• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENELITIAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA PARIWISATA SEBAGAI KEGIATAN EKONOMI ( SEBUAH KAJIAN TEORITIS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN PENELITIAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA PARIWISATA SEBAGAI KEGIATAN EKONOMI ( SEBUAH KAJIAN TEORITIS)"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

i

Bidang Unggulan : Sosial - Ekonomi dan Pariwisata

LAPORAN PENELITIAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA

PARIWISATA SEBAGAI KEGIATAN EKONOMI ( SEBUAH KAJIAN TEORITIS)

PENELITI

Dr. MADE HENY URMILA DEWI, SE., MSi

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016

(2)

ii

(3)

iii DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL……… ...i

HALAMAN PENGESAHAN……….ii

DAFTAR ISI……….. iii

ABSTRAK……… ..iv

BAB I PENDAHULUAN………. …1

1.1 Pengantar………...1

1.2 Aspek Ekonomi Dari Pariwisata……….2

1.3 Pengertian Pariwisata………...5

1.4 Pendekatan Studi Pariwisata………...8

1.5 Biaya/Manfaat Pariwisata………9

BAB II KOMPONEN PARIWISATA DAN PENAWARAN…………..10

2.1 Komponen Pariwisata………10

2.2 Penawaran Pariwisata……….. 17

BAB III PERMINTAAN PARIWISATA……… 21

3.1 Pengertian Permintaan Pariwisata……….. 21

3.2 Karakteristik Permintaan Pariwisata………. 23

3.3 Pariwisata dan Inflasi……….25

BAB IV PEMASARAN PARIWISATA………28

4.1 Pengertian Pemasaran Pariwisata………28

4.2 Marketing Mix……… 29

4.3 Segmentasi Pasar………..31

BAB V PENUTUP……….38

DAFTAR PUSTAKA………...39

(4)

iv ABSTRAK

Pengaruh pariwisata terhadap aktivitas ekonomi dan sosial ternyata sangat besar, menurut World Tourism Organization, suatu badan yang berafiliasi dengan Perserikatan Bangsa- bangsa menyatakan bahwa pariwisata adalah industri terbesar di dunia. Sebagai suatu aktivitas yang begitu besar pengaruhnya terhadap kehidupan manusia, pariwisata telah banyak menarik minat akademisi dari berbagai disiplin ilmu untuk mengkajinya bahkan diusulkan agar kajian tentang pariwisata dikembangkan sebagai suatu disiplin tersendiri.

Hal ini didasarkan atas alasan bahwa pariwisata sebagai suatu fenomena yang kompleks tidak dapat dipahami secara komprehensif dengan menggunakan berbagai perspektif disiplin keilmuan yang ada sekarang. Pengembangan pariwisata sebagai disiplin ilmu tersendiri akan memberikan peluang yang lebih baik untuk mengkaji berbagai masalah kepariwisataan sebagai composite phenomena. Leiper (1979) juga mendukung pengembangan pariwisata sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri dengan menyebut sebagai tourism discipline Pariwisata menyangkut banyak aspek. Sebagai sektor yang multisektoral, pariwisata berada dalam suatu sistem yang besar, yang komponennya saling terkait antara satu dengan yang lain, dengan berbagai aspeknya termasuk aspek sosial, budaya, lingkungan, politik, keamanan dan seterusnya. Oleh karena itu sinergi diantaranya sangat diperlukan agar pariwisata dapat lebih banyak memberi manfaat positif kepada masyarakat luas.

Kata kunci : Pariwisata, Kegiatan, ekonomi

(5)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Pengantar

Hakikat paling utama yang melahirkan pariwisata adalah perasaan manusia terdalam, yang serba ingin mengetahui segala sesuatu selama hidup di dunia. Manusia ingin tahu segala sesuatu di dalam dan luar lingkungannya. Ia ingin tahu tentang kebudayaan di negeri asing, cara hidup dan adat istiadat negeri lain, cuaca dan hawa udara yang berbeda-beda di berbagai negeri, keindahan dan keajaiban alam dengan bukit, gunung, lembah serta pantainya, kehidupan flora dan faunanya dan berbagai hal yang tidak ada dalam lingkungannya sendiri.

Asal mula kegiatan pariwisata terjadi ketika orang mulai pindah dengan berbagai alasan, misalnya menyelamatkan diri dari penyakit, bencana alam, perang ataupun berdagang dan berlibur. Perpindahan ini dilakukan mula-mula dengan jalan kaki, menggunakan hewan, rakit, perahu, sepeda motor, mobil, kereta api, balon udara, kapal laut dan pesawat terbang.

Berdasarkan data sejarah, orang pertama yang dianggap sebagai traveler adalah Marcopolo yang telah menjelajahi jalan raya dari benua Eropa ke Tiongkok (China) dan kemudian kembali ke Venesia. Kemudian jejak Marcopolo diikuti oleh Ibnu Batuta . Ia berangkat dari Afrika Utara menuju Mekkah dan Madinah. Ia menyebut dirinya sebagai the First Traveller of Islam. Sebagian besar perjalanannya ditempuh dengan berjalan kaki, kurang lebih 79.000 mil. Tahun 1492 seorang pengusaha Italia, Cristopher Columbus menemui kubilai Khan di Cina dengan menyeberangi lautan Atlantik dari Spanyol. Kemudian Columbus melakukan dua kali ekspedisi ke Dunia Baru, tetapi tidak pernah menyangka ia sampai pada suatu daratan yang sebelumnya tidak dikenal orang yakni Eropa. Ekspedisi Columbus mempengaruhi inspirasi pelaut Eropa lainnya untuk menjelajah beberapa lautan di dunia diantaranya John Cabot, seorang pelaut Italia tiba di Amerika Utara tahun 1497. Dari tahun 1577 sampai tahun 1580 seorang admiral Inggris, Sir Francis Drake mengitari dunia. Pada abad 18, Captain James Cook memetakan Lautan Pasifik dari wilayah utara menuju wilayah selatan. Ia juga mengunjungi

(6)

2

kepulauan Polinesia dan Melanesia. Di Pasifik Utara, Cook menjelajahi pesisir Alaska dengan menyeberangi lautan beku. Sekarang banyak pulau, semenanjung, hotel dan penginapan mulai dari Alaska sampai ke Sidney memakai nama Cook. Cook yang dilahirkan tanggal 22 November 1818 di Melbourne, dianggap sebagai orang pertama yang menjalankan profesi Travell agen sebagai salah satu cabang usaha seperti yang di kenal sekarang.

Pada abad ke 20 ditandai dengan banyaknya kemajuan dalam bidang transportasi baik darat, laut maupun udara. Penemuan mesin pesawat yang lebih canggih menyebabkan terjadinya revolusi dalam angkutan penumpang. Perubahan ini membawa dampak yang cukup penting bagi perubahan pariwisata khususnya perjalanan penumpang. Pesawat terbang angkut modern pertama Boeing 247 melakukan pelayanan tahun 1933. Pesawat jenis ini bermesin ganda membawa 10 penumpang dan terbang pada kecepatan 155 mill per jam diatas ketinggian 1800 kaki.

Di Eropa, beberapa negara membuat konsorsium untuk memproduksi Airbus, pesawat berbadan lebar kedua untuk jenis angkutan penumpang. Dengan adanya penambahan kapasitas dan daya jelajah yang lebih luas, pelabuhan udara menyesuaikan fasilitasnya dengan membangun landasan pacu baru dan lebih panjang serta terminal yang lebih lebar. Dengan kemajuan ini maka semakin banyak orang yang melakukan perjalanan dari satu kota ke kota lain, dari negara satu ke negara lain, bahkan dari benua satu ke benua lain. Perpindahan orang dalam jumlah banyak ini mulai memerlukan pengorganisasian dari yang sederhana sampai dengan yang rumit, sehingga lama kelamaan tumbuh menjadi usaha perjalanan. Demikian pula mengingat waktu perjalanan cukup lama, diperlukan tempat istirahat dan bahkan tempat menginap. Dari segi ini kemudian timbul usaha akomodasi, transportasi, usaha perjalanan dan usaha-usaha lainnya yang dapat memenuhi kebutuhan wisatawan mulai dari tempat tinggalnya ,selama berada di daerah tujuan dan sampai kembali lagi ke tempat tinggalnya.

1.2 Aspek Ekonomi dari Pariwisata

Kemajuan teknologi khususnya bidang angkutan telah membawa dampak yang cukup besar terhadap perkembangan industri pariwisata. Industri perjalanan ini memegang peranan yang sangat penting pada perekonomian dunia. World Tourism Organization (WTO) melaporkan peningkatan pergerakan internasional sejak tahun 1950-an telah

(7)

3

meningkat 6 kali lipat dalam periode 20 tahun sejak 1950 dan 1970, kemudian 3 kali lipat dalam masa 20 tahun selanjutnya sampai dengan tahun 1993 terjadi pertumbuhan sebesar 4.5 persen per tahun . Perjalanan internasional seperti terlihat pada tabel 1.

Pariwisata internasional menurut World Tourism organization (WTO) memperkirakan di tahun 1994 perjalanan internasional akan mencapai 500 million, angka ini akan meningkat menjadi 661 million di tahun 2000 dan 937 million di tahun 2010.

Angka ini hampir dua kali jumlah orang yang berwisata ke luar negeri di tahun 1992.

Tabel 1. Perjalanan Pariwisata Internasional Tahun 1950,1960,1970 dan 1980-1992 Tahun Jumlah Kunjungan

(million)

Persentase Pertumbuhan 1950

1960 1970 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1991 1992 1993

25.3 69.3 165.8 287.8 289.9 289.2 292.7 320.1 329.6 340.8 366.8 393.9 427.9 455.6 455.1 475.6

- 173.9 139.2 73.6

o.7 -0.2

1.2 9.4 3.0 3.4 7.6 7.4 8.6 6.5 -0.1

4.5 Sumber: WTO dalam McIntosh.dkk.1995

Pengaruh pariwisata terhadap aktivitas ekonomi dan sosial ternyata sangat besar, menurut World Tourism Organization, suatu badan yang berafiliasi dengan Perserikatan Bangsa-bangsa menyatakan bahwa pariwisata adalah industri terbesar di dunia. World Travel and Tourism Council (WTTC) yang berkedudukan di Brussel memperkirakan jumlah produksi bruto perjalanan dan pariwisata dalam tahun 1994 mendekati USD 3,4 triliun (Worlds Gross National Product) atau 6 persen dari total dunia. Terdapat 204 juta orang yang bekerja dalam industri ini di seluruh dunia. Pariwisata adalah pendorong kesempatan kerja yang besar atau satu orang dari 9 orang menempati pekerjaan di sektor

(8)

4

pariwisata. Di tahun 1994 kesempatan kerja pariwisata diperkirakan akan berjumlah USD 1.7 trillion atau 10.3 persen dari total upah dan gaji global. Pengeluaran konsumsi dari pariwisata mencapai 11 persen. Selama tahun 1991 investasi modal dalam industri pariwisata mencapai USD 613 million.

Jumlah penerimaan pariwisata tahun 1950 diperkirakan hanya USD 2,1 million sedangkan pada tahun 1990 angka ini sudah mencapai USD 268,2 million, pada tahun 2000 mencapai angka USD 475,8 million. Pada tahun 1995, pariwisata menyumbangkan 10,9 persen dari pendapatan (GDP) dunia. Pada tahun 2001 industri pariwisata menciptakan GDP sebesar USD 3,3 triliun atau hampir 11 persen dari total GDP dunia.

Pada tahun 2005, pariwisata akan menghasilkan penerimaan mencapai USD 7,2 triliun atau 11,4 persen dari GDP dunia.WTO memprediksi bahwa pariwisata akan terus mengalami perkembangan dengan rerata pertumbuhan jumlah wisatawan internasional sekitar 4 persen per tahun sampai dengan tahun 2010. Sementara itu , wisatawan domestik diperkirakan mencapai jumlah sepuluh kali lipat dibandingkan wisatawan internasional, yang juga besar peranannya dalam pembangunan ekonomi daerah tujuan wisata (UNEP,2002 dalam Pitana 2003).

Dari segi penyerapan tenaga kerja, WTO melukiskan bahwa satu dari delapan pekerja di dunia ini kehidupannya tergantung langsung atau tidak langsung dari pariwisata. Pada tahun 1995, pariwisata telah menciptakan kesempatan kerja secara langsung untuk 211 juta orang. Pada tahun 2001 pariwisata telah menciptakan kesempatan kerja sebanyak 207 juta orang, atau lebih dari 8 persen kesempatan kerja di seluruh dunia. Pada tahun 2005, diperkirakan pariwisata akan menciptakan lapangan kerja bagi 305 juta orang.

Kalau mesin penggerak dalam penciptaan tenaga kerja pada abad 19 adalah pertanian dan pada abad 20 adalah manufaktur, maka pada abad 21 mesin penggerak tersebut adalah pariwisata. Pada tahun 2001 pariwisata menciptakan investasi sebesar USD 630 million d atau sekitar 9 persen dari seluruh investasi dunia (UNEP,2002 dalam Pitana 2003).

World Travel and Tourism Council (WTTC) juga melaporkan bahwa perjalanan pariwisata di 24 negara yang termasuk kedalam Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) menyatakan bahwa sekitar 31 persen dari pengeluaran total dunia dalam industri ini terjadi dalam masyarakat Eropa, Amerika Serikat dan Kanada menyumbang sekitar 30 persen dari pengeluaran total.

(9)

5

Sebuah perkiraan dampak ekonomi pariwisata terhadap perekonomian Amerika Serikat tahun 1994 yang dibuat U.S Departement of Commerce menyatakan bahwa industri ini menghasilkan 13,4 persen dari produksi nasional (GNP) Negara itu dan mempekerjakan 11 juta orang, dan mendatangkan lebih dari USD 50 million dalam penerimaan pajak.

Peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi sudah jelas dari angka-angka statistik yang dikemukakan diatas. Tetapi pariwisata bukan hanya masalah ekonomi, melainkan juga masalah sosial, budaya, politik,dan lain-lain. Pariwisata adalah suatu sistem yang multikompleks, dengan berbagai aspek yang saling terkait dan saling mempengaruhi antar sesama. Dalam beberapa dasawarsa terakhir, pariwisata telah menjadi sumber penggerak dinamika masyarakat, dan menjadi salah satu prime mover dalam perubahan sosial budaya.

1.3 Pengertian Pariwisata

Menurut McIntosh, dkk (1995) pariwisata sebagai suatu konsep dapat dipandang dari empat perspektif yang berbeda yaitu :

1. Wisatawan

Dari perspektif wisatawan memandang pariwisata adalah sesuatu pengalaman / peristiwa yang dapat memberikan kepuasan fisik maupun psikis

2. Bisnis

Pariwisata adalah suatu bisnis dalam penyediaan barang dan jasa bagi wisatawan dan menyangkut setiap pengeluaran oleh atau untuk wisatawan/ pengunjung dalam perjalanannya. Kepariwisataan adalah suatu lingkup usaha yang terdiri atas ratusan komponen usaha, termasuk di dalamnya angkutan udara, kapal-kapal pesiar (cruise), kereta api, agen-agen penyewaan mobil, pengusaha tur dan biro perjalanan, penginapan, restoran dan pusat-pusat konvensi. Terdapat juga usaha- usaha jasa penerimaan tamu dan perusahaan perkemahan serta sebagian toko-toko pengecer, toko makanan serta pompa bensin.

3. Pemerintah

Dari perspektif Pemerintah memandang pariwisata mempunyai fungsi membebankan pajak, mengatur, dan melakukan promosi. Karena pemerintah

(10)

6

melihat potensi dari penerimaan pariwisata, model-model ekonomi dan penelitian biaya/ manfaat digunakan sebagai alat untuk meramalkan dampak ekonomi dalam masyarakat, atau di daerah-daerah.

4. masyarakat lokal

Masyarakat lokal memandang bahwa pariwisata berkenaan dengan kebudayaan dan kesempatan kerja.

Pariwisata adalah suatu konsep umum dan definisinya terus berubah. Istilah tourism (pariwisata) mencakup orang-orang yang melakukan perjalanan pergi dari rumahnya dan perusahaan-perusahan yang melayani mereka dengan cara memperlancar atau mempermudah perjalanan mereka atau membuatnya lebih menyenangkan. Seorang wisatawan didefinisikan sebagai seseorang yang berada jauh dari tempat tinggalnya (jarak jauhnya ini berbeda-beda). Definisi-definisi dan metode-metode pengumpulan informasi pariwisata sangat berbeda dan masih terus berubah. Kepariwisataan mempunyai beberapa dimensi lain selain ekonomi, diantaranya kompleks interaksi dan akibat-akibatnya yang terjadi sebelum, selama dan setelah suatu perjalanan pariwisata.

Terdapat juga dampak-dampak pikologis, sosiologis, ekologis dan politis dari perjalanan itu.

Di Amerika Serikat, wisatawan dan orang yang bepergian (melakukan perjalanan) adalah sama,yaitu setiap orang yang tinggal lebih lama dari 24 jam, atau tinggal bermalam, jauh dari rumahnya. Ada beberapa pengecualian seperti : perjalanan militer, mahasiswa yang menetap,imigran mahasiswa yang bertempat tinggal, diplomat dan orang yang bekerja jauh dari rumahnya tidak dianggap sebagai wisatawan.

Beberapa badan pemerintah dan peneliti mungkin mendefinisikan wisatawan agak berbeda.U.S. Census Bureau mendefinisikan suatu perjalanan (trip) sebagai “ setiap kali seseorang pergi ke suatu tempat sekurang-kurangnya 100 mil dari tempat tinggalnya dan kembali, tinggal bermalam tidak diharuskan jadi satu bagian dari “ perjalanan”

Statistik Kanada, sebagai suatu organisasi pemerintah, mendefinisikan seorang wisatawan sebagai seorang yang mengadakan perjalanan dari tempat tinggalnya untuk jarak sedikitnya 50 mil melampaui batas lingkungan komunitasnya. Orang-orang yang melintas batas negara dihitung sebagai wisatawan oleh beberapa pemerintah nasional

(11)

7

Pariwisata pada hakekatnya adalah suatu proses kepergian sementara dari satu tempat ketempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman ataupun untuk belajar

Istilah pariwisata berhubungan erat dengan pengertian perjalanan wisata, yaitu sebagai suatu perubahan tempat tinggal sementara seseorang di luar tempat tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan upah.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perjalanan wisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau lebih dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kenikmatan dan memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga karena kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan olah raga untuk kesehatan, konvensi, keagamaan dan keperluan usaha yang lainnya.

Pengertian Wisatawan

Seseorang atau kelompok orang yang melakukan suatu perjalanan wisata disebut dengan wisatawan (tourist), jika lama tinggalnya sekurang-kurangnya 24 jam di daerah atau negara yang dikunjungi. Apabila mereka tinggal di daerah atau di negara yang dikunjungi dengan waktu kurang dari 24 jam maka mereka disebut pelancong (excursionist). IUOTO (The International Union of Official Travel Organization) menggunakan batasan mengenai wisatawan secara umum sebagai berikut:

Pengunjung (visitor), yaitu setiap orang yang datang ke suatu negara atau tempat tinggal lain dari biasanya dengan maksud apapun kecuali untuk melakukan pekerjaan yang menerima upah. Jadi ada dua kategori mengenai sebutan pengunjung, yakni: wisatawan (tourist), dan Pelancong (excursionist).

Wisatawan( tourist) adalah pengunjung yang tinggal sementara sekurang-kurangnya 24 jam di suatu negara. Wisatawan dengan maksud perjalanan wisata dapat digolongkan menjadi: Pesiar (leasure), untuk keperluan rekreasi, liburan, kesehatan, studi, keagamaan dan olah raga, hubungan dagang, sanak saudara, handai taulan, konferensi, misi, dan sebagainya sedangkan Pelancong (excursionist) adalah pengunjung sementara yang tinggal di suatu negara yang dikunjungi dalam waktu kurang dari 24 jam.

(12)

8

Dengan demikian seseorang dikatakan wisatawan jika ia tinggal paling sedikit 24 jam dan bertujuan untuk berlibur, santai, rekreasi, budaya, etnik, pendidikan dan olah raga.

Disamping itu ada juga batasan tentang perjalanan bisnis yaitu semua perjalanan bertujuan untuk melakukan bisnis, atau menghadiri pertemuan, konferensi dan pameran yang berhubungan dengan pariwisata bisnis.

Seseorang tidak dikatakan wisatawan jika ia datang sebagai penduduk tetap, penduduk perbatasan dengan negara lain, penyeberang ke negara lain untuk keperluan bekerja, mhasiswa, murid sekolah, aktivitas bisnis.

1.4 Pendekatan Studi Pariwisata

Sebagai suatu aktivitas yang begitu besar pengaruhnya terhadap kehidupan manusia, pariwisata telah banyak menarik minat akademisi dari berbagai disiplin ilmu untuk mengkajinya bahkan diusulkan agar kajian tentang pariwisata dikembangkan sebagai suatu disiplin tersendiri. Hal ini didasarkan atas alasan bahwa pariwisata sebagai suatu fenomena yang kompleks tidak dapat dipahami secara komprehensif dengan menggunakan berbagai perspektif disiplin keilmuan yang ada sekarang. Pengembangan pariwisata sebagai disiplin ilmu tersendiri akan memberikan peluang yang lebih baik untuk mengkaji berbagai masalah kepariwisataan sebagai composite phenomena. Leiper (1979) juga mendukung pengembangan pariwisata sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri dengan menyebut sebagai tourism discipline.

Pariwisata adalah institusi sosial yang sangat penting dalam kehidupan dunia modern, yang dapat dipelajari. Pariwisata mempunyai sejarah dan literatur, mempunyai struktur internal dengan prinsip-prinsip operasinya, dan sangat sensitif terhadap pengaruh eksternal, baik kejadian alam maupun budaya. Semua ini dapat dianalisis secara ekonomi maupun transaksi sosial.

Atas pengkajian terhadap berbagai aspek kepariwisataan berkembang kemudian dari berbagai disiplin ilmu yang sudah mapan, cabang yang menekuni pariwisata seperti Geografi Pariwisata, psikologi Pariwisata, Ekonomi Pariwisata, Sosiologi Pariwisata, Antropologi Pariwisata dan seterusnya.

(13)

9 1.5 Biaya / manfaat Pariwisata

Analisis biaya/ manfaat adalah suatu upaya untuk mengkuantifikasi dan membandingkan yang pro dan kontra terhadap suatu usaha pariwisata atau usaha lainnya.

Metodenya sama tuanya degan Ben Franklin yang menyarankan bahwa setiap keputusan penting harus dipandang mempunyai beberapa manfaat dan beberapa negatif. Dalam menimbang banyak keputusan kepariwisataan, khususnya yang pokok-pokok seperti apakah akan membangun atau tidak membangun suatu kawasan wisata adalah membantu jika mencoba memecah keputusan besar itu ke dalam bagian-bagian kecil dan mengkuantifikasikan setiap bagiannya.

Analisis biaya/manfaat mencakup lebih daripada konsekuensi ekonomi dari suatu keputusan. Umpamanya, manfaat membangun sebuah hotel kawasan yang sering dikunjungi (resot hotel) mungkin dilihat sebagai penciptaan kesempatan kerja dan pajak, suatu alat mengurangi pengangguran dan menyediakan tambahan pilihan hiburan untuk daerah tersebut. Tambahan perlindungan polisi dan kebakaran serta pemeliharaan jalan menjadi biaya-biaya.

Disini terkait selain biaya-biaya ekonomi juga biaya psikologis dan sosial. Susunan masyarakat yang sudah mapan akan berubah. Beberapa orang akan meningkat kedudukan sosialnya, yang lain kehilangan. Jika upah meningkat, beberapa majikan akan harus membayar lebih. Orang-orang yang memiliki ketrampilan dagang akan beroleh manfaat, sedangkan orang yang tidak terlatih mungkin hanya menemukan bahwa biaya hidupnya naik. Banyak penduduk menyukai status quo tetap seperti adanya. Penuh sesak(crawded) sebagian adalah satu persepsi dan bisa dipandang sebagai satu alasan utama untuk tidak mendorong pertumbuhan kepariwisataan.

Walaupun demikian kemajuan-kemajuan yang dialami di bidang ekonomi membawa dampak negatifdi bidang sumber daya alam. Rusaknya beberapa komponen lingkungan hidup seperti tergusurnya pantai, alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian, tercemarnya sumber air dan udara merupakan biaya ekonomi. Demikian pula merosotnya nilai-nilai budaya yang dimiliki masyarakat merupakan biaya yang harus dikorbankan demi keuntungan ekonomi tadi. Perubahan-perubahan nilai kemanusiaan dan sosial makin lama makin terasa seiring adanya kemajuan yang dicapai di bidang material karena pariwisata.

(14)

10 BAB II

KOMPONEN PARIWISATA DAN PENAWARAN

2.1 Komponen Pariwisata.

Menurut McIntosh (1995) menyebutkan ada empat kategari komponen yang harus ada dalam pariwisata. Keempat komponen tersebut adalah: (1) Natural resources. (2) infrastruktur.(3) Transportasi.(4) Hospitality.

2.1.1 Natural Resources

Natural resources adalah benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam semesta seperti iklim,pemandangan alam, hutan, flora dan fauna dan pusat-pusat kesehatan yang kesemuanya itu diharapkan dapat menyembuhkan bermacam penyakit.Pengertian alam disini adalah termasuk alam fisik serta flora dan faunanya..

Alam dapat dijadikan sebagai sesuatu daya tarik sehingga dapat menarik orang untuk berkunjung ke suatu tempat tertentu karena :

1. Banyak kegiatan dapat dilakukan di alam terbuka seperti di daerah pegunungan, hutan dan pantai. Di pegunungan mereka dapat mendaki gunung, main ski, bertualang ke gua-gua, sementara di pantai orang dapat berenang, berselancar, menyelam dan sebagainya. Dengan demikian daerah pegunungan dan pantai mengandung potensi untuk dikembangkan menjadi daerah wisata olah raga dan rekreasi. Sementara di hutan bisa dikembangkan wisata berburu (hunting tourism) 2. Di tengah alam yang iklimnya nyaman, pemandangan bagus dan terbuka luas

orang dapat mencari ketenangan atau sebagai tempat istirahat untuk memulihkan kondisi fisik dan psikis akibat kesibukan sehari-hari yang padat dan bising di daerah perkotaan.

3. Alam juga dapat menjadi bahan studi untuk keperluan ilmiah misalnya mengetahui jenis flora dan fauna yang khas serta keadaan gunung dan pantai.

(15)

11

Flora dan fauna itu tidak hanya dapat dijumpai dialam terbuka akan tetapi dapat ditemukan di museum-musem, di kebun binatang dan kebun raya.

2.1.2 Infrastruktur

Infrastrukur adalah situasi yang mendukung fungsi sarana dan prasarana wisata, baik yang berupa sistem pengaturan maupun bangunan fisik diatas permukaan tanah dan di bawah tanah seperti:

1. Sistem pengairan, distribusi air bersih, sistem pembuangan air limbah yang membantu sarana perhotelan/ restoran

2. Sumber listrik dan energi serta jaringan distribusinya yang merupakan bagian vital bagi terselenggaranya penyediaan sarana wisata yang memadai.

3. Sistem jalur angkutan dan terminal yang memadai dan lancar akan memudahkan wisatawan untuk mengunjugi objek-objek wisata

4. Sistem komunikasai yang memudahkan para wisatawan untuk mendapatkan informasi maupun mengirimkan informasi secara cepat dan tepat

5. Sistem keamanan atau pengawasan yang memberikan kemudahan di berbagai sektor bagi wisatawan. Keamanan di terminal, perjalanan, dan di objek-objek wisata, di pusat-pusat perbelanjaan, akan meningkatkan daya tarik suatu objek wisata maupun daerah tujuan wisata. Di sini perlu ada kerja sama yang mantap antara petugas keamanan, baik swasta maupun pemerintah, karena dengan banyaknya orang di daerah tujuan wisata dan mobilitas manusia yang begitu cepat membutuhkan sistem keamanan yang ketat dengan para petugas yang selalu siap setiap saat.Infrastruktur yang memadai dan terlaksana dengan baik di daerah tujuan wisata akan membantu meningkatkan fungsi sarana wisata, sekaligus membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidupnya.

Infrastruktur sangat penting dalam pariwisata,karena pengadaannya dapat membantu kelancaran perekonomian seperti penyediaan air bersih, perhubungan, telekomunikasi, saluran irigasi, jaringan jalan raya, pelabuhan laut dan udara, pembangkit tenaga listrik.Infrastruktur lain yang juga dibutuhkan adalah rumah sakit, apotik, bank , kantor pos, pompa bensin,polisi dan lain- lain, sementara itu sarana

(16)

12

pokok yang harus ada dalam pariwisata adalah : akomodasi, transportasi, penyediaan makanan, biro perjalanan wisata dan operator tur dan objek dan atraksi wisata.

Akomodasi dan tipe akomodasi

Akomodasi merupakan salah satu komponen yang sangat penting serta merupakan kebutuhan dasar bagi wisatawan selama mereka berada di daerah tujuan wisata.

Dikatakan demikian, karena para wisatawan yang sedang melakukan perjalanan dan jauh dari tempat tinggalnya memerlukan atau membutuhkan tempat tinggal sementara yang dapat digunakan untuk beristirahat dan tidur, makan dan minum, membersihkan diri, menerima tamu, berangkat ketempat atraksi wisata dan pulang sesudah mengadakan perjalanan keliling atau melaksanakan tugasnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat disediakan oleh jasa akomodasi. Oleh karena itu bagi wisatawan, akomodasi dapat dikatakan sebagai “a home away from home”.

Tipe akomodasi

Ada beberapa tipe akomodasi yaitu hotel komersial, motor hotel, kondominium /apartemen dan residence.

Hotel , merupakan salah satu jenis akomodasi yang paling lengkap dan paling banyak jumlahnya, terbukti jumlah kamar yang terbanyak dari semua jenis akomodasi adalah hotel. Hotel adalah perusahaan yang menyediakan jasa dalam bentuk penginapan (akomodasi) serta menyajikan hidangan serta fasilitas lain dalam hotel untuk umum yang memenuhi syarat “ comfort” dan bertujuan komersial. Bentuk , susunan serta ruang, dekorasi, peralatan dan perlengkapan bangunan hotel dan akomodasi, sanitasi, hygiene, estetika, keamanan dan ketentraman serta secara umum dapat memberikan sasaran nyaman (comfort) dan khusus untuk kamar-kamar tamu dapat menjamin adanya ketenangan pribadi untuk para tamu hotel.

Klasifikasi hotel

Cara pengelompokan hotel dalam suatu klasifikasi didasarkan terutama atas tujuan untuk memberikan gambaran akan kualitas produk suatu hotel secara keseluruhan.

Klasifikasi dapat didasarkan atas 3 hal pokok yaitu fasilitas fisik, pengelolaan dan pelayanan. Berdasarkan ketiga faktor tersebut hotel digolongkan menjadi hotel bintang

(17)

13

satu, dua, tiga, empat dan lima serta melati.Khusus untuk hotel bintang lima mempunyai tingkatan lagi yaitu Palm, Bronze dan Diamond.

Motor hotel

Motor hotel merupakan jenis akomodasi yang lahir seiring dengan pertumbuhan angkutan jalan raya. Motor hotel ini mula-mula terdapat di Amerika Utara yang digunakan untuk melayani kebutuhan wisatawan yang sedang mengadakan perjalanan dengan menggunakan kendaraan bermotor, khususnya kendaraan pribadi, maka di tempat-tempat dimana kiranya orang memerlukan beristirahat muncul hotel-hotel khusus yang kemudian dikenal dengan nama Motel. Letaknya biasanya ditepi atau berdekatan dengan jalan raya antar kota. Fasilitas yang paling utama adalah disediakannya tempat parkir atau garase mobil beserta kelengkapannya, juga ruang makan dan perlengkapan memasak (dapur) tersendiri bila dikehendaki oleh wisatawan yang membawa keluarganya bepergian.

Residence adalah hotel yang mempunyai fungsi seolah-olah sebagai tempat tinggal sementara karena tamunya memerlukan tempat tinggal sementara.

Kondominium apartemen

Adalah penginapan untuk jangka waktu agak lama , misalnya pada waktu musim panas atau musim libur, fasilitas yang tersedia selain kamar tidur juga menyediakan kamar duduk, kamar mandi, ruang tamu dan kadang-kadang menyediakan tempat memasak atau dapur.

Camping

Tempat yang agak luas diperuntukkan bagi mereka yang sedang mengadakan perkemahan dengan tanpa dipungut bayaran. Tempat ini mempunyai staf administrasi dengan peraturan-peraturan tertentu untuk menyelesaikan segala sesuatu mengenai fasilitas-fasilitas serta kebutuhan-kebutuhan bagi mereka yang berkemah.Ditempat ini didirikan kemah-kemah, diatur secara bersama-sama dengan mereka yang berkemah.

Berkemah atau camping sering juga disebut caravan.

(18)

14 2.1.3Transportasi

Peranan transportasi dalam pariwisata sangat penting. Tanpa transportasi sulit bagi wisatawan untuk melakukan perjalanan dari satu tempat tujuan ke tempat tujuan wisata lain atau dengan kota lain. Kalau tidak ada transportasi, tidak akan ada pariwisata.

Transportasi wisata pada hakekatnya adalah memindahkan wisatawan dari satu tempat atau negara asal ketempat atau negara lain yang merupakan daerah tujuan wisata.

Pada saat sekarang ini dengan adanya kemajuan teknologi dalam bidang transportasi telah mampu mendorong kemajuan pariwisata dan sebaliknya perkembangan yang terjadi dalam industri pariwisata dapat menciptakan permintaan transportasi yang dapat memenuhi kebutuhan wisatawan. Menurut Mill dan Morrison (1985) ada beberapa faktor yang harus dipenuhi oleh angkutan agar dapat berfungsi dengan baik adalah :

1. Kenyamanan,

Kenyamanan angkutan bagi wisatawan merupakan suatu kebutuhan karena itu kenyamanan angkutan mutlak diperlukan sehingga segala keinginan dan kebutuhan wisatawan akan transportasi terpenuhi dengan baik. Kenyamanan dapat dilihat dari fasilitas angkutan, fasilitas jalan serta fasilitas lainya, jasa pelayanan dan keramahtamahan (hospitality) dalam perjalanan.

Fasilitas angkutan, semakin lengkap fasilitas angkutan yang tersedia, akan semakin nyaman yang dirasakan seseorang dalam perjalanan, ini artinya akan semakin besar harapan seseorang untuk mengadakan perjalanan.

Fasilitas jalan, kondisi jalan yang buruk akan menganggu kenyamanan perjalanan,kondisi ini akan mengakibatkan semakin kecil harapan seseorang untuk mengadakan perjalanan ke suatu destinasi.

Pelayanan,merupakan salah satu deteminan yang dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan perjalanan dalam arti semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan kepada calon wisatawan akan memperbesar harapan seseorang untuk melakukan perjalanan

2. Waktu Perjalanan

Waktu perjalanan adalah determinan atau penentu perjalanan dalam arti menentukan apakah orang dapat benar-benar melakukan suatu perjalanan atau tidak. Makin singkat waktu perjalanan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu

(19)

15

tujuan makin baik, artinya makin besar harapan bahwa orang akan mengadakan perjalanan ke destinasi.

3.Biaya Perjalanan

Selain kenyamanan dan waktu, biaya perjalanan juga merupakan determinan angkutan. Tinggi rendahnya biaya perjalanan ikut menentukan perjalanan dan pemilihan penggunaan angkutan yang ada, apakah akan menggunakan angkutan udara, laut maupun darat.

Pemindahan wisatawan dari satu tempat ketempat lain dapat dilakukan dengan menggunakan transportasi udara, kapal laut, kereta api, taxi dan kendaraan lainnya.

Transportasi Udara

Penggunaan transportasi udara untuk tujuan perjalanan wisata semakin popular terlebih-lebih untuk perjalanan jarak jauh.Kemajuan yang dicapai dalam teknologi penerbangan setelah Perang Dunia II seperti adanya pesawat jet yang mempunyai kecepatan melebihi kecepatan suara seperti halnya dengan pesawat Super Sonic Transportasi (SST), Concorde, Jumbo Jet, Boeing 747 dan Air Bus. Adanya transportasi udara telah menyebabkan jarak antar benua atau negara menjadi lebih dekat, kapasitas angkut wisatawan juga besar sehingga biaya menjadi relatif lebih murah serta penggunaan waktu yang relatif singkat

Dalam kurun waktu dua dasa warsa ini statistik perjalanan menunjukkan bahwa jumlah orang yang bepergian dengan angkutan udara semakin meningkat. Di Amerika Serikat 86 persen perjalanan jarak jauh menggunakan pesawat udara. Oleh karena itu fasilitas bandara juga menjadi hal yang sangat penting untuk selalu disiapkan

Motorcoach

Motorcoach adalah kendaraan sejenis bus yang khusus dirancang untuk keperluan tour, banyak terdapat di kota-kota besar untuk keperluan “city sight seing “, Excurtion atau tour keluar kota yang telah direncanakan dan merupakan package tour. Bus jenis ini biasanya dilengkapi dengan fasilitas seperti AC, toilet dan tersedia refresement berupa soft drink atau snack.

Bus ini biasanya mempunyai kaca yang lebar sehingga memungkinkan bebas melihat kesegala arah dan dalam kegiatan tournya dilengkapi seorang pramuwisata (guide).

(20)

16

Di beberapa negara angkutan wisata jenis ini dirancang secara khusus sehingga kendaraannya berbeda dengan kendaraan lainnya. Biasanya dibuat sedemikaian rupa sehingga menarik perhatian bagi orang-orang asing yang berkunjung. Misalnya: dikota Manila sangat terkenal dengan kendaraan Jeepney yang dirancang sedemikian rupa untuk tour keliling kota. Di Tahiti , terkenal dengan kendaraan Les- Trucks yang memenuhi kota Papetee sebagai pangkalan wisatawan untuk tour keliling pulau tersebut.( Pitana, 2005)

Kapal Laut dan Boat.

Kapal-kapal yang biasa digunakan untuk keperluan khusus pesiar (cruiser) dilengkapi dengan segala macam fasilitas yang dapat memberikan pelayanan bagi keperluan penumpangnya. Fasilitas-fasilitas tersebut dapat berupa Bar, Restauran, Night club, Casino, Laundry, Telepon, Beauty salon dan lain-lain.karena itu kapal ini sering disebut hotel terapung atau floating hotel. Biasanya kapal-kapal ini dioperasikan dengan menjual paket tour (package tour) dan menyinggahi banyak pelabuhan.

Kereta api

Kereta api cukup memegang peranan penting untuk pengangkutan wisatawan di dalam negeri. Di Jepang sangat popular dengan “ the Bullet Train” yakni kereta api yang menghubungkan kota-kota penting di Jepang. Kereta api merupakan kereta api tercepat di dunia dan dilengkapi dengan macam-macam fasilitas dengan kualitas tinggi. Kelebihan kereta api adalah perjalanan menjadi lebih cepat, daya angkut jauh lebih besar sehingga biayanya menjadi lebih murah, disamping itu perjalanan menjadi lebih aman.

Untuk sementara ini angkutan wisata masih didominasi oleh angkutan jalan raya dan angkutan udara baik untuk jarak sedang maupun jarak jauh. Di Amerika Serikat hanya 2 persen dari semua penumpang jarak jauh menggunakan kereta api, sedang dengan pesawat udara dan bus masing-masing 86 persen dan 12 persen .

Taxi

Taxi merupakan kendaraan yang banyak digunakan oleh para wisatawan dalam kota ataupun keluar kota . Taxi biasanya digunakan untuk jarak yang relatif dekat dan harganya relatif lebih mahal dibandingkan kereta api atau Bus

(21)

17 2.1.4 Hospitality

Kebutuhan wisatawan untuk melakukan perjalanan, salah satunya adalah untuk memenuhi kebutuhan sosial (afiliasi),). Kebutuhan sosial manusia berupa kebersamaan, cinta kasih dan kehangatan lingkungan di masyarakatnya. Setiap manusia memiliki harga diri dan menghendaki penghargaan dari orang lain.

Keramahtamahan (hospitality) sangat penting bagi seseorang dalam melakukan perjalanan karena pada hakekatnya manusia sebagai mahluk sosial selalu ingin memperoleh kehangatan dari lingkunganya memiliki harga diri dan menghendaki penghargaan dari orang lain. Keramahtamahan dapat merupakan daya tarik tersendiri dalam pariwisata bahkan menurut Lundberg,dkk (1997) keramah tamahan ini merupakan” investasi tak nyata” untuk dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu tempat tujuan wisata. Bagi wisatawan sikap ramah tamah dapat berarti penerimaan masyarakat sebagai tamu yang memang diharapkan kedatangannya , karena perlakuan yang ramah tersebut ada keinginan untuk kembali berkunjung atau secara tidak langsung mengundang teman-temanya bila ia kembali ke negerinya dan menceritakan hal tersebut kepada mereka.

2.2 Penawaran Pariwisata

2.2.1 Pengertian Penawaran Pariwisata

Pemenuhan kebutuhan berwisata ditentukan oleh apa yang ditawarkan kepada wisatawan selama melakukan kegiatan wisata. Secara umum yang ditawarkan kepada wisatawan selama melakukan kegiatan wisata adalah produk dan jasa wisata. Produk wisata diartikan sebagai semua produk yang diperuntukkan atau dikonsumsi oleh seseorang selama melakukan kegiatan wisata, sementara jasa wisata adalah layanan yang diterima wisatawan ketika mereka memanfatkan (mengkonsumsi ) produk wisata.

Kualitas produk yang baik terkait dengan empat hal, yakni keunikan, originalitas, otensitas dan keragaman

Keunikan,diartikan sebagai kombinasi kelangkaan dan daya tarik yang khas melekat pada suatu objek wisata. Keunikan merupakan salah satu keunggulan produk dalam persaingan pasar yang semakin ketat.

(22)

18

Originalitas, mencerminkan keaslian atau kemurnian,yakni seberapa jauh suatu produk tidak terkontaminasi oleh pengaruh dari luar atau tidak mengadopsi model atau nilai yang berbeda dengan nilai aslinya

Otensitas mengacu pada keaslian yang dikaitkan dengan derajat keantikan atau eksotisme budaya sebagai atraksi wisata.. Otensitas merupakan sebuah kategori nilai yang memadukan sifat alamiah, eksotis dan bersahaja dari suatu daya tarik .

Diversifikasi produk artinya keanekaragaman poduk dan jasa yang ditawarkan yang tujuannya adalah untuk memperpanjang lama tinggal , menikmati atraksi yang bervariasi serta memperoleh pengalaman wisata yang lengkap, kesemuanya ini pada akhirnya akan dapat memberikan keuntungan ekonomi yang lebih besar terutama bagi penyedia jasa wisata.Melalui pasar,produk dijual kepada wisatawan secara khusus,karena produk wisata tidak dapat diangkut ke hadapan pembeli melainkan melalui suatu mekanisme pemasaran

2.2.2 Karakteristik Penawaran Pariwisata

Menurut Vellas dan Becherel (2008) produk pariwisata pada umumnya telah diakui sebagai produk jasa dengan ciri-ciri khusus yaitu:

1. Tidak kasat mata., barang-barang yang ditawarkan pada barang nyata, dapat disentuh, dilihat, diperiksa sebelum dibeli, dan bisa menjadi milik pembeli.

Sebaliknya jasa tidak dapat dimiliki, Jasa dilakukan dan dievaluasi berdasarkan hasil dari pengalaman yang menyenangkan atau sebaliknya. Kebanyakan produk wisata mempunyai unsur-unsur yang tidak nyata, seperti hotel atau pesawat udara, tetapi pariwisata menawarkan pelayanan, karena itu produk pariwisata terdiri dari aspek jasa.

2. Tidak dapat disimpan. Barang nyata dapat disimpan atau ditimbun, tetapi jasa tidak dapat disimpan,misalnya: kesempatan menyewakan kamar dan kesempatan menyewakan tempat duduk dipesawat udara tidak dapat disimpan atau ditumpuk untuk digunakan di masa datang. Apabila tidak digunakan pada saat itu, maka akan hilang selamanya. Produk jasa dikatakan dapat hilang atau tidak dapat disimpan.

3. Penawaran yang tidak elastis. Produk pariwisata tidak elastis karena tidak dapat menyesuaikan dengan perubahan permintaan, dalam jangka pendek maupun

(23)

19

dalam jangka panjang. Permintaan yang meningkat dan menurun dalam jangka pendek hanya berpengaruh kecil pada harga. Fluktuasi jangka panjanglah yang menentukan komposisi produk dan harga jualnya. Produk pariwisata tergantung pada suprastruktur yang tersedia didestinasi, seperti fasilitas jasa pelayanan, angkutan, dan akomodasi.

4. Elastisitas permintaan produk pariwisata. Disisi lain, permintaan atas produk pariwisata bereaksi dengan sangat cepat terhadap kejadian dan perubahan dalam lingkungan seperti ancaman keamanan (perang, kejahatan, terorisme, dll), perubahan ekonomi (nilai tukar, resesi, dll) dan mode yang berubah.

5. Saling Melengkapi. Produk pariwisata bukan usaha jasa tunggal. Produk ini terdiri atas beberapa subproduk yang saling melengkapi. Produksi jasa secara keseluruhan serta mutunya tergantung dari komponen-komponen yang saling melengkapi. Kekurangan dari salah satu subproduk akan berpengaruh pada produk akhir. Hal ini masih merupakan salah satu kesulitan besar untuk memuaskan para pelaku pemasaran pariwisata.

6. Tidak dapat dipisahkan. Produksi dan konsumsi terjadi pada saat yang sama , tidak ada peralihan kepemilikan. Pelanggan- wisatawan harus hadir ketika jasa dilaksanakan untuk dinikmati. Pada kenyataannya, para wisatawan sering terlibat dalam proses produksi. Keikutsertaannya dalam berlibur seringkali merupakan komponen penting dari keberhasilannya. Maka dari itu produksi dan konsumsi disebut tak terpisahkan.

7. Biaya tetap yang tinggi. Harga awal untuk menyediakan unsur-unsur dasar produk pariwisata seperti angkutan ( pesawat udara, kereta api, bis, dan lain-lain) dan akomodasi (hotel,dll) sangat tinggi. Investasi yang mahal dibuat tanpa jaminan bahwa investasi akan diganti dan laba akan diperoleh di masa mendatang.

8. Padat karya. Pariwisata adalah “industri manusia”. Bagian dari pengalaman perjalanan adalah mutu dari pelayanan yang diterima sipengunjung dan keterampilan pegawai perusahaan pariwisata pada destinasi wisata. Maka dari itu, ciri dari produk pariwisata adalah rasio yang tinggi antara pegawai dan pelanggan, khususnya pegawai yang berhubungan dengan pelanggan.

(24)

20

2.2.3 Aktivitas lain yang ditawarkan kepada wisatawan Kesempatan berbelanja/ Shopping

Kesempatan berbelanja atau lazim disebut shopping adalah kesempatan untuk membeli barang oleh-oleh atau souvenir untuk dibawa pulang kenegaranya. Sovenir dapat berupa kerajinan tangan , hasil kesenian, perabot rumah tangga, alat musik dan lain sebagainya. Hasil studi yang dilakukan oleh Harry G. Clement dalam Pendit 2002 menyatakan bahwa uang yang digunakan oleh seorang wisatawan untuk membeli oleh- oleh rata-rata berkisar 25- 26.3 persen dari jumlah biaya akomodasi, pengangkutan lokal dan makan-minum. Faktor harga sangat mempengaruhi kegiatan berbelanja ini . Harga yang relatif mahal dibanding ditempat/ dinegara lain juga mempengaruhi keputusan untuk berbelanja.selain itu kualitas barang juga menjadi bahan pertimbangan untuk berbelanja. Jadi kesimpulannya barang-barang yang ditawarkan di daerah tujuan wisata harus memperhatikan harga yang kompetitif, kualitas, keunikan barang dan sebagainya.

Entertainment

Hiburan lain yang dapat ditawarkan kepada wsatawan adalah pertunjukan budaya seperti musik, tari-tarian, kegiatan adat festival,pekan raya, pesta olah raga, peringatan ulang tahun negara, pameran, pertujukan kesenian rakyat, makanan dan minuman tradisional, mengunjungi museum dan lain-lain. Beragam hiburan tersebut disajikan secara terpadu dan telah disajikan dalam calendar of events yang telah memuat berbagai macam atraksi tahunan yang dilukiskan secara lengkap dan utuh untuk tahun yang sedang berjalan. Dengan demikian wisatawan dapat mempelajarinya terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menikmati hiburan tersebut.

(25)

21 BAB III

PERMINTAAN PARIWISATA

3.1 Pengertian Permintaan Pariwisata

Permintaan ( demand) umumnya diartikan sejumlah barang/jasa (commodity) yang ingin dibeli oleh pelanggan dan mampu untuk dibeli dengan harga tertentu pada waktu tertentu, atau dengan kata lain permintaan menunjuk suatu hubungan fungsional yang memberitahukan jumlah yang akan dibeli dengan bermacam-macam harga pada waktu dan tempat tertentu., sementara itu yang dimaksud dengan permintaan pariwisata merupakan jumlah orang yang bepergian, atau ingin bepergian dengan menggunakan fasilitas dan layanan pariwisata ditempat yang bukan merupakan tempat kerja atau tempat tinggalnya .Terkait dengan tourist demand ini dikenal istilah effective atau actual demand (permintaan yang terealisasi secara efektif) dan Suppressed demand (potensi permintaan yang tidak terealisasi karena alasan-alasan tertentu.)

Pada permintaan akan komoditi harga merupakan faktor yang paling menentukan permintaan tetapi pada permintaan pariwisata hubungan fungsional yang terjadi pada permintaan tidaklah sesederhana itu. Banyak faktor yang mempengaruhi wisatawan melakukan perjalanan ke suatu daerah tujuan wisata atau menunda berwisata.Faktor- faktor itu tampak begitu kompleks..

Permintaan wisata dapat dibagi menjadi permintaan yang potensial dan nyata.

Permintaan potensial adalah sejumlah orang yang memenuhi anasir-anasir pokok suatu perjalanan, oleh karena itu, mereka berada dalam kondisi siap untuk bepergian.

Sedangkan permintaan yang nyata (aktual) adalah orang-orang yang secara nyata bepergian ke suatu daerah tujuan wisata. Perbedaan jumlah permintaan potensial dan aktual merupakan kancah usaha bagi orang-orang pemasaran.

Dari sudut pandang kuantitatif, cukup masuk akal untuk berasumsi bahwa semakin besar jumlah penduduk negara sumber wisatawan, semakin banyak tentunya jumlah wisatawan yang akan bepergian ke luar negeri seandainya faktor-faktor lainnya seperti misalnya: kelebihan pendapatan, situasi sosial politik dn lain-lain tetap sama. Tetapi ditinjau dai segi daerah tujuan wisata yang ada faktor-faktor lain seperti pendeknya jarak

(26)

22

dan faktor kemudahan pencapaian (accessibility) tetap akan sangat berpengaruh. Inilah gejala konsentrasi wisatawan ke suatu tempat tertentu yang telah terbukti dari pengamatan dan studi-studi statistik mengenai lalu lintas wisata selama beberapa tahun.Oleh sebab itu, sangat penting untuk mempelajari pasar dari berbagai segi, supaya dapat menentukan suatu kerangka operasi pemasaran wisata pada bermacam-macam pasaran sumber wisatawan.

Menurut McIntosh (1995) bahwa permintaan merupakan fungsi dari propensity dan resistance atau secara matematis dapat diformulakan sebagai berikut:

D = f (propensity, resistance) Dimana

D = Permintaan

Propensity tergantung dari psychograhics, faktor demografi dan status sosial ekonomi dan effektivitas pemasaran

Resistance tergantung dari economic distance, cultural distance, biaya pelayanan, kualitas layanan dan musim

Economic distance

Economic distance berkaitan dengan waktu dan biaya yang yang muncul dari adanya perjalanan wisata mulai dari tempat asal ketempat tujuan sampai kembali lagi ke negara asalnya. Semakin tinggi economic distance, semakin tinggi penolakan untuk kedestinasi dan konsekuensinya semakin rendah permintaan dan sebaliknya semakin rendah biaya yang ditimbulkan untuk menuju destinasi maka permintaan akan naik.contohnya penemuan jet plane pada tahun 1959 telah mempersingkat jarak Kalifornia dengan Hawaii yang sebelumnya memakan waktu 12 jam menjadi 5 jam saja sehingga pertumbuhan permintaan wisata meningkat pesat. Dengan penemuan jet plane ini telah mampu memangkas biaya perjalanan sebesar 50 persen di Amerika Serikat dan Eropa.

Cultural Distance

.Secara umum semakin besar perbedaan budaya akan semakin besar penolakan ke destinasi sehingga permintaan akan rendah

Cost services

Semakin tinggi cost service ke destinasi maka semakin tinggi penolakan perjalanan ke destinasi , pada akhirnya akan menyebabkan permintaan wisata akan rendah

(27)

23 Kualitas layanan

Semakin tinggi kualitas layanan di destinasi semakin rendah penolakan perjalanan kedestinasi berarti permintaan akan semakin meningkat.

Musim

Pengaruh musim sangat besar menentukan perjalanan wisata. Pada musim liburan, musim panas perjalanan akan meningkat berarti permintaan akan naik dan sebaliknya.

3.2 Karakteristik Permintaan Wisata

Permintaan wisata ditandai dengan ciri-ciri khusus tertentu, dan yang terpenting diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kekenyalan ( elasticity)

Kekenyalan permintaan wisata berarti seberapa jauh tingkat kelenturannya terhadap perubahan-perubahan struktur harga atau perubahan macam-macam keadaan ekonomi di pasaran.

Titik awal munculnya permintaan wisata dengan keadaan ekonomi sedemikian rupa sehingga memungkinkan orang-orang memiliki kelebihan pendapatan dan lamanya hari-hari libur yang tetap dibayar. Karena pengeluran wisata merupakan penyisihan sebagian anggaran pribadi dan keluarga yang bersaing dengan barang keperluan lainnya seperti mobil baru, alat-alat rumah tangga, atau bahkan membeli rumah kedua di pegunungan, maka dapat dipahami mengapa permintaan wisata menunjukkan elastisitas langsung dengan jumlah pendapatan di satu pihak dan dengan biaya di pihak lain.

Ukuran angka elastisitas data diperoleh melalui koefisien elastisitas (E) di antara 2 titik harga yang berada pada satu kurva permintaan:

Koefisien elastisitas: Persentase kenaikan permintaan Persentase turunnya harga E = % kenaikan D

% turunnya P

Permintaan wisata sangat elastis (nilai koefisiennya besar) terhadap daerah tujuan wisata yang relatif baru atau belum menjadi favorit.. Elastisitas berangsur-angsur berkurang selaras dengan semakin mantapnya dan semakin menjadi favoritnya daerah tujuan wisata itu karena memikat banyak wisatawan fanatik yang sangat

(28)

24

kuat kemauannya untuk berwisata ketempat sama atau tempat baru. Tetapi elastisitas ini mungkin akan muncul lagi seandainya harga-harag meningkat sehingga daerah tujuan wisata itu harganya melampaui harga rata-rata pasaran, kecuali bagi pusat wisata yang terkenal sejak semula telah dirancang bagi sebagian wisatawan elite seperti Riviera Prancis, atau kota-kota kosmopolitan tempat urusan bisnis dan rekreasi seperti kota London dan Paris.

Akan tetapi negara-negara yang dirasa murah belum tentu menjadi negara yang paling menarik. Dengan kata lain masalah harga bukanlah satu-satunya faktor penentu. Seandainya negara itu kurang cukup memiliki fasilitas atau sama sekali tidak dikenal oleh masyarakat yang ingin bepergian atau letaknya jauh sekali dari negara sumber wisatawan, maka murahnya biaya kesana tidak akan banyak manfaatnya.Pada kasus terakhir ini biaya-biaya perjalanan akan menghambat keuntungan harga-harga itu.Kepekaan harga adalah suatu faktor yang berkaitan erat dengan perilaku wisatawan. Tidak senantiasa benar bahwa semakin hebat pembawaan seorang wisatawan akan semakin banyak mengeluarkan uang dan sebaliknya. Ada orang kaya tapi berprilaku sederhana dan sebaliknya ada yang tdk punya uang tapi suka bertingkah seperti orang kaya.

2. Kepekaan (Sensitivity)

Permintaan wisata sangat peka terhadap keadaan sosial politik dan terhadap perubahan mode perjalanan. Destinasi yang mengalami ketegangan politik atau gejolak-gejolak dan kegoncangan sosial tidak akan menarik para wisatawan meskipun harga-harga fasilitas wisata yang ditawarkan sangat muarah dan sebaliknya.Permintaan wisata juga peka terhadap perubahan-perubahan moda perjalanan

3. Perluasan (Expansion)

Permintaan wisata menunjukkan kecendrungan yang meningkat , hal ini disebabkan oleh:

a. kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang tercermin dalam kemajuan yang pesat terhadap alat angkut khususnya angkutan udara yang menyebabkan dunia terasa semakin kecil.

(29)

25

b. Media informasi yang membangkitkan hasrat untuk bepergian dan minat untuk mengunjungi destinasi lain

c. Bertambahnya waktu luang yang berarti semakin lama waktu libur akhir pekan dan semakin lama pula masa cuti tahunan

d. Keadaan iklim dan lingkungan hidup di negara-negara sumber wisatawan Eropa memacu orang-orang untuk mencari sinar matahari dan udara segar dan air laut yang bebas polusi di suatu tempat lain

e. Pola hidup industrialisasi dari para penghuni pusat-pusat kota besar mendorong mereka menjauhkan diri untuk sementara dari kerja yang monoton dan mencari perubahan lingkungan hidup sebagai selingan.

4. Musim (Seasonality)

Ciri khas lain dari permintaan wisata yang sangat mempengaruhi dihari depan pariwisata yaitu musim wisata atau padat dan senggangnya kunjungan wisatawan.

Hal ini terutama disebabkan oleh keadaan iklim alam yang terjadi di negara- negara sumber wisatwan dan juga oleh faktor kelembagaan yang mencakup hari- hari libur sekolah pada musim panas, tutupnya pabrik-pabrik pada bulan Agustus, hari liburan Natal dan Paskah , menyebabkan permintaan wisata sangat terpusat pada periode-periode ini. Dengan demikian permintaan wisata tidak pernah terbagi secara merata sepanjang tahun.Sebagai akibat terjadinya fluktuasi itu, banyak daerah tujuan wisata mengalami kesulitan karena musim padat kedatangan wisatawan. Hal ini merugikan negara penerima dan membawa perusahan-perusahaan perjalanan ke dalam situasi yang tidak menguntungkan, kecuali pariwisata domestik sudah cukup berkembang untuk mengisi periode yang kosong ini.Pengkajian serius mengenai pola-pola musim wisata yang memberi arah gerakan wisata dan sejumlah hal akan berulang lagi dari tahun ke tahun, tentunya akan banyak membantu perkiraan kecendrungan yang akan dating dan perencanaan komponen penawaran wisata sebagaimana mestinya

3.3 Pariwisata dan Inflasi

Sudah menjadi kecendrungan umum bahwa harga-harga baik di negara-negara maju maupun negara berkembang untuk terus meningkat. Pariwisata sangat rentan terhadap inflasi disebabkan karena:

(30)

26

1. Pariwisata adalah suatu industri yang berkaitan erat dengan begitu banyak kegiatan ekonomi sehingga jalinan interaksi sesamanya biasanya tidak terelakkan.

2. Terpusatnya permintaan pariwisata. Lalu lintas wisatawan erat terpaut dengan hari-hari liburan yang sudah sejak dulu terpusat pada musim panas. Pada musim yang istimewa itu semua lalu lintas wisatawan cenderung terarah ke daerah- daerah wisata pantai dan hanya sebagian kecil yang menuju ke daerah wisata pegunungan. Penawaran wisata (pengadaan fasilitas wisata) bersifat kaku dan terbatas, sehingga meningkatnya harga-harga tidak dapat dielakkan. Hal ini kalau terus berlarut akan mengarah menjadi keadaan inflasi.

3. Pariwisata telah menjadi gejala masyarakat sehingga dapat dipandang sebagai pengeluaran besar yang dilakukan oleh masyarakat luas. Pada negara-negara yang maju sekurang-kurangnya 5 persen dari seluruh warga masyarakat terlibat dalam kegiatan pariwisata.

4. Karena industri pariwisata adalah industri jasa, maka pariwisata secara langsung terkena akibat meningkatnya biaya-biaya tenaga kerja, dan untuk menanggulangi hal ini, hal kecil yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas adalah dengan cara mendayagunakan tenaga kerja.

Inflasi dalam pariwisata dapat semakin lebih buruk keadaannya oleh karena jumlah permintaan melebihi jumlah penawaran yang tersedia. Permintaan pariwisata mendorong sektor-sektor yang erat berkaitan atau penunjangnya (hotel,angkutan,pedagang besar dan lain-lain) yang tanggap dengan menjual hasil-hasil produksi dan jasa-jasanya sesuai dengan harga pasar. Seandainya permintaan melonjak dan penawaran telah mencapai kapasitas maksimum tetap akan terjadi kelebihan permintaan maka harga-hargapun akan melonjak

Kenaikan pajak perusahaan biasanya mengundang kenaikan harga jasa-jasa wisata, karena usaha wisata tentu ingin mempertahankan keuntungannya untuk menjamin kembalinya investasi yang telah ditanam. Perusahaan yang demikian biasanya yakin tidak akan kehilangan langgananya baik karena mereka menguasai keadaan yang monopoli atau karena kurangnya persaingan ketat yang dialami.Bila pihak penawaran pariwisata menaikkkan harga-harganya karena terbatasnya beberapa komoditi atau barang-barang di pasaran atau karena meningkatnya standar hidup maka usaha wisatapun terdorong untuk

(31)

27

menaikkan harga-harganya.Kelebihan biaya konstruksi karena berbagai faktor menyebabkan harga jasa akomodasi menjadi tinggi, misalnya untuk memberi kelonggaran pengembalian modal yang diinventasikan.

(32)

28 BAB IV

PEMASARAN PARIWISATA

4.1 Pengertian Pemasaran Pariwisata

Pemasaran dapat diartikan sebagai suatu keseluruhan aktivitas bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menetapkan harga, menetapkan cara-cara promosi, mendistribusikan barang-barang dan jasa kepada pelanggan potensial.Pemasaran memainkan peranan sangat penting dalam pariwisata karena pelangan jarang melihat, merasa atau mencoba produk yang akan dibelinya. Untuk dapat menilai suatu produk seseorang harus bepergian ketempat tujuan. Karena itu fokus pemasaran pariwisata adalah mengkomunikasikan dan menggarisbawahi nilai dari produknya. Produk pariwisata secara keseluruhan terdiri atas alam maupun fasilitas seperti angkutan dan akses, infrastruktur (sanitasi, air, listrik, dll) serta jasa umum dan pribadi (bank, telekomunikasi, layanan kesehatan, dan lain-lain). Pemasaran wisata juga harus menonjolkan fasilitas-fasilitas ini, karena merupakan faktor kunci yang mempengaruhi keputusan konsumen. Oleh karena itu, bentuk pemasaran pariwisata berbeda dari pemasaran lainnya karena harus menyajikan gambaran keseluruhan dari produk yang lengkap termasuk jasa dari sektor lain yang melengkapi.

Bila menggunakan suatu pendekatan sistematik (systematic approach) terhadap pemasaran (marketing) maka dapat dilihat bahwa keseluruhan sistem dapat dihubungkan dengan semua aktivitas perusahaan dan itu dapat dilakukan secara terencana dan dapat dikelola secara baik pula. Analisis terhadap “marketing system” dapat dilakukan dan akan lebih mudah untuk melakukan identifikasi dalam penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi.

Pemasaran tidak hanya sekedar menciptakan produk, menetapkan harga, menetapkan pendistribusiannya atau mempromosikannya. Lebih jelas lagi, pemasaran adalah jumlah keseluruhan dari cara-cara memuaskan pelanggan sesuai dengan kebutuhan (needs) dan keinginan (wants) pelanggan sendiri. Kegiatan ini membentuk apa yang dikenal sebagai bauran pemasaran (marketing mix)

(33)

29 4.2 Marketing Mix

Marketing Mix disebut juga dengan istilah “bauran pemasaran”; maksudnya kekuatan dari pemasaran semacam ini lebih banyak ditentukan cara penggabungan unsur-unsur yang dianggap perlu sehingga dapat menarik calon pelanggan untuk melakukan pembelian.Bauran pemasaran sebagai suatu konsep pemasaran, pertama kali dikemukakan oleh E.Jerome Mac Carthy yang dikenal dengan Four P”s yaitu:

Product : Yaitu produk yang akan ditawarkan kepada pelanggan.Produk dapat berupa barang dan jasa yang pengadaannya bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen/wisatawan.tangible product untuk barang - barang berwujud (goods), sedangkan intangible product untuk jasa-jasa (services).

Menurut Vellas dan Becherel (2008) Strategi marketing mix sangat berkaitan dengan siklus hidup

Pada tahap Pengenalan, hanya sedikit konsumen/wisatawan yang pernah mendengar suatu produk wisata. Pada tahap ini produk harus dipromosikan dengan gencar hingga diterima pasar, karena itu biaya yang diperlukan pada tahap ini tinggi. Beberapa strategi penentuan harga dapat diambil termasuk strategi peluncuran dan strategi penetrasi pasar.

Pada tahap ini periklanan serta publisitas, dan dalam tingkat yang lebih rendah penjualan pribadi merupakan promosi yang efektif.

Pada tahap pertumbuhan,fokus tahap ini adalah mendapatkan bagian pasar untuk memastikan bahwa produk telah menembus pasar, biaya promosi menurun ketika penjualan meningkat dan pesan dipusatkan untuk memperkuat loyalitas konsumen. Pada tahap ini promosi dari mulut kemulut sangat efektif dilakukan.

Tahap kedewasaan, pada tahap ini produk perlu dimodifikasi untuk membuatnya berbeda dan mencari pengguna tipe baru. Dengan meningkatnya persaingan maka metode promosi yang paling efektif adalah promosi penjualan (diskon,hadiah Cuma-Cuma, kompetisi,dll). Tekanan persaingan menyebabkan harga turun dan berkurangnya laba yang dapat menyebabkan perang harga. Penekanan strategi adalah mempertahankan posisi produk dipasar.

Tahap Penurunan, pada tahap ini penjualan menurun dan pasar menjadi lebih kecil.

Banyak produk baru dan produk pengganti yang masuk ke pasar sehingga terdapat kelebihan produk. Persaingan sangat ketat dan harga sengaja diturunkan agar produk

(34)

30

dapat terjual. Promosi penjualan merupakan promosi yang paling efektif.Pada tahap ini harus memutuskan apakah mempertahankan produk atau menariknya.Apabila keberadaan produk masih kuat di pasar, strategi yang harus ditempuh adalah menanamkan investasi secara strategis pada segmen pasar yang masih potensial tetapi menariknya dari segmen pasar yang tidak menjanjikan di masa datang.Apabila produk tidak punya potensi untuk berkembang , pilihan strategi adalah menarik diri dari peredaran.

Price : yaitu harga atau tarif yang dapat dijadikan dasar penawaran produk kepada pelanggan. Harga dapat diartikan sebagai nilai tukar yang diberikan seseorang atau perusahaan untuk memperoleh suatu produk atau jasa tertentu. Harga dapat ditentukan oleh dua hal penting yaitu :

1. Permintaan (demand) dan persediaan (supply) dari barang-barang dan jasa. Bila permintaan tinggi maka harga naik, sebaliknya bila persediaan melimpah maka harga akan turun

2. Biaya untuk memproduksi barang-barang dan jasa yang akan dijual. Hanya perusahaan yang efisien yang dapat bersaing di pasar.

Place : yaitu tempat atau lokasi dimana barang atau produk dijual atau tempat dimana pelanggan dapat membeli produk yang diperlukannya.Tempat disini diartikan lokasi yang strategis dan mudah dihubungi oleh konsumen. Oleh karena itu lokasinya mudah dijangkau, dan sebagainya..

Promotion : yaitu suatu metode komunikasi informasi yang ditujukan kepada target pasar pada tempat dan saat yang tepat atau dengan kata lain promosi adalah suatu proses bagaimana suatu perusahaan menyampaikan informasi kepada target pasar tentang hal- hal yang menyangkut produk, harga, tempat dimana produk dijual dengan cara persuasif supaya target pasar mau melakukan pembelian.Promosi dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti pemasangan iklan (advertising) di surat kabar, televisi, majalah, radio dan lain-lain, melakukan promosi penjualan (sales promotion); melakukan persuasif melalui personal selling dan dibantu dengan public relations, sehingga promosi yang dilakukan dapat menjadi efektif.Suatu promosi dikatakan baik kalau komunikasi dilakukan secara baik pula. Artinya informasi yang disampaikan hendaknya sejalan dengan kualitas produk yang ditawarkan. Kepada calon pelanggan hendaknya ditawarkan barang-barang

(35)

31

yang benar-benar berkualitas dan dibutuhkan dengan harga bersaing dan dijual pada tempat yang mudah dikunjungi pelanggan.

Tujuan Promosi

1. Produk suatu perusahaan itu tidak secara otomatis segera diketahui orang banyak setelah diproduksi

2. Suatu perusahaan selalu ingin agar dikenal sebagai suatu perusahaan yang bonafid dan dipercaya

3. Mengetengahkan kelebihan produk,kualitas pelayanan dan profesionalitas karyawan perusahaan kita supaya diketahui orang banyak.

4. Tujuan yang paling penting adalah untuk meningkatkan penjualan.

Dengan alasan-alasan tersebut diatas, tujuan promosi itu dapat dibagi atas dua, yaitu:

1. Jangka panjang: ingin membangun nama baik perusahaan dan mendidik konsumen serta menciptakan reputasi dari produk-produk yang dihasilkan

2. Jangka pendek: untuk meningkatkan penjualan, menginformasikan kepada konsumen tentang distribusi, lokasi, agen penjualan dan pelayanan yang dapat diberikan.

4.3 Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar (Market Segmentation) adalah proses membagi-bagi pasar sesuai dengan sifat dan karakteristik pasar atau kelompok orang yang diharapkan menjadi konsumen produk yang akan ditawarkan. Dengan perkataan lain, segmentasi pasar adalah membagi pasar sesuai dengan perilaku konsumen yang terdapat dalam pasar.

Segmentasi pasar harus dibedakan dengan pengertian segmen pasar (market segment).

Segmen pasar adalah bagian dari pasar yang terdiri dari kelompok orang yang memiliki kebutuhan (needs), keinginan (wants) dan harapan (expectation) secara relatif sama.

Misal peserta MICE yang datang berkunjung utuk suatu pertemuan, konvensi atau pameran.Segmen pasar sebenarnya adalah hasil dari proses segmentasi pasar yang dilakukan dengan mengelompokkan orang-orang yang selanjutnya akan dijadikan target pasar (target market). Tujuan yang sebenarnya dari segmentasi pasar adalah untuk menciptakan strategi pemasaran (Marketing strategy) bagi masing-masing segmen pasar yang kebutuhan dan keinginannya yang berbeda, sehingga akhirnya diperoleh one Market, One Marketing strategy (Vellas dan Becherel, 2008)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa mahasiswa sesudah menggunakan media CD pembelajaran pada mata kuliah Flat Pattern Design pada materi penyaluran kup badan

Memberikan cairan oralit di puskesmas sesuai yang dianjurkan selama periode 3 jam dengan menentukan jumah oralit yang akan di berikan, jumlah oralit yang di perlukan (dalam ml) dapat

Pengaruh Manajemen Perubahan, Pelatihan dan Fasilitas Kerja terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di

Bila penggunaan pestisida dilakukan sesuai aturan akan memberikan keuntungan yang tinggi di mana tanaman terhindar dari serangan penyakit dan hama, tetapi bila terjadi

Merujuk pada hal tersebut, usaha yang dilakukan trainer dalam menanamkan hukum mental manusia kepada peserta pelatihan hypnotherapy merupakan salah satu pesan dakwah yang dikemas

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa patuh wajib pajak orang pribadi, yang terkait dengan kewajiban yang harus dilakukan sebagai wajib pajak orang

interaksi antara siswa dengan guru pada saat guru memberikan penjelasan kepada siswa terkait kegiatan pembelajaran yang akan dikerjakan oleh siswa baik itu dalam

Sebelum melakukan proses pengolahan citra, gambar di ambil menggunakan kamera terlebih dahulu, gambar yang dihasilkan berasal dari rekaman siaran langsung kamera