• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KONDISI OBJEKTIF WILAYAH PENEITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III KONDISI OBJEKTIF WILAYAH PENEITIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

42

A. Sejarah Gerabah di Desa Sitiwinangun

Sitiwinangun adalah nama sebuah desa di Kecamatan Jamblang yang terletak 15 Km ke arah barat kota Cirebon. Sitiwinangun berasal dari bahasa jawa yang berarti tanah yang di bentuk. (siti = tanah, wangun = bentuk). Tradisi membuat gerabah sudah dilakukan oleh nenek moyang penduduk Sitiwinangun yang berbudaya agraris sejak jaman dahulu.1

Pada tahun 1222 di daerah Kebagusan sudah ada padukuhan namanya padukuhan Kebagusan dan masyarakat Kebagusan pada waktu itu sudah mengenal kerajinan gerabah. Kerajinan gerabah yang ditemukan pada masa kerajaan Majapahit ataupun Singasari memiliki kesamaan dengan gerabah yang dibuat oleh warga Kebagusan. Seiring dengan perkembangan Islam mulai berkembang, pada jaman itu sudah masuk para pendakwa dari Arab salah satunya adalah Syekh Abdurahman yang berasal dari Baghdad beliau mendapat gelar Pangeran Panjunan karena ahli membuat gerabah (anjun). Pangeran Panjunan menyebarkan agama Islam di padukuhan Kebagusan dengan mengadakan pendekatan kultural atau tradisi masyarakat Kebagusan pada waktu itu, maka beliau berdakwah sambil mengajari gerabah atau mengajari cara membuat gerabah agar lebih baik lagi.

Motif-motif gerabah Sitiwinangun sangat kental dengan ajaran agama Islam salah satunya momolo masjid, padasan (tempat menyan), alat-alat untuk upacara tradisi keagamaan.2 Selain itu motif gerabah Sitiwinangun juga terpengaruh oleh tiga kebudayaan yaitu Islam, Cina, Arab.

Berkembang seterusnya ada salah satu cucu keturunan Syekh Syarif melanjutkan yang melanjutkan dakwah beliau di Kebagusan. Dalam masyarakat Sitiwinangun ada satu adat jika seseorang ingin membuat

1 Wawancara dengan Bapak Kadmiya selaku Aparatur Desa sekaligus sebagai Pengrajin pada tanggal 9 Maret 2015 Pukul 10.00 WIB.

2 Wawancara dengan Bapak Wastani selaku Aparatur Desa Sitiwinangun sekaligus sebagai Pengrajin. pada tanggal 9 Maret 2015 Pukul 09.00 WIB.

(2)

gerabah maka Ia harus mengelilingi makam Ki Jagabaya 3x dengan mengangkat batu dibarengi dengan puasa dan membaca shalawat. Ketika pengrajin ingin membuat gerabah dengan ukuran kecil maka pengrajin akan mengangkat mengambil batu kecil kemudian mengelilingi makam Ki Jagabaya, begitupun sebaliknya tergantung dari ukuran gerabah besar atau kecilnya batu yang diangkat. Namun tradisi ini sudah ditinggalkan masyarakat Desa Sitiwinangun.

Desa Sitiwinangun sudah sejak lama terkenal sebagai sentra kerajinan gerabah meskipun secara nasional popularitasnya masih kalah jika dibandingkan dengan sentra gerabah lainnya. Gerabah Sitiwinangun mengalami masa kejayaan dimana pada masa itu gerabah di jadikan sebagai mas kawin seseorang ketika ingin menikah, tidak hanya berlaku untuk di Sitiwinangun saja melainkan ketika ada warga Sitiwinangun yang menikah dengan desa lain pun gerabah dijadikan sebagai mas kawin. Hal ini membuktikan bahwa ada kepercayaan bahwa gerabah Sitiwinangun memiliki kwalitas yang bagus. 3 Namun dalam perkembangannya sempat mengalami kondisi surut sampai titik nadir. Bahkan pada satu periode tertentu usaha gerabah Sitiwinangun bisa dikatakan mati suri. Mulai sekitar tahun 80 an tak ada lagi orang yang mau membeli gerabah kecuali gentong untuk memasak. Barulah pada dekade 2000 an, pesanan gerabah mulai datang kembali meminati kerajinan tersebut. 4Bedanya, kalau sebelum tahun 80 an gerabah Sitiwinangun diminati sebagai perabot rumah tangga misalnya untuk memasak, membuat sambal dan semacamnya., pada dekade 2000 an para pemesan gerabah Sitiwinangun lebih melihatnya sebagai barang seni dan pernak-pernik untuk kebutuhan cenderamata, penghias ruangan dan lainnya..

3 Wawancara dengan Bapak Utama sebagai Pengrajin pada tanggal 15 Maret 2015 pukul 10.30 WIB.

4 Wawancara dengan Bapak Kadmiya selaku Aparatur Desa Sitiwinangun sekaligus sebagai Pengrajin pada tanggal 9 Maret 2015 pukul 10.00 WIB.

(3)

B. Struktur Organisasi Desa Sitiwinangun Gambar 3.1

Struktur Organisasi Desa Sitiwinangun

Kepala Desa Agus Irawan S.E (PJ)

Kaur Pemerintahan Sudirjo

Kaur Ekbang Sukarjaya

Kaur Kesra Wastani Sekertaris Desa

Kaur Tartib Imam

Kaur Umum Nusanti

Kadus 3 Hermanto Kadus 1

Sugiarto

Kadus 2 Misnen

Kaur Keuangan

Sudarno

Kadus 4 Sutrisno

Kadus 5 Kadmiya

(4)

C. Gambaran Umum Desa Sitiwinangun 1. Kondisi Georafis

Desa Sitiwinangun merupakan sebuah desa yang berada dii Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon. Desa Sitiwinangun sebelah utara berbatasan dengan Desa Jamblang, sebelah selatan berbatasan dengan Jamblang, sebelah timur berbatasan dengan Kasugengan Lor dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Jamblang. Luas wiayah menurut pegunungan yaitu Total Luas 65.432,0 ha/m2 dengan spesifikasi Luas Pemukiman 29.655,3 ha/m2, Luas Persawahan 31.494,0 ha/m2, Luas Kuburan 1.998,0 ha/m2, Perkantoran 157.5 ha/m2, Luas Prasaarana Umum lainnya 2.127.2 ha/m2.5

Total luas tanah sawah 31.494,0 ha/m2.. Tanah fasilitas umum luas 49.693,3 ha/m2 dengan spesifikasi Tanah bengkok 31.494,0 ha/m2, Tanah titisara 13.917,0 ha/m2, Lapangan olahraga 922,2 ha/m2, Perkantoran pemerintah 157,5 ha/m2, Tempat pemakan desa/umum 1.998,0 ha/m2, Tempat pembuangan sampah 179,9 ha/m2, Bangunan sekolah/perguruan tinggi 544,1 ha/m2, Fasilitas pasar 99,5 ha/m2, Prasarana 380,5 ha/m2. Rata-rata curah hujan 1.300 Mm, Jumlah bulan hujan 6 bulan, suhu rata-rata harian 36 0C, Tinggi tempat dari permukaan laut 10 mdl. Jenis kesuburan tanah dengan spesifikasi Warna tanah (sebagian besar) Abu-abu, Tekstur tanah Pasiran, Luas tanah yang tidak ada erosi 65.432/m2.

Jarak Desa Sitiwinangun ke ibu kota kecamatan yaitu sejauh 3 Km dan dapat ditempuh dalam ¼ jam dengan menggunakan kendaraan bermotor, jarak ke ibu kota kabupaten yaitu sejauh 13 Km, Lama jarak tempuh ke ibu kota kabupaten dengan kendaraan bermotor 1 jam, sedangkan jarak tempuh ke ibu kota kecamatan dengan berjalan kaki atau kendaraan nonmotor 1 jam. serta jarak ke

5 Profil Desa Sitiwinangun Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon tahun 2014.

(5)

ibu kota provinsi yaitu 250 Km bisa ditempuh sekitar 4 Jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor.

Desa Sitiwinangun memiliki lokasi yang cukup strategis dengan aksesibilitas yang baik, kondisi jalan beraspal dengan sarana transportasi yang memadai. Akses menuju Desa Sitiwinangun terbilang cukup mudah, karena jalan raya dalam kondisi baik.

Kendaraan umum darat pun melalui Desa Sitiwinangun seperti bus umum, angkutan umum, becak dan ojek yang seluruhnya dengan jumlah yang memadai.

2. Kependudukan

Secara administrasi Desa Sitiwinangun dibagi menjadi 3 blok yaitu blok Caplek, Sentul dan Bagusan. Pada tahun 2014 tercatat jumlah penduduk sekitar 4994 orang tediri dari 2578 orang laki-laki dan 2416 orang penduduk perempuan dengan jumlah keluarga 1.408 kepala keluarga. Keadaan penduduk menurut agama dengan spesifikasi agama Islam laki-laki 2570 orang dan perempuan 2411 orang sedangkan agama Kristen laki-laki 8 orang dan perempuan 5 orang. 6 Gambaran penduduk menurut agama yaitu agama Islam 2570 orang, perempuan 2411 orang, agama Kristen laki-laki 8 orang, perempuan 5 orang.

Tabel 3.1

Jumlah Penduduk Desa Sitiwinangun Penduduk Laki-laki Perempuan

Jumlah 2578 orang 2416 orang Jumlah Total 4994 orang

Tabel 3.2

Gambaran Umum Penduduk Menurut Agama

Agama Laki-laki Perempuan

6 Profil Desa Sitiwinangun Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon tahun 2014.

(6)

Islam 2570 orang 2411 orang

Kristen 8 orang 5 orang

Jumlah 2578 orang 2416 orang

Tabel 3.3

Gambaran Penduduk Menurut Kewarganegaraan Kewarganegaraan Laki-laki perempuan Warga Negara

Indonesia

2421 orang 2373 orang

Warga Negara Asing - - Dwi Kewarganegaraan - -

Jumlah 2421 orang 2373 orang

a. Keadaan Pendidikan

Pendidikan merupakan aspek penting dalam pembangunan.

dimasa yang akan datang. Pendidikan menjadi aspek penting dalam kehidupan karena semua pengetahuan berawal dari proses pendidikan (pembelajaran). Berdasarkan tingkat pendidikan rata-rata penduduk tamatan SD laki-laki 533 orang dan perempuan 451 orang, tamatan SMP laki-laki 406 orang dan 356 orang, tamatan SMA laki-laki 484 orang dan perempuan 419 orang, Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK laki-laki 78 orang dan perempuan 82 orang, Usia 3-6 yang sedang TK/Play group laki-laki 83 orang dan perempuan 95 orang, Usia 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah laki-laki 17 orang dan perempuan 7 orang, Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah laki-laki 409 orang dan perempuan 363 orang. Usia 18-56 tahun tidak pernah sekolah 7 orang dan perempuan 20 orang. Usia 18-56 tahun pernah SD tetapi tidak tamat laki-laki 60 orang dan perempuan 55 orang. Tamatan D1 laki-laki 11 orang dan perempuan 9 orang. Tamatan D2 laki-laki 7 orang dan perempuan 3. Tamatan

(7)

D3 laki-laki 13 orang dan perempuan 18 orang. Tamatan S1 laki-laki 31 orang dan perempuan 34 orang. Tamatan S2 laki- lakii 2 orang dan perempuan 1 orang.

Data pendidikan masyarakat Desa Sitiwinangun dapat dilihat pada table dibawah ini:

Tabel 3.4

Gambaran Penduduk Menurut Tingkatan Pendidikan Tingkatan pendidikan Laki-laki Perempuan Usia 3-6 tahun yang belum

masuk TK

78 orang 82 orang Usia 3-6 tahun yang sedang

masuk TK/Play group

83 orang 95 orang Usia 7-18 tahun yang tidak

pernah sekolah 17 orang 7 orang

Usia 7-18 tahun sedang sekolah 409 orang 363 orang Usia 18-56 tahun yang tidak

pernah sekolah

7 orang 20 orang Usia18-56 tahun yang pernah

SD tapi tidak tamat

60 orang 55 orang Tamatan SD/sederajat 533 orang 451 orang Tamatan SMP/sederajat 406 orang 356 orang Tamatan SMA/sederajat 484 orang 419 orang Tamatan D-1/sederajat 11 orang 9 orang Tamatan D-2/sederajat 7 orang 3 orang Tamatan D-3/sederajat 13 orang 18 orang Tamatan S-1/sederajat 31 orang 34 orang Tamatan S-2/sederajat 2 orang 1 orang Tamatan S-3/sederajat 2 orang 1 orang

Jumlah 2143 orang 1914 orang

Jumlah Total 4057 orang

b. Keadaan Ekonomi

Ekonomi merupakan hal yang penting dalam kehidupan.

Ekonomi merupakan penunjang pertumbuhan dalam suatu

(8)

daerah tanpa kecuali di instansi pemerintahan, desa maupun masyaraka. Hal ini jelas bahwa ekonomi memiliki peranan yang sangat penting untuk menunjang berbagai bidang. :7

Berikut ini data ekonomi masyarakat Desa Sitiwinangun dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.5

Gambaran Penduduk Menurut Mata Pencaharian Pokok

Jenis Pekerjaan Jumlah Presentase

Petani 25 orang 2,10

Buruh tani 62 orang 5,23

Pegawai Negeri Sipil 220 orang 18,57 Pengrajin industri rumah tangga 93 orang 7,84

Pedagang keliling 75 orang 6,32

Peternak 68 orang 5,73

Montir 14 orang 1,18

Dokter swasta 10 orang 0,84

Pengusaha besar 5 orang 0,42

Pembantu rumah tangga 30 orang 2,53

TNI 8 orang 0,67

POLRI 13 orang 1,09

Pensiunan PNS/TNI/POLRI 15 orang 1,26 Pengusaha kecil menengah 92 orang 7,76 Dukun kampung terlatih 1 orang 0,08

Dosen swasta 2 orang 0,17

Arsitektur 1 orang 0,08

Karyawan perusahaan swasta 275 orang 23,20 Karyawan perusahaan

pemerintah 26 orang 2,19

Wiraswasta lain 131 orang 11,05

Guru swasta 19 orang 1,60

7 Profil Desa Sitiwinangun Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon tahun 2014.

(9)

Jumlah 1185 100

Gambar 3.2

Mata Pencaharian Pokok Desa Sitiwinangun

Tabel 3.6

Gambaran Penduduk Menurut Tenaga Kerja

Tenaga Kerja Laki-laki Perempuan

Penduduk usia 18-56 tahun 1379 orang 1321 orang Penduduk usia 18-56 tahun

yang bekerja 374 orang 318 orang

Penduduk usia 0-6 tahun 231 orang 221 orang Penduduk masih sekolah

7-18 th 1368 orang 1395 orang

Penduduk usia 56 tahun

keatas 386 orang 318 orang

Angkatan kerja 1620 orang 1492 orang

c. Peta Keluarga Desa

Petani

Buruh tani

Pegawai Negeri Sipil

Pengrajin industri rumah tangga Pedagang keliling

Peternak

Montir

Dokter swasta

(10)

Berdasarkan hasil survey/pendataan terkait keluarga berdasarkan tingkatt kesejahteraan dapat disimpulkan bahwasannya secara garis besar di Desa Sitwiwinangun sebagian besar penduduknya mempunyai taraf hidup yang sudah layak dibandingkan dengan penduduk yang bisa dikatakan masih mempunyai taraf hidup yang belum dan tidak layak. Apabila ditinjau dari tata letak (pemetaan) terkait keluarga berdasarkan tingkat kesejahteraan, untuk tingkat keluarga sejahtera I, bahkan keluarga sejahtera 2, keluarga sejahtera 3, keluarga sejahtera 3 plus. Dibawah ini merupakan gambaran keluarga sejahtera :8

Tabel 3.7

Gambaran Penduduk Menurut Tingkat Kesejahteraan No. Tingkat Kesejahteraan Jumlah Keluarga

1 Keluarga prasejartera 995 Keluarga 2 Keluarga sejahtera 1 179 Keluarga 3 Keluarga sejahtera 2 180 Keluarga 4 Keluarga sejahtera 3 29 Keluarga 5 Keluarga sejahtera 3 plus 14 Keluarga Total jumlah kepala keluarga 1397 Keluarga

3. Sarana Prasarana

Sarana prasarana menjadi faktor penunjang dalam melakukan aktifitas. Adapun sarana prasarana yang terdapat di Desa Sitiwinangun yaitu sarana transportasi darat ojek 10 unit, becak 25 unit. Sarana prasarana pemerintahan desa berupa komputer 3 unit dan kendaraan dinas 1 unit.

Sarana prasarana kesehatan yaitu berupa posyandu 5 unit, sarana prasarana keamanan pos kamling 5 unit, masjid 3 unit, bangunan sekolah meliputi bangunan TK 2 unit, bangunan sekolah

8 Profil Desa Sitiwinangun Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon tahun 2014.

(11)

SD 3 unit. bangunan sekolah SMP 1 unit, bangunan sekolah SMA 2 unit. tempat bermain anak 1 unit.

4. Produk Domestik

Desa/Kelurahan Bruto a. Subsektor Pertanian

Tabel 3.8

Tanaman Padi dan Palawija

1. Luas tanaman padi tahun ini 31.494 ha 2. Nilai produksi tahun ini Rp. 12.000.000

3. Biaya pemupukan Rp. 2.000.000

4. Biaya bibit Rp. 300.000

2. Biaya obat Rp. 1.000.000

3. Biaya lainnya Rp. 4.500.000

d. Pendapatan Perkapita

Tabel. 3.9

Pendapatan Perkapita Pertanian

1. Jumlah rumah tangga petani 30 Keluarga 2. Jumlah total anggota rumah tangga petani 1 Orang 3. Jumlah rumah tangga buruh tani 55 Keluarga 4. Jumlah anggota rumah tangga buruh petani 5 Orang 5. Jumlah pendapatan perkapita dari sector

pertanian untuk setiap rumah tangga pertanian

Rp 1.000.000

Tabel 3.10

Pendapatan Perkapita Kerajinan 1. Jumlah rumah tangga pengrajin 83 Keluarga 2. Jumlah total anggota rumah tangga

pengrajin 30 Orang

3. Jumlah rumah tangga buruh pengrajin 50 Orang 4. Jumlah anggota rumah tangga buruh 26 Orang

(12)

pengrajin

5. Jumlah pendapatan perkapita dari sector pertanian untuk setiap rumah tangga pertanian

Rp. 1.000.000

Tabel 3.11 Jasa dan Perdagangan

1. Jumlah sektor jasa dan perdagangan 11 110 Keluarga Jumlah total anggota rumah tangga jasa dan

perdagangan 440 Orang

2. Jumlah rumah tangga buruh jasa dan

perdagangan 295 Keluarga

3. Jumlah anggota rumah tangga buruh jasa dan

perdagangan 920 Orang

4. Jumlah pendapatan perkapita dari sektor jasa dan perdagangan untuk setiap rumah tangga jasa dan perdagangan

Rp. 800.000

Gambar

Tabel 3.11  Jasa dan Perdagangan

Referensi

Dokumen terkait

orang yang bertanggung jawab terhadap bagaimana suku cadang di distribusikan dan bisa sampai ke tangan pengecer, pelanggan dan konsumen. Bagian operasional juga

Pesatnya kemajuan teknologi informasi sudah tidak dapat dibendung lagi, salah satu bentuknya adalah internet. Internet memiliki magnet yang luar biasa dalam

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Alloh SWT atas segala nikmat dan limpahan karunia yang selama ini telah Alloh berikan sehingga penulis bisa

Barang yang tidak diketahui keadaanya, tidak sah untuk diperjual- belikan, kecuali setelah kedua belah pihak mengetahuinya. Baik dari segi kuantitasnya maupun dari

Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media infografis dapat meningkatkan minat belajar IPS pada siswa kelas V SDN 1 Semanding tahun

Hasil pengujian koefisien jalur sub- struktur 1 terhadap DAU terhadap belanja modal menunjukkan nilai beta sebesar -0.208 dengan nilai signifikansi 0.028 artinya

Skripsi dengan judul “Hubungan Atara Masa Kerja Guru Penjasorkes dengan Pengetahuan UKS di Sekolah Dasar se-Kecamatan Pandak, Bantul” telah dipertahankan di depan

Secara keseluruhan berdasarkan hasil analisis rugi-rugi serat optik baik dari hasil percobaan penyebaran rayleigh, pengandengan, pembengkokan dan redaman pada