122
PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK TOL CIMANGGIS – CIBITUNG SEKSI II
Abyan Bayuaji1, Said Suganda2, Yuwono3
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta.
Jalan Prof. Dr. G. A Siwabessy, Kampus UI Depok-Jawa Barat 16424 email: abyan.bayuaji.ts17@mhsw.pnj.ac.id1), said.suganda.ts17@mhsw.pnj.ac.id2),
yuwono_20@yahoo.com3)
ABSTRACT
Construction management is an activity to carry out the construction of a construction, so that the construction can produce a maximum work, it is necessary to pay attention to each stage. The addition of the Cimanggis - Cibitung toll road on the Transyogie road can reduce the number of congestions that occur. The purpose of this paper is to determine the process of implementing Pier 21 structural work which consists of reinforcement work, formwork installation, casting work, formwork dismantling and maintenance. Selection of the right method is necessary in order to achieve the time, cost, and quality as planned. In addition, choosing the right method is very important in completing a construction in order to produce maximum results. Based on the results of the analysis and observations made, it was found that the stages of work were in accordance with the method, as well as the need for tools, materials, and labor that could be utilized properly according to the plan. So it can be concluded that this work project is quite successful because it has managed resources and time quite well and efficiently.
Keywords: Consruction
;
Implementation; PierABSTRAK
Tata laksana konstruksi merupakan suatu kegiatan untuk menjalankan pembangunan suatu konstruksi, agar konstruksi tersebut dapat menghasilkan suatu pekerjaan yang maksimal maka perlu diperhatikan setiap tahapannya. Bertambahnya jalan tol Cimanggis - Cibitung di jalan Transyogie dapat mengurangi jumlah kemacetan yang terjadi. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan pekerjaan struktur Pier 21 yang terdiri dari pekerjaan penulangan, pemasangan bekisting, pekerjaan pengecoran, pembongkaran bekisting serta perawatan. Pemilihan metode yang tepat diperlukan agar tercapainya waktu, biaya, dan mutu sesuai yang telah direncanakan. Selain itu pemilihan metode yang tepat sangat penting dalam menyelesaikan sebuah konstruksi agar dapat menghasilkan suatu hasil yang maksimal. Berdasarkan hasil analisis dan pengamatan yang dilakukan, didapat tahapan pekerjaan sudah sesuai dengan metode, serta kebutuhan alat, bahan, dan tenaga kerja yang dapat dimanfaatkan dengan baik sesuai dengan perencanaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa proyek pekerjaan ini cukup berhasil karena sudah mengelola sumber daya dan juga waktu dengan cukup baik dan efisien.
Kata kunci: Konstruksi; Pier; Tata laksana
PENDAHULUAN
Tata laksana konstruksi merupakan suatu kegiatan untuk menjalankan pembangunan suatu konstruksi. Agar konstruksi tersebut dapat menghasilkan suatu pekerjaan yang baik maka perlu diperhatikan setiap tahapannya.
Tahapan-tahapan tersebut meliputi pekerjaan persiapan, pelaksanaan, pengendalian serta mempersiapkan solusi bila timbul kendala atau permasalahan di lapangan. Pada
pembangunan jalan tol Cimanggis – Cibitung seksi II ini pekerjaan Pier dibagi menjadi beberapa tahapan pekerjaan yaitu pekerjaan penulangan, pekerjaan pemasangan bekisting, pekerjaan pengecoran, pekerjaan pembongkaran bekisting, dan pekerjaan perawatan beton.
Lokasi yang menjadi konsentrasi pengamatan berada di Pier 21 yang terletak di Jalan Alternatif Cibubur Cileungsi, Jatikarya, Jatisampurna, Kota
123 Bekasi, Jawa Barat 17435, dimana volume pengecoran sebesar 121.224 m3 dan volume penulangan sebesar 42403 kg.
Untuk mempermudah penulisan, penulis menetapkan isi permasalahan yaitu berupa analisis jumlah kebutuhan alat, bahan, pekerja, dan waktu yang dibutuhkan dalam pekerjaan Pier 21.
Dengan penulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca dalam dunia teknik sipil serta sebagai bahan referensi saat dihadapkan dengan objek yang sama.
METODE PENULISAN
Gambar 1. Flow Chart Metode Penelitian
Penulisan dimulai dengan mengidentifikasi masalah yang terjadi, selanjutnya untuk mempermudah penulisan dibuat batasan masalah sehingga penulis dapat menetapkan tujuan dari penulisan ini.
Pada tahap pengumpulan data, terdapat dua data yang dibutuhkan yaitu:
a. Data Primer
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara).
Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau
kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
Apabila data sudah lengkap maka dilakukan analisis dan apabila analisis sudah benar kesimpulan dapat dibuat dan penulisan ini dianggap selesai
HASIL dan PEMBAHASAN
Menurut Sritomo Wigyosoebroto (1995), produktivitas pekerjaan didapat dari output dibagi dengan input. Output dalam proses ini adalah volume pekerjaan, sedangkan inputnya adalah jumlah tenaga kerja dan durasi kerja.
Untuk menentukan kebutuhan tenaga kerja, didapat dari koefisien tenaga kerja dikali dengan volume pekerjaan.
Penetapan koefisien tenaga kerja tersebut didapat dari AHSP 2013 atau SNI 7394:2008.
Selain menggunakan koefisien tenaga kerja, kebutuhan tenaga kerja dapat diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan ataupun dengan wawancara dengan petugas yang berkepentingan pada proyek tersebut.
Sedangkan untuk menentukan durasi kerja didapat dari pengamatan langsung dan juga wawancara dari pihak proyek untuk pekerjaan Pier.
Untuk mendapatkan jumlah alat yang dibutuhkan dalam suatu pekerjaan harus diketahui produktivitas alat, yang dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
124 Q = 60 𝑥 𝑞
𝐶𝑇 𝑥 𝐸 Ket:
Q = produktivitas alat q = kapasitas produksi alat CT = cycle time
E = efisiensi kerja alat
Gambar 2. Flow Chart Pekerjaan Pier 21
Gambar 3. Pekerjaan Penulangan
Pekerjaan penulangan pada Pier 21 proyek jalan tol Cimanggis – Cibitung dilaksanakan dalam 2 tahap. Pada tahap
1 volume tulangan yang digunakan sebesar 24000 kg dan tahap 2 digunakan tulangan sebesar 18403 kg, sehingga total volume yang dibutuhkan sebesar 42403 kg.
Pekerjaan penulangan Pier 21 menggunakan tulangan dengan diameter D16, D19, dan D32. Pekerjaan ini dilaksanakan dalam 7 hari, terdiri dari 3 hari untuk tahap 1 dan 4 hari pada tahap 2.
Gambar 4. Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran pada pekerjaan Pier 21 proyek jalan tol Cimanggis – Cibitung seksi II dilakukan dalam dua tahapan. Volume pengecoran pada tahap 1 sebesar 60.024 m³ dan tahap 2 sebesar 61.2 m³, maka volume total pengecoran untuk pekerjaan Pier 21 adalah 121.224 m3.
Pekerjaan pengecoran Pier 21 menggunakan beton dengan mutu kelas A – 2. Pekerjaan ini dilakukan selama 1 hari pada masing – masing tahap, sehingga durasi total yang dibutuhkan yaitu selama 2 hari apabila tidak ada kendala yang terjadi.
125
Gambar 5. Pekerjaan Pemasangan Bekisting
Sesuai dengan pekerjaan pengecoran, pekerjaan pemasangan bekisting Pier 21 pada proyek jalan tol Cimanggis – Cibitung juga dilakukan dalam 2 tahapan. Durasi yang dibutuhkan untuk 1 tahap pemasangan bekisting yaitu selama 1 hari, dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 21 orang.
Bekisting yang digunakan pada pekerjaan ini menggunakan jenis bekisting full system dikarenakan dimensi kolom yang besar sehingga volume pengecorannya juga besar, maka dibutuhkan bekisting yang kuat untuk menahan tekanan yang terjadi
Berikut adalah rekapitulasi bahan, alat, tenaga kerja, dan waktu untuk pekerjaan Pier 21 yang ditunjukan pada tabel berikut:
Tabel 1. Rekaptulasi Tenaga Kerja
No. Pekerjaan Pier 21
Jumlah Tenaga Kerja 1 Pembesian Tahap
1 18
2 Pemasangan
Bekisting 1 21 3 Pengecoran
Tahap 1 19
4 Curing Tahap 1 1 5 Pembongkaran
Tahap 1 5
No. Pekerjaan Pier 21
Jumlah Tenaga Kerja 6 Pembesian Tahap
2 18
7 Pemasangan
Bekisting Tahap 2 21
8
Pemasangan Template Sosrobahu dan U-
Duct Strand Kolom Crown
7
9 Pengecoran
Tahap 2 19
10 Curing Tahap 2 1 11 Pembongkaran
Bekisting Tahap 2 5
Tabel 2. Rekapitulasi Alat
No .
Pekerjaan Pier 21
Alat Nama Jumla
h
1 Pembesian Tahap 1
Truck
Crane 1 Bar
Bender 3 Bar
Cutter 3
2 Pemasangan
Bekisting 1 Crane 1
3 Pengecoran Tahap 1
Truck
Mixer 3 Conceret
e Pump 1 Conceret
e Vibrator
2 4 Curing Tahap
1 - -
5 Pembongkara n Tahap 1
Truck
Crane 1
6 Pembesian Tahap 2
Truck
Crane 1 Bar
Bender 2
Bar 2
126 No
.
Pekerjaan Pier 21
Alat Nama Jumla
h Cutter
7
Pemasangan Bekisting
Tahap 2
Crane 1
8
Pemasangan Template Sosrobahu dan U-Duct Strand Kolom
Crown
- -
9 Pengecoran Tahap 2
Truck
Mixer 5 Conceret
e Pump 1 Conceret
e Vibrator
2 10 Curing Tahap
2 - -
11
Pembongkara n Bekisting
Tahap 2
Truck
Crane 1
Tabel 3. Rekapitulasi Waktu
No. Pekerjaan Pier
21 Waktu
1 Pembesian
Tahap 1 3 hari
2 Pemasangan
Bekisting 1 1 hari
3 Pengecoran Tahap 1
1 hari (1,25 Jam) 4 Curing Tahap
1 1 hari
5 Pembongkaran
Tahap 1 1 hari
No. Pekerjaan Pier
21 Waktu
6 Pembesian
Tahap 2 4 hari
7
Pemasangan Bekisting
Tahap 2
1 hari
8
Pemasangan Template Sosrobahu dan U-Duct Strand Kolom Crown
1 hari
9 Pengecoran Tahap 2
1 hari (1,275 Jam) 10 Curing Tahap
2 1 hari
11
Pembongkaran Bekisting
Tahap 2
1 hari
Tabel 4. Rekapitulasi Bahan
No. Pekerjaan Pier 21
Bahan nama Juml
ah
1 Pembesian Tahap 1
Tulangan D16
12,5 4 ton Tulangan
D19
0,66 ton Tulangan
D32
9,76 ton Kawat
Bendrat
360 kg
2 Pemasangan Bekisting 1
Bekisting baja BJ37
7 unit Stip Steel
ST37
70 bata ng Tie Rod 70 buah Baja
double UNP
16 bata ng Skur Steel 12
127 No. Pekerjaan Pier
21
Bahan nama Juml
ah Proops buah Minyak
bekisting 7 liter 3 Pengecoran
Tahap 1 Beton
60,0 24 m3 4 Curing Tahap
1
Karung goni + Air
35,0 14 m2 5 Pembongkaran
Tahap 1 - -
6 Pembesian Tahap 2
Tulangan D16
8,3 ton Tulangan
D19
0,33 ton Tulangan
D32
9,76 ton Kawat
Bendrat
276 kg
7
Pemasangan Bekisting
Tahap 2
Bekisting baja BJ37
9 unit Stip Steel
ST37
72 bata ng Tie Rod 74 buah Baja
double UNP
20 bata ng Skur Steel
Proops
12 buah Minyak
bekisting
7,14 liter
8
Pemasangan Template Sosrobahu dan U-Duct Strand Kolom Crown
Template Sosrobahu
1 buah U-Duct
Strand 7 buah Angkur 4
buah 9 Pengecoran
Tahap 2 Beton 61,2 m³ 10 Curing Tahap
2
Karung goni + Air
35,7 m2 11
Pembongkaran Bekisting
Tahap 2
- -
1. Berdasarkan tabel rekapitulasi, tahapan pekerjaan Pier 21 yang dilakukan pada proyek pembangunan jalan tol Cimanggis – Cibitung seksi II sudah sesuai dengan metode perencanaan dan berjalan dengan baik.
2. Berdasarkan tabel rekapitulasi, pemakaian bahan pada pekerjaan Pier 21 proyek jalan tol Cimanggis – Cibitung seksi II dapat dimanfaatkan dengan baik sesuai dengan kebutuhannya.
3. Berdasarkan tabel rekapitulasi, penggunaan alat pada pekerjaan Pier 21 proyek jalan tol Cimanggis – Cibitung seksi II dapat digunakan dengan efektif sesuai dengan kebutuhannya.
4. Berdasarkan tabel rekapitulasi, jumlah tenaga kerja pada pekerjaan Pier 21 proyek jalan tol Cimanggis – Cibitung seksi II sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan.
5. Berdasarkan tabel rekaptulasi, waktu yang dibutuhkan pada pekerjaan Pier 21 proyek jalan tol Cimanggis – Cibitung seksi II adalah 16 hari sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pengamatan yang dilakukan, disimpulkan bahwa pelaksanaan pekerjaan proyek ini berjalan dengan baik karena sudah mengelola sumber daya dan juga waktu dengan cukup baik dan efisien.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terimakasih kepada PT. Waskita Karya khususnya kepada staf proyek jalan tol Cimanggis – Cibitung seksi II yang
128 bersedia memberikan datanya untuk di analisis oleh kami.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Akhir, Adinda Fajarinka. Oviani Fadzilah., dan Andrias Rudi Hermawan. 2019. Pelaksanaan Pekerjaan Box Girder Pada Proyek Double-Double Track. Depok:
Politeknik Negeri Jakarta.
[2] Badan Standarisasi Nasional. 2002.
(SNI 03-6820-2002) Spesifikasi Agregat Halus Untuk Pekerjaan Adukan Dan Plesteran Dengan Bahan Dasar Semen. Badan Standarisasi Nasional.
[3] Badan Standarisasi Nasional. 2002.
(SNI 07-2052-2002) Baja Tulangan Beton. Badan Standarisasi Nasional.
[4] Badan Standarisasi Nasional. 2008.
(SNI-1972-2008) Cara Uji Slump.
Badan Standarisasi Nasional.
[5] Badan Standarisasi Nasional. 2008.
(SNI 7394 2008) Tentang Pekerjaan Beton. Badan Standarisasi Nasional.
[6] Departemen Pekerjaan Umum. 1989.
(SNI S–04–1989–F) Spesifikasi
Bahan Bangunan Bagian A.
Departemen Pekerjaan Umum.
[7] Departemen Pekerjaan Umum. 1991.
(SNI T-15-1991-03) Peraturan Beton Indonesia. Departemen Pekerjaan Umum.
[8] Dhaneswara, Ageng Nizar. Martina Yulianti Nugraha., dan Yuwono.
2019. Pelaksanaan Pekerjaan PEB 254 – PEB 255 Proyek Jalan Tol Becakayu Seksi 2A. Depok:
Politeknik Negeri Jakarta.
[9] Dipohusodo, I. 1993, Struktur Beton Bertulang, Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum RI.
[10] Nawy, E.G. 2001. Beton Prategang Suatu Pendekatan Mendasar Terjemahan Bambang Suryoatmono. Jakarta: Erlangga.
[11] Republik Indonesia. 2004.
Undang-Undang No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan. Jakarta: Sekretariat Negara.
[12] Rochmanhadi, Ir. 1986. Alat-Alat Berat dan Penggunaannya, Jakarta:
Badan Peneliti Pekerjaan Umum,
.
---
sc
\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\