• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOP DIARE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SOP DIARE"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

B A K T I H U S A DA

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR

PUSKESMAS DTP MANDE

Jl. Aria Wiratanudatar Km. 9 Mande-Cianjur 43202 Telp (0263) 317307

S O P

PUSKESMAS DTP

MANDE NO. DOKUMENMENGIDENTIFIKASI DERAJAT DEHIDRASI PADA DIARE NO. REVISI HALAMAN STANDAR

OPRASIONAL PROSEDUR

TANGGAL TERBIT: Ditetapkan tanggal 02 Januari 2015

Kepala Puskesmas DTP Mande

(

drg. Tutik Suprihatin, M. Kes)

NIP. 19650408 199403 2 002

Pengertian Pengukuran tingkat dehidrasi pada diare dengan menggunakan format

MTBS

Tujuan Sebagai acuan untuk menetapkan langkah-langkah mengukur tingkat

dehidrasi pada pasien diare

Kebijakan Modul 2 MTBS

Prosedur A. Persiapan1. Persiapan alat

a. Tempat tidur, gelas, sendok, teko b. Buku catatan (form MTBS) 2. Persiapan pasien

a. Pasien dianjurkan untuk dibaringkan di tempat tidur

B. Pelaksanaan

1. Ucapkan salam

2. Pasien dianjurkan berbaring di tempat tidur

3. Lihat sekitar bola mata pakah terlihat cekung hasil langsung ditulis pada format MTBS

4. Raba ubun-ubun pasien apakah teraba cekung

5. Lihat aoakah anak terlihat gelisah atau marah

6. berikan air minum apakah pasien minum dengan

lahap hasil langsung ditulis pada format MTBS

7. Ukur turgor dengan cubitan pada daerah abdomen, di

sekitar kiri dan kanan pusar dengan arah vertikal hasil langsung ditulis pada format MTBS

8. Bereskan alat

9. Ucapkan salam

(2)

B A K T I H U S A DA

Unit terkait 2. Puskesmas/ UGD, APOTEK

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR

PUSKESMAS DTP MANDE

Jl. Aria Wiratanudatar Km. 9 Mande-Cianjur 43202 Telp (0263) 317307

S O P

PUSKESMAS DTP

MANDE

MENENTUKAN TERAPI CAIRAN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

STANDAR OPRASIONAL

PROSEDUR

TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2015

Kepala Puskesmas DTP Mande

(

drg. Tutik Suprihatin, M. Kes)

NIP. 19650408 199403 2 002

Pengertian Menetukan kebutuhan cairan yang sesuai dengan tingkat dehidrasi

Tujuan Sebagai acuan untuk menetapkan langkah-langkah menentukan terapi

cairan yang akan diberikan

Kebijakan Bagan MTBS

Prosedur A. Persiapan

1. Persiapan alat-alat trolly berisi: a. Bagan terapi A,B,C

b. Rujukan c. Alat tulis

2. Persiapan pasien

Pasien dianjurkan untuk dibaringkan di tempat tidur

B. Pelaksanaan

1. Pasien di anjurkan berbaring di tempat tidur 2. Beri terapi sesuai tingkat dehidrasi

3. Bila diare tanpa dehidrasi beri terapi sesuai terapi A

4. Bila tingkat dehidrasi ringan/sedang beri terapi sesuai terapi B 5. Bila dehidrasi berat beri terapi sesuai terapi C

6. Untuk terapi C siapkan juga rujukan sebelum di bawa ke RS 7. pastikan saat dirujuk di dampingi oleh dokter ayau perawat 8. Catatan tindakan yang dialkukan

(3)

B A K T I H U S A DA

Unit terkait 1. Puskesmas/ UGD

2. Ruang obat

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR

PUSKESMAS DTP MANDE

Jl. Aria Wiratanudatar Km. 9 Mande-Cianjur 43202 Telp (0263) 317307

S O P

PUSKESMAS DTP

MANDE

MENENTUKAN TERAPI CAIRAN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

STANDAR OPRASIONAL

PROSEDUR

TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2015

Kepala Puskesmas DTP Mande

(

drg. Tutik Suprihatin, M. Kes)

NIP. 19650408 199403 2 002

Pengertian Pengukuran tingkat tanpa dehidrasi pada diare dengan n\menggunakan

format MTBS

Tujuan Sebagai acuan untuk menetapkan langkah-langkah mengukur tingkat

dehidrasi pada pasien diare

Kebijakan Modul 2 MTBS

Prosedur

A. Persiapan

1. Persiapan alat

a. Tempat tidur, gelas, sendok, teko b. Buku catatan (form MTBS) 2. Persiapan pasien

Pasien dianjurkan berbaring di tempat tidur

B. Pelaksanaan

1. Pasien dianjurkan berbaring di tempat tidur

2. tidak ada tanda-tanda bahaya umum : apakah anak tidak

mau menetek, letargis, ada kejang dan memuntahkan semua yang di berikan, langsung catat pada format MTBS

3. Sekitar bola mata tidak terlihat cekung hasil langsung di tulis pada format MTBS

4. Pasien minum dengan tidak lahap hasil langsung di tulis

padsa format MTBS

5. cubitab kulit perut tidak lambat hasil langsung di tulis pada format MTBS

(4)

B A K T I H U S A DA

6. Tidak gelisah ataupun marah

Unit terkait 1.2. Puskesmas/ UGDRuang obat

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR

PUSKESMAS DTP MANDE

Jl. Aria Wiratanudatar Km. 9 Mande-Cianjur 43202 Telp (0263) 317307

S O P

PUSKESMAS DTP

MANDE NO. DOKUMENMENGIDENTIFIKASI DIARE DEHIDRASI RINGAN/SEDANGNO. REVISI HALAMAN STANDAR

OPRASIONAL PROSEDUR

TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2015

Kepala Puskesmas DTP Mande

(

drg. Tutik Suprihatin, M. Kes)

NIP. 19650408 199403 2 002

Pengertian Pengukuran tingkat dehidrasi ringan / sedang pada diare dengan

menggunakan format MTBS

Tujuan Sebagai acuan untuk menetapkan langkah-langkah mengukur tingkat

dehidrasi ringan / sedang pada pasien diare

Kebijakan Modul 2 MTBS, Bagan MTBS

Prosedur

A. Persiapan

1. Persiapan alat

a. Tempat tidur, gelas, sendok, teko

b. Buku catatan (form MTBS)

2. Persiapan pasien

Pasien dianjurkan berbaring di tempat tidur

B. Pelaksanaan

1. Ucapkan salam

2. Pasien dianjurkan berbaring di tempat tidur

3. Tidak adanya tanda – tanda bahaya umum :apakah

anak tidak mau menetek, letargis, ada kejang &

memuntahkansemua yang diberikan, langsung catat pada format MTBS

4. Terlihat 2 atau lebih tanda – tanda dibawah ini:

a. Lihat sekitar bola mata apakah terlihat cekung

hasil langsung ditulis pada format MTBS

b. Lihat apakah anak terlihat gelisah atau marah

(5)

B A K T I H U S A DA

c. Berikan air minum apakah pasien minum

dengan lahap hasil langsung ditulis pada format MTBS

d. Cubitan kulit perut lambat (2 detik)

5. Bereskan alat

6. Ucapkan salam

Unit terkait 1. Puskesmas/ UGD, Ruang obat

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR

PUSKESMAS DTP MANDE

Jl. Aria Wiratanudatar Km. 9 Mande-Cianjur 43202 Telp (0263) 317307

S O P

PUSKESMAS DTP

MANDE

MENGIDENTIFIKASI DIARE DEHIDRASI BERAT

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

STANDAR OPRASIONAL

PROSEDUR

TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2015

Kepala Puskesmas DTP Mande

(

drg. Tutik Suprihatin, M. Kes)

NIP. 19650408 199403 2 002

Pengertian Pengukuran tingkat dehidrasi pada diare dengan menggunakan format

MTBS

Tujuan Sebagai acuan untuk menetapkan langkah-langkah mengukur tingkat

dehidrasi berat pada pasien diare

Kebijakan Modul 2 MTBS, bagan MTBS

Prosedur

A. Persiapan

1. Persiapan alat

c. Tempat tidur, gelas, sendok, teko d. Buku catatan (form MTBS)

2. Persiapan pasien

Pasien dianjurkan untuk berbaring di tempat tidur

B. Pelaksanaan

1. Ucapkan salam

2. Pasien dianjurkan berbaring di tempat tidur

3. Terdapatsalah satu dari tanda-tanda bahaya umum :

apakah anak tidak mau menetek, letargis, ada kejang dan memuntahkan semuanya

4. Terdapat 2 atau lebih tanda-tanda dibawah ini

a. Lihat sekitar bola mata apa terlihat cekung

hasil langsung di tulis pada format MTBS

(6)

B A K T I H U S A DA

hasil langsung di tulis pada format MTBS

c. Berikan air minum apakah pasien minum

dengan lahap hasil langsung di tulis padsa format MTBS

d. Cubitan kulit perut sangat lambat ( lebih dari 2

detik ) hasil langsung di tulis pada format MTBS

Unit terkait 1.2. Puskesmas/ UGDRuang obat

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR

PUSKESMAS DTP MANDE

Jl. Aria Wiratanudatar Km. 9 Mande-Cianjur 43202 Telp (0263) 317307

S O P

PUSKESMAS DTP

MANDE

PENANGAN DIARE DI RUMAH (TERAPI A)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

STANDAR OPRASIONAL

PROSEDUR

TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2015

Kepala Puskesmas DTP Mande

(

drg. Tutik Suprihatin, M. Kes)

NIP. 19650408 199403 2 002

Pengertian Menentukan kebutuhan cairan yang sesuai dengan diare tanpa dehidrasi

Tujuan Sebagai acuan untuk menetapkan langkah-langkah menentukan terapi

cairan yang akan di berikan pada diare tanpa dehidrasi

Kebijakan Bagan MTBS Prosedur A. Persiapan 1. Persiapan alat a. Oralit b. Air putih c. Gelas d. sendok B. Pelaksanaan

Jelaskan pada ibu tentang 3 aturan perawatan di rumah 1. Memberikan cairan tambahan

a. Memberikan cairan tambahan yang utama bagi bayi muda adalah ASI

b. Berikan ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian

c. Jika anak ASI eksklusif, berikan tambahan oralit ayau air matang

(7)

cairan berikut : Oralit, LGG, cairan makanan

e. Ajari ibu mencampur dan memberikan oralit (beri 6 bungkus)

f. Tunjukan kepada ibu berapa banyak cairan yang harus di berikan :

 Sampai umur 1 tahun 50cc sampai 100cc tiap kali berak

 Umur 1-5 tahun 100cc-200cc tiap kali berak

 Katakan pada ibu meminum sedikit tapi sering dari mangkuk atau gelas

 Jika anak muntah, tunggu 10 menit lalu lanjutkan kembali

 Lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti

2. Lanjutkan pemberian makanan 3. Tentukan kapan harus kembali 4. Rapikan alat

(8)

B A K T I H U S A DA

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR

PUSKESMAS DTP MANDE

Jl. Aria Wiratanudatar Km. 9 Mande-Cianjur 43202 Telp (0263) 317307

S O P

PUSKESMAS DTP

MANDE

PENANGAN DIARE DEHIDRASI RINGAN / SEDANG (TERAPI B)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

STANDAR OPRASIONAL

PROSEDUR

TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2015

Kepala Puskesmas DTP Mande

(

drg. Tutik Suprihatin, M. Kes)

NIP. 19650408 199403 2 002

Pengertian Menentukan kebutuhan cairan yang sesuai dengan tingkat dehidrasi

ringan / sedang

Tujuan Sebagai acuan untuk menetapkan langkah-langkah menentukan terapi

cairan yang akan di berikan pada diare ringan/sedang

Kebijakan Bagan MTBS

Prosedur A. Persiapan1. Persiapan alat a. Oralit b. Air putih c. Gelas d. sendok

B. Pelaksanaan

1. Memberikan cairan oralit di puskesmas sesuai yang dianjurkan selama periode 3 jam dengan menentukan jumah oralit yang akan di berikan, jumlah oralit yang di perlukan (dalam ml) dapat di hitung dengan cara : berat badan (kg) di kalikan 75

2. Berikan jiak anak menginginkan oralit lebih banyak

3. Untuk anak berumur kurang dari 6 bln yang tidak menetek, berikan juga 100-200ml air matang selama periode ini

(9)

B A K T I H U S A DA

4. Tunjukan kepada ibu cara memberikan larutan oralit 5. Setelah 3 jam :

 ulangi penilain derajat dehidrasi

 pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan

 mulailah memberi makan jika anak berusia > 6 bulan  beri ASI selama anak mau, jika kurang dari 6 bulan

Unit terkait Pemegang program Diare

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR

PUSKESMAS DTP MANDE

Jl. Aria Wiratanudatar Km. 9 Mande-Cianjur 43202 Telp (0263) 317307

S O P

PUSKESMAS DTP

MANDE NO. DOKUMENPENANGAN DIARE DEHIDRASI BERAT (TERAPI C)NO. REVISI HALAMAN STANDAR

OPRASIONAL PROSEDUR

TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2015

Kepala Puskesmas DTP Mande

(

drg. Tutik Suprihatin, M. Kes)

NIP. 19650408 199403 2 002

Pengertian Menentukan kebutuhan cairan yang sesuai dengan tingkat dehidrasi

Tujuan Sebagai acuan untuk menetapkan langkah-langkah menentukan terapi

cairan yang akan di berikan

Kebijakan Bagan MTBS Prosedur A. Persiapan Persiapan alat a. Oralit b. Air putih c. Gelas d. Sendok e. Abocath f. Infus set g. Cairan infus rl h. Kasa betadin i. Kapas alkohol j. Plester k. Gunting plester l. Rujukan

(10)

m. Alat tulis

n. Ngt

B. Pelaksanaan

1. Berikan segara cairan intra vena jika dapat dilaksanakan :

 Jika anak masih bisa minum berikan oralit melalui

mulut

 Beri 100ml/kg cairan RL

 Periksa kembali anak tiap 1-2 jam jika status dehidrasi belum membaik beri tetesan lebih cepat

 Juga tetap beri oralit 5ml/kg/jam segara setelah anak mau minum biasanya sesudah 3-4 jam (balita), 1-2 jam ( anak)

 Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak 3

jam, klasifikasikan kembali dehidrasi dan pilih terapi yang sesuai ( A,B,C) untuk melanjukan pengobatan.

2. Jika tidak bisa memberikan cairan intra vena rujuk segara ke

fasilitas pemberian intra vena

 jika anak bisa minum, bekali oralit dan tunjukan cara meminumkan pada anaknya sedikit demi sedikit dalam perjalanan

3. Berikan pipa nasogastrik untuk rehidrasi jika tidak bisa memberikan cairan intra vena

 lakukan rehidrasi dengan oralit melalui pipa nasogasrtoik atau mulut beri 20ml/kg/jam selama 6 jam (total 120ml/kg)  periksa kembali anak setiap 1-2 jam :

 beri cairan lebih lambat, jika anak

muntah terus menerus atau perut semakin kembung

 rujuk anak untuk pengobatan intra vena,

jika setelah 3 jam keadaan dehidrasi tidak membaik  periksa kembali anak setelah 6 jam, klasifikasikan kembali

dehidrasi, kemudian tentukan rencana terapi yang sesuai (A,B,C) untuk melanjutkan pengobatan

4. Rujuk segera jika pemberian

 Caiaran intra vena tidak dapat dilakukan  Beri cairan per oral saat merujuk

 Dampingi pasien saat merujuk oleh dokter atau perawat

(11)

B A K T I H U S A DA

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR

PUSKESMAS DTP MANDE

Jl. Aria Wiratanudatar Km. 9 Mande-Cianjur 43202 Telp (0263) 317307

S O P

PUSKESMAS DTP

MANDE

PEMANTAUAN REHIDRASI RT PADA KASUS DIARE ANAK

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

STANDAR OPRASIONAL

PROSEDUR

TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2015

Kepala Puskesmas DTP Mande

(

drg. Tutik Suprihatin, M. Kes)

NIP. 19650408 199403 2 002

Pengertian Memantau keadaan pasien setelah mendapat pengobatan dari

puskesmas dan mengetahui catatan perkembangan

Tujuan Untuk memastikan tingkat kesembuhan pasien

Kebijakan

Prosedur A. Persiapan1. Persiapan alat a. Oralit

b. Format care seeking

2. Persiapan pasien

Pasien di anjurkan untuk di baringkan di tempat tidur dan keluarga dalam posisi yang nyaman

B. Pelaksanaan

1. Beri salam

2. Katakan maksud dan tujuan kunjungan

(12)

B A K T I H U S A DA

seeking diare

4. Cek kembali, kecekungan di sekitar bola mata, apakah ketika minum terlihat lahap, keadaaan turgor kulit, apakah pasien terlihat gelisah dan mudah marah

5. Motivasi keluarga untuk membawa pasien ke puskesmas bil

masih ada tanda-tanda dehidrasi

6. Beri kembali oralit bila habis

7. Rapihkan alat

8. Ucapkan salam

Unit terkait BP UMUM, APOTEK

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR

PUSKESMAS DTP MANDE

Jl. Aria Wiratanudatar Km. 9 Mande-Cianjur 43202 Telp (0263) 317307

S O P

PUSKESMAS DTP

MANDE

MEMBERIKAN PENKES DIARE

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

STANDAR OPRASIONAL

PROSEDUR

TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2015

Kepala Puskesmas DTP Mande

(

drg. Tutik Suprihatin, M. Kes)

NIP. 19650408 199403 2 002

Pengertian Memberikan penyuluhan tentang tanda-tanda Diare

Tujuan Agar keluarga mengetahui penangan yang cepat bila terjadi tanda-tanda

bahaya Diare

Kebijakan Format KNI ibu

Prosedur A. Persiapan1. Persiapan alat a. Format KNI ibu b. Alat tulis c. Oralit d. Air putih e. Gelas f. Sendok 2. Persiapan pasien

(13)

dilakukan

B. Pelaksanaan

1. Ucapkan salam

2. Pasien di anjurkan untuk dalam posisi aman

3. Jelaskan tanda-tanda bahaya umum seperti tidak mau menetek, letargis, muntah terus menerus

4. Apabila ada tanda-tanda bahaya umum pada pasien, segera

bawa pasien ke tempat praktek terdekat, atau bila memungkinkan bisa di bawa ke puskesmas

5. Apabila diare lebih dari 5 kali sahari, tanpa ada tanda bahaya umum, anjurkan untuk kunjungan ulang ke puskesmas

6. Anjurkan ibu untuk tetap memberikan oralit, di tambah air

putih, air tajin, kuah sop, kuah sayur

7. Anjurkan ibu untuk memberikan makanan dan minuman

sesuai dengan usia pasien

8. Kaji ulang pengetahuan ibu

9. Beri pujian bila ibu bisa menjawab pertanyaan yang di berikan

10. Beri tahu ulang penjelasan yang tidak ibu mengerti

11. Rapihkan ruangan

12. Ucapkan salam

(14)

B A K T I H U S A DA

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR

PUSKESMAS DTP MANDE

Jl. Aria Wiratanudatar Km. 9 Mande-Cianjur 43202 Telp (0263) 317307

S O P

PUSKESMAS DTP

MANDE NO. DOKUMEN BENDAHARA OPRASIONALNO. REVISI HALAMAN

STANDAR OPRASIONAL

PROSEDUR

TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2015

Kepala Puskesmas DTP Mande

(

drg. Tutik Suprihatin, M. Kes)

NIP. 19650408 199403 2 002

Pengertian Pelaksanaan Penggunaan Anggaran

Tujuan

Setiap penggunaan anggaran dapat dipertanggung jawabkan dengan Disertai pencatatan/pembukuan dan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran

Kebijakan Juknis Peningkatan Operacional Puskesmas dan RS Cimacan Tahun

2005

Prosedur

A.Persiapan

1. Persiapan alat

a. 1 orang bendaharawan yang di tunjuk dengan Surat Tugas b. Dokumen Pengguna Anggaran

c. Buku Kas Umum

(15)

B A K T I H U S A DA

e. Tanda bukti pengeluaran yang di tandatangani oleh yang hak menerima pembayaran

.

B Pelaksanaan

1. Membuat usulan Perencanaan Anggaran Tahunan ( POA )

2. Membukukan setiap penerimaan dan pengeluaran ke dalam Buku Kas Umum dan Buku Bantu perkode rekening.

3. Pembuatan SPJ Penerimaan dan pengeluaran untuk belanja yang objek kegiatannya masing-masing kode rekening jelas

peruntukannya.

4. Mengirimkan laporan pertanggung jawaban (SPJ) pelaksanaan kepada pengguna anggaran Dinas Kesehatan.

Unit terkait Seluruh Program.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR

PUSKESMAS DTP MANDE

Jl. Aria Wiratanudatar Km. 9 Mande-Cianjur 43202 Telp (0263) 317307

S O P

PUSKESMAS DTP

MANDE

KOORDINATOR IMUNISASI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

STANDAR OPRASIONAL

PROSEDUR

TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2015

Kepala Puskesmas DTP Mande (

drg. Tutik Suprihatin, M. Kes)

NIP. 19650408 199403 2 002

Pengertian Mengkoordinasikan Imunisasi

Tujuan Agar Imunisasi dapat terkoordinasi dengan baik dan mencapai target

Kebijakan Sumber dari buku imunisasi

Prosedur A.Persiapan 1.Persiapan alat a. Termos es b. Vaksin karier c. Vaksin d. Spuit 2.Persiapan pasien a. Bumil

b.Bayi usia 0 – 11 Bulan

B Pelaksanaan

(16)

B A K T I H U S A DA

2. Memberikan penyuluhan sebelum pelaksanaan imunisasi 3. Menyiapkan alat-alat untuk imunisasi

4. Ada berapa jumlah bayi dan bumil yang mau dimunisasi 5. Setiap bayi yang diimunisasi DPT harus diberi obat

6. Kemudian selah selesai melaksanakan imunisasi maka dihitung ada berapa orang yang diiminisasi dan langsung membuat laporan..

Unit Terkait 1.Gudang Farmasi 2. Bidan Puskesmas 3 .Bidan di Desa 4 .Perawat Desa 5. Kader

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR

PUSKESMAS DTP MANDE

Jl. Aria Wiratanudatar Km. 9 Mande-Cianjur 43202 Telp (0263) 317307

S O P

PUSKESMAS DTP

MANDE

MENGGUNAKAN METODE KONTRASEPSI KONDOM

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

STANDAR OPRASIONAL

PROSEDUR

TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2015

Kepala Puskesmas DTP Mande

(

drg. Tutik Suprihatin, M. Kes)

NIP. 19650408 199403 2 002

Pengertian Metode kontrasepsi dengan menggunakan selubung sarung karet yang

dapat terbuat dari bahan diantaranya lateks (karet), plastik, bahan alami ( produksi hewani ) yang dipasang pada penis saat hubungan seksual

Tujuan - Mencegah kehamilan

- Menunda kehamilan - Menjarangkan kehamilan

- Mencegah PMS termasuk HIV - AIDS

Kebijakan Panduan praktis pelayanan kontrasepsi,Depkes RI 2007

Prosedur

Persiapan

1.Persiapan petugas 2.Persiapan pasien

3.Persiapan alat dan bahan 4.Persiapan pencatatan

(17)

.

Pelaksanaan

1. Memberi tahu prosedur yang akan dilaksanakan 2. Menyiapkan alat dan obat kontrasepsi kondom 3. Menjelaskan cara kerja metode kontrasepsi kondom 4. Menjelaskan cara penggunaan kondom

 Gunakan kondom setiap akan melakukan hubungan seksual

 Jangan menggunakan gigi, benda tajam saat membuka kemasan

 Pasangkan kondom saat penis sedang ereksi tempelkan ujungnya pada gland penis dan tempatkan bagian penampung sperma pada ujung uretra lepaskan gulungan karet dengan jalan menggeser gulungan tersebut kearah pangkal penis  Pemasangan harus dilakukan sebelum penetrasi penis ke

vagina

 Kondom dilepas sebelum penis melembek

 Buang bekas kondom ke tempat yang aman

 Menilai kembali pengetahuan klien tentang kontrasepsi kondom

 Memberitahukan waktu kunjungan ulang

 Melakukan pencatatan dan pelaporan

.

(18)

B A K T I H U S A DA

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR

PUSKESMAS DTP MANDE

Jl. Aria Wiratanudatar Km. 9 Mande-Cianjur 43202 Telp (0263) 317307

S O P

PUSKESMAS DTP

MANDE

MENYIAPKAN ALAT, OBAT DAN BAHAN PADA ASKEB IBU NIFAS

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

STANDAR OPRASIONAL

PROSEDUR

TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2015

Kepala Puskesmas DTP Mande

(

drg. Tutik Suprihatin, M. Kes)

NIP. 19650408 199403 2 002

Pengertian Bidan melakukan persiapan alat, bahan dan tempat pada asuhan

kebidanan pada ibu nifas Tujuan

Untuk mempermudah asuhan yang akan dilaksanakan

Kebijakan Buku pedoman pelayanan kebidanan dasar

Prosedur

Persiapan

1. Tensimeter dan stetoskop

2. Handscon dan kasa steril

3. termometer

4. Vitamin A dan gunting

(19)

B A K T I H U S A DA

6. Tablet besi

7. Alat perlindungan diri

8. Kebutuhan ibu

.

Pelaksanaan

1. Menyiapkan alat untuk petugas 2. Menyiapkan alat untuk ibu 3. Menyiapkan obat untuk ibu

4. Menyiapkan bahan-bahan untuk pemeriksaan .

Unit terkait Bagian obat atau Apotek

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR PUSKESMAS DTP MANDE

Jl. Aria Wiratanudatar Km. 9 Mande-Cianjur 43202 Telp (0263) 317307

S O P PUSKESMAS DTP

MANDE

BENDAHARA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

STANDAR OPRASIONAL

PROSEDUR

TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2015

Kepala Puskesmas DTP Mande

(drg. Tutik Suprihatin, M. Kes) NIP. 19650408 199403 2 002

Pengertian Pelaksana Penerima dan Pengeluaran Dana JKN di Puskesmas

Tujuan

Setiap penggunaan anggaran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dapat dipertanggung jawabkan dengan

Disertai pencatatan/pembukuan dan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran

Kebijakan Permenkes No.28 thn.2014, Surat Edaran Mendagri No. 900/2280/SJ

Prosedur

A.Persiapan 1. Persiapan

a. 1 orang bendaharawan yang di tunjuk dengan Surat Tugas b. Dokumen Pengguna Anggaran

c. Buku Kas Umum d. Buku Kas Tunai e. Buku pembantu Bank f. Buku Pembantu Pajak g. Buku pembantu Bunga Bank h. Laporan Realisasi

(20)

j. Tanda bukti pengeluaran yang di tandatangani oleh yang hak menerima pembayaran

. B Pelaksanaan

1. Membuat usulan Perencanaan Anggaran Tahunan ( POA ) 2. Membukukan setiap penerimaan dan pengeluaran ke dalam Buku Kas Umum dan Buku Bantu perkode rekening.

3. Pembuatan SPJ Penerimaan dan pengeluaran untuk belanja yang objek kegiatannya masing-masing kode rekening jelas

peruntukannya.

4. Mengirimkan laporan pertanggung jawaban (SPJ) pelaksanaan kepada pengguna anggaran Dinas Kesehatan.

(21)

B A K T I H U S A DA

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR

PUSKESMAS DTP MANDE

Jl. Aria Wiratanudatar Km. 9 Mande-Cianjur 43202 Telp (0263) 317307

S O P

PUSKESMAS DTP

MANDE

MELAKUKAN MASSASE UTERUS PADA IBU NIFAS

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

STANDAR OPRASIONAL

PROSEDUR

TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2015

Kepala Puskesmas DTP Mande

(

drg. Tutik Suprihatin, M. Kes)

NIP. 19650408 199403 2 002

Pengertian Bidan melakukan penilaian dan massase fundus uteri pada 1 jam

pertama dan 1 jam kedua pada masa nifas Tujuan

Mendeteksi secara dini adanya komplikasi

Kebijakan Buku pedoman pelayanan kebidanan dasar

Prosedur Persiapan  Persiapan Alat  Persiapan petugas  Persiapan Ibu  Persiapan pencatatan Pelaksanaan

(22)

B A K T I H U S A DA

1. Menjelaskan prosedur yang dilaksanakan 2. Menyiapkan alat

3. Mencuci tangan

4. Melakukan penilaian dan massase fundus uteri setiap 15 menit selama 1 jam pertama setelah persalinan

5. Kemudian setiap 30 menit selama 1 jam ke 2 setelah persalinan 6. Memperhatikan berapa banyak darah yang keluar dari vagina 7. Menilai apakah fundus teraba keras atau tidak

8. Melakukan masssase pada daerah fundus agar uterus berkontraksi

9. Mencuci tangan

10. Melakukan pencatatan dan pelaporan .

Unit terkait

-DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR

PUSKESMAS DTP MANDE

Jl. Aria Wiratanudatar Km. 9 Mande-Cianjur 43202 Telp (0263) 317307

S O P

PUSKESMAS DTP

MANDE

MELAKUKAN PALPASI KANDUNG KEMIH PADA IBU NIFAS

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

STANDAR OPRASIONAL

PROSEDUR

TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2015

Kepala Puskesmas DTP Mande

(

drg. Tutik Suprihatin, M. Kes)

NIP. 19650408 199403 2 002

Pengertian Bidan melakukan penilaian dan palpasi kandung kemih pada 1 jam

pertama dan 1 jam kedua pada masa nifas

Tujuan Mencegah adanya retensi urin

Kebijakan Buku pedoman pelayanan kebidanan dasar

Prosedur Persiapan Persiapan Alat

 Persiapan petugas

 Persiapan Ibu

 Persiapan pencatatan

(23)

B A K T I H U S A DA

1. Menjelaskan prosedur yang dilaksanakan 2. Menyiapkan alat

3. Mencuci tangan

4. Melakukan palpasi kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam pertama setelah persalinan

5. Kemudian setiap 30 menit selama 1 jam ke 2 setelah persalinan 6. Bila kandung kemih penuh dan meregang, mintalah ibu untuk

BAK ( jangan memasang kateter kecuali ibu tidak bisa BAK sendiri )

7. menyuruh ibu untuk BAK dalam 2 jam pertama setelah persalinan

8. Mencuci tangan

9. Melakukan pencatatan dan pelaporan .

Unit terkait

-DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR

PUSKESMAS DTP MANDE

Jl. Aria Wiratanudatar Km. 9 Mande-Cianjur 43202 Telp (0263) 317307

S O P

PUSKESMAS DTP

MANDE

CARA MENYUSUI YANG BENAR

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

STANDAR OPRASIONAL

PROSEDUR

TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2015

Kepala Puskesmas DTP Mande

(

drg. Tutik Suprihatin, M. Kes)

NIP. 19650408 199403 2 002

Pengertian Bidan memberikan penjelasan tentang cara menyusui yang baik dan

benar kepada ibu nifas

Tujuan Agar ibu nifas dapat segera memberikan ASI pada jam pertama setelah

persalinan

Kebijakan Buku pedoman pelayanan Bayi di Tingkat pelayanan dasar

Prosedur Persiapan  Persiapan Alat  Persiapan petugas  Persiapan Ibu  Persiapan pencatatan

(24)

B A K T I H U S A DA

Pelaksanaan

1. Menjelaskan prosedur yang dilaksanakan 10. Menyiapkan alat

11. Mencuci tangan

12. Melakukan palpasi kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam pertama setelah persalinan

13. Kemudian setiap 30 menit selama 1 jam ke 2 setelah persalinan 14. Bila kandung kemih penuh dan meregang, mintalah ibu untuk

BAK ( jangan memasang kateter kecuali ibu tidak bisa BAK sendiri )

15. menyuruh ibu untuk BAK dalam 2 jam pertama setelah persalinan

16. Mencuci tangan

17. Melakukan pencatatan dan pelaporan .

Unit terkait

-DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR

PUSKESMAS DTP MANDE

Jl. Aria Wiratanudatar Km. 9 Mande-Cianjur 43202 Telp (0263) 317307

S O P

PUSKESMAS DTP

MANDE NO. DOKUMENBENDAHARA PENGELUARAN BLUDNO. REVISI HALAMAN

STANDAR OPRASIONAL

PROSEDUR

TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2015

Kepala Puskesmas DTP Mande

(

drg. Tutik Suprihatin, M. Kes)

NIP. 19650408 199403 2 002

Pengertian Pelaksanaan Penggunaan Anggaran

Tujuan

Setiap penggunaan anggaran dapat dipertanggung jawabkan dengan Disertai pencatatan/pembukuan dan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran

Kebijakan Peraturan Bupati Cianjur tahun 2014

Juknis Peningkatan Operacional Puskesmas dan RS Cimacan Th 2005

Prosedur

A.Persiapan

(25)

B A K T I H U S A DA

a. 1 orang bendaharawan yang di tunjuk dengan Surat Tugas b. Dokumen Pengguna Anggaran

c. Buku Kas Umum d. Buku Bantu JKN e. Buku Bantu OPS f. Buku Bantu Pajak

g. Print Koran Rekening BLUD h. Buku Cek.

.

B Pelaksanaan

1. Membuat usulan Perencanaan Anggaran Tahunan ( POA ) 2. Pembuatan Cek untuk setiap pengeluaran

3. Membukukan setiap Pemasukan dan pengeluaran ke dalam Buku Kas Umum

4. Membukukan semua pajak yang diterima dan dikeluarkan

Unit terkait Seluruh Program.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR

PUSKESMAS DTP MANDE

Jl. Aria Wiratanudatar Km. 9 Mande-Cianjur 43202 Telp (0263) 317307

S O P

PUSKESMAS DTP

MANDE NO. DOKUMENBENDAHARA PENERIMA BLUDNO. REVISI HALAMAN

STANDAR OPRASIONAL

PROSEDUR

TANGGAL TERBIT Ditetapkan tanggal 02 Januari 2015

Kepala Puskesmas DTP Mande

(

drg. Tutik Suprihatin, M. Kes)

NIP. 19650408 199403 2 002

Pengertian Orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan,

menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang pendapatan Negara dalam rangka pelaksanaan APBN pada kantor/satuan kerja kementerian Negara/Lembaga

Tujuan Menatausahakan Keuangan Negara yang diterimanya agar bisa

dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan yang berlaku

Kebijakan Peraturan Bupati Cianjur tahun 2014

Juknis Peningkatan Operasional Puskesmas dan RS Cimacan Th 2005

Prosedur

A.Persiapan

(26)

a. 1 orang bendaharawan yang di tunjuk dengan Surat Tugas b. Dokumen Penerimaan

c. Buku Kas Umum d. Buku Bantu Harian e. Buku Bantu Sejenis f. Bukti setoran BANK BJB

g. Print Koran Rekening BLUD

B Pelaksanaan

1. Mencatan semua penerimaan 2. Menyetorkan ke BANK BJB

3. Membukukan setiap Pemasukan dan pengeluaran ke dalam Buku Kas Umum

4. Membuat laporan bulanan

5. Membuat BAP tiap tiga bulan oleh Kepala Puskesmas

Referensi

Dokumen terkait

 Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100 - 200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk cairan atau setengah

 Penderita dengan pengeluaran tinja yang sangat banyak dan cepat (lebih dari 15 ml/kgBB/jam) serta penderita tidak dapat minum cairan dengan jumlah yang cukup untuk

 Mengalikan tarif upah dengan jam kerja karyawan untuk menentukan upah seorang karyawan perlu dikumpulkan data jumlah jam kerjanya selama periode waktu tertentu.... Berdasarkan

memberikan madu 5 ml setiap 6 jam/ hari disamping pemberian ORS menunjukkan bahwa lebih efektif terhadap penurunan frekuensi diare, durasi lama rawat, dan