• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI INPLEMENTASI ORGANISASI PEMBELAJAR (learning organization) DAN PROGRAM BERMUTU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU :Studi Kasus Pada Sekolah Dasar Negeri Se- Kecamatan Sumedang Utara.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI INPLEMENTASI ORGANISASI PEMBELAJAR (learning organization) DAN PROGRAM BERMUTU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU :Studi Kasus Pada Sekolah Dasar Negeri Se- Kecamatan Sumedang Utara."

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

i

KONTRIBUSI INPLEMENTASI ORGANISASI PEMBELAJAR (learning organization) DAN PROGRAM BERMUTU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU (Studi Kasus Pada Sekolah Dasar Negeri Se- Kecamatan

Sumedang Utara)

LEMBAR PENGESAHAN

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Pembimbing I

Dr. Hj. AAN KOMARIAH, M.Pd NIP 197005291994022001

Pembimbing II

(2)

ii

KONTRIBUSI INPLEMENTASI ORGANISASI PEMBELAJAR (learning organization) DAN PROGRAM BERMUTU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU (Studi Kasus Pada Sekolah Dasar Negeri Se- Kecamatan

Sumedang Utara)

Oleh

KAKAH LOGAYAH 0908194

LEMBAR PENGESAHAN

Mengetahui,

Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan

(3)

iii

KONTRIBUSI INPLEMENTASI ORGANISASI PEMBELAJAR (learning organization) DAN PROGRAM BERMUTU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU (Studi Kasus Pada Sekolah Dasar Negeri Se- Kecamatan

Sumedang Utara) Oleh

KAKAH LOGAYAH 0908194

Abstrak

Organisasi pembelajar (learning organization) dan program BERMUTU

seharusnya membawa angin segar bagi efektifitas kegiatan peningkatan kinerja guru, namun pada kenyataannya kegiatan ini belum berjalan seperti yang diharapkan. Inilah yang menjadi latar belakang penelitian yang berjudul: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI ORGANISASI PEMBELAJAR (learning organization) DAN PROGRAM BERMUTU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU (Studi Kasus Pada Sekolah Dasar Negeri Se- Kecamatan Sumedang Utara).

Adapun tujuan penelitian ini adalah mengnanalisis kontribusi organisasi pembelajar (learning organization) dan program BERMUTU terhadap kinerja guru sekolah dasar.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan angket sebagai alat pengumpul data utama. Ketiga variabel dalam penelitian ini termasuk kategori sangat baik.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa organisasi pembelajar (learning organizations) mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap kinerja guru, program bermutu mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap kinerja guru dan organisasi pembelajar (learning organizations) dan program bermutu secara bersama-sama mempunyai kontribusi signifikan terhadap kinerja guru.

Adapun rekomendasi yang ingin disampaikan penulis yaitu 1. Pada variabel organisasi pembelajar (learning organizations), sub variabel model mental (mental models) memiliki nilai yang paling rendah, maka upaya untuk mengatasinya adalah dengan melakukan pembinaan secara personal secara kontinyu oleh kepala sekolah untuk memupuk mental para guru dalam menghadapi kompetisi yang semakin ketat dan supervisi kepala sekolah dijalankan dengan benar. 2. Pada variabel program bermutu, sub variabel perencanaan memiliki nilai yang paling rendah, maka upaya mengatasinya adalah dengan meningkatkan pemahaman dan pengetahuan para pengurus terhadap program bermutu serta meminta bantuan secara berkesinambungan dari dinas terkait dalam pembuatan perencanaan dan penyusunan kurikulum program bermutu harus terus dilakukan. 3. Pada variabel kinerja mengajar guru, sub variabel kemampuan memiliki nilai yang paling rendah, maka upaya untuk mengatasinya adalah dengan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, guru harus meningatkan kemampuan mengajar, pembinaan oleh kepala sekolah dan penilik/pengawas tingkat sekolah dasar harus terus dilakukan dan adanya kesadaran guru terhadap tugas pokoknya sebagai seorang pendidik yang profesional.

(4)

iv

Contribution of Learning Organization and High Quality Program tonwards teacher activity (care study in all primary school of Sumedang Selatan in

sumedang regency)

Learning Organization and high quality activity should bring good effect for effectivty of teacher activity unfortunately, nowadays, this program is not going as we axpected. This is the main reason for research of contribution of learning organization and high quality program towards teacher activity ( case study in all primary school of Sumedang Selatan in sumedang regency )

The purpose of this research is to analyze contribution from learning organization and high quality program teacher of primary school activity.

In this case, it uses descriptive method with quality approach and inquiry as prime tods, the three variables in this research is includedas very good category.

Based on the research, it shows that learning organization gives a great contribution into teacher activity, high quality program has a great contribution, and both had given a significant contribution on teachers activity.

The recommendation from the writer are 1. On the learning organization variable, mental models sub variable has the lowest grade, the effort to resolve this program is to cultivate / educate interpersonal teacher continuously and develop their mental bay principle in order to compete on tight situation and supervision of headmaster must be operated well. In high qualitys variable plannings sub variable has the lowest grade so the effort is to develop comprehension and knowledgeoff all staff toward quality program along with asking asynergy / continuous help from related departement in the making of planning and arranging of high quality curriculum program.

(5)

v

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa isi tesis dengan judul: “KONTRIBUSI INPLEMENTASI ORGANISASI PEMBELAJAR (learning organization) DAN PROGRAM BERMUTU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU (Studi Kasus Pada Sekolah Dasar Negeri Se- Kecamatan Sumedang Utara)” ini adalah benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau plagiat/pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam tradisi keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menerima tindakan atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran atas etika akademik dalam karya saya ini, atau ada klaim terhadap karya saya ini.

Bandung. Juni 2011 Yang membuat pernyataan,

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulilla, Puji syukur pada Allah SWT dengan segala Rahman dan RahimNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul:‘’ Kontribusi Implikasi Organisasi Pembelajar ( learning Organization ) terhadap Kinerja Mengajar Guru ( Analisis Deskriptif Pada Sekolah Dasar Se- Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang )”

Selanjutnya ucapan Shalawat beriring salam semoga terlimpah dan tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya.

Dalam penulisan tesis ini, penulis berupaya untuk mengahsilkan karya ilmiah yang bermutu, namun penulis menyadari sebagai manusia tidak akan terlepas dari segala kelemahan dan kekurangan dalam penyelesaian karya tulis ini. Tesis ini dapat selesai karena adanya bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kepada pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, penulis menghaturkan ucapan terima kasih atas bantuanya, semoga amal baik Bapak/Ibu/Saudara/Saudari tercatat sebagai nilai ibadah dari Allah SWT, amin.

Bandung, Juli 2011 Penulis,

(7)

vii

PENGHARGAAN DAN UCAPAN TERIMA KASIH

Bismillahirrohmaanirrohiim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan pada Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Rasa terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya penulis sampaikan kepada yang terhormat:

1. Ibu Dr. Hj. Aan Komariah, M.Pd sebagai pembimbing I yang telah memberi peluang dalam studi, membimbing dan membekali ilmu yang bermanfaat, mencurahkan pemikiran, memberikan saran dan bimbingan dengan tanpa lelah. 2. Ibu Dr. Eka Prihatin, M.Pd sebagai pembimbing II yang tanpa bosan-bosannya

meluangkan waktu, memberikan saran, nasihat, dorongan dan bimbingan sampai tesis ini selesai dilaporkan.

3. Bapak Prof. H. Udin Saefudin Sa’ud. Ph.D sebagai ketua program studi Administrasi Pendidikan yang telah memberi peluang dalam studi,

membimbing dan membekali ilmu yang bermanfaat.

(8)

viii

5. Bapak Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd. Rektor Universitas Pendidikan Indonesia yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan studi di Universitas Pendidikan Indonesia.

6. Bapak Sunjaya Usman, S.Pd selaku Kepala SD Negeri Pari, Kecamatan Surian, Kabupaten Sumedang yang selalu mendorong penulis untuk segera menyelesaikan studi di Pascasarjana UPI. Terima kasih atas izin dan kebijaksanaannya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan tepat waktu.

7. Rekan-rekan pengajar di SD Negeri Pari, Kecamatan Surian, Kabupaten Sumedang Yayat Maryati, S.Pd, Erat, S.Pd, Popon S.Pd, Neneh heryani, Uman Sumanta S.Pd, Imas Kurnia S.Pd, Elita Rosmayanti, Siti Halimah Nur Saadah, Mahbibuloh, Euis Kuraesin, Asep Irwan, dan tak lupa Maman yang tiada hentinya mendoakan, memberi dorongan dan semangat kepada penulis untuk untuk segera menyelesaikan studi ini.

8. Seluruh karyawan dan staf di lingkungan PPS UPI yang telah memberikan bantuan selama mengikutin studi di Universitas Pendidikan Indonesia.

9. Kawan-kawan seperjuangan yaitu Sutarti, Hijrah Fitriani, Cece Sugiarto, Rusdiana, Yudi Kusumah, Kar’i, Gaos Patoni, Sulaeman yang telah banyak membantu penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini tepat pada waktunya.

(9)

ix

Jajang, Soleh Aripin, Ade, Mansur Hidayat Tasdik, Fefi, Ahmad Hidayat, Lina, Esa Rissi Suazini, Dwi Reza Suazian, Gama Reza Suagian,Azfa, Haisyam, Ratih Dona Rosdiana, Rangga,Teteh Dewi, Fitri, Yuli, Fauzi, Diani, Salfi, Nabil, Naufal, Entin Rukmini, Engkan Koswara, Oom, Adang, Rika, Elin, Yanti, Yunita, Puri, Pahmi, Isabela, Dede cia, Salsa

11. Kepada orang tua, Ibundaku tercinta Unang Waliyah, Bapak dan Ibu mertuaku tercinta Bapak Walya dan Ma Ucih yang tiada putusnya mendoakan keberhasilan dan kebahagiaan penulis

12. Yang sangat tidak terlupakan buat keluargaku tercinta yang tida hentinya mendoakan penulis agar dapat menyelesaikan studi ini dengan lancar. Terutama buat suamiku tercinta Suherman S.Pd yang benar-benar sangat berjasa kepada penulis yang telah memberikan dorongan dan bantuan baik secara moril maupun materil, anak-anakku tersayang Raka Nur Pratama dan Dinda Nur Dwi Pamungkas terimakasih atas semuanya yang telah diberikan pada penulis. Sekali lagi terima kasih atas doa, dukungan, kesempatan dan perhatian yang telah kalian berikan pada penulis.

Semoga ilmu yang didapatkan dapat berguna dan diamalkan untuk kebahagiaan dunia dan akhirat. Amin.

(10)

x DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan Pembimbing ... i

Lembar Persetujuan Ketua Program Studi ... ii

Pernyataan ... iv

Kata Pengantar ... v

Ucapan Terima Kasih... vi

Abstrak ... ix

Daftar Isi ... x

Daftar Gambar ... xiv

Daftar Tabel ... xv

Daftar Lampiran ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identifikasi Masalah... 8

C.Rumusan Masalah ... 8

D.Tujuan Penelitian ... 10

1. Tujuan Umum... 10

2. Tujuan Khusus... 10

E. Manfaat Penelitian ... 11

1. Secara Teoritis... 11

2. Secara Praktis... 11

F. Definisi Operasional ... 11

G. Asumsi ... . 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... . 14

A.Kinerja Mengajar Guru dalam Konsep Administrasi Pendidikan... 14

1. Konsep Kinerja... 14

2. Konsep Kinerja Mengajar guru... 23

(11)

xi

B. Organisasi Pembelajar (learning organization)... .34

1. Pengertian Organisasi Pembelajar... 34

2. Tujuan Pembelajaran Perilaku Organisasi... 38

3. Menjelaskan Wujud Budaya organisasi... 45

4. Karakteristik Organisasi Pembelajar ( Learning Organization )... 48

5. Strategi Pengembangan Manajemen dengan Organisasi Pembelajar. 51

C. Program Bermutu ... 52

D. Beberapa Penelitian terdahulu ... 56

E. Hipotesisi Penelitian... 52

F. Kerangka Berpikir... 58

BAB III METODE PENELITIAN... 61

A.Metode dan Pendekatan Penelitian... 61

B. Analisis Data... 62

C.Teknik dan Instrumen Penelitian ... . 63

D.Lokasi dan Responden Penelitian ... . 64

E. Teknik Pengumpulan Data ... . 65

F. Prosedur Pengolahan Data ... .. 72

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... .. 80

A. HASIL PENELITIAN ... .. 80

1. Analisis Data ... .. 80

2. Deskripsi Data ... .. 83

a. Gambaran Organisasi Pembelajar (learning organization) guru Sekolah Dasar di Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang ... . 84

b. Deskripsi Data Variabel Program Bermutu ... .. 86

c. Deskripsi Data Variabel Kinerja Mengajar Guru ... .. 89

d. Kontribusi Organisasi Pembelajar (learning organization)Terhadap Kinerja Mengajar Guru ... .. 92

e. Kontribusi Program Bermutu Terhadap Kinerja Mengajar Guru . .... 94

(12)

xii

B. PEMBAHASAN ... .. 98

1. Gambaran Organisasi Pembelajar (learning organizations) pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang... 98

2. Gambaran program bermutu pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang ... 101

3. Gambaran kinerja Mengajar Guru pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang ... .. 102

4. Kontribusi Organisasi Pembelajar (learning organizations) Terhadap Kinerja Guru pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang ... . .105

5. Kontribusi Program Bermutu Terhadap Kinerja Mengajar Guru pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang ... .. 106

6. Kontribusi Organisasi Pembelajar (learning organizations) dan Program Bermutu Terhadap Kinerja Mengajar Guru pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang... 108

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI... 110

A. Kesimpulan ... . 110

B. Rekomendasi ... .. 111

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1. Rekapitulasi Jumlah Angket yang tersebar, terkumpul, dan yang

dapat diolah………. 63

2. Populasi Penelitian Kepala Sekolah di Kecamatan Sumedang Utara …. 65

3. Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban untuk Setiap Item ……….. 74

4. Variabel Organisasi Pembelajar ( Learning Organization ) ( X1)……… 75

5. Reliability Statistics untuk Organisasi Pembelajar……… 76

6. Variabel Progran Bermutu (X2) ……….. 76

7. Reliability statistics untuk Progran Bermutu………. 77

8. Variabel Pembentukan Kinerja Mengajar guru (Y)……… 77

9. RekapitulasiJumlah Angket yang Tersebar, Terkumpul,dan yang dapat diolah ………. 80

10. Tes Statistics……… 81

11. Resume Penghitungan Korelasi……… 82

12. Mean, Median, Modus dan Standar Deviasi Variabel Organisasi Pembelajar ( Learning Organization ) ( X1)……… 84

13. Distribusi Frekuensi Variabel Organisasi Pembelajar………... 85

14. Mean, Median, Modus dan Standar Deviasi Variabel Progran Bermutu (X2)……….. 87

15. Distribusi Frekuensi Variabel Progran Bermutu (X2)……… 88

16. Mean, Median, Modus dan Standar Deviasi Variabel Kinerja Mengajar guru (Y) ……….. 90

17. Distribusi Kinerja Mengajar guru (Y)………. 91

18. Hasil Penghitungan Determinasi……….. 93

19. Resume Regresi Variabel (X1) ke (Y )………. 93

20. Hasil Penghitungan Determinasi……….. 94

(14)

xiv

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Nomor `Judul Halaman

1. Paradigma Penelitian ……… 60 2. Pemetaan Paradigma Penelitian………. 83 3. Kecenderungan Variabel (X1) Organisasi Pembelajar

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Kisi-kisi Instrumen………. 118

2. Angket Variabel (X1)………. 123

3. Angket Variabel (X2)………. 125

4. Angket Variabel Y ……… 127

5. Rekapitulasi Data Variabel X1 ……….. 128

6. Rekapitulasi Data Variabel X2 ……….. 129

7. Rekapitulasi Data Variabel Y………. 130

8. Rekapitulasi Skor Mentah………... 131

9. Skor Baku Variabel X1, X2 dan Y………. 132

10. Correlations………. 133

11. Model Summary……….. 133

12. Anova ………. 133

13. Coefficients………. 133

14. Histogram Variabel Kinerja Mengajar Guru………... 134

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tantangan kepemimpinan saat ini adalah menghadapi perubahan lingkungan yang cepat berubah dengan percepatan (acceleration) yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kompetitor baru bermunculan dengan program inovasi yang tiada henti sehingga menggeser peran organisasi yang lambat beradaptasi. Sebagai konsekwensinya, organisasi selalu meningkatkan kemampuan untuk secara terus-menerus belajar dan beradaptasi dalam mencapai sukses jangka panjang dalam lingkungan yang dinamis. Dengan selalu belajar terus-menerus, maka sebuah organisasi akan semakin luwes dan dinamis menyesuaikan kondisi lingkungan organisasinya dengan kondisi lingkungan di sekitarnya yang terus mengalami perubahan.

Dalam pengelolaan sekolah yang berperan dapat bertanggung jawab menghadapi

perubahan adalah kepemimpinan kepala sekolah dan guru. Dalam menciptakan visi

pendidikan dan implementasinya dengan memperagakan sikap, perilaku, nilai-nilai,

norma diri dari kepala sekolah dan guru dalam profesi kependidikan untuk masa

mendatang dan dapat memberikan motivasi dalam melakukan perubahan. Salah satu

keberhasilan kepala sekolah, ditengah perubahan jaman yang semakin kompetitif adalah

meningkatnya kualitas kinerja mengajar guru.

(18)

2

adalah bagaimana memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada para pengguna pendidikan. Untuk mencapai hal tersebut, maka perlu diadakan terobosan-terobosan yang kreatif dan inovatif yang dapat memberikan kepuasan kerja kepada personil organisasi melalui suatu lingkungan organisasi yang kondusif.

Dunia pendidikan yang semakin kompetitif ini, perubahan adalah suatu keniscayaan. Pendidikan harus bisa beradaptasi dengan tantangan yang ada sehingga tetap bertahan dan memberikan hasil terbaiknya. Hal ini hanya dapat dilakukan jika sebuah organisasi menjadi organisasi pembelajar (Learning Organization). Hal ini pula terjadi ketika sebuah organisasi yang terus menerus belajar, menerima masukan baru dan memanfaatkan pengetahuan tersebut menjadi nilai tambah.

(19)

3

keberadaan visi sangat penting bagi organisasi bersangkutan. Kekuatan kepemimpinan menghasilkan berbagai kebijakan dan operasionalisasi kerja yang dibimbing oleh visi organisasi. Sebuah organisasi yang ingin maju dan kompetitif harus mempunyai visi yang jelas, dipahami oleh semua anggota organisasi, baik jajaran manajemen sampai keamanan (security), bahkan sampai cleaning service

atau bagian kebersihan.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Klas, dalam Dharma, S. yang dikutip Wahyudi (2009:13) Organisasi pembelajar adalah “iklim kerjasama yang dapat menciptakan suasana yang kondusif bagi sumberdaya manusia agar mereka memiliki komitmen, integritas, dan tanggung jawab secara kolektif terhadap keseluruhan kinerja organisasi”.

Fungsi, tujuan dan kewajiban pemerintah untuk mewujudkan pendidikan bermutu bagi bangsa Indonesia telah dilakukan pemerintah dari waktu ke waktu. Rendahnya mutu pendidikan nasional telah berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap rendahnya mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia pada bursa tenaga kerja global. Sehubungan dengan hal tersebut pemerintah telah mengagendakan tiga kebijakan pokok dalam bidang pendidikan yaitu:

1. Perluasan dan pemerataan akses pendidikan; 2. Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing;

3. Penguatan tata kelola (governance), akuntabilitas, dan pencitraan publik.

(20)

4

standar nasional pendidikan dan sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang secara dinamis dengan memberdayakan pendidik dan tenaga kependidikan yang terwadahi dalam berbagai forum secara optimal.

Tuntutan globalisasi cenderung pada adanya sistem mutu yang berskala internasional bukan lagi lokal atau nasional (Permadi, 2007:13). Dalam menjawab tantangan tersebut wajar jika setiap pendidik dan tenaga kependidikan terdorong untuk meningkatkan kemampuan profesional dalam bidangnya masing-masing. Upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) terus dilakukan. Khususnya guru, kualitasnya perlu terus dikembangkan agar dapat melaksanakan fungsinya secara profesional. Peningkatan kualitas guru ini terus dilakukan baik melalui program-program pendidikan, prajabatan maupun dalam jabatan. Kegiatan peningkatan profesionalisme guru dilakukan melalui berbagai bentuk baik yang bersifat individual maupun kelompok.

Salah satu bentuk komitmen pemerintah terhadap peningkatan kualitas kinerja mengajar guru pada jenjang pendidikan dasar dan menengah diluncurkanlah program BERMUTU, yang merupakan suatu strategi dalam meningkatkan kualifikasi dan menerapkan sertifikasi guru. Program BERMUTU

(21)

5

BERMUTU adalah singkatan Better Education Through Reformed Management and Universal Teachers Upgrading yaitu upaya peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan kompetensi dan kinerja mengajar guru. Program ini ditangani secara komprehensif mulai dari lembaga pendidikan dan tenaga kependidikan (LPTK), lembaga penjaminan mutu pendidikan (LPMP), balitbang Diknas dan Direktorat Pendidik dan lembaga-lembaga yang terkait dengan dunia pendidikan.

Kegiatan program BERMUTU ini baru satu tahun berjalan sejak tahun 2009, namun dalam pengamatan penulis ada banyak fenomena yang muncul selama kegiatan ini berlangsung. Sebagai contoh masih banyak peserta yang mangkir dari kegiatan ini, padahal mereka sudah ditunjuk oleh sekolah untuk mengikuti kegiatan, kurang antusiasnya peserta mengikuti kegiatan yang dapat diamati dari macetnya diskusi, atau peserta lebih banyak melakukan aktifitas di luar rencana kegiatan pada hari tersebut, banyak tugas-tugas yang semestinya diselesaikan sebagai bukti kegiatan tidak terselesaikan, sementara itu peserta juga menjumpai kurangnya modul atau sumber belajar. Kegiatan program BERMUTU ini di mata sebagian peserta cenderung bersifat monoton, kurang variatif dan cenderung hanya mengejar target akhir yang berupa penyelesaian tagihan-tagihan dengan mengabaikan substansi dari tagihan-tagihan tersebut. Mereka juga menilai kurangnya narasumber yang berkualitas yang dapat memotivasi mereka mengikuti kegiatan ini.

(22)

6

peningkatan mutu guru, namun pada kenyataannya kegiatan ini belum berjalan seperti yang diharapkan.

Keseluruhan aspek yang dikemukakan di atas mengarah pada keinginan untuk selalu memperhatikan kondisi lingkungan disekitarnya dalam tujuan untuk memperbaiki kinerja. Keinginan untuk maju dan terus belajar menjadi kunci tujuan organisasi pembelajar. Dari sisi jumlah individu organisasi pembelajar dapat dilihat dari bentuk kerja sama dalam kelompok maupun dalam bentuk personal yang mengarah pada aspek persaingan.

Persaingan yang dimunculkan oleh individu guru sebagai agen pembelajar dalam usaha meningkatkan kinerja inilah yang sebenarnya menjadi topik yang menarik karena pada dasarnya manusia memiliki dorongan untuk bersaing yang dimunculkan dari motivasi berprestasinya

Dari pernyataan tersebut betapa eksisnya peran guru dalam dimensi pendidikan, apalagi bagi suatu bangsa yang sedang membangun, terlebih-lebih bagi keberlangsungan hidup bangsa di tengah-tengah perjalanan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih. Bahkan Moch Uzer Usman (2001: 7) mengemukakan “Semakin akurat para guru melaksanakan fungsinya, semakin terjamin, tercipta dan terbinanya kesiapan dan keandalan seseorang sebagai manusia pembangunan”.

(23)

7

Pernyataan tersebut memberikan dampak semakin tinggi pendidikan guru akan memiliki kecenderungan yang lebih baik dalam mengimplementasikan kinerja mengajarnya, dan pada akhirnya mutu pendidikan pun akan meningkat.

Dari uraian tersebut di atas kenyataan yang ditemukan di lapangan yaitu di

sekolah Dasar se-Kecamatan Sumedang Utara belum sepenuhnya diterapkan, terbukti:

1. Kurangnya respon positif dari kepala sekolah dan guru terhadap perubahan lingkungan yang semakin kompetitif.

2. Kegiatan pembelajaran belum dapat dilaksanakan secara optimal terutama dalam proses perencanaan program pembelajaran dan melaksanakan evaluasi hasil pembelajaran terhadap peserta didik

3. Rendahnya kualifikasi pendidikan guru sekolah dasar di Kecamatan Sumedang

Utara, Kabupaten Sumedang

4. Kurangnya pemberian motivasi terhadap siswa dalam kegiatan belajar mengajar

5. Kepala sekolah, sebagai pemimpin organisasi yang kurang optimal dalam

melaksanakan kepemimpinannya sebagai educator, manager, administrator leader, inovator dan motivator terhadap peserta didik

6. Kinerja mengajar guru belum dapat dilaksanakan secara optimal dalam

merencanakan program pembelajaran dan melaksanakan evaluasi hasil

pembelajaran terhadap peserta didik.

Dengan adanya bebagai fenomena di atas tersebut, kondisi seperti inilah yang

menarik perhatian penulis untuk mengadakan penelitian dalam rangka memperoleh

gambaran tentang: Kontribusi Implementasi Organisasi Pembelajar (learning organization) dan ProgramBERMUTU terhadap Kinerja Mengajar Guru (Analisis Deskriptif pada Sekolah Dasar di Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten

(24)

8 B. Identifikasi Masalah

Dari uraian pada latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan bahwa kualitas kinerja mengajar guru dipengaruhi setidaknya oleh dua faktor, yaitu oleh peran organisasi pembelajar (learning organization) dan program BERMUTU (Better Education Through Reformed Management and Universal Teachers Upgrading).

Organisasi pembelajar (learning organization) sebagai pemberdayaan individu ataupun kelompok agar secara sadar meningkatkan pengetahuan secara berkelanjutan, menjalankan strategi inovasi, komitmen terhadap tugas dan tujuan organisasi. Sedangkan program BERMUTU (Better Education Through Reformed Management and Universal Teachers Upgrading) merupakan suatu upaya peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan kompetensi dan kinerja guru. Melalui kegiatan ini, guru-guru memiliki kesempatan untuk berfikir dan bekerja sebagai suatu kelompok dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah-masalah yang kemudian diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari sebagai agen pembelajaran di bawah pembinaan kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran.

Kedua faktor di atas dapat menjadi sumber kekuatan dalam mencapai tujuan dan sasaran peningkatan kualitas kinerja mengajar guru yang pada akhirnya dapat meningkatnya mutu pendidikan dalam kerangka tujuan pendidikan nasional.

C. Rumusan Masalah

(25)

9

yang menjadi titik tolak dalam penelitian ini, yaitu implementasi organisasi pembelajar (learning organization) dan program BERMUTU (Better Education Through Reformed Management and Universal Teachers Upgrading) sebagai variabel sebagai yang mempengaruhi (X1), dan kinerja mengajar guru sebagai

variabel yang dipengaruhi (Y).

Variabel-variabel penelitian tersebut di atas dapat diuraikan dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran implementasi organisasi pembelajar (learning organization) guru pada Sekolah Dasar di Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang?

2. Bagaimana gambaran program BERMUTU guru pada Sekolah Dasar di Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang?

3. Bagaimana gambaran kinerja mengajar guru pada Sekolah Dasar di Kecamatan

Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang?

4. Apakah implementasi organisasi pembelajar (learning organization) berkontrubusi terhadap kinerja mengajar guru sekolah dasar di Kecamatan

Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang?

5. Apakah program BERMUTU berkontribusi terhadap kinerja mengajar guru sekolah dasar di Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang? 6. Apakah implementasi organisasi pembelajar (learning organization) dan

(26)

10 D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini adalah sebagai gambaran (mendeskripsikan) secara

rasional, empiris dan sistematis tentang kontribusi implementasi organisasi pembelajar (learning organization) dan program BERMUTU terhadap kinerja mengajar guru sekolah dasar di Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.

2. Tujuan Khusus

Secara khusus penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis:

a. Gambaran implementasi organisasi pembelajar (learning organization) guru pada Sekolah Dasar di Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.

b. Gambaran program BERMUTU guru pada Sekolah Dasar di Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.

c. Gambaran kinerja mengajar guru pada Sekolah Dasar di Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.

d. Seberapa besar kontribusi implementasi organisasi pembelajar (learning organization) terhadap kualitas kinerja mengajar guru sekolah dasar di Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.

e. Seberapa besar kontribusi program BERMUTU terhadap kualitas kinerja mengajar guru sekolah dasar di Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.

(27)

11 E. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat mengkaji lebih dalam tentang pengaruh dan hubungannya antara implementasi organisasi pembelajar (learning organization) dan program BERMUTU terhadap kinerja mengajar guru sekolah dasar, sehingga dapat memberikan konstribusi terhadap teori-teori pendidikan khususnya menyangkut eksistensi organisasi pembelajar (learning organization) dalam mengembangkan dan memberdayakan individu, sekolah/lembaga pendidikan, proses pendidikan, dan kinerja guru dalam rangka meningkatkan mutu dan layanan pendidikan.

2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran yang jelas dan dasar kebijakan bagi organisasi pembelajar, lembaga pendidikan dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam hal kegiatan program BERMUTU dalam proses pendidikan yang erat kaitannya dengan meningkatkan kinerja guru sekolah dasar yang pada akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan dan layanan pendidikan di sekolah dasar.

F. Definisi Operasional

Untuk memberikan gambaran secara lebih jelas tentang objek kajian dalam penelitian ini, maka perlu disajikan beberapa defiinisi operasional dari variabel yang akan diteliti, yaitu:

(28)

12

kemampuan untuk terus menerus menyesuaikan diri dan berubah. Membangun wawasan bersama (building shared vision), belajar dalam tim (team learning), berpikir sistematik (systems thinking), penguasaan pribadi (personal mastery) dan Model mental (mental models) (Senge 1995)

2. Program BERMUTU (Better Education Through Reformed Management and Universal Teachers Upgrading) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu mode belajar melalui program BERMUTU merupakan suatu cara belajar bagi guru peserta dalam peningkatan kompetensi profesionalnya secara kolaboratif melalui kajian pembelajaran yang komprehensif dan berkelanjutan menuju terciptanya komunitas belajar di sekolah dan di KKG/MGMP. (Modul BERMUTU 01 GENERIK, 2009: 2)

3. Kinerja mengajar guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah aktivitas yang dilakukan oleh guru pada saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

G. Asumsi

(29)

13

Dalam merumuskan asumsi penelitian ini ditempuh melalui telaah berbagai konsep dan teori yang berkaitan dengan organisasi pembelajar (learning organization) dan program BERMUTU terhadap kinerja mengajar guru. Dalam kaitan dengan kepentingan penelitian ini, dapat dirumuskan asumsi-asumsi peneliti, yakni sebagai berikut:

1. Organisasi pembelajar merupakan lingkungan yang kondusif bagi aktivitas kepemimpinan visioner, karena dapat tercipta iklim kerjasama yang sinergi antar sub sistem dalam organisasi sehingga anggota organisasi memiliki komitmen, integritas, dan tanggung jawab secara kolektif terhadap keseluruhan kinerja organisasi (Wahyudi, 2009: 10).

2. Belajar model program BERMUTU merupakan suatu cara belajar bagi guru peserta dalam peningkatan kompetensi profesionalnya secara kolaboratif melalui kajian pembelajaran yang komprehensif dan berkelanjutan menuju terciptanya komunitas belajar di sekolah dan di KKG/MGMP. (Modul Generik BERMUTU, 2009: 2)

3. Model BERMUTU memberi kesempatan kepada guru-guru untuk terlibat dalam proses pengembengan profesional secara berkelanjutan melalui kegiatan KKG dan MGMP dengan menggunakan paket pembelajaran yang berkualitas. (Modul Generik BERMUTU, 2009: 17)

(30)

61 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Pendekatan Penelitian

Untuk keperluan penelitian mengenai pengaruh Organisasi Pembelajar (learning organization) (X1) dan Program BERMUTU (X2) terhadap Kinerja Mengajar Mengajar Guru (Y), akan dipilih lokasi penelitian pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang. Berdasarkan masalah yang diteliti, situasi Organisasi Pembelajar (learning organization) dan kegiatan program bermutu setiap sekolah memiliki perbedaan.

Mencermati pada masalah yang akan diteliti, yakni Organisasi Pembelajar (learning organization) (X1), Program BERMUTU (X2) dan Kinerja Mengajar Guru (Y) maka metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

Metode deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dipergunakan untuk memecahkan atau menjawab masalah yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Lebih lanjut Surakhmad (1985: 140) mengemukakan beberapa ciri metode deskriptif yaitu memuaskan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang pada masalah-masalah yang aktual. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis karena itu, metode ini sering disebut dengan metode analitik.

(31)

62

Kinerja Mengajar Guru (Y). Peneliti berasumsi bahwa hal itu dapat diklasifikasi, diketahui hubungan sebab akibatnya,

Fokus penelitian ini sendiri berkisar pada Organisasi Pembelajar (learning organization) (X1), Program BERMUTU (X2) dan Kinerja Mengajar Guru (Y). Untuk keperluan penelitian yang dimaksudkan, maka peneliti memfokuskan penelitian pada Sekolah Dasar Negeri yang berada di kecamatan Sumedang Utara, kabupaten Sumedang sejumlah 35 sekolah. Sumber utama data diperoleh dari para Kepala Sekolah.

B. Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk mengetahui sejauhmana data yang didapat dari lapangan melalui angket dapat diolah untuk mengambarkan variabel penelitian sebagaimana dicantumkan dalam rumusan masalah. Hal-hal yang dilakukan dalam analisis data adalah sebagai berikut:

1. Seleksi Data

Data yang terkumpul melalui angket selanjutnya diseleksi. Penyeleksian angket dilakukan untuk memeriksa yang dapat diolah sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Adapun persyaratan angket yang dapat diolah adalah sebagai berikut:

a. Pengisian angket sesuai dengan petunjuk yang telah ditetapkan dalam petunjuk pengisian angket

b. Pengisiannya jelas dan tidak meragukan c. Angket utuh dan lengkap

(32)
[image:32.595.110.515.127.613.2]

63 Tabel 3.1

Rekapitulasi jumlah angket yang tersebar, terkumpul dan yang dapat diolah

Instrumen Jumlah

Tersebar Terkumpul Dapat diolah

Angket 35 35 35

2. Klasifikasi Data

Setelah dilakukan seleksi, langkah selanjutnya adalah melakukan klasifikasi data berdasarkan variabel penelitian yang kemudian diberi skor pada setiap alternatif jawaban sesuai dengan aturan yang telah peneliti lakukan. dengan ketentuan sebagai berikut: skor 1 untuk jawaban “Tidak Pernah”, skor 2 untuk jawaban “Jarang”, skor 3 untuk jawaban “Kadang-kadang”, skor 4 untuk jawaban “Sering” dan skor 5 untuk jawaban “Selalu”.

C. Teknik & Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kuantitatif data dikumpulkan tidak secara langsung oleh peneliti tetapi diwakili oleh angket yang disebarkan kepada populasi atau sampel penelitian. Jadi instrumen merupakan kunci utama dalam menggali informasi mengenai lapangan.

(33)

64 D. Lokasi dan Responden Penelitian

Penelitian ini berlokasi pada sekolah Dasar Negeri yang berada di kecamatan Surian Kabupaten Sumedang. Berdasarkan dokumen pemetaan persekolahan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan kecamatan Sumedang Utara tahun 2010, jumlah Sekolah Dasar Negeri berjumlah 35 sekolah. Untuk kepentingan penelitian ini, peneliti menjajaki semua sekolah, dan untuk hal tersebut, peneliti meminta bantuan dan pertimbangan dari Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan kecamatan Sumedang Utara untuk memberikan penilaian terhadap Sekolah-Sekolah Dasar yang berada di kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang. Hasil wawancara, diketahui bahwa dengan pertimbangan kegiatan bermutu yang melibatkan semua sekolah, prestasi sekolah, mutu lulusan dan manajemen sekolah, yang disarankan untuk dijadikan responden berjumlah 35 sekolah yang berada di bawah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Sumedang Utara. Fokus penelitian ini berkisar pada Organisasi Pembelajar (learning organization) (X1), Program BERMUTU (X2) dan Kinerja Mengajar Guru (Y). Untuk memotret peristiwa, objek dan atau perilaku-perilaku sesuai dengan masalah penelitian tersebut maka diperlukan “key person” yang representatif dapat mengungkapkannya. Person tersebut adalah Kepala Sekolah.

(34)

65

[image:34.595.120.509.135.621.2]

kecil dan akan benar-benar mencerminkan keadaan populasi, dengan kata lain sampel yang representatif.

Tabel 3.2

Populasi Penelitian Kepala Sekolah SDN di Kecamatan Sumedang Utara

No Nama Sekolah Kepala Sekolah Yang dijadikan

Responden

1 SD Cilengkrang 1

2 SD Sindangraja 1

3 SD Ketib 1

4 SD Sukamaju 1

5 SD Babakanhurip 1

6 SD Panyingkiran I 1

7 SD Panyingkiran II 1

8 SD Panyingkiran III 1

9 SD Karapyak I 1

10 SD Lembursitu 1

11 SD Tegalkalong I 1

12 SD Tegalkalong II 1

13 SD Tegalkalong III 1

14 SD Talun 1

15 SD Padasuka II 1

16 SD Padasuka IV 1

17 SD Padasuka III 1

18 SD Padamulya 1

19 SD Padasuka I 1

20 SD Sukaluyu 1

21 SD Pamarisen 1

22 SD Sukawening 1

23 SD Bendungan I 1

24 SD Bendungan II 1

25 SD Sukamulya 1

26 SD Margamulya 1

27 SD Sindang I 1

28 SD Sindang V 1

29 SD Sukakerta 1

30 SD Sindang II 1

31 SD Sindang III 1

32 SD Jatihurip 1

33 SD Sindang IV 1

34 SD Gunungsari 1

35 SD Rancapurut 1

Jumlah 35

Sumber Dinas Pendidikan Kecamatan Sumedang Selatan (2010)

E. Teknik Pengumpulan Data

(35)

66

diolah. Diorganisir dan disistematisasikan sesuai dengan tujuan penelitian. Winarno Surakhmad (1994: 91) menjelaskan:

Mengolah data adalah suatu konkrit untuk membuat data itu “berbicara” sebab betapapun besarnya jumlah data dan tingginya nilai data yang terkumpul (sebagai hasil fase pelaksanaan pengumpulan data), apabila tidak disusun dalam suatu organisasi dan diolah menurut sistematis yang baik niscaya data itu tetap merupakan bahan-bahan bisu “seribu bahasa”

Dalam prosedur pengolahan data, penulis menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1. Seleksi dan klasifikasi data

a. Pemeriksaan kecenderungan umum skor responden b. Mengubah skor mentah menjadi skor baku

c. Uji normalitas distribusi data

2. Analisis data untuk pengujian hipotesis penelitian a. Analisis regresi

b. Analisis korelasi

Untuk lebih jelasnya, langkah-langkah secara terperinci dapat dilihat sebagai berikut:

1. Memberi bobot setiap kemungkinan jawaban pada item untuk setiap variabel penelitian dan memberi skor pada angket responden berdasarkan petunjuk yang telah ditetapkan

(36)

67 Xid X p= Keterangan:

P = Persentase rata-rata yang dicari X = Skor rata-rata tiap variabel Xid = Skor ideal setiap variabel

3. Mengubah skor mentah menjadi skor baku. Sudjana (1992:104) mengemukakan rumus sebagai berikut:

    − = + = S X X1 ( 10 50 Ti Keterangan:

Ti = Skor baku yang dicari X = Skor rata-rata

S = Simpangan baku Xi = Skor mudah

Untuk menggunakan rumus diatas, maka akan ditempuh langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Menentukan rentang ( R ) yaitu skor tertinggi dikurangi skor

terendah (STT – STR)

R = STT – STR

b. Menentukan banyak kelas (bk) interval dengan menggunakan

rumus: bk = 1 + (3,3) log n

c. Menentukan panjang kelas interval yaitu rentang dibagi banyak

kelas.

bk R p=

d. Mencari rata-rata dengan rumus:

X = fi fixi

(37)

68 ) 1 ( ) ( )

( 2 2

2 − − =

n n fixi fixi n S

4. Uji Normalitas distribusi

Digunakan untuk mengetahui dan menentukan apakah pengolahan data

menggunakan analisis parametrik atau non parametrik dengan

menggunakan rumus Chi kuadrat (X2)

= − = k i Ei Ei oi X 1 2

2 ( )

Keterangan:

X1 = Chi kuadrat yang dicari Oi = Frekuensi yang tampak Ei = Frekuensi yang diharapkan

Langkah-langkah yang ditempuh adalah:

a. Membuat distribusi frekuensi

b. Mencari batas bawah skor kiri interval dan batas atas skor kanan

interval

c. Mencari Z untuk batas kelas dengan rumus:

S X X

Z = 1−

Keterangan:

X1 = Chi kuadrat yang dicari X = Frekuensi yang tampak

S = Simpangan baku untuk distribusi

d. Mencari luas O – Z daftar F

e. Mencari luas tiap interval dengan cara mencari selisih luas 0 – Z

dengan interval yang berdekatan untuk tanda Z sejenis dan

(38)

69

f. Mencari E1 (frekuensi yang diharapkan) diperoleh dengan cara

mengalikan luas interval n.

g. Mencari Oi (frekuensi hasil penelitian) diperoleh dengan cara melihat tiap kelas interval (F1) pada tabel distribusi frekuensi h. Mencari X2 dengan cara menjumlahkan hasil perhitungan

i. Menentukan keberartian X2 dengan jalan membandingkan nilai presentif untuk distribusi X2

5. Analisis Regresi

Dipergunakan untuk mencari hubungan fungsional antara variabel X dengan variabel Y dengan rumus:

Ŷ = a + b X

Keterangan:

Y = Harga variabel Y yang diramalkan a = Konstanta (harga Y bila X = 0

b = Koefisien arah regresi linier yang menyatakan perubahan rata-rata variable X sebesar satu unit

X = Harga variable X

Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut:

a. Mencari harga-harga ∑X, ∑Y, ∑XY, ∑X2, ∑Y2

b. Menyusun pasangan data untuk variable X dan variable Y c. Mencari persamaan untuk regresi sederhana:

− −

= 2 2

2 ) ( ) )( ( ) )(( ( xi xi n xiyi xi xi yi a

− − −

= 2 2

) ( . ) ( ) ( xi xi n yi xi xiyi n b

(39)

70

1. Mencari jumlah kuadrat total {JK(T)}, jumlah-jumlah kuadrat regresi {JK(a), JK(b/a), jumlah kuadrat residu {JK(s), jumlah kuadrat kekeliruan {JK(E)} dan jumlah kuadrat tuna cocok {JK(TC)}, dengan rumus-rumus sebagai berikut:

n Y a

JK( )= (

)

2           − =

n Yi Xi XiYi b a b JK )( ( ) / (

= 2 )

(T Yi

JK

JK (S) = JK (T)-JK(a)-JK(b/a)

JK (S) = JK (S) – JK (E)

        − = n yi yi E JK 2

2 ( )

) (

2. Membuat daftar analisis untuk uji linieritas regresi seperti yang

dikemukakan oleh Sudjana (1992: 332) sebaai berikut:

Analisis Varians (ANAVA) dan Regresi Linier

SUMBER VARIANS

Dk JK KT F

Total N

2

Y

Y2

Regresi (a) Regresi Residu 1 1 n-2 JK (a) Jk (b/a) JK (S)

S2 Reg = JK (b/a) S2 res = JK (S)

n-2

S2 Reg S2 res Tuna Cocok (TC)

Kekeliruan

k-2 n-k

JK (TC) JK (E)

S2 TC = JK (TC)

k-2 S2E = JK (E)

n-k

S2TC S2E

3. Mencari F untuk taraf signifikan dengan cara : uji F untuk meguji

(40)

71 F = S2Reg

S2res

Uji F untuk linieritas regresi dilakukan dengan rumus: F = S2 TC

S2 E

Kriteria pengujian yang digunakan adalah dengan dk pembilang (k-2) dan dk penyebut = (n-k) dan pada tahap signifikansi tertentu, maka terima Ho jika Fhit > Ftabel dan tolak Ho dalam keadaan lainnya.

6. Analisis Korelasi

Analisis regresi merupakan teknik statistik yang berusaha mencari derajat antara variabel X dengan variabel Y dan ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan dalam penelitian ini adalah analisis parametrik dengan menggunakan koefisien korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:

− − − − = 2 2 2 2 ) ( . }{ ) ( . { ) ( ) ( Yi Yi n xi xi n yi xi xiyi n r

Langkah-langkah perhitungan untuk mrncari koefisien korelasi r

adalah

a. Menentukan harga-harga ∑X, ∑Y, ∑XY, ∑X2, ∑Y2

b. Menafsirkan besarnya koefisien korelasi berdasarkan kriteria yang

dikemukakan Subino (1982:66) adalah sebagai berikut:

Kurang dari 0,20 : Hubungan dianggap tidak ada

Antara 0,20 – 0,40 : Hubungan ada tetapi rendah

Antara 0,41 – 0, 70 : Hubungan cukup

Antara 0,70 – 0,91 : Hubungan tinggi

Antara 0,91 – 1,00 : Hubungan sangat tinggi

c. Menghitung keberartian koefisien korelasi (tingkat signifikansi)

(41)

72

2

1 1

r n r r

− − =

Keterangan:

t = nilai t yang dicari r = koefisien korelasi n = banyaknya data

Selanjutnya niai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel dengan dk = n-2 pada taraf atau tingkat kepercayaan yang dipilih, dalam hal ini adalah tingkat kepercayaan 95 %. Apabila t hitung > t tabel, maka dapat disimpulkan hipotesis diterima atau dengan kata lain hipotesis nol ditolak.

d. Mencari derajat hubungan berdasarkan koefisien determinasi (r2) Dimaksudkan untuk menyatakan besarnya presentase variabel yang satu turut ditentukan oleh variabel yang lain (Subino, 1982: 63) dengan rumus sebagai berikut:

KD = (r2) X 100%

F. Prosedur Pengolahan Data

Teknik pengumpulan data yang dimaksudkan sebagai cara dan alat yang digunakan dalam mengumpulkan informasi atau keterangan mengenai subjek penelitian. Hal ini, seperti dikemukakan Subino, (1982:162) bahwa yang dimaksud dengan teknik-teknik pengumpulan data disini adalah cara-cara yang ditempuh dan alat-alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan datanya.

(42)

73

1. Pengumpulan data, yaitu mengecek jawaban responden yang dituangkan dalam angket; Adapun alat pengumpul data atau insrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner. Sanafiyah Faisal (1981: 2) mengemukakan bahwa:

kuesioner atau angket adalah suatu teknik pengumpulan data melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarkan untuk mendapatkan informasi atau keterangan dari sumber data yang berupa orang atau responden.

Kuesioner atau angket terdiri dari 2 bentuk. Seperti yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad (1990: 182) bahwa: “pada umumnya ada dua bentuk angket yaitu: 1) angket bestruktur, 2) angket yang tidak berstruktur”.

2. Penyusunan alat pengumpul data

Untuk memudahkan alat pengumpul data, dalam hal penyusunan angket, peneliti menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menetapkan indikator-indikator dari setiap variabel penelitian yang dianggap penting untuk dipertanyakan kepada responden berdasarkan pada teori-teori yang telah diuraikan.

b. Membuat kisi-kisi butir item berdasarkan variabel penelitian c. Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang disertai alternatif

jawaban yang akan dipilih responden berdasarkan indikator variabel yang telah ditentukan dalam kisi-kisi item.

(43)

74

Kriteria penskoran alternatif jawaban untuk setiap item

Alternatif Jawaban Skor Pertanyaan

SL (Selalu) 5

SR (Sering) 4

KD (Kadang-kadang) 3

JR ((Jarang) 2

TP (Tidak pernah) 1

3. Uji coba instrumen pengumpulan data

Ukuran memadai atau tidaknya instrumen pengumpul data, minimal dilihat dari dua syarat yaitu syarat validitas atau kesahihan dan syarat reliabilitas atau keajegan. Dalam pelaksanaan uji coba ini, penulis melaksanakannya terhadap sejumlah subjek yang bukan merupakan sampel penelitian akan tetapi mempunyai karakteristik yang sama dengan subjek yang akan dijadikan sampel penelitian. Setelah data untuk uji coba angket terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis statistik dengan tujuan untuk menguji validitas dan reliabilitasnya. Angket dianggap valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti dan angket dianggap reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Dengan diketahui keterjaminan validitas dan reliabilitas alat pengumpul data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi atau memiliki validitas dan reliabilitas yang dapat dipertanggung jawabkan.

a. Uji Validitas Instrumen

(44)

masing-75

masing kelompok sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (1994: 101) yaitu:

Untuk menguji validitas butir-butir instrument lebih lanjut, maka setelah dikonsultasikan ahli, maka selanjutnya dinyatakan dan dianalisa dengan analisis item. Analisis item dilakukan dengan mencari daya pembeda skor tiap dari kelompok yang membedakan jawaban tinggi dengan jawaban rendah.

1. Uji Validitas Variabel Organisasi Pembelajar (learning organization) (X1)

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan SPSS. 17.00, didapat hasil uji validitas dan reliabilitas sebagai berikut:

Variabel Organisasi Pembelajar (learning organization) (X1)

No R Hitung R Tabel Keterangan

1 0,604 0,361 Valid

2 0,501 0,361 Valid

3 0,516 0,361 Valid

4 0,475 0,361 Valid

5 0,607 0,361 Valid

6 0,588 0,361 Valid

7 0,541 0,361 Valid

8 0,601 0,361 Valid

9 0,371 0,361 Valid

10 0,426 0,361 Valid

11 0,460 0,361 Valid

12 0,453 0,361 Valid

13 0,417 0,361 Valid

14 0,625 0,361 Valid

15 0,544 0,361 Valid

16 0,446 0,361 Valid

17 0,304 0,361 Valid

18 0,491 0,361 Valid

19 0,488 0,361 Valid

20 0,430 0,361 Valid

21 0,403 0,361 Valid

22 0,324 0,361 Valid

23 0,509 0,361 Valid

24 0,390 0,361 Valid

25 0,554 0,361 Valid

26 0,327 0,361 Valid

27 0,475 0,361 Valid

28 0,607 0,361 Valid

29 0,588 0,361 Valid

(45)

76

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value ,815

N of Items 13(a)

Part 2 Value ,794

N of Items 13(b)

Total N of Items 26

Correlation Between Forms ,420

Spearman-Brown Coefficient

Equal Length ,592

Unequal Length ,592

Guttman Split-Half Coefficient ,592

a The items are: no1, no2, no3, no4, no5, no6, no7, no8, no9, no10, no11, no12, no13. b The items are: no14, no15, no16, no17, no18, no19, no20, no21, no22, no23, no24, no25, no26.

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan SPSS 17.00 nilai koefisien Guttman Split-Half adalah 0,592. Korelasi berada pada kondisi yang kuat bila dibandingkan dengan r tabel 0,361, dimana r hitung > dari r tabel, 0,592 > 0,361. dengan demikian angket untuk variabel Organisasi Pembelajar (learning organization) (X1)

2. Uji Validitas Variabel Program Bermutu (X2)

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan SPSS. 17.00, didapat hasil uji validitas dan reliabilitas sebagai berikut:

Variabel Program Bermutu (X2)

No R Hitung R Tabel Keterangan

1 0,377 0,361 Valid

2 0,367 0,361 Valid

3 0,560 0,361 Valid

4 0,416 0,361 Valid

5 0,579 0,361 Valid

6 0,489 0,361 Valid

7 0,375 0,361 Valid

8 0,571 0,361 Valid

9 0,363 0,361 Valid

10 0,775 0,361 Valid

11 0,376 0,361 Valid

12 0,522 0,361 Valid

13 0,519 0,361 Valid

14 0,410 0,361 Valid

15 0,518 0,361 Valid

16 0,492 0,361 Valid

17 0,371 0,361 Valid

18 0,417 0,361 Valid

19 0,520 0,361 Valid

(46)

77

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value ,517

N of Items 10(a)

Part 2 Value ,740

N of Items 10(b)

Total N of Items 20

Correlation Between Forms ,621

Spearman-Brown Coefficient

Equal Length ,766

Unequal Length ,766

Guttman Split-Half Coefficient ,751

a The items are: no1, no2, no3, no4, no5, no6, no7, no8, no9, no10.

b The items are: no11, no12, no13, no14, no15, no16, no17, no18, no19, no20.

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan SPSS 17.00 nilai koefisien Guttman Split-Half adalah 0,751. Korelasi berada pada kondisi yang kuat bila dibandingkan dengan r tabel 0,444, dimana r hitung > dari r tabel, 0,751 > 0,444 dengan demikian angket untuk variabel Program Bemutu reliabel.

3. Uji Validitas Variabel Kinerja Mengajar Guru (Y)

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan SPSS. 17.00, didapat hasil uji validitas dan reliabilitas sebagai berikut:

Variabel Pembentukan Kinerja Mengajar Guru (Y)

No R Hitung R Tabel Keterangan

1 0,454 0,361 Valid

2 0,364 0,361 Valid

3 0,467 0,361 Valid

4 0,376 0,361 Valid

5 0,418 0,361 Valid

6 0,382 0,361 Valid

7 0,447 0,361 Valid

8 0,479 0,361 Valid

9 0,462 0,361 Valid

10 0,550 0,361 Valid

11 0,403 0,361 Valid

12 0,430 0,361 Valid

13 0,489 0,361 Valid

14 0,457 0,361 Valid

15 0,382 0,361 Valid

16 0,421 0,361 Valid

17 0,405 0,361 Valid

18 0,434 0,361 Valid

19 0,568 0,361 Valid

20 0,406 0,361 Valid

21 0,457 0,361 Valid

22 0,431 0,361 Valid

(47)

78

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value ,732

N of Items 12(a)

Part 2 Value ,302

N of Items 11(b)

Total N of Items 23

Correlation Between Forms ,348

Spearman-Brown Coefficient

Equal Length ,458

Unequal Length ,458

Guttman Split-Half Coefficient ,440

a The items are: no1, no2, no3, no4, no5, no6, no7, no8, no9, no10, no11, no12. b The items are: no12, no13, no14, no15, no16, no17, no18, no19, no20, no21, no22, no23.

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan SPSS 17.00 nilai koefisien Guttman Split-Half adalah 0,440. Korelasi berada pada kondisi yang kuat bila dibandingkan dengan r tabel 0,413, dimana r hitung > dari r tabel, 0,440 > 0,413. dengan demikian angket untuk variabel Program Bermutu reliabel.

Selanjutnya diuji daya pembedanya dengan menggunakan rumus dari Sudjana (1992:239) sebagai berikut:

Menentukan mean (X) dari dua kelompok dengan menggunakan rumus:

    =

n X X 1

4. Mencari simpangan baku (S) dari masing-masing kelompok dan

simpangan baku gabungan (S2) dari kedua kelompok sampel

dengan rumus:

S

= ∑(X1 – X)2

n - 1

S

gab2= ∑(n1 – 1)S12 + (n2 – 1)S22

n

1 +

n

2

5. Mencari nilai t dengan uji t-test sebagai berikut:

t = X1 – X2

s

12

1 1

(48)

79 6. Menguji hipotesis dengan kriteria:

Terima Ho jika –t1-1/2α<t<t1-1/2α diperoleh dari table t dengan dk = (n1-n2-2) dan tingkat signifikansi tertentu (95%). Sedangkan untuk

harga-harga t lainnya Ho ditolak. b. Uji Reliabilitas Instrumen

Untuk menguji reliabilitas instrument digunakan teknik belah dua (split

half methods) terhadap instrumen yang disusun. Belahan

pertamamerupakan item bernomor ganjil dan belahan kedua item bernomor genap kemudian keduanya dikorelasikan dengan menggunakan korelasi-korelasi Rank dan Spearmen

1. Rumus korelasi Spearman

r1= 1 - 6

bi2

n

(

n

2 – 1)

r1(rho)→t = r1 n−2 nr2

2. Menguji signifikansi korelasi r1

(rho) melalui uji independent antara kedua variabel

3. Kriteria pengujian:

Untuk tingkat signifikansi tertentu (95%) dengan dk = (n-2) jika – t1-1/2α<t<t1-1/2α

4. Pelaksanaan pengumpulan data

(49)

110 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Organisasi Pembelajar (learning organization) Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten dikategorikan sangat baik dilihat dari indikator membangun wawasan bersama (building shared vision), belajar dalam tim (team learning), berpikir sistematik (systems thinking), penguasaan pribadi (personal mastery) dan model mental (mental. Sebagai upaya mewujudkan pendidikan ke arah yang lebih baik

2. Program BERMUTU Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang berada pada situasi sangat baik, dilihat dari perencanaan, sasaran, dampak, monitoring dan evaluasi. Program ini sesuai dengan tujuan pemerintah melalui Depdiknas dengan tujuan untuk meningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan kinerja guru

3. Kinerja Mengajar Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang berada pada kondisi dilihat dari dua indikator yaitu motivasi dan kemampuan.

(50)

111

dalam meningkatkan kinerja guru. Organisasi Pembelajar (learning organization) yang baik akan mengarahkan guru memiliki kinerja yang baik dan mau melakukan tuntutan yang lebih dari kapasitas yang seharusnya.

5. Program BERMUTU berkontribusi secara signifikan terhadap kinerja guru pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang sebesar 18 %. Ini menunjukan bahwa program bermutu pada Sekolah Dasar di Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang memiliki hubungan yang sangat tinggi dengan kinerja guru. Program bermutu memiliki tujuan dalam upaya peningkatan mutu secara keseluruhan dan kinerja guru melalui peningkatan pengetahuan tentang substansi yang diajarkan dan keterampilan pedagogik dalam kegiatan pembelajaran.

6. Organisasi Pembelajar (learning organization) dan Program BERMUTU berkontribusi secara signifikan terhadap kinerja guru sebesar 22 %. Ini menunjukan bahwa meskipun korelasinya tergolong sedang dan masih ada faktor lain yang berkontribusi terhadap kinerja guru, tetapi harus diakui bahwa organisasi pembelajar (learning organization) dan program bermutu merupakan faktor yang turut menentukan.

B. Rekomendasi

(51)

112

1. Kepala sekolah, sebagai pemimpin organisasi di sekolah harus terus mengembangkan kemampuannya dalam usaha mewujudkan organisasi pembelajar yang diharapkan dengan berupaya untuk mempelajari pola manajerial yang ideal, baik secara teoritik maupun secara akademik.melakukan komunikasi secara kontinyu terhadap permasalahan yang dihadapi oleh sekolah dengan semua komponen sekolah, memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada guru dan personil sekolah lainnya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya secara profesional, membantu guru dalam menguasai hal-hal baru dan selalu berorientasi pada proses

2. Kurangnya pembinaan secara khusus secara psikologi yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap guru, Reward dan punnishment tidak dilakukan secara baik. Maka upaya untuk mengatasi permasalahan diatas diantaranya adalah pembinaan secara personal harus secara kontinyu dilakukan oleh kepala sekolah untuk memupuk mental para guru dalam menghadapi kompetisi yang semakin ketat dan supervisi kepala sekolah dijalankan dengan benar.

(52)

113

4. Rendahnya kualifikasi pendidikan guru, kurangnya pembelajaran guru kurang menguasai substansi materi, kurangnya kemampuan penguasaan

(53)

114

DAFTAR PUSTAKA

Abdulrahman. Fathoni. (2006). Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Rineka Cipta

Agus.Purwanto. Erwan & Dyah Ratih Sulistyastuti. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Uuntuk administrasik publik dan masalah-masalah sosial). Yogyakarta. Gava Media

Anwar, Idochi, (2000), Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Argyris Chiris. (2009). On Organizational Learning Black Well. USA: Publishers ltd.

Arikunto, S. (2001). Prosedur Penelitian. Jakarta: Bina Aksara.

Darma A (1988). Gaya Kepemimpinan Yang Efektif Bagi Para Manajer.

Bandung: Sinar Baru

Castetter,B.William, (1996). The Personnel Function in Education Administration. New York: MacMillan Publishing,Co.Inc.

Colley, Kenna M. (19692. Coming to Know a School Culture. Virginia: Faculty of Virginia Polytytechnic Institute and State University.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003. Jakarta

---(2002). Kamus Besar bahasa Indonesia – edisi ketiga. Jakarta

Engkoswara (1987). Dasar-Dasar Administrasi Pendidikan. Jakarta P2LPTK Ditjen Dikti Depdikbud.

---(2002). Dasar-Dasar Administrasi Pendidikan. Jakarta P2LPTK Ditjen Dikti Depdikbud.

---(1999). Menuju Indonesia Modern 2020. Bandung: Yayasan Amal Keluarga

(54)

115

Handoko, T Hani (1997). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: UGM.

Hasibuan. (2005). Penilaian Kinerja Perusahaan. Jakarta.LANRI.

Hoy, Wayne. K. & Miskel, CecilG. (1983). Educational Administration: Theory, Research, and Practice (Sixth Edition). New York: McGraw Hill Hunger, David J. And Wheeleen, Thomas. L. (2002). Strategic Management Fifth

Editions. New York: Addison-Wesler Publishing Company.

Jalal, Fasli & Supriadi, Dedi (2001). Reformasi Pendidikan Dalam Konteks Otonomi Daerah. Yogyakarta. Adicita Karya Nusa.

Kawulusan. Bovie. (2009). Strategi Pengembangan Manajemen Pendidikan dan Latihan (DIKLAT). Disertasi. Adpend. UPI Bandung.

Modul Generik Bermutu. (2009). Model Program Bemutu.

Moeheriono. (2009). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Ghalia Indonesia. Mulyasa, E. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan

Implementasi (cetakan ketiga). Bandung: Rosdakarya.

---(2006). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Rosdakarya Nanang Fattah. (2000). Manajemen Berbasis Sekolah; Strategi Pemberdayaan

Sekolah Dalam Rangka Peningkatan Mutu dan Kemandirian Sekolah.

Bandung: Andira

Nawawi, H. (1982). Administrasi Pendidikan. Jakarta: Gunung Agung.

Prawirosentono. (1992). Beberapa Asumsi Pragmatik Peranan Guru. malang: Kalimushada Press.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 Tentang

Stándar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru

Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang GURU

Purwanto, Ngalim. (1984). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

(55)

116

Permadi. (2007). Pembelajaran Berbasis Mutu. Bandung. Angkasa.

Robbin, Stephen. (1998). Organizational Behaviour: Concepts, Controversies, and Applications. New Jersey. Prentice-Hall, Engelwood Cliffs.

Sanafia. Faisal. (1981). Dasar dan Teknik Menyusun Angket. Surabaya: Usaha Nasional.

Satori, Djam’an (2000). Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah. Makalah Depdiknas di Bandung.

Senge, P., Ross, R., et.al. (1995). The Dance of Change: The Challenges of Sustaining Momentum in a Learning Organization. New York : Doubleday & Co.

Siswanto. H.B. (2003). Pengantar Manajemen. Penerbit Bumi Aksara.

Smith. August. (1982). Business Strategy and Policy. Boston: Houghton Mifflin Company.

Strauss and Corbin. (1990). Basic of Qualitative Research. California: Sage Publication.

Sutisna, Oteng. (1987). Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis Untuk Praktek Profesional. Bandung: Angkasa

Sudjana. (1992) Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono (1994). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Supriadi, Dedi, (1998). Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta : Adicita Karya Nusa.

Surachmad. W. (1986). Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode dan Teknik. Bandung: Tarsito

Surya Dharma. A. (2005) Manajemen Kinerja falsafah Teori dan Penerapannya.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sumanto. (1982). Dasar-Dasar Administrasi Pendidikan.Alphabeta. bandung. Sutermeister. Robert. A. (1976). People and Produktivity, US.

America:McGraw-Hill.Inc

(56)

117

Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan, Pengelolaan Pendidikan, Bandung :

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2 Populasi Penelitian Kepala Sekolah SDN di Kecamatan Sumedang Utara

Referensi

Dokumen terkait

[r]

laporan untuk dapat memahami informasi keuangan yang disajikan pada 33.

yang tepat agar return portofolio reksa dana menjadi lebih baik dibandingkan. dengan return pasar atau benchmark yang biasa dilihat dari

Hal ini juga melatari sikap ‘defensif’ perempuan Jepang terhadap politik, yang dianggap sebagai pekerjaan yang ‘kotor’, dekat dengan korupsi, tidak sesuai dengan

Saat ini pemakaian jasa internet sebagai sarana untuk memperoleh informasi semakin banyak digunakan karena jangkuannya yang luas, internet sangat ideal bila digunakan sebagai

Eksternalisasi membutuhkan penyajian tacit knowledge ke dalam bentuk yang lebih umum sehingga dapat dipahami oleh orang lain. Pada tahap eksternalisasi ini, individu

In this paper, the writer tries to translate a text; entitled News and Entertainment Media. This is a story about news and entertainment media which is growing fast

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis. © Osad Imron Rosadi 2014 Universitas