• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKADEMI KOMUNITAS NEGERI PUTRA SANG FAJAR BLITAR APRIL 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "AKADEMI KOMUNITAS NEGERI PUTRA SANG FAJAR BLITAR APRIL 2019"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

LOMBA INOTECH

MENCIPTAKAN WARUNG HIDUP DALAM RUANGAN UNTUK IBU RUMAH TANGGA PERKOTAAN.

Oleh:

Nunuk Latifah, MM Anna Widayani, S.Pd Shanti Ike Wardani, S.AB., M.Si.

AKADEMI KOMUNITAS NEGERI PUTRA SANG FAJAR BLITAR APRIL

2019

(2)

SISTEMATIKA PROFIL 1. Nama Inovasi

MENCIPTAKAN WARUNG HIDUP DALAM RUANGAN UNTUK IBU RUMAH TANGGA PERKOTAAN.

2. Latar Belakang Munculnya Inovasi

Perkembangan pembangunan fisik di perkotaan dan pedesaan berjalan sangat cepat.Kegiatan tersebut berupa pembangunan sarana umum seperti jalan, rumah sakit, pertokoan, dan perkantoran dan pembangunan lahan kosong untuk area perumahan.Pembangunan perumahan ini bahkan sudah mencapai lingkungan pinggiran perkotaan dan pedesaan.Pembangunan perumahan sekarang ini tidak saja memanfaatkan tanah datar yang terbuka luas.Lahan kecilpun sekarang sudah menjadi sasaran untuk pembangunan perumahan dengan jumlah bangunan di bawah 10 unit rumah.Dengan demikian salah satu dampak yang terjadi adalah semakin sempitnya lahan pekarangan rumah.Bahkan untuk unit perumahan dengan tipe 70 ke bawah, mayoritas sudah tidak memiliki halaman terbuka lagi.

Beberapa kurun waktu yang lalu terdapat program pemanfaat lahan pekarangan untuk warung hidup. Dampaknya sangat positip, kebutuhan sayur segar dan sehat untuk keluarga relatip bisa terpenuhi setiap harinya. Secara ekonomis juga sangat membantu para keluarga menengah ke bawah.

Kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan sayuran segar sangat terbatas. Sayur yang ditawarkan di pasar tradisional atau modern juga mayoritas dari kebun yang diolah dengan pupuk kimia, sehingga secara kesehatan juga tidak bagus. Dari sisi hargaberfluktuasi ditambah lagi para ibu rumah tangga tidak bisa selalu mendapatkan sayur sesuai dengan yang dibutuhkan keluarga, sehingga pola sayur yang dikonsumsi keluarga tidak bervariasi. Sekarang ini ditemukan metode bercocok tanam dengan tidak menggunakan media tanah. Seperti dikemukakan oleh Rodiyah (2014) bahwa:

“Hidroponik adalah lahan budidaya pertanian tanpa menggunakan media tanah, sehingga hidroponik merupakan aktivitas pertanian yang dijalankan dengan menggunakan air sebagai medium untuk menggantikan tanah. Sehingga sistem bercocok tanam secara hidroponik dapat memanfaatkan lahan yang sempit.Teknologi budidaya pertanian dengan sistem hidroponik diharapkan menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat yang mempunyai lahan terbatas atau pekarangan, sehingga dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan yang memadai.” Pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh proses

(3)

fotosistesis yang sangat dipengaruhi oleh keberadaan sinar matahari. Sekarang ini ditemukan teknologi lampu penerangan Light Emitting Diode (LED), yang dapat memancarkan cahaya yang dapat mempercepat proses fotosintesis pada tanaman.

(Prameswari, 2017).

Dengan demikian sekarang ini dimungkinkan untuk bercocok tanam di dalam ruangan.Tentunya di dalamnya termasuk membuat warung hidup di dalam ruangan.Kemudian jika dilakukan dengan model hidroponik dengan lahan yang terbatas dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan yang memadai.Sehingga ada peluang bagi mereka untuk membuat warung hidup dalam ruangan yang dapat menambah penghasilan.

Hidroponik adalah lahan budidaya pertanian tanpa menggunakan media tanah, sehingga hidroponik merupakan aktivitas pertanian yang dijalankan dengan menggunakan air sebagai medium untuk menggantikan tanah. Sehingga sistem bercocok tanam secara hidroponik dapat memanfaatkan lahan yang sempit.Teknologi budidaya pertanian dengan sistem hidroponik diharapkan menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat yang mempunyai lahan terbatas atau pekarangan, sehingga dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan yang memadai.(Roidah, 2014)

Salah satu permasalahan produksi sayuran adalah semakin sempitnya lahan pertanian di Indonesia. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut dengan jalan bercocok tanam secara hidroponik vertikultur. (Akasiska, Samekto, & Siswadi, 2014). Menurut Nofrianda (2015), rancangan hidroponik vertikultur yaitu membudidayakan sayuran dengan menggunakan pipa PVC secara vertikal dimana nutrisi tersedia dan mengalir secara terus menerus. Bila dilihat dari segi produktivitas penggunaan lahan, rancangan ini bisa menghasilkan jumlah lubang tanam yang lebih banyak yaitu 66 lubang tanam daripada menggunakan pipa PVC secara horizontal yaitu 15 lubang tanam maupun konvensional yang memiliki 32 lubang tanam.

Plant factory adalah sistem produksi tanaman yang terisolasi dari lingkungan luar, sehingga lampu buatan (fluorescent) populer digunakan sebagai cahaya buatan untuk tanaman. Akan tetapi lampu fluorescent memiliki spektrum cahaya yang masih tergolong panjang dan beberapa dari spektrum itu tidak dibutuhkan untuk fotosintesis tanaman (Shimizu et. al., 2011 dalam ). Selanjutnya Wakahara dan Mikami, (2011) mengemukakan bahwa: “Sistem plant factory merupakan solusi untuk mengatasi permasalahan keterbatasan lahan, karena pada sistem ini tidak dibutuhkan lahan yang luas dan tanaman dapat ditanam pada sebuah rumah ataupun gedung. Kelebihan lain dari

(4)

sistem ini yaitu sistem ini bersifat terkontrol sehingga tanaman didalam tidak terpengaruh ketidakstabilan lingkungan di alam.”

Menurut Triyono, dalam Berbagi Info Agribisnis (2017): Penelitian yang dilakukan Keystone Technology Inc, di Jepang pada stroberi shikinari ichigo atau 4-season stroberi yang dilakukan di Furano, Hokkaido pada September - November 2007 membuktikan bahwa spektrum cahaya tertentu memberi dampak berbeda pada pertumbuhan tanaman.

Stroberi yang disinari lampu LED dengan cahaya merah PPFD (Photosynthesis Photon Flux Density) =81μmol/m²/s berjarak kurang dari 1 m, memiliki tangkai daun lebih panjang dibandingkan stroberi yang diberi cahaya biru. Sementara stroberi yang diberikan cahaya biru, PPFD=126μmol/m²/s, tangkai daunnya pendek, tapi tebal. Gabungan cahaya biru dan merah dengan komposisi optimal dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Itu karena pada kedua spektrum cahaya itulah proses fotosintesis pada tanaman berlangsung optimal.

Berdasarkan latar belakang tersebut, kami melakukan kegiatan “MENCIPTAKAN WARUNG HIDUP DALAM RUANGAN UNTUK IBU RUMAH TANGGA PERKOTAAN.”

3. Proses Pembuatan Inovasi

Pemanfaatan tempat/area kosong dengan ukuran minimal 2 m2, baik terletak pada satu lokasi ataupun terpisah dengan lebar minimal 60 cm bisa digunakan untuk WHDR.

Dengan lahan berukuran 1m2, jika menggunakan sistem susun 3 lantai, mereka akan mampu memproduksi sayur sebanyak sebagai berikut:

a. Untuk satu lantai dengan jarak tanam 20 cm, dengan batas pinggir 10 cm, dapat menampung 25 titik tanam.

b. Jadi untuk 3 lantai akan memiliki 75 titik tanam atau menghasilkan 75 batang sayur.

c. Berat sayur hidroponik per batang setelah 30 hari tanam rata-rata 125 gram. Jadi tiap kg akan berisi 8 batang sayur.

d. Dengan demikian WHDR dengan 3 lantai akan dapat memenuhi kebutuhan sayur untuk 9,37 hari.

e. Jadi dengan memiliki lahan 2 m2 WHDR dapat memenuhi kebutuhan sayur selama 18,74 hari.

f. Kapasitas produksi tersebut bisa ditingkatkan, antara lain dengan memperpendek

(5)

jarak tanam. Misal yang tadinya satu meter untuk 5 titik, ditingkatkan menjadi 8 titik tanam. Kemungkinan dengan jarak tanam yang lebih pendek akan berpengaruh terhadap tingkat perkembangan sayur, namun kemungkinan tidak berpengaruh banyak.

g. Dengan satu paralon untuk 8 titik tanam, berarti tiap lantai akan menghasilkan 40 tanaman. Untuk 3 lantai menjadi 120 tanaman, dan untuk lahan 2 m2 WHDR menghasilkan 240 batang sayur dan dapat memenuhi kebutuhan sayur selama 30 hari.

Penataan luas lahan 1 m2, penataan lahan yang dimaksud adalah meliputi:

1. Penyiapan rak WHDR. Rak yang dibutuhkan adalah rak dengan ukuran panjang 1 m, lebar 1 m, dan tinggi 2,8 m. Rak ini terdiri dari 3 lantai, dimana jarak antar lantai 60 cm. Lantai dasar berada 40 cm di atas lantai. Jadi rak tersebut memiliki 4 ruang, yaitu ruang lantai dasar dengan ukuran panjang 1 m, lebar 1 m, dan tinggi 0,4 m. Kemudian ruang lantai 1, lantai 2, dan lantai 3 dengan ukuran panjang 1 m, lebar 1 m, dan tinggi 0,6 m.

2. Peruntukan ruang masing-masing lantai adalah sebagai berikut: lantai dasar untuk penempatan bak nutrisi, lantai 1 sampai 3 untuk lahan produksi.

3. Penataan ruang lahan produksi adalah:

o pada lantai ditata 5 paralon hidroponik dengan masing-masing 5 lubang tanam.

Jarak penempatan paralon adalah dari tepi kanan dan kiri 10 cm, dengan jarak antar paralon adalah 20 cm.

o Pada plafon diatur lampau LED dengan posisi persis di atas paralon hidroponik.

Jadi di plafon akan ada 5 baris lampu LED yang berfungsi menggantikan sinar matahari untuk membantu proses fotosistesis.

o Di atas plafon lantai 3 ditempatkan power supplay listrik dan tandon distribusi air nutrisi. Tandon distribusi diisi dari bak nutrisi di lantai dasar dengan menggunakan pompa akuarium. Air nutrisi dari tandon akan didistribusikan ke paralon pada lantai tanam di lantai 3 melalui lubang input di masing-masing paralon. Lubang output nutrisi pada paralon di lantai 3 dihubungkan dengan selang ke lubang input nutrisi paralon di lantai 2. Selanjutnya lubang output nutrisi pada paralon di lantai 2 dihubungkan dengan selang ke lubang input nutrisi paralon di lantai 1. Terakhir lubang output nutrisi pada paralon di lantai 1 dihubungkan dengan selang ke lubang input bak nutrisi di lantai dasar.

o Aliran air nutrisi ke paralon yang berfungsi untuk menyiram sekaligus memberi

(6)

nutrisi tidak diperlukan sepanjang waktu. Oleh karena itu hidupnya pompa diatur sesuai dengan kebutuhan waktu pemberian nutrisi, oleh karena itu pada power supplay listrik yang untuk pompa dipasang timer.

o Demikian juga untuk aliran listrik untuk lampu LED yang penyinarannya dibutuhkan 8 jam/hari juga dipasang timer dengan 8 jam on dan 16 jam off.

4. Keuntungan dan keunggulan Inovasi

a. Keberhasilan tanaman untuk tubuh dan berproduksi lebih terjamin b. Perawatan lebih praktis an gangguan hama lebih terkontrol

c. Pemakaian pupuk lebih hemat (efisien)

d. Tanaman yang mati lebih mudah diganti dengan tanaman yang baru

e. Tidak membutuhkan banyak tenaga kasar karena metode kerja lebih hemat dan memiliki standarisasi.

f. Tanaman dapat tumbuh lebih pesat dan dengan keadaan yang tidak kotor dan rusak.

g. Hasil produksi lebih continue dan lebih tinggi disbanding dengan penanaman ditanah.

h. Harga jual hidroponik lebih tinggi dari produk non hidroponik.

i. Beberapa jenis anaman dapat dibudidayakan di luar musim.

5. Manfaat Inovasi

- Untuk memperoleh konsep model usaha warung hidup dalam ruangan (WHDR) yang layak dilakukan oleh ibu rumah tangga di perkotaan.

- Pengembangan konsep berwirausaha warung hidup dalam ruangan sebagai sarana pemberdayaan ibu rumah tangga perkotaan.

- Pengembangan konsep peningkatan penghasilan keluarga kelas menengah ke bawah.

- konsep peningkatan kemampuan SDM (ibu rumah tangga perkotaan - IRTP) dan peningkatan ketahanan pangan Indonesia, dari pemenuhan kebutuhan sayur organik bagi keluarga menengah ke bawah.

6. Keberlanjutan Inovasi

Sebagai Pasar WHDR dengan komoditas sayur organik kebutuhan sehari-hari para ibu rumah tangga perkotaan (IRTP). Pasar ini cukup unik karena penjual dan pembelinya adalah para IRTP itu sendiri. Jadi mereka menyediakan sayur untuk dikonsumsi mereka sendiri. Memiliki kemampuan dasar menanam sayur, sejak menyemai benih hingga panen dan mampu menanam sayur dengan teknik hidroponik, memahami pemanfaatan lampu LED untuk menanam sayur dengan teknik hidroponik, berpengaruh terhadap kebiasaan dalam memenuhi kebutuhan sayur keluarga, berpengaruh terhadap kebiasaan terkait pemenuhan kebutuhan sayur di lingkungan tempat tinggal dan berpengaruh

(7)

terhadap kesehatan masyarakat di lingkungan tempat tinggal.

7. Biaya Pembuatan Inovasi

Biaya investasi untuk WHDR Ukuran 1 x 1 x 2 m, disajikan pada tabel berikut:

Tabel 5.11: Biaya Investasi WHDR 1 x 1 x 2,8 m

Kebutuhan Q Satuan @ Rp Total Rp

Stop kontak timer 2 buah 85.000 170.000

Pipa hidroponik 2,5”

1 m 10 lubang lengkap

15 batang 70.000 1.050.000

LED Strip 5 meter

12v 4 gulung 100.000

400.000

Adaptor 12 v 3 A 1 buah 35.000 35.000

Bak Nutrisi 1 buah 40.000 40.000

Powersupplay 3

lubang 1 buah 6.500

6.500

Kabel listrik 5 meter 5 buah 4.500 22.500

Selang plastik 15 meter 2.500 37.500

Rak 3 lantai ukuran 1

x 1 x 2,8 m 1 buah 1.000.000

1.000.000

Jumlah Investasi 2.761.500

8. Spesifikasi Teknis Inovasi

Tahapan penanaman dengan teknik Hidroponik a. Penyemaian Benih

Semai benih pada tray atau wadah semai, gunakan benih yang tingkat germinasinya diatas 80%.Media semaui yang baik dan umum digunakan adalah rockwool.Rockwool sangat praktis karena memiliki daya serap air yang tinggi dan steril.Jika benih telah cukup umur pindahan ke media tanam.

(8)

Gambar Media semai Rocwoll b. Penyiapan media tanam

Gunakan media tanam yang poros bisa campuran ssekam bakar dan pasir kerikil, atau campuran rockwool dan pasir kerikil.Tematkan media tanam pada wadah yang diinginkan seperti pot atau kaleng bekas.

c. Pemberian Nutrisi

Gunakan nutrisi hidroponik yang tepat, pemberian nutrisi dalam cara menanam hidroponik sangat penting bagi pertumbuhan tanaman. Anda bisa meracik sendiri atau membeli nutrisi hidroponik di pasaran. Pemberian nutrisi bisa dengan cara siram manual pagi dan sore hari, atau jika anda ingin lebih praktis anda bisa mencoba cara menanam hidroponik dengan system sumbu atau wick silahkan cek pada gambar.

Sumbu (bisa dari kapas, sumbu kompor atau kain bekas) akan mengalirkan nutrisi ke seluruh bagian tanaman. Teknik wick ini adalah salah satu teknik hidroponik sederhana.

d. Perawatan

Perawatan pada system hidroponik pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan perawatan pada penanaman system konvensional seperti pemangkasan, pembersihan gulma dll.

9. Kontak Person Kontak Person :

a. Nunuk Latifah, MM (085 331 018 481) b. Anna Widayani, S.Pd (085 746 805 756)

c. Shanti Ike Wardhani, M. AB (085 246 566 990)

10. Biodata Inovator/Anggota kelompok dilengkapi fotocopy KTP

1. Judul Inovasi : MENCIPTAKAN WARUNG HIDUP DALAM RUANGAN UNTUK IBU RUMAH TANGGA PERKOTAAN

2. Tim : 1. Nunuk Latifah, MM 2. Anna Widayani, S.Pd

3. Shanti Ike Wardhani, M. AB

(9)

Gambar

Tabel 5.11: Biaya Investasi WHDR 1 x 1 x 2,8 m
Gambar Media semai Rocwoll  b.  Penyiapan media tanam

Referensi

Dokumen terkait

Pasal 6 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek memuat juga ketentuan mengenai penolakan pendaftaran merek yaitu permohonan harus ditolak oleh Direktorat Jenderal

Aliansi Bisnis dan Strategi Sustainable Growth and Excellent Performance Bank Micro Loans Commercial & Corporate Loans Consumer Loans & Mortgage Consumer &

Tema acara yang dipilih adalah “Jakarta Ku Bebas Polusi”, karena target utama dari kegiatan ini adalah warga DKI Jakarta, sebagai warga dari ibu kota negara

Pertanyaan yang perlu dijawab mengenai hal ini ada lah apakah dalam proses penilaian kurikulum itu sebaik- nya digunakan penilai dari dalam (internal evaluators ) ataukah penilai

Seni memotong kertas Cina, yang merupakan kehidupan alami dan seni dari dengan warna seni visual internasional yang kuat, telah menunjukkan dalam seni modern dan tahap

Celah penelitian yang ditemukan adalah terdapat berbagai peubah yang telah diteliti secara empiris untuk menjelaskan kesediaan berbagi- pengetahuan, hasil pengujian peubah

Berdasarkan hal tersebut maka perlu dikaji kembali mengenai pengaruh cabai rawit terhadap jumlah leukosit yang diuji pada tikus .Tikus dipilih sebagai subjek dalam

Berbeda dengan material B3 pertamax dan solar, nitobond, sealant, grease dan curing berdasarkan MSDS dari bahan-bahan tersebut merupakan material yang non flammable sehingga