B A
K T I H U S A DA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR
PUSKESMAS DTP MANDE
Jl. Aria Wiratanudatar Km. 9 Mande-Cianjur 43202 Telp (0263) 317307
S O P
PUSKESMAS DTPMANDE NO. DOKUMENMENGIDENTIFIKASI DERAJAT DEHIDRASI PADA DIARE NO. REVISI HALAMAN STANDAR
OPRASIONAL PROSEDUR
TANGGAL TERBIT: Ditetapkan tanggal 02 Januari 2011
Kepala Puskesmas DTP Mande
(
drg. Tutik Suprihatin, M. Kes) NIP. 19650408 199403 2 002
Pengertian Pengukuran tingkat dehidrasi pada diare dengan menggunakan format
MTBS
Tujuan Sebagai acuan untuk menetapkan langkah-langkah mengukur tingkat
dehidrasi pada pasien diare
Kebijakan Modul 2 MTBS
Prosedur A. Persiapan1. Persiapan alat
a. Tempat tidur, gelas, sendok, teko b. Buku catatan (form MTBS) 2. Persiapan pasien
a. Pasien dianjurkan untuk dibaringkan di tempat tidur
B. Pelaksanaan
1. Ucapkan salam
2. Pasien dianjurkan berbaring di tempat tidur
3. Lihat sekitar bola mata pakah terlihat cekung hasil langsung ditulis pada format MTBS
4. Raba ubun-ubun pasien apakah teraba cekung
5. Lihat aoakah anak terlihat gelisah atau marah
6. berikan air minum apakah pasien minum dengan
lahap hasil langsung ditulis pada format MTBS
7. Ukur turgor dengan cubitan pada daerah abdomen, di
sekitar kiri dan kanan pusar dengan arah vertikal hasil langsung ditulis pada format MTBS
8. Bereskan alat
9. Ucapkan salam
Unit terkait
1. Perawat pemegang program diare 2. Puskesmas/ UGD, APOTEK
S O P
PUSKESMAS DTPMANDE NO. DOKUMENMENENTUKAN TERAPI CAIRANNO. REVISI HALAMAN
STANDAR OPRASIONAL
PROSEDUR
TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2011
Kepala Puskesmas DTP Mande
(
drg. Tutik Suprihatin, M. Kes) NIP. 19650408 199403 2 002
Pengertian Menetukan kebutuhan cairan yang sesuai dengan tingkat dehidrasi
Tujuan Sebagai acuan untuk menetapkan langkah-langkah menentukan terapi
cairan yang akan diberikan
Kebijakan Bagan MTBS
Prosedur A. Persiapan
1. Persiapan alat-alat trolly berisi: a. Bagan terapi A,B,C
b. Rujukan c. Alat tulis
2. Persiapan pasien
Pasien dianjurkan untuk dibaringkan di tempat tidur
B. Pelaksanaan
1. Pasien di anjurkan berbaring di tempat tidur 2. Beri terapi sesuai tingkat dehidrasi
3. Bila diare tanpa dehidrasi beri terapi sesuai terapi A
4. Bila tingkat dehidrasi ringan/sedang beri terapi sesuai terapi B 5. Bila dehidrasi berat beri terapi sesuai terapi C
6. Untuk terapi C siapkan juga rujukan sebelum di bawa ke RS 7. pastikan saat dirujuk di dampingi oleh dokter ayau perawat 8. Catatan tindakan yang dialkukan
Unit terkait 1. Puskesmas/ UGD
B A
K T I H U S A DA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR
PUSKESMAS DTP MANDE
Jl. Aria Wiratanudatar Km. 9 Mande-Cianjur 43202 Telp (0263) 317307
S O P
PUSKESMAS DTPMANDE NO. DOKUMENMENENTUKAN TERAPI CAIRANNO. REVISI HALAMAN
STANDAR OPRASIONAL
PROSEDUR
TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2011
Kepala Puskesmas DTP Mande
(
drg. Tutik Suprihatin, M. Kes) NIP. 19650408 199403 2 002
Pengertian Pengukuran tingkat tanpa dehidrasi pada diare dengan n\menggunakan
format MTBS
Tujuan Sebagai acuan untuk menetapkan langkah-langkah mengukur tingkat
dehidrasi pada pasien diare
Kebijakan Modul 2 MTBS
Prosedur
A. Persiapan
1. Persiapan alat
a. Tempat tidur, gelas, sendok, teko b. Buku catatan (form MTBS) 2. Persiapan pasien
Pasien dianjurkan berbaring di tempat tidur B. Pelaksanaan
1. Pasien dianjurkan berbaring di tempat tidur
2. tidak ada tanda-tanda bahaya umum : apakah anak tidak mau
menetek, letargis, ada kejang dan memuntahkan semua yang di berikan, langsung catat pada format MTBS
3. Sekitar bola mata tidak terlihat cekung hasil langsung di tulis pada format MTBS
4. Pasien minum dengan tidak lahap hasil langsung di tulis
padsa format MTBS
5. cubitab kulit perut tidak lambat hasil langsung di tulis pada format MTBS
6. Tidak gelisah ataupun marah
Unit terkait
1. Puskesmas/ UGD
S O P
PUSKESMAS DTPMANDE NO. DOKUMENMENGIDENTIFIKASI DIARE DEHIDRASI RINGAN/SEDANGNO. REVISI HALAMAN STANDAR
OPRASIONAL PROSEDUR
TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2011
Kepala Puskesmas DTP Mande
(
drg. Tutik Suprihatin, M. Kes) NIP. 19650408 199403 2 002
Pengertian Pengukuran tingkat dehidrasi ringan / sedang pada diare dengan
menggunakan format MTBS
Tujuan Sebagai acuan untuk menetapkan langkah-langkah mengukur tingkat
dehidrasi ringan / sedang pada pasien diare
Kebijakan Modul 2 MTBS, Bagan MTBS
Prosedur
A. Persiapan
1. Persiapan alat
a. Tempat tidur, gelas, sendok, teko
b. Buku catatan (form MTBS)
2. Persiapan pasien
Pasien dianjurkan berbaring di tempat tidur B. Pelaksanaan
1. Ucapkan salam
2. Pasien dianjurkan berbaring di tempat tidur
3. Tidak adanya tanda – tanda bahaya umum :apakah
anak tidak mau menetek, letargis, ada kejang &
memuntahkansemua yang diberikan, langsung catat pada format MTBS
4. Terlihat 2 atau lebih tanda – tanda dibawah ini:
a. Lihat sekitar bola mata apakah terlihat cekung
hasil langsung ditulis pada format MTBS
b. Lihat apakah anak terlihat gelisah atau marah
hasil langsung ditulis pada format MTBS
c. Berikan air minum apakah pasien minum
dengan lahap hasil langsung ditulis pada format MTBS
d. Cubitan kulit perut lambat (2 detik)
5. Bereskan alat
6. Ucapkan salam
B A
K T I H U S A DA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR
PUSKESMAS DTP MANDE
Jl. Aria Wiratanudatar Km. 9 Mande-Cianjur 43202 Telp (0263) 317307
S O P
PUSKESMAS DTPMANDE
MENGIDENTIFIKASI DIARE DEHIDRASI BERAT
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
STANDAR OPRASIONAL
PROSEDUR
TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2011
Kepala Puskesmas DTP Mande
(
drg. Tutik Suprihatin, M. Kes) NIP. 19650408 199403 2 002
Pengertian Pengukuran tingkat dehidrasi pada diare dengan menggunakan format
MTBS
Tujuan Sebagai acuan untuk menetapkan langkah-langkah mengukur tingkat
dehidrasi berat pada pasien diare
Kebijakan Modul 2 MTBS, bagan MTBS
Prosedur A. Persiapan1. Persiapan alat
c. Tempat tidur, gelas, sendok, teko d. Buku catatan (form MTBS)
2. Persiapan pasien
Pasien dianjurkan untuk berbaring di tempat tidur B. Pelaksanaan
1. Ucapkan salam
2. Pasien dianjurkan berbaring di tempat tidur
3. Terdapatsalah satu dari tanda-tanda bahaya umum :
apakah anak tidak mau menetek, letargis, ada kejang dan memuntahkan semuanya
4. Terdapat 2 atau lebih tanda-tanda dibawah ini
a. Lihat sekitar bola mata apa terlihat cekung
hasil langsung di tulis pada format MTBS
b. Lihat apakah anak terlihat gelisah atau marah
hasil langsung di tulis pada format MTBS
c. Berikan air minum apakah pasien minum
dengan lahap hasil langsung di tulis padsa format MTBS
d. Cubitan kulit perut sangat lambat ( lebih dari 2
detik ) hasil langsung di tulis pada format MTBS Unit terkait
1. Puskesmas/ UGD
S O P
PUSKESMAS DTPMANDE
PENANGAN DIARE DI RUMAH (TERAPI A)
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
STANDAR OPRASIONAL
PROSEDUR
TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2011
Kepala Puskesmas DTP Mande
(
drg. Tutik Suprihatin, M. Kes) NIP. 19650408 199403 2 002
Pengertian Menentukan kebutuhan cairan yang sesuai dengan diare tanpa dehidrasi
Tujuan Sebagai acuan untuk menetapkan langkah-langkah menentukan terapi
cairan yang akan di berikan pada diare tanpa dehidrasi
Kebijakan Bagan MTBS Prosedur A. Persiapan 1. Persiapan alat a. Oralit b. Air putih c. Gelas d. sendok B. Pelaksanaan
Jelaskan pada ibu tentang 3 aturan perawatan di rumah 1. Memberikan cairan tambahan
a. Memberikan cairan tambahan yang utama bagi bayi muda adalah ASI
b. Berikan ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian
c. Jika anak ASI eksklusif, berikan tambahan oralit ayau air matang
d. Jika tidak memperoleh ASI eksklusif beerikan 1 atau lebih cairan berikut : Oralit, LGG, cairan makanan
e. Ajari ibu mencampur dan memberikan oralit (beri 6 bungkus)
f. Tunjukan kepada ibu berapa banyak cairan yang harus di berikan :
Sampai umur 1 tahun 50cc sampai 100cc tiap kali berak
Umur 1-5 tahun 100cc-200cc tiap kali berak
Katakan pada ibu meminum sedikit tapi sering dari mangkuk atau gelas
Jika anak muntah, tunggu 10 menit lalu lanjutkan kembali
Lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti
2. Lanjutkan pemberian makanan 3. Tentukan kapan harus kembali 4. Rapikan alat
B A
K T I H U S A DA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR
PUSKESMAS DTP MANDE
Jl. Aria Wiratanudatar Km. 9 Mande-Cianjur 43202 Telp (0263) 317307
S O P
PUSKESMAS DTPMANDE
PENANGAN DIARE DEHIDRASI RINGAN / SEDANG (TERAPI B)
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
STANDAR OPRASIONAL
PROSEDUR
TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2011
Kepala Puskesmas DTP Mande
(
drg. Tutik Suprihatin, M. Kes) NIP. 19650408 199403 2 002
Pengertian Menentukan kebutuhan cairan yang sesuai dengan tingkat dehidrasi
ringan / sedang
Tujuan Sebagai acuan untuk menetapkan langkah-langkah menentukan terapi
cairan yang akan di berikan pada diare ringan/sedang
Kebijakan Bagan MTBS Prosedur A. Persiapan 1. Persiapan alat a. Oralit b. Air putih c. Gelas d. sendok B. Pelaksanaan
1. Memberikan cairan oralit di puskesmas sesuai yang dianjurkan selama periode 3 jam dengan menentukan jumah oralit yang akan di berikan, jumlah oralit yang di perlukan (dalam ml) dapat di hitung dengan cara : berat badan (kg) di kalikan 75
2. Berikan jiak anak menginginkan oralit lebih banyak
3. Untuk anak berumur kurang dari 6 bln yang tidak menetek, berikan juga 100-200ml air matang selama periode ini
4. Tunjukan kepada ibu cara memberikan larutan oralit 5. Setelah 3 jam :
ulangi penilain derajat dehidrasi
pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan
mulailah memberi makan jika anak berusia > 6 bulan beri ASI selama anak mau, jika kurang dari 6 bulan
S O P
PUSKESMAS DTPMANDE
PENANGAN DIARE DEHIDRASI BERAT (TERAPI C)
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
STANDAR OPRASIONAL
PROSEDUR
TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2011
Kepala Puskesmas DTP Mande
(
drg. Tutik Suprihatin, M. Kes) NIP. 19650408 199403 2 002
Pengertian Menentukan kebutuhan cairan yang sesuai dengan tingkat dehidrasi
Tujuan Sebagai acuan untuk menetapkan langkah-langkah menentukan terapi
cairan yang akan di berikan
Kebijakan Bagan MTBS Prosedur A. Persiapan Persiapan alat a. Oralit b. Air putih c. Gelas d. Sendok e. Abocath f. Infus set g. Cairan infus rl h. Kasa betadin i. Kapas alkohol j. Plester k. Gunting plester l. Rujukan m. Alat tulis n. Ngt B. Pelaksanaan
1. Berikan segara cairan intra vena jika dapat dilaksanakan :
Jika anak masih bisa minum berikan oralit melalui
mulut
Beri 100ml/kg cairan RL
Periksa kembali anak tiap 1-2 jam jika status dehidrasi belum membaik beri tetesan lebih cepat
Juga tetap beri oralit 5ml/kg/jam segara setelah anak mau minum biasanya sesudah 3-4 jam (balita), 1-2 jam ( anak)
Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak 3
jam, klasifikasikan kembali dehidrasi dan pilih terapi yang sesuai ( A,B,C) untuk melanjukan pengobatan.
2. Jika tidak bisa memberikan cairan intra vena rujuk segara ke
jika anak bisa minum, bekali oralit dan tunjukan cara meminumkan pada anaknya sedikit demi sedikit dalam perjalanan
3. Berikan pipa nasogastrik untuk rehidrasi jika tidak bisa memberikan cairan intra vena
lakukan rehidrasi dengan oralit melalui pipa nasogasrtoik atau mulut beri 20ml/kg/jam selama 6 jam (total 120ml/kg) periksa kembali anak setiap 1-2 jam :
beri cairan lebih lambat, jika anak muntah
terus menerus atau perut semakin kembung
rujuk anak untuk pengobatan intra vena,
jika setelah 3 jam keadaan dehidrasi tidak membaik
periksa kembali anak setelah 6 jam, klasifikasikan kembali
dehidrasi, kemudian tentukan rencana terapi yang sesuai (A,B,C) untuk melanjutkan pengobatan
4. Rujuk segera jika pemberian
Caiaran intra vena tidak dapat dilakukan Beri cairan per oral saat merujuk
Dampingi pasien saat merujuk oleh dokter atau perawat
S O P
PUSKESMAS DTPMANDE NO. DOKUMENPEMANTAUAN REHIDRASI RT PADA KASUS DIARE ANAKNO. REVISI HALAMAN STANDAR
OPRASIONAL PROSEDUR
TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2011
Kepala Puskesmas DTP Mande
(
drg. Tutik Suprihatin, M. Kes) NIP. 19650408 199403 2 002
Pengertian Memantau keadaan pasien setelah mendapat pengobatan dari
puskesmas dan mengetahui catatan perkembangan
Tujuan Untuk memastikan tingkat kesembuhan pasien
Kebijakan Prosedur
A. Persiapan
1. Persiapan alat
a. Oralit
b. Format care seeking
2. Persiapan pasien
Pasien di anjurkan untuk di baringkan di tempat tidur dan keluarga dalam posisi yang nyaman
B. Pelaksanaan
1. Beri salam
2. Katakan maksud dan tujuan kunjungan
3. Mulai memantau keadaan pasien sesuai dengan format care
seeking diare
4. Cek kembali, kecekungan di sekitar bola mata, apakah ketika
minum terlihat lahap, keadaaan turgor kulit, apakah pasien terlihat gelisah dan mudah marah
5. Motivasi keluarga untuk membawa pasien ke puskesmas bil
masih ada tanda-tanda dehidrasi
6. Beri kembali oralit bila habis
7. Rapihkan alat
8. Ucapkan salam
B A
K T I H U S A DA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR
PUSKESMAS DTP MANDE
Jl. Aria Wiratanudatar Km. 9 Mande-Cianjur 43202 Telp (0263) 317307
S O P
PUSKESMAS DTPMANDE
MEMBERIKAN PENKES DIARE
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
STANDAR OPRASIONAL
PROSEDUR
TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2011
Kepala Puskesmas DTP Mande
(
drg. Tutik Suprihatin, M. Kes) NIP. 19650408 199403 2 002
Pengertian Memberikan penyuluhan tentang tanda-tanda Diare
Tujuan Agar keluarga mengetahui penangan yang cepat bila terjadi tanda-tanda
bahaya Diare
Kebijakan Format KNI ibu
Prosedur
A. Persiapan
1. Persiapan alat
a. Format KNI ibu b. Alat tulis c. Oralit d. Air putih e. Gelas f. Sendok 2. Persiapan pasien
Pasien di anjurkan untuk merasa nyaman saat PENKES dilakukan
B. Pelaksanaan
1. Ucapkan salam
2. Pasien di anjurkan untuk dalam posisi aman
3. Jelaskan tanda-tanda bahaya umum seperti tidak mau menetek, letargis, muntah terus menerus
4. Apabila ada tanda-tanda bahaya umum pada pasien, segera
bawa pasien ke tempat praktek terdekat, atau bila memungkinkan bisa di bawa ke puskesmas
5. Apabila diare lebih dari 5 kali sahari, tanpa ada tanda bahaya umum, anjurkan untuk kunjungan ulang ke puskesmas
6. Anjurkan ibu untuk tetap memberikan oralit, di tambah air
putih, air tajin, kuah sop, kuah sayur
7. Anjurkan ibu untuk memberikan makanan dan minuman
sesuai dengan usia pasien
8. Kaji ulang pengetahuan ibu
B A
K T I H U S A DA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR
PUSKESMAS DTP MANDE
Jl. Aria Wiratanudatar Km. 9 Mande-Cianjur 43202 Telp (0263) 317307
S O P
PUSKESMAS DTPMANDE NO. DOKUMEN KOORDINATOR IMUNISASINO. REVISI HALAMAN
STANDAR OPRASIONAL
PROSEDUR
TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2011
Kepala Puskesmas DTP Mande (
drg. Tutik Suprihatin, M. Kes) NIP. 19650408 199403 2 002
Pengertian Mengkoordinasikan Imunisasi
Tujuan Agar Imunisasi dapat terkoordinasi dengan baik dan mencapai target
Kebijakan Sumber dari buku imunisasi
Prosedur A.Persiapan 1.Persiapan alat a. Termos es b. Vaksin karier c. Vaksin d. Spuit 2.Persiapan pasien a. Bumil
b.Bayi usia 0 – 11 Bulan B Pelaksanaan
1. Ucapan salam
2. Memberikan penyuluhan sebelum pelaksanaan imunisasi 3. Menyiapkan alat-alat untuk imunisasi
4. Ada berapa jumlah bayi dan bumil yang mau dimunisasi 5. Setiap bayi yang diimunisasi DPT harus diberi obat
6. Kemudian selah selesai melaksanakan imunisasi maka dihitung ada berapa orang yang diiminisasi dan langsung membuat laporan..
Unit Terkait 1.Gudang Farmasi
2. Bidan Puskesmas 3 .Bidan di Desa 4 .Perawat Desa 5. Kader
B A
K T I H U S A DA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR
PUSKESMAS DTP MANDE
Jl. Aria Wiratanudatar Km. 9 Mande-Cianjur 43202 Telp (0263) 317307
S O P
PUSKESMAS DTPMANDE
MENGGUNAKAN METODE KONTRASEPSI KONDOM
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
STANDAR OPRASIONAL
PROSEDUR
TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2011
Kepala Puskesmas DTP Mande
(
drg. Tutik Suprihatin, M. Kes) NIP. 19650408 199403 2 002
Pengertian Metode kontrasepsi dengan menggunakan selubung sarung karet yang
dapat terbuat dari bahan diantaranya lateks (karet), plastik, bahan alami ( produksi hewani ) yang dipasang pada penis saat hubungan seksual
Tujuan - Mencegah kehamilan
- Menunda kehamilan - Menjarangkan kehamilan
- Mencegah PMS termasuk HIV - AIDS
Kebijakan Panduan praktis pelayanan kontrasepsi,Depkes RI 2007
Prosedur
Persiapan
1.Persiapan petugas 2.Persiapan pasien
3.Persiapan alat dan bahan 4.Persiapan pencatatan
. Pelaksanaan
1. Memberi tahu prosedur yang akan dilaksanakan 2. Menyiapkan alat dan obat kontrasepsi kondom 3. Menjelaskan cara kerja metode kontrasepsi kondom 4. Menjelaskan cara penggunaan kondom
Gunakan kondom setiap akan melakukan hubungan seksual
Jangan menggunakan gigi, benda tajam saat membuka
kemasan
Pasangkan kondom saat penis sedang ereksi tempelkan ujungnya pada gland penis dan tempatkan bagian penampung sperma pada ujung uretra lepaskan gulungan karet dengan jalan menggeser gulungan tersebut kearah pangkal penis Pemasangan harus dilakukan sebelum penetrasi penis ke
vagina
B A
K T I H U S A DA
Unit terkait BKBPP.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR
PUSKESMAS DTP MANDE
Jl. Aria Wiratanudatar Km. 9 Mande-Cianjur 43202 Telp (0263) 317307
S O P
PUSKESMAS DTPMANDE
MENYIAPKAN ALAT, OBAT DAN BAHAN PADA ASKEB IBU NIFAS
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
STANDAR OPRASIONAL
PROSEDUR
TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2011
Kepala Puskesmas DTP Mande
(
drg. Tutik Suprihatin, M. Kes) NIP. 19650408 199403 2 002
Pengertian Bidan melakukan persiapan alat, bahan dan tempat pada asuhan
kebidanan pada ibu nifas Tujuan
Untuk mempermudah asuhan yang akan dilaksanakan
Kebijakan Buku pedoman pelayanan kebidanan dasar
Prosedur
Persiapan
1. Tensimeter dan stetoskop
2. Handscon dan kasa steril
3. termometer
4. Vitamin A dan gunting
5. Vaksin Hepatitis B
6. Tablet besi
7. Alat perlindungan diri
8. Kebutuhan ibu
. Pelaksanaan
1. Menyiapkan alat untuk petugas 2. Menyiapkan alat untuk ibu 3. Menyiapkan obat untuk ibu
4. Menyiapkan bahan-bahan untuk pemeriksaan .
B A
K T I H U S A DA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR
PUSKESMAS DTP MANDE
Jl. Aria Wiratanudatar Km. 9 Mande-Cianjur 43202 Telp (0263) 317307
S O P
PUSKESMAS DTPMANDE NO. DOKUMEN BENDAHARA JAMKESMASNO. REVISI HALAMAN
STANDAR OPRASIONAL
PROSEDUR
TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2011
Kepala Puskesmas DTP Mande
(
drg. Tutik Suprihatin, M. Kes) NIP. 19650408 199403 2 002
Pengertian Pelaksanaan Penggunaan Anggaran
Tujuan
Setiap penggunaan anggaran Jamkesmas dapat dipertanggung jawabkan dengan
Disertai pencatatan/pembukuan dan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran
Kebijakan Juknis Jamkesmas Dinkes Cianjur
Prosedur
A.Persiapan
1. Persiapan alat
a. 1 orang bendaharawan yang di tunjuk dengan Surat Tugas b. Dokumen Pengguna Anggaran
c. Buku Kas Umum d. Buku Bantu Yandas e. Buku pembantu Bank f. Buku Pembantu Pajak g. Buku pembantu Persalinan h. Buku Transfortasi rujukan i. Buku pembantu uang muka j. Laporan PPK-IA
k. Laporan PPK-IB l. Laporan PPK-IC
m. Tanda bukti pengeluaran yang di tandatangani oleh yang hak menerima pembayaran
. B Pelaksanaan
1. Membuat usulan Perencanaan Anggaran Tahunan ( POA )
2. Membukukan setiap penerimaan dan pengeluaran ke dalam Buku Kas Umum dan Buku Bantu perkode rekening.
B A
K T I H U S A DA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR
PUSKESMAS DTP MANDE
Jl. Aria Wiratanudatar Km. 9 Mande-Cianjur 43202 Telp (0263) 317307
S O P
PUSKESMAS DTPMANDE MELAKUKAN MASSASE UTERUS PADA IBU NIFAS
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
STANDAR OPRASIONAL
PROSEDUR
TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2011
Kepala Puskesmas DTP Mande
(
drg. Tutik Suprihatin, M. Kes) NIP. 19650408 199403 2 002
Pengertian Bidan melakukan penilaian dan massase fundus uteri pada 1 jam
pertama dan 1 jam kedua pada masa nifas Tujuan
Mendeteksi secara dini adanya komplikasi
Kebijakan Buku pedoman pelayanan kebidanan dasar
Prosedur Persiapan1. Persiapan Alat
2. Persiapan petugas 3. Persiapan Ibu
4. Persiapan pencatatan Pelaksanaan
1. Menjelaskan prosedur yang dilaksanakan 2. Menyiapkan alat
3. Mencuci tangan
4. Melakukan penilaian dan massase fundus uteri setiap 15 menit selama 1 jam pertama setelah persalinan
5. Kemudian setiap 30 menit selama 1 jam ke 2 setelah persalinan 6. Memperhatikan berapa banyak darah yang keluar dari vagina 7. Menilai apakah fundus teraba keras atau tidak
8. Melakukan masssase pada daerah fundus agar uterus berkontraksi
9. Mencuci tangan
10. Melakukan pencatatan dan pelaporan .
-B A
K T I H U S A DA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR
PUSKESMAS DTP MANDE
Jl. Aria Wiratanudatar Km. 9 Mande-Cianjur 43202 Telp (0263) 317307
S O P
PUSKESMAS DTPMANDE
MELAKUKAN PALPASI KANDUNG KEMIH PADA IBU NIFAS
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
STANDAR OPRASIONAL
PROSEDUR
TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2011
Kepala Puskesmas DTP Mande
(
drg. Tutik Suprihatin, M. Kes) NIP. 19650408 199403 2 002
Pengertian Bidan melakukan penilaian dan palpasi kandung kemih pada 1 jam
pertama dan 1 jam kedua pada masa nifas
Tujuan Mencegah adanya retensi urin
Kebijakan Buku pedoman pelayanan kebidanan dasar
Prosedur Persiapan 5. Persiapan Alat 6. Persiapan petugas 7. Persiapan Ibu 8. Persiapan pencatatan Pelaksanaan
1. Menjelaskan prosedur yang dilaksanakan 2. Menyiapkan alat
3. Mencuci tangan
4. Melakukan palpasi kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam pertama setelah persalinan
5. Kemudian setiap 30 menit selama 1 jam ke 2 setelah persalinan 6. Bila kandung kemih penuh dan meregang, mintalah ibu untuk
BAK ( jangan memasang kateter kecuali ibu tidak bisa BAK sendiri )
7. menyuruh ibu untuk BAK dalam 2 jam pertama setelah persalinan
8. Mencuci tangan
9. Melakukan pencatatan dan pelaporan .
-S O P
PUSKESMAS DTPMANDE
CARA MENYUSUI YANG BENAR
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
STANDAR OPRASIONAL
PROSEDUR
TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2011
Kepala Puskesmas DTP Mande
(
drg. Tutik Suprihatin, M. Kes) NIP. 19650408 199403 2 002
Pengertian Bidan memberikan penjelasan tentang cara menyusui yang baik dan
benar kepada ibu nifas
Tujuan Agar ibu nifas dapat segera memberikan ASI pada jam pertama setelah
persalinan
Kebijakan Buku pedoman pelayanan Bayi di Tingkat pelayanan dasar
Prosedur Persiapan 9. Persiapan Alat 10. Persiapan petugas 11. Persiapan Ibu 12. Persiapan pencatatan Pelaksanaan
1. Menjelaskan prosedur yang dilaksanakan 10. Menyiapkan alat
11. Mencuci tangan
12. Melakukan palpasi kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam pertama setelah persalinan
13. Kemudian setiap 30 menit selama 1 jam ke 2 setelah persalinan 14. Bila kandung kemih penuh dan meregang, mintalah ibu untuk
BAK ( jangan memasang kateter kecuali ibu tidak bisa BAK sendiri )
15. menyuruh ibu untuk BAK dalam 2 jam pertama setelah persalinan
16. Mencuci tangan
17. Melakukan pencatatan dan pelaporan .
-B A
K T I H U S A DA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR
PUSKESMAS DTP MANDE
Jl. Aria Wiratanudatar Km. 9 Mande-Cianjur 43202 Telp (0263) 317307
S O P
PUSKESMAS DTPMANDE
UNIT GAWAT DARURAT
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
STANDAR OPRASIONAL
PROSEDUR
TANGGAL TERBIT: Ditetapkan tanggal 02 Januari 2011
Kepala Puskesmas DTP Mande
(
drg. Tutik Suprihatin, M. Kes) NIP. 19650408 199403 2 002
Pengertian Kegawat daruratan
Tujuan Untuk menangani dan melayani apabila adanya penderita yang
memerlukan pertolongan kegawat daruratan
Kebijakan PPGD (Pertolongan Pertama Gawat Darurat)
Prosedur
Persiapan
1. Persiapan Alat
Tempat tidur
instrumen (Heckting set)
Oksigen (O2) Infus set Standar infus Ambubag Ambulance Spalk Minoset Chateter Urine bag
Obat anti anafilaktik syok
Otoskop
Termometer
Tensi meter
2. Persiapan petugas 3. Persiapan pasien
B A
K T I H U S A DA
.
Unit terkait UGD
DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR
PUSKESMAS DTP MANDE
Jl. Aria Wiratanudatar Km. 9 Mande-Cianjur 43202 Telp (0263) 317307
S O P
PUSKESMAS DTPMANDE
ASKEP PADA LUKA ROBEK/JAHIT
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
STANDAR OPRASIONAL
PROSEDUR
TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2011
Kepala Puskesmas DTP Mande
(
drg. Tutik Suprihatin, M. Kes) NIP. 19650408 199403 2 002
Pengertian Tatacara Penatalaksanaan Askep Pada Pasien Luka Robek/jahit
Tujuan Tidak terjadi infeksi
Kebijakan Keterampilan dasar dan prosedur dasar edisi 3 Perry Potter
Prosedur A. Persiapan
1. Persiapan alat-alat trolly berisi:
a. Alat-alat pemeriksaan fisik
b. Instrumen heckting
c. Benang Cutgut dan Silk
d. Nier beken onsteril 2 bh
e. Tromol berisi kasa steril secukupnya
f. Perban gulung secukupnya
g. Plester
h. Gunting perban/ plester
i. Nacl dan Betadine secukupnya
j. Bak intrumen berisi; 2 buah pinset anatomis
k. Hand scone steril
l. Waskom kecil 1 bh
m. Perlak kecil
o. Larutan klorin 0,5% pada tempatnya
p. RM
2. Persiapan pasien
a. Ucapkan salam
b. Perawat memperkenalkan diri
c. Menjelaskan maksud dan tujuan perawatan luka
robek/jahit
3. Persiapan Lingkungan
a. Gorden jendela dan pintu ditutup
b. Pasang sampiran
B. Pelaksanaan
1. Trolly alat-alat didekatkan
2. Perawat cuci tangan
3. Pasang perlak dan nirbeken di bawah luka yang akan
di bersihkan dan dijahit
4. Posisikan pasien agar NaCl bekas cucian luka
mengalir
5. Pakai hand Scone steril
6. Ambil kasa steril dengan pinset, lalu bersihkan luka
dengan kasa steril sambil di aliri NaCl sampai luka benar-benar bersih
7. Lalu beri bius lokal pada bagian luka robek yang
akan dijahit
8. Setelah itu lakukan hackting/jahit bagian luka yang
robek
9. Tenaga kesehatan lain melakukan deep luka supaya
tidak tercecer darah pada bagian luka robek pada saat dijahit
10. Buang kasa bekas ketempat sampah
11. Keringkan luka dengan kasa steril kering
12. Ambil kasa steril secukupnya, basahi dengan NaCl
dan betadine pada kom kecil, lalu peras dengan dua pinset dengan cara di lipat agar kasa tidak terlalu basah
13. Tutupkan pada luka yang sudah dibersihkan dengan
kassa betadine
14. Simpan pinset pada nirbeken
15. Fiksasi luka dengan perban atau plester
20. Perawat cuci tangan
C. RM/ Dokumentasi
Unit terkait 1. Puskesmas/ UGD