• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 702010003 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 702010003 Full text"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN EDMODO UNTUK MENDORONG MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA DI

SMA KRISTEN 1 SALATIGA

Artikel Ilmiah

Luki Indra Perdana (702010003)

Dr. Dharmaputra T. Palekahelu, M.Pd Teguh Indra Bayu, S.Kom, M.Cs

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

(2)

PEMANFAATAN EDMODO UNTUK MENDORONG MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA DI

SMA KRISTEN 1 SALATIGA

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Luki Indra Perdana (702010003)

Dr. Dharmaputra T. Palekahelu, M.Pd Teguh Indra Bayu, S.Kom, M.Cs

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

PEMANFAATAN EDMODO UNTUK MENDORONG MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA DI

SMA KRISTEN 1 SALATIGA

1)Luki Indra Perdana, 2)Dharmaputra T. Palekahelu, 3)Teguh Indra Bayu

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email : 1)702010003@student.uksw.edu, 2)dharma.palekahelu@staff.uksw.edu, 3)teguh.bayu@staff.uksw.edu

Abstract

This study aimed to examine the use of Edmodo to encourage the interest in learning civic education on Christian 1 Salatiga High School Students. This research type is study of class action. The population in this sudy were eleventh grade students of Christian 1 Salatiga High School with the number of 33 students. Data were collected by using questionnaires to obtain research data. On the implementasion, the design of this study is using school survey methods. Data were analyzed using comparative tests to see the effect on the interest of learning by using Edmodo. On the comparative test, we used Wilcoxon Sign correlation with the result obtained after processing is significant value = 0.34 > 0.05 which means that students interest did not change significantly. It can be concluded that the use of Edmodo in learning was not affecting the interest of learning civic education at Christian 1 Salatiga High School Students.

Keywords : Edmodo, Interest in Learning

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan Edmodo untuk mendorong minat belajar pendidikan kewarganegaraan pada siswa di SMA Kristen 1 Salatiga. Jenis penelitian ini adalah studi tindakan kelas. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Kristen 1 Salatiga dan sampel yang diteliti adalah kelas XI IPA 1 SMA Kristen 1 Salatiga dengan jumlah 33 siswa. Pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk mendapatkan data penelitian. Desain penelitian ini menggunakan metode school survey dalam pelaksanaannya. Data dianalisis menggunakan uji banding untuk melihat pengaruh minat belajar dengan memanfaatkan Edmodo. Dalam uji banding digunakan korelasi Wilcoxon Sign dengan hasil yang didapatkan setelah diolah adalah nilai signifikansi = 0,34 > 0,05 artinya minat belajar siswa tidak mengalami perubahan yang signifikan. Dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan Edmodo dalam pembelajaran tidak terlalu berpengaruh untuk minat belajar pendidikan kewarganegaraan pada siswa di SMA Kristen 1 Salatiga.

Kata Kunci : Edmodo, Minat Belajar. ________________________________

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Universitas Kristen Satya Wacana

(9)

1 1. Pendahuluan

Teknologi didalam pendidikan mulai digunakan untuk membantu menjelaskan materi pembelajaran di dalam kelas, akan tetapi masih banyak pengajar yang belum memanfaatkan secara baik teknologi yang ada saat ini untuk pembelajaran di dalam kelas. Pengajar masih menggunakan pembelajaran dengan metode konvensional, Pembelajaran pada saat ini membutuhkan kreativitas, hal ini dapat menggunakan teknologi yang ada pada saat ini.

Keadaan siswa sekarang merasa kurang senang dengan sekolah, karena kondisi rutinitas sekolah dan khususnya pembelajaran selalu terasa monoton. John Holt menjelaskan bahwa “Anak-anak menjadi bosan karena semua yang diberikan serta diperintahkan kepada mereka di sekolah amat sepele, sederhana, serta menjemukan; tantangan-tantangannya juga begitu terbatas tidak sepadan dengan

spectrum intelegensi, kemampuan, serta talenta mereka”. Menggunakan teknologi

yang ada pada saat ini adalah satu dari banyak alternatif yang dapat digunakan pengajar untuk menaikkan minat belajar siswa, salah satu teknologi yang dapat digunakan seperti media jejaring sosial yang dapat diakses dari komputer atau gadget [1].

Pengajar dapat menggunakan teknologi jejaring sosial Edmodo yang diperkenalkan pertama kali oleh Nicolas Borg dan Jeff O’hara pada tahun 2008, dimana Edmodo adalah jejaring sosial yang khusus didesain untuk memberikan kemudahan pembelajaran. Edmodo digunakan untuk membantu pengajar memberikan materi, tugas atau kuis, dan ujian evaluasi materi [2].

Jejaring sosial Edmodo mempunyai platform yang menyerupai facebook. Kemiripan Edmodo dan facebook yang sudah familiar di Indonesia, membuat Edmodo yang lebih khusus ditujukan untuk bidang pendidikan menjadikannya dapat membantu pembelajaran di dalam kelas oleh pengajar kepada siswanya. Pengajar diberikan kemudahan untuk memberikan materi dan evaluasi dalam pembelajaran, siswa juga lebih mudah untuk menggunakan Edmodo yang dapat diakses melalui melalui 2 cara : menginstal aplikasi Edmodo pada gadget android atau masuk Edmodo melalui web browser [2].

Pada kurikullum baru yang ditetapkan oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan yaitu, kurikullum 2013. Dalam kurikullum baru ini pengajar diharapkan dapat menggunakan teknologi dalam pembelajarannya. Kurikullum 2013 bertujuan mengarahkan siswa untuk dalam mempunyai minat yang sesuai dengan kemampuan. Kewarganegaraan adalah salah satu bagian dari kelompok mata pelajaran wajib untuk siswa [3]. Melalui pemanfaatan Edmodo diharapkan siswa dapat lebih berminat pada pelajaran kewarganegaraan.

Melihat siswa dan pengajar di SMA Kristen 1 Salatiga yang tidak asing dengan penggunaan facebook. Melalui jejaring sosial Edmodo yang didesain khusus untuk bidang pendidikan dan mempunyai platform sama dengan facebook sehingga lebih mudah dipelajari fiturnya, maka peneliti mengunakan Edmodo di SMA Kristen 1 Salatiga sebagai pendekatan e-learning dalam memberikan pembelajaran yang dapat menarik minat belajar siswa.

(10)

2 2. Kajian Pustaka

Penelitian yang dilakukan oleh Defi Sita Ayu dan Meylia Elisabeth Ranu (2014) dengan judul “Penerapan e-Learning Melalui Edmodo Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Simulasi Digital Siswa Kelas X APK 1

SMKN 1 Magetan”. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengajar menjadi lebih terbantu untuk memberikan pembelajaran mata pelajaran simulasi digital. Murid menjadi lebih antusias belajar di kelas dengan menggunakan Edmodo, pengajar dan murid merasa mudah dan terbantu dalam pembelajaran simulasi digital [2].

Penelitian Basori (2013) dengan judul “Pemanfaatan Social Learning Network Edmodo” Dalam Membantu Perkuliahan Bodi Otomotif Di Prodi PTM

JPTK FKIP UNS”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa terbantu dengan penggunaan Edmodo yang mempunyai tampilan user friendly, dosen menggunakan Edmodo sebagai sarana untuk mendukung proses berjalannya perkuliahan yang lebih fleksibel dan mahasiswa menjadi lebih mudah memahami materi dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen [4].

Penelitian Singgih Prasetiyono dan Meini Sondang (2014) dengan judul

“Pengembangan Media Pembelajaran E-Learning Berbasis Edmodo Pada

Kompetensi Dasar Menerapkan Konsep Dasar Sistem Komunikasi Data Sinyal Digital Melalui Kabel Fiber Dan Frekuensi Radio Di SMK Negeri Jetis 1

Mojokerto”. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa media Edmodo menunjukkan adanya peran yang baik dalam pembelajaran dengan 80% siswa tuntas dalam evaluasi belajar. Media interaktif dengan indikator baik seperti desain tampilan program, kesesuaian isi materi, format sesuai pembelajaran, ilustrasi sesuai materi, bahasa mudah dipahami, akses mudah ke media [5].

Melihat dari penelitian sebelumnya pemanfaatan teknologi media sosial dapat berpengaruh positif terhadap pembelajaran yang dilakukan pengajar kepada siswanya. Maka dari itu penelitian ini bertujuan memanfaatkan Edmodo sebagai media pembelajaran untuk membantu pengajar meningkatkan minat belajar siswa

Media pembelajaran adalah bahan, alat, atau tehnik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna. Media pembelajaran digunakan sebagai alat bantu pengajar untuk menyajikan informasi bagi siswa. Apabila program dikembangkan dengan baik maka akan memberikan fungsi yang tepat dan efektif di dalam pengajaran oleh pengajar, dan akan memberikan kemudahan bagi siswa untuk memperoleh ilmu walaupun tanpa kehadiran pengajar secara langsung [6].

Minat adalah rasa suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh, minat pada hakekatnya adalah hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar dirinya, semakin kuat atau semakin dekat hubungan tersebut maka semakin besar minatnya [7].

(11)

3

terbatas oleh ruang dan waktu, dari pengajar kepada siswanya [2]. Jejaring sosial Edmodo dipilih karena mencakup beberapa segi antara lain access, cost, dan interactivity [8].

3. Metode Penelitian

Penelitian ini dibuat menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif jenis studi tindakan kelas. Peneliti menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif dimana penelitian ini menjelaskan hubungan antar variabel dengan menganalisis data numerik (angka) menggunakan metode statistik melalui pengujian hipotesa [9].

Metode penelitian yang digunakan adalah school survey yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pendidikan, Misalnya, situasi belajar, proses pembelajaran, ciri-ciri personalia pendidikan, keadaan peserta didik dan hal-hal lain yang menunjang proses pembelajaran. Untuk tahap pelaksanaan penelitian dibuat menggunakan langkah-langkah dari metode school survey [10].

Gambar 1. Tahapan Penelitian

Dari gambar 1 pada tahap pertama dilakukan perancangan penelitian dengan merancang waktu penelitian untuk menjadwalkan penelitian agar tidak terjadi salah strategi dalam proses penelitian. Setelah itu dilakukan dengan menentukan populasi dan sampel, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI semester 2 SMA Kristen 1 Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015 dengan jumlah 6 kelas dan murid sebanyak 161 siswa. Sampel pada penelitian ini adalah kelas XI IPA 1 di SMA Kristen 1 Salatiga dengan jumlah 33 siswa yang merupakan rekomendasi dari pengajar dan memenuhi kriteria.

Pada tahap kedua mempersiapkan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian dan dapat dioptimalkan ketika penelitian dilaksanakan. Sarana dan prasarana pendidikan yang terdapat pada sekolah adalah web sekolah, lab komputer, perpustakan, LCD proyektor, speaker, WiFi, dan lain lain. Di dalam kelas digunakan LCD proyektor untuk proses pembelajaran dan WiFi yang dapat

Instrumen Penelitian

Persyaratan Administrasi

Pelaksanaan Penelitian

(12)

4

diakses oleh siswa dengan mudah, dengan adanya internet maka Edmodo dapat diakses dengan mudah oleh siswa dan pengajar. Pemberian materi belajar diberikan melalui edmodo untuk memudahkan siswa untuk mengunduh dan mengulang materi yang telah diajarkan.

Pada tahap ketiga dilakukan persyaratan administrasi oleh peneliti. Persyaratan administrasi dibutuhkan agar pihak sekolah mengetahui akan dilakukan penelitian di dalam sekolah. Pengurusan administrasi perijinan dilaksanakan dari Fakultas Teknologi Informasi, setelah surat-surat ijin selesai dibuat kemudian diserahkan kepada pihak sekolah untuk dapat mengetahui bahwa akan dilakukan penelitian di dalam lembaga pendidikannya.

Pada tahap keempat akan dilakukan penelitian oleh peneliti untuk pengumpulan data terhadap sampel penelitian dan mencari informasi seakurat mungkin. Penelitian ini dilakukan dengan menentukan variabel penelitian, variabel penelitian dibagi dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebasnya adalah pembelajaran menggunakan Edmodo dan variabel terikatnya adalah minat belajar kewarganegaraan [11]. Kemudian dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, kuesioner dibagikan 2 kali yaitu sebelum pemanfaataan Edmodo dalam pembelajaran dan setelah pemanfaatan Edmodo dalam pembelajaran. Penyusunan kuesioner dibuat sebanyak 30 pertanyaan [12] dengan menggunakan 4 indikator yaitu attention, relevance, confidence, dan satisfaction[13].

Pada tahap kelima dilakukan analisis data oleh peneliti untuk mengolah dan menentukan hasil dari penelitian. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif, pengujian data, dan pembahasan. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan atau menguraikan data sehingga mudah dipahami. Cara yang digunakan dalam analisis deskriptif meliputi menentukan ukuran dari data dan distribusi frekuensi. Pengujian data dilakukan untuk pendeskripsian data dan melakukan pengujian data menggunakan uji statistik dengan program SPSS 16.0 (Statistic Product Service Solution). Pengujian yang dilakukan yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji korelasi agar kesimpulan yang didapat tidak menyimpang [14]. Kemudian peneliti melakukan pembahasan dengan memasukkan uji hipotesis untuk melihat perbedaan antara pembelajaran secara konvensional dan pemanfaatan Edmodo dalam pembelajaran di kelas sampel [15].

4. Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian dari pelaksanaan pembelajaran yaitu gambaran pelaksanaan pembelajaran dengan Edmodo pada kelas sampel, deskripsi data yang terdiri dari analisis deskriptif dan pengolahan data, serta pembahasan yang terdiri dari uji hipotesis dan pembahasan hasil penelitian.

(13)

5

keseluruhan), fact test (tes fakta), dan team scores and team recognition (skor kelompok dan pengakuan kelompok) [16].

Dilakukan analisis deskriptif untuk mengetahui minat belajar siswa dengan pemanfaatan Edmodo pada kelas sampel. Analisis ini menggunakan data hasil sebaran kuesioner untuk pengolahan data. Data yang ditemukan pada penelitian ini dapat dilihat dari tabel 1.

Tabel 1. Deskriptif Kuesioner Minat Belajar Siswa Kelas Kuesioner 1 Kuesioner 2 data kuesioner minat belajar dengan memanfaatkan Edmodo ,pada pertemuan pertama sebesar 46,88 dan minat belajar pertemuan kedua sebesar 47,79. Selisih skor minat belajar pertemuan pertama dan pertemuan kedua sebesar 0,91 dan minat belajar siswa mengalami peningkatan.

Analisis yang yang dilakukan selanjutnya dalam analisis deskriptif menggunakan bentuk interval dan menentukan interval dengan melihat distribusi skor kuesioner [16]. Menentukan 3 kategori yaitu rendah, sedang dan tinggi, batas bawah.

Tabel 2. Deskriptif Skor Kuesioner (Minat Belajar) Statistik

Pada tabel 1 terlihat bahwa batas bawah adalah 45,93 ≈ 46 dan batas atas adalah 48,73 ≈ 49. Batas kategori untuk tinggi adalah antara 49 sampai 58, sedang antara 46 sampai 49, dan rendah antara 38 sampai 46. Dijelaskan pada tabel 2 di bawah ini.

Tabel 3. Interval Skor Kuesioner Minat Belajar No Kategori Batas Bawah Batas Atas Interval

1 Tinggi 49 58 49 < x ≤ 58

2 Sedang 46 49 46 ≤ x ≤ 49

3 Rendah 38 46 38 ≤ x < 46

(14)

6 pada pertemuan kedua sebanyak 14 (43%) siswa memiliki minat belajar tinggi, 5 (15%) siswa memiliki minat belajar sedang, 14 (42%) siswa memiliki minat belajar rendah. Dijelaskan pada tabel 4.

Tabel 4. Distribusi Hasil Skor Kuesioner

Kategori Interval

Minat Belajar Pertemuan 1

Minat Belajar Pertemuan 2 Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

Tinggi 49 < x ≤ 58 13 39% 14 43%

Sedang 46 ≤ x ≤ 49 6 18% 5 15%

Rendah 38 ≤ x < 46 14 43% 14 42%

Alasan yang mempengaruhi pada hasil kategori tinggi yaitu, siswa pada kategori ini memiliki gadget yang mendukung pembelajaran dengan memanfaatkan Edmodo, sudah pernah menggunakan Edmodo, terbantu dalam belajar dan mengerjakan tugas, dapat memahami materi pelajaran kewarganegaraan dengan baik. Pada kategori sedang yaitu siswa pada kategori ini memiliki gadget yang kurang mendukung pembelajaran dengan memanfaatkan Edmodo, masih kurang paham dengan penggunaan Edmodo, belum memahami secara baik materi pelajaran kewarganegaraan. Kemudian pada kategori rendah yaitu, siswa pada kategori ini belum memiliki gadget yang mendukung pembelajaran dengan memanfaatkan Edmodo, kesulitan dalam menggunakan Edmodo, tidak menyukai mata pelajaran kewarganegaraan.

Gambar 2. Presentase Skor Minat Belajar

Melihat presentase pada gambar 2 diketahui bahwa terjadi kenaikan minat belajar pada kategori tinggi dari pertemuan 1 sebesar 39% menjadi 43% di pertemuan 2, karena siswa yang berada pada kategori ini cenderung lebih aktif dalam pembelajaran dengan memanfaatkan Edmodo dan aktif di dalam diskusi kelompok. Pada kategori sedang, terjadi penurunan dari pertemuan 1 sebesar 18% menjadi 15% pada pertemuan 2, karena siswa sudah merasa memahami materi yang diberikan dengan memanfaatkan Edmodo. Kemudian di kategori rendah minat belajar tidak terjadi perubahan dari pertemuan 1 ke pertemuan 2 yang dimana sebesar 14%, karena siswa tidak terbiasa dengan pembelajaran memanfaatkan Edmodo dan tidak aktif ketika di dalam diskusi kelompok.

Setelah dilakukan uji deskriptif kemudian dilakukan pengujian data pada minat belajar dengan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji

(15)

7

banding pada minat belajar [16]. Pertama dilakukan uji normalitas kuesioner minat belajar siswa, pada pengujian ini diuji berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov

dengan menggunakan interval 95% maka nilai α = 5%.

Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Kuesioner (Minat Belajar) Kolmogorov-Smirnova

Statistik Df Signifikansi

Kuesioner_1 .147 33 .068

Kuesioner_2 .109 33 .200

Pada hasil uji normalitas kuesioner pertama ditemukan angka Signifikansi = 0,068, maka distribusi data pada kuesioner 1 Signifikansi = 0,68 lebih besar dari

α = 0,05 dan dikatakan normal. Sedangkan pada hasil uji normalitas kuesioner

kedua ditemukan angka Signifikansi = 0,2, maka distribusi data pada kuesioner

kedua Signifikansi = 0,2 lebih besar dari α = 0,05 dan dikatakan normal.

Pada pengujian kedua dilakukan uji homogenitas, uji ini dilakukan berdasarkan One-Way ANOVA dengan diukur menggunakan α = 0,05, dan melihat signifikansi.

Tabel 6. Hasil Uji Homogenitas (Minat Belajar) ANOVA

Kuesioner_2

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 735.215 15 49.014 2.493 .037

Within Groups 334.300 17 19.665

Total 1069.515 32

Pada pengolahan data uji homogenitas ditemukan bahwa Signifikansi. = 0,037 lebih kecil dari 0,05, maka data dinyatakan tidak homogen.

Kemudian pengujian ketiga dilakukan uji banding pada minat belajar, uji banding ini menggunakan statistik non parametrik yaitu uji korelasi Wilcoxon Sign, karena data tidak homogen. Pada pengujian ini dibentuk hipotesis uji banding data minat belajar [15].

H0 = Rataan kedua data sampel tidak signifikan H1 = Rataan kedua data sampel signifikan

Tabel 7. Tes Wilcoxon Sign (Minat Belajar)

Test Statisticsb

Kuesioner_2 Kuesioner_1

Z -.954a

(16)

8

Setelah dilakukan uji korelasi dengan Wilcoxon Sign pada data didapatkan bahwa nilai Sig. = 0,340 > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak artinya rataan kedua data sampel tidak signifikan.

Pembahasan dalam penelitian ini setelah melakukan pengujian pada data kuesioner minat belajar, dilakukan terlebih dahulu uji hipotesis untuk menyatakan ada atau tidaknya korelasi antar variabel sehingga untuk mengujinya dirumuskan hipotesis berikut,

H0 : Tidak terdapat perbedaan minat belajar antara pembelajaran secara konvensional dan pemanfaatan Edmodo dalam pembelajaran.pada kelas sampel.

H1 : Terdapat perbedaan minat belajar antara pembelajaran secara konvensional dan pemanfaatan Edmodo dalam pembelajaran.pada kelas sampel.

Berdasarkan pengujian korelasi Wilcoxon Sign didapatkan nilai signifikansi 0,340 > 0,05 maka H1 yang menyatakan terdapat perbedaan minat belajar antara pembelajaran secara konvensional dan pemanfaatan Edmodo dalam pembelajaran.pada kelas sampel ditolak. Menolak H1 artinya menerima H0 maka hipotesis yang menyatakan tidak terdapat perbedaan minat belajar antara pembelajaran secara konvensional dan pemanfaatan Edmodo dalam pembelajaran.pada kelas sampel diterima.

Pembahasan hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti pada kelas XI IPA 1 di SMA Kristen 1 Salatiga dengan mencobakan pembelajaran materi kewarganegaraan dengan memanfaatkan Edmodo sebagai fasilitas belajar. Didapatkan rata-rata untuk minat belajar dalam pembelajaran secaara konvensional sebesar 46,88 dan minat belajar setelah pemakaian Edmodo dalam pembelajaran sebesar 47,79. Selisih rata-rata antara minat belajar sebelum pemakaian Edmodo dalam pembelajaran dan minat belajar setelah pemakaian Edmodo dalam pembelajaran yaitu 0,91. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata minat belajar siswa setelah pemakaian Edmodo mengalami peningkatan.

Minat belajar siswa pada kelas sampel di pembelajaran kewarganegaraan dengan memanfaatkan Edmodo tidak mengalami kenaikan yang terlalu tinggi. Minat belajar pada pertemuan pertama terhadap minat belajar pada pertemuan kedua dengan menggunakan data kuesioner, pada kategori tinggi terdapat 13 siswa atau 39% menjadi 14 siswa atau 43%, kategori sedang terdapat 6 siswa atau 18% menjadi 5 siswa atau 15%, kategori rendah terdapat 14 siswa atau 43% menjadi 14 siswa atau 42%.

(17)

9

kurang menjelaskan materi dengan spesifik yang menjadikan pemahaman siswa menjadi abstrak.

Dilakukan pula wawancara terhadap pengajar mengenai proses pembelajaran dengan menggunakan Edmodo. Pengajar mengalami kendala dalam pembelajaran karena pengajar kurang memahami benar konsep dari aplikasi Edmodo, beberapa siswa yang kurang siap dalam menerima materi dari pengajar dan menjadikan materi tidak selesai tepat waktu, materi pelajaran kewarganegaraan yang abstrak sehingga sulit dipahami dan dimengerti oleh siswa dan materi pelajaran kewarganegaran tidak sesuai waktu pembelajarannya dengan materi yang banyak.

5. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan pembelajaran dengan memanfaatkan Edmodo tidak terlalu berpengaruh terhadap minat belajar kewarganegaraan siswa kelas XI IPA 1 SMA Kristen 1 Salatiga semester 2 tahun ajaran 2014/2015. Terlihat pada hasil uji banding terhadap minat belajar menggunakan korelasi Wilcoxon Sign didapatkan nilai signifikansi 0,340 > 0,05 maka tidak terdapat perbedaan signifikan antara minat belajar pembelajaran secara sebelum pemanfaatan Edmodo dan pemanfaatan Edmodo dalam pembelajaran.pada kelas sampel, walaupun terdapat kenaikan skor minat belajar sebelum dan sesudah menggunakan Edmodo yakni 0,91 pada rata-rata hasil sebaran kuesioner minat belajar.

Terdapat tiga faktor utama yang menyebabkan tidak terdapat perbedaan signifikan pemanfaatan Edmodo dalam meningkatkan minat belajar yaitu, 1. Gadget yang digunakan siswa di kelas sampel hanya sebagian yang mendukung pembelajaran dengan memanfaatkan Edmodo, 2. Siswa merasa bosan dengan mata pelajaran kewarganegaraan karena materi yang diberikan memiliki banyak hafalan dan abstrak sehingga tidak mudah dipahami, 3. Pengajar belum memahami benar pemanfaatan Edmodo secara keseluruhan.

Saran untuk penelitian selanjutnya, untuk lebih akurat diusahakan mencari subyek penelitian yang mempunyai gadget berbasis android dengan spesifikasi menengah keatas dan lab komputer mempunyai akses internet.

6. Daftar Pustaka

[1]. Holt, John. 2011. Mengapa Siswa Gagal. Jakarta : Erlangga.

[2]. Renato, Tino. 2013. Edmodo Sarana Komunikasi Mudah Untuk Guru Dan Murid. Artikel. Diakses dari

http://media.kompasiana.com/new-media/2013/06/18/Edmodo-sarana-komunikasi-mudah-untuk-guru-dan-murid-566247.html pada tanggal 23 September 2014

[3]. Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan. 2013. Kurikullum 2013 Kompetensi Dasar SMA. Jakarta.

[4]. Suara Pembaruan. 2013. Kurikullum 2013, Peminatan Di SMA Sesuai Rapor Dan Wawancara. Artikel. Diakses dari

(18)

10

[5]. Ayu, Defi Sita, Meylia Elisabeth Ranu. 2014. Penerapan E-Learning Melalui Edmodo Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Simulasi Digital Siswa Kelas X APK 1 SMKN 1 Magetan. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.

[6]. Basori. 2013. Pemanfaatan Social Learning Network Edmodo” Dalam Membantu Perkuliahan Teori Bodi Otomotif Di Prodi PTM JPTK FKIP UNS. Surakarta : Universitas Negeri Sebelas Maret.

[7]. Prasetiyono, Singgih, dan Meini Sondang Sumbawati. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran E-Learning Berbasis Edmodo Pada Kompetensi Dasar Menerapkan Konsep Dasar Sistem Komunikasi Data Sinyal Digital Melalui Media Kabel Fiber Dan Frekuensi Radio Di SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto, Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.

[8]. Luteheru, J. 1988. Media pembelajaran. Jakarta : Dierjen Dikti.

[9]. Tomi Darmawan. 1978. Minat, Strategi dalam Pencapaian Tujuan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

[10]. Waloeyo,Yohan Jati. 2010. Twitter Best Social Networking. Yogyakarta: Penerbit Andi,ELCOM.

[11]. Notoatmodjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. P.T. Rineka. Jakarta. [12]. Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya.

[13]. Riduwan, dan Akdon. 2009. Rumus Dan Data Dalam Analisis Statistik Untuk Penelitian: (Administrasi – Bisnis – Pemerintahan – Sosial Kebijakan – Ekonomi – Hukum – Manajemen – Kesehatan). Bandung : Alfabeta.

[14]. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Bandung : Alfabeta.

[15]. Keller, John M. 1987. "Development And Use Of The ARCS Model Of Instructional Design" Journal Of Instructional Development

[16]. Trihendradi, Cornelius. 2013. Step By Step IBM SPSS 21 : Analisis Data Statistik. Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET.

[17]. Agusyana, Yus, dan Islandscript. 2011. Olah Data Skripsi Dan Penelitian Dengan SPSS 19. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Gambar

Tabel 1. Deskriptif Kuesioner Minat Belajar Siswa Kelas
Gambar 2. Presentase Skor Minat Belajar
Tabel 7. Tes Wilcoxon Sign (Minat Belajar)

Referensi

Dokumen terkait

Permainan congklak ini merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan dalam mengajarkan materi penjumlahan di Sekolah Dasar.. Dalam melakukan operasi penjumlahan

yang dimaksud dalam kurikulum KKPI adalah keterampilan dalam hal komputer untuk mengakses. informasi dari internet (Wijaya &amp; Mintana,

Tujuan penelitian ini yaitu untuk merancang suatu teknik pemberian rekomendasi jurusan dengan pendekatan terhadap preferensi pengguna dan Analytic Hierarchy Process

Sedangkan service quality (kualitas layanan) tidak mempunyai hubungan kausal yang signifikan terhadap loyalitas konsumen , sehingga kualitas layanan tidak dapat mempengaruhi

Seperti yang dikemukakan oleh Ade Fatma Lubis dalam bukunya yang berjudul Ekonomi Kesehatan (2009:97), analisis biaya rumah sakit ini bertujuan antara lain untuk

Dibuat oleh :Herlambang SP Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen. tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia Merdeka yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk

Dari keseluruhan program penanggulangan kemiskinan tersebut, diharap- kan pengentasan kemiskinan khususnya pada sektor pertanian dan kemiskinan di perdesaan secara bertahap