PENGARUH STRES KERJA, BEBAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI
PUSKESMAS KARANG SATRIA DI TENGAH PANDEMI COVID-19
Fidyah Maullida
1, Ahmad Gunawan, L.C., M.M
2Prodi Manajemen Universitas Pelita Bangsa
E-mail : maulida.fidyah@gmail.com
1, ahmadgunawan@pelitabangsa.ac.id
2ABSTRAK
Setiap organisasi selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja pegawai, khususnya instansi pemerintahan yang pada dasarnya selalu menjadi sorotan masyarakat. Tidak hanya diperusahaan, pada instansi pemerintahan juga dibutuhkan sumber daya manusia yang mumpuni, maka stres kerja, beban kerja dan lingkungan kerja menjadi hal yang dapat mempengaruhi kinerja dalam suatu organisasi.Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh stres kerja, beban kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Puskesmas Karang Satria di tengah pandemi covid-19.
Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan metode non probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Metode non probaility sampling yang digunakan adalah sampling jenuh yaitu seluruh populasi dijadikan sebagai responden.Populasi pada penelitian yaitu seluruh pegawai asn maupun non asn sebanyak 40 orang. Untuk pengumpulan data meliputi observasi dan pengumpulan data melalui metode angket/kuisioner. Metodologi penelitian yang digunakan adalah dengan metode analisis deskriptif.Metode analisis yang digunakan yaitu uji validitas, uji reabilitas, uji asumsi klasik, uji regresi linear berganda dan uji hipotesis. Berdasarkan hasil analisis data menunjukan bahwa variabel stres kerja berpengaruh negatif, hasil tersebut menunjukan terdapat pengaruh yang tidak signifikan dengan hasil perhitungan signifikansi sebesar 0,916 > 0,05 dan dengan uji parsial didapat nilai thitung -0,017 < ttabel 2,021. Berdasarkan hasil analisis data menunjukan bahwa beban kerja berpengaruh positif hasil tersebut menunjukan terdapat pengaruh yang signifikan dengan hasil perhitungan signifikansi sebesar 0,008 < 0,05 dan dengan uji parsial didapat nilai thitung 2,781 >
ttabel 2,021 . Sedangkan berdasarkan hasil analisis data lingkungan kerja memiliki pengaruh yang negatif secara parsial terhadap kinerja pegawai dengan nilai thitung -0,052 > ttabel 2.021 dan hasil perhitungan signifikansi sebesar 0,750 > 0,05.
Kata kunci : Kinerja Pegawai , Stres Kerja, Beban Kerja dan Lingkungan Kerja
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
COVID-19 menjadi masalah paling penting dan menantang pada saat ini bagi organisasi kesehatan dunia dan pemerintah di seluruh dunia. COVID-19 pertama kali dilaporkan pada akhir Desember 2019 di Negara China tepatnya didaerah Wuhan Phelan et al., (2020). Karena sifatnya yang sangat menular, virus ini dapat menyebar dengan mudah melalui tetesan pernapasan ke individu yang melakukan kontak dekat dengan pasien bergejala maupun tidak bergejala selama masa inkubasi. Banyak negara di seluruh dunia telah melaporkan kasus terkonfirmasi positif terinfeksi, sehingga masalah kesehatan global ini berkembang pesat menjadi pandemik (Vafaei et al., 2020).
Jumlah kasus positif dan kematian akibat pandemic COVID-19 semakin hari semakin meningkat. Penyakit akibat virus corona, seperti pandemi lainnya, diprediksi akan menimbulkan gangguan kesehatan jiwa yang serius di kalangan masyarakat dan petugas kesehatan sehingga menyebabkan kerugian ekonomi yang besar di seluruh dunia (Sögüt et al., 2020).
Coronavirus disease tahun 2019 atau Covid-19 adalah jenis baru dari Coronavirus, selain memberikan dampak fisik dapat juga memiliki efek serius pada kesehatan mental seseorang, (Huang et al., 2020).
Berbagai gangguan psikologis telah dilaporkan dan dipublikasi selama wabah COVID-19 di China, baik pada tingkat individu, komunitas, nasional, dan internasional. Pada tingkat individu, orang lebih cenderung mengalami takut tertular dan mengalami gejala berat atau sekarat, merasa tidak berdaya, dan menjadi stereotip terhadap orang lain. Pandemi bahkan menyebabkan krisis psikologis (Xiang et al.,2020).
Identifikasi individu pada tahap awal gangguan psikologis membuat strategi intervensi lebih efektif. Krisis kesehatan pandemi COVID-19 menyebabkan perubahan psikologis seperti ketakutan, kecemasan, depresi, atau ketidakamanan. Gangguan ini tidak hanya dirasakan oleh tenaga kesehatan atau semua orang yang bekerja di bidang medis, tetapi juga seluruh warga negara (Zhang et al., 2020).
Penelitian terbaru melaporkan bahwa orang dengan pengalaman isolasi dan karantina memiliki perubahan signifikan pada tingkat kecemasan, kemarahan, kebingungan, dan stres. Masyarakat diluar tempat karantina mengalami ketakutan tertular karena pengetahuan tentang Covid-19 yang terbatas atau salah (Brooks et al., 2020).
Petugas kesehatan, seperti dokter, perawat dan bidan bekerja di garis depan untuk merawat pasien akibat wabah Covid-19 sehingga petugas kesehatan dapat terpapar virus tersebut World Health Organization (2020). Meskipun telah menggunakan peralatan pelindung dan tindakan pencegahan, tetap dapat beresiko terkontaminasi COVID-19 (Aksoy &
Koçak 2020).
Menghadapi situasi kritis ini, petugas kesehatan yang terlibat langsung dalam diagnosis, pengobatan, dan perawatan pasien dengan COVID-19 juga berisiko mengalami tekanan psikologis dan gejala kesehatan mental lainnya. Jumlah kasus yang dikonfirmasi dan dicurigai semakin hari terus meningkat, beban kerja yang semakin meningkat, menipisnya peralatan perlindungan diri, pemberitaan media yang meluas, kurangnya obat-obatan tertentu, dan perasaan tidak didukung secara memadai semuanya dapat berkontribusi pada beban mental para pekerja perawatan kesehatan ini (Lai et al., 2020).
Dari penjelasan tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Stres Kerja, Beban Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Puskesmas Karang Satria di Tengah Pandemi COVID-19.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan, maka rumusan masalah yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
1. Apakah stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kineja pegawai
Puskesmas Karang Satria di tengah pandemi COVID-19?
2. Apakah beban kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Puskesmas Karang Satria di tengah pandemi COVID-19?
3. Apakah perubahan lingkungan kerja dapat berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Puskesmas Karang Satria ditengah pandemi COVID-19?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada perumusan masalah di atas maka tujuan peneliti melakukan penelitian ini adalah untuk menemukan dan menguji kebenaran. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh stres kerja terhadap kinerja pegawai Puskesmas Karang Satria di tengah pandemi COVID-19.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh stres kerja terhadap kinerja pegawai Puskesmas Karang Satria di tengah pandemi COVID-19.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh perubahan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Puskesmas Karang Satria di tengah pandemi COVID-19.
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS Pengertian Kinerja
Kinerja dalam bahasa Inggris disebut juga dengan job performance atau actual performance, yang merupakan tingkat keberhasilan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya. Kinerja bukan merupakan karakteristik individu, seperti bakat, atau kemampuan, namun merupakan perwujudan dari bakat atau kemampuan itu sendiri. Kinerja adalah hasil kerja dan perilaku kerja yang telah dicapai dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang diberikan dalam suatu periode tertentu. Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya dimiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu.
Gibson dalam Kasmir (2015: 182) menyatakan bahwa kinerja adalah dasar kinerja organisasi yang sangat dipengaruhi oleh karakteristik individu, motivasi individu, pengharapan, dan penilaian yang dilakukan oleh manajemen terhadap pencapaian hasil kerja individu.
Menurut Robbins dalam Yudiningsih (2016) menyatakan sebagai berikut:
1. Kualitas, atau mutu adalah tingkat baik buruknya taraf atau derajat sesuatu terdiri dari kualitas pekerjaan yang dihasilkan dan kualitas pekerjaan dengan standar yang ditentukan.
2. Kuantitas, Diukur dari persepsi karyawan terhadap jumlah aktifitas yang ditugaskan beserta hasilnya, terdiri dari jumlah
pekerjaan yang dihasilkan dan kuantitas pekerjaan dengan standar yang ditentukan.
3. Ketepatan waktu, diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu aktivitas yang diselesaikan dari awal waktu sampai menjadi output. Dapat menyelesaikan pada waktu yang telah ditetapkan serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain. terdiri dari waktu penyelesaian pekerjaan.
4. Efektivitas, pemanfaatan secara maksimal sumber daya dan waktu yang ada pada organisasi untuk meningkatkan keuntungan dan mengurangi kerugian dari pemanfaatan sumber daya manusia.
Pengertian Stres Kerja
Stres kerja adalah perasaan yang menekan atau merasa tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan. Stres kerja tampak dari gejala antara lain emosi tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka menyendiri, sulit tidur, merokok yang berlebihan, tidak bisa rileks, cemas, tegang, gugup, tekanan darah meningkat dan mengalami gangguan pencernaan.
Stres kerja sendiri adalah pola kondisi emosional yang terjadi dalam merespons terhadap tuntutan dari dalam maupun dari luar organisasi. Dengan kata lain stres kerja memiliki hubungan dengan perasaan negatif karyawan tentang pekerjaan mereka Luthans (dalam Cahyono, dan Koentjoro, 2015).
Menurut Rivai (2014) dalam Julvia (2016) menyatakan bahwa, adapun yang menjadi indikator stres kerja adalah sebagai berikut :
a. Beban kerja, diukur dari persepsi responden mengenai beban kerja yang dirasakan berlebihan.
b. Wewenang dan tanggung jawab, kekuasaan menggunakan sumberdaya untuk mencapai tujuan organisasi.
c. Kondisi fisik atau kesehatan, gambaran keadaan manusia dilihat dari fisik.
d. Ketidaknyamanan, kondisi psikologis seorang karyawan yang menunjukkan rasa bingung atau tidak aman dikarenakan kondisi lingkungan yang berubah-ubah.
e. Tekanan kerja, merupakan
kontraproduktifnya hasil-hasil pekerjaan.
Pengertian Beban Kerja
Beban kerja adalah istilah yang mulai dikenal sejak tahun 1970-an. Banyak ahli yang telah mengemukakan dfinisi beban kerja sehingga terdapat beberapadefinisi yang berbeda mengenai beban kerja.
Beban kerja merupakan suatu konsep yang multi- dimensi, sehingga sulit diperoleh satu kesimpulan saja mengenai definisi yang tepat. Pengertian beban kerja sering ditafsirkan sebagai suatu hal yang memberatkan atau menekan bagi kehidupan seseorang.
Beban kerja menurut Meshkati dalam Astianto dan Suprihhadi (2014) dapat didefinisikan sebagai suatu perbedaan antara kapasitas atau kemampuan pekerja dengan tuntutan pekerjaan yang
harus dihadapi. Mengingat kerja manusia bersifat mental dan fisik, maka masing- masing mempunyai tingkat pembebanan yang berbeda-beda.
Menurut Putra (2012) dalam Rolos dkk. (2018) ada empat indikator kinerja, yaitu :
a.
Target yang harus dicapai, pandangan individu mengenai besarnya terget kerja yang diberikan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Pandangan mengenai hasil kerja yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.b.
Kondisi pekerjaan, mencakup tentang bagaimana pandangan yang dimiliki oleh individu mengenai kondisi pekerjaannya, misalnya mengambil keputusan dengan cepat pada saat pengerjaan barang, serta mengatasi kejadian yang tak terduga seperti melakukan pekerjaan ekstra diluar waktu yang telah ditentukan.c.
Penggunaan waktu kerja, waktu yang digunakan dalam kegiatan-kegiatan yang langsung berhubungan dengan produksi.d.
Standar pekerjaan, kesan yang dimiliki oleh individu mengenai pekerjaannya, misalnya perasaan yang timbul mengenai beban kerja yang harus diselesaikan dalam jangka waktu teretentu.Pengertian Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan sangat penting untuk diperhatikan manajemen. Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan, namun lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap para karyawan yang melaksanakan proses produksi tersebut.
Lingkungan kerja adalah suasana dimana karyawan melakukan aktivitas setiap harinya.
Menurut (Nitisemito dalam Nuraini 2013:97) lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar karyawan dan dapat mempengaruhi dalam menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya misalnya dengan adanya air conditioner (AC), penerangan yang memadai dan sebagainya.
Indikator-indikator menurut (Ginanjar dalam Putri dan Holia, 2015) menyatakan bahwa lingkungan kerja dapat dilihat sebagai berikut:
1. Suasana Kerja Setiap karyawan selalu menginginkan suasana kerja yang menyenangkan, suasana kerja yang nyaman itu meliputi cahaya/penerangan yang jelas, suara yang tidak bising dan tenang, keamanan di dalam bekerja.
Besarnya kompensasi yang diberikan perusahaan tidak akan berpengaruh secara optimal jika suasana kerja kurang kondusif.
2. Hubungan dengan rekan kerja Hal ini dimaksudkan hubungan dengan rekan kerja harmonis dan tanpa ada saling intrik diantara sesama rekan kerja. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi karyawan tetap tinggal dalam suatu organisasi adalah adanya hubungan yang harmonis diantara rekan kerja. Hubungan rekan kerja yang harmonis dan kekeluargaan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan.
3. Tersedia fasilitas kerja Hal ini dimaksudkan bahwa peralatan yang digunakan untuk
mendukung kelancaran kerja lengkap atau mutahir. Tersedia fasilitas kerja yang lengkap, walaupun tidak baru merupakan salah satu penunjang proses kelancaran dalam bekerja.
HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis 1 : Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Hipotesis 2 : Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Hipotesis 3 : Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Gambar Model Penelitian
Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif.
Data kuantitatif merupakan data yang penyajiannya dalam bentuk angka yang baik secara langsung digali dari hasil penelitian maupun hasil pengolahan data menjadi kuantitatif. Data ini dapat menjadi kuantitatif setelah dilakukan pengelompokan sedemikian rupa dan dinyatakan dalam satuan angka metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengaruh antara variabel bebas (independen) yaitu stres kerja, beban kerja dan lingkungan kerja (X ) terhadap variabel terikat (dependen) yaitu kinerja karyawan (Y).
Penelitian ini juga jenis lapangan (Field Research) yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan dalam kancah yang sebenarnya. Penelitian lapangan ini pada hakikatnya merupakan metode untuk menemukan secara spesifik dan realistis tentang apa yang sedang terjadi, data yang diperoleh dari lokasi yaitu Puskesma Karang Satria. Selain penelitian lapangan, juga didukung dengan penelitian pustaka (Library Research) yang bertujuan untuk mengumpulkan data atau informasi.
Populasi dan Metode Pengambilan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek / subyek yang mempunyai kuantitas dan karaktersistik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Bintarti, 2015). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Puskesmas Karang Satria yangjumlahnya sebanyak 40 orang, mengingat jumlah yang diambil relatif sedikit maka penelitian ini menggunakan metode sampling jenuh artinya teknik penentuan sampel dengan semua populasi digunakan sebagai sampel.
Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel dan berdasarkan uraian diatas maka peneliti menggunakan sampel jenuh karena seluruh pegawai Puskesmas Karang Satria sebanyak 40 orang akan 100% digunakan sebagai sampel.
Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi2. Data Kuesioner 3. Studi Kepustakaan
Metode Analisis Data
1. Uji Analisis Statistika. Uji Validitas b. Uji Reliabilitas 2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas b. Uji Multikolinieritas c. Uji Heteroskedostisitas 3. Analisis Regresi Linear Berganda
a. Uji T
b. Uji Koefisien Determinasi (R2 )
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. UJI ANALISIS STATISTIK a. Uji Validitas
Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan bantuan program SPSS v28. Sampel uji coba penelitian ini 40 orang. Uji validitas menggunakan korelasi product moment person di ketahui bahwa personal variabel dinyataka valid/sah adalah apabila r hitung>r tabel, nilai r tabel menggunakan signifikan 5%
di cari dengan cara menggunakan df. Df = N-2 (40- 2=38). Dan untuk kasus ini diketahui rtabel adalah 0,312.
Hasil uji validitas di sampaikan dengan tabel sebagai berikut:
Stres Kerja
Beban Kerja
Lingkungan Kerja
Kinerja Pegawai
H.1
H.3
H.2
Variabel Stres Kerja(X1) Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas (X1)
Variabel Butir R hitung Kriteria R
tabel Ket.
Stres Kerja
1 0,672 > 0,312 Valid
2 0,722 > 0,312 Valid
3 0,803 > 0,312 Valid
4 0,749 > 0,312 Valid
5 0,631 > 0,312 Valid
6 0,616 > 0,312 Valid
7 0,618 > 0,312 Valid
8 0,749 > 0,312 Valid
9 0,629 > 0,312 Valid
10 0,782 > 0,312 Valid
11 0,763 > 0,312 Valid
12 0,811 > 0,312 Valid
Dari data tabel 4.5 diatas menunjukan bahwa 12 butir instrumen Stres Kerja (X1) dinyatakan valid, karena r hitung > r tabel sehingga uji validilitas ini dinyatakan valid.
Variabel Beban Kerja (X2) Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas (X2)
Variabel Butir R hitung Kriteria R
tabel Ket.
Beban Kerja
1 0,451 > 0,312 Valid
2 0,451 > 0,312 Valid
3 0,659 > 0,312 Valid
4 0,364 > 0,312 Valid
5 0,779 > 0,312 Valid
6 0,841 > 0,312 Valid
7 0,798 > 0,312 Valid
8 0,753 > 0,312 Valid
9 0,722 > 0,312 Valid
10 0,754 > 0,312 Valid
11 0,736 > 0,312 Valid
12 0,765 > 0,312 Valid
Dari data tabel 4.6 diatas menunjukan bahwa 12 butir instrumen beban kerja (X2) dinyatakan valid, karena r hitung > r tabel sehingga uji validilitas ini dinyatakan valid.
Variabel Lingkungan Kerja (X3)
Tabel 4.7 Uji Validitas (X3)
Variabel Butir R hitung Kriteria R
tabel Ke.
Lingkungan Kerja
1 0,394 > 0,312 Valid
2 0,667 > 0,312 Valid
3 0,707 > 0,312 Valid
4 0,693 > 0,312 Valid
5 0,774 > 0,312 Valid
6 0,632 > 0,312 Valid
7 0,674 > 0,312 Valid
8 0,650 > 0,312 Valid
9 0,528 > 0,312 Valid
10 0,599 > 0,312 Valid
11 0,453 > 0,312 Valid
12 0,410 > 0,312 Valid
Dari data tabel 4.7 diatas menunjukan bahwa 12 butir instrumen lingkungan kerja (X3) dinyatakan valid, karena r hitung > r tabel sehimgga uji validilitas ini dinyatakan valid.
Variabel Kinerja (Y) Tabel 4.8
Uji Validitas (Y)
Variabel Butir R hitung Kriteria R
tabel Ket.
Kinerja
1 0,552 > 0,312 Valid
2 0,653 > 0,312 Valid
3 0,536 > 0,312 Valid
4 0,503 > 0,312 Valid
5 0,739 > 0,312 Valid
6 0,730 > 0,312 Valid
7 0,690 > 0,312 Valid
8 0,657 > 0,312 Valid
9 0,683 > 0,312 Valid
10 0,629 > 0,312 Valid
11 0,758 > 0,312 Valid
12 0,515 > 0,312 Valid
Dari data tabel 4.8 diatas menunjukan bahwa 12 butir instrumen kinerja (Y) dinyatakan valid, karena r hitung > r tabel sehingga uji validilitas ini dinyatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dinyatakan reliabel (handal) adalah jika jawaban responden terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika nilai
cronbach’s alpha >0,60.
Hasil pengujian reliabilitas terhadap variabel Stres Kerja (X1), Beban Kerja (X2), dan Lingkungan Kerja (X3) terhadap Kinerja Pegawai (Y) diperoleh bahwa nilai alfa atau cronbach’s alpha untuk semua variabel adalah
>0,60 , sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel telah reliabel. Hasil tersebut dijelaskan seperti pada tabel berikut ini:
Variabel Cronbach’s alpha
Reliabilitas
Minimum Ket.
Stres Kerja 0,768 0,60 Reliabe
l
Beban Kerja 0,761 0,60 Reliabe
l
Lingkungan Kerja 0,743 0,60 Reliabe
l
Kinerja Pegawai 0,756 0,60 Reliabe
l
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
b. Uji Multikolinieritas
N
o Variabel
Colinearity Statistics
Keterangan Tolerance VIF
1 Stres Kerja 0.958 1.04
4
Tidak terjadi miltikolonierita s
2 Beban Kerja 0.974 1.02
7
Tidak terjadi miltikolonierita s
3 Lingkungan
Kerja 0.984 1.01
7
Tidak terjadi miltikolonierita s
Dari hasil output SPSS yang ditunjukan pada tabel 4.11 diatas dapat dilihat bahwa nilai VIF pada variabel Stres Kerja, Beban Kerja, dan Lingkungan Kerja yaitu lebih kecil dari 10. Sedangkan nilai toleransi semua variabel bebas lebih dari 0,1 atau 10%. Dalam hal ini
dapat diartikan bahwa tidak terjadi korelasi antar variabel bebas yang nilainya melebihi 90% sehingga dalam penelitian ini dapat dikatakan tidak adanya multikolonieritas serta uji multikolonieritas terpenuhi.
c. Uji Heteroskedostisitas Uji Scatterplot
Dari gambar diatas dapat di lihat adanya titik-titik yang menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas. Titik-titik tersebut juga menyebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukan bahwa pengujian dari data ini menerima homoskedastisitas dan tidak terjadi penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas pada model regresi yang diujikan.
3. Uji Regresi Linear Berganda Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficients
Model
Unstandar dized Coefficien
ts
Stand ardiz ed Coeff icient s
t Si g.
Collinearit y Statistics
B St d.
Er ror Beta
Tol eran ce
V IF 1 (Con
stant )
40 .2 97
12 .6 56
3.
18 4
0.
00 3
Stres Kerj a (X1)
- 0.
05 6
0.
09 3
- 0.094
- 0.
60 7
0.
54 8
0.95 8
1.
04 4 Beba
n Kerj a (X2)
0.
34 7
0.
12 5
0.425 2.
78 0
0.
00 9
0.97 4
1.
02 7
Ling kung an Kerj a (X3)
- 0.
06 7
0.
18 1
- 0.056
- 0.
37 1
0.
71 3
0.98 4
1.
01 7
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai (Y)
Hasil analisis regresi linear berganda pada tabel diatas dapat diperoleh koefisien untuk variabel Stres Kerja (X1) = -0,056, Beban Kerja (X2) = 0,347 dan Lingkungan Kerja (X3) = -0,067 dengan konstanta sebesar 40.297. Sehingga model persamaan regresi linear berganda yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Y = 40.297-0,056X1+0,347X2-0,067X3 Persamaan regresi linear berganda diatas dapat diartikan sebagai berikut:
Unstandardized
Residual
N 40
Normal Parametersa,b
Mean 0
Std.
Deviation 4.5922591
Most Extreme Differences
Absolute 0.093
Positive 0.093
Negative -0.079
Test Statistic 0.093
Asymp. Sig. (2-tailed)c .200d
a.
Nilai Konstanta sebesar 40.297 menyatakan bahwa jika nilai variabel Stres Kerja (X1), Beban Kerja (X2) dan Lingkungan Kerja (3) sama dengan 0 maka nilai Kinerja Pegawai (Y) sama dengan 40.297.b.
Nilai Koefisien Stres Kerja (X1) sebesar -0,056 yang artinya jika Stres Kerja (X1) mengalami kenaikan, maka Kinerja Pegawai akan mengalami penurunan sebesar -0,056 atau 5,6%. Koefisien bernilai negatif artinya antara Stres Kerja (X1) dengan Kinerja Pegawai (Y) memiliki nilai negatif, dengan begitu Stres Kerja tidak mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Pegawai.c.
Nilai Koefisien Beban Kerja (X2) sebesar 0,347 artinya jika Beban Kerja (X2) mengalami kenaikan, maka Kinerja Pegawai (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,347 atau 34,7%. Koefisien bernilai positif artinya antara Beban Kerja (X2) dengan Kinerja Pegawai mempunyai pengaruh yang positif, dengan begitu Beban Kerja (X2) mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Pegawai.Nilai Koefisien Lingkungan Kerja (X3) sebesar -
0,067 yang artinya jika Lingkungan Kerja (X3) mengalami kenaikan, maka Kinerja Pegawai akan mengalami penurunan sebesar -0,067 atau 6,7%.
Koefisien bernilai negatif artinya antara Lingkungan Kerja (X3) dengan Kinerja Pegawai (Y) memiliki nilai negatif, dengan begitu Lingkungan Kerja tidak mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Pegawai.
a. Uji T Uji T (X1)
Berdasarkan output diatas diketahui t hitung variabel Stres Kerja (X1) lebih kecil dari nilai t table (- 0,017<2,021) atau nilai signifikan didapat sebesar 0,916
> 0,05.
Maka dapat disimpulkan bahwa Stres Kerja (X1) tidak berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja Pegawai (Y).
Uji T (X2)
Coefficientsa
Model
Unstandard ized Coefficients
Standard ized Coefficie
nts
t Sig.
B Std
. Beta
Err or 1 (Const
ant) 34.7
09 5.9
50
5.8
34 0.0
00 Beban
Kerja (X2)
0.33 6
0.1 21
0.411 2.7 81
0.0 08
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai (Y)
Berdasarkan output diatas diketahui t hitung variabel Beban Kerja (X2) lebih besar dari nilai t table (2,781>2,021) atau nilai signifikan didapat sebesar 0,008
< 0,05.
Maka dapat disimpulkan bahwa Beban Kerja (X2) berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja Pegawai (Y).
Uji T (X3)
Coefficientsa
Model
Unstandardi zed Coefficients
Standar dized Coeffici ents
t Sig
. B
Std.
Erro
r Beta
1 (Const ant)
54.6 29
10.9 51
4.9
88 0.0
00 Lingku
ngan Kerja (X3)
- 0.06 2
0.19 2
-0.052 -
0.3 21
0.7 50
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai (Y)
Berdasarkan output diatas diketahui t hitung variabel Lingkungan Kerja (X3) lebih kecil dari nilai t table (-0,052<2,021) atau nilai signifikan didapat sebesar 0,750 >0,05.
Maka dapat disimpulkan bahwa Lingkungan Kerja (X3) tidak berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja Pegawai (Y).
b. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model SummaryModel R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .424a 0.179 0.111 4.77977
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja (X3), Beban Kerja (X2), Stres Kerja (X1)
Dari tabel di atas dapat di ketahui bahwa hasi koefisien determinasi yang di peroleh yaitu 0,111 atau 11,1% hal ini dapat diartikan bahwa sumbangan pengaruh variabel independen Stres Kerja, Beban Kerja dan Lingkungan Kerja sebesar 11,1%. atau variasi variabel bebas yang di gunakan dalam model mampu menjelaskan sebesar 11,1% variasi-variasi dependen sedangkan sisanya di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak di masukan dalam model penelitian ini.
PEMBAHASAN
Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama bahwa Stres Kerja tidak berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai. Hal ini dibuktikan dengan hasil data dari pengolahan data SPSS 28 yang menyatakan variabel X1 diperoleh t hitung sebesar -0,017 lebih kecil dari t tabel 2,021 serta nilai sig sebesar 0,916 lebih besar dari 0,05.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Stres Kerja tidak berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai pada Puskesmas Karang Satria di Tengah Pandemi Covid-19.
Coefficientsa
Model
Unstandard ized Coefficients
Standar dized Coefficie
nts
t Sig
. B
Std . Err
or Beta 1 (Const
ant) 51.5
56 4.1
51
12.4
19 0.0
00 Stres
Kerja (X1)
- 0.01 0
0.0 98
-0.017 -
0.10 6
0.9 16
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai (Y)
Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua bahwa Beban Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai. Hal ini dibuktikan dengan hasil data dari pengolahan data SPSS 28 yang menyatakan variabel Beban Kerja (X2) diperoleh t hitung sebesar 2,781 lebih besar dari t tabel 2,021 serta nilai sig sebesar 0,008 lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Beban Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai pada Puskesmas Karang Satria di Tengan Pandemi Covid-19.
Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama bahwa Lingkungan Kerja tidak berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai. Hal ini dibuktikan dengan hasil data dari pengolahan data SPSS 28 yang menyatakan variabel X3 diperoleh t hitung sebesar -0,052 lebih kecil dari t tabel 2,021 serta nilai sig sebesar 0,750 lebih besar dari 0,05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Lingkungan Kerja Kerja tidak berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai pada Puskesmas Karang Satria di Tengah Pandemi Covid-19.
PENUTUP KESIMPULAN
Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Stres Kerja, Beban Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai, maka dapat ditarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis data yang sudah dilakukan pada bab sebelumnya adalah sebagai berikut :
1. Variabel Stres Kerja berpengaruh negatif terhadap Kinerja Pegawai Puskesmas Karang Satria di Tengah Pandemi Covid-19. Hasil tersebut menunjukkan terdapat pengaruh yang tidak signifikan. Hasil ini yang diperoleh dengan nilai signifikansi sebesar 0,916 > 0,05 dengan uji parsial didapat nilai t hitung -0,017 < t tabel 2,021.
Untuk uji reliabilitas semua pertanyaan dari kuesioner masuk kedalam kategori, karena nilai reliabilitas didapat senilai 0,768 lebih dari 0,60.
2. Variabel Beban Kerja berpengaruh positif terhadap Kinerja Pegawai Puskesmas Karang Satria di Tengah Pandemi Covid-19. Hasil tersebut menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan dimana Beban Kerja sangat berpengaruh terhadap Kinerja di tengah Pandemi Covid-19. Hasil ini yang diperoleh dengan nilai signifikansi sebesar 0,008 < 0,05 dengan uji parsial didapat nilai t hitung 2,781 > t tabel 2,021.
Untuk uji reliabilitas semua pertanyaan dari kuesioner masuk kedalam kategori, karena nilai reliabilitas didapat senilai 0,761 lebih dari 0,60.
3. Variabel Lingkungan Kerja berpengaruh negatif terhadap Kinerja Pegawai Puskesmas Karang Satria di Tengah Pandemi Covid-19. Hasil tersebut menunjukkan terdapat pengaruh yang tidak signifikan. Hasil ini yang diperoleh dengan nilai signifikansi sebesar 0,750 > 0,05 dengan uji parsial didapat nilai t hitung -0,052 < t tabel 2,021.
Untuk uji reliabilitas semua pertanyaan dari kuesioner masuk kedalam kategori, karena nilai reliabilitas didapat senilai 0,743 lebih dari 0,60.
SARAN
1. Penelitian berikutnya diharapkan dapat menambah jumlah responden, karena distribusi data variabel X1 dan X3 pada uji t tidak normal.
Ketidaknormalan data salah satunya disebabkan oleh munculnya nilai ekstrim, dan cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi nilai ekstrim adalah dengan menambah ukuran sampel.
2. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa tidak terdapat pengaruh yang positif dan pengaruh yang signifikan antara Stres Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai, maka dari itu perlu bagi instansi meningkatkan kinerja pegawainya.
3. Instansi disarankan untuk terus melakukan perbaikan dalam hal beban kerja karena dari hasil pengujian hipotesis pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan mempunyai pengaruh yang signifikan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Y., Ekonomi, F., Manajemen, J., Taroreh, R. N., Tewal, B., & Ratulangi, U. S. (2019). Pengaruh Stres Kerja, Beban Kerja, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Fif Group Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 7(3), 2811–
2820. https://doi.org/10.35794/emba.v7i3.23747
Andre, S. T., Arfi, H. M., & Demak Claudia, Y. S.
(2021). Pengaruh Stres Kerja, Beban Kerja, Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pt. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Jurnal Indonesia Sosial Teknologi: P–Issn: 2723 - 6609 E-Issn : 2745-5254 Vol. 2, No. 3.
Atmojo, J. T., Darmayanti, A. T., Handayani, R. T., Kuntari, S., & Widiyanto, A., (2020). Faktor Penyebab Stres Pada Tenaga Kesehatan Dan Masyarakat Saat Pandemi Covid-19. Jurnal Keperawatan Jiwa, 8(3), 353–360.
Dewi Cokorda, I. A. S. & I Made Artha, W., (2016).
Pengaruh Stres Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja karyawan pada PT. Bank BPD Bali Cabang Ubud, terbit di jurnal E-Jurnal Manajemen Unud, Volume 5 Nomor 12.
Irvianti, L. S. D., & Verina, R. E. (2015). Analisis Pengaruh Stres Kerja, Beban Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Turnover Intention Karyawan pada PT XL Axiata Tbk Jakarta. Binus
Business Review, 6(1), 117.
https://doi.org/10.21512/bbr.v6i1.995
Irwana & Rahmawati, M. (2020). Pengaruh Stres Kerja, Kepuasan Kerja Dan Dukungan Sosial Terhadap Kinerja Perawat Di Puskesmas Sebatik. Jurnal Ekonomika, XI, 0–14.
Kundre, R., & Mundung, G. J. (2019). Kerja Perawat Di Rsu Gmim Bethesda Tomohon. E. Jurnal Kepetawatan, 7.
Mandagie, Angel S., Lotje K., Dkk. (2016). Pengaruh Lingkungan Kerja, Komunikasi dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Pegawai pada Politeknik Kesehatan Manado, terbit di jurnal EMBA, Volume 4 Nomor 1.
Mawaranti, R., & Prasetio, A. P. (2018). Dampak Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja. Jrmb, 13(1), 37–45.
Muhammad, Sri R., Adolfina., Dkk. (2016).
Pengaruh Lingkungan Kerja, Kompensasi Dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Manado, terbit di jurnal EMBA, Volume 4 Nomor 1.
Riskiyani & Yustus, M., (2020). Beban Kerja Terhadap Kinerja Perawat Dengan Stres Kerja Sebagai Variabel Mediasi (Studi Pada Rumah Sakit Umum Daerah Yowari Sentani) Hrm._Jurnal / Volume 2 Nomor 1.
Sofyan, D. K. (2013). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Kerja Pegawai BAPPEDA.
Malikussaleh Industrial Engineering, 2(1), 18–23.
Wartono, T., (2017). Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan Majalah Mother and Baby), terbit di jurnal Kreatif, Volume 4 nomor 2.