• Tidak ada hasil yang ditemukan

YUME : Journal of ManagementVolume 2 No

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "YUME : Journal of ManagementVolume 2 No"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN DIKLAT TERHADAP KINERJA MELALUI MOTIVASI PEGAWAI DI DINAS

LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KABUPATEN BULUKUMBA

The Effect of Leadership and Education and Training Style on Performance through Motivation of Employees in the Environmental and Forestry

Service of Bulukumba Regency

Muliadi

Email : muliadi7750@yahoo.co.id

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Bulukumba Nasruddin

Email : nasruddin@gmail.com PPs STIE Amkop Makassar

Muhammad Natsir Email : m.natsir27@gmail.com

PPs STIE Amkop Makassar

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi pegawai. (2) Untuk mengetahui pengaruh diklat terhadap motivasi pegawai. (3) Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai. (4) Untuk mengetahui pengaruh diklat terhadap kinerja pegawai. (5) Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai. (6) Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja melalui motivasi pegawai. (7) Untuk mengetahui pengaruh diklat terhadap kinerja melalui motivasi pegawai

Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif. Prosedur penentuan sampel menggunakan total sampling yaitu seluruh populasi dijadikan sebagai sampel penelitian (sampel jenuh), sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini dapat ditentukan sebanyak 62 orang Pegawai Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kabupaten Bulukumba. Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik analisis jalur dan uji sobel.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi pegawai. (2) Diklat berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi pegawai. (3) Gaya kepemimpinan berpengaruh

(2)

positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. (4) Diklat berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. (5) Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. (6) Gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja melalui motivasi pegawai. (7) Diklat berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja melalui motivasi pegawai.

Kata Kunci: Gaya kepemimpinan, Diklat, Motivasi Kerja, Kinerja Pegawai

ABSTRACT

The objectives of this study are: (1) To determine the effect of leadership style on employee motivation. (2) To determine the effect of training on employee motivation. (3) To determine the effect of leadership style on employee performance. (4) To determine the effect of training on employee performance.

(5) To determine the effect of motivation on employee performance. (6) To determine the effect of leadership style on performance through employee motivation. (7) To determine the effect of training on performance through employee motivation

The approach of this research is descriptive and verification. The procedure for determining samples using total sampling is that all populations are used as research samples (saturated samples), so that the samples used in this study can be determined as many as 62 employees of the Department of Environment and Forestry of Bulukumba Regency. Hypothesis testing is done by path analysis technique and sobel test.

The results of the study show that: (1) The leadership style has a positive and significant effect on employee motivation. (2) Diklat has a positive and significant effect on employee motivation. (3) The leadership style has a positive and significant effect on employee performance. (4) Diklat has a positive and significant effect on employee performance. (5) Motivation has a positive and significant effect on employee performance. (6) Leadership style has a positive and not significant effect on performance through employee motivation. (7) Diklat has a positive and not significant effect on performance through employee motivation.

Keywords: Leadership style, education and training, work motivation, employee performance

LATAR BELAKANG

Pegawai yang berkinerja adalah ketika mampu menghasilkan pekerjaan yang berkualitas dan memenuhi standar yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, ukuran dari kinerja seorang pegawai adalah mereka yang dapat menunjukkan

(3)

profesionalisme dalam bekerja, sehingga untuk menghasilkan pegawai yang berkinerja dapat dilakukan dengan baik cara, diantaranya dengan peningkatan gaya kepemimpinan maupun diklat (Suradji, 2006). Alam, et al., (2013) dalam risetnya mengungkapkan bahwa "Gaya pemimpin yang berbeda-beda pasti akan mewarnai perilaku dan tipe kepemimpinannya, sehingga dapat memunculkan gaya kepemimpinan yang lebih berorientasi kepada tugas serta gaya kepemimpinan dengan orientasinya kepada pegawai".

Disamping gaya kepemimpinan yang tepat, pendidikan dan pelatihan (diklat) pegawai juga dianggap penting manfaatnya dalam meningkatkan kinerja pegawai. Dalam teori yang dikemukakan oleh Simamora (2007) menyatakan bahwa pelatihan adalah "proses sistemik perubahan perilaku para karyawan dalam suatu arah guna meningkatkan tujuan-tujuan organisasi". Dalam hal ini, pelatihan dilingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Bulukumba merupakan pelatihan di lingkungan Pegawai Negeri Sipil yang lebih dikenal dengan pendidikan dan pelatihan (diklat) Pegawai Negeri Sipil.

Salah satu instansi pemerintah yaitu Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Bulukumba, peneliti menemukan adanya indikasi dari kinerja yang tidak sesuai dengan target yang ditetapkan, misalnya dalam hal capaian kinerja pegawai Realisasi APBD pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2017sebesar Rp. 20.241.744.352 dari total anggaran Rp.

20.641.853.866 atau sekitar 98,06%. Realisasi APBD pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2018sebesar Rp. 14.745.683.991 dari total anggaran Rp. 16.296.463.715 atau sekitar 90,48%. Jadi ada penurunan realisasi anggaran/kinerja sebesar 7,58 %.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis, beberapa pegawai menyatakan memiliki masalah yang berhubungan dengan gaya kepemimpinan atasannya dan pemberian diklat yang kurang tepat sasaran. Beberapa pegawai menyatakan mengeluh dengan sikap atasan. Disamping itu, beberapa pegawai yang ikut. diklat juga dilakukan berdasarkan kedekatan dengan atasan atau pimpinan juga motivasi yang masih kurang. Berdasarkan fenomena tersebut, maka peneliti bertujuan melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Diklat Terhadap Kinerja Melalui Motivasi Pegawai Di Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kabupaten Bulukumba”.

TINJAUAN PUSTAKA Gaya Kepemimpinan

Menurut Siagian (2003) mengungkapkan teorinya tentang gaya kepemimpinan yakni “kemampuan untuk mempengaruhi orang lain dengan rasa bersemangat demi tercapainya tujuan yang telah ditentukan”. Kemudian, Thoha (2003) mengemukakan bahwa gaya kepemimpinan merupakan “norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain”.

Terkait dengan gaya kepemimpinan, Sunarto (2005) mencoba

(4)

membandingkan beberapa gaya kepemimpinan yaitu:

1. Gaya Kepemimpinan Kharismatik dengan Non Kharismatik 2. Gaya Kepemimpinan Otokratis dengan Demokratis

3. Gaya Kepemimpinan Pendorong dengan Pengawas

4. Gaya Kepemimpinan Transaksional dengan Transformasional Pendidikan dan Pelatihan

Pendidikan dan pelatihan atau lebih sering disebut dengan diklat dikemukakan oleh Sulistiyani (2009) sebagai “usaha untuk memelihara, meningkatkan kemampuan, kapasitas maupun profesionalisme pegawai”.

Artinya, sangatlah jelas bahwa dengan adanya pelatihan maka seorang pegawai akan semakin profesional dalam bekerja sehingga dapat memberikan implikasi yang positif terhadap kinerjanya. Di tahun 1999, dalam teori yang diungkapkan oleh Umar (1999) bahwa pendidikan dan pelatihan bertujuan untuk memperbaiki penguasaan seseorang terhadap pekerjaannya sehingga dapat semakin terampil dalam bekerja demi memenuhi tuntutan saat ini maupun di masa yang akan datang (misalnya untuk keperluan menduduki suatu jabatan tertentu).

Motivasi Kerja

Terkait dengan motivasi, Hasibuan (2007) dalam bukunya mengatakan bahwa “motivasi mempersoalkan bagaimana cara menggerakkan dan mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif, berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan”.

Salah satu teori motivasi yang populer, yakni teori maslow yang beranggapan bahwa kebutuhan seseorang itu tergantung dari apa yang telah dimilikinya, sehingga dalam teori Maslow dalam Robbins (1992) disebutkan terdiri dari 5 (lima) hirarki kebutuha manusia yaitu: “(1) fisiologis, yaitu kebutuhan makan, minum, tempat tinggal dan lain-lain, (2) keamanan dan keselamatan, yaitu kebutuhan untuk kemerdekaan, bebas dari ancaman, (3) rasa memiliki, sosial dan kasih sayang, yaitu kebutuhan akan persahabatan, berkelompok, interaksi dan kasih sayang, (4) penghargaan, yaitu kebutuhan atas harga diri dan penghargaan dari pihak lain, dan (5) aktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk memenuhi diri seseorang melalui memaksimalkan penggunaan kemampuan, keahlian dan potensi dirinya”.

Kinerja Pegawai

Kinerja pegawai menurut Bernardin dan Rusell dalam Ruky (2001) adalah “hasil kerja berkaitan dengan kemampuan memperoleh nilai dalam melaksanakan pekerjaan pada periode tertentu”. Artinya, bahwa seorang pegawai dianggap berkinerja ketika mampu melaksanakan pekerjaan dengan kualitas dan kuantitas yang sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini sejalan dengan Mahmudi (2010) bahwa pedoman seseorang telah berkinerja yakni didasarkan pada banyaknya jumlah pekerjaanya, kualitas kerja yang dicapainya, pemahaman akan pekerjaan, kreatifitas pegawai, serta kemampuan pegawai

(5)

dalam bekerjasama.

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan permasalahan, kajian teori, dan kajian empirik, maka hipotesis dari penelitian pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Bulukumba adalah:

1. Diduga bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi pegawai.

2. Diduga bahwa diklat berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi pegawai.

3. Diduga bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

4. Diduga bahwa diklat berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

5. Diduga bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

6. Diduga bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja melalui motivasi pegawai.

7. Diduga bahwa diklat berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja melalui motivasi pegawai.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dan verifikatif, dimana bertujuan untuk untuk menguji seberapa besar pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Diklat Terhadap Kinerja Melalui Motivasi Pegawai pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Bulukumba. Dari pendekatan penelitian ini, maka populasi penelitian yakni seluruh pegawai pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Bulukumba sebanyak 62 orang pegawai. Jumlah sampel yang dapat terjangkau secara keseluruhan, menjadikan peneliti untuk menggunakan sampel jenuh. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis jalur atau path analysis dikarenakan peneliti ingin melihat efek tidak langsung dari permasalahan yang ingin diteliti.

(6)

HASIL PENELITIAN

Pengujian Analisis Jalur (Path Analysis) Tabel 4.13

Pengujian Analisis Jalur Sub-Struktur 1

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.171 2.708 1.171 .246

Gaya Kepemimpinan .634 .270 .389 2.352 .022

Diklat .559 .249 .371 2.244 .029

a. Dependent Variable: Motivasi Pegawai

Sumber: Hasil Olah Data SPSS, 2019

Hipotesis penelitian yang dirumuskan yaitu Diduga bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi pegawai.

Berdasarkan tabel 4.13 diketahui nilai Sig. variabel gaya kepemimpinan adalah 0,022 sehingga nilai probabilitas Sig. ≤ 0,05 (0,022 ≤ 0,05) maka H1 diterima, yang artinya signifikan. Adapun nilai koefisien jalur variabel gaya kepemimpinan yang ditunjukkan pada Standardized Coefficients Beta adalah bernilai positif sebesar 0,389, yang artinya berpengaruh positif. Dengan demikian, maka hipotesis terbukti bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja pegawai.

Selanjutnya, hipotesis penelitian yang dirumuskan yaitu Diduga bahwa diklat berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi pegawai. Berdasarkan tabel 4.13 diketahui nilai Sig. variabel diklat adalah 0,029 sehingga nilai probabilitas Sig. ≤ 0,05 (0,029 ≤ 0,05) maka H2 diterima, yang artinya signifikan.

Adapun nilai koefisien jalur variabel diklat yang ditunjukkan pada Standardized Coefficients Beta adalah bernilai positif sebesar 0,371, yang artinya berpengaruh positif. Dengan demikian, maka hipotesis terbukti bahwa diklat berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja pegawai.

Dari hasil pengujian hipotesis, maka model sub-struktur 1 dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1

Sub-Struktur 1 beserta Koefisien Jalur Gaya Kepemimpinan

(X1)

Motivasi Kerja (X3) Diklat

(X2)

0,389*

*

0,029**

(7)

Tabel 2

Pengujian Analisis Jalur Sub-Struktur 2

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.380 2.201 1.081 .284

Gaya Kepemimpinan .476 .227 .283 2.103 .040

Diklat .490 .209 .315 2.350 .022

Motivasi Pegawai .348 .105 .337 3.331 .002

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

Sumber: Hasil Olah Data SPSS, 2019

Hipotesis penelitian yang dirumuskan yaitu Diduga bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

Berdasarkan tabel 4.14 diketahui nilai Sig. variabel gaya kepemimpinan adalah 0,040 sehingga nilai probabilitas Sig. ≤ 0,05 (0,040 ≤ 0,05) maka H3 diterima, yang artinya signifikan. Adapun nilai koefisien jalur variabel gaya kepemimpinan yang ditunjukkan pada Standardized Coefficients Beta adalah bernilai positif sebesar 0,283, yang artinya berpengaruh positif. Dengan demikian, maka hipotesis terbukti bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

Selanjutnya, Hipotesis penelitian yang dirumuskan yaitu Diduga bahwa diklat berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Berdasarkan tabel 4.14 diketahui nilai Sig. variabel diklat adalah 0,022 sehingga nilai probabilitas Sig. ≤ 0,05 (0,022 ≤ 0,05) maka H4 diterima, yang artinya signifikan.

Adapun nilai koefisien jalur variabel diklat yang ditunjukkan pada Standardized Coefficients Beta adalah bernilai positif sebesar 0,315, yang artinya berpengaruh positif. Dengan demikian, maka hipotesis terbukti bahwa diklat berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

Kemudian, Hipotesis penelitian yang dirumuskan yaitu Diduga bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

Berdasarkan tabel 4.14 diketahui nilai Sig. variabel diklat adalah 0,002 sehingga nilai probabilitas Sig. ≤ 0,05 (0,002 ≤ 0,05) maka H5 diterima, yang artinya signifikan. Adapun nilai koefisien jalur variabel motivasi yang ditunjukkan pada Standardized Coefficients Beta adalah bernilai positif sebesar 0,337, yang artinya berpengaruh positif. Dengan demikian, maka hipotesis terbukti bahwa motivasi kerja pegawai berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

(8)

Dari hasil pengujian hipotesis, maka model sub-struktur 2 dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2

Sub-Struktur 2 beserta Koefisien Jalur Pengujian Sobel Test

Sobel test dilakukan untuk menguji pengaruh tidak langsung dengan bantuang kalkulator online sobel test yaitu http://quantpsy.org.

Gambar 3

Sobel test pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai melalui motivasi kerja

Hipotesis penelitian yang dirumuskan yaitu Diduga bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja melalui motivasi pegawai. Berdasarkan gambar 3 diketahui nilai Sig. atau p-value adalah 0,054 sehingga nilai probabilitas Sig. ≥ 0,05 (0,054 ≥ 0,05) maka H6 ditolak, yang artinya tidak signifikan. Adapun nilai koefisien jalur tidak langsung dari pengaruh gaya kepemimpinan (X1) terhadap kinerja (Y) melalui motivasi kerja pegawai (X3) ditunjukkan dengan mengalikan koefisien jalur langsung X1 → X3 (0,389) dan X3 → Y (0,337) = 0,389 x 0,337 = 0,131 adalah bernilai positif sebesar 0,131, yang artinya berpengaruh positif. Dengan demikian, maka hipotesis ditolak bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja melalui motivasi kerja pegawai.

Gaya Kepemimpinan

(X1)

Motivasi Kerja (X3)

Diklat (X2)

0,283*

*

0,315**

Kinerja Pegawai

(Y) 0,337*

*

(9)

Gambar 4

Sobel test pengaruh diklat terhadap kinerja pegawai melalui motivasi kerja

Hipotesis penelitian yang dirumuskan yaitu Diduga bahwa diklat berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja melalui motivasi pegawai.

Berdasarkan gambar 4 diketahui nilai Sig. atau p-value adalah 0,062 sehingga nilai probabilitas Sig. ≥ 0,05 (0,062 ≥ 0,05) maka H7 ditolak, yang artinya tidak signifikan. Adapun nilai koefisien jalur tidak langsung dari pengaruh diklat (X2) terhadap kinerja (Y) melalui motivasi kerja pegawai (X3) ditunjukkan dengan mengalikan koefisien jalur langsung X2 → X3 (0,371) dan X3 → Y (0,337) = 0,371 x 0,337 = 0,125 adalah bernilai positif sebesar 0,125, yang artinya berpengaruh positif. Dengan demikian, maka hipotesis ditolak bahwa diklat berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja melalui motivasi kerja pegawai.

PEMBAHASAN

Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Motivasi Kerja Pegawai

Hasil pengujian path analysis menerangkan bahwa terdapat pengaruh langsung yang positif dan signifikan dari gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja pegawai dengan nilai Sig. variabel gaya kepemimpinan adalah 0,022 sehingga nilai probabilitas Sig. ≤ 0,05 (0,022 ≤ 0,05) maka H1 diterima, yang artinya signifikan. Adapun nilai koefisien jalur variabel gaya kepemimpinan yang ditunjukkan pada Standardized Coefficients Beta adalah bernilai positif sebesar 0,389, yang artinya berpengaruh positif. Sehingga disimpulkan gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja pegawai pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Bulukumba.

Artinya, semakin efektif gaya kepemimpinan yang diterapkan, maka akan semakin tinggi motivasi kerja pegawai.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Alam, et al., (2013) bahwa Secara parsial Gaya Kepemimpinan Orientasi Tugas berpengaruh signifikan terhadap Motivasi Kerja karyawan di PT PLN Persero Malang, kemudian Nugraha (2016) terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan. Nuraini, et al., (2018) menemukan gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja pegawai di Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng.

(10)

Pengaruh Diklat terhadap Motivasi Kerja Pegawai

Hasil pengujian path analysis menerangkan bahwa terdapat pengaruh langsung yang positif dan signifikan dari diklat terhadap motivasi kerja pegawai dengan nilai Sig. variabel diklat adalah 0,029 sehingga nilai probabilitas Sig. ≤ 0,05 (0,029 ≤ 0,05) maka H2 diterima, yang artinya signifikan. Adapun nilai koefisien jalur variabel diklat yang ditunjukkan pada Standardized Coefficients Beta adalah bernilai positif sebesar 0,371, yang artinya berpengaruh positif.

Sehingga disimpulkan diklat berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja pegawai pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Bulukumba. Artinya, semakin efektif kegiatan diklat yang dilaksanakan, maka akan semakin tinggi motivasi kerja pegawai.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Nazar, et al., (2014) bahwa Metode pelatihan berpengaruh signifikan terhadap motivasi serta materi pelatihan berpengaruh signifikan terhadap motivasi, kemudian Angelina dan Mota (2014) juga menemukan bahwa Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi. Dengan demikian, logika berpikirnya adalah untuk meningkatkan motivasi kerja, maka pelaksanaan diklat yang tepat harus perlu untuk dipehatikan oleh organisasi.

Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai

Hasil pengujian path analysis menerangkan bahwa terdapat pengaruh langsung yang positif dan signifikan dari gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai dengan nilai Sig. variabel gaya kepemimpinan adalah 0,040 sehingga nilai probabilitas Sig. ≤ 0,05 (0,040 ≤ 0,05) maka H3 diterima, yang artinya signifikan. Adapun nilai koefisien jalur variabel gaya kepemimpinan yang ditunjukkan pada Standardized Coefficients Beta adalah bernilai positif sebesar 0,283, yang artinya berpengaruh positif. Sehingga disimpulkan gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Bulukumba. Artinya, semakin efektif gaya kepemimpinan yang diterapkan, maka akan semakin tinggi kinerja pegawai.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Saputra dan Natassia (2014) bahwa terdapat Pengaruh yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang, kemudian Khairizah, et al., (2016) bahwa gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh pada kinerja karyawan. Nuraini, et al., (2018) menemukan gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng.

Pengaruh Diklat terhadap Kinerja Pegawai

Hasil pengujian path analysis menerangkan bahwa terdapat pengaruh langsung yang positif dan signifikan dari diklat terhadap kinerja pegawai dengan nilai Sig. variabel diklat adalah 0,022 sehingga nilai probabilitas Sig. ≤ 0,05 (0,022 ≤ 0,05) maka H4 diterima, yang artinya signifikan. Adapun nilai koefisien

(11)

jalur variabel diklat yang ditunjukkan pada Standardized Coefficients Beta adalah bernilai positif sebesar 0,315, yang artinya berpengaruh positif. Sehingga disimpulkan diklat berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Bulukumba. Artinya, semakin efektif gaya kepemimpinan yang diterapkan, maka akan semakin tinggi kinerja pegawai.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Fahmi, et al., (2015) bahwa Variabel Diklat mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Variabel Prestasi Kerja Pegawai Aparatur Pemerintah Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan, kemudian Munir dan Kaseng (2017) membuktikan bahwa Pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Provinsi Sulawesi Tengah.

Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai

Hasil pengujian path analysis menerangkan bahwa terdapat pengaruh langsung yang positif dan signifikan dari motivasi kerja terhadap kinerja pegawai dengan nilai Sig. variabel diklat adalah 0,002 sehingga nilai probabilitas Sig. ≤ 0,05 (0,002 ≤ 0,05) maka H5 diterima, yang artinya signifikan. Adapun nilai koefisien jalur variabel motivasi yang ditunjukkan pada Standardized Coefficients Beta adalah bernilai positif sebesar 0,337, yang artinya berpengaruh positif.

Sehingga disimpulkan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Bulukumba. Artinya, semakin tinggi motivasi kerja pegawai, maka akan semakin tinggi pula kinerja pegawai.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Munir dan Kaseng (2017) bahwa Motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, kemudian Tampi (2014) juga menemukan bahwa motivasi pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Nuraini, et al., (2018) menemukan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng. Selanjutnya, Sumarsono, et al., (2018) variabel motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja personil Lantamal VI Makassar.

Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja melalui Motivasi Kerja Pegawai

Hasil pengujian dengan sobel test menerangkan bahwa terdapat pengaruh tidak langsung yang positif namun tidak signifikan dari gaya kepemimpinan terhadap kinerja melalui motivasi kerja pegawai dengan nilai Sig.

atau p-value adalah 0,054 sehingga nilai probabilitas Sig. ≥ 0,05 (0,054 ≥ 0,05) maka H6 ditolak, yang artinya tidak signifikan. Adapun nilai koefisien jalur tidak langsung dari pengaruh gaya kepemimpinan (X1) terhadap kinerja (Y) melalui motivasi kerja pegawai (X3) ditunjukkan dengan mengalikan koefisien jalur langsung X1 → X3 (0,389) dan X3 → Y (0,337) = 0,389 x 0,337 = 0,131 adalah

(12)

bernilai positif sebesar 0,131, yang artinya berpengaruh positif. Sehingga disimpulkan gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja melalui motivasi kerja pegawai pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Bulukumba. Artinya, semakin efektif gaya kepemimpinan yang diterapkan, maka tidak akan berdampak signifikan atau nyata perubahan dari kinerja pegawai jika dimediasi oleh semakin tingginya motivasi kerja pegawai.

Pengaruh Diklat terhadap Kinerja melalui Motivasi Kerja Pegawai

Hasil pengujian dengan sobel test menerangkan bahwa terdapat pengaruh tidak langsung yang positif namun tidak signifikan dari diklat terhadap kinerja melalui motivasi kerja pegawai dengan nilai Sig. atau p-value adalah 0,062 sehingga nilai probabilitas Sig. ≥ 0,05 (0,062 ≥ 0,05) maka H7 ditolak, yang artinya tidak signifikan. Adapun nilai koefisien jalur tidak langsung dari pengaruh diklat (X2) terhadap kinerja (Y) melalui motivasi kerja pegawai (X3) ditunjukkan dengan mengalikan koefisien jalur langsung X2 → X3 (0,371) dan X3 → Y (0,337) = 0,371 x 0,337 = 0,125 adalah bernilai positif sebesar 0,125, yang artinya berpengaruh positif. Sehingga disimpulkan diklat berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja melalui motivasi kerja pegawai pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Bulukumba. Artinya, semakin efektif kegiatan diklat yang dilaksanakan, maka tidak akan berdampak signifikan atau nyata perubahan dari kinerja pegawai jika dimediasi oleh semakin tingginya motivasi kerja pegawai.

SIMPULAN

Berdasarkan temuan dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap pegawai pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Bulukumba, maka dapat disimpulkan beberapa hal yakni:

1. Gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi pegawai pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Bulukumba. Artinya, semakin efektif gaya kepemimpinan yang diterapkan, maka akan semakin tinggi motivasi kerja pegawai.

2. Diklat berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi pegawai pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Bulukumba. Artinya, semakin efektif kegiatan diklat yang dilaksanakan, maka akan semakin tinggi motivasi kerja pegawai.

3. Gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Bulukumba. Artinya, semakin efektif gaya kepemimpinan yang diterapkan, maka akan semakin tinggi kinerja pegawai.

4. Diklat berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Bulukumba. Artinya, semakin efektif gaya kepemimpinan yang diterapkan, maka akan semakin tinggi kinerja pegawai.

(13)

5. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Bulukumba.

Artinya, semakin tinggi motivasi kerja pegawai, maka akan semakin tinggi pula kinerja pegawai.

6. Gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja melalui motivasi pegawai pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Bulukumba. Artinya, semakin efektif gaya kepemimpinan yang diterapkan, maka tidak akan berdampak signifikan atau nyata perubahan dari kinerja pegawai jika dimediasi oleh semakin tingginya motivasi kerja pegawai.

7. Diklat berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja melalui motivasi pegawai pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Bulukumba. Artinya, semakin efektif kegiatan diklat yang dilaksanakan, maka tidak akan berdampak signifikan atau nyata perubahan dari kinerja pegawai jika dimediasi oleh semakin tingginya motivasi kerja pegawai.

REFERENSI :

Alam, H. K., Musadieq, M. A., & Susilo, H. (2013). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Dan Kinerja (Studi Pada Karyawan PT. Pln Persero Apj Malang). Jurnal Administrasi Bisnis, 1(2), 140-149.

Fahmi, F. H., Pratiwi, R. N., & Trisnawati. (2015). Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Terhadap Prestasi Kerja (Studi Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan). Jurnal Administrasi Publik, 3(11), 1809-1813.

Hasibuan, Malayu S.P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta: Bumi Aksara.

Khairizah, A., Noor, I., & Suprapto, A. (2015). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan di Perpustakaan Universitas Brawijaya Malang). Jurnal Administrasi Publik, 3(7), 1268- 1272.

Mahmudi. 2010. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP YKPN Mota, R. A. da Luz. (2014). Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)

Terhadap Motivasi dan Kinerja Pegawai Bagian Administrasi Pada Kantor Kepresidenan Timor-Leste. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udaya, 3(11), 614-638.

Munir, A. A., & Kaseng, B. H. S. 2017. Pengaruh Pelatihan, Disiplin dan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Provinsi Sulawesi Tengah. Katalogis, 5(3).

(14)

Nazar, F. (2014). Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Motivasi Dan Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan PT. Btpn Cabang Pakis Malang). Jurnal Administrasi Bisnis, 13(1).

Nugraha, Y. A. (2016). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada PT General Finance Cabang Serang. Jurnal Ilmiah Revenue, 2(2).

Nuraeni, S., Mattalatta, M., & Syukur, A. (2019). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Melalui Motivasi Kerja Di Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng. YUME: Journal of Management, 2(1).

Robbins, S.P. 1992. Essentials of Organizational Behaviour. New Jersey,USA:

Prentice -Hall International, Inc.

Ruky, Achmad S. 2001. Sistem Manajemen Kinerja. Yogyakarta : Andi Offset.

Saputra, A., dan Natassia, R. (2014). Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang. ECONOMICA JOURNAL: Research of Economic And Economic Education, 2(2), 134-143.

Siagian, Sondang P. 2003. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta : Rineka Cipta.

Simamora, Henry. (2007) Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta, Sekolah Tinggi IlmuEkonomi YKPN.

Sulistiyani, Ambar Teguh; Rosidah. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta:Graha Ilmu.

Sumarsono., Mattalatta., & Tamsah, H. (2018). Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Personil Lantamal Vi Makassar. YUME: Journal of Management, 1(3).

Sunarto. 2005. Manajemen Karyawan. Yogyakarta : Amus.

Suradji. Drs. MA. (2006) Manajemen Kepagawaian Negara. Jakarta, Lembaga Administrasi NegaraRepublik Indonesia.

Thoha, Miftah. (2003). Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Tampi, B. J. (2014). Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terrhadap Kinerja karyawan pada PT. Bank Negara Indonesia, tbk (regional sales manado). Jurnal Acta Diurna, 3(4).

(15)

Umar, Husein. 1999. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta: PT GramediaPustaka Utama.

Referensi

Dokumen terkait

16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan

Ernawati (2003) menyatakan bahwa tanaman sebaiknya disajikan secara massal dengan perubahan tiap jenis minimal sepanjang 240-320 m agar pengguna jalan dapat

Sebagai program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berfokus pada pengembangan kapasitas dan kesejahteraan masyarakat melalui aktivitas kewirausahaan yang diterapkan di sebuah desa,

Mengingat manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian dari sebuah lingkungan manajemen, maka pemgertian MSDM itu dapat disimpulkan sebagai berikut; manajemen sumber

Berdasarkan hasil olah data pada Tabel 4.19 diatas diketahui nilai R Square sebesar 0.652 berdasarkan hal tersebut bahwa pengaruh variabel kompensasi (X1) dan motivasi (X2)

Perkembangan teknologi yang cepat pada abad 21 ini menjadikan tantangan bagi dunia pendidikan untuk mengembangkan dan menemukan alat yang menambah efisiensi dan nilai

demikian, pencitraan politik yang dimaksud dalam disertasi ini adalah bentuk pencitraan yang dilakukan pengurus DPW PAN Sumatera Utara, baik bentuk pencitraan yang

Dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Gallery walk pada pembelajaran tematik subtema Indahnya Peninggalan Sejarah dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik