PENGGUNAAN MEDIA MAJALAH DINDING PADA
PEMBELAJARAN MENULIS PUISI
(Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII
SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
disusun oleh
Putri NIM 0906297
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PEMBELAJARAN MENULIS PUISI
(Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII
SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)
Oleh
Putri
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
©Putri2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013
Hak Cipta dilindungi Undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian
LEMBAR PENGESAHAN
PENGGUNAAN MEDIA MAJALAH DINDING DALAM
PEMBELAJARAN MENULIS PUISI
(Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII
SMP Kartika XIX-2 Bandung)
oleh Putri 0906297
disetujui dan disahkan oleh
Pembimbing I,
Dr. Hj. Isah Cahyani, M. Pd. NIP.196407071989012001
Pembimbing II,
Halimah, S. Pd., M. Pd. NIP. 198104252005012003
diketahui oleh
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
Universitas Pendidikan Indonesia
Penelitian yang berjudul “Penggunaan Media Majalah Dinding dalam Pembelajaran Menulis Puisi (Penelitian Eksperimen Semu pada Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)”. ini dilakukan terhadap siswa di SMP Kartika XIX-2 Bandung. Penelitian ini diawali dengan perumusan masalah yaitu: 1) bagaimana kemampuan menulis puisi siswa sebelum menggunakan media majalah dinding?; 2) bagaimana kemampuan menulis puisi siswa sesudah menggunakan media majalah dinding?; 3) adakah perbedaan yang signifikan pada kemampuan siswa dalam menulis puisi sebelum dan sesudah menggunakan media majalah dinding di SMP Kartika XIX-2 Bandung?
Hipotesis penelitian ini yaitu terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis puisi siswa sebelum dan sesudah menggunakan media majalah dinding, sehingga media majalah dinding efektif digunakan dalam pembelajaran menulis puisi. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan tes awal-tes akhir untuk kelas eksperimen. Populasi penelitian ini adalah SMP Kartika XIX-2 Bandung dengan sampel kelas VII-D sebagai kelas eksperimen. Sampel terdiri atas 30 orang.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai rata-rata hasil tes awal kelas eksperimen yaitu 54, siswa sudah mengerti pengertian puisi dan menulis puisi, tetapi belum begitu memahami unsur-unsur puisi yang akan menunjang puisi tersebut. Nilai rata-rata tes akhir yaitu 74, siswa sudah memahami unsur-unsur puisi dan sudah bisa memasukan unsur-unsur puisi tersebut ke dalam puisi mereka. Dari nilai rata-rata tersebut dapat terlihat bahwa nilai menulis puisi siswa setelah menggunakan media majalah dinding mengalami peningkatan sebesar 20 poin.
ABSTRACT
The study, entitled " Penggunaan Media Majalah Dinding dalam Pembelajaran Menulis Puisi (Penelitian Eksperimen Semu pada Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)", is done to students in Kartika XIX - 2 Bandung junior high school. This study begins with the formulation of the problem, namely: 1) how the students' ability to write poetry before using magazine media wall?; 2) how the students' ability to write poetry after using wall magazine media?; 3) is there a significant difference in students' ability in writing poetry before and after using wall magazine media in SMP Kartika XIX - 2 Bandung?
The hypothesis of this study that there is a significant difference between the ability writing poetry students before and after using wall magazine media, so the media wall magazine effectively used in learning to write poetry. The design used in this study was a quasi-experimental design to test the early-late for class test experiment. The population was SMP Kartika XIX - 2 Bandung with a sample class VII - D as a experiment class. The sample consisted of 30 people.
Based on the results of the study, the average values obtained initial results of experiments are 54 classes, the students have understood the sense of poetry and write poetry, but not understand the elements of poetry that will support the poem. The average value of the final test is 74, students have a grasp of the elements of poetry and was able to incorporate elements of the poem in their poetry. From the average value can be seen that the value of writing poetry students after using wall magazine media increased by 20 points.
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN………..………...i
ABSTRAK……….………..………... ii
KATA PENGANTAR………..…………..………... iii
UCAPAN TERIMA KASIH………..…………..…………... iv
DAFTAR ISI……….………..………... vi
DAFTAR TABEL……….…………..………... ix
DAFTAR BAGAN………...…………....x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian………... 1
B. Identifikasi Masalah………...………..…..3
C. Batasan Masalah……… ………...4
D. Rumusan Masalah………..4
E. Tujuan Penelitian………... 4
F. Manfaat Penelitian………... 4
1. Bagi pendidikan………..……... 5
2. Bagi pendidikan………... 5
3. Bagi peneliti………... 5
G. Sistematika Penulisan………...………... 5
BAB II MENULIS PUISI DAN MEDIA MAJALAH DINDING A. Menulis Puisi.………... 7
1. Pengertian Menulis Puisi... 7
2. Jenis-Jenis Puisi……….………...……10
a. Puisi Lirik……….……..…..10
1) Puisi Kognitif……….…..……10
3) Puisi Afektif……….……….………..11
b. Puisi Naratif……….….…..……….……....11
c. Puisi Deskriptif……….…….……...……….……...…11
3. Unsur-Unsur Puisi……….……….……...…12
a. Unsur Fisik Puisi………....………...…12
1) Diksi (Pemilihan Kata)……….……12
2) Pengimajian……….…………...13
3) Kata Konkret………...….…...…..13
4) Bahasa Figuratif (Majas)………...……...….13
5) Versifikasi (Rima, Ritma, dan Metrum)……….…………..….…..…..14
6) Tata Wajah (Tipografi)………..…..…..15
b. Unsur Batin Puisi………..15
1) Tema………....…..15
2) Perasaan………...……..…16
3) Nada dan Suasana……….…..…..16
4) Amanat……….….…16
B. Media Majalah Dinding………....…..16
1. Pengertian Media………..………..….…..16
2. Hakikat Majalah Dinding……….…..….…..17
3. Fungsi Majalah Dinding………..………..….….…..18
4. Manfaat Majalah Dinding………...…..19
5. Media Majalah Dinding sebagai Media Pembelajaran………....…..21
6. Penggunaan Media Majalah Dinding sebagai Media Ajar Menulis Puisi……...22
C. Kerangka Pemikiran………...…23
D. Hipotesis Penelitian……….……24
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel………... 25
1. Populasi………...………...…….………... 25
B. Desain Penelitian………...………... 26
C. Definisi Operasional………...………..………... 27
D. Instrumen Penelitian………...………... 28
1. Instrumen Pengumpulan Data………... 28
2. Instrumen Perlakuan………...………....... 33
E. Teknik Penelitian…...………...………... 43
1. Teknik Pengumpulan Data………..…………...…... 43
2. Teknik Pengolahan Data………..………... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Kelas Eksperimen………... 47
1. Deskripsi Proses Penelitian………..………... 47
2. Deskripsi Hasil Prates………..………... 50
3. Deskripsi Nilai Pascates………..………... 56
B. Uji Persyaratan Analisis Data Kelas Eksperimen………... 61
1. Uji Reabilitas Antarpenimbang………….…..………... 61
a. Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Nilai Prates………... 61
b. Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Nilai Pascates………... 65
2. Uji Normalitas………....………..………... 68
a. Uji Normalitas Data Nilai Prates……….……... 69
b. Uji Normalitas Data Nilai Pascates……….…... 72
C. Uji Hipotesis……….…………..………... 76
D. Pembahasan Hasil Penelitian………...…………... 79
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan……….………...…………..………... 82
B. Saran……….………..………... 83
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Peneltian
Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa, khususnya bahasa Indonesia. Menulis merupakan ilmu dasar yang biasa didapatkan semenjak masuk tingkat satuan pendidikan terendah hingga tingkat satuan pendidikan tertinggi.
Pada dasarnya, setiap manusia pasti memiliki kemampuan menulis. Namun, tidak semua orang mengasah kemampuan menulisnya sehingga tingkat kemampuan menulisnya berbeda-beda.
Keterampilan menulis diajarkan dalam setiap tingkat satuan pendidikan, termasuk Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, siswa dituntut untuk mampu menulis, khususnya menulis puisi. Pada kelas VII SMP terdapat salah satu kompetensi dasar yang menuntut siswa agar mampu menulis suatu puisi. Menulis puisi sebenarnya sering dilakukan oleh siswa secara tidak sadar, namun ketika ada materi khusus yang menuntut mereka untuk menulis puisi, mereka cenderung bingung dan kurang berminat pada materi tersebut.
Majalah dinding merupakan salah satu merupakan salah satu wujud keterampilan menulis (Santoso, 2007:2). Pernyataan tersebut menegaskan bahwa majalah dinding mempunyai hubungan yang erat dengan keterampilan menulis siswa. Majalah dinding selain digunakan sebagai wadah untuk menampung hasil karya siswa, dapat juga digunakan sebagai media pembelajaran bagi siswa. Dengan adanya majalah dinding, siswa dapat mengetahui bagaimana contoh-contoh karya yang baik, baik berupa cerpen, puisi, gambar, dan artikel. Dengan begitu, siswa dapat menjadikan karya-karya yang ada di dalam majalah dinding tersebut sebagai cotoh bagaimana membuat karya yang bagus dan layak untuk dipublikasikan.
massa sekolah yang dapat memublikasikan karya-karya siswa sehingga dapat dibaca oleh siswa yang lain.
Keberadaan majalah dinding sekolah di zaman sekarang masih belum maksimal. Majalah dinding belum mampu memegang peranan sebagai faktor pendorong atau motivasi siswa dalam menulis. Di beberapa sekolah, majalah dinding hanya berisi surat pengumuman dan brosur acara. Majalah dinding belum digunakan
secara efektif dan belum dikelola dengan baik oleh pihak sekolah. Pengorganisasian dan penyosialisasian majalah dinding yang kurang maksimal dinilai layak menjadi faktor kurangnya peran majalah dinding sekolah.
Dalam menulis puisi, masing-masing siswa memiliki kreativitas yang berbeda. Kreativitas siswa tersebut menciptakan hasil karya puisi yang berbeda pula. Kreativitas merupakan salah satu faktor penting dalam menulis puisi. Kreativitas inilah yang mempengaruhi hasil puisi tersebut sehingga peneliti tertarik untuk melihat hasil kreativitas puisi di SMP Kartika XIX-2 Bandung.
Majalah dinding digunakan sebagai media yang menampung dan memublikasikan hasil puisi tersebut. Dengan terpampangnya karya puisi di majalah dinding berarti puisi tersebut sudah masuk ke kategori layak. Hal seperti itu dapat memotivasi siswa yang lain untuk lebih mengasah kreativitasnya dalam membuat puisi agar bisa terpampang di majalah dinding.
Terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini, salah satunya adalah penelitian Santoso (2007) yang berjudul “Majalah Dinding Sebagai Media untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis dan Budaya Baca Siswa”. Dalam makalah tersebut dinyatakan bahwa majalah dinding mempunyai peranan untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa. Majalah dinding juga dinyatakan menjadi media yang
efektif dalam pembelajaran. Hayatun (2011) juga sependapat dengan hasil penelitian tersebut, ia mengatakan dalam skripsinya yang berjudul “Pemanfaatan Media Majalah
3
siklus pertama 46,77, siklus kedua 66,13, dan sikus ketiga 70,32. Dengan hasil penelitian sebelumnya, dapat dilihat majalah dinding dapat meningkatkan kemampuan siswa dengan berbagai peran, yaitu sebagai motivator secara tidak langsung, sebagai bahan inspirasi, dan sebagai wadah hasil karya menulis.
Majalah dinding merupakan hal penting untuk perkembangan hasil kreativitas puisi. Oleh karena itu, keberadaan majalah dinding diharapkan dapat dipertegas
kembali keberadaanya untuk kemajuan murid dalam menulis, khususnya dalam menulis puisi. Majalah dinding yang akhir-akhir ini ditinggalkan karena dianggap kuno dapat direkondisikan dengan kemasan yang berbeda agar lebih menarik bagi para siswa. Pengorganisasian majalah dinding sekolahpun diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik agar majalah dinding sekolah tidak ditinggalkan lagi oleh para siswa. Para murid harus berpartisipasi aktif dalam majalah dinding baik dalam pengorganisasiannya maupun dalam kontribusi isi majalah dinding sekolah tersebut. Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan, peneliti bermaksud membuat penelitian yang berjudul “Penggunaan Media Majalah Dinding dalam Pembelajaran Menulis Puisi (Penelitian Eksperimen Semu pada Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Sarana dan prasarana yang kurang menunjang pembelajaran menulis puisi. 2. Kurangnya perhatian pendidik terhadap pembelajaran menulis puisi.
3. Kreativitas pendidik yang belum maksimal yang dapat menunjang dan membangkitkan siswa dalam pembelajaran menulis puisi.
4. Kurang beragamnya hasil kreativitas menulis puisi para siswa di sekolah.
5. Kurangnya motivasi para siswa dalam menulis puisi.
6. Pengorganisasian majalah dinding sekolah yang belum baik.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi permasalahan yang telah diuraikan di atas, peneliti membatasi penelitian ini pada keterampilan menulis puisi siswa kelas VII-D SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013 dengan menggunakan media majalah dinding.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana kemampuan menulis puisi siswa sebelum menggunakan media majalah dinding di SMP Kartika XIX-2 Bandung?
2. Bagaimana kemampuan menulis puisi siswa sesudah menggunakan media majalah dinding di SMP Kartika XIX-2 Bandung?
3. Adakah perbedaan yang signifikan pada kemampuan siswa dalam menulis puisi sebelum dan sesudah menggunakan media majalah dinding di SMP Kartika XIX-2 Bandung?
E. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi tentang:
1. Kemampuan menulis siswa sebelum menggunakan media majalah dinding di SMP Kartika XIX-2 Bandung.
2. Kemampuan menulis siswa sesudah menggunakan media majalah dinding di SMP Kartika XIX-2 Bandung.
3. Perbedaan kemampuan siswa dalam menulis puisi sebelum dan sesudah menggunakan media majalah dinding di SMP Kartika XIX-2 Bandung.
F. Manfaat Penelitian
5
1. Bagi pendidik
Penelitian ini bermanfaat untuk menjadikan majalah dinding sebagai salah satu media pembelajaran di sekolah, khususnya dalam pembelajaran menulis puisi. Majalah dinding dapat meningkatkan dan memotivasi siswa dalam pembelajaran menulis puisi.
2. Bagi pendidikan
Penelitian ini bermanfaat untuk memberika gambaran bahwa media juga memiliki peranan dalam pembelajaran, khususnya majalah dinding. Majalah dinding dapat digunakan sebagai salah satu media pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran. 3. Bagi peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui bahwa majalah dinding merupakan media pembelajaran yang efektif digunakan, karena dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam pembelajaran menulis puisi.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri atas lima bab. Pada bab pertama dijelaskan mengenai hal-hal yang mendasari penelitian ini. Diawali dengan latar belakang penelitian yang menjelaskan alasan mengapa masalah diteliti, gejala-gejala kesenjangan dan solusi yang ditawarkan, kompleksitas masalah, dan pendekatan yang digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Kemudian identifikasi dan perumusan masalah penelitian yang disusun berdasarkan latar belakang penelitian, berisi analisis masalah dan pertanyaan yang berkaitan dengan hasil penelitian. Selain itu terdapat tujuan penelitian yang berkesinambungan dengan rumusan masalah, juga manfaat penelitianbaik bagi pengajar, dunia pendidikan, dan peneliti sendiri.
Bab dua berisi teori-teori dalam penelitian ini, yaitu teori mengenai puidi yang mencakup pengertian puisi, unsur-unsur puisi, dan penjelasan mengenai media
majalah dinding.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:117). Populasi bukanlah hanya sekelompok orang yang akan diteliti atau dipelajari, tetapi dapat pula obyek dan benda-benda alam yang lain. Sugiyonopun menambahkan bahwa populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Dalam penelitian ini, populasi yang dimaksud adalah seluruh siswa-siswi kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung yang rinciannya sebagai berikut.
a. Kelas VII-A dengan jumlah murid 39 orang, terdiri atas 22 orang siswa laki-laki dan 17 orang siswa perempuan.
b. Kelas VII-B dengan jumlah murid 38 orang, terdiri atas 21 orang siswa laki-laki dan 17 orang siswa perempuan.
c. Kelas VII-C dengan jumlah murid 39 orang, terdiri atas 20 orang siswa laki-laki dan 19 orang siswa perempuan.
d. Kelas VII-D dengan jumlah murid 37 orang, terdiri atas 21 orang siswa laki-laki dan 16 orang siswa perempuan.
e. Kelas VII-E dengan jumlah murid 38 orang, terdiri atas 20 orang siswa
f. Kelas VII-F dengan jumlah murid 38 orang, terdiri atas 22 orang siswa laki-laki dan 16 orang siswa perempuan.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012:118). Apabila populasi memiliki jumlah yang
cukup besar, peneliti bisa memilih sebagian dari populasi untuk dijadikan bahan penelitian.
Populasi dalam penelitian ini homogen, sehingga dalam pengambilan sampel peneliti menggunakan teknik simple random sampling atau pengambilan sampel secara acak. Sampel yang dipilih untuk kelas eksperimen yaitu seluruh siswa kelas VII-D yang berjumlah 37 orang.
B. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode eksperimen. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2012:107).
Sugiyono (2012:108-109) membagi bentuk desain ekperimen menjadi empat bagian yaitu Pre-Experimental Design, True Experimental Design, Factorial Design, dan Quasi Experimental Design.
Penelitian ini menggunakan Pre-Experimental Designs yaitu One-Group Prestest-Posttest Design. Desain penelitiannya digambarkan sebagai berikut.
(Sugiyono, 2012:111)
27
Keterangan:
O1 : Nilai pretest
O2 : Nilai posttest
Dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan satu kelas sebagai kelas eksperimen. Langkah awal dalam penelitian ini adalah memberikan tes sebelum diberi perlakuan (prates) kepada kelas eksperimen. Kemudian kelas eksperimen
tersebut diberi perlakuan yaitu menggunakan media majalah dinding. Setelah diberi perlakuan, peneliti memberikan tes setelah diberi perlakuan (pascates) kepada kelas eksperimen. Selanjutnya hasil prates dan pascates tersebut dibandingkan perbedaannya agar mengetahui pengaruh dari penggunaan media majalah dinding dalam pembelajaran menulis puisi.
C. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahpahaman pandangan atau persepsi tentang konsep-konsep yang terdapat dalam penelitian ini, maka peneliti akan menjelaskan makna konsep tersebut sehingga menjadi jelas dan dapat dipahami dengan benar.
Adapun konsep tersebut perlu didefinisikan secara opersional sebagai berikut. 1. Pembelajaran menulis puisi merupakan salah satu proses belajar menulis atau
menuangkan rasa dan imajinasi siswa terhadap sesuatu yang dirasakan oleh indera manusia melalui kata-kata yang indah.
2. Majalah dinding dapat dikatakan sebagai media karena majalah dinding menjadi wadah untuk memublikasikan hasil karya siswa, dalam penelitian ini yaitu puisi. Majalah dinding juga digunakan sebagai contoh atau acuan bagaimana karya-karya yang layak dipublikasikan di majalah dinding.
Majalah dinding berperan sebagai inspirator dalam pembelajaran menulis puisi karena hanya karya-karya yang terbaik yang dapat dipublikasikan di
3. Majalah dinding merupakan suatu media massa sekolah yang berguna untuk menampung karya-karya pilihan dari siswa-siswi sekolah tersebut. Majalah dinding dapat memotivasi siswa dalam menulis puisi. Dengan media majalah dinding siswa menjadi semangat menulis puisi karena mereka mempunyai keinginan agar karyanya terpampang di majalah dinding dan dapat dilihat oleh seluruh siswa di sekolah tersebut.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah sarana penelitian (berupa seperangkat tes dan sebagainya) untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan (Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, 2005:347).
Dalam penelitian ini terdapat dua instrumen yaitu instrumen pengumpulan data dan instrumen perlakuan, yang akan dijabarkan sebagai berikut.
1. Instrumen Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode tes. Tes akan dilakukan sebanyak dua kali yaitu tes sebelum diberi perlakuan (prates) dan tes setelah diberi perlakuan (pascates). Adapun soal yang digunakan adalah sebagai berikut.
a. Soal tes sebelum diberi perlakuan (prates)
b. Soal tes setelah diberi perlakuan (pascates)
TES MENULIS PUISI 1
Tulislah sebuah puisi bertema keindahan alam!
TES MENULIS PUISI 2
29
c. Pedoman penilaian menulis puisi
Penilaian terhadap hasil menulis puisi siswa ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal menulis puisi siswa dan perkembangan kemampuan menulis puisi siswa setelah diberi perlakuan berupa penggunaan media majalah dinding. Kedua hasil menulis siswa tersebut dibandingkan dan dilihat perbedaannya untuk melihat pengaruh penggunaan media majalah dinding dalam pembelajaran
menulis puisi di kelas. Selain itu, pedoman penilaian menulis puisi ini juga berfungsi untuk mempermudah penilai dalam menilai hasil tulisan puisi siswa.
Tabel 3.1
Penilaian Puisi Siswa Berdasarkan Skor
Jumlah Skor Kategori
91-100 Sangat Baik
71-90 Baik
51-70 Cukup
31-50 Kurang
10-30 Sangat Kurang
Tabel 3.2
Pedoman Penilaian Puisi Siswa
No. Kategori Kriteria Nilai
1 Pilihan kata atau diksi
Diksi sangat memperkuat daya ungkap dan menambah estetika puisi
17 − 20
Diksi memperkuat daya ungkap dan menambah estetika puisi
13 − 16
ungkap dan menambah estetika puisi−
Diksi kurang memperkuat daya ungkap dan kurang menambah estetika puisi
5 − 8
Diksi tidak memperkuat daya ungkap dan tidak menambah estetika puisi
1 − 4
2 Pengimajian Pengimajian sangat menambah pencitraan pembaca terhadap isi puisi
17 − 20
Pengimajian menambah pencitraan pembaca terhadap isi puisi
13 − 16
Pengimajian cukup menambah pencitraan pembaca terhadap isi puisi
9 − 12
Pengimajian kurang menambah pencitraan pembaca terhadap isi puisi
5 − 8
Pengimajian tidak menambah pencitraan pembaca terhadap isi puisi
1 − 4
3 Versifikasi Versifikasi sangat memperkuat ekspresi dan menambah estetika puisi
17 − 20
Versifikasi memperkuat ekspresi dan menambah estetika puisi
13 − 16
31
menambah estetika puisi
Versifikasi kurang memperkuat dan kurang menambah estetika puisi
5 − 8
Versifikasi tidak memperkuat dan tidak menambah estetika puisi
1 − 4
4 Gaya bahasa atau majas
Majas yang digunakan sangat tepat dalam mengungkapkan isi dan menambah intensitas keindahan puisi
17 − 20
Majas yang digunakan tepat dalam mengungkapkan isi dan
menambah intensitas keindahan puisi
13 − 16
Majas yang digunakan cukup tepat dalam mengungkapkan isi dan
menambah intensitas keindahan puisi
9 − 12
Majas yang digunakan kurang tepat dalam mengungkapkan isi
dan kurang menambah intensitas keindahan puisi
5 − 8
Majas yang digunakan tidak tepat dalam mengungkapkan isi dan tidak menambah intensitas keindahan puisi
1 − 4
5 Amanat Amanat yang tersirat di dalam puisi sangat bagus dan sesuai
dengan isi puisi
Amanat yang tersirat di dalam puisi bagus dan sesuai dengan isi puisi
13 − 16
Amanat yang tersirat di dalam puisi cukup bagus dan sesuai dengan isi puisi
9 − 12
Amanat yang tersirat di dalam puisi kurang bagus dan kurang sesuai dengan isi puisi
5 − 8
Amanat yang tersirat dalam puisi tidak bagus dan tidak sesuai dengan isi puisi
1 − 4
Format Penilaian Puisi Siswa
TANGGAL PENILAIAN :
KOMPETENSI DASAR : Menulis kreatif puisi berkenaan dengan
33
2. Instrumen Perlakuan
Instrumen perlakuan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana pembelajaran berisi kegiatan pembelajaran dengan materi menulis puisi berkenaan dengan keindahan alam. Rencana pelaksanaan pembelajaran ini disusun berdasarkan kurikulum yang telah disepakati untuk tingkat SMP/MTs di seluruh Indonesia dan disesuaikan dengan
kebijakan sekolah yang menjadi tempat penelitian oleh peneliti. Rencana pelaksanaan yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut.
A. STANDAR KOMPETENSI
Menulis sastra
16. mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif puisi
B. KOMPETENSI DASAR
16.1 menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu memahami langkah-langkah menulis puisi
2. Peserta didik mampu menulis larik-larik puisi yang berisi keindahan alam 3. Peserta didik mampu menulis puisi dengan pilihan kata yang tepat dan rima
yang menarik
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP Kartika XIX-2 Bandung
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/2
D. MATERI PEMBELAJARAN
Penulisan puisi berkenaan dengan keindahan alam
E. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : CTL
MetodePembelajaran : pemodelan, penugasan, inkuiri.
F. SUMBER/BAHAN/ALAT
1. Karton/spidol/lakban 2. Papan tulis dan spidol
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
No. Kegiatan Alokasi
Waktu
1 Kegiatan Awal
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. (NBK Religius)
2. Mengecek kehadiran dan kesiapan peserta didik untuk belajar. (kerapihan pakaian, kesiapan sumber belajar, dan kebersihan kelas) (NBK Disiplin)
3. Menjelaskan kompetensi dasar yang akan dicapai. (NBK Tanggung Jawab)
4. Memberikan motivasi kepada peserta didik. (NBK Bersahabat/komunikatif)
10 menit
2 Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Guru menjelaskan mengenai langkah-langkah menulis puisi. (NBK Tanggung Jawab)
2. Peserta didik mendengarkan penjelasan
35
mengenai unsur-unsur instrinsik dalam puisi. (NBK Tanggung Jawab)
3. Peserta didik bersama-sama dengan guru membuat sebuah contoh puisi dengan tema
keindahan alam. (NBK
bersahabat/komunikatif)
4. Melakukan Tanya jawab untuk menguji tingkat pemahaman peserta didik pada materi yang dijelaskan. (NBK Bersahabat/Komunikatif)
Elaborasi
1. Guru meminta peserta didik menjawab
pertanyaan yang berkaitan dengan pengalamannya mengunjungi tempat wisata alam. (NBK mandiri)
2. Guru meminta peserta didik mengubah jawabannya menjadi sebuah puisi. (NBK kreatif, mandiri)
3. Guru meminta perwakilan peserta didik membacakan puisinya di depan kelas secara bergantian. (NBK Mandiri)
Konfirmasi
1. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya. (NBK Bersahabat/komunikatif)
3 Kegiatan Akhir
1. Peserta didik dan guru melakukan refleksi dengan menanyakan apa yang telah dan belum dikuasai terkait dengan kompetensi merefleksi
puisi kemudian membuat simpulan materi untuk memantapkan pemahaman peserta didik. (NBK Bersahabat/komunikatif)
2. Guru menyampaikan sedikit gambaran mengenai materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya dan memberikan tugas (NBK GemarMembaca)
3. Guru menutup pembelajaran dan mengucapkan salam (NBK Religius)
Pertemuan 2
No. Kegiatan Alokasi
Waktu
1 Kegiatan Awal
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. (NBK Religius)
2. Mengecek kehadiran dan kesiapan peserta didik untuk belajar. (kerapihan pakaian, kesiapan sumber belajar, dan kebersihan kelas) (NBK Disiplin)
3. Melakukan appersepsi dengan mengulas materi pada pertemuan sebelumnya. (NBK Tanggung Jawab)
4. Memberikan motivasi kepada peserta didik. (NBK Bersahabat/komunikatif)
10 menit
2 Kegiatan Inti
Eksplorasi
37
mengenai cara menulis puisi. (NBK Bersahabat/Komunikatif)
2. Guru dan peserta didik mengulas kembali mengenai unsur intrinsik puisi. (NBK Bersahabat/Komunikatif)
Elaborasi
1. Peserta didik diajak untuk melihat majalah dinding sekolah. (NBK Kreatif)
2. Peserta didik menyimak penjelasan mengenai
majalah dinding. Pendidik menjelaskan secara rinci karya-karya yang ada di majalah dinding
sehingga menginspirasi dan menjadikan karya tersebut sebagai acuan/contoh bagaimana membuat karya yang menarik untuk dilihat. (NBK Tanggung Jawab, Gemar Membaca) 3. Peserta didik diberi motivasi untuk dapat
membuat karya puisi yang bagus supaya dapat ditempel di majalah dinding sekolah. (NBK Kreatif, NBK Tanggung Jawab)
4. Peserta didik membuat puisi dengan tema keindahan alam (NBK Kreatif)
Konfirmasi
1. Peserta didik dan guru bersama-sama membahas puisi yang telah dibuat oleh peserta didik (NBK Bersahabat/Komunikatif)
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya. (NBK Bersahabat/komunikatif)
3 Kegiatan Akhir
1. Peserta didik dan guru melakukan refleksi dengan menanyakan apa yang telah dan belum dikuasai terkait dengan kompetensi merefleksi puisi kemudian membuat simpulan materi untuk memantapkan pemahaman peserta didik. (NBK Bersahabat/komunikatif)
2. Guru menyampaikan sedikit gambaran mengenai materi yang akan dibahas pada
pertemuan selanjutnya dan memberikan tugas (NBK Gemar Membaca)
3. Guru menutup pembelajaran dan mengucapkan salam (NBK Religius)
10 menit
Pertemuan 3
No. Kegiatan Alokasi
Waktu
1 Kegiatan Awal
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. (NBK Religius)
2. Mengecek kehadiran dan kesiapan peserta didik untuk belajar. (kerapihan pakaian, kesiapan sumber belajar, dan kebersihan kelas) (NBK Disiplin)
3. Melakukan appersepsi dengan mengulas materi
pada pertemuan sebelumnya. (NBK Tanggung Jawab)
4. Memberikan motivasi kepada peserta didik.
39
(NBK Bersahabat/komunikatif)
2 Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Guru dan peserta didik mengulas kembali mengenai cara menulis puisi. (NBK Bersahabat/Komunikatif)
2. Guru dan peserta didik mengulas kembali mengenai unsur intrinsik puisi. (NBK Bersahabat/Komunikatif)
Elaborasi
1. Peserta didik kembali diajak untuk melihat majalah dinding sekolah. (NBK Kreatif)
2. Peserta didik menyimak penjelasan mengenai majalah dinding dan manfaatnya terhadap pembelajaran. Pendidik menjelaskan secara
rinci karya-karya yang ada di majalah dinding sehingga menginspirasi dan menjadikan karya tersebut sebagai acuan/contoh bagaimana membuat karya yang menarik untuk dilihat. (NBK Tanggung Jawab, Gemar Membaca) 3. Peserta didik diberi motivasi untuk dapat
membuat karya puisi yang bagus supaya dapat ditempel di majalah dinding sekolah. (NBK Kreatif, NBK Tanggung Jawab)
4. Peserta didik membuat puisi dengan tema keindahan alam (NBK Kreatif)
Konfirmasi
1. Peserta didik dan guru bersama-sama
membahas puisi yang telah dibuat oleh peserta didik (NBK Bersahabat/Komunikatif)
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya. (NBK Bersahabat/komunikatif)
3 Kegiatan Akhir
1. Peserta didik dan guru melakukan refleksi dengan menanyakan apa yang telah dan belum dikuasai terkait dengan kompetensi merefleksi puisi kemudian membuat simpulan materi untuk memantapkan pemahaman peserta didik. (NBK Bersahabat/komunikatif)
2. Guru menyampaikan sedikit gambaran mengenai materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya dan memberikan tugas
(NBK GemarMembaca)
3. Guru menutup pembelajaran dan mengucapkan salam (NBK Religius)
10 menit
Pertemuan 4
No. Kegiatan Alokasi Waktu
1 Kegiatan Awal
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. (NBK Religius)
2. Mengecek kehadiran dan kesiapan peserta didik untuk belajar. (kerapihan pakaian, kesiapan sumber belajar, dan kebersihan kelas) (NBK Disiplin)
3. Melakukan appersepsi dengan mengulas
41
materi pada pertemuan sebelumnya. (NBK Tanggung Jawab)
4. Memberikan motivasi kepada peserta didik. (NBK Bersahabat/komunikatif)
2 Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Guru dan peserta didik mengulas kembali mengenai cara menulis puisi. (NBK Bersahabat/Komunikatif)
2. Guru dan peserta didik mengulas kembali mengenai unsur intrinsik puisi. (NBK Bersahabat/Komunikatif)
Elaborasi
1. Peserta didik kembali diajak untuk melihat majalah dinding sekolah. (NBK Kreatif)
2. Peserta didik menyimak penjelasan mengenai majalah dinding dan manfaatnya terhadap pembelajaran. Pendidik menjelaskan secara rinci karya-karya yang ada di majalah dinding sehingga menginspirasi dan menjadikan karya tersebut sebagai acuan/contoh bagaimana membuat karya yang menarik untuk dilihat. (NBK Tanggung Jawab, Gemar Membaca) 3. Peserta didik diberi motivasi untuk dapat
membuat karya puisi yang bagus supaya dapat ditempel di majalah dinding sekolah. (NBK Kreatif, NBK Tanggung Jawab)
4. Peserta didik membuat puisi dengan tema
keindahan alam dengan memperhatikan unsur-unsur intrinsik puisi(NBK Kreatif) Konfirmasi
1. Peserta didik dan guru bersama-sama membahas puisi yang telah dibuat oleh peserta didik (NBK Bersahabat/Komunikatif) 2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk bertanya. (NBK Bersahabat/komunikatif)
3 Kegiatan Akhir
1. Peserta didik dan guru melakukan refleksi dengan menanyakan apa yang telah dan belum dikuasai terkait dengan kompetensi merefleksi puisi kemudian membuat simpulan materi untuk memantapkan
pemahaman peserta didik. (NBK Bersahabat/komunikatif)
2. Guru menyampaikan sedikit gambaran mengenai materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya dan memberikan tugas (NBK GemarMembaca)
3. Guru menutup pembelajaran dan mengucapkan salam (NBK Religius)
10 Enit
H. SUMBER PEMBELAJARAN :
43
I. PENILAIAN :
Jenis Tagihan: tugas individu menulis puisi. Bentuk Instrumen: Lembar Kerja.
E. Teknik Penelitian
1. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, data yang dibutuhkan adalah hasil menulis puisi siswa. Oleh karena itu, pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan tes menulis puisi kepada seluruh siswa di satu kelas yang dijadikan sumber data.
Tes dilakukan sebanyak dua kali untuk kelas yang telah dipilih untuk menjadi objek penelitian atau kelas eksperimen. Tes pertama yaitu prates (tes awal), dilakukan untuk mengambil data awal dan melihat kemampuan awal siswa dalam menulis puisi sebelum diberi perlakuan. Kemudian tes kedua yaitu pascates (tes akhir), yang dilakukan setelah diberikan perlakuan di dalam kelas. Tes ini dimaksudkan untuk mengambil data akhir dan melihat kemampuan menulis puisi siswa setelah diberikan perlakuan. Data dari kedua tes tersebut kemudian dibandingkan untuk melihat perbedaan nilainya dan mengetahui keefektifan penggunaan media majalah dinding dalam pembelajaran menulis puisi.
2. Teknik Pengolahan Data
Setelah dilakukan prates, hasil dari siswa akan dinilai dalam empat kriteria yaitu: sangat baik, baik, sedang, dan kurang. Kemudian dilakukan pascates, hasilnyapun diklasifikasikan dalam empat kriteria tersebut dan akan dibandingkan dengan hasil prates.Langah-langkah pengolahan data dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1) Menilai hasil tulisan siswa berupa puisi dari setiap aspek yang dinilai.
∑ ∑
Penilaian Puisi Siswa Berdasarkan Skor
Jumlah Skor Kategori
91-100 Sangat Baik
71-90 Baik
51-70 Cukup
31-50 Kurang
10-30 Sangat Kurang
3) Melakukan uji reabilitas antar penimbang. Uji reabilitas antar penimbang ini digunakan untuk mengetahui tingkat reabilitas penilaian antara penguji yang satu dan penguji lainnya bagi setiap test. Uji reabilitas ini didasarkan pada skor yang telah diolah menjadi nilai dengan menggunakan prinsip ANAVA.
Adapun format ANAVA sebagai berikut.
Tabel 3.3
Format Anava
Sumber
Variasi
SS Dk Varians
Siswa/Testi SSt∑dt2 N-1 ∑
Penguji SSp∑ p K-1 -
Kekeliruan SSk∑d2kk (N-1)(K-1) ∑
45
Setelah itu, dilakukan penghitungan reabilitasnya dengan rumus:
Keterangan:
: reabilitas yang dicari
Vt : Variansi dari testi Vkk : Variansi dari kekeliruan
Selanjutnya nilai tersebut dilihat dalam tabel Guilford sebagai berikut:
Tabel 3.4
Tabel Guilford
Nilai Tingkat Korelasi
< dari 0,20 Tidak ada korelasi
0,20-0,40 Korelasi rendah
0,40-0,60 Korelasi sedang
0,60-0,80 Korelasi tinggi
0,80-0,99 Korelasi tinggi sekali
1,00 Korelasi sempurna
4) Melakukan uji normalitas nilai menulis puisi siswa hasil prates dan pascates
dengan menggunakan rumus Kai kuadrat (chi Square) dengan rumus sebagai berikut.
∑
Keterangan: d t
p
5) Melakukan uji hipotesis dengan menentukan signifikan perbedaan dua variabel dengan kriteria jika thitung ttabel maka H1 ditolak atau H0 diterima. Artinya tidak ada perbedaan signifikan antara skor pada tes awal dan skor pada tes akhir. Sedangkan jika thitung ttabel maka H0 ditolak atau H1 diterima. Artinya terdapat perbedaan signifikan antara skor pada tes awal dengan skor pada tes akhir.
a) Mencari mean dari perbedaan prates dan pascates
Md
=
∑Keterangan:
∑ = jumlah selisih pascates dan pretes
=
jumlah datab) Mencari
t
hitungt
hitung =√ ∑
c) Menentukan derajat kebebasan db = n – 1
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, peneliti
mendapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Sebelum menggunakan media majalah dinding, nilai rata-rata menulis puisi siswa kelas eksperimen yaitu kelas VII-D SMP Kartika XIX-2 Bandung mencapai 54 yang termasuk dalam kategori cukup. Dalam kategori tersebut, siswa sudah paham mengenai puisi dan bagaimana membuat suatu puisi. Namun, siswa belum begitu memahami unsur-unsur puisi seperti diksi, majas, dan imaji. Penulis juga masih bingung untuk memaknai puisi yang mereka buat. Diksi yang digunakan oleh para siswa masih cukup terbatas dan kurang menimbulkan imaji bagi para pembaca.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil kemampuan menulis puisi siswa sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan berupa media majalah dinding. Hal ini terbukti melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t. Dari hasil penghitungan uji t, didapatkan t hitung (13,61) sedangkan t tabel (1,699). Dapat dinyatakan bahwa t hitung (13,61) > t tabel (1,699). Dengan demikian hipotesis yang diterima adalah H0 ditolak atau H1 diterima. Dengan kata lain, media majalah dinding efektif digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, penulis menyampaikan beberapa saran sebagai berikut.
1. Media majalah dinding merupakan sebuah media yang efektif digunakan dalam pembelajaran menulis puisi, sehingga media ini dapat menjadi salah satu alternatif pilihan bagi pendidik untuk membantu peserta didik mengembangkan kemampuan menulis puisi dalam pembelajaran.
2. Peneliti berharap agar para pendidik dapat terus menggali media-media yang menarik untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran, khususnya menulis puisi.
DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin. 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Hayatun, Siti Rohmatulloh. 2010. Pemanfaatan Media Majalah Dinding sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi Siswa dalam Menulis Naratif. Skripsi.
Tidak diterbitkan.
Kurniawan, Heru. dan Sutardi. 2012. Penulisan Sastra Kreatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Luxemburg, J.V., Mieke B. dan Willem G. Weststeijn. 1992. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Pritayni, Tri Endah. 2010. Membaca Sastra dengan Ancangan Literasi kritis. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Sadiman, Arif S, dkk. 2008. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Santoso, Hari. 2007. Majalah Dinding sebagai Media untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis dan Budaya Baca Siswa. [online]. Tersedia:
hhtp://www./hnjhd/majalahdindingsebagaimedia/000351/filestory.pdf. [2 Desember 2012]
Subana, M.R. dan Sudrajat S. 2000. Statistik Pendidikan. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. 1988. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PT. Gramedia.