• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF BIDANG BISNIS DAN MANAJEMEN DI SMK NEGERI 11 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF BIDANG BISNIS DAN MANAJEMEN DI SMK NEGERI 11 BANDUNG."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Pengelolaan Kelas ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1.1 Pengertian Pengelolaan Kelas ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1.2 Tujuan Pengelolaan Kelas ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1.3 Prinsip-Prinsip Pengelolaan Kelas Error! Bookmark not defined.

2.1.1.4 Pendekatan-Pendekatan Pengelolaan Kelas Error! Bookmark not

defined.

2.1.1.5 Pengelolaan Kelas yang Efektif .... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Motivasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2.1 Pengertian Motivasi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2.2 Jenis-Jenis Motivasi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2.3 Teori-Teori Motivasi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2.4 Pengertian Belajar... Error! Bookmark not defined.

2.1.2.5 Teori-Teori Belajar ... Error! Bookmark not defined.

▸ Baca selengkapnya: pertanyaan tentang manajemen pengelolaan kelas

(2)

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2.1.2.7 Faktor yang mempengaruhi Belajar ... Error! Bookmark not

defined.

2.1.2.8 Motivasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2.9 Prinsip-Prinsip Motivasi Belajar .. Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Pengaruh Pegelolaan Kelas terhadap Motivasi belajar ... Error!

Bookmark not defined.

2.1.4 Kajian Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.

2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.

3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3 Operasional Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3.1 Operasionalisasi Veriabel Pengelolaan Kelas Error! Bookmark not

defined.

3.3.2 Operasionalisasi Variabel Motivasi Belajar Siswa Error! Bookmark

not defined.

3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.5 Populasi ... Error! Bookmark not defined.

3.6 Teknik dan alat pengumpul Data Penelitian ... Error! Bookmark not

defined.

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.7.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.

3.7.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

3.8 Uji Persyaratan Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.8.1 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.

3.8.2 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined.

3.9 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.10 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not

defined.

(3)

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Error! Bookmark not defined.

4.1.1.1 Sejarah ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi... Error! Bookmark not defined.

4.1.1.3 Visi dan Misi ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1.4 Sistem Nilai ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1.5 Bidang Studi Keahlian dan Program Studi Keahlian ... Error!

Bookmark not defined.

4.1.2 Gambaran Karakteristik Responden Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian Error! Bookmark not defined.

4.1.3.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4 Gambaran Variabel Hasil Penelitian Error! Bookmark not defined.

4.1.4.1 Variabel Pengelolaan Kelas ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4.2 Variabel Motivasi Belajar Siswa .. Error! Bookmark not defined.

4.1.5 Pengujian Persyaratan Analisis DataError! Bookmark not defined.

4.1.5.1 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.

4.1.5.2 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined.

4.1.6 Uji Hipotesis... Error! Bookmark not defined.

4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Gambaran Pengelolaan Kelas ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Gambaran Motivasi Belajar Siswa ... Error! Bookmark not defined.

4.2.3 Pengaruh Pengelolaan Kelas terhadap Motivasi Belajar SiswaError!

Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.

(4)

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

(5)

1

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar

mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil atau

tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana

proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Sekolah juga

diharapkan harus dapat menciptakan kondisi-kondisi dimana memungkinkan

siswa dapat belajar dengan efektif, dan dapat mengembangkan daya

eksplorasinya.

Keefektifan proses belajar-mengajar tersebut dipengaruhi oleh empat hal

seperti yang dikemukakan oleh Dollar dan Miller (Abin Syamsudin, 2005:164)

yaitu:

(1) Adanya motivasi, siswa harus menghendaki sesuatu; (2) adanya perhatian dan mengetahui sasaran, siswa harus memperhatikan sesuatu; (3) adanya usaha, siswa harus melakukan sesuatu; (4) adanya evaluasi dan pemantapan hasil, siswa harus memperoleh sesuatu.

Salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan proses belajar-mengajar

yaitu motivasi belajar siswa. Motivasi mempunyai pengaruh yang besar dalam

keberhasilan belajar seseorang terutama terhadap hasil belajar siswa.

Hasil belajar siswa dapat dilihat dari sikap, minat belajar siswa, dan

prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, di bawah ini akan dipaparkan mengenai

(6)

2

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bisnis dan Manajemen pada Sekolah Menegah Kejuruan Negeri 11 Bandung

sebagai gambaran untuk mengetahui prestasi belajar siswa.

Tabel 1. 1

Nilai Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Produktif

Administrasi Perkantoran Semester Ganjil di SMK Negeri 11 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012

Kelas Rata-rata nilai

Jumlah Siswa Tiap

Kelas

Jumlah Siswa yang Belum

Memenuhi KKM

Rincian

X AP 1 72.36 36 20 56% siswa belum

memenuhi KKM

X AP 2 78.57 35 12 34% siswa belum

memenuhi KKM

X AP 3 76.69 39 12 31% siswa belum

memenuhi KKM

X AP 4 73.27 39 23 59% siswa belum

memenuhi KKM

XI AP 1 74,44 36 16 44% siswa belum

memenuhi KKM

XI AP 2 74,87 38 18 47% siswa belum

memenuhi KKM

XI AP 3 74,14 36 19 53% siswa belum

memenuhi KKM

XI AP 4 74,73 38 17 45% siswa belum

memenuhi KKM

XII AP 1 74.65 39 16 41% siswa belum

memenuhi KKM

XII AP 2 74.90 36 11 31% siswa belum

memenuhi KKM

XII AP 3 75.05 39 20 51% siswa belum

memenuhi KKM

XII AP 4 74.99 40 15 38% siswa belum

memenuhi KKM

XII AP 5 78.15 38 18 47% siswa belum

memenuhi KKM

Jumlah Siswa 489 217 44% siswa belum

memenuhi KKM

KKM 76

(7)

3

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan tabel 1.1 di atas maka dapat dijelaskan bahwa masih ada nilai

rata-rata Ujian Akhir Semester pelajaran produktif Administrasi Perkantoran yang

masih belum mencapai nilai yang diharapkan atau kurang dari nilai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) sehingga guru harus mengadakan remidial untuk

siswa yang nilainya belum mencapai KKM. Selain remedial, guru juga biasanya

memberikan tugas tambahan agar siswa dapat mencapai nilai KKM.

Untuk mengetahui minat belajar siswa akan dipaparkan mengenai data

ketidakhadiran siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Tabel 1. 2

Rakapitulasi Ketidakhadiran Siswa

Administrasi Perkantoran Semester Ganjil di SMK Negeri 11 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012

Kelas Jumlah

Siswa

Jumlah ketidakhadiran

siswa

Rata-rata (%)

X AP 1 36 88 2.14

X AP 2 35 65 1.63

X AP 3 39 37 0.83

X AP 4 39 28 0.63

XI AP 1 36 84 2.05

XI AP 2 38 87 2.01

XI AP 3 36 78 1.90

XI AP 4 38 351 8.10

XII AP 1 39 84 1.89

XII AP 2 36 109 2.66

XII AP 3 39 94 2.11

XII AP 4 40 165 3.62

XII AP 5 38 105 2.42

JUMLAH 489 1270 32.00

Sumber: Ketua Bidang Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 11 Bandung (2012)

Dari data rekapitulasi ketidakhadiran siswa pada tabel 1.2 di atas terlihat

(8)

4

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ketidakhadiran siswa yang diuraikan dalam tabel 1.2 yang menggambarkan

tingginya ketidakhadiran siswa dalam melaksanakan proses belajar-mengajar.

Selain itu, berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis

pada saat melaksanakan Program Latihan Profesi (PLP) di SMK Negeri 11

Bandung bahwa ditemukan pula adanya pelanggaran yang dilakukan oleh siswa

terhadap aturan yang ada, misalnya siswa pulang sekolah sebelum jam pelajaran

di sekolah selesai atau bahkan membolos pada pergantian jam pelajaran.

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa baik prestasi maupun motivasi

belajar siswa, maka dibutuhkan kemampuan guru untuk terampil dalam

mengelola kelas agar siswa dapat dikondisikan dengan baik sehingga proses

pembelajaran dapat berjalan efektif dan terarah, mengingat siswa merupakan

subjek utama dalam pembelajaran.

Hal ini sejalan dengan apa yang di kemukakan oleh Sudarwan Danim

(2007:56) bahwa:

Siswa adalah subjek utama layanan pendidikan dan pembelajaran. Aktivitas kepala sekolah, guru, dan tata laksana berikut semua daya dukung pendidikan dan pembelajaran harus dimuarakan pada kepentingan siswa sebagai subjek didik. Kedudukan siswa sebagai subjek didik menentukan dirinya harus aktif belajar, baik disekolah, dirumah, maupun dimasyarakat.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Sudarwan Danim (2002:159) dalam

bukunya Inovasi Pendidikan perihal konsep pengelolaan kelas termasuk di

dalamnya tentang sejarah perkembangan pemikiran tentang pengelolaan kelas

bahwa :

(9)

5

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pengelolaan kelas hingga pada pemikiran modern yang memandang pengelolaan kelas tidak hanya sekedar usaha mengkondisikan siswa melainkan memahami siswa sebagai subjek terpenting dalam pembelajaran.

Sejarah perkembangan ini dilandasi oleh berkembangnya

pemikiran-pemikiran filosofis tentang dunia pendidikan, kemajuan budaya masyarakat, dan

skema pemikiran yang berkembang tentang makna kelas, hingga pada kemajuan

ilmu pendidikan pun ikut berpengaruh.

Berdasarkan hasil penelitian J. Drost (2006:56) disampaikan bahwa:

Suasana atau iklim sekolah merupakan prasyarat yang harus dipenuhi sebelum pendidikan nilai dapat dimulai. Dan juga bahwa jauh lebih banyak perhatian harus diberikan kepada lingkungan sekolah tempat pengembangan moral dan pembentukkan religious para pelajar berlangsung. Secara kongkret, perhatian harus ditujukan kepada mutu akademis sekolah. Mutu akademis harus setinggi mungkin sesuai dengan kemampuan intelektual pelajar.

Proses belajar mengajar merupakan kegiatan utama sekolah. Sekolah

diberi kebebasan memilih strategi, metode dan teknik-teknik pembelajaran dan

pengajaran yang paling efektif, sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, siswa,

guru, dan kondisi nyata sumber daya yang tersedia di sekolah. Secara umum,

strategi/metode/teknik/pembelajaran dan pengajaran yang berpusat pada siswa

(student center) lebih mampu memberdayakan pelajaran yang menekankan pada

keaktifan belajar siswa, bukan pada keaktifan mengajar guru.

Ketidakmampuan guru dalam mengelola kelas secara efektif menjadi salah

satu alasan yang sering terjadi yang menjadi penyebab kegagalan dalam mengajar.

Selain itu, kurangnya kemampuan guru dalam mengelola kelas akan

menyebabkan siswa-siswanya kurang menunjukkan antusiasme dalam mengikuti

(10)

6

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menyenangkan akan berpengaruh terhadap ketercapaian tujuan pendidikan.

Masalah pengelolaan kelas seorang guru akan efektif, apabila ia dapat

mengidentifikasikan dengan tepat hakikat masalah yang sedang dihadapi,

sehingga pada gilirannya ia dapat memilih strategi penanggulangan yang tepat

pula. Oleh karena itu, sekolah dan kelas perlu dikelola secara baik, untuk

menciptakan iklim belajar yang menunjang.

Jika fenomena seperti yang telah dipaparkan diatas terus diabaikan,

maka sangat mungkin proses belajar-mengajar di SMK Negeri 11 Bandung ini

tidak akan sesuai dengan apa yang diharapkan. Berdasarkan fakta tersebut,

maka dilakukan penelitian yang akan menggambarkan “Pengaruh Pengelolaan

Kelas terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Bidang

Bisnis dan Manajemen di SMK Negeri 11 Bandung”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan judul yang telah ditentukan diatas dan supaya tidak terjadi

kesimpangsiuran, maka penulis merumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran pengelolaan kelas di SMK Negeri 11 Bandung?

2. Bagaimana gambaran motivasi belajar siswa pada bidang keahlian bisnis

dan manajemen di SMK Negeri 11 Bandung?

3. Adakah pengaruh positif dari pengelolaan kelas terhadap motivasi belajar

siswa pada mata pelajaran produktif bidang keahlian bisnis dan

(11)

7

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud mengadakan penelitian ini adalah untuk mencari data dan

informasi yang diperlukan untuk memperoleh gambaran jelas mengenai seberapa

besar pengaruh Pengelolaan kelas terhadap Motivasi belajar siswa.

Tujuan mengadakan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memperoleh gambaran tentang pengelolaan kelas di SMK Negeri

11 Bandung.

2. Untuk memperoleh gambaran motivasi belajar siswa pada bidang keahlian

bisnis dan manajemen di SMK Negeri 11 Bandung.

3. Untuk mengukur sejauh mana pengaruh pengelolaan kelas pada mata

pelajaran produktif terhadap tingkat motivasi belajar siswa pada bidang

keahlian bisnis dan Manajemen di SMK Negeri 11 Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritis

Menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti sehubungan dengan

pengaruh pengelolaan kelas terhadap motivasi belajar siswa pada mata

pelajaran produktif bidang keahlian bisnis dan Manajemen. Bahan

masukan bagi manajemen sekolah sebagai objek penelitian bahwa

pengelolaan kelas di SMK Negeri 11 berpengaruh terhadap motivasi

(12)

8

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Kegunaan Praktis

Bahan referensi bagi masyarakat pada umumnya yang dapat digunakan

(13)

47

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1.1 Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah pengelolaan

kelas sebagai variabel (X) variabel bebas atau independen, dan motivasi belajar

siswa bidang bisnis dan manajemen di SMK Negeri 11 Kota Bandung sebagai

variabel (Y) variabel terikat atau dependen.

Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah guru mata pelajaran

produktif bidang bisnis dan manajemen, dengan jumlah guru dalam penelitian ini

berlangsung adalah 30 orang, jumlah tersebut berasal dari semua guru mata

pelajaran produktif bidang bisnis dan manajemen. Penelitian ini dilakukan di

SMK Negeri 11 Bandung yang berlokasi di Jln. Budhi Cilember Telp.(022)

6652442 Faks.(022) 6613508 Bandung 40175. Waktu penelitian mulai Januari

2012 sampai dengan penelitian ini berakhir.

1.2 Metode Penelitian

Seorang peneliti dalam melakukan penelitian terlebih dahulu harus

menentukan metode apa yang harus digunakan. Hal ini bertujuan agar peneliti

memperoleh gambaran permasalahan sehingga tujuan penelitian akan tercapai

dengan baik. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

Explanatory Survey Method. Sesuai dengan yang dikemukakan Sanapiah Faisal

(14)

48

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penelitian eksplanasi yaitu suatu penelitian yang dimaksudkan untuk menemukan dan mengembangkan teori, sehingga hasil atau produk penelitiannya dapat menjelaskan kenapa atau mengapa (variabel anteseden apa saja yang mempengaruhi) terjadinya sesuatu gejala atau kenyataan sosial tertentu.

Sedangkan menurut Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1989:5)

mengemukakan “Metode explanatory survey yaitu metode untuk menjelaskan

hubungan kausal antara dua variabel atau lebih melalui pengajuan hipotesis”.

Objek telaah penelitian survei eksplanasi (explanatory survey) adalah

untuk menguji hubungan antarvariabel yang dihipotesiskan. Pada jenis penelitian

ini, jelas ada hipotesis yang akan diuji kebenarannya.

Dengan penggunaan metode survei eksplanasi disini, penulis melakukan

pengamatan untuk memperoleh gambaran mengenai pengelolaan kelas dengan

motivasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif bidang bisnis dan

manajemen di SMK Negeri 11 Bandung.

1.3 Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel merupakan penjabaran dari konsep-konsep yang akan

diteliti, sehingga dapat dijadikan pedoman guna menghindari kesalahpahaman

dalam menginterpretasikan permasalahan yang digunakan dalam penelitian.

Menurut Sugiyono (2006:39) “variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat

atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.”

1.3.1 Operasionalisasi Veriabel Pengelolaan Kelas

Menurut Oemar Hamalik (1980:21), pengelolaan kelas dalam penelitian

(15)

49

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1. Siswa yang belajar

2. Guru yang memimpin 3. Program Instruksional 4. Perlengkapan dan Peralatan 5. Hasil yang Dicapai

6. Tujuan yang hendak dicapai 7. Proses Pengelolaan Kelas

8. Kegiatan belajar yang berlangsung dalam proses pengelolaan

Uraian dari indikator pengelolan kelas tersebut secara lebih rinci akan

dibahas dalam tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3. 1

Operasionalisasi Variabel (X) Pengelolaan Kelas

Variabel Indikator Ukuran Item

Soal Skala

Pengelolaan Kelas (X)

Pengelolaan kelas merupakan suatu

“sistem” yakni suatu

totalitas yang mengandung berbagai komponen yang saling mempengaruhi dan saling berinteraksi satu sama lain.

Sumber: Oemar Hamalik (2010:16)

1.Siswa yang belajar 1. Tingkat kehadiran siswa 2. Tingkat tanggung jawab

atas tugas-tugas yang diberikan guru

1 2

Ordinal

2.Guru yang memimpin

1. Tingkat kehadiran guru 2. Tingkat sikap yang

ditunjukan terhadap siswa

3. Tingkat pemberian motivasi kepada siswa

3 4 5 Ordinal 3.Program instruksional

1. Tingkat penggunaan metode pembelajaran 2. Tingkat keaktifan guru

dalam proses pembelajaran

6

7

Ordinal

4.Perlengkapan dan peralatan

1. Tingkat kelengkapan alat-alat kelas (papan tulis, spidol/kapur, penghapus, dll) 2. Tingkat penggunaan

media pembelajaran

8

9

Ordinal

5.Hasil yang dicapai 1. Tingkat kepedulian guru dalam membantu siswa untuk mencapai hasil belajar yang diharapkan

(16)

50

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Tingkat kepuasan siswa dalam mendapatkan perestasi yang diharapkan.

11

6.Tujuan yang hendak dicapai

1. Tingkat kesadaran guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Tingkat kemauan siswa

menerima situasi belajar agar mencapai tujuan pembelajaran 12 13 Ordinal 7.Proses pengelolaan kelas

1. Tingkat kemauan guru dan siswa dalam

mentaati peraturan dalam proses pengelolaan kelas 2. Tingkat kepemimpinan

guru dalam mengelola kelas 14 15 Ordinal 8.Kegiatan-kegiatan belajar yang berlangsung dalam proses pengelolaan

1. Tingkat keterampilan guru dalam membagi kelompok belajar

2. Tingkat kepedulian guru tergadap masalah yang dihadapi siswa

16

17

Ordinal

Sumber: Oemar Hamalik (2010:16) dalam Sistem Pengelolaan Kelas: Manajemen

Pendidikan

1.3.2 Operasionalisasi Variabel Motivasi Belajar Siswa

Hamzah B. Uno (2009:23), motivasi belajar siswa dalam penelitian ini

diukur melalui indikator yang meliputi:

1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil

2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan 4. Adanya penghargaan dalam belajar

5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar 6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif

Uraian dari indikator motivasi belajar siswa tersebut secara lebih rinci

(17)

51

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3. 2

Operasionalisasi Variabel (Y) Motivasi Belajar Siswa

Variabel Indikator Ukuran Item

Soal Skala

Motivasi Belajar Siswa (Y) Motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan.

Sumber: Hamzah B. Uno (2009:23)

1.Adanya hasrat dan keinginan berhasil

1. Tingkat keinginan menjadi juara kelas 2. Tingkat pengaturan

waktu yang tepat dalam belajar agar mencapai keberhasilan

3. Tingkat kemauan untuk menambah jam belajar agar mendapat hasil yang maksimal

1

2

3

Ordinal

2.Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

1. Tingkat kebutuhan motivator dalam kesuksesan belajar 2. Tingkat keuletan dalam

mencari informasi 3. Tingkat pemanfaatan

waktu luang

4

5

6

Ordinal

3.Adanya harapan dan cita-cita masa depan

1. Tingkat sasaran yang ingin dicapai sebagai hasil yang diharapkan dari proses

pembelajaran 2. Tingkat mengatasi

hambatan yang muncul dalam pencapaian cita-cita yang diharapkan 3. Tingkat optimisme

dalam mencapai cita-cita yang diharapkan

7 8 9 Ordinal 4.Adanya penghargaan dalam belajar

1. Tingkat kepercayaan diri ketika ditunjuk sebagai pemimpin 2. Tingkat sikap yang

ditunjukkan terhadap sasaran yang diinginkan 3. Tingkat kepuasan

terhadap nilai yang dicapai

10

11

12

(18)

52

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 5.Adanya kegiatan

yang menarik dalam belajar

1. Tingkat antusisme siswa dalam mengikuti pelajaran yang inovatif 2. Tingkat tanggung jawab

siswa dalam menyikapi pembelajaran yang diberikan guru 3. Tingkat penerimaan

siswa dalam mengikuti permainan relaksasi di akhir pembelajaran

13

14

15

Ordinal

6.Adanya

lingkungan belajar yang kondusif

1. Tingkat kesesuaian sistem pengelolaan kelas yang digunakan 2. Tingkat penyesuaian

diri dalam lingkungan belajar

3. Tingkat kemampuan siswa dalam

menghadapi keadaan yang tidak diinginkan dalam proses

pembelajaran

16

17

18

Ordinal

Sumber: Hamzah B. Uno (2009:23) dalam Teori Motivasi dan Pengukurannya

1.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Dalam penelitian ini diperlukan sejumlah data yang relevan dengan masalah

penelitian. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sumber data

primer dan sekunder.

1. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dan

dikumpulkan penulis langsung dari objek penelitian melalui penyebaran

angket dan observasi awal penelitian.

2. Sumber data sekunder yaitu sumber data yang subjeknya berhubungan

secara tidak langsung dengan objek penelitian tetapi sifatnya membantu dan

dapat memberikan informasi untuk bahan penelitian. Sumber data sekunder

(19)

53

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kesiswaan, Ketua Jurusan Administrasi Perkantoran, kepustakaan, karya

ilmiah, dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan permasalahan

dalam penelitian.

1.5 Populasi

Sugiyono (2006:90) berpendapat bahwa “Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”. Sedangkan menurut Margono (2009:118) “populasi

adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan

waktu yang kita tentukan”. Jadi, populasi berhubungan dengan data, bukan

manusianya. Dan populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek

yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh

subjek atau objek tersebut.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru mata pelajaran produktif

pada Bidang Bisnis dan Manajemen SMK Negeri 11 Bandung yang berjumlah 30

orang. Gambaran tentang jumlah populasi penelitian dapat dilihat dalam tabel

dibawah ini:

Tabel 3. 3

Rekapitulasi Guru Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen SMK Negeri 11 Bandung

No Sampel Jumlah

1 Administrasi Perkantoran 12 Orang

2 Pemasaran 7 Orang

3 Akuntansi 11 Orang

JUMLAH 30 Orang

(20)

54

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Mengingat jumlah populasi penelitian ini kurang dari 100 orang, maka

sampel dalam penelitian ini adalah 100% berasal dari guru pada mata pelajaran

produktif Bidang Studi Keahlian Bisnis dan Manajemen yang berjumlah 30

orang.

1.6 Teknik dan alat pengumpul Data Penelitian

Untuk memperoleh data serta informasi yang berkaitan dengan objek

penelitian, penulis harus menggunakan teknik pengumpulan data yang sesuai

dengan jenis data yang dibutuhkan (apakah data berbentuk kualitatif atau

kuantitatif).

Untuk memperoleh data yang akurat dan relevan dengan masalah yang

diteliti, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Teknik Observasi

Teknik observasi merupakan teknik pengumpul data dimana peneliti

melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang

akan diteliti.

2. Teknik Angket

Teknik Angket adalah teknik pengumpulan data primer melalui penyebaran

kuesioner yang merupakan daftar pertanyaan yang disebut secara tertulis dan

disusun sedemikian rupa sehubungan dengan masalah yang sedang diteliti.

Cara mengumpulkan data primer dilakukan dengan mengajukan kuesioner

kepada responden. Kuesioner tersebut dikonstruksi dalam dua jenis yang

meliputi: (1) Instrumen tentang pengelolaan kelas, dan (2) Instrumen tentang

(21)

55

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu

apa yang bisa diharapkan dari responden.

Pada penelitian ini digunakan angket tertutup, dengan jawaban untuk setiap

butir pernyataan telah tersedia. Angket yang digunakan dalam penelitian ini

adalah angket dengan skala Likert. Penyebaran angket dilakukan kepada guru

SMK Negeri 11 Bandung pada bidang keahlian bisnis dan manajemen.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan alat pengumpul data

adalah sebagai berikut :

a. Menentukan variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu Pengelolaan Kelas

(variabel X) dan Motivasi Belajar Siswa (variabel Y).

b. Menentukan indikator-indikator dari variabel X dan variabel Y.

c. Menyusun kisi-kisi instrumen yang dilengkapi dengan indikator dan

ukurannya.

d. Membuat pertanyaan-pertanyaan dari setiap variabel yang disertai dengan

alternatif jawaban.

e. Menetapkan kriteria penilaian atau bobot skor untuk masing-masing

alternatif jawaban baik variabel X maupun variabel Y dengan

menggunakan skala Likert. Kriteria penilaian atau bobot skor tersebut

dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3. 4

Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban untuk Variabel X dan Y

Alternatif jawaban Bobot

Sangat setuju/selalu 5

Setuju/sering 4

Ragu-ragu/kadang-kadang 3

Tidak setuju/hampir tidak pernah 2 Sangat tidak setuju/tidak pernah 1

(22)

56

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.7 Pengujian Instrumen Penelitian

1.7.1 Uji Validitas

Pengujian validitas instrumen digunakan untuk mengukur sampai seberapa

besar ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur di dalam melakukan fungsinya.

Sugiyono (2006:137), “Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan

untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.”

Pengujian validitas instrumen dapat dilakukan dengan menggunakan teknik

korelasi product moment dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut:

] ) ( ][ ) ( [ ) )( ( ) ( 2 2 2 2 i i i i i i i i xy Y Y N X X N Y X Y X N r           

(Arikunto dalam Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, 2006:49)

Keterangan :

xy

r = Koefisien korelasi antara Variabel X dan Y

N = Jumlah responden

i

X = Nomor item ke i

i

X

 = Jumlah skor item ke i

2 1

X = Kuadrat skor item ke i

2

i

X

 = Jumlah dari kuadrat item ke i

Y

 = Total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden

2

i

Y = Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden

2

i

Y

(23)

57

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

i iY

X

 = Jumlah hasil kali item angket ke i dengan jumlah skor yang diperoleh

tiap respoden.

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas

instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

a. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya kepada responden yang

bukan responden sesungguhnya.

b. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

c. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran

data yang terkumpul.

d. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang

diperoleh. Bertujuan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data

selanjutnya.

e. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi

pada tabel pembantu.

f. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.

g. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item

soal dari skor-skor yang diperoleh.

h. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan

dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat di tabel, jadi

membandingkan nilai rhitung dan nilai rtabel dengan kriteria kelayakannya

sebagai berikut :

1) jika rxy hitung > r tabel, maka valid

(24)

58

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.7.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah

alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika

pengukuran tersebut diulang. Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:47),

Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Jadi uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari istrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.

Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan menggunakan

rumus Koefisien Alfa (α) dari Cronbach (dalam Ating Somantri dan Sambas Ali

Muhidin, 2006:48) sebagai berikut:

             2 2 11 1 1 t i k k r 

Dimana, rumus variansnya adalah sebagai berikut:

N N X X 2 2 2 ) (     Keterangan: 11

r = Reliabilitas instrumen/koefisien alfa

k = Banyaknya bulir soal

2

i

 = Jumlah varians bulir

2

t

 = Varians total

X

 = Jumlah skor

N = Jumlah responden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas

(25)

59

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya kepada responden

yang bukan responden sesungguhnya.

b. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

c. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran

data yang terkumpul.

d. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang

diperoleh. Bertujuan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data

selanjutnya.

e. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi

pada tabel pembantu.

f. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.

g. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing

responden.

h. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total

i. Menghitung nilai koefisien Alfa.

j. Membandingkan nilai koefisien Alfa dengan nilai koefisien korelasi yang

terdapat dalam tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat

bebas (db) = n-2.

k. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai

tabel r pada taraf nyata α = 5% dengan kriterianya:

1) Jika r11 hitung > r tabel, maka reliabel

(26)

60

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.8 Uji Persyaratan Teknik Analisis Data

Alasan dilakukannya pengujian persyaratan analisis data dalam penelitian

ini adalah karena analisis data yang digunakan merupakan analisis parametrik.

Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian persyaratan analisis data untuk melihat

apakah data yang diperoleh memenuhi atau tidak untuk dilakukannya analisis

parametrik. Pengujian persyaratan analisis data meliputi, normalitas, homogenitas

dan linieritas. Mengingat penelitian ini menggunakan data populasi, maka tidak

diperlukan uji normalitas karena dengan populasi, dipersepsikan data sudah

terdistribusi secara normal. Sehingga hanya diperlukan pengujian homogenitas

dan linieritas.

1.8.1 Uji Homogenitas

Uji homogenitas, dilakukan untuk mengetahui apakah ada sampel yang

terpilih menjadi responden berasal dari kelompok yang sama. Dengan kata lain,

bahwa sampel yang diambil memiliki sifat-sifat yang sama atau homogen.

Pengujian homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Barlett. Kriteria

yang peneliti gunakan adalah nilai hitung χ2 > nilai tabel, maka H0 menyatakan

skornya homogen ditolak. Nilai hitung diperoleh dengan rumus berikut:

χ2= (In10)[Σ

db. LogSi2)]

(Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, 2006:294)

Keterangan:

Si2 = Varians tiap kelompok data

dbi n-1 = Derajat kebebasan tiap kelompok

(27)

61

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu S2gab = varians gabungan = S2gab =

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas

varians ini menurut Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:295) adalah:

1. Menentukan kelompok-kelompok data, dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan model tabel Uji Barlett.

3. Menghitung varians gabungan.

4. Menghitung log dari varians gabungan. 5. Menghitung nilai Barlett.

6. Menghitung nilai X2

7. Menentukan nilai dan titik kritis. 8. Membuat kesimpulan.

1.8.2 Uji Linieritas

Uji linieritas, dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat

dengan variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran

regresi. Langkah-langkah uji linearitas regresi (Ating Somantri dan Sambas Ali

Muhidin, 2006: 296):

1. Menyusun tabel kelompok data variabel x dan variabel y. 2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JK reg(a)) dengan rumus:

JK reg(a) = (ΣY)2 n

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi b І a (JK reg(a)) dengan rumus:

4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus: JKres = ΣY2– JKreg (b/a) – JK reg (a)

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKreg(a)) dengan rumus: RJKreg(a) = JK reg (a)

(28)

62

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus: RJKres = JKres

N – 2

8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:

Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.

9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus: JKTC = JKres – JKE

10.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:

RJKTC = JKTC K – 2

11.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus: RJKE = JKE

N – k

12.Mencari nilai uji F dengan rumus: F = RJKTC

RJKE

13.Menentukan kriteria pengukuran: Jika nilai uji F < nilai tabel F, maka distribusi berpola linier.

14.Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikan 95% atau α = 5 %

15.Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat kesimpulan.

1.9 Teknik Analisis Data

Teknik Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh

responden terkumpul. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik analisis deskriptif untuk menjawab rumusan masalah no.1 dan 2.

Sedangkan untuk menjawab rumusan masalah no. 3 menggunakan analisis

regresi.

Adapun langkah yang penulis gunakan dalam analisis regresi (Ating

(29)

63

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Mengadakan estimasi terhadap parameter berdasarkan data empiris. 2. Menguji berapa besar variasi variabel dependen dapat diterangkan oleh

variabel independen.

3. Menguji apakah estimasi parameter tersebut signifikan atau tidak. 4. Melihat apakah tanda dan magnitud dari estimasi parameter cocok

deangan teori.

Peneliti menggunakan model regresi sederhana yaitu (Ŷ= a + bX)

Keterangan: Ŷ = variabel tak bebas (nilai duga)

X = variabel bebas

a = penduga bagi intersap (α)

b = penduga bagi koefisien regresi (β)

α dan β parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga diduga

menggunakan statistika sampel.

Mengingat data variabel penelitian seluruhnya diukur dalam bentuk skala

ordinal, sementara pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik

mensyaratkan data sekurang-kurangnya harus diukur dalam skala interval. Maka

terlebih dahulu data skala ordinal yang terkumpul akan ditranformasikan menjadi

data interval. Dengan demikian data ordinal hasil pengukuran harus dinaikan

terlebih dahulu menjadi data interval dengan menggunakan Metode Succesive

Interval / MSI.

Langkah-langkah untuk mentransformasikan data tersebut adalah sebagai berikut :

1. Untuk setiap pernyataan, hitung setiap frekuensi jawaban responden.

2. Untuk butir tersebut, tentukan berapa orang yang menjawab skor 1,2,3,4,5 dari

setiap butir pertanyaan pada kuisioner, disebut dengan frekuensi (f).

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut

(30)

64

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 4. Menghitung proporsi komulatif (PK).

5. Dengan menggunakan table distribusi normal, hitung nilai Z table untuk setiap

proporsi komulatif yang diperoleh.

6. Tentukan nilai Densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dari table).

7. Menghitung Scale value (SV) dengan rumus:

Keterangan:

Dencity at Lower limit : Kepadatan Batas Bawah

Dencity at Upper Limit : Kepadatan Batas Atas

Area Bellow Upper Limit : Daerah di Bawah Batas Atas

Area Bellow Lower Limit : Daerah di Bawah Batas Bawah

8. Tentukan nilai transformasi (Y) dengan menggunakan rumus:

Y = NS+k K= 1+ | Nsmin |

1.10 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini mengikuti

langkah-langkah yang dikemukakan Harun Al Rasyid (dalam Ating Somantri dan Sambas

Ali Muhidin, 2006:161), yaitu:

1. Nyatakan hipotesis statistik (H0 dan H1) yang sesuai dengan hipotesis penelitian.

2. Menentukan taraf kemaknaan/nyata α (level of significance α)

3. Kumpulkan data melalui sampel peluang (random sampel) 4. Gunakan statistik uji yang tepat.

5. Tentukan titik kritis dan daerah kritis (daerah penolakan) H0. 6. Hitung nilai statistik uji berdasarkan data yang dikumpulkan.

7. Perhatikan apakah nilai hitung statistik uji jatuh di daerah penerimaan atau penolakan.

8. Berikan kesimpulan statistika (statistical conclusion).

(31)

65

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Maka rancangan pengujian hipotesis (hipotesis nol dan hipotesis alternatif) yang

diajukan adalah sebagai berikut.

a. Hipotesis yang diajukan atau hipotesis alternative (H1) adalah:

“Terdapat pengaruh antara pengelolaan kelas terhadap motivasi belajar siswa

pada mata pelajaran produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di SMK Negeri

11 Bandung”.

b. Dengan demikian hipotesis nolnya (H0) adalah:

“Tidak terdapat pengaruh antara pengelolaan kelas terhadap motivasi belajar

siswa pada mata pelajaran produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di SMK

(32)

105

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran efektivitas pengelolaan kelas yang ditunjukkan dengan hasil

penelitian didapat bahwa pengelolaan kelas pada bidang keahlian bisnis dan

manajemen di SMK Negeri 11 Bandung yang meliputi indikator : (1) siswa

yang belajar, (2) guru yang memimpin, (3) program instruksional, (4)

perlengkapan dan peralatan, (5) hasil yang dicapai, (6) tujuan yang hendak

dicapai, (7) proses pengelolaan kelas, (8) kegiatan belajar yang berlangsung

dalam proses pengelolaan, secara statistik berada pada kategori Efektif. Itu

terbukti dari hasil pengolahan data angket yang banyak dipilih pada alternatif

jawaban “Setuju”, persentasenya yaitu sebanyak 49,6%. Hal ini mengandung

arti bahwa pengelolaan kelas pada bidang bisnis dan manajemen di SMK

Negeri 11 Bandung sudah efektif.

2. Gambaran tingkat motivasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan hasil

penelitian didapat bahwa motivasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif

bidang bisnis dan manajemen di SMK Negeri 11 Bandung yang meliputi

indikator : (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil, (2) adanya dorongan dan

kebutuhan dalam belajar, (3) adanya harapan dan cita-cita masa depan, (4)

(33)

106

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

belajar, (6) adanya lingkungan belajar yang kondusif, secara statistik berada

pada kategori Tinggi. Itu terbukti dari hasil pengolahan data angket yang

banyak dipilih pada alternatif jawaban “Setuju”, persentasenya yaitu sebanyak

54%. Hal ini mengandung arti bahwa tingkat motivasi belajar siswa pada mata

pelajaran produktif bidang bisnis dan manajemen di SMK Negeri 11 Bandung

adalah tinggi.

3. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa pengelolaan kelas

memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa,

artinya jika pengelolaan kelas efektif maka motivasi belajar siswa akan tinggi

dan sebaliknya jika pengelolaan kelas tidak efektif maka motivasi belajar

siswa pun akan rendah pula. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji korelasi yang

menunjukkan korelasi berada pada kategori cukup kuat. Dan variabel

pengelolaan kelas memberikan pengaruh yang cukup kuat terhadap motivasi

belajar siswa.

1.2 Saran

1. Pada variabel pengelolaan kelas, hasil perhitungan dengan menggunakan

persentase menunjukkan indikator hasil yang dicapai memiliki persentase

terendah dibandingkan dengan indikator lainnya. Merujuk kepada hasil

tersebut salah satu upaya untuk meningkatkan pengelolaan kelas yang baik

adalah dengan menyediakan kekurangan-kekurangan yang dinilai kurang,

antara lain melalui aktivitas berikut:

a. Meningkatkan kemauan guru dan siswa dalam mentaati peraturan dalam

(34)

107

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Meningkatkan kepemimpinan guru dalam mengelola kelas

2. Variabel motivasi belajar siswa, hasil perhitungan dengan menggunakan

persentase menunjukkan indikator adanya hasrat dan keinginan berhasil

memiliki persentase terendah dibandingkan dengan indikator lainnya. Merujuk

kepada hasil tersebut salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi belajar

siswa adalah dengan melalui aktivitas berikut:

a. Meningkatkan keinginan siswa menjadi juara kelas

b. Meningkatkan pengaturan waktu yang tepat dalam belajar agar mencapai

keberhasilan

c. Meningkatkan kemauan siswa untuk menambah jam belajar agar

mendapat hasil yang maksimal

3. Pengelolaan kelas berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa di SMK

Negeri 11 Bandung sehingga peningkatan terhadap beberapa hal yang dinilai

masih kurang optimal dalam pelaksanaannya akan memberikan hasil yang

sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dari pembelajaran. Diharapkan sekolah

melakukan evaluasi secara berkala untuk mengetahui dan memperbaiki hal-hal

(35)

108

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Cooper, James M. (1995). Classroom teaching Skills. Lexington : D.C. Heath and Company.

Danim, Sudarwan. (2002). Inovasi Pendidikan: Dalam Upaya Peningkatan

Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia

_______________. (2007). Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Drost, J. SJ. (2006). Dari KBK sampai MBS, Esai-Esai Pendidikan. Jakarta: Buku Kompas.

Faisal, Sanapiah. (2007). Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Hadis, Abdul. (2008). Psikologi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Hamalik, Oemar. (1980). Sistem Pengelolaan Kelas: Manajemen Pendidikan. Bandung: Pustaka Martiana.

_____________. (1991). Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar

Berdasarkan CBSA. Bandung: CV Sinar Baru.

_____________. (2005). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Makmun, Abin Syamsudin. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Margono. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Purwanto. (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan

Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rohani, Ahmad. (2004). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Rusydie, Salman. (2011). Prinsip-Prinsip Manajemen Kelas. Jogjakarta: Diva Press.

Sagala, Syaiful. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

(36)

109

Fatimah Mispa Nurahmi, 2012

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar Produktif Bidang Bisnis dan Manajemen di Smk Negri 11 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Schunk, Dale H, et all. (2010). Motivation in Education (theory research and

applications). New Jersey: Pearson.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. (1989). Metode Penelitian Survei. Jakarta: Midas Surya Grafindo.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin. (2006). Aplikasi Statistika. Bandung: Pusaka Setia.

Sontani, Uep Tatang dan Sambas Ali Muhidin. (2011). Desain Penelitian

Kuantitatif. Bandung: Karya Adhika Utama

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2003). Landasan Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

________________________. (2009). Landasan Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suparno, Suhaenah. (2001). Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.

Suryabrata, Sumadi. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada.

Tim Dosen Adpend UPI. (2005). Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan.

Ukas, Maman. (2006). Manajemen (Konsep, Prinsip dan Aplikasi). Bandung: Agnini.

Uno, Hamzah B. (2009). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

_______________. (2010). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

_______________. (2011). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Wijaya, C. dan Rusyan. (1994). Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar

Gambar

Tabel 1. 1 Nilai Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Produktif
Tabel 1. 2 Rakapitulasi Ketidakhadiran Siswa
Tabel 3. 1 Operasionalisasi Variabel (X)
Tabel 3. 2 Operasionalisasi Variabel (Y)
+4

Referensi

Dokumen terkait

Materi pelatihan yang saya ikuti diberikan sesuai dengan kebutuhan sebagai fungsi pengelola keuangan.. Saya memiliki pengalaman untuk menjalankan tugas di

Oleh sebab itu penelitian ini bermaksud mempelajari bagaimana gambaraan pencapaian tugas perkembangan waria yang nampak berhasil memenuhi tugas-tugas perkembangan dewasa madya

Hasil analisis data menunjukkan bahwa tenaga kerja tidak puas dengan 3 program Jamsostek yang diterapkan PT Biotis Nusantara yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja,

Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra.. Predikat-objek dalam Bahasa Indonesia: Keselarasan

Pengembangan Program Perkuliahan Metodologi Penelitian Berbasis Experiential Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Riset Kependidikan Sains Mahasiswa Calon Guru

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sepakbola Melalui Penerapan Aktivitas Soccer Like Games Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Padahal semestinya, siswa SMA diharapkan mampu memegang tanggung jawab dalam perencanaan karir serta konsekuensi-konsekuensinya, memiliki kesiapan untuk memenuhi syarat

Analisis break even point adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengetahui situasi atau keadaan dimana pendapatan total perusahaan sama dengan biaya totalnya. Dengan mengetahui