• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dapat pula digunakan dalam penelitian ini, untuk mendukung penelitian ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dapat pula digunakan dalam penelitian ini, untuk mendukung penelitian ini"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

9 BAB II

TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dapat dijadikan gambaran dan kerangka pikir yang dapat pula digunakan dalam penelitian ini, untuk mendukung penelitian ini maka peneliti menyajikan hasil penelitian terdahulu sebagai landasan. Berikut masing masing peneliti terdahulu:

Siregar (2018) meneliti tentang pengaruh literasi keuangan terhadap pengelolaan keuangan UMKM di Kota Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik UMKM di Kota Bogor dan menganalisis pengaruh literasi keuangan terhadap pengelolaan keuangan UMKM di Kota Bogor, menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis regeresi linier berganda.

Penelitian ini terdapat empat variabel independen yaitu literasi keuangan tentang pengetahuan keuangan pribadi secara umum, literasi keuangan tentang simpanan dan pinjaman, literasi keuangan tentang investasi dan literasi keuangan tentang asuransi, serta satu variabel dependen yaitu pengelolaan keuangan usaha. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat literasi keuangan pemilik UMKM di Kota Bogor tergolong sedang, dan seluruh variabel literasi keuangan berpengaruh terhadap pengelolaan keuangan (Siregar, 2018).

Saputri (2019) meneliti tentang pengaruh tingkat literasi keuangan terhadap pengelolaan keuangan pada pelaku UMKM Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa

(2)

besar tingkat literasi keuangan serta pengaruhnya terhadap pengelolaan keuangan UMKM Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo. Variabel independen pada penelitian ini yaitu literasi keuangan, dan variabel dependen pada penelitian ini yaitu pengelolaan keuangan. Penelitian Kuantitatif yang menggunakan rumus Slovin. Metode analisis menggunakan analisis regresi linier berganda dan log liniear.

Hasil penelitian menunjukan bahwa kriteria usaha usaha UMKM yang ada di Kecamatan Mojolaban mayoritas memiliki tingkat literasi keuangan dengan kategori sedang sebanyak 68 responden, variabel literasi keuangan memiliki pengaruh positif terhadap pengelolaan keuangan usaha UMKM. Semakin tinggi literasi keuangan pada UMKM, maka pengelolaan keuangan usaha akan semakin bagus (Saputri, 2019)

Defi (2019) meneliti tentang pengaruh literasi keuangan terhadap perilaku keuangan dimediasi pengetahuan keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan terhadap perilaku keuangan yang dimediasi oleh pengetahuan keuangan. Penelitian ini menggunakan 100 responden dengan objek mahasiswa di Universitas Muhammadiyah malang.

Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasi penelitian ini menunjukkan bahwa literasi keuangan mempengaruhi perilaku keuangan, literasi keuangan juga mempengaruhi pengetahuan keuangan, pengetahuan keuangan juga memiliki pengaruh terhadap perilaku keuangan yang dimediasi oleh pengetahuan keuangan.

(3)

Persamaaan penelitian terdahulu dan penelitian sekarang yakni pada jenis penelitian yaitu kuantitatif dan membuat kuesioner. Perbedaan penelitian terdahulu dan sekarang yaitu pada lokasi penelitian.

B. Teori dan Kajian Pustaka 1. Literasi Keuangan

Literasi keuangan atau kemelekan merupakan berapa besar pengetahuan seseorang atau masyarakat dalam mengelola keuangan pribadinya atau usaha mereka. Menurut OJK dalam SNLKI, literasi keuangan merupakan pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang mempengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai kesejahteraan.

(Remund, 2010) menyatakan bahwa literasi keuangan merupakan pengukuran terhadap pemahaman seseorang mengenai konsep keuangan, dan memiliki kemampuan dan keyakinan untuk mengatur keuangan pribadi melalui pengambilan keputusan jangka pendek yang tepat, perencanaan keuangan jangka panjang, serta memperhatikan kejadian dan kondisi ekonomi.

Literasi keuangan adalah kemampuan kognitif dan pendidikan keuangan seseorang yang mempengaruhi perilaku dan kegiatan keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan keuangan (Lusardi & Mitchell, 2014). Tingkat literasi keuangan akan mempengaruhi perilaku keuangan seseoreang dalam mengelola dan merencanakan keuangan pribadi (Imanto dkk., 2019).

(4)

literasi keuangan adalah struktur modal bagi manusia berupa pengetahuan dan kemampuan yang dapat digunakan dalam kegiatan keuangan yang mempengaruhi perilaku keuangan dan kesejahteraan keuangan. (Huston & J, 2010). Survei OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yang dilakukan pada tahun 2013, bahwa tingkat literasi keuangan dibagi menjadi empat bagian, yakni :

a) Well literate (21,84), yakni memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang lembaga jasa keuangan serta produk jasa keuangan, termasuk fitur, manfaat dan risiko, hak dan kewajiban terkait produk dan jasa keuangan, serta memiliki keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa keuangan.

b) Sufficient literate (75,69 %) memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan, termasuk fitur, manfaat dam risiko, hak dan kewajiban terkait produk dan jasa keuangan.

c) Less literate (2,06 %), hanya memiliki pengetahuan tentang lembaga jasa keuangan, produk dan jasa keuangan.

d) Not literate (0,41 %), tidak memiliki pengetahuan dan keyakinana terhadap lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan, serta tidak memiliki keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa keuangan.

Tingkat literasi keuangan dapat masyarakat dapat dilihat dari cara menggunakan sumberdaya keuangan, menentukan sumber pembelajaan,

(5)

mengelola resiko jiwa dan aset yang mereka miliki serta mempersiapkan keamanan sumber daya keuangan di masa mendatang apabila sudah tidak bekerja (Warsono, 2010). Tingkat literasi keuangan dibedakan menjadi 3 (Chen & Volpe, 1998):

a) Rendah (Low) : kurang 60 % b) Sedang (Medium) : 60 – 79%

c) Tinggi (High) : lebih dari 80%

Literasi Keuangan merupakan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki seseorang dalam bidang keuangan. Pengukuran literasi keuangan meliputi (Chen & Volpe, 1998) :

1) Pengetahuan keuangan secara umum (General Knowledge)

Pengetahuan setiap individu akan keuangan pribadi penting untuk diketahui dan difahami, ketika individu tidak dapat mengelola keuangannya dengan baik, maka akan berdampak bagi dirinya sendiri dan masyarakat (Chen & Volpe, 1998). Seseorang dapat menguraikan suatu informasi karena memiliki pengetahuan keuangan untuk memahaminya (Ismanto, Widiastuti, Muharam, Pangestuti, & Rofiq, 2019).

Penelitian (Lusardi & Mitchell, 2014) menyatakan bahwa literasi keuangan penting untuk menghasilkan keputusan keuangan yang tepat, dimana individu-individu yang mempunyai pengetahuan yang kurang, lebih banyak mengalami berbagai macam kesalahan dalam keputusan keuangan mereka.

(6)

Tingkat pengetahuan keuangan seseorang berpengaruh terhadap hasil dari penerapan keuangannya. Individu yang memiliki pengetahuan keuangan yang lebih tinggi dapat memberikan informasi yang lebih baik melalui praktik keuangan yang efisien sebagai dasar pengambilan keputusan. Pemilik sebagai pemimpin dan pembuatan kebijakan dapat memanfaatkan pengetahuannya untuk membaca dan menganalisis laporan keuangan usahanya agar tidak terjebak pada keputusan yang salah (Ismanto et al., 2019).

Menurut Chen dan Volpe pengetahuan keuangan pribadi secara umum terdiri dari literasi keuangan pribadi, likuiditras aset, belanja dan tabungan, memeriksa akun rekonsiliasi, perhitungna kekayaan bersih, rencana keuangan pribadi, kredit pajak dan pengurangan pajak.

2) Simpanan dan Pinjaman (Savings and Borrowing)

Pinjaman atau Kredit menurut undang undang nomor 10 tahun 1998 ialah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga”.

Pinjaman merupakan sumber pendanaan dalam menambah aset dan sebagai sumber pendapatan bagi lembaga keuangan atau bank. Seorang individu dengan tingkat literasi keuangan yang rendah dapat melakukan pinjaman tanpa melihat besaran yang akan dipinjam sehingga beban hutang dan suku bunga akan mengalami penunggakan, dan kinerja

(7)

lembaga keuangan menjadi rendah (Ismanto et al., 2019). Prinsip dalam pemberian kredit yakni (Suhardjono, 2003):

a) Prinsip kepercayaaan: adanya suatu penyerahaan uang dari pemberi kredit kepada peminjam atau penyediaan fasilitas keuangan dari pemberi kredit kepada peminjam atau penyerahan tagihan kepada pihak lain, dengan harapan bahwa pemberi kredit (bank) akan mendapatkan bunga sebagai pendapatan dari pemberian kredit (bank).

b) Prinsip perjanjian: pemberian kredit didasarkan pada suatu perjanjian yang saling mempercayai bahwa kedua pihak akan mematuhi hak dan kewajiban masing-masing.

c) Prinsip kesepakatan: kesepakatan dari pemberi kredit dan peminjam tentang jangka waktu bagi pelunasan hutang dan bunga yang akan diselesaikan dalam jangka waktu yang telah diepakati bersama.

Menurut Chen dan Volpe simpanan dan pinjaman terdiri dari kelayakan kredit, deposito, akun overdraft, bunga majemuk, ketentuan deposito, konsekuensi pinjaman, tingkat persentase tahunan, penggunaan kartu kredit.

3) Asuransi (Insurance)

Menurut ketentuan Pasal 246 KUHD pertanggungan atau asuransi adalah suatu perjanjian dengan mana seseorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan suatu penggantian kepadanya karena suatu kerugian,

(8)

kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu.

Menurut Chen dan Volpe asuransi terdiri dari penetuan tarif Asuransi otomatis, alasan memakai asuransi, memiliki asuransi atau tidak, mengetahui salah satu contoh asuransi, konflik asuransi, premi, karakteristik asuransi berjangka, memilih asuransi yang sehat.

4) Investasi (Investments)

Investasi adalah suatu tindakan melepaskan dana saat sekarang dengan mengharapkan dapat menghasilkan arus dana masa datang yang jumlahnya lebih besar dari jumlah dana yang dilepaskan pada saat investasi awal (initial investment) (Awat, 1999). Pemilik UKM yang melek risiko cenderung berhati hati dalam melakukan pengembangan usaha dan investasi. Pengetahuan risiko yang tinggi akan meminimalisasi kerugian yang akan dialami (Ismanto et al., 2019).

Menurut Chen dan Volpe investasi terdiri dari reksadana, manfaat investasi dini, pengembalian investasi reksa dana, perubahan suku bunga dan harga obligasi, diversifikasi investasi, biaya reksadana, nilai tukar mata uang asing, investai obligasi.

2. Perilaku Keuangan

Perilaku keuangan adalah studi yang mempelajari bagaimana fenomena psikologi manusia mempengaruhi tingkah laku keuangannya (Shefrin, 2002). Tingkat literasi keuangan akan mempengaruhi perilaku keuangan

(9)

sesorang dalam mengelola dan merencanakan keuangan pribadi atau usaha (Ismanto et al., 2019).

Perilaku keuangan adalah perilaku atau tingkah laku seseorang dalam mengelola keuangannya. Tingkat literasi akan mempengaruhi perilaku keuangan salah satunya adalah pemilihan atau kepemilikan terhadap produk produk keuangan. Hal ini mudah dipahami karena mereka yang literate akan mudah meggunakan pengetahuan yang dimiliki untuk mencapai tujuan keuangan dengan memilih instrument yang dianggap tepat (Hidajat, 2015).

Perilaku keuangan yang bijak tercemin dalam kemampuan seseorang menentukan tujuan keuangan, menyusun perencanaan keuangan, mengelola keuangan (OJK, 2017). Indikator perilaku keuangan menurut Nababan dan Sadalia (2012) :

a. Membuat anggaran pengeluaran dan belanja.

b. Mencatat pengeluaran dan belanja.

c. Menyediakan dana untuk pengeluaran tidak terduga.

d. Menabung secara periodik.

e. Membandingkan harga antar toko atau swalayan atau supermarket sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian.

C. Kerangka Pikir

Kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antara variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis.

(10)

Literasi Keuangan (H1):

Gambar 2. Kerangka Pikir

D. Hipotesis

Hipotesis diatas meliputi Literasi Keuangan: pengetahuan keuangan secara umum (X1), simpanan dan pinjaman (X2),investasi (X3), asuransi (X4), Perilaku Keuangan (Y). Penulis merumuskan hipotesis yaitu:

1. Tingkat Literasi Keuangan Usaha Lembaga Kursus di Kampung Inggris dalam Kategori Sedang

Tingkat literasi Keuangan Usaha Lembaga Kursus di Kampung Inggris sesuai dengan rumus persentasi literasi keuangan yakni sebesar 75,125%

dan masuk dalam kategori sedang sesuai dengan teori Chen dan Volpe.

H1: Tingkat Literasi Keuangan Keuangan Usaha Lembaga Kursus di Kampung Inggris dalam Kategori Sedang

2. Pengaruh Literasi keuangan dengan Perilaku Keuangan.

Penelitian yang dilakukan Defi menunjukan bahwa literasi keuangan mempengaruhi perilaku keuangan (Defi, 2019). Tingkat literasi akan dapat mempengaruhi perilaku keuangan, salah satunya adalah pemilihan dan kepemilikan terhadap produk keuangan (Hidajat, 2015).

H2: Literasi keuangan berpengaruh terhadap perilaku keuangan

H2 Perilaku Keuangan Usaha

Lembaga Kursus di Kampung Inggris Pare Kediri

Gambar

Gambar 2. Kerangka Pikir

Referensi

Dokumen terkait

Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota

Sebagai upaya untuk mendukung tugas Bank Indonesia dalam pengendalian inflasi komoditas volatile foods (VF), termasuk komoditas bawang merah, Bank Indonesia mengembangkan

M embaca merupakan salah satu kemampuan dasar yang perlu di miliki siswa untuk dapat memasuki dunia belajar. Keberhasilan membaca pada siswa sekolah dasar ikut

Penetapan kadaluwarsa pada produk BMC ini dilakukan dengan cara mengukur kadar protein pada biskuit dalam skala waktu yang sudah ditentukan pada variasi jenis plastik kemasan

H2 : Celebrity endorser berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat beli.Berdasarkan penelitian terdahulu menunjukkan bahwa brand image berpengaruh terhadap

Berdasarkan pada hasil tersebut, dapat disimpulkan model tutor sebaya dapat dijadikan sebagai model pembelajaran bagi siswa di SMP N 1 Bakongan, karena rata-rata

Harapan kami adanya buku ini dapat menjadi panduan bagi pemrakarsa usaha / kegiatan di Kota Pasuruan dalam mengajukan Persetujuan Pernyataan Kesanggupan

Karlina, A, & Handayani N (2017) dengan judul penelitian “ Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan APBD kota Surabaya Tahun 2012-2015”. Teknik