• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN WHATSAPP SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PEMBELAJARAN ONLINE PADA MASA PANDEMI COVID 19 DI KELAS V SDN 169/X PANDAN MAKMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGGUNAAN WHATSAPP SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PEMBELAJARAN ONLINE PADA MASA PANDEMI COVID 19 DI KELAS V SDN 169/X PANDAN MAKMUR"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGGUNAAN WHATSAPP SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PEMBELAJARAN ONLINE PADA MASA PANDEMI

COVID 19 DI KELAS V SDN 169/X PANDAN MAKMUR

Rina Diningsih

Eddy Haryanto, M.Sc.Ed.,M.PP.,Ph.D Urip Sulistiyo, S.Pd.,M.Ed.,Ph.D

rinadiningsih08@gmail.com

Program Studi Magister Pendidikan Dasar Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan

Universitas Jambi

ABSTRAK

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel sebagaimana adanya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penggunaan whatsApp sebagai media komunikasi pembelajaran online pada masa pandemi covid 19 di kelas V SDN 169/X Pandan Makmur. Objek penelitian ini adalah SDN 169/X Pandan Makmur . Subyek penelitian ini 1 orang guru kelas V dan dan 4 orang siswa perwakilan di kelas V SDN 169/X Pandan Makmur. Data penelitian ini diperoleh melalui wawancara bersama wali kelas V yang menjadi sumber utama dari penelitian ini ,kemudian wawancara kepada 4 orang siswa perwakilan dari kelas V,observasi berupa observasi partisipasi pasif serta dokumentasi sebagai data pendukung dari wawancara.

Berdasarkan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru telah menggunakan whatsApp sebagai media komunikasi pembelajaran online pada masa pendemi covid 19 ,guru telah Menggunakan fitur-fitur whatsApp sebagai media komunikasi pembelajaran online . Penggunaan whatsApp ini mempunyai kendala seperti ganguan sinyal,memori hp penuh,kurangnya interaksi,sulit mengetahui keseriusan peserta didik,sulit memahami materi yang diberikan. Solusi pemecahan masalah untuk mengatasi kendala tersebut guru meminimalisir semua kendala baik dari jaringan dengan memperpanjang jangka waktu pengiriman tugas,membuat materi pelajaran lebih sederhana dan mudah dimengerti,menghapus data yang tidak penting,melakukan interaksi dengan video call atau melakukan interaksi seminggu sekali sesuai jadwal pertukaran buku pembelajaran. Hasil penelitian ini disarankan agar guru mampu membuat variasi pembelajaran terutama dalam menggunakan fitur-fitur yang ada pada whatsApp ,menguasai dan menggunakan Tik dalam proses pembelajaran secara online.

Kata Kunci: WhatsApp, Media Pembelajaran, Pembelajaran Online.

(2)

2

ABSTRACT

This research is a qualitative descriptive study to provide an overview of the object under study through sample data as it is. This study aims to describe the use of WhatsApp as a medium of online learning communication during the Covid 19 pandemic in class V SDN 169 / X Pandan Makmur. The object of this research is SDN 169 / X Pandan Makmur. The subjects of this study were 1 grade V teacher and 4 representative students in class V SDN 169 / X Pandan Makmur. The research data were obtained through interviews with the class V homeroom teacher who was the main source of this research, then interviews with 4 representative students from class V, observation in the form of passive participation observation and documentation as supporting data from the interview. Based on the results of this study, it shows that the teacher has used WhatsApp as a medium of communication for online learning during the COVID-19 pandemic, the teacher has used the WhatsApp features as a medium for online learning communication. The use of WhatsApp has problems such as signal interference, full cellphone memory, lack of interaction, difficulty knowing the seriousness of students, difficulty understanding the material provided. Problem solving solutions to overcome these obstacles the teacher minimizes all obstacles both from the network by extending the period for sending assignments, making subject matter simpler and easier to understand, deleting unnecessary data, interacting with video calls or interacting once a week according to the book exchange schedule learning. The results of this study suggest that teachers are able to make learning variations, especially in using the existing features of WhatsApp, mastering and using Tik in the online learning process.

Keywords: WhatsApp, Learning Media, Online Learning.

(3)

3 PENDAHULUAN

Pendidikan memiliki andil yang signifikan dalam peningkatan karakter individu,sesuai dengan Undang-Undang No.20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa pendidikan menciptakan potensi pada diri berupa kekuatan spritual keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan untuk dapat hidup di masyarakat dengan usaha sadar dan terencana. Menurut Pane (2017:35), kegiatan belajar dan pembelajaran adalah proses interaksi yang bersifat edukasi dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

Pembelajaran merupakan kerangka kerja yang tertuang dalam proses pembelajaran dan pembelajaran terdiri dari pengajar, siswa, tujuan,materi,media,teknik dan penilaian. Media pembelajaran memiliki peran penting dalam pencapaian pembelajaran siswa. Dengan menggunakan media pembelajaran akan memberdayakan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, serta memudahkan siswa dalam memahami materi yang dipikirkan. Penggunaan media pembelajaran sangat mempengaruhi reaksi siswa,dengan media pembelajaran akan lebih sukses,dinamis dan inovatif serta dapat menumbuhkan pendapatan dan inspirasi belajar siswa.

Oleh karena itu peran seorang guru saat ini dituntut ahli dan terampil dibidangnya serta memiliki pilihan untuk memperluas wawasannya, menguasai dan membuat media pembelajaran,serta memiliki pilihan untuk membangun prestasi belajar sesuai norma kompetensi, kompetensi dasar dan indikator.

Media online whatsapp saat ini banyak digunakan oleh berbagai kalangan terutama pelajar.

Anwar & Riadi (2017:3) mendefinisikan whatsapp sebagai aplikasi chatting yang bisa mengirim pesan teks,gambar,suara,lokasi dan juga video ke orang lain dengan menggunakan smartphone jenis apapun. Aplikasi whatsapp messenger biasanya menggunakan koneksi 3G/4G atau Wifi untuk komunikasi data. Dengan menggunakan whatsapp seseorang dapat melakukan obrolan online, berbagi file dan bertukar informasi (Suryadi 2018:5). Jumiatmoko (2016:53) menyatakan bahwa whatsapp merupakan teknologi instant messaging seperti SMS dengan bantuan data internet berfitur pendukung yang lebih menarik dan merupakan media sosial paling populer yang dapat digunakan sebagai media komunikasi. Aplikasi whatsapp dimanfaatkan sebagai media pembelajaran.

Media whatsapp memliki beberapa keunggulan, adapun beberapa kelebihan dari media whatsapp yakni penggunaan yang mudah, praktis, cepat,hemat data internet dan dapat diakses hanya dengan handphone, yang memiliki fitur-fitur berbeda yang bisa digunakan untuk menyampaikan bantuan seperti hadirnya group baru,whatsapp web,pesan berbintang dan pengaturan dengan akses jaringan. Pilihan menu group yang digunakan sebagai tempat berdiskusi guru dengan peserta didik dengan teman-temannya dalam memecahkan masalah, contohnya guru mengirimkan beberpa soal yang harus dipecahkan sesuai materi yang telah diberikan, berdiskusi, penyampaian materi oleh guru contohnya dalam pelaksanaan pembelajaran guru dapat menyampaikan materi dengan cara mengirimkan video pengajaran dengan bentuk foto maupun rekaman suara. Penggunaan whatsapp sangat membantu kegiatan berkomunikasi dalam pembelajaran jarak jauh di tengah kondisi saat ini (Ricu Sidiq 2019:146)

Selain memiliki kelebihan media whatsapp juga memiliki kekurangan. Adapun beberapa kekurangannya yaitu peserta didik sulit untuk bisa fokus pada pembelajaran karena suasana rumah yang kurang kondusif, keterbatasan paket internet yang menjadi penghubung pembelajaran online, banyak para wali juga mengeluh sebagian pada dari masalah yang dilihat oleh siswa dalam belajar dirumah,terutama banyaknya pekerjaan yang diberikan kepada siswa,tidak adanya kemampuan kolaborasi dan pendidik cenderung untuk melakukannya.

Seringkali memberikan tugas agar siswa merasa kewalahan dengan tugas tersebut, fasilitas ponsel yang dimiliki orang tua murid, membutuhkan peserta siswa terlambat mengerjakan tugas dan tidak jarang tugas dikerjakan oleh orang tua bukan oleh siswa.

Tahun 2020 merupakan tahun yang paling berat untuk berbagai penjuru dunia terutama Indonesia. Corona Virus Diseas 2019 (COVID-19) adalah sebuah nama atas virus baru yang

(4)

4 diberikan oleh World Health Organization (WHO) yang dapat menular dengan cepat. Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah menetapkan sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia akibat penyebaran virus corona tersebut. Wabah virus corona telah memberikan dampak yang signifikan terhadap beberapa sektor, terutama pendidikan oleh karena itu pemerintah memberikan kebijakan tinggal dirumah dengan melakukan kegiatan pembelajaran secara online seluruh siswa SD,SMP,SMA dan Perguruan Tinggi hal ini sesuai dengan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 pada satuan pendidikan melalui Surat Edaran Mendikbud Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang “Pembelajaran Secara Daring (Dalam Jaringan) dalam rangka mencegah penyebaran Corona Virus Diseseas (COVID-19) yang menyatakan segala kegiatan didalam dan luar ruangan di semua sektor sementara waktu ditunda demi mengurangi penyebaran corona terutama pada bidang pendidikan. Dengan adanya surat edaran tersebut pemerintah melakukan kebijakan yaitu adanya pembatasan sosial, jaga jarak dan penggunaan masker. Serta didukung dengan diterbitkannya SE No.4 tahun 2020 mengenai pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa pandemi Covid-19 dimana proses belajar dapat dilakukan secara dalam jaringan (daring) atau luring untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna, memberikan kefokusan dalam kecapan hidup, serta kegiatan pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan minat, kondisi dan juga fasilitas peserta didik. Kemudian dalam pelaksanaan pembelajaran dalam jaringan ataupun luring.

Di tengah pandemi kini proses pembelajaran tetap harus dilakukan meski tidak tatap muka. Disinilah peran guru untuk dapat menggunakan media sosial khususnya whatsapp, kegiatan ini mendukung penerapan pembelajaran diera 4.0 yang memanfaatkan teknologi, teknologi saat ini dapat di akses untuk mendapatkan informasi dengan sangat mudah dan dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun dengan jaringan internet, serta mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang terjadi ditengah belajar selama Covid. Sehubungan dengan fenomena pandemi saat ini penggunaan media dalam pembelajaran jarak jauh berbantuan jaringan sangat membantu proses pembelajaran, salah satunya adalah penggunaan whatsapp.

Penggunaan whatsapp sebagai media pembelajaran online selama pandemi covid perlu dikaji lebih dalam terkait implementasinya di berbagai sekolah dasar, salah satunya SDN 169/X Pandan Makmur. Berdasarkan observasi ulang yang dilakukan oleh peneliti di SDN 169/X Pandan Makmur pada tanggal 10 April 2021 dalam proses pelaksanaan pembelajaran guru menerapkan pembelajaran secara online dengan menggunakan whatsapp sebagai media komunikasi pembelajaran online.

KAJIAN PUSTAKA

Belajar dan Pembelajaran

Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan setiap individu dalam mengembangkan dirinya,dari proses tidak bisa menjadi bisa yang dilakukan dengan sengaja secara sadar sehingga terjadi perubahan dalam individu seperti dari yang tidak tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa, tidak bisa membaca menjadi bisa membaca dan sebagainya. “Kegiatan belajar dan pembelajaran adalah proses interaksi yang bersifat edukasi dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Belajar merupakan suatu sistem yang termuat dalam proses pembelajaran dan pembelajaran terdiri dari beberapa komponen yang saling berinterkasi satu sama lainyang terdiri dari : guru, siswa, tujuan, materi, media,metode dan evaluasi (Pane 2017:351)”

Pembelajaran online

Kerangka pembelajaran online adalah kerangka pembelajaran langsung antara guru dan siswa tetapi diselesaikan melalui online menggunakan jaringan internet. Guru harus menjamin pengajaran dan latihan pembelajaran terus berjalan,meskipun ada siswa dirumah. Dalam

(5)

5 pengaturannya guru diharuskan memiliki pilihan untuk merencanakan media pembelajaran sebagai pengembangan dengan menggunakan media komunikasi online.

Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan suatu alat yang bekerja dengan suatu tindakan khususnya latihan-latihan pembelajaran selama waktu yang dihabiskan untuk mengarahkan pengambilan data dari guru dan peserta didik. Media pembelajaran sebagai alat komunikasi antara guru dan peserta didik dapat sebagai media cetak atau inovasi peralatan. Kehadiran media pembelajaran dapat membangkitkan kemampuan intelektual maupun emosional peserta didik . Fungsi Media Pembelajaran

Media pembelajaran memiliki fungsi esensial dalam proses pembelajaran, kehadiran media pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dalam interaksi pembelajaran dalam menyampaikan informasi kepada peserta didik

Ciri-ciri Media Pembelajaran

Supranoto (2017) mengungkapkan tiga ciri media sebagai petunjuk mengapa media digunakan serta apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (kurang efisien) melakukannya.

Media Pembelajaran oneline

Dalam pembelajaran online media yang dipilih harus memenuhi standar pemahaman internet yang menyiratkan bahwa media yang digunakan dapat dengan mudah dijangkau oleh guru dan siswa sehingga komunikasi yang baik diatur dan tujuan yang diterapkan dapat dicapai dengan baik bahkan dalam keadaan yang jauh.

Pengertian WhatsApp

Wahatsapp adalah aplikasi yang ditujukan untuk bekerja dengan komunikasi ditengah pergantian teknologi saat ini. Whatsapp adalah bagian dari media online yang memudahkan dan memungkinkan semua penggunanya untuk berbagi data, penggunaan whatsapp telah dimanfaatkan oleh berbagai kalangan masyarakat karena penggunaannya yang mudah.

Fitur WhatsApp

Jumiatmoko (2016) mengatakan whatsapp merupakan aplikasi berbasis internet yang memungkinkan setiap penggunanya dapat saling berbagi berbagai macam konten sesuai dengan fitur pendukungnya. Whatsapp dilengkapi dengan berbagai macam fitur dengan keunggulan yang dimiliki yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan bantuan layanan internet.

Adapun fungsi media whatsapp yang dimanfaatkan diantaranya adalah bisa mengirim pesan, chat grup, berbagi foto,video dan dokumen.

Kelebihan dan kekurangan WhatsApp

Dari beberapa pendapat sangat mungkin terlihat bahwa kehadiran whatsapp dapat membantu sistem komunikasi baik jarak jauh maupun jarak dekat dengan mudah dan sederhana dalam penggunaan, bukan hanya dalam kehidupan bersosial saja tetapi juga dalam kegiatan pembelajaran. Meski whatsapp memiliki kelemahan namun keberadaan whatsapp tetap menjadi aplikasi yang paling banyak digunakan masyarakat justru memanfaatkannya karena memiliki lebih banyak manfaat.

(6)

6 METODE PENELITIAN

Focus Penelitian

Fokus penelitian ini dimaksudkan untuk membatasi studi kualitatif sekaligus membatasi penelitian guna memilih mana data yang relevan dan mana data yang tidak relevan.Penelitian ini akan difokuskan pada “Penggunaan Whatsapp Sebagai Media komunikasi Pembelajaran Online Pada masa Pandemi Covid 19 di Kelas V SDN 169/X Pandan Makmur”. Jenis penelitian yang digunakan adalah fenomenologi, Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel sebagaimana adanya. Adapun lokasi penelitian ini yaitu SDN 169/X Pandan Makmur yang bertempat di Desa Pandan Makmur Kecamatan Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur, informan yang berperan dalam penelitian ini adalah 1 orang guru kelas V dan 4 orang siswa perwakilan.

Sumber data Penelitian

Dalam penelitian data terbagi menjadi 2 yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan berupa catatan dari hasil wawancara maupun observasi kepada guru, peserta didik kelas V SDN 169/X Pandan Makmur yang mendeskripsikan mengenai penggunaan whatsapp sebagai media komunikasi pembelajaran online pada masa pandemi Covid 19 di kelas V SDN 169/X Pandan Makmur dan data sekunder yang digunakan adalah dalam bentuk foto dan rekaman yang dapat mendukung dalam perolehan informasi penelitian.

Informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru dan peserta didik kelas V SDN 169/X Pandan Makmur, penentuan informan tersebut berdasarkan pengamatan dan informasi mengenai penggunaan whatsapp sebagai media komunikasi pembelajaran online. Dalam penelitian ini peneliti akan berhenti maencari informasi jika informasi yang dibutuhkan telah dapat dan memadai atau sampai pada tahap jauh.

Dalam proses penelitian ini peneliti berperan sebagai pelaku utama yang merencanakan, melaksanakan, mengolah, menganalisis dan menyusun secara langsung data hasil penelitian yang akan dilaporkan sebagai hasil dari terlaksananya penelitian. Pada proses pengumpulan dan pengambilan data di lapangan, peneliti berperan sebagai orang yang mengamati dan melakukan observasi mendalam tentang penggunaan whatsapp sebagai media komunikasi pembelajaran online pada masa pandemi Covid 19 di kelas V SDN 169/X Pandan Makmur, kehadiran peneliti dalam pengambilan data ke sekolah dilakukan berdasarkan tiga tahapan yaitu Pendahuluan,pengumpulan data,dan evaluasi data.

Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah langkah yang paling strategis dalam sebuah penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati maka metode yang digunakan untuk proses pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan jenis observasi partisipasi pasif, menurut Sugiyono 2020: 108 menyatakan bahwa observasi partisipasi pasif yaitu dalam hal peneliti datang ditempat kegiatan orang yang diamati tetapi tidak ikut dalam kegiatan tersebut.

Wawancara pada penelitian ini berupa wawancara semistruktur, memurut Sugiyono (2020: 115) menyatakan bahwa wawancara semistruktur pelaksanaanya lebih bebas.

(7)

7 Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara , tujuan wawancara dari penelitian ini untuk mengetahui secara mendalam mengenai penggunaan whatsapp sebagai media komunikasi pembelajaran online pada masa pandemi Covid 19 di kelas V SDN 169/X Pandan Makmur. Narasumber dalam wawancara ini yaitu guru dan peserta didik kelas V SDN 169/X Pandan Makmur. Dokumentasi pada penelitian ini digunakan untuk melengkapi data hasil observasi dan wawancara agar hasil dari observasi dan wawancara dapat dipercaya kebenarannya. Dalam penelitian ini dokumentasi yang dipilih yaitu berupa rekaman wawancara, screenshot penggunaan whatsapp sebagai media pembelajaran oneline dan foto-foto yang mendukung untuk melengkapi data penelitian silabus dan RPP.

Uji Validitas Data

Uji validitas digunakan untuk mengukur tingkat keahlian data, data dikatakan valid jika ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian sesuai dengan data yang dilaporkan oleh peneliti. Pada penelitian ini uji validitas yang digunakan adalah triangulasi. Triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada yaitu trianggulasi teknik,trianggulasi sumber dan teknik analisis data.

Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara tahapan yang telah dibuat untuk mencapai keberhasilan dalam penelitian. Pada penelitian ini tahapan yang akan dilaksanakan yaitu mulai dari tahapan persiapan,tahapan pelaksanaan dan terakhir tahapan penyeselaian dengan tahapan penyusunan laporan. Proses persiapan diawali dengan menentukan objek penelitian yang akan dilakukan di SDN 169/X Pandan Makmur. Pemilihan sekolah tersebut didasari oleh landasan dari penelitian ini yaitu sekolah yang telah menerapkan penggunaan whatsapp sebagai media komunikasi pembelajaran online pada masa pandemi covid 19 saat ini.

Setelah menentukan lokasi sekolah atau objek penelitian maka langkah selanjutnya adalah menetapkan fokus penelitian. Fokus penelitian ini adalah penggunaan whatsapp sebagai media komunikasi pembelajaran oneline pada masa pandemi Covid 19 di kelas V SDN 169/X Pandan Makmur yang disertai dengan pembuatan instrumen penelitian yang mendukung pelaksanaan penelitian ini. Instrumen yang digunakan yaitu instrumen wawancara dan observasi berdasarkan penelitian terdahulu.

Pada tahap pelaksanaan penelitidakan mengumpulkan data dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Saat data diperoleh maka tahap selanjutnya adalah menganalisis data dengan menggunakan model Miles dan Hubernan dengan tahapan awal adalah reduksi-penyajian penarikan kesimpulan untuk memperoleh kesimpulan dari data tersebut. Pada tahap penyelesaian dan pembuatan laporan,peneliti membuat laporan sesuai data yang didapat sesuai topik dan hasil dari pengumpulan data yang diperoleh.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 169/X Pandan Makmur. Penelitian ini dimulai pada bulan November 2020 sampai dengan selesai. Peneliti melakukan teknik observasi dan wawancara ulang kepada informan pada tanggal 10 April sampai 22 April 2021 mengenai penggunaan whatsApp sebagai media komunikasi pembelajaran oneline pada masa pandemi covid 19 di kelas V SDN 169/X Pandan Makmur.

WhatsApp merupakan media teknologi informasi yang sangat popular saat ini,terutama penggunaanya di dunia pendidikan sebagai media pembelajaran dalam penunjang keberhasilan suatu kegiatan pembelajaran oneline saat ini. Layanan fitur yang dimiliki whatsapp seperti grup

(8)

8 WhatsApp,telepon,personal cat,emoticon sering digunakan oleh guru,mengirimkan pesan,dokumen,foto,video,word. Dengan demikian pembelajaran akan lebih menarik dan menyenangkan. Proses pengambilan data yang dilakukan pada saat sebelum penelitian dan ketika penelitian berlangsung. Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap penggunaan whatsApp sebagai media pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana penggunaan whatsApp sebagai media komunikasi pembelajaran oneline pada masa pandemi covid 19 yang dilakukan guru dalam pembelajaran,kendala yang dihadapi serta solusi pemecahan masalah yang diambil untuk mengatasi kendala yang ada. Kemudian dilakukan wawancara mendalam bersama 1 orang guru kelas V dan wawancara bersama 4 orang peserta didik Perwakilan kelas V yang disertai dengan bukti pendukungnya. Dokumentasi berupa foto maupun Screenshot pembelajaran menggunakan whatsApp saat guru sedang mengajar dijadikan sebagai data pendukung dalam pengambilan data. Peneliti melakukan wawancara secara virtual yaitu berbantuan aplikasi whatsApp dengan menggunakan video call, kepada peserta didik dan juga non virtual kepada guru wali kelas V yang menjadi subjek utama dalam penelitian ini adalah guru kelas V ,tindakan ini dilakukan melihat proses dalam pembelajaran yang dilakukan secara online dirumah saja dan juga untuk mengurangi penyebaran wabah Covid 19 saat ini.

Deskripsi Hasil Wawancara Guru kelas

Wawancara dilakukan bersama guru kelas V, aspek yang ditanyakan adalah kesan ketika menggunakan whatsapp di tengah yang ditanyakan adalah kesan ketika menggunakan whatsapp di tengah pembelajaran online saat ini. Hal ini sesuai dengan hasil kesimpulan wawancara peneliti bersama guru kelas (hasil revisi semhas wawancara ulang dengan guru ) pada tanggal 10 April,15 April,dan 20 April 2021 bahwa:

Peneliti : Bagaimana kesan ibu ketika menggunakan media whatsapp di tengah pembelajaran saat ini ?‟‟

Guru kelas : ‟‟Kegiatan pembelajaran oneline yang berbasis web yang saya lakukan sesuai dengan surat edaran yang di keluarkan oleh pemerintah SE No 4 tahun 2020,menuntut kegiata pembelajaran dilakukan dengan mandiri dirumah,penggunaan whatsapp yang bisa di jangkau oleh semua kalangan ,terutama saya sebagai pengajar ,whatsapp sangat membantu saya dalam proses pembelajaran. Aplikasi yang dihadirkan sangat ramah,praktis dan tidak banyak langkah yang harus dilakukan ketika mengoperasikannya.‟‟

Kedua,pada proses pelaksanaan pembelajaran secara online diperlukan persiapan dari berbagai aspek yang mendukung pencapain kegiatan pembelajaran dan dijalankan sesuai dengan rancangan (RPP) yang telah dibuat. Hal ini sesuai dengan hasil kesimpulan wawancara peneliti bersama guru kelas (hasil revisi semhas wawancara ulang dengan guru) pada tanggal 10 April,15 April,dan 20 April 2021 bahwa:

Peneliti :Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang ibu lakukan dengan menggunakan media komunikasi whatsapp ?

Guru kelas :„‟Berbicara mengenai langkah pelaksanaan pembelajaran whatsapp ini,sebenarnya kita harus mempersiapkanya terlebih dahulu yaitu dengan pembuatan RPP online yang saat ini diberlakukan di tengah pandemi saat ini.

Dimana dalam RPP tersebut kita harus merancang proses pembelajaran sedemikian rupa agar materi yang disampaikan bisa dipahami. Mulai dari kegiatan pendahuluan,pelaksanaan (inti) sampai penutup. Pada kegiatan yang

(9)

9 saya laksanakan yaitu menyiapkan materi berupa video pembelajaran dan materi berbentuk word serta menyiapkan LKPD,lalu saya mengunggah materi dan LKPD tersebut ke dalam Group whatsapp,selanjutnya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya jika ada kesulitan,peserta didik bisa langsung mengirimkanya melalui group whatsapp maupun personal chat.‟‟

Ketiga,pada tahapan selanjutnya mengenai sistem pengorganisasian setiap mata pelajaran pada penggunaan whatsapp sebagai media pembelajaran ini. Hal ini sesuai dengan hasil kesimpulan wawancara peneliti bersama guru kelas kelas (hasil revisi semhas wawancara ulang dengan guru) pada tanggal 10 April,15 April,dan 20 April 2021 bahwa:

Peneliti : Bagaimana sistem pengorganisasian mata pelajaran di media WhatsApp tersebut?

Guru Kelas :„‟Dalam 1 kelas,pengorganisasian mata pelajaran dalam penggunaan whatsapp itu menggunakan masing-masing group whatsapp yang terdiri group whatsapp guru kelas bersama wali murid,guru agama dan Pjok bersama peserta didik. Selain peserta didik,wali murid pun dapat lebih mudah berinteraksi dengan guru,baik perihal tugas maupun perkembangan anak selama melakukan kegiatan pembelajaran di rumah.Untuk sistem pengiriman tugas bisa dilakukan dengan mengirimkan ke group whatsapp maupun personal chat dengan guru yang bersangkutan.‟‟

Gambar 4.2 Wawancara guru kelas Minggu ke-3 Mengenai keunggulan dan kekurangan penggunaan whatsApp

Keempat,mengenai penggunaan whatsApp dalam pembelajaran yang menjadi media belajar paling populer ditingkat sekolah dasar dibandingkan dengan aplikasi lainya (Rosarians et.al.,2020). Hal ini sesuai dengan hasil kesimpulan wawancara peneliti bersama guru kelas (hasil revisi semhas wawancara ulang dengan guru) pada tanggal 10 April,15 April,dan 20 April 2021 bahwa:

Peneliti :Bagaimana pendapat ibu mengenai penggunaan whatsapp dalam pembelajaran di bandingkan dengan aplikasi lainya?

Guru Kelas :„‟Hal yang saya rasakan adalah penggunaan whatsapp juga menghadirkan fitur-fitur seperti bisa dilakukan pengiriman gambar,voice note (berbagi suara) , berbagi dokumen dan banyak lagi yang bisa saya gunakan dalam

(10)

10 pembelajaran dan mampu membantu dalam menunjang proses pembelajaran oneline saat ini.‟‟

Kemudian yang kelima,mengenai fitur whatsapp yang digunakan guru kelas V SDN 169/X Pandan Makmur didapat hasilnya dalam proses pembelajaran seperti group chat,smile icon,foto dan lainya. Hal sesuai dengan hasil kesimpulan wawancara peneliti bersama guru kelas (hasil revisi semhas wawancara ulang dengan guru) pada tanggal 10 April,15 April,dan 20 April 2021 bahwa:

Peneliti :Fitur apa saja yang serius digunakan dalam pembelajaran online dengan menggunakan media whatsapp ini?

Guru Kelas : „‟Dalam penggunaan whatsapp ini biasanya saya menggunakan fitur foto,video dokumen,group whatsapp,dan call (telpon) secara langsung. Biasanya fitur foto digunakan dalam pengiriman tugas yang telah dikerjakan peserta didik,fitur video dan dokumen seperti word itu saya gunakan untuk memberikan materi ajar yang sebelumnya saya buat di dalam RPP online 1 lembar itu,lalu fitur Group whatsapp ini saya gunakan untuk mengkoordinasikan peserta didik,seperti absen,tugas,pemberian materi ajar,konfirmasi tugas,maupun diskusi bersama. Selanjutnya untuk call (telpon) biasanya saya gunakan untuk menghubungi peserta didik menanyakan tugas atau kabar ataupun wali murid untuk menanyakan perkembangan anak selama belajar di rumah.‟‟

Keenam,mengenai keunggulan whatsapp dilengkapi dengan berbagai fitur dengan keunggulan yang dimilki yang dapat digunakan yaitu didapatkan hasil bahwa fitur dihadirkan whatsapp membantu kegiatan pembelajaran online saat ini. Hal ini sesuai dengan hasil kesimpulan dan wawancara peneliti bersama guru kelas (hasil revisi semhas wawancara ulang dengan guru) pada tanggal 10 April,15 April,dan 20 April 2021 bahwa:

Peneliti : Apakah fitur whatsapp yang diberikan sangat membantu dalam mengoptimalkan proses pembelajaran?

Guru Kelas : „‟Berbicara mengenai optimalisasi proses pembelajaran di tengah pandemi saat ini,tentu jauh sekali dengan kata optimal,tetapi sangat membantu sekali dalam pembelajaran oneline saat ini,setidaknya kita sebagai pihak sekolah atau pengajar,saya selalu berusaha memberikan pengajaran yang baik dan efektif saat ini,penggunaan whatsapp yang saya gunakan saat ini dengan berbagai fitur yang ada dan dipergunakan dalam proses pembelajaran sangat membantu saya. Pembelajaran jarak jauh mengharuskan kita untuk belajar dirumah dengan adanya whatsapp saya bisa mengajar walaupun jarak jauh,dengan mengirim materi pembelajaran berbentuk video pembelajaran,word dan LKPD.‟‟

(11)

11 Gambar 4.3 wawancara guru kelas Minggu ke-4

Mengenai faktor pendukung dan kendala dalam penggunaan whatsApp sebagai media pembelajaran

Kemudian yang ketujuh,yaitu mengenai faktor yang mempengaruhi terhadap penggunaan whatsapp yaitu didapatkan bahwa salah satu faktor pendukung yang besar adalah fasilitas (handphone) yang dimiliki peserta didik,sinyal dan juga kuota internet . Hal ini sesuai dengan hasil kesimpulan wawancara peneliti bersama guru kelas (hasil revisi semhas wawancara ulang dengan guru) pada tanggal 10 April,15 April,dan 20 April 2021 bahwa:

Peneliti :Apa saja faktor pendukung penggunaan whatsapp dalam pembelajaran ? Guru Kelas :‟‟Faktor pendukung dari penggunaan whatsapp sebagai media pembelajaran

ini,terutama di kelas V adalah fasilitasnya seperti smartphone ,alhamdullilah untuk di kelas saya semua peserta didik sudah memiliki handphone walupun bukan milik pribadi melainkan milik orang tua dan juga kakak mereka. Selain itu ketersedian kuota dan sinyal sangat mempengaruhi proses pembelajaran.‟‟

Selanjutnya kedelapan,pertanyaan wawancara dilakukan mengenai faktor kendala yang mempengaruhi terhadap penggunaan whatsapp yaitu di dapatkan bahwa faktor kendalanya adalah peserta didik tidak memiliki sinyal ,peserta didik sulit memahami materi ajar, kurangnya interaksi antara guru dan peserta didik,guru tidak bisa memantau keseriusan peserta didik dalam belajar,dan memori handphone yang cepat penuh. Hal ini sesuai dengan kesimpulan dan wawancara peneliti dan guru kelas (hasil revisi semhas wawancara ulang dengan guru) pada tanggal 10 April,15 April,dan 20 April 2021 bahwa:

Peneliti :Apa faktor kendala terhadap penggunaan whatsapp sebagai media pembelajaran di SDN 169/X Pandan Makmur?

Guru Kelas :„‟Dalam penggunaan whatsapp ini faktor kendala menurut saya pertama sinyal,tidak jarang karena gangguan sinyal peserta didik terlambat dalam mengumpulkan tugas ,yang kedua peserta didik lambat memahami materi ajar yang diberikan,ketiga kurangnya interaksi peserta didik dengan guru,pembelajaran oneline merupakan hal baru untuk anak, yang biasanya bertatap muka ,kini dilakukan dengan oneline mandiri dirumah dari sebagian peserta didik menggunakan smartphone orang tua atau kakaknya,tentu penggunaanya terbatas tidak bisa setiap saat mengaksesnya,lalu yang ketiga adalah tidak bisa melihat keseriusan peserta didik dalam proses pembelajaran

(12)

12 apakah semangat atau bosan dan terakhir memori handphone yang cepat penuh hal ini terjadi karena pengiriman tugas seperti foto,materi pembelajaran seperti video maupun dokumen yang berbentuk word semua peserta didik di group whatsapp secara otomatis tersimpan dan bisa diakses oleh siapa saja,asalkan pengirim belum menghapus atau menarik pesan tersebut.‟‟

Pertanyaan terakhir yaitu mengenai solusi pemecahan masalah yang diberikan terhadap faktor kendala penggunaan whatsapp sebagai media komunikasi dalam pembelajaran oneline yaitu guru memberikan tambahan waktu pengiriman tugas,penggunaan fitur video call untuk berinteraksi atau melihat keseriusan belajar peserta didik. Hal ini sesuai dengan hasil kesimpulan wawancara peneliti dan bersama guru kelas (hasil revisi semhas wawancara ulang dengan guru) pada tanggal 10 April,15 April,dan 20 April 2021 bahwa:

Peneliti : Apa yang ibu lakukan untuk mengatasi kendala penggunaan whatsapp sebagai media pembelajaran online di SDN 169/X Pandan Makmur ?

Guru Kelas :„‟Untuk mengantisipasinya pertama saya menambahkan waktu pengerjaan dan pengumpula tugas dikarenakan kendala sinyal,lalu untuk siswa yang sulit memahami materi saya memberikan tugas dengan materi yang mudah dipahami dan tidak terlalu banyak,kurangnya interaksi tentu berpengaruh juga dengan sinyal untuk itu sesekali saya akan telpon atau video call dan melakukan interaksi langsung ketika peserta didik datang kesekolah untuk mengantar tugas atau mengembalikan buku tema sesuai intruksi guru,kemudian solusi pemecahan masalah yang saya lakukan dalam mengatasi memori penuh ini adalah menghapus sebagian data handphone yang datanya tidak terpakai lagi.‟‟

Peserta Didik

Wawancara yang dilakukan bersama perwakilan peserta didik yaitu terdiri dari 4 orang siswa yaitu Nur qhoidir rawati,Sintia Vinesa,Afendi kairul Saputra,dan Rika Lusiana.

Wawancara dilakukan dengan cara video call secara bergiliran dan disesuaikan dengan waktu ketersedian peserta didik untuk melakukan wawancara secara online. Berdasarkan hasil wawancara bersama 4 informan peserta didik ,yang didapatkan bahwa hal yang pertama yang ditanyakan adalah media pembelajaran apa saja yang digunakan yaitu menggunakan media komunikasi pembelajaran online dengan berbantuan jaringan internet seperti whatsapp dan intensitas penggunaan adalah whatsapp . Hal ini sesuai dengan kesimpulan wawancara peneliti bersama peserta didik,(hasil revisi semhas wawancara ulang dengan siswa) pada tanggal 12 April dan 16 April 2021 bahwa:

Peneliti :Apa saja media aplikasi yang digunakan ananda dalam pembelajaran online?

Peserta Dididk: „‟Media yang digunakan selama proses pembelajaran di rumah atau online,menggunakan whatsapp”.

(13)

13 Gambar 4.4 Wawancara bersama Nur qhoidir rawati

Kedua,hal yang ditanyakan dari peserta didik adalah sistem pelaksanaanya yang dilakukan dalam penggunaan whatsapp dalam pembelajaran online yaitu kegiatan pembuka seperti mengucap salam ,absen lalu kegiatan inti memberikan materi ,serta kegiatan penutup penugasan ,evaluasi kegiatan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan kesimpulan wawancara peneliti bersama peserta didik (hasil revisi semhas wawancara ulang dengan siswa)pada tanggal 12 April dan 16 April 2021 bahwa:

Peneliti : Bagaimana sistem pelaksanaan pembelajaran online dengan menggunakan wahatsapp yang sudah diterapkan ibu guru?

Peserta didik : Yang pertama ibu guru mengucapkan salam ,menanyakan apa kabar,melakukan absen,pemberian materi pembeajaran oleh ibu guru kelas V biasanya berupa video pembelajaran dan juga dokumen yang berbentuk word selanjutnya mengerjakan latihan soal pada hari ini,untuk mengumpulkan tugas dikumpul dalam bentuk foto pekerjaannya.‟‟

Ketiga,mengenai intensitas penggunaan whatsapp dalam kegiatan pembelajaran online selama dirumah,yaitu di dapatkan bahwa peserta didik menggunakan whatsapp dalam proses pembelajaran kurang lebih 2 jam dalam sehari. Hal ini sesuai dengan kesimpulan wawancara peneliti bersama peserta didik (hasil revisi semhas wawancara ulang dengan siswa)pada tanggal 12 April dan 16 April 2021 bahwa:

Peneliti : Berapa lamakah dalam sehari ananda mengakses whatsapp untuk pembelajaran?

Peserta didik: „‟Dalam 1 hari menggunakan whatsapp,kira-kira 1-2 jam. Kegiatan yang dilakukan dengan menggunakn whatsapp seperti menerima materi pelajaran yang diberikan pada saat proses pembelajaran ,mengerjakan tugas yang diberikan di group whatsapp ,bertanya dengan guru dan teman melalui personal cat dan melakukan komunikasi dengan teman-teman seperti menanyakan kabar,biasanya pengerjaan tugas dilakukan ketika mama pulang kerja karena menggunakan handphone mama atau bergantian dengan handphone kakak,proses pembelajaran dibimbing dengan mama.‟‟

(14)

14

Gambar 4.5 Wawancara bersama Sintia Vinesa

Keempat adalah terkait penggunaan whatsapp yang dilakukan selama pembelajarn dilakukan dirumah yaitu didapatkan bahwa pesertadidik menggunakan whatsapp mengalami kemudahan dengan pemanfaatan fitur yang ada pada whatsapp. Hal ini sesuai dengan kseimpulan wawancara peneliti bersama peserta didik bahwa:

Peneliti : Bagaimana pendapat ananda mengenai penggunaan whatsapp dalam pembelajaran?

Peserta didik: “Belajar dengan whatsapp enak pembelajaran jarak jauh lebih mudah,tugas bisa dikumpulkan hanya berbentuk foto dan tidak perlu ke sekolah, menbantu dalam proses pembelajaran online ini, tidak ribet, tidak membutuhan banyak kuota, tapi kalau download video lumayan besar sampai beberapa Mb,untuk foto dan word itu sedikit kecil dan penggunaannya juga mudah.”

Kelima, hal yang ditanyakan adalah mengenai kelebihan penggunaan whatsapp dibandingkan dengan media yang sebelumnya pernah digunakan yaitu didapatkan bahwa peserta didik merasakan kemudahan penggunaan whatsapp, karena penggunaan yang mudah dan dilengkapi dengan fitur yang beragam yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran selama pandemi ini. Hal ini sesuai dengan kesimpulan wawancara peneliti bersama peserta didik bahwa:

Peneliti : Menurut ananda apa kelebihan penggunaan whatsapp dengan media lainnya dalam pembelajaran?

Peserta didik: “Whatsapp lebih mudah,bisa digunakan dimana saja seperti saat ini dalam jarak jauh, bisa menyimpan foto, video dan word yang telah dikirim,banyak pilihan fitur yang bisa digunakan seperti videocall,chat,telpon dan lainnya.”

Keenam, mengenai fitur yang sering digunakan selama belajar menggunakan whatsapp, didapatkan bahwa peserta didik lebih banyak mengunakan fitur chat grup dan personal cahat, tetapi tidak jarang menggunakan fitur lainnya. Hal ini sesuai dengan kesimpulan wawancara peneliti Bersama peserta didik, bahwa:

Peneliti :Fitur apa saja yang sering ananda gunakan dalam proses pembelajaran?

(15)

15 Peserta didik :“Fitur yang biasa saya gunakan itu adalah whatsapp grup digunakan untuk pemberian tugas, konfirmasi kehadiran, penyebaran informasi dan bertanya jika ada materi yang belum diketahui lalu personal chat biasanya digunakan untuk mengirimkan tugas secara personal kepada ibu Sukarti, telepon, foto ataupun dokumen ini digunakan untuk mengirimkan tugas yang telah dikerjakan”.

Ketujuh, mengeenai manfaat yang dirasakan dalam penggunaan whatsapp, terutama dalam proses pembelajaran, didapatkan bahwa peserta didik terbantu dengan adanya whatsapp memudahkan dalam berkomunikasi dan berbagi informasi walaupun tidak bisa bertatap muka secara langsung selama pembelajaran online ini. Hal ini sesuai dengan kesimpulan wawancara peneliti bersama peserta didik bahwa :

Peneliti : Menurut ananda, kegunaan apa yang dirasakan ketika proses pembelajaran dilakukan dengan media whatsapp?

Peserta didik :” Dengan menggunakan whatsapp memudahkan berkomunikasi dan berbagi informasi walaupun tidak bisa bertatap muka langsung dengan guru dan juga teman. Tidak mengeluarkan banyak biaya untuk menggunakan whatsapp”.

Gambar 4.6 Wawancara bersama Rika Lusiana

Kedelapan, yaitu mengenai perasaan peserta didik mengikuti pembelajaran selama pandemi ini menggunakan whatsapp, didapatkan bahwa peserta didik merasa senang selama proses pembelajaran dengan berbagai fitur pengguna whatsapp, namun peserta didik juga merasakan bosan dan jenuh dengan jumlah yang terlalu banyak. Hal ini sesuai dengan kesimpulan wawancara peneliti bersama peserta didik, bahwa:

Peneliti :Bagaimana perasaan ananda ketika mengikuti proses pembelajaran dengan whatsapp?

Peserta didik :”Ketika menggunakan whatsapp pada saat pembelajaran ini senang, walaupun jarak jauh pembelajaran dilakukan online dirumah tetapi saya semangat belajar, contohnya seperti perhatian dan juga semangat yang diberikan ibu Sukarti, ketika kami selesai mengerjakan tugas dan mengirimkannya, ibu selalu mengirimkan stiker lucu, ucapan terima kasih dan juga semangat untuk kami terus belaljar walaupun tidak tatap muka secara langsung. Dan juga tidak jarang merasakan bosan atau jenuh dengan tugas terlalu banyak dan merasakan kesulitan dalam memahami materi.”

(16)

16 Selanjutnya kesembilan, mengenai kendala atau kesulitan yang dirasakan dalam menggunakan whatsapp selama proses pembelajaran online, didapatkan bahwa peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami materi, interaksi yang kurang, memori HP yang penuh dengan semua berkas yang masuk di grup whatsapp dan tidak jarang gangguan sinyal yang naik turun. Hal ini sesuai dengan kesimpulan wawancara peneliti bersama peserta didik, bahwa:

Peneliti :Kendala apa yang sering muncul ketika ananda menggunakan whatsapp dalam pembelajaran?

Peserta didik :”Kendala yang dirasakan pertama interaksi yang kurang, kesulitan dalam memahami pembelajaran, tugas yang diberikan terlalu banyak, memori HP yang penuh karena secara otomatis file atau dokumen yang di share seperti foto,video dan word berdownload hal ini membuat HP menjadi lambat, serta gangguan sinyal”.

Gambar 4.7 Wawancara bersamaAfendi kairul saputra

Pertanyaan terakhir yaitu mengenai solusi pemecahan masalah yang dilakukan peserta didik untuk mengatasi kendala yang terjadi, didapatkan bahwa peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran mandiri ketika ada kesulitan dalam memahami pembelajaran, mencari sumber lain jika didapatkan penjelasan yang memuaskan mereka akan menghubungi personal chat kepada guru yang bersangkutan, untuk memori yang penuh peserta didik membersihkan sebagian datanya agar bisa mengirim ataupun menerima pesan baru, selanjutnya menunggu keadaan sinyal baik baru bisa melakukan kegiatan belajar kembali.

Peneliti :Bagaimana cara ananda mengatasi masalah yang dirasakan dalam penggunaan whatsapp sebagai media komunikasi pembelajaran?

Peserta didik :”Ketika saya mengalami kesulitan dalam pembelajaran yang pertama saya bertanya kepada orang tua dan mencari sumber lain seperti buku dan juga mencari di internet atau langsung bertanya kepada ibu Sukarti melalui personal chat. Kemudian untuk memori biasanya harus menghapus terlebih dahulu foto- foto atau file lama yang tidak terpakai agar ruang untuk menerima pesan yang lain, selanjutnya untuk sinyal biasanya menunggu sampai ada sinyal baik atau meminta hospot kakak”.

Deskripsi Hasil Observasi

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di SDN 169/X Pandan Makmur mengenai penggunaan whatsapp sebagai media komunikasi pembelajaran online pada masa pandemi Covid 19 oleh guru kelas V yang dilakukan pada tanggal 10 April 2021 dan 16 April 2021 (

(17)

17 revisi hasil semhas observasi ulang ke guru kelas V) terlihat bahwa guru menggunakan whatsapp sebagai media pembelajaran seperti, memberikan materi pembelajaran berupa video dan word, pengumpulan tugas dapat berupa foto atau dengan hasil mengisi link google form yang sebelum disebarkan melalui grup whatsapp. Semua aktivitas utama pembelajaran dilakukan dengan menggunakan whatsapp.

A. Persiapan penggunaan whatsapp sebagai media pembelajaran

Hasil observasi menunjukkan bahwa sebelum melaksanakan proses pembelajaran guru mempersiapkan segala aspek perencanaan yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran secara online terutama dalam persiapan penggunaan whatsapp.

Persiapan yang diakukan oleh guru sebagai berikut :

1. Guru membuat grup whatsapp kelas yang digunakan 2. Guru mempersipkan RPP daring yang akan digunakan 3. Guru menentukan jadwal dan rencana yang digunakan

4. Guru mempersiapkan materi yang berupa video ataupun bentuk word 5. Guru mempersiapkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

6. Guru mempersiapkan kesiapan peserta didik dalam proses pembelajaran melalui absensi yang dibuat secara online dengan menggunakan whatsapp

B. Pelaksanaan penggunaan whatsapp sebagai media pembelajaran

Peneliti mengamati penggunaan whatsapp sebagai media komunikasi pembelajaran online dilakukan oleh guru kelas V yaitu oleh ibu Sukarti, melalui pengamatan langsung yang peneliti lakukan di kelas V terlihat bahwa guru menggunakan whatsapp sebagai media belajar online saat ini ditengah pandemi. Peneliti bergabung langsung didalam grup whatsapp kelas, mengamati aktivitas selama proses pembelajaran berlangsung baik didalam jam sekolah maupun diluar jam sekolah.

C. Evaluasi penggunaan whatsapp sebagai media pembelajaran

Setelah peneliti melakukan pengamatan serta didukung dengan wawancara, sistem evaluasi yang dilakukan oleh guru yaitu setelah semua tugas yang diberikan kepada peserta didik sudah diterima oleh guru, guru akan mengoreksi satu persatu tugas yang msuk di grup whatsapp ataupun personal chat dan memasukkan nilai peserta didik ke dalam buku penilaian siswa, untuk peserta didik yang belum mengerjakan atau mendapat nilai di bawah KKM guru akan memberikan informasi melalui personal chat langsung siswa terkait.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada bulan November 2020 sampai 22 April 2021 di kelas V SDN 169/X Pandan Makmur, dengan melakukan observasi dan wawancara yang telah peneliti uraikan, serta didukung dengan dokumentasi, dapat dilihat bahwa guru menggunakan whatsapp sebagai media komunikasi pembelajaran online untuk menunjang proses pembelajaran selama dirumah dalam hal ini guru telah melaksanakan kebijakan yang dikeluarkan Menteri Nadiem Anwar Makarim yang menerbitkan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 pada satuan Pendidikan melalui Surat Edaran Mendikbud Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang “Pembelajaran secara Daring (Dalam Jaringan)”dalam rangka mencegah penyebaran Corona Virus Diseases (COVID-19). Kebijakan yang dikeluarkan ini memaksa guru dan peserta

(18)

18 didik untuk tetap melaksanakan proses pembelajaran dari rumah dengan bantuan media pembelajaran jarak jauh salah satunya penggunaan whatsapp yang digunakan oleh guru kelas V, semua aktivitas pembelajaran diakses melalui whatsapp baik penyampaian materi, informasi, diskusi serta kegiatan evaluasi yang dilakukan dengan memanfaatkan fitur seperti foto dan dokumen.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh guru kelas V dalam penggunaan media komunikasi pembelajaran online dapat membantu proses penyampaian informasi materi yang akan dipelajari. Pribadi (2017:13) bahwa media menjadi sarana dalam kegiatan belajar, sehingga proes pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Dalam keadaan pandemic saat ini, penggunaan media pembelajaran whatsapp tentu memberikan kemudahan kepada guru maupun peserta didik dalam proses komunikasi selama melakukan pembelajaran online. Ada banyak teknologi aplikasi digital yang bisa digunakan menurut Jumiatmoko (2016:53) wahtsapp merupakan aplikasi yang memudahkan penggunanya dalam berkomunikasi.

Whatsapp menjadi pilihan untuk digunakan menjadi media utama dalam proses pembelajaran online di SDN 169/X Pandan Makmur.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara serta diperkuat dengan adanya bukti dokumentasi, fitur whatsapp yang sering digunakan guru dalam proses pembelajaran yaitu fitur foto,video,dokumen,grup whatsapp dan call (telepon). Dengan adanya fitur yang disediakan mempermudah guru dalam proses pembelajaran, menurut Bahroni (2015:223) manfaat dari fitur yang ditampilkan tersebut dalam pembelajaran yaitu whatsapp messenger group memberikan fasilitas pembelajaran secara kolaboratif secara online antara guru dan peserta didik ataupun sesama peserta didik baik dirumah maupun disekolah, aplikasi gratis yang sudah digunakan serta dapat digunakan untuk berbagi komentar,tulisan,gambar,suara dan dokumen.

Berdasarkan hasil wawancara guru menggunakan fitur foto sebagai bentuk hasil dari pengerjaan tugas peserta didik, guru akan memberikan perintah atau tugas kemudian peserta didik akan mengirimkan hasil akhir tugas mereka dalam bentuk foto yang dishare pada grup whatsapp atau melalui personal chat kepada guru yang bersangkutan, lalu penyampaian materi disampaikan menggunakan fitur dokumen, guru dapat mengirimkan berbagai bentuk dokumen seperti word, dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan fitur ini dalam bentuk word yang berisikan LKPD. Sedangkan penggunaan video guru memanfaatkan media whatsapp untuk menshare video pembelajaran sebagai penunjang aktivitas belajar, video yang dibuat akan dikirimkan pada grup whatsapp kelas, semua bentuk foto, dokumen dan video yang dikirimkan yang bisa di download dan disimpan oleh peserta didik, grup whatsapp sebagai wadah fasilitator penyampaian pesan yang diisi oleh wali murid dan peerta didik, serta fitur call menurut Miladiyah (2017:37) untuk melakukan panggilan suara dengan pengguna lain seperti guru dengan wali murid ataupun dengan peserta didik langsung.

Setelah melakukan observasi dan wawancara kepada guru dan peserta didik tersebut, menurut Mulyadi (2020) sesuai dengan kisi-kisi observasi dalam penggunaan whatsapp sebagai media pembeelajaran diperoleh hasil tahapan-tahapan yang dilakukan oleh guru dalam menggunakan whatsapp sebagai media komunikasi pembelajaran online pada masa pandemi Covid 19 adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan

Guru perlu melakukan persiapan sebelum menggunakan whatsapp sebagai media komunikasi pembelajaran online pada masa pandemi Covid 19 . Persiapan yang dilakukan oleh guru seperti membuat grup whatsapp yang akan digunakan, guru mempersiapkan RPP daring yang akan digunakan, guru menentukan jadwal dan rencana yang digunakan, guru

(19)

19 mempersiapkan materi yang berupa video, mempersiapkan Lembar Kerja Peserta Didik (LPDK) dan mempersiapkan kesiapan peserta didik dalam proses pembelajaran melalui absensi yang dibuat secara online dengan penggunaan whatsapp.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan merupakan realisasi dari perencanaan yang telah dibuat oleh guru, pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan berdasarkan hasil observasi di kelas V SDN 169/X Pandan Makmur, peneliti paparkan sebagai berikut :

a. Kegiatan Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan pembelajaran diawali dengan guru menyapa peserta didik melalui grup whatsapp dengan mengucapkan salam lalu dilanjutkan dengan mengirimkan absensi online dengan menggunakan google form dan mengirimkan link dalam grup whatsapp kelas. Lalu guru meberikan instruksi dakan kegiatan yang akan dilakukan, setelah guru mengirimkan absensi peserta didik mengisi daftar hadir tersebut dan siapa yang sudah absen otomatis terdata nama-nama yang sudah mengisi absen.

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini guru memberikan kesempatan kepada peserta ddik, dan menyatakan paham atau tugas yang telah diberikan, guru melanjutkan kegiatan pembelajaran dengan memberikan tugas, tugas yang diberikan berupa LKPD yang sudah dibuat oleh guru. Guru memberikan waktu pengiriman tugas hingga pukul 21.00 WIB, hal ini karena ada sebagian peserta didik yang menggunakan handphone orang tua dan menunggu orang tuanya pulang kerja dulu, setelah itu baru bisa mengerjakan tugas yang diberikan. Tugas yang diberikan dapat dikumpulkan dalam bentuk foto dan dikirim ke grup whatsapp atau dikirimkan langsung ke personal guru. Bagi peserta didik yang terlambat mengirimkan tugas sampai batas waktu yang telah ditentukan, masih bisa mengirimkan keesokan harinya, tetapi harus di sertakan alasan yang logis.

c. Kegiatan Penutup

Kegiatan pembelajaran diakhiri guru menutup pembelajaran dengan memberikan apresiasi dengan ucapan terima kasih,stiker lucu maupun icon whatsapp berupa jempol

kepada peserta didik yang telah mengikuti pelajaran dengan baik.

3. Evaluasi

Setelah peneliti melakukan pengamatan, sistem evaluasi yang dilakukan oleh guru yaitu setelah semua tugas yang diberikan kepada peserta didik sudah diterima oleh guru, guru akan mengoreksi satu persatu tugas yang masuk di grup whatsapp ataupun personal chat dan memasukkan nilai peserta didik ke dalam buku penilaian siswa, untuk peserta didik yang belum mengerjakan atau mendapat nilai di bawah KKM guru akan memberikan informasi melalui personal cahat langsung siswa terkait.

Presensi yang telah diisikan melalui google form guru akan merekapitulsi semua kehadiran peserta didik kedalam buku absen guru sebagai bukti fisik. Selanjutnya melalui kegiatan dengan menggunakan whatsapp guru laporkan hasil kegiatan pembelajaran kedalam laporan kegiatan belajar peserta didik yang dibuat setiap harinya dan dilaporkan kepada kepala sekolah setiap minggunya.

Penilaian yang dilakukan berupa penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Dan kondisi kegiatan pembelajaran jarak jauh sekaran untuk menilai sikap peserta didik dengan cara melihat kesantunan dan kedisiplinan mereka saat berinteraksi dalam grup whatsapp, penilaian

(20)

20 pengetahuan dilihat dari seberapa paham mereka dengan materi yang ada dengan pengerjaan tugas, seperti pemberian LKPD serta melakukan penilaian keterampilan dengan melihat hasil kerja berupa tulisan, prakarya yang mereka kerjakan.

Kendala dan solusi pemecahan masalah dalam penggunaan whatsapp sebagai media pembelajaran online pada masa pandemi covid 19 di kelas V SDN 169/X Pandan Makmur

1) Gangguan Sinyal 2) Memori HP Penuh 3) Kurangnya Interaksi

4) Sulit mengetahui keseriusan peserta didik 5) Motivasi peserta didik

6) Fasilitas pendukung pembelajaran online 7) Sulit memahami materi yang diberikan

Solusi pemecahan masalah pada gangguan sinyal yaitu yang dilakukan oleh guru yaitu dengan tambahan waktu dalam pengiriman tugas,pengiriman tugas bisa dilakukan sampai malam hari pukul 21.00 WIB. Untuk mengatasi memori Handphone penuh solusi pemecahan masalahnya yang dilakukan adalah guru menyarankan kepada siswa menghapus sebagian data yang tidak terpakai. Kurangnya interaksi solusi pemecahan masalah yang dilakukan oleh guru ialah melakukan pertemuan satu kali seminggu ke sekolah dan membuat forum diskusi di group whatsapp untuk memberikan kesempatan peserta didik berinteraksi dengan teman dan guru dengan kesepakatan jadwal bersama dengan wali murid. Sulit mengetahui keseriusan peserta didik solusi pemecahan masalah yang dilakukan adalah melakukan kerjasama bersama orang tua dan mendokumentasikan kegiatan belajar dalam bentuk foto dan dikirim melalui personal chat kepada guru. Motivasi peserta didik solusi pemecahan masalah yang dilakukan oleh guru adalah membuat variasi pembelajaran yang sesuai dengan usia peserta didik dilengkapi dengan adanya penjelasan materi yang ringkas ,suara,teks dan gambar yang menarik sehingga dapat menumbuhkan minat peserta didik untuk belajar,serta melakukan pendekatan untuk memberikan semangat hal ini bisa dilakukan dengan video call ataupun cat personal. Fasilitas pembelajaran online solusi pemecahan masalah yang dilakukan adalah peserta didik dapat mengerjakan tugas setelah orang tua mereka pulang bekerja. Sulit memahami materi yang diberikan solusi pemecahan masalah yang dilakukan adalah mencari sumber materi dari buku ataupun internet,bertanya kepada orang tua atau menanyakan pada guru yang bersangkutan.

Pembelajaran online merupakan tantangan bagi semua guru,kegiatan tatap muka tergantikan dengan dunia maya maka dari itu guru tentunya meningkatkan kompetensi dalam pemahaman teknologi terutama dalam penggunaan media yang mendukung proses pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang peneliti lakukan sejak 03 November 2020 sampai 22 April 2021 yang dihasilkan telah menunjukkan titik jenuh. Oleh karena semua kegiatan pengumpulan data penelitian di SDN 169/X Pandan Makmur dihentikan pada 22 April 2021.

(21)

21 SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan:

Penggunaan whatsApp sebagai media komunikasi pembelajaran online pada masa pandemi covid 19 di kelas V SDN 169/X Pandan Makmur. Penggunaan yang dilakukan oleh guru kelas dalam kegiatan pembelajaran yang memuat kegiatan pembukaan ,inti dan penutup.

Kemudian fitur yang sering digunakan fitur foto,video,dokumen,whatsApp group,dan call(telepon)secara langsung.Kemudahan dirasakan dengan kehadiran fitur whatsApp dan juga penggunaanya yang mudah dan dapat digunakan oleh berbagai kalangan.

Kendala dalam Penggunaan whatsApp sebagai media komunikasi pembelajaran online pada masa pandemi covid 19 yaitu gangguan sinyal yang menyebabkan whatsApp susah diakses ,kendala lain yaitu kurang efektifnya proses pembelajaran guru tidak secara langsung untuk melihat kesungguhan peserta didik,memori hanphone yang cepat penuh dengan dokumen yang masuk,tidak semua peserta didik memiliki alat pendukung pembelajaran oneline saat ini,alasan tersebut kurangnya kepercayaan terhadap handphone yang diberikan,kurangnya interaksi antara guru dan peserta didik lainya,serta pembelajaran lewat whatsApp juga kurang efektif karena tidak semua peserta didik paham akan tugas dan materi yang diberikan.

Solusi untuk mengatasi kendala Penggunaan whatsApp sebagai media komunikasi pembelajaran online pada masa pandemi covid 19 di kelas V SDN 169/X Pandan Makmur yang dilakukan oleh guru adalah meminimalisisr semua kendala baik dari jaringan dengan memperpanjang jangka waktu pengiriman tugas,membuat materi pelajaran lebih sederhana dan lebih dimengerti,melakukan interaksi seminggu sekali sesuai jadwal pertukaran buku pembelajaran.

Penelitian ini dapat berguna untuk menambah informasi dan wawasan guru memberikan masukkan dan menambah pengetahuan tentang Penggunaan whatsApp sebagai media komunikasi pembelajaran online pada masa pandemi covid 19 di kelas V SDN 169/X Pandan Makmur,sebagai bahan perbandingan untuk meningkatkan mutu pendidikan serta dapat dijadikan bahan pertimbagan guru dalam memilih media yang efektif yang dapat digunakan pada masa pandemi covid 19 di sekolah dasar.

Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan diatas terdapat beberapa saran dari penelitian yang terkait penggunaan WhatsApp sebagai media komunikasi pembelajaran oneline pada masa pandemi covid 19 maka saran yang dapat disampaikan adalah penggunaan whatsApp dengan menggunakan fitur yang sangat membantu dalam proses pembelajaran,tetapi pelaksanaan ini kurang efektif karena tidak semua materi yang disampaikan dapat dipahami dengan baik. Guru harus dapat menunaikan kewajiban belajar dan mengajar agar materi dapat disampaikan dengan baik. Dengan kendala yang dirasakan salah satunya pemberian tugas yang terlalu banyak. Saran dari peneliti materi pelajaran lebih disederhanakan agar mudah dipahami agar peserta didik tidak bosan. Perlu peningkatan kompetensi guru mengenai penggunaan Tik,sehingga kesiapan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan teknologi seperti saat ini lebih dimaksimalkan.

(22)

22 DAFTAR PUSTAKA

Afnibar, A., & Fajhriani, D. N. (2020). Pemanfaatan WhatsAPP sebagai Media Komunikasi Kegiatan Belajar ( Studi terhadap Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang ). Al-Munir:

Jurnal Komunikasi Dan Penyiaran Islam, 11, 70–83.

(Agustini, 2020)Afnibar, A., & Fajhriani, D. N. (2020). Pemanfaatan WhatsAPP sebagai Media Komunikasi Kegiatan Belajar ( Studi terhadap Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang ). Al- Munir: Jurnal Komunikasi Dan Penyiaran Islam, 11, 70–83.

https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/almunir/article/download/1501/1122

Agustini, N. P. S. (2020). Penggunaan Media Sosial Whatsapp Pada Pembelajaran Agama Hindu Untuk Di Masa Pandemi. Jurnal Widya Sastra Pendidikan Agama Hindu, 3(1), 67–

72.

Ana Widyastuti,(2021)Optimalisasi Pembelajaran jarak jauh (PJJ),daring luring,Bdr , Jakarta PT Elex Media Komputindo.

Asrilia Kurniasari, Fitroh Setyo Putro Pribowo, D. A. P. (2013). Analisis Efektivitas Pelaksanaan Belajar Dari Rumah (Bdr) Selama Pandemi Covid-19. Jurnal Review Pendidikan Dasar: Jurnal Kajian Pendidikan Dan Hasil Penelitian e-ISSN:, 6(3), 1–8.

Daheri, M., Juliana, J., Deriwanto, D., & Amda, A. D. (2020). Efektifitas WhatsApp sebagai Media Belajar Daring. Jurnal Basicedu, 4(4), 775–783.

https://doi.org/10.31004/basicedu.v4i4.445

(Daheri et al., 2020)Afnibar, A., & Fajhriani, D. N. (2020). Pemanfaatan WhatsAPP sebagai Media Komunikasi Kegiatan Belajar ( Studi terhadap Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang ). Al-Munir: Jurnal Komunikasi Dan Penyiaran Islam, 11, 70–83.

https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/almunir/article/download/1501/1122

Daulay, U. A., Syarifuddin, S., & Manurung, B. (2016). Pengaruh Blended Learning Berbasis Edmodo dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA Biologi dan Retensi Siswa pada Sistem Peredaran Darah Manusia di Kelas VIII SMP Negeri 5 Medan. Jurnal Pendidikan Biologi, 6(1), 260–266. https://doi.org/10.24114/jpb.v6i1.4330

Dewi, W. A. F. (2020). Dampak COVID-19 terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), 55–61.

https://doi.org/10.31004/edukatif.v2i1.89

Hikmat, Hermawan, E., Aldim, & Irwandi. (2020). Efektivitas Pembalajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19 : Sebuah Survey Online. Digital Library, UIN SUnan Gung Djati, Bandung, 1–7. http://digilib.uinsgd.ac.id/30625/

(Hikmat et al., 2020)Afnibar, A., & Fajhriani, D. N. (2020). Pemanfaatan WhatsAPP sebagai Media Komunikasi Kegiatan Belajar ( Studi terhadap Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang ). Al-Munir: Jurnal Komunikasi Dan Penyiaran Islam, 11, 70–83.

https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/almunir/article/download/1501/1122

(Hardy, 2020)Hardy, F. R. (2020). Herd Immunity Tantangan New Normal Era Pandemi Covid- 19. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 12(2), 55.

(23)

23 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA SURAT EDARAN NOMOR 3 TAHUN 2O2O TENTANG PENCEGAHAN CORONA y/RUS D/SEASE (COVID-l9) PADA SATUAN PENDIDIKAN.

Muchsin. (2016). Model Pengembangan Learning Community dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Terhadap Peningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Pengambangan Masyarakat Islam (Ijtima’iyya), 9(1), 71–92.

MUSKITA, M. (2020). “EFEKTIVITAS PEMANFAATAN APLIKASI WHATSAPP DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN REDAKSI” (Studi : Redaksional Harian Rakyat Maluku). Badati, 2(1), 85–97. https://doi.org/10.38012/jb.v2i1.409

(Muchsin, 2016)Afnibar, A., & Fajhriani, D. N. (2020). Pemanfaatan WhatsAPP sebagai Media Komunikasi Kegiatan Belajar ( Studi terhadap Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang ). Al- Munir: Jurnal Komunikasi Dan Penyiaran Islam, 11, 70–83.

https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/almunir/article/download/1501/1122 Moleong, J.L. (2019). Metode penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Ratnasari, D., Ponoharjo, & Utami, W. B. (2020). Penerapan aplikasi whatsapp terhadap minat dan prestasi peserta didik. Jurnal Edukasi Dan Sains Matematika, 6(2), 129–138.

(Ratnasari et al., 2020)Afnibar, A., & Fajhriani, D. N. (2020). Pemanfaatan WhatsAPP sebagai Media Komunikasi Kegiatan Belajar ( Studi terhadap Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang ). Al-Munir: Jurnal Komunikasi Dan Penyiaran Islam, 11, 70–83.

https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/almunir/article/download/1501/1122

Salsabila, U. H., Lestari, W. M., Habibah, R., & Dahlan, U. A. (2020). Pemanfaatan Teknologi Media Pembelajaran di Masa Pandemi. Jurnal Pendidikan Dasar, 2(2), 1–13.

(Salsabila et al., 2020)Afnibar, A., & Fajhriani, D. N. (2020). Pemanfaatan WhatsAPP sebagai Media Komunikasi Kegiatan Belajar ( Studi terhadap Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang ). Al-Munir: Jurnal Komunikasi Dan Penyiaran Islam, 11, 70–83.

https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/almunir/article/download/1501/1122

Susilowati, E. (2020). Bagaimana Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid 19 melalui Grup WhatsApp ? Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia, 05(03), 1–25.

(Susilowati, 2020)Afnibar, A., & Fajhriani, D. N. (2020). Pemanfaatan WhatsAPP sebagai Media Komunikasi Kegiatan Belajar ( Studi terhadap Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang ). Al-Munir: Jurnal Komunikasi Dan Penyiaran Islam, 11, 70–83.

https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/almunir/article/download/1501/1122 Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Suryadi, E., Ginanjar, M. H., & Priyatna, M. (2018). PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA WHATSAPP PENGARUHNYA TERHADAP DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Studi Kasus Di SMK Analis Kimia YKPI Bogor). Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam, 7(01), 1.

https://doi.org/10.30868/ei.v7i01.211

Gambar

Gambar 4.2 Wawancara guru kelas Minggu ke-3  Mengenai keunggulan dan kekurangan penggunaan whatsApp
Gambar 4.6  Wawancara bersama Rika Lusiana
Gambar 4.7  Wawancara bersamaAfendi kairul  saputra

Referensi

Dokumen terkait

Untuk jurnal dicantumkan nama penulis, tahun, judul tulisan, nama 5 * Disampaikan pada Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat LPPM Unud, 31 Oktober

Dengan demikian karya tersebut memiliki tingkat kerumitan dalam proses pengerjaannya mulai dari proses pembuatan motif hias, sampai proses pewarnaannya selain itu juga siswa

b. Mengawasi/supervisi dan mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran masa pandemi Covid-19 yang dilakukan oleh guru. Melaporkan hasil pembelajaran kepada orangtua/wali peserta

Sejak pandemi Covid 19, pembelajaran di sekolah-sekolah dilakukan secara online termasuk di sekolah dasar (SD). Guru-guru SD banyak menggunakan zoom meeting atau Whatsapp

1) Dari hasil pengamatan terhadap peserta didik diperoleh temuan sebagai berikut. a) Semua tugas yang diberikan oleh guru dikerjakan tuntas oleh peserta didik ada

(3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasi problematika pembelajaran daring bahasa Arab di masa pandemi covid-19 siswa kelas XI MAN 1 oleh guru mata pelajaran

Setelah peneliti melakukan pengamatan, sistem evaluasi yang dilakukan oleh guru yaitu setelah semua tugas yang diberikan kepada peserta didik sudah diterima oleh guru, guru

Ketiga aspek pengelolaan pembelajaran oleh guru Sains pada masa pandemi Covid-19 di Kelas X Multimedia SMK Negeri 1 Sukasada belum dilakukan dengan baik sehingga perlu