi Informasi Publik sebagai narasumber. Adapun tujuan dari pelaksanaan FGD ini guna meminta masukan sekaligus memaksimalkan pelayanan - terutama terkait informasi- kepada mayarakat. Rakor dan FGD Pelayanan Informasi Publik ini dihadiri oleh Komisioner, Sekretaris dan seluruh KaSubag.
- 30 -
Laporan Kegiatan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten 2016
b) Diskusi Publik Diskusi Publik dan Diseminasi Data dan Informasi Hasil Pemilu Kabupaten Klaten yang dilaksanakan pada Rabu, 01 Juni 2016 di KPU Kabupaten Klaten sebagai bentuk kesungguhan KPU KPU Kabupaten Klaten dalam memberikan pelayanan hukum baik secara internal maupun eksternal terkait kepemiluan.
c) FGD Regulasi Mutarlih, sebagai fasilitator Diana Arianti, SP., anggota Komisioner KPU Provinsi Jawa Tengah.
d) Rapat Pleno KPU Kabupaten Klaten
Rapat pleno merupakan forum tertinggi di KPU , dihadiri oleh Ketua dan semua anggota KPU Kabupaten Klaten, Sekretaris, dan semua Kasubag. Selama Tahun 2016 KPU Kabupaten Klaten mengadakan Rapat Pleno sebanyak 31 kali dengan rincian:
REKAP BERITA ACARA TAHUN 2016 NO NO BERITA
ACARA PERIHAL TANGGAL
1 1/KPU -BA/II/2016 Penelitian Dan Pemeriksaan Nama Calon Pengganti Antarwaktu Anggota DPRD Kabupaten Klaten Hasil Pemilihan Umum Tahun 2014
18-Feb-16
2 2/KPU -BA/III/2016 Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Anggaran Januari s.d. Februari 2016
17-Mar-16 3 3/KPU -BA/V/2016 Rencana Strategis (Renstra) KPU Kab. Klaten
Tahun 2015-2019
26-Mei-16 4 4/BA/VI/2016 Pernyataan Komisioner KPU Kab. Klaten
Terkait Penetapan Hari Dan Jam Kerja
15-Jun-16 5 5/BA/VI/2016 Disiplin PNS Di Sekretariat KPU Kab.Klaten 20-Jun-16
FGD Pemilih Berkelanjutan